tugas ekonomi pariwisata

21
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah , periwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah – wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek wisata. Dengan adanya perkembangan industri pariwisata di suatu wilayah, arus urbanisasi ke kota – kota besar dapat lebih ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek pengaruh yaitu aspek ekonomis ( sumber devisa, pajak – pajak ), aspek sosial ( penciptaan lapangan kerja ) dan aspek budaya ( Hartono, 1974 : 45 ). keberadaan sektor pariwisata tersebut seharusnya memperoleh dukungan dari semua pihak seperti pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang berada di lokasi objek wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai pengembang. Selain peran yang dimilikinya, pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda

Upload: sura-pratama

Post on 15-Jul-2016

50 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

tugas perekonomian pariwisata

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan

ekonomi suatu wilayah , periwisata dianggap sebagai suatu aset yang

strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah – wilayah tertentu

yang mempunyai potensi objek wisata. Dengan adanya perkembangan

industri pariwisata di suatu wilayah, arus urbanisasi ke kota – kota besar

dapat lebih ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek

pengaruh yaitu aspek ekonomis ( sumber devisa, pajak – pajak ), aspek sosial

( penciptaan lapangan kerja ) dan aspek budaya ( Hartono, 1974 : 45 ).

keberadaan sektor pariwisata tersebut seharusnya memperoleh dukungan dari

semua pihak seperti pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang

berada di lokasi objek wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai

pengembang.

Selain peran yang dimilikinya, pariwisata juga merupakan suatu sektor

yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses

perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial

dan ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh

positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk

mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif maka diperlukan suatu

perencanaan yang mencakup aspek sosial dan ekonomi, sehingga sedapat

mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam perencanaan dan

pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung

keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan ( Kodyat ,

Page 2: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

1982 : 4 ) . proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat

ditunjang oleh potensi wisata yang dimilikinya.

Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada

jumlah wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan

peningkatan pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri

pariwisata akan berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki

pemandangan alam yang indah sangat mendukung bagi berkembangnya

sektor industri pariwisata di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, potensi

Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata sangatlah besar.

Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang giat mengembangkan potensi

wilayahnya untuk tujuan wisata dan menarik minat wisatawan untuk

berkunjung. Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang dimiliki Kabupaten

Gianyar cukup banyak dan bervariasi sesuai Keputusan Bupati Gianyar

Nomor : 402 Tahun 2008 Tentang Penetapan Obyek Dan Daya Tarik Wisata

Kabupaten Gianyar memiliki 61 Obyek dan Daya Tarik Wisata yang terdiri

atas obyek wisata alam, museum, peninggalan purbakala, pusat kesenian,

pusat kerajinan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang di maksud dengan pariwisata ?

2. Apa saja aspek dari ekonomi pariwisata ?

3. Apa saja dampak yang timbul dalam ekonomi pariwisata ?

4. Bagaimana potensi Desa Lebih tersebut ?

5. Apa yang menarik dari Pantai Lebih ini ?

6. Apa yang menjadi ciri khas dari pantai lebih ?

1.3 TujuanTujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui kehidupan

masyarakat di wilayah desa Lebih, dan Objek wisata Pntai Lebih itu sendiri

Page 3: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kta yaitu “ pari” yang berarti

banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti “pergi”. Didalam

kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan

dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata

merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara

waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan

meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan

maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata

untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi

keinginan yang beraneka ragam.

Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor pariwisata

karena industri pajak merupakann sumber pajak dan pendapatan. Adapun

wisatan menurut definisi internaional sebagai berikut:

1. Visitor atau pengunjung adalah sesorang yang melakukan perjalanan

kesuatu negara yang bukan tempat negara yang mereka tinggal, karean

suatu alasan yang bukan pekerjaannya sehari-hari.

2. Tourist atau wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara disuatu

tempat paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi

perjalanannya yang berhubungan dengan berlibur, berdagang, kunjungan

keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.

3. Excursionist ( pelancong) adalah pengunjung sementara di suatu negara

tanpa menginap.

Page 4: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

2.2 Aspek – Aspek Ekonomi Pariwisata

1. Lokasi Industri Pariwisata

Lokasi industri pariwisata mempunyai beberapa pengaruh

dan akibat terkait dengan keadaan ekonomi suatu kawasan. Dari

berbagai pengaruh dan akibat tersebut, ada 3 hal yang menjadi

fokus dalam diskusi dalam kaitannnya dengan lokasi sebuah

industri pariwisata yaitu:

a. Pengaruh terhadap masyarakat daerah

Dengan dibangunnya beberapa fasilitas pariwisata seperti, hotel,

restoran dan lainnya berpengaruh kepada masyarakat setempat

seperti:

1) Penyerapan tenaga kerja

Contohnya: Hotel dan restoran yang membutuhkan banyak

karyawan yang sesuai dengan bidangnya.

