tugas term paper celecoxib by koko
DESCRIPTION
Gelombang CintaTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS
CELECOXIB
Oleh:
Haryo Jatmiko, S.Ked
03.37499.00155.09
Pembimbing:
Dra. Khemasili Kosala, Apt, Sp.FRS
Dra. Yovita Gunawan, Apt
Lab/SMF Farmasi dan Farmakologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD A.W. Sjahranie
Samarinda
2010
![Page 2: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/2.jpg)
PENDAHULUAN
Nyeri dan inflamasi merupakan keluhan utama penderita reumatik
disamping keluhan lainnya. Berbagai usaha dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan keluhan ini, antara lain dengan obat anti inflamasi non-steroid
(OAINS). Nyeri pada penyakit reumatik terutama disebabkan oleh adanya
inflamasi yang mengakibatkan dilepaskannya mediator-mediator kimiawi.
Prostaglandin (PG) berperan dalam meningkatkan dan memperpanjang rasa nyeri
yang disebabkan oleh suatu rangsangan.1
Salah satu target dari terapi obat yang paling banyak digunakan dalam
sejarah manusia adalah penghambatan pada aktivitas enzim siklooksigenase
(COX). Penghambat enzim telah digunakan sejak lebih 3500 tahun yang lalu.
Sejak tahun 1990-an penelitian tentang OAINS didominasi oleh penelitian pada
bentuk enzim COX, yaitu COX-1 dan COX-2. Penemuan mekanisme kerja
golongan obat ini, yaitu penghambatan enzim COX yang telah mempercepat
upaya pengembangan obat ini, terutama penghambat selektif enzim COX-2.1
Celecoxib merupakan salah satu obat anti inlamasi nonsteroid yang
selektif terhadap COX-2 mempunyai aktivitas inflamasi, analgesik dan antipiretik.
Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesa prostaglandin, terutama
melalui penghambatan siklooksigenase-2 (COX-2).2
Di Indonesia produk ini mendapat persetujuan edar pada tahun 1999
setelah melalui evaluasi efikasi, keamanan dan mutu oleh Komite Nasional
Penilai Obat Jadi (KOMNAS POJ) Badan POM. Indikasi yang disetujui adalah
untuk meringankan gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis pada dewasa,
![Page 3: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/3.jpg)
sedangkan untuk indikasi mengurangi adenomatous colorectal polyps, nyeri akut
dan dismenore primer tidak disetujui.2
CELECOXIB
![Page 4: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/4.jpg)
1. Morfologi
Sampai saat ini ada beberapa macam coxib, yaitu celecoxib, rofecoxib,
valdecoxib, lumiracoxib dan etoricoxib.1
Senyawa coxib dibagi dalam 2 kelas, yaitu sulphonamide (celecoxib dan
valdecoxib) dan methylsulphone (rofecoxib dan etoricoxib). Konsep
penghambatan dari coxib adalah didasarkan pada perbedaan rangkaian asam
aminonya. COX merupakan enzim yang terikat membrane dengan lokasi di
reticulum endoplasma dan sampul nuclear.1
Celecoxib merupakan OAINS yang selektif menghambat COX-2.
Celecoxib memiliki nama kimia 4-[5-(4-methylphenyl)-3-
(trifluoromethyl)pyrazol-1-yl]benzenesulfonamide. Rumus kimia celecoxib
adalah C17H14F3N3O2S dan berat molekulnya 381,38.3Celecoxib tersedia
dalam bentuk kapsul 100 mg dan 200 mg dengan nama dagang CELEBREX.
Celecoxib sebaiknya disimpan pada suhu kamar antara 15-30oC.4
Struktur kimia celecoxib3
2. Farmakokinetik
![Page 5: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/5.jpg)
Absorbsi: Kadar puncak plasma (Cmax) celecoxib 3 jam setelah pemberian
oral. Kadar puncak ini akan memanjang 1-2 jam ketika diberikan bersama
dengan makanan tinggi lemak, dan absorbsi totalnya akan meningkat 10-20%.
