tugas makalah radiokimia

21
URANIUM ( 238 U 92 ) Latar Belakang Setiap inti atom suatu materi menyimpan energi yang besarnya seperti dirumuskan dengan persamaan relativitas Einstein E = mC2. Namun tidak semua materi yang ada di alam ini dapat melakukan reaksi nuklir dan melepaskan energi yang terkandung di dalam intinya. Hanya bahan-bahan tertentu yang dapat melakukan reaksi nuklir disertai dengan pelepasan energi inti. Bahan-bahan yang dapat melakukan reaksi nuklir itu disebut bahan bakar nuklir. Umumnya bahan bakar nuklir adalah unsur-unsur berat bernomor atom tinggi dan mempunyai kemampuan menyerap neutron yang tinggi. Bahan radioaktif alam yang cukup lama dikenal dan hingga saat ini masih digunakan secara luas sebagai bahan bakar nuklir jenis fisi adalam uranium (U). Uranium adalah bahan yang bersifat radioaktif. Uranium bukan merupakan logam yang jarang karena keberadaannya di alam mencapai 50 kali lebih banyak dibandingkan air raksa yang sudah sejak lama dikenal orang. Uranium terdapat sebagai mineral dalam kerak bumi, juga dalam air laut. Cadangan uranium terdapat terutama di Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa negara Afrika seperti Gabon, Nigeria dan Afrika Selatan. Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk uranium sebagai mineral. 1

Upload: sabar-darono-hadi-pranowo

Post on 07-Dec-2014

10.966 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Radiokimia

URANIUM (238U92)

Latar Belakang

Setiap inti atom suatu materi menyimpan energi yang besarnya seperti

dirumuskan dengan persamaan relativitas Einstein E = mC2. Namun tidak semua materi

yang ada di alam ini dapat melakukan reaksi nuklir dan melepaskan energi yang

terkandung di dalam intinya. Hanya bahan-bahan tertentu yang dapat melakukan reaksi

nuklir disertai dengan pelepasan energi inti. Bahan-bahan yang dapat melakukan reaksi

nuklir itu disebut bahan bakar nuklir. Umumnya bahan bakar nuklir adalah unsur-unsur

berat bernomor atom tinggi dan mempunyai kemampuan menyerap neutron yang tinggi.

Bahan radioaktif alam yang cukup lama dikenal dan hingga saat ini masih digunakan

secara luas sebagai bahan bakar nuklir jenis fisi adalam uranium (U).

Uranium adalah bahan yang bersifat radioaktif. Uranium bukan merupakan

logam yang jarang karena keberadaannya di alam mencapai 50 kali lebih banyak

dibandingkan air raksa yang sudah sejak lama dikenal orang. Uranium terdapat sebagai

mineral dalam kerak bumi, juga dalam air laut. Cadangan uranium terdapat terutama di

Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan beberapa negara Afrika seperti Gabon, Nigeria dan

Afrika Selatan. Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk uranium

sebagai mineral. Karena mineral tersebut bersifat radioaktif dan untuk mendapatkannya

harus melalui proses penggalian dalam tambang, maka uranium  seringkali dikenal juga

sebagai bahan galian nuklir. Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir

semua jenis batuan, terutama batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam

satu ton batuan.

Uranium yang ditemukan di alam komposisinya terdiri dari 99,28 % U-238,

0,72% U-235 dan 0,0057 % U-234 dengan aktivitas jenis 25,4 Bq/mg (1 Bq : 1

peluruhan atom radioaktif/detik). Industri nuklir dalam bentuk bahan bakar reaktor dan

persenjataan membutuhkan kadar U-235 yang lebih banyak (antara 2 - 94 % massa),

sehingga berlangsung proses 'pengayaan' (enrichment) terhadap Uranium alam. Dalam

1

Page 2: Tugas Makalah Radiokimia

proses pengayaan ini, U-235 disaring dan dipekatkan secara terus menerus. Uranium

sisa saringan ini yang kemudian dikenal sebagai DU, dengan komposisi 99,8 % U-238,

0,2 % U-235 dan 0,001 % U-234. Aktivitas jenis bagi DU cukup rendah, hanya 14,8

Bq/mg (58 % saja dari aktivitas Uranium alam).

A. Sejarah Dari Unsur Uranium

Penemuan sejumlah unsur kimia dan sejumlah hukum dalam dunia ilmiah,

memang tak terlepas dari kerja keras dan usaha tak kenal lelah para ilmuwan.

