tugas matra laut

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, terutama di daerah perkotaan, kemujuan dibidang industri dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun mengakibatkan peningkatan polusi udara. Demikian pula kebiasaaan tinggal di ruangan ber AC yang disertai dengan berbagai macam asap rokok, akan membuat udara pernafasan semakin tercemar. “Suka atau tidak suka” udara pernafasan yang kita hirup adalah udara pernafasan yang sangat tidak sehat, baik ketika kita berada di dalam maupun di luar ruangan. Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara berpolusi tertinggi ketiga di dunia setelah Mexico dan Thailand. Sehingga, saat in ipenyakit paru dan saluran pernafasan di Indonesia sudah menjadi pembunuh utama (Jakarta Post) setelah penyakit jantung pada tahun 1997. Oksigen mutlak dibutuhkan setiap saat selama manusia hidup, sehingga terapi oksigen (HBO) bukan hanya dibutuhkan saat mengalami sesak nafas saja, tapi juga pada saat ‘tanpa keluhan kesehatan’. Pemberian oksigen yang cukup akan memperkecil angka kesakitan dan kematian akibat berbagai penyakit. Hyperbaric Oxygen therapy (HBO) adalah terapi dengan memberikan oksigen 100% saat bernafas pada tekanan lebih dari satu atmosfir melalui media ruang udara bertekanan tinggi (RUBT). Terapi ini juga merupakan satu-satunya 1

Upload: depto-aja

Post on 29-Jun-2015

672 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MATRA LAUT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, terutama di daerah perkotaan, kemujuan dibidang industri dan

peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun ke tahun mengakibatkan

peningkatan polusi udara.

Demikian pula kebiasaaan tinggal di ruangan ber AC yang disertai dengan

berbagai macam asap rokok, akan membuat udara pernafasan semakin tercemar.

“Suka atau tidak suka” udara pernafasan yang kita hirup adalah udara pernafasan

yang sangat tidak sehat, baik ketika kita berada di dalam maupun di luar ruangan.

Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara berpolusi tertinggi ketiga di

dunia setelah Mexico dan Thailand. Sehingga, saat in ipenyakit paru dan saluran

pernafasan di Indonesia sudah menjadi pembunuh utama (Jakarta Post) setelah

penyakit jantung pada tahun 1997.

Oksigen mutlak dibutuhkan setiap saat selama manusia hidup, sehingga terapi

oksigen (HBO) bukan hanya dibutuhkan saat mengalami sesak nafas saja, tapi juga

pada saat ‘tanpa keluhan kesehatan’. Pemberian oksigen yang cukup akan

memperkecil angka kesakitan dan kematian akibat berbagai penyakit.

Hyperbaric Oxygen therapy (HBO) adalah terapi dengan memberikan oksigen

100% saat bernafas pada tekanan lebih dari satu atmosfir melalui media ruang udara

bertekanan tinggi (RUBT). Terapi ini juga merupakan satu-satunya metode terapi

oksigen yang paling ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula

karena didukung oleh bukti-bukti dari hasil penelitian, serta selama proses terapi

selalu dipantau oleh dokter ahli hiperbarik.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa mampu memahami manfaat terapi oksigen hiperbarik

1.2.2 Tujuan Khusus

1.2.2.1 Diharapkan mahasiswa mampu memahami tujuan terapi oksigen

1.2.2.2 Diharapkan mahasiswa mampu memahami indikasi terapi oksigen

1.2.2.3 Diharapkan mahasiswa mampu memahami kontra indikasi terapi

oksigen

1

Page 2: TUGAS MATRA LAUT

1.2.2.4 Diharapkan mahasiswa mampu memahami metode pemberian

terapi oksigen

1.2.2.5 Diharapkan mahasiswa mampu memahami system pemberian

terapi oksigen

1.2.2.6 Diharapkan mahasiswa mampu memahami resiko terapi oksigen

1.3 Metode Penulisan

1.3.1 Metode Penulisan.

Didalam pembuatan makalah ini, penulis menggunakan metode deskripsi.

