tugas tambahan

Upload: bhibi-andalank

Post on 13-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas Tambahan Gizi Kerja

RESUME BUKU(PANDUAN GIZI LENGKAP KELUARGA DAN OLAHRAGAWAN)

OLEH:

Muhammad Nur Qalbi 70200108055

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2011

Bagian 1 : Peranan Gizi bagi Kehidupan Gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Salah satu peranan gizi yaitu untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhahan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. Dalam lingkup pembinaan olahraga, ilmu gizi bersama ilmu lainnya mendukung tercapainya prestasi sebab prestasi atlit. Ilmu gizi olahraga merupakan salah satu bidang keilmuan yang berkecimpung dalam bidang olahraga baik untuk tujuan kesehatan, kebugaran, rekreasi, pendidikan maupun untuk prestasi. Tujuan mempelajari ilmu gizi olahraga adalah memahami hubungan nutrisi, gaya hidup, self image dan kinerja fisik.

Bagian 2 : Manfaat Makanan Bagi Tubuh Secara umum ada tiga kegunaan makanan bagi tubuh (triguna makanan) yaitu : a) Sumber tenaga (karbohidrat, lemak, protein) b) Sumbar zat pembangun (protein,air) c) Sumber zat pembangun (vitamin dan mineral)

Bagian 3 : Kebutuhan Zat Gizi Setiap orang memerlukan jumlah makanan berbeda-beda, tergantung usia, berat badan, jenis kelamin, aktivitas fisik, kondisi lingkungan (suhu), keadaan tertentu (sakit, hamil, menyusui). Seorang olahragawan pada umumnya memerlukan makanan lebih banyak dari orang pada umumnya, seorang anak dalam masa pertumbuhan memerlukan protein lebih banyak dibanding orang dewasa. Kebutuhan makanan tiap-tiap orang secara praktis dapat dilihat pada tabel AKG (angka kecukupan gizi) atau istilah asingnya Tabel RDA (recommended dietary allowance). Proporsi makanan sehat seimbang terdiri atas 60-65% karbohidrat, 20% lemak, dan 15-20% protein dari total kebutuhan atau keluaran energi perhari.

Bagian 4 : Pencernaan dan Penyerapan Makanan Pencernaan adalah proses pemecahan makanan dalam tubuh sehingga menghasilkan zat yang siap diserap oleh usus halus yang selanjutnya digunakan oleh tubuh untuk bergagai keperluan.

Rangkaian proses pencernaan secara berturut-turut bergerak melalui mulut, lambung, usus halus, usus besar. Dalam proses pencernaan hanya ada tiga macam zat yang mengalami perubahan bentuk yaitu : karbohidrat, lemak dan protein. Sedangkan vitamin, mineral dan air dapat langsung diserap tanpa ada perubahan bentuk.

Bagian 5 : Metabolisme Zat Gizi Metabolisme adalah seluruh perubahan kimiawi yang terjadi dalam tubuh. Makanan masuk kedalam tubuh selanjutnya dalam tubuh terjadi metabolisme untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk kerja (kontraksi otot), juga dihasilkan cadangan energi yang disimpan dalam tubuh berupa ATP, PC, glikogen dan lemak. Selain itu proses metabolisme juga menghasilkan limbah berupa air, karbondioksida, urea dan asam laktat yang selanjutnya dibuang melalui urine, keringat dan pernapasan. Metabolisme mengandung dua pengertian, yaitu anabolisme (sintesa atau proses pembentukan) dan katabolisme. Anabolisme dan katabolisme berlangsung secara serempak. Aktivitas katabolisme meningkat pada saat orang bekerja karena diperlukan sejumlah energi, sedangkan aktivitas anabolisme meningkat pada saat istrahat untuk mengadakan reparasi dan penyimpanan cadangan energi. Semua jenis makanan yang dikonsumsi tubuh untuk menghasilkan energi untuk kerja otot akan diubah menjadi ATP. Karbohidrat akan dipecah menjadi ATP melalui proses glikolisis, lemak melalui jalur beta oksidasi dan protein melalui D-Aminasi.