Namun demikian, tidak jarang sejumlah penelitian dan percobaan yang dilakukan

para ilmuwan mengalami kegagalan. Sebaliknya, dari berbagai kegagalan dan

kesalahan eksperimentasi, sering pula muncul temuan baru tanpa sengaja.

Peristiwa-peristiwa alam dan proses geologi telah membentuk uranium

sebagai mineral. Karena mineral tersebut bersifat radioaktif dan untuk

mendapatkannya harus melalui proses penggalian dalam tambang, maka uranium

seringkali dikenal juga sebagai bahan galian nuklir. Mineral uranium terdapat dalam

kerak bumi pada hampir semua jenis batuan, terutama batuan asam seperti granit,

dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton batuan. Di alam dapat ditemukan lebih dari

100 jenis mineral uranium, antara lain yang terkenal adalah uraninite, pitchblende,

coffinite, brannerite, carnatite dan tyuyamunite.

Pada 1789 uranium ditemukan untuk pertama kali. Namun, potensi

uranium sebagai bahan peledak baru ditemukan tahun 1938 oleh dua ilmuwan

Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassman. Pierre Curie (1859-1906) dan Marie

Sklodowska Curie (1867-1934) imigran dari Polandia, Ketika Marie ingin

menamatkan program doktor fisikanya, ia mencari wilayah sains mana untuk dapat

dijadikan riset. Marie sangat tertarik dengan penemuan ilmuwan Prancis lainnya

Henri Becquerel, yakni radiasi sinar-X yang dihasilkan dari senyawa uranium.

2

Page 3: Tugas Makalah Radiokimia

Dengan segala kekurangan dana, Marie menemukan bahwa intensitas

radiasi yang dihasilkan uranium tergantung pada jumlah uranium yang ada.

Hubungan ini adalah tetap dan tak dipengaruhi oleh cahaya, suhu, atau kondisi

kimiawi uranium. Penemuan Marie selanjutnya adalah fenomena radiasi ini tak unik

hanya berlaku pada uranium. Unsur thorium juga mengeluarkan sinar serupa.

Fenomena ini kemudian diusulkan oleh Marie dengan nama radioaktivitas.

B. Karakteristi Uranium

Keterangan Umum Unsur

Nama, Lambang, Nomor Atom

Deret Kimia

Golongan, Peroide, Blok

Penampilan/warna

Massa Atom

Konfigurasi Elektron

Uranium, U, 92

Logam transisi

IIIB, 7, f

Putih Nikel

238,029 g/mol

[Rn]5f36d17s2

Ciri-ciri Atom

Struktur kristal

Bilangan Oksidasi

Elektronegativitas

Radius Atom

Volume atom

Radius Kovalensi

Konduktivitas Listrik

Konduktivitas Panas

Potensial Ionisasi

Kapsitas panas

Orthorombic

3, 4, 5, dan 6

1,38

1,38 A o

12,50 cm3/ mol

1, 42 A o

3,6 x 106 ohm-1 cm-1

27,6 Wm-1K-1

6,05 V

0,12 Jg-1K-1

3

Page 4: Tugas Makalah Radiokimia

Ciri-ciri Fisik

Fase

Massa jenis

Titik Lebur

Titik Didih

Entalpi Penguapan

Entalpi Pembentukan

Jari-Jari Atom M3+

Jari-jari Atom M4+

Padat

18,95 g/cm3

1,408 K

4,407 K

422,58 kJ/mol

15,48 kJ/mol

1,03

0,93

C. Sumber Unsur Uranium

Mineral uranium terdapat dalam kerak bumi pada hampir semua jenis

batuan, terutama batuan asam seperti granit, dengan kadar 3-4 gram dalam satu ton

batuan. Kadar uranium dalam batuan granit relatif paling tinggi bila dibandingkan

dengan kadarnya di dalam batuan beku lainnya. Oleh sebab itu, batuan tersebut

dapat dikatakan sebagai pembawa uranium. Batuan granit dengan volume 1 km3

dapat membentuk cebakan uranium sebanyak 2.500 ton. Pada umumnya uranium

dalam batuan ini terdistribusi secara merata dan dapat dijumpai dalam bentuk

mineral uranit maupun oksida komplek euksinit betafit. Uranit merupakan bahan di

mana komponen utamanya dengan prosentase lebih dari 80 % berupa uranium,

sedang euksinit betafit merupakan bahan dengan kandungan uraniumnya cukup

besar (lebih dari 20 %) tetapi uranium tersebut bukan merupakan komponen

utamanya.

