uitzet / staking out - bpsdm.pu.go.id filei. tujuan staking out ii. penentuan posisi iii. persiapan...
TRANSCRIPT
BIODATA
Nama: Bistok Sigalingging, lahir di Pangururan tanggal 3 Juli 1955. menyelesaikan pendidikan M.Sc. Di University College London tahun 1988 dengan bidangspesialisasi Fotogrammetry .
Karir : Menjadi pegawai negeri sejak tahun 1981 hingga tahun 2015 dengan pang-kat terakhir Pembina Utama IV.E sebagai Pejabat Fungsional PengairanUtama.Sepanjang karirnya di Kementerian Pekerjaan Umum telah bertugas diberbagai daerah seperti Aceh (1979-1981), Sumatera barat (1981 -1985)Bandung (1985-1989), Jakarta(1989-1992), Manado(1993-1998 + 1999-2002)Papua(1998-1999), Gorontalo(2002-2003), Jakarta(2003-2006), Makassar(2006-2008), Kendari (2008-2010) dalam berbagai bidang pekerjaan antaralain Perencanaan Teknis, Pemimpin Proyek: Irigasi, Sungai, Konservasi, dll.
Instruktur: Menjadi instruktur pelatihan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUkhususnya dibidang Irigasi sejak 2010.
UITZET / STAKING OUT
Makassar, 29 Februari 2016
I. TUJUAN STAKING OUT
II. PENENTUAN POSISI
III. PERSIAPAN STAKING OUT
IV. ALAT UKUR
SISTIMATIKA
I. TUJUAN STAKING OUT
STAKING OUT : Pemasangan patok sesuai rencana atau gambar
Perencanaan yang bagus menjadi tidak berguna apabila staking out dilakukan tidak benar
θT
R
STA
Θ=T=R=
50 60 30 40
1+1
00
1+1
50
1+2
00
1+2
60
1+2
90
1+3
30
1+3
70
+100
.20
+100
.35
+100
.37
+100
.20
+100
.35
+100
.30
+100
.38
+97.
90
+97.
80
+97.
67
+97.
55
+97.
48
+97.
40
45
25
100
40
15
50
IP1
IP2
CP1
CP2
IP1: 500.00 , 150.50CP1:525.30, 180,55
IP2 : 600.55 , 100.00CP2: 630.00, 80.50
P1
P2P3
P4P5
P6P7
25 25
+100
.36
+97
.85
II. PENENTUAN POSISI
MENENTUKAN POSISI TITIK
A
R P
P ditentukan dengan memasang alat di A; arahkan ke R sebagai referensikemudian alat diputar dengan sudut sebesar β kekanan sambil menarikAlat ukur jarak 50 meter titik P kemudian ditentukan.
β
I) Diketahui β dan jarak D
MENENTUKAN POSISI TITIK
II) Diketahui azimuth α dan jarak D
A
P
Dengan memasang alat To di titik A, buka kompas hingga angka “Nol” menujuke arah Utara magnetis; putar teropong ke kanan sebesar sudut azimuth α sambilmenarik alat ukur jarak D = 50 m titik P ditentukan.
Utara
α
920 30’
BM1
CP1
Koordinat BM1 dan CP1 : diketahui
Posisi Patok P1 ditetapkan diatas gambar rencana sebagai lokasi rencana bangunan;jarak dan sudut dari BM1 diukur dengan mistar dan busur derajat.
Dilapangan, alat berdiri di BM1 dan arahkan ke CP1. kemudian teropong diarahkandengan sudut yang sudah diukur diatas gambar sambil menarik meter denganJarak yang sudah diukur untuk menetapkan patok P1.
P1
Utara Magnit
BM1
P1
Hanya ada satu BM yang diketahui koordinatnya
Posisi P1 ditentukan dengan memasang alat dan membuka klem lingkaranhorizontal, sampai “nol” menuju utara magnetis.
Selanjutnya dengan sudut yang sudah dihitung arahkan teropong ke P1 sambilmenarik jarak sesuai rencana.
Menghitung koordinat (X,Y)
α∂y
∂x
X
Y/U
A
B
XB = XA +∂x
YB = YA + ∂y
d
∂x = d Sin α
∂y = d Cos α
α = Azimuth atau sudut jurusandari A ke B
Phytagoras
A (XA,YA)
B (XB,YB)
dAB
∂x
∂y
ϴ
Tg ϴ = ∂x / ∂y
U
ϴ= Arc. Tg (∂x / ∂y)
dAB2 = ∂x2 + ∂y2
420
A
BC
D
Sdt Jurusan ke:
A = 420
B = 1380
C = 2220
D = 3180
+
+
_
_
A
B
A
B
A
B
A
B
∂x
∂yϴ
α = ϴ
α= 180 - ϴα= 180 + ϴ
α= 360 - ϴα
KWADRAN
DARI KOORDINAT IP1 DAN IP2 HITUNG SUDUT JURUSAN
Tg α = ∂x / ∂y
∂x = XIP2 – XIP1
∂y = YIP2 – YIP1
Sudut β = 1800 – θ
P1
IP2
IP1
CP1
αIP1-P1
αIP1-IP2θ
β
∂x
∂y
Apabila hanya satu IP yang ditemukan dilapangan maka,
Dalam keadaan terpaksa pergunakan Azimuth magnetis dengan alat T0
Pengukuran azimuth matahari pada IP yang ada harus dilakukan.