Bagian 6 : Sistem Energi Energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Satuan besaran energi adalah kilokalori. Dalam tubuh kita bekerja dua jenis energi, yaitu energi kimia yang berupa metabolisma makanan dan energi mekanik yang berupa kontraksi otot untuk melakukan gerak. Energi yang perlukan untuk kerja otot diperoleh dari zat makanan yang dikonsumsi setiap hari, terdiri atas zat gizi makro meliputi karbohidrat, lemak, dan protein. Untuk menghasilkan energi, terdapat dua sistem energi, yaitu sistem energi anaerobik (tidak memerlukan oksigen) dan sistem energi aerobik (memerlukan oksigen). Sementara itu sistem energi anaerobik dibagi menjadi dua yaitu anaerobik alaktik (tidak menghasilkan asam laktat) dan anaerobik laktik (menghasilkan asam laktat).

Bagian 7 : Perhitungan Kebutuhan Energi Pada bagian 7 ini akan membahas cara-cara yang bisa digunakan untuk menghitung energi. Besarnya energi yang diperlukan setiap orang perhari dapat diketahui dengan berbagi cara. a. Membaca tabel angka kecukupan gizi. Dengan membaca tabel AKG kita dapat mengetahui secara langsung jumlah kebutuhan energi perhari berdasarkan usia, jenis kelamin, berat dan tinggi badan serta tingkat aktivitasnya. b. Prediksi berdasarkan Basal Metabolicrate (BMR) BMR adalah energi minimal yang diperlukan tubuh dalam keadaan istrahat sempurna baik fisik maupun mental. Metabolisme basal dipengaruhi oleh beberapa faktor (luas permukaan tubuh, umur, jenis kelamin, cuaca, ras, status gizi, penyakit, hormon). Secara praktis besarnya BMR seseorang dapat dihitung dengan (BB kali 24 kalori) c. Perhitungan berdasarkan komponen penggunaan energi y y y y Basal Metabolic Rate (BMR) Specipic Dynamic action (SDA) Aktivitas sehari-hari Pertumbuhan

d. Cara menghitung kebutuhan energi y y y y y Tentukan status gizi : Menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) Hitung besarnya BMR : ( BB kali 24 kalori) Hitung SDA : formulasi = BMR+SDA (10%BMR) Hitung energi aktivitas fisik harian untuk kerja : Faktor akt.fisik X (BMR+SDA) Hitung energi untuk berlatih/bertanding : Lama latihan (jam/mg) X besarnya energi:7.

Bagian 8 : Perhitungan Nilai Kalori Bahan Makanan Untuk menjaga dan mempertahankan fungsi tubuh maka perlu keseimbangan antara energi yang dikeluarkan dengan energi yang berasal dari makanan. (keseimbangan energi : energy output=energi input) Untuk menghitung nilai kalori bahan makanan, diperlukan beberapa instrumen antara lain : y Nilai kalori makanan : 1 gram karbohidrat & protein = 4 kalori, 1 gramlemak = 9 kalori

y

Daftar komposisi bahan makanan : kandungan zat gizi yang terbaca dalam DKBM merupakan kandungan setiap kandungan setiap 100 gram bahan makanan.

y

Ukuran rumah tangga (URT) : daftar takaran bahan makanan Setelah diketahui banyaknya energi yang dibutuhkan setiap hari maka langkah

selanjutnya adalah menyediakan menu yang proporsional berdasarkan jumlah kebutuhan energi tersebut. Beberarapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian makanan, antara lain : y y y y y y y y y y y Memenuhi standar gizi (kualitas dan kuantitas) Menarik Variatif Menurut selera Terbuat dari bahan yang bisa dimakan Sajikan sesuai kebiasaan Perhatikan kaidah agama Memuaskan tanpa mengurangi harga diri Volume makan sesuai kapasitas lambung Frekuensi makan 3X1 Makan penyeling (cemilang)

Bagian 9 : Pemeriksaan Status gizi Satatus gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Untuk mengetahui status gizi seseorang dapat dilakukan melaui : y y y Pemeriksaan langsung ; (anthropometri, biokimia, klinis, biofisik) Pemeriksaan tidak langsung : (survei konsumsi, statistik vital, faktor ekologi) Pengukuran anthropometri ; (penimbangan berat dan badan, pengukuran lingkar lengan atas, tebal lemak di bawah kulit) y Penilaian status gizi berdasarkan pengukuran anthropometri (Indeks massa tubuh/IMT)

