spektrometri radiokimia

Upload: siti-hartati

Post on 06-Jul-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    1/20

    SpektrometriRadiokimia

    Febryan

    Nurdini

    Linda Fitria

    Siti

    Rizka

     Tati

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    2/20

    Defnisi

    • Kimia inti adalah ilmu yang mempelajaristruktur inti atom dan pengaruhnyaterhadap kestabilan inti serta reaksi-reaksi

    inti yang terjadi pada proses peluruhanradio nuklida dan transmutasi inti

    • Radiokimia: mempelajari zat radioaktifdan penggunaannya dengan teknik2 kimia

    • Kimia radiasi: bidang kimia yangmempelajari efek radiasi radioaktifterhadap materi

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    3/20

    !eradioaktifan

    • !eradioaktifan: proses atom-

    atom se"ara spontanmeman"arkan partikel atausinar berenergi tinggi dari inti

    atom• !eradioaktifan pertama

    kalidiamati oleh #enry$e"%uerel pada tahun

    &'()$erikut unsur-unsurdalam sistem periodik yangbersifat radioaktif *ber+arnamerah,

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    4/20

    nsur Radioaktif .lam dan$uatan

    • Radioakti Alam:

    • Isotop yang telah ada sejak bumi terbentuk.

    Contoh : uranium.

    • Unsur yang dihasilkan dari pancaran sinar

    kosmik matahari. Contoh: karbon – 14

    • Radioakti Buatan:

    • Dibuat dalam reaktor nuklir ketika atom-atom

    terpecah (fisi). Dihasilkan menggunakan

    siklotron, akselerator

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    5/20

     Tipe /misi Radioaktif 

    • Tipe emisi radioaktif yang umum ada tiga:emisiα, β,danγ.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    6/20

    Radiasi .lfa 0 1

    •  4He2+ dipancarkan secara monoenergetikdengan cakupan energi: 1,5 – 11,7 MeV.(1 MeV = 113J

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    7/20

    Radiasi Beta –β• Emisi dipancarkan dalam 3 modus:• Negatron, β−: elektron dipancarkan dari inti, terutama olehintri yang kaya neutron. Emisinya disertai denganpemancaran antineutrino (kekekalan momentum).

    • Positron, β+: e+dipancarkan dari inti atom, terutama intiyang kaya proton. Emisinya disertai dengan pemancaranneutrino (kekekalan momentum).

    • Electron Capture ( EC: suatu modus menguranginomor atom Z namun besarnya nomor massa Adipertahankan. Modus ini berkompetisi dengan pemancaranpositron. Elektron tertarik ke dalam inti dari kulit K. Modus ini

    disukai jika energi peluruhan < 2mc2.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    8/20

    Radiasi Beta –β

    • β+danβ−dipancarkan pada cakupanenergi tertentu

    • Dipengaruhi oleh elektron-elektron sekitar

    atom.

    • Memiliki karakteristik berupa nilai Emaks.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    9/20

    Radiasi Gamma –γ 

    • Radiasi gamma merupakan bagian darispektrum EM yang energinya lebih tinggidaripada daerah sinar-X. Besarnya energi

    0,1- 10 MeV, rata-rata > 5 MeV.• Radiasi terjadi bersama-sama denganemisiαdanβketika atom kembali dari

    keadaan transisi ke keadaan dasar.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    10/20

    Radiasi Gamma –γ 

    • Radiasi Gamma juga berlangsung secaramonoenergetik.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    11/20

    aktu 3aruh

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    12/20

    aktu 3aruh

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    13/20

    Memprediksi Tipe Peluruhan•Grafik nuklida merupakanpemetaan yang baik untukmengetahui tipe-tipe isotop.

    • Grafik ini menunjukkan tiaptipe radioisotop yang akan

    mengalami peluruhan.Isotopisotop yang stabiladalah yang berada didaerah pita kestabilan, yaitu

    pada kemiringan 45o

    .• Nuklida radioaktif akanmeluruh dengan moduspeluruhan yang sesuai untukmencapai jalur terpendek

    menuju pita kestabilan.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    14/20

    Trend Peluruhan

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    15/20

    Rasio Proton : Neutron

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    16/20

    Energi Pengikat Inti•Kita dapat menghitung energi pengikat inti semua isotop stabildan akan terbentuk grafik di bawah ini.

    • Dengan semakin bertambahnya nukleon, akan mencapaienergi maksimum (pada A = 56, besi). Massa nukleon yanglebih besar bersifat kurang stabil. Oleh karena itu kita bisa

    memperoleh energi baik dari peristiwa fisi maupun fusi.

    • Untuk massa nukleon yang lebih berat akan cenderungmengalami emisi partikelα.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    17/20

    Energi Inti

    • Energi inti dapat diperoleh dengan dua cara:

      *Fisi : pemecahan atom:

    -Energi diperoleh jika inti atom besar

    -Inti yang lebih kecil bersifat lebih stabil.-Ini yang terjadi di dalam reaktor nuklir.

      *Fusi: Penggabungan atom:

    -Energi diperoleh jika inti atom kecil.

    -Inti yang lebih besar bersifat lebih

    stabil.

    -Ini yang terjadi pada matahari.

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    18/20

    .plikasi pada $idang#idrologi

    4endeteksi adanya kebo"oran bendungan

    Radioisotop dilepaskan pada tempat tertentu direser5oir yang diperkirakan sebagai tempatterjadinya rembesan6bo"oran padadam6bendungan .pabila terjadi kebo"oran padabendungan tersebut maka radioisotope akanmasuk mengikuti arah bo"oran 7engan mengikutiair yang keluar dari mata air8 sumur-sumur

    pengamat yang terdapat di daerah do+nstream8maka akan dapat diketahui adanyabo"oran6rembesan dan arah dari rembesan damtersebut

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    19/20

    .plikasi pada $idang !esehatan 9

    Nutrisi

    4empelajari maltrunisi mikronutrien sepertibesi8 seng8 dan 5itamin .3rinsip metoda pengen"eran isotop untuk

    mengetahui status 5itamin . adalahmengkon5ersi karoten bertanda menjadi5itamin . yang dapat dirunut dengankaroten !arbon-& Teknik ini dapat

    digunakan untuk mengukur efekti5itas5itamin .8 penyediaan karoten8 dan petunjukforti;kasi dalam mempelajari nutrisi

  • 8/17/2019 spektrometri radiokimia

    20/20

    .plikasi pada $idang alur reaksi nuklir dari penentuan konsentrasiisotop

    ? 3ada pertambangan minyak bumi8 radioisotopemembantu men"ari jejak air di dalam lapisan batuan