2) Promosi budaya daerah masyarakat

Contoh: Budaya kita akan lebih dikenal oleh masyarakat

luar negeri.

3) Pemberdayaan hasil alam masyarakat daerah

Contoh: Bahan baku dan bahan mentah untuk hotel dan

restoran seperti, mebel, amentis hingga bahan makanan.

4) Pengembangan infrastruktur pendukung didaerah

Contoh: perbaikan aksesibilitas menju objek wisata,

perbaikan untuk sarana penerangan

Page 5: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

b. Akibat ganda pariwisata

Dengan besarnya pertumbuhan pariwisata juga berperan ganda

dalam terciptanya kesempatan kerja, baik langsung maupun tidak

langsung. Sehingga menekan angka pengangguran.Contoh: disaat

pariwisata tumbuh, maka industry pariwisata juga membutuhkan

orang yang andal juga dalam bidang tersebut seperti: pemandu

wisata, driver pariwisata dan lainya.

c. Berbagai masalah dalam pariwisata

Berkembangnya pola hidup yang konsumtif di kalangan

masyarakat daerah wisata

Berkurangnya lahan pertanian, karena perluasan kawasan

wisata.

Berubahnya gaya atau pola hidup sehari-hari di daerah wisata.

Terganggunya kelestarian lingkungan.

Tenaga kerja pribumi hanya berada pada level yang bawah.

Contoh: hanya menjadi, gardener, bellboy, cleaning service, dan

lainnya.

Budaya dikomersilkan.

Munculnya berbagai kesenian yang awalanya hanya

dipentaskan untuk kepentingan agama, kemudian demi

kepentingan wisatawan dijadikan suatu yang bersifat komersial.

Contoh: Pura umat Hindu di Bali.

Bahan makanan yang tidak sesuai standar membuat pihak hotel

dan restoran harus meng-import untuk bahan bakunya dari

Page 6: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

negara asal. Hal ini membuat tidak diberdayakannya hasil bumi

masyarakat setempat. Contoh: beberapa jenis sayuran dan

minuman.

Munculnya sex industry yang membuat masyarakat setempat

terpengaruh terhadap budaya luar, sehingga melanggar dari

norma-norma yang berlaku di daerah tersebut. Contoh:

banyaknya Pub dan diskotek serta tempat karaoke yang beralih

fungsi.

2. KEDUDUKAN PARIWISATA SEBAGAI PENGHASIL DEVISA

1. Periwisata sebagai “Quick Yielding Industry”

Dalam pariwisata Quick Yielding Industri berarti cepat

menghasilkan. Dengan mengembangkan pariwisata sebagai

industry, perolehan devisa yang dibutuhkan oleh pembangunan

ekonomi lebih cepat diperoleh dibandingkan dengan melakukan

pengiriman komoditi ke luar negeri ( ekspor) yang memakan

waktu relative lebih lama. Oleh karena itu pariwisata

merupakan salah satu alternative untuk memperoleh lebih cepat

dengan mengembangkan pariwisata sebagai penghasi devisa

Negara

2. Pariwisata sebagai Insible Export

Insible export berarti eksport yang tidak nyata, karena memang

tidak ada barang atau komoditi yang dikirim keluar negeri.

Devisa diperoleh dengan menarik wisatawan datang berkunjung

disuatu Negara. Bila wisatawan datang kenegara atau daerah

tujuan wisata maka mereka akan membelanjakan uangnya

untuk semua kebutuhan dan keinginananya selama tinggal

Page 7: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

didaerah atau suatu kota tertentu. Jadi dalam insible export

devisa diperoleh secara langsung dari wisatawan ketika mereka

membayar bermacam – macam kebutuhan yang umumnya

terdiri dari :

a) Biaya menginap dihotel (accommodation)

b) Biaya makan dan minum selama berkunjung ( food

and beverages)

c) Biaya menyaksikan hiburan (entertainment)

d) Biaya belanja cinderamata dan oleh – oleh lainnya

(purchases)

e) Biaya sightseeing dan tours disetiap kota / DTW

yang dikunjungi

f) Biaya transportasi local

g) Biaya keperluan lain – lain (others)

