tugas osper (1) rahman

5
VARIASI ARUS ARLINDO DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI LAUT TIMOR SEBAGAI INDIKASI KEJADIAN ENSO Arlindo merupakan perpindahan massa air yang berasal dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia yang berada di Indonesia. Hal ini terjadi karena permukaan samudera Pasifik lebih tinggi dari permukaan samudera Hindia sehingga air akan mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan yang lebih rendah. Dan juga terjadi karena adanya laju angin yang kuat dari samudera Pasifik yang mendorong massa air tersebut menuju samudera hindia. Fenomena ini memiliki beberapa keuntungan karena akan menyebarkan nutrient terlarut dan organisme ke seluruh daerah yang dilewati. Pada saat musim barat yang terjadi pada bulan November sampai Maret terdapat angin yang mendorong massa air ke arah samudera Hindia sehingga menyebabkan peningkatan ketinggian permukaan air di wilayah samudera Hindia. Menyebabkan tidak mengalirkan massa air dari samudera pasifik ke samudera Hindia karena tinggi permukaan samudera Hindia lebih tinggi dari samudera pasifik. Berbeda halnya saat musim timur yang terjadi pada bulan Mei sampai September yang adanya angin yang mendorong massa air ke arah Samudera Pasifik sehingga tinggi permukaan di samudera Pasifik lebih tinggi dari samudera Hindia sehingga menyebabkan adanya aliran yang mengalir dari Samudera Pasifik ke samudera Hindia. Angin La Nina yang memperkuat pendorongan aliran air dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia karena aliran air ini mengalir dari permukaan tinggi ke rendah. Pada saat musim timur terjadi upwelling karena naiknya massa air yang asin dan dingin dari lapisan dalam lautan karena memiliki

Upload: yukicc20414

Post on 17-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FPIK

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Osper (1) Rahman

VARIASI ARUS ARLINDO DAN PARAMETER OSEANOGRAFI DI LAUT TIMOR

SEBAGAI INDIKASI KEJADIAN ENSO

Arlindo merupakan perpindahan massa air yang berasal dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia

yang berada di Indonesia. Hal ini terjadi karena permukaan samudera Pasifik lebih tinggi dari

permukaan samudera Hindia sehingga air akan mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan yang

lebih rendah. Dan juga terjadi karena adanya laju angin yang kuat dari samudera Pasifik yang

mendorong massa air tersebut menuju samudera hindia. Fenomena ini memiliki beberapa

keuntungan karena akan menyebarkan nutrient terlarut dan organisme ke seluruh daerah yang

dilewati.

Pada saat musim barat yang terjadi pada bulan November sampai Maret terdapat angin yang

mendorong massa air ke arah samudera Hindia sehingga menyebabkan peningkatan ketinggian

permukaan air di wilayah samudera Hindia. Menyebabkan tidak mengalirkan massa air dari

samudera pasifik ke samudera Hindia karena tinggi permukaan samudera Hindia lebih tinggi dari

samudera pasifik. Berbeda halnya saat musim timur yang terjadi pada bulan Mei sampai September

yang adanya angin yang mendorong massa air ke arah Samudera Pasifik sehingga tinggi permukaan

di samudera Pasifik lebih tinggi dari samudera Hindia sehingga menyebabkan adanya aliran yang

mengalir dari Samudera Pasifik ke samudera Hindia. Angin La Nina yang memperkuat

pendorongan aliran air dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia karena aliran air ini mengalir

dari permukaan tinggi ke rendah.

Pada saat musim timur terjadi upwelling karena naiknya massa air yang asin dan dingin dari

lapisan dalam lautan karena memiliki salinitas tinggi dan suhu yang rendah sehingga menyebabkan

berat jenisnya lebih kecil adari massa air permukaan. Sedangkan pada saat musim barat terjadi

downwelling dimana massa air permukaan lebih rendah dari massa air yang lebih dalam karena

terjadinya penumpukan massa air permukaan.

DAFTAR PUSTAKA

Safitri, M. Dkk. 2012. Variasi Arus Arlindo dan Parameter Oseanografi DI Laut Timor Sebagai

Indikasi Kejadian Enso. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Volume 4 Nomor 2:

369-377

Page 2: Tugas Osper (1) Rahman

SIRKULASI AIR DI LAUTAN

Arus merupakan perpindahan suatu massa air laut yang terjadi di seluruh dunia. Para ahli

terdahulu sudah berhasil membuat peta lautan walaupun masih sangat sederhana. Arus yang ada di

dunia memiliki berbagai macam bentuk diantaranya:

1. Arus yang mengelilingi daerah kutub selatan yang terletak di lintang 60o selatan.

2. Aliran air di garis ekuator yang mengalir dari barat ke timur namun dibatasi oleh arus yang

mengalir ke arah sebaliknya yaitu dari timur ke barat. Hal itu terjadi baik di kutub selatan

maupun di kutub utara.

