tugas mesin dan_alat_bantu

17
MAKALAH MESIN ALAT BANTU PERIKANAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI ALAT TANGKAP LONG LINE Disusun oleh: Kelompok 2 Perdiana 26010310110002 Yoel suranta bangun 26010310110019 Achmad zubaidi 26010310120011 Putri kurnia sari 26010310120028 Purwoko adi wiguna 26010310120038 Syamsul arifin 26010310120047 Bayu sukma brata 26010310120057 Ahmad aqsya jabarti 26010310130069 Nadia Adlina 26010310130078 Sansan 26010311170001 M. Sapta Dian FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Upload: badiuzzaman

Post on 29-May-2015

4.197 views

Category:

Education


4 download

DESCRIPTION

MAKALAH MESIN ALAT BANTU PERIKANAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI ALAT TANGKAP LONG LINE

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas mesin dan_alat_bantu

MAKALAH

MESIN ALAT BANTU PERIKANAN

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI ALAT TANGKAP

LONG LINE

Disusun oleh:

Kelompok 2

Perdiana 26010310110002

Yoel suranta bangun 26010310110019

Achmad zubaidi 26010310120011

Putri kurnia sari 26010310120028

Purwoko adi wiguna 26010310120038

Syamsul arifin 26010310120047

Bayu sukma brata 26010310120057

Ahmad aqsya jabarti 26010310130069

Nadia Adlina 26010310130078

Sansan 26010311170001

M. Sapta Dian

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Tugas mesin dan_alat_bantu

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan diproklamirkannya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ( ZEEI )

200 mil dari batas perairan teritorial tanggal 21 Maret 1980, maka luas perairan

Indonesia bertambah menjadi ± 5,8 juta Km2. Bertambah luasnya perairan

Indonesia memberi harapan baru yang menguntungkan bagi

perkembangan perikanan laut.

Potensi lestari sumberdaya hayati perikanan tuna di perairan teritorial dan

ZEEI diperkirakan 258,8 ribu ton per tahun ( Anonymus,1983 ). Bertambahnya

potensi perikanan tuna dari ZEEI merupakan tantangan bagi kita untuk dapat

mengelola dan memanfaatkannya secara rasional.

Long Line merupakan salah satu alat tangkap yang efektif dan khusus ditujukan

untuk menangkap ikan tuna, karena konstruksinya mampu menjangkau kedalaman

renang ( Swimming layer ) dan sangat sesuai untuk dioperasikan di perairan ZEEI

200 mil.

Potensi tuna di perairan Indonesia adalah 780.040 ton (Dahuri. 2001).

Walaupun secara nasional pemanfaatan sumber daya tuna masih dapat di lakukan,

namun tingkat pemanfaatannya tidak merata di seluruh perairan Indonesia.

Sumberdaya tuna menyebar di perairan lepas pantai, pemanfaatannya masih

banyak dilakukan oleh perusahaan menengah ke atas, karena memerlukan

investasi yang relatif besar.

Sumberdaya tuna tidak nampak secara langsung oleh mata manusia.

Pebedaan media ini dapat diantisipasi dengan mempelajari tingkah laku ikan dan

Page 3: Tugas mesin dan_alat_bantu

alat bantu pendeteksi. Teknologi saat ini sudah dapat mengidentifikasi keberadaan

daerah penangkapan tuna dapat dilihat dari parameter suhu permukaan laut dan

kesuburan perairan sehingga dapat dibuat peta fishing ground tuna.

Teknologi yang digunakan dalam pemanfaatan sumber daya tuna

disesuaikan dengan sifat dan tingkah laku ikan sasaran. Tuna merupakan ikan

perenang cepat yang bergerombol. Oleh karena itu, alat penangkap ikan yang

digunakan haruslah yang sesuai dengan perilaku ikan tersebut.Khusus di bidang

usaha penangkapan Ikan dengan menggunakan long line di wilayah Samudera

Hindia merupakan suatu usaha penangkapan ikan yang cukup potensial. Usaha

perikanan long line termasuk jenis usaha penangkapan ikan yang berskala industri

dan berorientasi ekspor dengan negara tujuan utama yaitu Jepang.