Bagian 10 : Gizi Untuk Pembinaan Prestasi Olahraga Untuk menunjan prestasinya, olahragawanmemerlukan nutrisi/zat gizi yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas. Pada dasarnya nutrisi dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi adalah zat gizizat gizi yang diperlukan

tubuh dalam jumlah banyak seperti (karbohidrat, lemak dan protein). Sedangkan mikronutrisi adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit (vitamin dan mineral). Selain itu air juga merupakan faktor esensial dalam kehidupan. Air membantu untuk menggunakan nutrisi secara lebih efektif. Untuk memperoleh prestasi olahraga yang optimal perlu disusun perencanaan makanan berjangka, baik jangka panjang, menengah maupun jangka pendek. Perencanaan makanan atlet perlu diselaraskan dengan perencanaan program latihan meliputi periode persiapan, pertandingan dan transisi. Perencanaan gizi meliputi 4 hal yaitu : y y Perbaikan status gizi : pada umumnya dilaksanakan pada periode persiapan umum Pemeliharaan status gizi : dapat dimulai sejak awal periode persiapan apabila atlet telah memiliki status gizi normal. y Pengaturan gizi pertandingan : perlu disusun perencanaan makanan (sebelum, saatdan setelah bertanding terutama untuk olahraga yang memerlukan waktu bertanding lebih dari 60 menit y Pemulihan status gizi : perencanaan makanan untuk memulihkan kondisi fisik olahragawan dilaksanakan pada periode transisi.

Bagian 11 : Doping Dewasa ini persaingan prestasi olahraga semakin ketat. Hal tersebut mendorong para pelatih dan pembina untuk terus meningkatkan prestasi atletnya dengan berbagai cara termasuk penggunaan doping. Doping berasal dari kata dope, yakni campuran candu dan narkotika dengan tujuan utama untuk meningkatkan prestasi secara tidak wajar. Doping awalnya digunakan untuk pacuan kuda di Inggris, pada perkembangan selanjutnya doping banyak digunakan oleh atlet balap sepeda. Beberapa alasan mengapa para olahragawan menggunakan dopin, antara lain : y y y y y y y aspek psikososial kepribadian lingkungan sosial individu kurangnya informasi tentang bahaya penggunaan doping ketatnya persaingan komersialisasi propaganda

y

frustasi karena latihan yang telah dilakukannya tidak kunjung membuahkan prestasi.

Adapun alasan pelarangan doping adalah sebagai berikut : y y alasan etis : melanggar norma fairplay dan sportivitas yang merupakan jiwa olahraga alasan medis : membahayakan keselamatan pemakainya, atlet akan mengalami kebiasaan dan ketagihan serta ketergantungan obat. Untuk melakukan pengawasan penggunaan doping, dibentuk suatu badan antidoping dunia yakni WADA (World Anti Doping Agency), sedangkan di Indonesia adalah LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia). Penekanan program WADA dan LADI adalah melakukan tes doping kepada atlet olahraga kompetitif yang akan dilakukan di luar kompetisi dan diambil secara acak.

Bagian 12 : Dampak Makanan, Minuman, dan Suplemen Terhadap Kinerja Fisik Banya atlet meyakini bahwa untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya maka diperlukan makanan/minuman tertentu termasuk suplemen (minuman kesehatan). Hal tersebut didorong oleh gencarnya produser suplemen mengiklankan produknya baik di media cetak maupun elektronik. Beberapa jenis makanan atau minuman prestasi yang dipercaya dapat meningkatkan kinerja fisik antara lain : alkohol, kafein, gula, ginseng, protein, multivitamin, madu, telur mentah, dan rokok. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk memutuskan apakah perlu diberikan kepada seorang atlet : y y y suplemen diberikan jika atlet menderita kekurangan zat-zat gizi tertentu harus dalam pengawasan dokter atau ahli gizi olahraga dalam menggunakan suplemen vitamin perlu diingat tingkat toksisitas vitamin dan mineral y dalam penyediaan makanan sehari-hari, cukup kandungan zat gizi (vitamin dan mineral) sehingga suplemen tidak diperlukan