Pemberian bersama-sama antasida yang mengandung aluminium dan
magnesium akan menyebabkan penurunan konsentrasi plasma celecoxib
sebanyak 37%. Konsumsi celecoxib sampai dengan dosis 200 mg 2 kali
perhari dapat diberikan tanpa mempertimbangkan waktu makan. Pada dosis
yang lebih tinggi (400 mg 2 kali perhari) harus diberikan bersama makan
untuk menigkatkan absorbsi.4
Distribusi: Pada subyek normal, celecoxib berikatan sangat kuat dengan
protein (~97%). Dalam penelitian invitro berikatan primer pada albumin, dan
sangat sedikit dengan glikoprotein.4
Metabolisme: Metabolisme celecoxib dimediasi melalui sitokrom P450 2C9.
Ada 3 macam metabolit yang telah diketahui pada plasma manusia, yaitu
alkohol, asam karboksilik, dan glukorinid. Ketiga metabolit ini akan menjadi
inaktif oleh penghambat COX-1 dan COX-2.4
Ekskresi: Eliminasi utama celecoxib predominan oleh metabolisme hepatik.
Setelah pemberian oral, ± 57% dari dosisnya akan diekskresi di feses dan
27% nya diurin. Metabolit utama yang diekskresikan difeses dan urin adalah
asam karboksilik (73%). Waktu paruh efektif celecoxib ± 11 jam.4
3. Farmakodinamik
![Page 6: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/6.jpg)
Celecoxib merupakan OAINS yang menunjukkan aktivitas anti inflamasi,
analgesic, dan antipiretik pada model binatang. Mekanisme kerja obat ini
adalah melalui penghambatan terhadap sintesis prostaglandin, utamanya
melalui hambatan pada COX-2. Pada kadar terapeutik tidak akan menghambat
COX-1.4
Penghambatan terhadap sintesi PGE2 dapat menyebabkan retensi natrium
dan cairan melalui peningkatan reabsorbsi pada medulla ginjal dan segmen
distal nefron. Di duktus koledukus, PGE2 akan menghambat reabsorbsi dengan
cara kerja berlawanan aksi hormone anti diuretik. 4
Celecoxib pada dosis tunggal sampai dengan 800 mg dan dosis multipel
600 mg 2 kali perhari selama 7 hari ( lebih tinggi dari dosis terapi yang
dianjurkan) tidak memiliki efek pada reduksi agregasi platelet atau
peningkatan pada waktu perdarahan. Karena lemahnya efek ini, maka
celecoxib tidak dapat digunakan sebagai pengganti aspirin untuk pencegahan
kardiovaskuler. 4
4. Indikasi
Celecoxib diindikasikan untuk mengurangi tanda dan gejala osteoarthritis,
arthritis rheumatoid, spondilitis ankilosing, nyeri akut pada dewasa,
manajemen nyeri akut, dismenore primer, mengurangi jumlah adenomatous
colorectal polyp pada familial adenomatous polyposis, dan sebagai tambahan
perawatan sebelumnya ( misalnya endoskopik, pembedahan).4
5. Dosis
![Page 7: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/7.jpg)
Osteoartritis : 200 mg/hari sebagai dosis tunggal atau terbagi 100 mg/12 jam.
Reumatoid Artritis : 100-200 mg/12 jam.
Spondilitis Ankilosing : 200-400 mg/hari dosis tunggal atau terbagi dan
diobservasi selama enam minggu, jika tidak membaik gunakan pilihan terapi
lain.
Manajemen nyeri akut : Dosis inisial 400 mg dapat diikuti 200 mg pada hari
yang sama, hari selanjutnya 200 mg/12 jam jika dibutuhkan.
