tugas proposal
DESCRIPTION
proTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/1.jpg)
LEMBAR PENGESAHAN
i.
![Page 2: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/2.jpg)
KATA PENGANTAR
Dengan makin berkembangnya tekstil serat tekstil buatan jumlah jenis serat yang digunakan dalam pertekstilan makin banyak, bahkan pada beberapa jenis serat telah dikembangkan untuk meningkatkan mutunya.
Pada akhir-akhir ini banyak bahan testil yang dbuat dari campuran dua macam serat atau lebih, dengan tujuan untuk menignkatkan mutu atau mendapatkan sifat-sifat tertentu pada kain jadinya.
Karena jenis dan kadar serat dalam tekstil mempengaruhi sifat kain dan harganya, maka jenis dan kadar serat dalam tekstil perlu diketahui dengan tepat. Oleh karena itu cara identifikasi dan analisa serat tekstil pada bahan tekstil sangat penting.
i.
![Page 3: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/3.jpg)
DAFTAR ISI
Kata PengantarDaftar Isi
BAB I
Daftar Pustaka
i.
![Page 4: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Cara Mikroskop
Cara ini digunakan untuk memeriksa morfologi serat.
Pada pemeriksaannya dibutuhkan suatu mikroskop.
Dengan alat ini kita dapat memeriksa serat di mana
terdapat campuran serat yang berbeda jenisnya. Oleh
karena itu pemeriksaan dengan mikroskop adalah cara
yang paling penting dan banyak digunakan untuk
identifikasi serat.
1.1. Morfologi Serat
Morfologi serat yang penting dalam pengamatan dengan mikroskop adalah bentuk pandangan membujur dan penampang lintangnya, dimensinya, adanya dumen dan bentuk serta struktur bagian dalam dan permukaan serat.
i.
![Page 5: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/5.jpg)
Bahan tekstil yang akan diidentifikasi pada umumnya harus dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan contoh uji akan mengalami pengerjaan secara mekanik dan secara kimia.
1.2. Pengerjaan Secara Kimia
Pada pengerjaan ini pertama-tama ialah penghilangan zat warna dari bahan tekstil yang telah dicelup. Bahan yang sudah dicelup akan menyulitkan pengamatan kita. Dalam hal ini tertentu zat warna tersebut harus dihilangkan, seluruhnya atau sebagian dengan menggunakan zat-zat kimia.
Beberapa zat warna dapat dihilangkan dengan larutan amonia 1% yang panas, larutan natrium karbonat panas atau hangat, larutan alkali atau hidrogen peroksida.
i.
![Page 6: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/6.jpg)
B. Cara Pelarutan
Cara pelarutan ini dapat dilakukan dalam kaca arloji
yang mengandung pelarut. Serat yang diperiksa
dengan cara terlebih dahulu harus dibebaskan dari zat-
zat lain sebab mungkin akan mengganggu jalannya
reaksi antar serat dan pereaksi (pelarutnya).
Pelarut yang ada umumnya banyak digunakan ialah :
2.1. Kalium hidroksida 5%
Kalium hidroksida 5% Suhu pengujian mendidih
selama 50 menit dan digunakan untuk
membedakan serat protein dan serat selulosa.
Semua serat binatang dan sutera laut.
i.
![Page 7: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/7.jpg)
2.2. Asam khlorida
Asam khlorida pekat Suhu pengujian adalah suhu
kamar. Pelarut ini hanya melarutkan rayon viskosa,
tetapi serat alam tidak larut. Untuk serat protein
larut hanya untuk sutera, sedangkan wol dan serat
protein yang diregenerasi tidak larut.
2.3. Kuproamionium hidroksida
Kuproamionium hidroksida Pelarut ini melarutkan
serat selulosa, sedang kutikula pada kapas tidak
larut.
2.4. Asam sulfat 70%
Asam sulfat 70% Suhu pengujian 300 selama 15
menit, akan melarutkan serat selulosa.
i.
![Page 8: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/8.jpg)
2.5. Larutan natrium hipokhlorit 3,3%
Larutan natrium hipokhlorit (3,3% khlor aktif)
Larutan ini melarutkan wol dan serat rambut.
C. Cara Pembakaran
Uji pembakaran ini adalah cara yang paling tua
untuk identifikasi serat. Golongan serat dapat
diperkirakan secara umum dengan cara ini dan
tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk
campuran serat.
3.1. Alat yang dipakai untuk pemeriksaan cara
pembakaran ini hanyalah nyala api. Nyala api yang
baik adalah nyala api yang diperoleh dari
pembakar bunsen yang menggunakan bahan
bakar gas (lihat gambar 1 – 3). Korek api
i.
![Page 9: Tugas Proposal](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022072002/563db9cb550346aa9aa00416/html5/thumbnails/9.jpg)
merupakan sumber yang tidak baik, sebab korek
api sendiri mengeluarkan bau yang keras, yang
akan mengganggu bahan yang diperiksa.
3.2. Serat yang akan diperiksa dibuat kira-kira s
ebesar benang Ne1 10 dengan panjang 4 – 5 cm
dan diberi puntiran. Contoh serat didekatkan pada
api dari samping perlahan-perlahan. Diamati
apakah bahan waktu dekat api meleleh,
menggulung atau terbakar mendadak.
DAFTAR PUSTAKA
i.