1.3.2 Tekhnik Penulisan.

1.3.2.1 Metode Observasi

Yaitu bentuknya langsung yang diajukan pada narasumber terhadap

permasalahan yang akan di bahas

1.3.2.2 Metode Perpustakaan

Yaitu diambil dari buku :

1.4 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Makalah Asuhan Keperawatan ini terdiri dari 3 bab,

yang mana dari perbab dan isi dalam bab tersebut diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab yang memberikan gambaran awal dari Makalah Asuhan

Keperawatan yang berisikan: latar belakang, tujuan, metode penulisan,

sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Teori-teori tentang tugas keluarga dalam tahap perkembangan yang

meliputi : Definisi, tujuan, indikasi, konta indikasi, metode, system

pemberian dan resiko terapi oksigen.

BAB III : PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan saran

2

Page 3: TUGAS MATRA LAUT

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi

Terapi oksigen hiperbarik adalah terapi menggunakan oksigen murni sebagai

media nafas yang diberikan di dalam ruang udara bertekanan tinggi (hyperbaric

chamber), semula terapi ini dikhususkan untuk penyelam yang mengalami kelainan

atau penyakit akibat penyelaman. Tapi kemudian dikembangkan untuk terapi

penyakit klinis serta dapat meningkatkan kebugaran.

2.2 Tujuan Terapi Oksigen

Tujuan umum terapi oksigen adalah untuk mencegah dan memperbaiki

hipoksia jaringan, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mendapatkan PaO2

lebih dari 90 mmHg atau SaO2 lebih dari 90%. Besarnya fraksi oksigen inspirasi

yang didapat unit paru sesuai dengan volume oksigen yang diberikan pada pasien

dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 2

Alat Aliran (L/menit) Fi O2 (fraksi oksigen inspirasi)

Kanula nasal 1

2

3

4

5

6

0,24

0,28

0,32

0,36

0,40

0,44

Masker oksigen 5-6

6-7

7-8

0,40

0,50

0,60

3

Page 4: TUGAS MATRA LAUT

Masker dengan

kantong reservoir

6

7

8

9

10

0,60

0,70

0,80

≥0,80

≥0,80

Pemberian campuran gas yang kaya akan oksigen mempunyai arti yang sangat

terbatas pada hipoksia stagnan. Anemik dan histotoksik, karena yang dapat dicapai

melalui cara ini hanyalah peningkatan dalam jumlah O2 yang larut di dalam darah

arteri. Hal ini juiga berlaku bagi hipoksia hipoksik yang disebabkan oleh pirau darah

vena yang tidak teroksigenasi melewati paru-paru. Pada bentuk hipoksia hipoksik

lainnya, pemberian O2 sangat bermanfaat. Namun perlu diingat, bahwa pada

penderita gagal paru berat dengan hiperkapnia, kadar CO2 dapat sedemikian

tingginya sampai menekan dan bukan merangsang pernafasan.3

Walau tergolong jenis terapi dan teknologi kesehatan mutakhir, tetapi dengan

menggunakan oksigen murni yang mulai marak sekarang, sebenarnya sudah

ditemukan sejak hampir 400 tahun yang lalu, namun berbgai benturan yang dihadapi

membuat dunia kesehatan terkesan kurang mengakui teknik ini. Di Indonesia sendiri

terapi oksigen murni dengan mempergunakan ruang hiperbarik mulai dikenal sejak

tahun enam puluhan. Namun penggunaannya masih terbatas bagi kalangan penyelam

AL yang mengalami penyakit dekompensasi yang terjadi akibat penurunan tekanan

yang terlampau cepat dari bawah keatas permukaan air. Gejala-gejalanya antara lain

adalah nyeri diseluruh tubuh, pusing dan kehilangan orientasi.1

2.3 Indikasi Terapi Oksigen

Pemberian campuran gas yang kaya akan oksigen mempunyai arti yang sangat

terbatas pada hipoksia stagnan, anemik dan histologik.karena yang dapat dicapai

melelui cara ini hanyalah peningkatan dalam jumlah O2 yang larut didalam darah

arteri. Hal ini berlaku juga bagi hipoksia hipoksik yang disebabkan oleh pirau darah