D. Jenis-jenis dan Sifat Uranium.

Biji-biji uranium diambil/ dikeruk dari pertambangan, yang kemudian

dihancurkan/ dihaluskan, dan kemudian diproses secara kimia (bertahap-tahap),

hingga akhirnya dihasilkan/ didapatkan uranium murni (dalam bentuk U308 ). Ada

tiga jenis isotop uranium alam yang diperoleh dari hasil penambangan, yaitu 235U

dengan kadar 0,715 %, 238U dengan kadar 99,825 % dan 234U dengan kadar yang

4

Page 5: Tugas Makalah Radiokimia

sangat kecil. Dari ketiga isotop uranium tersebut, hanya 235U yang dapat digunakan

sebagai bahan bakar fisi.

Kemudian diproses lagi (bertahap-tahap), dengan menggunakan bahan-

bahan kimia, dari: U308 menjadi UO2(NO3)2 ,kemudian menjadi ADU ,lalu menjadi

UO2 ,menjadi UF4 ,dan akhirnya menjadi UF6 ( Uranium hexafluoride ). UF6 , sudah

bisa diproses secara kimia, untuk didapatkan uranium dalam bentuk logam murni,

Uranium-238 .Dalam bentuk UF6 , untuk meningkatkan kandungan Uranium-235

dalam materi tersebut, yang mana kandungannya kurang dari 1% (sisanya 99% lebih

adalah uranium-238), maka perlu dilakukan pengayaan uranium ( uranium

enrichment ).Setelah kandungan Uranium-235 nya, mencapai lebih dari 90%, yang

mana sudah sesuai untuk senjata nuklir, materi UF6 diproses lagi secara kimia, untuk

didapatkan uranium dalam bentuk logam murni, Uranium-235 .Sisanya, dalam

bentuk UF6 ,yang mana kandungan Uranium-238 nya, lebih dari 99% ,diproses lagi

secara kimia, untuk didapatkan uranium dalam bentuk logam murni, Uranium-238.

Uranium-238 adalah isotop uranium yang paling umum ditemukan. Sekitar

99,284% uranium alami adalah uranium-238, yang memiliki waktu paruh 1,41 ×

1017 detik (atau 4,46 × 109 tahun , atau 4,46 milyar tahun). Uranium-238 digunakan

terutama sebagai bahan pembuat plutonium, sumber bahan bakar untuk reaktor

nuklir, dan juga digunakan sebagai penahan ( tamper ) dalam bom nuklir. Jika

ditembakkan neutron, Uranium-238 ini akan menangkapnya dan berubah menjadi

uranium-239, suatu unsur yang tak stabil, yang akan meluruh menjadi neptunium-

239, yang selanjutnya akan meluruh lagi, dengan waktu paruh 2,355 hari, menjadi

Plutonium-239.

Secara kimiawi Uranium merupakan logam berat berwarna keperakan

yang sangat padat. Sebuah kubus Uranium bersisi 10 cm memiliki massa mendekati

20 kg dan secara umum 70 % lebih padat dibanding timbal (timah hitam). Pada suhu

600 - 700 derajat C dalam tekanan yang sangat tinggi logam DU akan menyala

dengan sendirinya, membentuk kabut aerosol DU yang bersifat cair dan sangat

panas.

5

Page 6: Tugas Makalah Radiokimia

Sifat-sifat kimiawi dan fisis semacam ini yang menyebabkan kalangan

militer menyukai DU untuk digunakan dalam sistem persenjataan konvensional

yang bersifat taktis. Tidak sebagai bahan peledak nuklir, DU digunakan sebagai

senjata penembus berenergi kinetis dan biasa digunakan dalam bentuk [senjata

antitank] (atau anti kendaraan lapis baja lainnya). Jadi senjata ini benar-benar

konvensional, sama sekali tak melibatkan reaksi berantai didalamnya (baik reaksi

fissi maupun reaksi fusi). Senjata ini sebagian besar menggunakan prinsip yang

dikenal dengan efek Munro.

Secara kimiawi Uranium merupakan logam penekan kerja ginjal.