3. Kedudukan pariwisata sebagai penghasil devisa

Pada dasarnya, masuknya devisa sector pariwisata bukan saja

dari pengeluaran wisatawan (touris expenditure) akan tetapi

berasal dari beberapa transaksi sebagai berikut :

A. Menerima visa feee sewaktu calon wisatawan meminta visa

dikedutaan besar Indonesia diluar negeri ( Negara asal

wisatawan)

B. Hasil penjualan tiket maskapai penerbangan ( bila wisatawan

menggunakan Garuda)

C. Biaya taksi dari bandara ke hotel

D. Biaya penginapan dihotel atau yang lainnya

Page 8: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

E. Biaya taksi atau angkutan lain untuk shopping dan sebagainya

F. Feee perpanjangan visa bila diperlukan.

2.3 Dampak Ekonomi Pariwisata

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh

dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak

terhadap masyarakat. Salah satunya dampaknya adalah dalam

bidang ekonomi, antara lain :

Dampak Positifnya

1. Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang

pariwisata seperti : tour guide, waiter, bell boy, dan lain-lain.

2. Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi

kenyamanan para wisatawan yang juga secara langsung dan

tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal pula.

Seperti : tempat rekreasi, mall, dan lain-lain.

3. Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui

pertukaran mata uang asing (foreign exchange).

4. Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha,

contoh : pedagang kerajinan, penyewaan papan selancar,

pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel,dan lain-lain.

5. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan

pemerintah.

6. Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant.

Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama

keluarganya memerlukan kamar yang besar dan makanan yang

Page 9: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan

oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap

barang/bahan makanan akan bertambah.

Dampak negatifnya

1. Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap

pariwisata.

2. Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.

3. Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat

teknologi modern yang digunakan untuk memberikan

pelayanan bermutu pada wisatawan dan juga biaya-biaya

pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.

4. Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya

tingkat pengembalian modal awal.

5. Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan

pendapatan antara beberapa kelompok masyarakat.

6. Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya

ekonomi.

7. Munculnya neo kolonialisme dan neo imperialisme.

2.4 Potensi Masyarakat Desa Lebih Lebih adalah desa yang berada di kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar,

Bali, Indonesia yang memiliki luas wilayah 2,015 Km2. Jumlah penduduk

desa Lebih sebanyak 8.324 (Jiwa) yang terdiri dari 4.178 (jiwa) laki – laki

dan 4.146 (jiwa) perempuan serta jumlah Rumah tangga di desa Lebih

sebanyak 1.690 ( RT). Jumlah pengangguran di Desa Lebih sebanyak 1.371

orang, yang terdiri dari 651 orang yang kisaran umur dari 18 sampai dengan

65 tahun sedangkan yang Perempuan sebanyak 720 orang yang kisaran umur

Page 10: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

dari 20 sampai dengan 63 tahun. Sedangkan jumlah pekerja di Desa Lebih ini

Mulai dari PNS sejumlah 156 RT ( rumah tangga ) sebanyak 212 orang,

Swasta/buruh sejumlah 766 RT sebnyak 1.774 orang,

2.5 Objek wisata pantai Lebih Pantai Lebih Gianyar ini terletak di kawasan selatan gianyar, menawarkan

keindahannya, dari pantai ini bisa melihat gambaran bentuk pulau Lombok

dari barat karena pantai ini dibatasi oleh pulau Lombok pada bagian timurnya,

apabila kita berada dipantai ini dan melihat ke selatan maka kita juga bisa

melihat bentuk pulau Nusa Penida karena pantai lebih ini pada bagian

selatannya dibatasi oleh pulau Nusa Penida.

Perayaan libur akhir pekan ( weekend ), sejumlah objek wisata di Bali

selalu ramai dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Lebih yang

terletak di Desa Lebih, Kabupaten Gianyar. Pantai yang umumnya relatif sepi

pada hari biasanya, di hari libur akhir pekan tampak lebih ramai. Menurut

seorang pemilik salah satu warung lesehan di kawasan pantai tersebut

mengatakan, tiap hari libur jumlah kunjungan ke pantai ini meningkat hingga

tiga kali lipat dibanding hari normal. Berbeda dengan Pantai Kuta yang ramai

dan macet oleh turis asing, pantai yang menawarkan suasana tenang dan jauh

dari kemacetan lebih banyak didominasi wisatawan lokal atau domestik.

“Pengunjung yang datang ke pantai ini sebagian besar warga Bali dan

beberapa wisatawan domestik dari berbagai kota di Indonesia yang kebetulan

lewat. Para pengunjung atau wisatawan yang singgah umumnya ingin

mencoba sate languan, yang katanya terkenal di mana-mana,” ungkapnya.