Dismenore : Dosis inisial 400 mg dapat diikuti 200 mg pada hari yang sama,
hari selanjutnya 200 mg/12 jam jika dibutuhkan.
Adenomatous colorectal polyp : 400 mg/12 jam diberikan bersama makanan. 4
6. Efek Samping Obat (ESO)
Efek samping obat yang paling sering muncul adalah sakit kepala, nyeri
perut, diare, mual, perut kembung dan insomnia. Efek samping lain termasuk
gagal ginjal, gagal jantung, memperburuk hipertensi, nyeri dada, kuping
berdenging, ulkus lambung, perdarahan, pandangan kabur, kecemasan,
penambahan berat badan, retensi air, flu-like symptoms, mengantuk dan
lemah.5
7. Interaksi Obat
Umum
Metabolisme celecoxib dimediasi oleh CP4502C9 di hati. Pemberian
celecoxib bersamaan dengan obat yang diketahui menghambat CYP2C9 harus
benar-benar mendapatkan perhatian. Interaksi yang signifikan dapat terjadi ketika
celecoxib diberikan bersama dengan obat yang menghambat CYP2C9. 4
OAINS
![Page 8: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/8.jpg)
Penggunaan celecoxib bersama-sama dengan OAINS lainnya harus
dijauhi sehubungan dengan resiko peningkatan efek samping terutama
kejadian ulkus lambung dan usus. 4
Warfarin
Aktivitas antikoagulan harus dimonitor terutama beberapa hari
pertama setelah pemberian celecoxib pada pasien yang mendapatkan terapi
warfarin atau obat-obatan yang serupa, sebab dapat meningkatkan resiko
terjadinya komplikasi perdarahan. 4
Lithium
Pada penelitian subjek yang sehat, kadar rata-rata lithium plasma
meningkat sampai 17% pada pasien yang mendapatkan lithium 450 mg 2 kali
sehari dengan celecoxib 200 mg 2 kali sehari ketika dibandingkan dengan
subjek yang hanya mendapatkan litium saja. 4
ACE-inhibitors and Angiotensin II Antagonist
Telah dilaporkan bahwa OAINS dapat mengurangi efek anti hipertensi
dari ACE-inhibitor dan angiotensin II antagonis. Oleh karena interaksi ini
maka harus dipertimbangkan pemberian celecoxib pada pasien yang juga
mendapatkan ACE-inhibitor dan antagonis angiotensin II. 4
Fluconazole
![Page 9: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/9.jpg)
Pemberian celecoxib bersamaan dengan flukonazol 200 mg sekali
sehari dapat meningkatkan dua kali konsentrasi plasma celecoxib.
Peningkatan ini berhubungan dengan inhibisi metabolism celecoxib melalui
P4502C9 oleh flukonazol. Celecoxib harus diberikan dengan dosis paling
rendah yang direkomendasikan jika diberikan pada pasien yang mendapatkan
terapi flukonazol. 4
Furosemide
Penelitian klinik menunjukkan bahwa OAINS dapat menurunkan efek
natriuretic furosemid dan thiazid pada beberapa pasien. Respon ini
disebabkan inhibisi sintesis prostaglandin di ginjal. 4
8. Peringatan dan Perhatian
Penggunaan celecoxib yang lama dapat menyebabkan peningkatan resiko
kejadian efek samping kardiovaskuler trombotik, miokard infark dan stroke
yang dapat berakibat fatal. 4
Semua OAINS baik yang selektif COX-2 maupun non-selektif mempunyai
resiko yang mirip. Pasien yang diketahui menderita penyakit kardiovaskuler
atau factor resiko untuk penyakit kardiovaskuler mempunyai resiko yang
lebih besar. Untuk meminimalkan resiko kardiovaskuler pada pasien yang
mendapatkan celecoxib, dosis efektif terendah dapat digunakan untuk durasi
pendek. 4
Sama seperti semua golongan OAINS, celecoxib dapat menyebabkan
onset hipertensi dan juga berkontribusi dalam peningkatan insiden
kardiovaskuler. Pasien yang mendapatkan thiazid atau loop diuretic dapat
![Page 10: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/10.jpg)