Bagian 13 : Gizi Untuk Memelihara Kesehatan dan KebugaranTubuh Derajat kesehatan dan kebugaran seseorang di pengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu : makanan, istirahat, dan olahraga. Kita telah mengenal pola makanan sehat, yakni 4 sehat 5 sempurna. Pola tersebut perlu dilengkapi dengan makanan sehat berimbang meliputi : y y y y y y y y y cukup kuantitas proporsional cukup kualitas sehat/higienis makanan segar alami makanan golongan nabati lebih menyehatkan dibanding hewani cara masak jangan berlebihan teratur dalam penyajian frekuensi 5 kali sehari : 3 kali makan utama dan 2 kali makan penyelang. Sejalan dengan bertambahnya kesibukan manusia, dapat berimbas pada jenis penyediaan makanan yang dikenal dengan istilah fast food (makanan siap saji) seperti KFC, McDonalds, hamburger, pizza, spageti, dan lain-lain. Sesuai dengan namanya, fast food memiliki kelebihan antara lain penyajiannya cepat dan dapat dihidangkan dimana saja, higienis, dianggap sebagai makanan bergengsi, makanan modern, makanan gaul. Sayangnya dibalik itu terdapat kekurangan yakni komposisi bahan makanannya kurang memenuhu standar makanan sehat seimbang karena unsur hewani lebih banyak daripada nabati, kurang serat, kurang vitamin dan terlalu banyak sodium. Selain fast food, ada juga yang disebut Junk Food (makanan kaya kalori miskin vitamin dan protein). Jenis makanan ini dikemas dalam bentuk makanan ringan atau snack yang terbuat dari umbi-umbian, kentang, jangung dengan bumbu masak berupa kripik/chips.

Bagian 14 : Gizi Untuk Pertumbuhan Anak Penyediaan makanan pada anak-anak sebenarnya tidak berbeda dengan penyediaan makanan bagi lainnya. Namun yang perlu diperhatikan adalah zat gizi yang terkait dengan proses pertumbuhan yakni protein. Kekurangan protein akan menyababkan terhambatnya pertumbuhan tubuh sehingga akan menjadikan anak pendek. Disamping itu penyediaan pada anak juga harus memperhatikan otak dan kecerdasan.

Secara rinci permasalahn gizi yang sering timbul di masyarakat termasuk anak-anak, yaitu : KKP (Kekurangan Kalori Protein), KVA (Kekurangan Vitamin A), AGB (Anemia Gizi Besi) dan GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) Anak-anak sering mangalami kesulitan atau tidak mau makan meskipun orang tua sudah menyiapkan makanan terbaik. Hal tersebut dapat diatasi dengan berbagi upaya, antaralain : porsi kecil, beri pujian, biarkan anak mengambil porsinya sendiri, berilah makan saat lapar, hindari rasa bersalah, sajikan hanya makanan yang terbaik, ciptakan suasana makan yang menyenangkan, kurangi hal-hal yang mengalihkan perhatian, biarkan anak makan lambat, mengganti suasana, biarkan anak memilih makanannya sendiri, bersikap cerdik, turuti keinginan anak, jangan memaksa rapi, mau menerima jawaban tidak, bersabar.

Bagian 15 : Gangguan Perilaku Makan Banyak obsesi yang sering menimbulkan gangguan perilaku makanan (Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa). Obsesi yang dimaksud diatas seperti remaja putri yang ingin berpenampilan langsing atau seorang atlet yang ingin selalu menang dalam bertanding. Anorexia Nervosa adalah perilaku seseorang yang berhubungan dengan : menolak mempertahankan berat badan minimal, sangat takut terhadap kegemukan badannya sudaj kurang. Bulimia Nervosa adalah perilaku seseorang yang berhubungan dengan makanan, ditandai hal-hal sebagai berikut : pengulangan makan cepat, munculnya perasaan tidak mampu mengontrol perilaku makan yang lahap, memuntahkan makanannya menggunakan obat-obatan, berdiat keras(puasa) dan berlatih olahraga keras, evaluasi dan perhatiannya pada berat badan sangat sering dan intensif. Gangguan perilaku makan (anoreksia Nervosa dan Bulimia Nervosa) mengakibatkan hal-hal seperti berikut : y defisiensi nutrisi dan anemia y berkurangnya massa otot dan menurunnya fungsi otot y cadangan glikogen menurun y depresi y toleransi terhadap udara dingin menurun y menyebabkan amenoria sehingga menurunkan densitas ulang dan berakibat osteoporosis y pada pria menurunkan hormon testoteron meskipu berat

BUKU YANG DIRESUME Irianto, Djoko Pekik. (2007). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan, Yogyakarta : C.V Andi Offset.