venayang tidak teroksigenasi melewati paru-paru. Pad abentuk hipoksia hipoksik

lainnya, pemberian O2 sangat bermanfaat namun perlu diingat, bahwa penderita

4

Page 5: TUGAS MATRA LAUT

dengan gagal paru berat dengan hiperkapnia, kadar CO2 dapat sedemikian tingginya

sampai menekan dan bukan merangsang pernafasan. Sebagian penderita ini tetap

bernafas karena adanya rangsang kemoreseptor karotis dan aorta padapusat

pernafasan. Apabila pemicuan oleh hipokisia dihilangkan melalui pemberian O2,

pernafasan dapat berhenti. Selama apnea, PO2 darah arteri menurun, namun

pernafasan mungkin tidak akan timbul kembali, karena peningkatan PCO2 akan lebih

mendepresi pusat pernafasan. Oleh sebab itu, pemberian O2 pada keadaan ini dapat

berakibat fatal.3

Dalam perkembangannya barulah terapi oksigen ini dipakai untuk mengatasi

penyakit-penyakit seperti luka pada penderita diabetes hingga stroke. Tetapi yang

membuatnya menanjakpopuler sekarang ternyata adalah dengan meningkatnya

kebutuhan orang akan hal kecantikan dan kebugaran. Secra perlahan kalangan awam

mulai mengenal hal ini hingga baru sekarang teknik terapi ini dikenal orang sebagai

terapi modern dalam dunia kesehatan.sekarang banyak yang menggunakan terapi ini

untuk mencegah penuaan,menambah kecantikan dan kebugaran juga mencegah

terjadinya kebotakan, dimana melalui sebuah survei mencatat alasan yang cukup

tinggi pada pengguna terapi ini.

Begitupun belum banyak pusat pusat kesehatan yang menyediakan fasilitas ini

karena biayanya yang masih relatif mahal dan terapinya yang harus dilakukan secara

berkala. Sementara di Amerika, Eropa dan Jepang pemakaiannya ternyata sudah

begitu meluas sampai pusat-pusat kebugaran. Sebuah laporan malah menyebutkan

adanya tempat yang dinamakan Oxy Bar dimana pengunjung dapat menghirup

oksigen murni dengan berbagai pilihan yang beragam.1

Pemanfaatan terapi hiprebarik oksigen ini mengambil suatu pelajaran dari

kecelakaan penyelaman dan segala penyakit yang ditimbulkannya. Sebetulnya,

bahaya atau penyakit yang dialami oleh penyelam juga dirasakan sama oleh pekerja

di ruang adara bertekanan tinggi. Saat turun, dapat terjadi barotrauma yang terjadi

pada telinga, gigi lubang, paru-paru dan lainnya.

Ketika didasar, dapat mengalami keracunan udara pernafasan seperti keracunan

oksigen, nitrogen, karbonmonoksida, maupun karbondioksida. Sedang saat naik,

dapat terjadi penyakit dekompresi, serta barotrauma.

Karenanya banyak penyakit yang dapat di terapi dengan hiperbarik ini seperti

penyakit dekompresi, emboli udara, aktinomikosis,anemia, insufisiensi arteri perifer

akut, infeksi bakteri, keracunan CO, keracunan sianida, gas gangren, cangkokan

5

Page 6: TUGAS MATRA LAUT

kulit, infeksi jaringan lunak oleh kuman aerob dan an-aerob, osteoradionekrosis,

radionekrosis jaringan lunak, sistisis akibat radiasi, ekstraksi gigi pada rahang yang

diobati dengan radiasi, mukomikosis, osteomielitis, ujung amputasi yang tidak

sembuh, luka diabetik, inhalasi asap, serta luka bakar.5

Terapi dengan oksigen murni mempunyai efek yang baik bagi aliran darah da

kelangsungan hidup jaringan yang terkena gangguan kekurangan oksigen.

Penggunaan terapi oksigen bertekanan tinggi ini kian meningkat dalam klinis. Pada

jaringan disekitar yang terdapat luka, biasanya terjadi hambatan kelancaran aliran

oksigen. Padahal oksigen itu penting dan merupakan salah satu faktor penentu dalam

proses penyembuhan luka, biasanya terjadi hambatankelancaran aliran oksigen.