Hasil tangkapan utama dari long line adalah ikan jenis tuna antara lain

blue fin tuna, big eye tuna, yellow fin tuna dan tuna albacore. Hasil tangkapan

lainnya seperti ikan meka, blue marlyn, ikan merah, hiu, bawal, layur air dan

lainnya.

Ikan-ikan hasil tangkapan tuna long line adalah ikan-ikan yang

mempunyai nilai ekonomis tinggi, maka di anggap perlu mendapat perhatian baik

dari pihak pemerintah, swasta maupun pihak terkait lainnya, agar usaha

penangkapan long line dapat berkembang dan dapat mensejahterakan para nelayan

yang bekerja pada kapal-kapal long line dan tentunya dapat menambah devisa

Negara.

Page 4: Tugas mesin dan_alat_bantu

Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan teknik

pengoperasian tuna long line, hasil tangkapan, daerah pengoperasian tuna long

line dan alat bantu penangkapan pada long line.

Manfaat

Dapat menjadi sumber informasi bagi para nelayan, khususnya nelayan

yang bekerja pada kapal-kapal long line dan sumber informasi bagi masyarakat

umum.

Page 5: Tugas mesin dan_alat_bantu

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Tuna Long Line

Long line pertama kali dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1950, dimana

pada tahun tersebut pusat jawatan perikanan laut mengadakan kerjasama dengan

The United Overseas Mission (Amerika) untuk mengembangkan usaha perikanan.

Persiapan untuk melakukan percobaan dimulai dengan merancang tuna long line

yang dikerjakan oleh Rhalp Jhonson didanpingi oleh Soedarsono. Percobaan

pertama dilakukan di Lautan Hindia, ujung selatan Sumatera dan ujung barat Jawa

yang berbasis di Jakarta. Percobaan kedua dilakukan di perairan Laut Sulawesi

dan ujung utara Selat Makassar yang berbasis di Balikpapan. Percobaan ketiga

dilakukan di Samudera Hindia sebelah selatan Bali, Lombok dan Sumbawa

dengan mengambil pangkalan di Benoa Bali dan percobaan terakhir di Lautan

Hindia, Sumatera Tengah dengan pangkalan di sibolga (Sultan, 1991).

Pengertian Long Line

Tuna long line secara harfiah dapat diartikan dengan tali panjang. Hal ini

karena konstruksi long line berbentuk tali-temali yang di sambung-sambung

sehingga berbentuk tali yang panjang dengan beratus-ratus tali cabang. Jadi rawai

merupakan salah satu alat penangkapan ikan yang terdiri atas rangkaian tali-temali

yang bercabang dan pada tiap ujung cabangnya di ikatkan sebuah pancing.

Pada prinsipnya long line terdiri dari komponen-komponen utama yang

terdiri atas tali utama (main line), tali cabang (branch line), pelampung (float),

Page 6: Tugas mesin dan_alat_bantu

serta tali pelampung (float line).dan jarak antara pelampung satu dengan yang

lainnya dinamakan basket (Maman, 1991).

Long line tersusun dari rangkaian tali-temali yang dihubungkan satu sama

lain secara teratur dan memanjang, membentang hanyut pada kedalaman tertentu

di perairan yang mana sepanjang bentangan tali digantungkan tali cabang (branch

line) yang dilengkapi kail dan umpan untuk menangkap berbagai jenis tuna

(Fauzi, 1989).

Tujuan utama penangkapan dengan menggunakan alat tangkap Long line

yaitu untuk menangkap jenis ikan tuna, akan tetapi pada kenyataannya tertangkap

pula jenis-jenis ikan lainnya (Ayodhyoa, 1981).