Sementara secara fisis, sebagai unsur radioaktif Uranium akan terkonsentrasi dalam

paru-paru, ginjal dan sistem peredaran darah serta beberapa jaringan lunak lainnya

untuk sementara waktu. Dalam beberapa negara, konsentrasi Uranium di dalam

tubuh dibatasi pada angka 3 mikrogram pergram jaringan tubuh. IAEA sendiri

memberikan batas maksimal dosis serapan tahunan 1 mSv bagi penduduk yang

berada di daerah peperangan dengan penggunaan senjata DU. Ini dilakukan untuk

menghindari efek buruk Uranium pada tubuh manusia, diantaranya gangguan ginjal

(secara kimiawi) ataupun kanker (akibat aktivitas radioaktifnya).

Mineral uranium yang terdapat dalam batuan mudah dikenali karena sifat-

sifat fisiknya yang khas, antara lain :

a. Uranium beserta anak luruhnya bersifat radioaktif sehingga mampu

memancarkan radiasi pengion berupa sinar-a, -b dan -g. Oleh sebab itu

keberadaannya dapat dipantau dengan alat ukur radiasi. Sifat ini dapat

membedakan uranium dari batuan lainnya. Karena batuan lain tidak

memancarkan radiasi, maka batuan tersebut tidak dapat diidentifikasi dengan

alat ukur radiasi.

b. Oksida alam dari uranium mempunyai warna hijau

kekuning-kuningan dan coklat tua yang mencolok sehingga mudah dikenali.

c. Apabila disinari dengan cahaya ultra ungu, uranium akan

mengeluarkan cahaya fluoresensi yang sangat indah dan mudah dikenali.

6

Page 7: Tugas Makalah Radiokimia

E. Kegunaan Unsur Uranium

Radioaktif ini memiliki beberapa kegunaan antara lain :

1. Pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan salah

satu aplikasi yang memanfaatkan radioaktif yang dipancarkan oleh unsur yang

tak stabil seperti unsur uranium.

2. Kesehatan. Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan

sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan

radioaktif ini. Sebagai contoh sinar – X untuk penghancur tumor atau untuk

‘foto’ tulang. untuk memantau fungsi organ dan mendeteksi kerusakan yang

ditimbulkan oleh pengobatan, misalnya memantau fungsi jantung penderita yang

mendapat perawatan kemoterapi. Selain itu, pencitraan tulang menggunakan

teknik kedokteran nuklir merupakan cara untuk mendeteksi penyebaran kanker

ke tulang. Selain untuk mendeteksi kanker, teknologi nuklir juga sangat

membantu dalam penyembuhan penyakit jantung. Teknologi nuklit memiliki

kemampuan dalam mendiagnosis dan menentukan prognosis penyakit jantung

koroner.  Secara umum teknik kedokteran nuklir dalam bidang kardiologi

(penyakit jantung) menggunakan kamera gamma yang dapat digunakan untuk

menilai fungsi jantung secara kualitatif dan kuantitatif.

3. Industri. Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk,

atau bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber–sumber baru

minyak bumi yang ada di perut bumi.

4. Digunakan sebagai bahan peledak. Pada 1789 uranium ditemukan untuk pertama

kali. Namun, potensi uranium sebagai bahan peledak baru ditemukan tahun 1938

oleh dua ilmuwan Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassman. Mereka berdua

mendemonstrasikan fisi (pembelahan) inti uranium guna dijadikan bahan utama

bom atom.

5. Digunakan sebagai penghitam plat foto. membungkus sebuah pelat foto dengan

kertas hitam dan menempatkan beragam material fosforen diatasnya.

Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia menggunakan garam

uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan

garam uranium tesebut.

7

Page 8: Tugas Makalah Radiokimia

Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena

peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga pada tempat yang

gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal dapat juga

menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.

F. Reaksi-reaksi Unsur Uranium

Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua

nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari

produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel

yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel

tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level

energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.

Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir.

Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom

baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi

nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan

menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi

elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma

yang sagat berbahaya bagi manusia.

Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti

bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi

fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit

listrik tenaga nuklir.

Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium

dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi

nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).