terjadi kegagalan respon terapi ini ketika diberikan bersama OAINS. Oleh
karena itu, penggunaan celecoxib harus menjadi perhatian pada pasien
hipertensi. Tekanan darah harus lebih sering dimonitor selama pemberian
terapi celecoxib. 4
Retensi cairan dan edema telah didapatkan pada beberapa pasien yang
mendapatkan OAINS termasuk celecoxib. Oleh karena itu celecoxib harus
digunakan secara hati-hati pada pasien dengan restensi cairan atau gagal
jantung. 4
OAINS termasuk celecoxib dapat menyebabkan menyebabkan kejadian
gastrointestinal yang serius seperti perdarahan, ulserasi, dan perforasi
lambung, usus halus maupun usus besar. 4
Peningkatan satu atau lebih enzim hati terjadi pada 15% pasien yang
mendapatkan celecoxib, dan peningkatan yang penting dari ALT atau AST
(sekitar 3 kali atau lebih diatas nilai normal) telah dilaporkan pada setidak-
tidaknya 1% pasien pada percobaan klinik dengan celecoxib. 4
Pemberian jangka panjang celecoxib dapat menyebabkan renal papillary
necrosis dan kerusakan ginjal lainnya. 4
Pada kehamilan awal, indeks keamanan obat pada ibu hamil menurut US
FDA termasuk kategori C yang berarti studi terhadap binatang percobaan
telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau
embriosidal atau efek samping lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat ini hanya diberikan jika manfaat yang diperoleh lebih
besar dari risiko yang mungkin terjadi pada janin, sedangkan pada kehamilan
lanjut, dimulai usia kehamilan 30 minggu, indeks keamanan obat pada ibu
![Page 11: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/11.jpg)
hamil menurut US FDA termasuk kategori D yang berarti terdapat bukti
positif mengenai adanya resiko pada janin manusia, tetapi manfaat yang
diperoleh dari penggunaan pada ibu hamil dapat lebih besar dari resikonya,
celecoxib harus dijauhi karena dapat menyebabkan penutupan duktus
arteriosus prematur. 4
Pasien dengan asma karena sensitive terhadap aspirin tidak dapat diterapi
dengan celecoxib karena dapat meyebabkan eksaserbasi akut asma. 4
9. Kontraindikasi
Celecoxib dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitif terhadap
celecoxib, aspirin atau OAINS lainnya serta sulfonamid. Pada pasien yang
pernah mengalami serangan asma, urtikaria atau reaksi alergi tipe lain setelah
mendapatkan terapi aspirin atau OAINS lainnya. Reaksi anafilaktik terhadap
OAINS beberapa berakhir fatal dan telah dilaporkan pada beberapa pasien.
Selain itu celecoxib juga dikontraindikasikan untuk pengobatan nyeri peri-
operatif coronary artery bypass graft (CABG). 4
![Page 12: Tugas Term Paper Celecoxib by Koko](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082322/55cf9c88550346d033aa258c/html5/thumbnails/12.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Biantoro, IK. 2008. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid yang Menghambat
Aktivitas Enzim Siklooksigenase-2 Secara Selektif (COX-2 Selective
Inhibitor), Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
2. Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2008. Informasi Terkait Aspek
keamanan Celebrex (celecoxib), Jakarta.
3. Pharmacogenomics Knowledge Base, 2010 [cited: 22 Maret 2010].
Celecoxib. Available from www.pharmgkb.org
4. Pfizer, 2007 [cited: 22 Maret 2010]. CELEBREX celecoxib capsules.
Available from http://pfizer.com
5. Anonim. 2010 [cited: 22 maret 2010]. Celecoxib. Available from
www.medicinenet.com