Padahal oksigen itu penting dan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses

penyembuhan luka, sekaligus menangkal terjadinya infeksi. Kemampuan

menghambat terjadi infeksi dengan terapi oksigen bertekanan tinggi ini punya ciri

dan kelebihan tersendiri dibanding dengan pemakaian antibiotika.5

Beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum melakukan terapi oksigen yaitu

diagnosis yang tepat, pengobatan optimal dan indikasi terapi oksigen ini akan dapat

memperbaiki keadaan hipoksemia dan perbaikan klinik. Kriteria pemberian terapi

oksigen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini.2

1. Pemberian oksigen secara berkesinambungan (terus menerus)

Diberikan apabila hasil analisis gas darah pada saat istirahat, didapat nilai:

PaO2 kurang dari 55 mmHg atau saturasi kurang dari 88%

PaO2 antara 56-59 mmHg atau saturasi 89% disertai kor pulmonale,

polisitemia (hematokrit >56%)

2. Pemberian secara berselang

Diberikan apabila hasil analisis gas darah saat latihan didapat nilai:

Pada saat latihan PaO2 55 mmHg atau saturasi 88%

Pada saat tidur PaO255 mmHg atau saturasi 88% disertai komplikasi

seperti hipertensi pulmoner.somnolen dan aritmia.

Pasien dengan keadaan klinik tidak stabil yang mendapat terapi oksigen perlu

dievaluasi gas darah (AGD) serta terapi untuk menentukan perlu tidaknya terapi

oksigen jangka panjang.

6

Page 7: TUGAS MATRA LAUT

2.4 Kontra Indikasi Terapi Oksigen

Kasus-kasus yang tak diperkenankan menggunakan terapi ini antara lain adalah

orang dengan kelainan paru-paru karena bisa mengakibatkan pecahnya paru-paru

dalam ruangan bertekanan tinggi, orang dengan riwayat operasi paru, infeksi saluran

nafas atas, cedera paru, tumor ganas, orang yang mengidap penyakit-penyakit

menular lain dan mengidap gaustrophobia (rasa takut berada dalam ruangan

tertutup). Karena itu, biasanya pasien diminta menyediakan data pemeriksaan darah

lengkap dan hasil foto rontgen paru minimal 6 bulan berselang sebelum memulai

terapi oksigen hiperbarik ini. Jadi bila ingin mencoba terapi oksigen mutakhir dengan

cara menghirup oksigen murni dalam ruangan hiperbarik ini tentu saja tak ada

salahnya, tetapi jangan lupa untuk memenuhi persyaratan dan prosedurnya serta satu

hal yang paling penting yaitu harus terlebih dahulu dimulai dengan berkonsultasi

pada ahlinya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.1

Berapa lama biasa terapi ini dilakukan? Berbeda dengan kasus-kasus

penyelamanyang membutuhkan waktu hingga lima jam, dari survey didapat data

kira-kira sekitar satu jam untuk tujuan kebugaran dan kecantikan dan bisa lebih lama

sedikit untuk penyakit-penyakit yang lebih serius. Terapi oksigen hiperbarik ini

dilakukan secara berkala mulai dari enam sampai sepuluh kali berturut-turut selama

satu jam tergantung pada tempat penyedia fasilitasnya.

Kontra indikasi terapi hiperbarik terutama pada penderita pneumothorak yang

belum dirawat, kecuali bila sebelum pemberian oksigen hiperbarik dikerjakan

tindakan bedah untuk mengatasi pneumothorak tersebut, dan juga bagi yang sedang

hamil. Karena tekanan partial oksigen yang tinggi berhubungan dengan penutupan

patent ductus arteriosus bersifat bahaya bagi kehamilan dan janin yang dikandung.

Namun demikian, ada juga penelitian yang menunjukkan hasil, komplikasi seperti itu

tidak terjadi.

Penggunaan terapi oksigen hiperbarik sangat luas. Meskipun demikian

penggunaannya relatif masih kecil dibanding jumlah penduduk Indonesiayang

sedemikian besar.

2.5 Metode

7

Page 8: TUGAS MATRA LAUT

Oksigen diberikan dengan kanula nasal 2 (dua) liter permenit dapat

meningkatkan fraksi oksigen inspirasi dari 21% menjadi 27%, pendapat lain

menyatakan bahwa oksigen dapat diberikan 2-4 liter per-menit. Metode ini kurang

efisien sebab hanya oksigen yang mengalirpada awal inspirasi saja yang sampai di

alveoli dan ikut proses pertukaran gas. Penggunaan kateter transtrakeal merupakan

salah satu carauntuk mengatasi kurang efisiennya metode pemberian oksigen dengan

kanula nasal. Keuntungan kateter transtrakeal adalah mengurangi volume ruang rugi

anatomik, karena oksigen yang diberikan dosis kecil dan langsung melalui trakea,

mengurangi iritasi nasal, telinga dan fasial serta mencegah bergesernya alat tersebut

pada saat tidur. Komplikasi yang dapat terjadi dengan cara pemberian seperti ini

adalah emfisema subkutis, bronkospasme, batuk paroksismal, dislokasi kateter,

infeksi di lubang trakea tempat masuknya kateter transtrakeal dan mucous ball yang

bisa mengakibatkan keadaan menjadi fatal.