Fisi nuklir:

Pada reaksi fisi, inti atom akan pecah menjadi inti-inti yang lebih kecil. Secara

eksperimen hal ini dapat dijelaskan melalui penembakan unsur U235 dengan partikel

8

Page 9: Tugas Makalah Radiokimia

neutron termik (partikel neutron yang bergerak sangat lambat). Saat partikel neutron

ini menembus inti Uranium maka inti tersebut akan tereksistasi dan menjadi tidak

stabil dan akan kehilangan bentuk asalnya. Inti akan membelah menjadi unsur-unsur

yang lebih kecil dengan melepaskan energi dalam bentuk panas, sekaligus melepas

2-3 neutron. Saat inti mengalami perubahan bentuk, inti memancarkan radiasi-

radiasi alfa, beta, dan gamma. Reaksi fusi yang terjadi sebagai berikut :

Rata-rata kandungan energi nuklir adalah jumlah energi nuklir yang bisa dihasilkan per kg materi:

Uranium-233: 17,8 Kt/kg = 17800 Ton TNT/kg

Uranium-235: 17,6 Kt/kg = 17600 Ton TNT/kg

Plutonium-239: 17,3 Kt/kg = 17300 Ton TNT/kg

Reaksi fisi 235U sebagai bahan bakar nuklir :

Sampai penemuan fisi nulir oleh Hahn dan Strassman dalam tahun 1939,

Uranium hanya digunakan untuk pewarnaan gelas dan keramik dan alasan utama

bagi pengelolaan ujihnya adalah untuk mendapatkan kembali radium untuk

digunakan dalam terapi kanker. Isotop 235U adalah bahan bakar nuklir utama

meskipun U alamiyah dapat digunakan dalam reaktor nuklir yang dihantarkan oleh

D2O, kebanyakan reaktor dan senjata nuklir menggunakan Uranium yang diperkaya.

Pemisahan sekala besar 235U memanfaatkan difusi gas UF6, namun suatu cara

sentrifugasi gas sekarang lebih ekonomis digunakan.

Uranium tersebar luas dan lebih melimpah dari pada Cd, Hg,Ag dan Bi. Ia

memiliki sedikit bijih yang ekonomis, salah satunya adalah uraninite (salah satu

9

2nγ

n,2n

Page 10: Tugas Makalah Radiokimia

bentuknya adalah pitchblende) suatu oksida dengan komposisi kira-kira UO2,

Uranium diperoleh kembali dari larutan asam nitrat dengan :

1. Ekstraksi uranil nitrat ke dalam dietileter atau isobutilmetilketon, suatu garam

seperti NH4+, Ca2+ atau Al3+ nitrat ditambahkan sebagai zat salting out untuk

menaikan angka banding ekstraksi sampai pada nilai yang berguna secara teknis.

Bila digunakan tributilfosfat dalam kerosen dipergunakan, tidak diperlukan zat

”salting out”.

2. Penghilangan dari pelarut organik oleh pencucian dengan HNO3 encer.

3. Perolehan kembali sebagai U3O8 atau UO3 oleh pengendapan dengan amoniak.

3UO3 U3O8 + ½ O2

UO3 + CO UO2 + CO2

Hidrida. Uranium bereaksi dengan hidrogen meskipun pada 25°C menghasilkan

suatu bubuk hitam piroforik :

U + 3/2 H2 UH3

Garam Urasil.Garam Uranium yang paling umum adalah uranil nitrat kuning

yang dapat memiliki 2, 3 atau 6 molekul air, bergantung kepada apakah ia

dikristalkan dari asam nitrat berasap, pekat ataukah encer. Bilamana diekstraksi dari

larutan akua ke dalam pelarut organik, uranil nitrat disertai oleh 4 H2O dan ion NO3-

dan air terkoordinasi dalam bidang ekuatorial :

UO2 2+ Larutan akua : PF

10

700°

350°

25°

panas

Ekstrak

TBP

Page 11: Tugas Makalah Radiokimia

Pu4+

PFs Pelarut : UO2 2+ , Pu4+

SO2 /HN2OH

Larutan akua dikeluarkan:

U H2O Larutan: UO22+ or U4 Akua Pu3+ Pu4+

ekstraksi diulangi

Pada penambahan natrium asetat berlebih pada larutan UO22+ dalam asam asetat

encer, garam yang tidak larut Na[UO2(CO2Me)3] diendapkan. Ion urasil direduksi

menjadi U3+ coklat kemerahan dengan Na/Hg atau seng, U3+ dapat dioksidasi oleh

udara menjadi U4+ hijau. Potensial reduksinya (1M HClO4) adalah :

UO22+ 0,06V UO2

+ 0,58 V U4+ -0,63V U3+ -18,0V U

0,32 V

Reaksi-eaksi ion uranil UO22+ digunakan larutan 0,1 M uranil nitrat,

UO2(NO3)6H2O atau uranil asetat UO2(CH3COO)2.2H2O.