Klasifikasi Long Line

Long line merupakan alat penangkap ikan yang dioperasikan di perairan

dalam sehingga long line dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok

(Sadhori, 1985).

Adapun pengelompokan long line antara lain :

1. Berdasarkan letak pengoperasiannya dalam perairan

- Loing line permukaan (Surface long line)

- Long line pertangahan (Midwater long line)

- long line dasar (Bottom long line)

2. Berdasarkan konstruksi alat

- Long line tegak (Vertiklal long line)

- Long line mendatar (Horizontal long line)

3. Berdasarkan jenis ikan yang tertangkap

Page 7: Tugas mesin dan_alat_bantu

- Long line tuna (Tuna long line)

- Long line cucut dan sebagainya

Martoyo (1981) mengklasifikasikan tuna Long line berdasarkan cara

pengoperasiannya:

1. Long line yang dioperasikan dalam keadaan hanyut (Drift long line)

2. Long line yang dioperasikan di dasar perairan (Bottom long line)

Penangkapan ikan dengan menggunakan alat ini menarik perhatian ikan

dengan memberikan umpan dimana ikan akan tertangkap setelah memakan umpan

tersebut, oleh kerena itu alat tangkap long line termasuk alat tangkap yang bersifat

pasif.

Deskripsi Alat Tangkap

Long line biasa disebut dengan rawai yaitu alat penangkapan ikan yang

menggunakan beberapa mata pancing. Long line berfungsi untuk menangkap

ikan-ikan predator, karena alat tangkap ini bersifat spasif dan menarik perhatian

ikan dengan menggunakan umpan.

Dekskripsi tuna long lineadalah sebagai berikut:

1. Radio Buoy

Radio buoy (pelampung tanda) berfungsi untuk mengetahui posisi alat tangkap.

2. Pelampung (Float)

Pelampung yang digunakan berbentuk bola dengan diameter 25cm, pelampumg

juga harus memenuhi syarat yaitu tidak mudah pecah dan bocor akibat tekanan

air ataupun panas matahari. Pelampung ini berfungsi untuk menjaga

keseimbangan alat tangkap diperairan dan untuk mempermudah mencari alat

Page 8: Tugas mesin dan_alat_bantu

tangkap apabila main line tiba-tiba putus. Oleh karena itu pelampung biasanya

diberikan timah yang berwarna putih yang dapat terlihat jelas apabila main line

tiba-tiba putus.Pelampung terdiri dari bola, pelampung bendera dan pelampung

lampu.

3. Tali Pelampung

tali pelampung yang diugunakan terbuat dari bahan kuralon dengan diameter 5mm

dan panjang 25m. pada kedua ujung tali pelampung dipasang snape untuk

menghubungkannya dengan pelampung dan main line.

4. Tali Utama (Main Line)

Main line merupakan tempat bergantungnya tali cabang, terbuat dari bahan

kuralon dengan diameter 5-6 mm.

5. Tali Cabang (Branch Line)

Branch line adalah tali cabang yang menghubungkan antara main line dengan

mata pancing, serta sebagai tempat bergantungnya hasil tangkapan, terbuat dari

bahan kuralon dengan diameter 3,2-3,4 mm.

6. kili-kili (swifel)

7. Pancing

8. Umpan

Page 9: Tugas mesin dan_alat_bantu

Bentuk Tuna Long Line

Alat tangkap tuna longline dalam pengoprasiannya di bedakan :

1. System basket

2. System snaph

Di Indonesia pada umumnya tuna long line pengoprasiannya dengan system

basket.

1. System basket

Yang di maksud system basket adalah rangkaian dari beberapa tali yang di gabung

menjadi satu.

Adapun rangkaian itu terdiri dari :

- 6 tali utama (main line)

- 5 tali cabang (branch line)

- 1 tali pelampung (float line)

- 1 tali pengikat (tali talang)

2. System snaph

Pada long line system snaph tali utama (main line) merupakan satu kesatuan

panjang (tidak di sambung-sambung) untuk menentukan jarak tiap tali cabang

pada tali utama di beri tanda.