Terapi oksigen dengan ruang hiperbarik dilakukan dalam ruangan yang terbuat

dari baja dengan tekanan udara dibuat berkisar antara2-3 atm. Dalam tekanan yang

lebih tinggi ini perjalanan oksigen ternyata akan menjadi lebih lancar termasuk bagi

oarang yang mengalami penyempitan pembuluh darah. Oksigen murni yang

dihirupnya akan tetap lancar memasuki pembuluh darah menuju sel karena tekanan

tinggi akan oksigen larut dalam cairan tubuh sehingga dapat sampai kesetiap jaringan

tubuh dengan cepat. Dengan mekanisme ini maka semua jaringan sel dalam tubuh

akan mendapat oksigen secara maksimal sehingga metabolisme tubuh pun akan

berlangsung lebih baik.

Penggantian jaringan yang rusak termasuk penyembuhan luka pun akan

berlangsung lebih cepat. Beberapa penelitian malah menyebutkan keadaan ini juga

dapat membunuh berbagai macam bakteri penyebab penyakityang ada didalam

tubuh. Dengan metabolisme maksimal makaproses penuaan pun akan dapat dihanbat

sehingga orang akan kelihatan tetap cantik dan bugar. Sebuah survey konsumen di

Amerika mencatat berbagai problem kesehatan yang melatarbelakangi pemilihan

terapi ini seperti diabetes, stroke, anemia berat, hingga cedera atau luka seperti

cedera olah raga, luka bakar dan sebagainya. Rata-rata ruangan hiperbarik yang ada

sekarang bisa menampung beberapa pasien sekaligus.

Awalnya, terapi oksigen hiperbarik (OHB) biasa digunakan sebagai terapi bagi

penyelam untuk menormalkan gas-gas dalam tubuhnya. Biasanya, penyelam

dimasukkan kedalam Hyperbaric Chamber atau Ruang Udara Bertekanan Tinggi

8

Page 9: TUGAS MATRA LAUT

(RUBT) lalu diberi oksigen murni (100 persen) dengan cara dihirup melalui hidung

dengan menggunakan masker. Peserta bisa duduk atau berbaring didalamnya. Pada

prinsipnya, dalam terapi hiperbarik ini, penderita atau peserta menghisap oksigen

dalam ruangan bertekanan tinggi, hingga sekitar 2,4 atmosfer absolut. Tekanan yang

diberikan, hampir tiga kali lipat tekanan udara biasa. Sedangkan oksigen murni yang

terhisap sekitar lima kali oksigen pada udara biasa. Hiperbarik ini mempunyai

manfaat yang cukup banyak. Menurut Dr Muhammad Akbar, Sp.S, ketua bagian

saraf Unhas/RS Wahidin Sudirohusodo, terapi hiperbarik sangat baik untuk

menormalkan jaringan hipoksia (kekurangan oksigen) dan anoksia (tidak ada

oksigen), dan meningkatkan kemampuan lekosit membunuh kuman. Tak hanya itu,

terapi oksigen itu juga dapat meningkatkan neovaskularisasi (jaringan darah) dan

proliferasi (pertambahan sel baru yang menggantikan sel mati) serta mengobati

penyakit dekompresi. Belakangan, para ilmuwan menemukan bahwa terapi oksigen

tersebut juga baik bagi penderita diabetes mellitus (DM) maupun stroke. Bahkan,

dikota-kota besar di luar negri maupun di Jakarta dan di Surabaya, penggunaan terapi

oksigen ini berkembang pesat. Terapi oksigen hiperbarik mulai dikenal sebagai terapi

yang dapat membuat tubuh sehat dan bugar, bahkan menjadi salah satu jurus ampuh

untuk tampil awet muda dengan cara paling aman.