1. Larutan amoniak : endapan kuning amoniak diuranat yang tak larut dalam

reagensia berlebih, tetapi larut dalam amoniak karbonat atau natrium karbonat,

membentuk ion trikarbonatouranilat(VI) :

2. Larutan natrium hidroksida : endapan amorf kuning, natrium diuranat, Na2U2O7

yang karut dalam larutan amonium karbonat.

3. Larutan amonuim sulfat : endapan coklat, uranil sulfida, UO2S yang larut dalam

asam-asam encer dan dalam larutan amonium karbonat.

4. Hidrogen peroksida : endapan kuning pucat, uranium tetroksida UO4.2H2O

(kadang-kadang disebut uranium peroksida) yang larut dalam larutan amonium

karbonat dengan membentuk larutan kuning tua. Kromium titanium dan

vanadium mengganggu uji ini, yang kalau tidak hádala peka.

5. Reagensia kupferon : tak ada endapan (perbedaan dari titanium)

11

Page 12: Tugas Makalah Radiokimia

6. Larutan natrium fosfat : endapan putih uranil fosfat UO2HPO4 yang larut dalam

asam-asam mineral tetapi tidak larut dalam sam asetat encer. Jira pengendapan

dihasilkan dengan kehadiran emonium sulfat atau amonium asetat, akan

diendapkan uranil amonium fosfat, UO2(NH4)PO4.

7. Larutan amonium (atau natrium) karbonat : endapan putih uranil karbonat

UO2CO3 yang larut dalam reagensia berlebih membentuk larutan jernih, kuning,

yang mengandung ion trikarbonatouranilat(VI).

8. Larutan kalium heksasianoferat(II) : endapan coklat uranil heksasianoferat(II)

(UO2)2[Fe(CN)6] dalam larutan netral atau larutan asam asetat, yang larut dalam

asam florida encer (perbedaan dari tembaga). Endapan menjadi kuning estela

ditambahkan larutan natrium hidroksida disebabkan perubahannya menjadi

natriumm diuranat (perbedaan dari tembaga dan dari molibdenum).

9. Flouresensi Garam-garam uranium, bila disinari dengan sinar-sinar lewat-

lembayung (ultravoilet) misalnya denga lampu UV memperlihatkan fluoresensi

warna hijau yang khas. Dalam intensitas flouresensi ini bergantung pada pH.

Dalam larutan-larutan asam flouresensi ini kana kuat, tetapi menjadi makin

lemah dengan bertambahnya pH larutan.

10. Uji kering. Manik Bóraks atau manik garam mikrokosmik: nyala oksida kuning;

nyala reduksi hijau.

Pemisahan. Uranium diendapkan dalam golongan IIIA sebagai (NH4)2U2O7, ia

dipisahkan dari endapan Fe(OH)3, Cr(OH)3, dan Al(OH)3, paling sederhana dengan

mencerna dalam keadaan dingin dengan larutan amonium karbonat yang sangat

berlebih. Amonium diuranat itu melarutkan itu melarut, estela diasamkan dengan

HCl dan ditambahkan larutan K4[Fe(CN)6] terbentuk endapan coklat.

DAFTAR PUSTAKA

Aspek fisika Ledakan Nuklir, budi Santoso, Berkala Ilmu Kedokteran, UGM, 1990

12

Page 13: Tugas Makalah Radiokimia

Haris, D. 2007. Ensiklopedi unsur-unsur Kimia. Batam : Kawan Pustaka.

http://www.infonuklir.com/modules/news/article.php?storyid=20

SURIPTO, A, Pengenalan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dan Berbagai Aspek di

Sekitarnya (dalam Ekonomi dan Pendanaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir),

Proceeding BATAN-IAEA Workshop on Economic and Financing of Nuclear

Power Plant, BATAN, Jakarta (1994) hal. 2.1 – 2.25.

Vogel (revisi G. Svehla, diterjemahkan Ir. Setiono dkk). 1985. Buku Teks Analisis

Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi ke Lima Bagian II. Jakarta :

PT. Kalman Media Pustaka. Hal. 582-584.

Wilkinson dan Cotton (Terjemahan Sahati Suhatro). 1989. Kimia Anorganik Dasar.

Jakarta : UI-Press. Hal. 527-539.

www.batan.go.id

www.wkipedia.go.id

www.

TUGAS KELOMPOKMAKALAH RADIOKIMIA

URANIUM (238U92)

13

Page 14: Tugas Makalah Radiokimia

DISUSUN OLEH :

ASTRIA ARYANI F02105019

SRI ROSMINI F02105012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2008

14