Penyambung branch line dengan main line menggunakan “snaph” satu unit long

line system snaph terdiri dari 11 branch line (sebelas mata pancing).

Page 10: Tugas mesin dan_alat_bantu

Alat Bantu Penangkapan

1. Line Thrower( Line Caster)

Kapal-kapal long line berskala industri yang sudah dilengkapi dengan line

arranger, pada umumnya dilengkapi line thrower.Line thrower disebut juga line

caster merupakan alat bantu penangkapan sebagai alat pelontar tali utama yang

digerakkan dengan tenaga elektrik hidrolik, diletakkan di buritan kapal, digunakan

pada saat penebaran pancing (setting).

2. Line Hauler

Line hauler merupakan alat bantu penarik tali utama pada saat hauling

berlangsung. Keberadaan alat ini mutlak diperlukan, karena tali yang ditebar di

perairan tidak memungkinkan untuk ditarik menggunakan tangan biasa (manual),

selain berat dari gaya beban dan gaya tarikan dari seluruh rangkaian long line juga

akan memerlukan waktu yang lama sehingga dianggap tidak efisien. Line hauler

pada umumnya digerakkan dengan tenaga elektro hidrolik, dilengkapi dengan tuas

pengatur kecepatan tarik agar memudahkan penanganan penarikan tali utama,

terutama pada saat menaikkan ikan hasil tangkapan atau saat terjadi kekusutan

tali. Line hauler ditempatkan di geladag kerja hauling (hauling working space).

Kekuatan tarik dari line hauler disesuaikan dengan ukuran besar kecilnya kapal.

3. Line Arranger (Penyusun tali utama)

Pada kapal-kapal long line yang sudah modern peralatan bantu

penangkapannya dilengkapai peralatan lain selain line hauler. Line arranger

ditempatkan diatas main line tank (tangki penyimpanan tali utama) merupakan

alat bantu penangkapan yang berfungsi sebagai penarik dan penyusun tali utama

agar tertata rapi di dalam main line tank.

Page 11: Tugas mesin dan_alat_bantu

4. Branch Line Ace dan Buoy Line Ace

Branch line ace ditempatkan pada geladag kerja di lambung kanan kapal

dibelakang line hauler, merupakan alat bantu penangkapan sebagai penarik dan

penggulung tali cabang (branch line) dengan menggunakan tenaga motor listrik.

Sedangkan buoy line ace yang digunakan untuk menarik tali pelampung (buoy

line) pada saat kegiatan hauling. Branch line dan buoy line yang sudah diangkat

dari air segera dilepas dari tali utama kemudian digulung dengan branch line ace

setelah tergulung dan diikat lalu ditempatkan dalam basket (keranjang).

5. Side Roller/ Line Guide Roller

Alat ini ditempatkan pada dinding atau tepi lambung kapal dan berfungsi

untuk menjadikan main line terarah alurnya sehingga dapat mengarah ke line

hauler. Bahan side roller terbuat dari baja stainless dan kerjanya secara aktif.

6. Slow Conveyor

Slow conveyor merupakan alat bantu penangkapan berupa ban berjalan

lamban, ditempatkan melintang kapal di bawah line hauler. Fungsi line hauler

adalah menggeser tali utama yang telah ditarik line hauler agar tidak menumpuk

dibawah line hauler tersebut. Sementara main line bergeser mengikuti conveyor

tersebut, main line ditarik oleh line arranger untuk disusun dan diatur pada tangki

penyimpanan tali utama.