Prinsip dasar terapi hiperbarik, penderita menghisap oksigen dalam ruangan

bertekanan tinggi, hingga sekitar 2,4 atmosfer absolut. Dengan tekanan yang

diberikan, hampir tiga kali lipat tekanan udara biasa, dan oksigen murni yang

terhisap sekitar lima kali oksigen pada udara biasa. Sehingga total oksigen mampu

terkonsumsi dalam terapi hiperbarik oksigen ini, 15 kali lebih banyak,dibanding

bernafas dalam keadaan biasa.

Pelaksanaan pengobatan dengan oksigen hiperbarik dapat dikerjakan di dalam

kamar tunggal (monoplace chamber) atau kamar ganda (multiplace chamber). Kamar

udara bertekanan tinggi ganda dapat digunakan oleh banyak orang, maximum 10

orang.di sini penderita dapat didampingi oleh perawat atau dokter yang

ikutmengalami tekanan bersama dengan penderita. Dalam kamar udara bertekanan

tinggi ganda ini penderita menghisap oksigen 100% melalui masker.

Kamar udara bertekanan tinggi ganda ini cocok digunakan untuk penderita

yang karena keadaannya perlu seorang pendamping, atau bilamana akan dilakukan

tindakan bedah atau yang akan menjalani tindakan lainnya.

9

Page 10: TUGAS MATRA LAUT

Dengan terapi oksigen murni, tak perlu waktu yang begitu panjang, paling

hanya satu jam. Meski demikian, dengan mekanisme sel yang mudah dipercepat

menjadi tua, dan yang tua dengan cepat diganti yang muda, metabolisme sel tubuh

menjadi sempurna kembali dalam waktu yang relatif singkat.

2.6 Sistem Pemberian Oksigen

Sistem pemberian oksigen yang dipakai untuk aliran terus-menerus ada 3 macam:

1. Oksigen dimampatkan bertekanan tinggi

Oksigen disimpan dalam tabung metal bertekanan tinggi, aliran udara dapat

diatur dengan alat regulator. Macam-macam tabungnya adalah tabung H (244

cuff), tabung E (22 cuff), tabung D (13 cuff). Keuntungannya adalah murah

harganya, tersedia cukup banyak dan dapat disimpan lama. Kerugiannya adalah

berat, kurang praktis dalam pengisian dan mudah meledak.

2. Oksigen cair

Oksigen cair tidak bertekanan tinggi dan dapat disimpan dalam tempat tertentu,

dilengkapi dengan alat HCF4 untuk mengubah oksigen cair menjadi gas

sehingga dapat dihirup. Tempat pennyimpanan tersebut dinamakan dewar yang

dapat menyimpan O2 cair pada suhu -273oF. Umumnya dewar berisi 100 pound

oksigen yang dapat habis dalam satu minggu bila dipakai terus-menerus

dengan aliran 2 liter permenit.

3. Oksigen konsentrat

Sistem oksigen konsentrat didapat dengan mengekstraksikan udara luar

menggunakan metode molekuler sieve. Oksigen diekstraksi sehingga dapat

diberikan kepada pasien dan nitrogen dibuang kembali ke udara luar.

2.7 Resiko Terapi Oksigen

Salah satu resiko terapi oksigen adalah keracunan oksigen. Hal ini dapat terjadi

bila oksigen diberikan dengan fraksi lebih dari 50% terus-menerus selama 1-2 hari.

Kerusakan jaringan paru terjadi akibat terbentuknya metabolik oksigen yang

merangsang sel PMN dan H2O2 melepaskan enzim proteolotikdan enzim lisosom

yang dapat merusak alveoli. Sedangkan resiko yang lain seperti retensi gas

karbondioksida dan atelektasis.

Oksigen 100% menimbulkan efek toksik, tidak saja pada hewan, namun juga

pada bakteri, jamur, biakan sel hewam dan tanaman. Apabila O2 80-100% diberikan

10

Page 11: TUGAS MATRA LAUT

kepada manusia selama 8 jam atau lebih, saluran pernafasan akan teriritasi,

menimbulkan distres substernal, kongesti hidung, nyeri tenggorokan dan batuk.

Pemajanan selama 24-48 jam mengakibatkan kerusakan jaringan paru.