MatahariUtara Magnetis
U
ᵞ
P(baru)
IP1
αMatahari
αIP1-P(baru)
AZIMUTH
Pengukuran dengan Tachymetri
ta
br
Dθ
d
dH
Alat
rambu
m
dH = ta + m – br ; dimana (m) = d Sinθ
Pengukuran dengan Total Station
ta
Br=h1
Dθ1
d
dH
Alat
rambu
m1
Dimana: (m1) = d1 Sinθ1; m2 = d2.Sinϴ2
ϴ2
1
2
d2
h2
m2
h2 = m2 + h1 – m1
H2 = H1 + h2
A
B
∂h
HB = HA + ∂h
∂h = btA - btB
SIPAT DATAR
rambu
rambu
Elevasi
Elevasi dinyatakan dengan tanda ( + )
Beda tinggi (dH) dinyatakan dengan tanda ( + ) atau ( - )
A + 178.555
B + 205.008
dH = + 26.453
h
btblk btmk
ba
bb
A
B
h = btblk - btmk
HB = HA + h
Kontrol bacaan: 2bt = ba + bb
III. PERSIAPAN STAKING OUT
GAMBAR PERENCANAAN
DAFTAR KOORDINAT: BM, IP, CP,
ALAT UKUR : THEODOLITE, JALON, METER (BAJA), WATERPASS, RAMBU UKUR
PATOK-PATOK
DAFTAR STAKING-OUT
Patok X Y H R ϴ T L ε α
IP1
IP2
IP3
ε
R
ϴ
T
IP α
½L
T = R Tg ½ϴ
o
(O.IP)2 = R2 + T2 ε = O.IP - R
DATA PERENCANAAN:
R = JARI-JARI BUSUR LINGKARAN
Θ = SUDUT DEFLEKSI
T = TANGEN
STA = LETAK PATOK PADA TRACE SALURAN
ELEVASI PATOK
ELEVASI DASAR SALURAN
ELEVASI TANGGUL
KOORDINAT IP (INTERSECTION POINT) DAN CP (CONTROL POINT)
BUSUR LINGKARAN
T = R.Tg.1/2(s)
OM= R.Cos1/2(s)
MH = R – OM
AB = 2R.Sin1/2(s)
AHB = R.2u/360
Sin(d) = ½ c /R atau Sin(d) = c/2R
a = R.2d
d = a/2R radian
d = a/2R . 360/2u
d = a/2R . 360/2u . 60 menit
d = 1718.9 a/R menit, atau
d = 1718.9 c/R menit
BUSUR LINGKARAN
Patok Sta Elevasi Galian Timbunan
P1 1+100 +97.500 - 1.50 0.00
P2 1+150 +97.450 - 1.55 0.00
DAFTAR PATOK STAKING OUT
DAFTAR KOORDINAT BM
BM /CP X Y H KETERANGAN
BM.0 500.000 750.000 + 100.000 Bendung
CP.1 555.555 780.500 + 110.355 Bendung
BM.1 650.750 900.500 + 105.505 BS.1
BM/CP x y ∂x ∂y D α
BM
CP1
BM2
CP2
BM3
α = arc.Tg.∂x/∂y
D = √ ( ∂x 2 + ∂y2 )
DAFTAR KOORDINAT
STAKING OUT LETAK BANGUNAN
Biasanya letak bangunan (bendung) ditandai dengan 2(dua) buah patok BMyang menunjukkan letak As bendung yang ditanam di kedua sisi (kiri/kanan)Bendung.
Untuk lokasi bangunan bagi/sadap dan bangunan lain cukup ditandai dengansatu buah patok beton yang diberi koordinat (X , Y, Z)
Untuk bangunan silang ditandai dengan dua buah patok beton pada keduaRencana ujung bangunan ditambah satu buah BM dengan koordinat (X,Y,Z)
BM.1
BM.2
CP.1
CP.2
Lokasi bendung
1
P
Q
R
Patok Staking out
Jarak
Patok kontrol harus dijaga agar tidak hilang atau bergeser denganPengaman (pagar dengan tanda khusus)
Patok kontrolsebaiknya dibuat 2 atau 3 buah untuk menghindari jikaSalah satu hilang atau rusak
PATOK STAKING OUT DAN PATOK KONTROL
Patok Kontrol
P1C: 2.20+ 98.00
PATOK STAKING OUT
+ 98.002
.20
P5F: 1.25
+ 100.00 +100.001
.25
PATOK STAKING OUT
X = 5 555 55,55
Y = 1 111 11,11
Z = + 55,55
DESKRIPSI BM
Keterangan:
Menjelaskan letak BM diantaraobyek yang dapat dikenal dilapanganserta sistim koordinat yang digunakan.
2
Penyimpangan maksimum 2mmunting2
Centering alat
Bench Mark
Titik centering
20 cm
80 cm
Bench Mark(BM)
IV. ALAT UKUR
ALAT – ALAT SURVEY
(a) Theodolite (b) Total Station
(c) Waterpass
(d) Laser Waterpass
(e) Waterpass
ALAT – ALAT SURVEY
(f) Target reflektor
(g) Target rambu
(h) Target reflektor
ALAT – ALAT SURVEY
THEODOLITE
BACAAN HORIZONTAL
BACAAN HORIZONTAL
WATERPASS DAN BACAAN RAMBU
FUNGSI NIVO
TERIMA KASIH
SOAL
1. Apabila BM: X = 550,50 dan Y = 300,00 dandari gambar dihitung posisi P : X = 600,50 dan Y = 350.00, bagaimana cara saudara untukmenentukan posisi P apabila alat berdiri di BM.
2. Hitung sudut jurusan dan jarak dari BM ke P
Waktu: 30 menit.