tumbuh kembang anak usia remajaadhkediri.ac.id/media/file/84055604366tumbang_remaja-tia.pdf ·...
TRANSCRIPT
TUMBUH KEMBANGANAK USIA remaja
Kristiawati, S.Kp
Remaja
Adulthood
Childhood
Masa remaja dibagi dalam 3 fase
Early adolescence (11-14 tahun)
perubahan pubertas primer & respon terhadap
perubahan tersebut
Middle adolescence (15-17 tahun)
dengan perubahan orientasi dimana ia lebih dominan terhadap teman sebaya yg sama-sama menyukai musik, penampilan & pakaian, bahasa dan kebiasaan
Late adolescence (18-20 tahun)
transisi ke usia dewasa, mulai melihat contoh pekerjaan orang tua & > banyak membina hub dgn orang dewasa
(Crockett and Peterson, 1993)
Perkembangan BiologisPerubahan hormon reproduksi
1. Wanita
Pertumbuhan seks primer mulai saat pelepasan ovum setiap ± 28 hari.
Early puberty: FSH menstimulasi estrogen dari ovarium dlm kadar rendah sehingga belum cukup terjd ovulasi.
Middle puberty: kadar estrogen yg diproduksi >> sehingga sudah mampu membantu pembentukan dinding endometrium & mulai terjadi menarche.
Pengaruh hormon estrogen:mendukung pertumbuhan & perkembangan vagina, uterus, tuba fallopi, payudara dan panggul
Setelah ovulasi:produksi estrogen menurun & FSH menurun sampai kembali ke siklus menstruasi berikutnya
lanjutan
2. Laki-laki
Perkembangan karakteristik seks primer
pria pematangan sperma
FSH & LH menyebabkan produksi dan
sekresi testosteron
Testosteron & androgen dukung
pertumbuhan penis, skrotum, prostat &
vesika seminalis dlm testis
Pubertal Sexual Maturation
Wanita
Thelarche pada umur 11 tahun (9-13,5
tahun)
Adrenarche setelah 2-6 bulan dari
perkembangan payudara.
Early puberty: ditandai keluarnya cairan
vagina normal (physiologic leukorrhea),
menyatu dengan perkembangan uterin &
tanda awal terjadi menstruasi
lanjutan
Middle puberty: pembesaran payudara & tumbuh rambut pubis yg menutupi mons pubis & labia mayora
Late puberty: periode menstruasi pertama kali (menarche) Ovulasi & periode menstruasi teratur: 6-14 bulan sesudah menarche
Pubertal delay: perkembangan payudara tdk terjd usia 13 tahun/ jika menarche tdk terjadi 4 tahun setelah mengalami perkembangan payudara
Pria
Perubahan pubertas awal: melebarnya
testis, bersamaan dengan menipis,
memerah, & meningkatnya kelonggaran
skrotum (usia 9,5-14 tahun)
Testis mulai memproduksi sperma yang
matang dan mampu memfertilisasi ovum.
Pubertas lengkap: ejakulasi pertama sudah
mengandung sperma yg matang
Early puberty: munculnya rambut pada pubis
Lanjutan
Midpuberty: pembesaran penis, testis dan pertumbuhan lanjut rambut pubis. Terjadi juga perubahan otot-otot, perubahan awal suara dan tumbuh bulu wajah. Gynecomastia terjadi pertengahan masa puber, terjadi 2/3 laki-laki & sementara
Late puberty: penis bertambah panjang & lebar, testis terus membesar, muncul rambut aksila & wajah diikuti ejakulasi pertama
Pubertal delay: perkembangan testis/ skrotum tidak terjadi usia 13,5-14 tahun/ perkembangan genitalia tidak lengkap 4 tahun setelah testis mulai membesar
Perubahan Fisik
Tulang-tulang masa tubuh > besar
Peningkatan produksi hormon reproduksi & pematangan seks
Pubertas: wanita lebih cepat (9,5-14,5 tahun), laki-laki (10,5-16 tahun)
Perubahan fisiologi lain:
Jantung: ukuran dan volume darah meningkat, heart rate menurun
Paru-paru: panjang dan diameternya bertambah, volume respirasinya pun bertambah
Terjadi pertumbuhan otak lebih lanjut
Perkembangan Kognitif
(Piaget)
• Tahap formal operasional (11-15 thn)
• Mampu berpikir abstrak, membaca kemungkinan yg akan terjadi & membuat hipotesis
• Kemampuan berpikir remaja (Cecily L & Linda A):
Mempertimbangkan pandangan lain ketika memproses informasi
Berpikir tidak dibatasi keadaan aktual, dapat menerapkan konsep teoritis kepada keadaan hipotesis dan imajiner
Mengembangkan orientasi altruistik (kejujuran dan keadilan)
Mengembangkan sistem nilai sendiri
Dapat mengambil kesimpulan deduktif dan induktif
PERKEMBANGAN NILAI AUTONOMI
• Sejalan perkembangan kognitif remaja mengalami peningkatan kemandirian/ ketidaktergantungan terhadap orang tua
• Berkembang progresif
• Cenderung melambat rentang 18-20 tahun (Steinberg, 1989).