Sejumlah bayi dengan sindroma gawat nafas yang diterapi dengan O2,

selanjutnya mengalami gangguan menahun yang ditandai dengan kista dan

pemadatan jaringan paru (displasia bronkopulmonal). Komplikasi lain pada bayi-bayi

ini adalah retinopti prematuritas (fibroplkasia retrolental), yaitu pembentukan

jaringan vaskuler opak pada matayang dapat mengakibatkan kelainan penglihatan

berat. Pemberian O2 100% pada tekanan yang lebih tinggi berakibat tidak hanya

iritasi trakeobronkial, tetapi juga kedutan otot, bunyi berdering dalam telinga, rasa

pening, kejang dan koma. Pajanan terhadap O2 tekanan tinggi (oksigenasi hiperbarik)

dapat menghasilkan peningkatan jumlah O2 terlarut dalam darah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia,

sebentar saja manusia tak mendapat oksigen maka akan langsung fatal akibatnya.

Tak hanya untuk bernafas dan mempertahankan kehidupan., oksigen juga sangat

dibutuhkan untuk metabolisme tubuh. Tipe-tipe kekurangan oksigen dalam tubuh

terbagi dua:

a. Hipoksemia yaitu suatu keadaan dimana terjadipenurunan konsentrasi oksigen

dalam darah arteri (PaO2) atau saturasi O2 arteri (SaO2) dibawah nilai normal,

SaO2 95%

11

Page 12: TUGAS MATRA LAUT

b. Hipoksia yaitu kekurangan oksigen ditingkat jaringan

c. Gagal nafas yaitu suatu keadaan kritis dimana kebutuhan oksigen darah dan

sistem organ tidak tercukupi

Tujuan umum terapi oksigen adalah untuk mencegah dan memperbaiki

hipoksia jaringan, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mendapatkan PaO2

lebih dari 90 mmHg atau SaO2 lebih dari 90%.

Indikasi Terapi Oksigen Kontra Indikasi Terapi

Oksigen

Resiko terapi oksigen

a. Diabetes

b. Stroke

c. Terapi untuk

kecantikan dan

kebugaran

d. Penyakit dekompresi

e. Emboli udara

f. Aktinomikosis

g. Anemia

h. Insufisiensi arteri

perifer akut

i. Infeksi Bakteri

j. Keracunan CO

k. Keracunan sianida

l. Gas ganren

m. Cangkokan kulit

n. Infeksi jaringan

lunak

o. Osteomielitis

p. Ekstraksi gigi

a. Kelainan paru

b. Riwayat operasi paru

c. Infeksi saluran nafas

atas

d. Cedera paru

e. Tumor ganas

f. Penyakit menular

g. Pengidap

gaustrophobia

h. Kehamilan

i. Pneumothorax

a. Keracunan oksigen

b. Retensi CO2

c. Atelektasis

d. Disstress substernal

e. Kongesti hidung

f. Nyeri tenggorokan

g. Batuk

h. Retinipati prematuritas

i. Kedutan otot

j. Rasa pening

k. Kejang

l. Bunyi berdering dalam

m. Telinga

n. Koma

3.2 Saran

3.2.1 Diharapkan mahasiswa hendaknya benar-benar memahami konsep dasar

penyakit flu hongkong, sehingga dapat menerapkan asuhan keperawatan yang

komprehensif pada klien.

12

Page 13: TUGAS MATRA LAUT

3.2.2 Untuk pendidikan hendaknya lebih melengkapi literatur yang berkaitan

dengan makalah ini, sehingga mempermudah mahasiswa dalam pembuatan

makalah yang lebih baik, sehingga dapat dijadikan acuan bagi peserta didik

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Meditasi Dzikir. Stress and Health Solution. Web .15 january 2011.

www.MedDzik.org

Astowo. Pudjo. Terapi oksigen: Ilmu Penyakit Paru. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran

Respirasi. FKUI. Jakarta. 2005

Ganong, F. William. Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. jakarta: EGC. 2003

Latief, A. Said. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intesif.

Jakarta. 2002

13

Page 14: TUGAS MATRA LAUT

Anonymous. Hiperbari Terapi Oksigen Murni Tekanan Tinggi. Web 11 15 january 2011.

www.pikiranrakyat.com

Anonymous. Sehat dan Bugar dengan Terapi Oksigen. Web. 15 january 2011.

www.fajar.co.id

14