3. Arus gyre yang merupakan khas di daerah subtropikal. Setiap lautan di dunia memiliki arus

gyre baik itu di utara garis ekuator maupun di selatan garis ekuator. Pada daerah di utara

garis ekuator arus gyre bergerak ke arah kanan yang searah jarum jam sedangkan di selatan

garis ekuator arus gyre bergerak ke arah kiri yang berlawanan arah jarum jam.

Arus itu terjadi karena berbagai faktor diantaranya, bentuk topografi dasar lautan dan pulau di

sekitarnya karena setiap lautan di dunia memiliki topografi dasar lautan yang berbeda dan

cenderung tidak rata sehingga membentuk seperti gelombang di permukaan airnya. Dan arus itu pun

dibatasi oleh pulau-pulau yang ada di sekitarnya. Ada juga faktor lain yaitu karena adanya gaya

coriolis dan arus ekman dimana hal ini terjadi perbedaan arah arus di kutub selatan dan kutub utara

karena gerak perputaran inti bumi. Sehingga membelokkan arah arus di kutub utara yang memutar

ke kanan dan searah dengan jarum jam sedangkan di kutub selatan arus berputar ke kiri yang

berlawanan arah jarum jam. Gaya coriolis ini semakin berkurang dengan semakin dalamnya

perairan sehingga gaya ini lebih besar memengaruhi arus yang ada di permukaan.

Arus ini pun bergerak karena adanya perbedaan tekanan air karena air akan bergerak dari yang

bertekanan tinggi ke rendah. Faktor lainnya yaitu proses alami yang sering terjadi yaitu upwelling

dan sinking dimana upwelling terjadi karena perpindahan massa air permukaan ke lapisan yang

lebih dalam karena massa air yang lebih berat. Sedangkan sinking terjadi saat air yang mengarah ke

pantai, dan setelah sampai di pantai maka massa air akan berputar ke arah bawah sehingga massa

air permukaan akan berpindah ke lapisan yang lebih dalam.

Faktor terakhir adalah karena perbedaan densitas biasanya dipengaruhi oleh suhu dan salinitas,

dimana yang bersuhu lebih panas dan bersalinitas tinggi akan cenderung memiliki densitas yang

lebih rendah sehingga apabila bercampur dengan massa air yang memiliki densitas lebih besar akan

menyebabkan massa air dengan densitas ringan akan ada di permukaan sedangkan massa air dengan

densitas lebih berat akan berada di lapisan yang lebih dalam.

Page 3: Tugas Osper (1) Rahman

DAFTAR PUSTAKA

Hutabarat, Sahala dan Stewart M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta: Universitas

Indonesia

POTENSI ENERGI ARUS LAUT UNTUK PEMBANGIT TENAGA LISTRIK DI

KAWASAN PESISIR FLORES TIMUR, NTT

Seiring perkembangan jaman maka kebutuhan energi pun bertambah besar karena jumlah penduduk

pun semakin bertambah tiap tahunnya. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki

potensi laut yang tinggi dan memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Kanada. Hal ini bisa

dimanfaatkan untuk mengembangkan energi non konvensional di daerah yang memiliki potensi

pengembangan energi yang besar.

Daerah-daerah pesisir di Indonesia yang dekat dengan dengan pantai bisa dikembangkan

dan dimanfaatkan energi potensialnya selain untuk menyejahterakan masyarakatnya juga sebagai

energi alternatif bagi kebutuhan nasional. Terutama daerah-daerah kecil yang memiliki

kesejahteraan hidup yang rendah namun menyimpan potensi kekayaan sumber daya enrgi yang

besar. Terkadang masyarakat hanya belum tahu cara mengolahnya sehingga kekayaan tersebut

belum bisa dimanfaatkan.

Daerah yang memiliki potensi tersebut adalah daerah pantai yang memiliki volume air saat

pasang yang lebih tinggi daripada saat surut. Karena dengan begitu akan didapatkan energi besar

dari gelombang pasang tersebut sehingga bisa dikonversikan menjadi tenaga listrik.

Karakteristik kedua untuk daerah yang bisa dimanfaatkan energi lautnya untuk jadi tenaga

listrik adalah yang memiliki kecepatan arus yang besar. Kecepatan arus ini dipengaruhi oleh

karaktersitik pantai dan morfologi dasar lautnya. Sehingga dibutuhkan selektifitas yang tinggi agar

bisa mendapatkan daerah yang memiliki karakteristik sesuai untuk penembangan potensi

kelautannya.

Terakhir untuk menggambarkan daerah yang memiliki potensi tersebut bisa dengan bantuan

model hidrodinamika yang memiliki tampilan 2 dimensi. Daerah yang potensial adalah yang

memiliki rapat daya yang besar sehingga bisa didapatkan tenaga listrik yang besar dari hasil

konversi energi di laut.

Page 4: Tugas Osper (1) Rahman

DAFTAR PUSTAKA

Yuningsih, Ai dan Achmad Masduki. 2011. Potensi Energi Arus Laut Untuk Pembangkit Tenaga

Listrik Di Kawasan Pesisir Flores Timur, NTT. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan

Tropis. Volume 3 Nomor 1: 13-25