7. Branch Line Conveyor

Branch line conveyor adalah alat bantu penangkapan berupa ban berjalan. Alat ini

ditempatkan di sisi kiri kapal yang berfungsi memindahkan atau menghantar

peralatan penangkapan seperti branch line, pelampung, tali pelampung dari

geladag kerja didepan ke gudang penyimpanan alat tangkap di buritan kapal. Pada

Page 12: Tugas mesin dan_alat_bantu

kapal-kapal long line modern berukuran kecil biasanya tidak dilengkapi ini,

karena jarak dari geladag kerja didepan dengan gudang penyimpanan alat tangkap

titik jauh

8. Radar

Radar digunakan untuk mendeteksi obyek (sasaran) berdasarkan prinsip

pengukuran waktu tempuh yang diperlukan untuk merambatkan pulsa (denyut)

sinyal gelombang elektromagnetik, sejak sinyal tersebut dipancarkan oleh

transmitter hingga gema (echo) yang dipantulkan oleh obyek diterima pada

receiver. Sinyal elektromagnetik yang dipantulkan oleh target (sasaran) ke

pesawat penerima tersebut selanjutnya tergambar pada Display unit.

9. RDF

RDF adaah alat bantu navigasi yang bekerja berdasarkan penerimaan

gelombang radio untuk mengetahui arah dan perkiraaan jarak pemancar. Suara

yang dipancarkan akan mengalami penurunan energi maka sampai pada target

(penerima suara) sudah tidak sekuat dari yang terdepan

10. Fish finder atau Echosounder

Alat bantu navigasi yang bekerja berdasarkan pemancaran gelombang bunyi

untuk mendeteksi kedalaman perairan, mendeteksi suatu obyek dalam perairan

arah vertikal. Untuk tujuan perikanan sensitifitasnya ditingkatkan sehingga

mampu mendeteksi adanya ikan dibawah permukaan air.

11. Sonar

Alat bantu navigasi yang bekerja berdasarkan prinsip kerja energi akustik,

pemancaran gelombang bunyi untuk mendeteksi suatu obyek dalam perairan arah

horizontal dan vertical. Sonar dapat memberikan gambaran dan informasi tentang

Page 13: Tugas mesin dan_alat_bantu

kedalaman, keadaan alami dasar serta konfigurasi bentuk dasar perairan kemudian

pada kapal ikan digunakan untuk memperoleh informasi tentang ukuran, densitas,

distribusi, kecepatan dan arah renang fish schools, serta mengetahui bentuk dan

kedudukan jaring di dalam air, mengetahui ikan yang masuk ke dalam jaring

Page 14: Tugas mesin dan_alat_bantu

Gambar alat bantu pada Long Line

Line Thrower

Line Hauler

Page 15: Tugas mesin dan_alat_bantu

Echosounder

Fish Finder

Radar

Page 16: Tugas mesin dan_alat_bantu

RDF (Radio Direction Finder)

Side Roller

Page 17: Tugas mesin dan_alat_bantu

PENUTUP

Kesimpulan

1. Klasifikasi Long Line

Adapun pengelompokanlong line antara lain, berdasarkan letak

pengoperasiannya dalam perairan, berdasarkan konstruksi alat dan berdasarkan

jenis ikan yang tertangkap.

2. Kontruksi long line

Kontruksi tuna long lineadalah sebagai beriku Radio Buo, Pelampung

(Float), Tali Pelampung, Tali Utama (Main Line), Tali Cabang (Branch Line),

kili-kili (swifel), Pancing dan umpan

3. Alat Bantu Penangkapan

Line Thrower( Line Caster), Line Hauler, Line Arranger (Penyusun tali

utama), Branch Line Ace dan Buoy Line Ace, Side Roller/ Line Guide Rolle, Slow

Conveyo, Branch Line Conveyor, Radar, RDF, Fish finder atau Echosounde dan

Sonar.

Saran

1. Sebaiknya alat bantu yang ada pada lat tangkap long line di rawat dengan

baik karena harga alat tersebut mahal

2. Penggunaan alat bantu sebaiknya lebih efisien dan hasil tangkapan lebih

optimal