Selain sebagai tempat mencoba beragam kuliner ikan laut, Pantai Lebih juga

menawarkan keindahan. Dari pantai, pengunjung bisa melihat gambaran

bentuk Pulau Lombok dari barat melihat bentuk Pulau Nusa Penida pada

bagian selatannya. “Untuk bisa masuk ke areal pantai ini, pengunjung tidak

Page 11: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

dipungut tiket tanda masuk. Mereka yang datang hanya diwajibkan membayar

retribusi parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat,” katanya.

Ia mengungkapkan, angin kencang dan gelombang tinggi yang kerap

menerjang kawasan perairan Pantai Lebih ini telah memporak-porandakan

sejumlah warung lesehan yang tidak jauh dari bibir pantai. “Kalau sekarang

hanya beberapa warung yang masih, tapi mereka masih bisa nongkrong

sambil mencoba aneka hidangan laut, karena banyak warung makan yang

masih tetap buka,” katanya.

Dan salah seorang warga asal Klungkung mengakui, Pantai Lebih

menawarkan suasana yang relatif lebih sepi, tenang, dan tentu saja bebas

macet.

2.6 Ciri Khas dari Pantai Lebih Ciri khas dari pantai Lebih adalah Jejeran warung-warung makanan khas Desa

Lebih. Tentu saja tema utamanya adalah hidangan laut. Ikan tenggiri, ikan

tuna, hingga ikan marlin, diolah menjadi menu makanan yang enak.

Pantai Lebih cocok menjadi destinasi wisata kuliner maupun tempat

peristirahatan sejenak. Dengan pemandangan ke lepas pantai timur Bali, pasir

hitam yang eksotis, aroma satai lilit yang dibakar, cocoklah Pantai Lebih

menjadi tempat wisata.

Bisa dibilang, Pantai Lebih cocok menjadi rest area atau tempat peristirahatan

karena aksesnya yang berada di tengah-tengah Jalan Ida Bagus Mantra. Jalan

ini menghubungkan Denpasar dan Kabupaten Karangasem, berada di sisi

timur Bali.

Page 12: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

"Ciri khas kuliner lokal serba ikan, seperti sate laut, sate lilit dengan

bumbunya khas Desa Lebih, bakso laut atau bakso ikan, dan pepes," tutur

Badan Pengelola Desa Pakraman Lebih, I Gde Pageh Yasa.

Ada lebih dari 20 warung di pantai ini, belum termasuk pedagang ikan segar.

Ya, penduduk lokal umumnya adalah nelayan. Setiap harinya ikan segar

mudah didapat.

Namun, dulu warung-warung di Pantai Lebih masih terkesan berantakan.

Belakangan, tepatnya sejak sebulan lalu, warung-warung ditata rapi di tepian

jalan masuk ke Pantai Lebih. Warung permanen dengan lantai keramik.

Jalan masuk pun dibuat lebar, bahkan terdapat mini market di Pantai Lebih.

Hanya saja, akibat abrasi sejak lama, pantai pun terkikis. Di tepian terdapat

batu-batu penahan gelombang yang baru dibangun sejak setahun lalu.

Penggemar wisata budaya dan fotografi pun cocok mampir ke pantai ini.

Sebab, pantai ini biasa dijadikan tempat upacara keagamaan seperti melasti.

Di waktu-waktu tertentu, pantai akan dipenuhi orang-orang yang beribadah,

melarung sajen ke laut. Corak cantik kebaya, pakaian adat Bali yang khas,

wewangian dupa, dan warna-warni sajen serta bunga-bunga, tambahan lagi

latar belakang laut lepas, hanya akan menghasilkan foto yang cantik.

"Tapi, setiap hari banyak juga dikunjungi orang untuk urusan spiritual. Dan,

ada keistimewaan dengan pasir hitamnya, orang yang sudah berumur senang

berendam di dalam pasir untuk kesehatan," tutur Yasa.

Tentu karena laut, wisata bahari menjadi andalan. Surfing di Pantai Lebih

sudah tak asing, baik oleh penduduk lokal maupun turis asing terutama

Page 13: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

Australia. Sekedar berenang dan memancing juga menjadi andalan wisata di

Pantai Lebih.

Menurut Gde Bayangkara dari Dinas Pariwisata Gianyar, Desa Lebih sendiri

memiliki daya tarik berupa kerajinan khas penduduk setempat. Kerajinan

tersebut adalah tikar dari pandan dan batu sikat.

Page 14: Tugas Ekonomi Pariwisata

13

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan

rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu

perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang

diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat

semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di

tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan

pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka

ragam.