• Perkembangan moral (tahap konvensional)
bersifat absolut yang biasanya masih melihat nilai moral orang tua/ guru
• Perkembangan spiritual:
kepercayaan remaja lebih berorientasi pada ideologi spiritual & berpikir ke arah aspek internal (kepercayaan seseorang)
Perkembangan Psikososial
Identitas vs difusi peran
Perkembangan identitas
Menentukan perilaku yg baik & buruk
Menentukan ingin jd orang seperti apa, dihubungkan dgn ideologi, karir & jabatan di masa yg akan datang
Perkembangan Autonomy
Melipui aspek emosional & aspek behavioral
lanjutan
Aspek emosional
Membutuhkan ortu sepenuhnya
Remaja melihat lebih lanjut ortu tdk selalu bersifat tau semua
Mulai menjalin hubungan dgn orang-orang di luar keluarga
Akhirnya remaja bs menjalin hubungan dgn ortu sbg manusia seutuhnya, bukan sekedar ortu (Steinberg, 1989)
lanjutan
Aspek behavioral
Mandiri dan bertanggungjawab dlm mengambil
keputusan
Mampu memberikan nasihat kepada org lain
Perkembangan Psikoseksual
(Freud)
Tahap genitalia
Remaja berfokus pd genital sbg area erogenus, melakukan masturbasi dan hub. seksual
Hubungan dgn lawan jenis penting
Remaja membutuhkan informasi yg akurat & lengkap ttg seksualitas & nilai budaya serta moral
Dapat melakukan aktivitas homoseksual/ memiliki perasaan homoseksual byk yg tdk jadi gay/ lesbian ketika dewasa
Perkembangan Sosial
Keluarga
Terjadi perubahan struktur keluarga
Teman sebaya
>> akrab dgn teman sebaya
Sbg sumber info, role model sikap, penguatan sosial, alternatif dlm gaya hidup
Efek (+): support akademik, peningkatan status kesehatan, tanggung jawab lingkungan ( komitmen agama
Efek (-): penggunaan obat-obatan, perilaku kekerasan
lanjutan
Lingkungan sekolah
Mendukung pencapaian kesuksesan di masa datang
Lingkungan kerja
Masih dibatasi, bersifat monoton, sedikit kreatifitas & tdk berdasar skill yg pernah didapat di sekolah
Lingkungan komunitas
Masyarakat memberi nilai dominan & harapan terhadap tingkah laku dimana remaja dpt mengekspresikan sikap dirinya
Masalah pada anak usia remaja
Anoreksia nervosa
Definisi
Kelainan emosional yang menyebabkan tidak napsu makan
Etiologi
Faktor biologis & genetik
Faktor intrapersonel
Faktor keluarga
Faktor sosial budaya
lanjutan
Manifestasi
Penurunan BB yg parah
Tanda perubahan aktivitas metabolik
Pencegahan
Kewaspadaan ortu terhadap remaja
yg mulai berdiet
Beri pendidikan ttg nutrisi dgn
program pengurangan BB
lanjutan
Penatalaksanaan
Penderita rawat inap
Penderita rawat jalan: pengaturan diet
secara benar, bina kerjasama antara
penderita & tenaga kesehatan
Obesitas
Definisi:
Suatu keadaan yg terjadi bila kuantitas jaringan
lemak tubuh dibandingkan BB total lebih besar
dr normal
Penyebab:
Genetik
Kerusakan hipotalamus
Penyakit dan penyebab lain
Pola makan berlebih
Pengaruh emosional
lanjutan
Dampak obesitas:
Gangguan psikologis
Gangguan. jantung dan pembuluh
Gangguan pernapasan
Menyebabkan diabetes dan peningkatan kolesterol
Penanganan obesitas
Diet
Latihan
Pengobatan
Operasi