unsusr dasar proposisi
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
1/21
nsusr Dasar Proposisi
Proposisi kategorik adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan 2
term sebagai subjek dan predikat serta dapat dinilai benar atau salah.
Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran. Proposisi kategorik
terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok
proposisi, sedang 2 yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur
yang dimaksudkan adalah term sebagai subjek, term sebagai predikat,
kopula, dan kuantor.
Term sebagai subjek adalah hal yang diterangkan dalam proposisi, term
sebagai predikat adalah hal yang menerangkan dalam proposisi. Keduaunsur sebagai subjek dan predikat inilah yang merupakan materi pokok
proposisi kategorik. Kopula merupakan hal yang mengungkapkan adanya
hubungan antara subjek dan predikat, dan kuantor merupakan pembilang
yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subjek.
Proposisi dalam logika dapat benar dapat juga salah, tidak dapat dinilai
kedua-duanya. Dalam arti tidak dapat setengah benar atau setengah salah.
ika benar ya benar jika salah ya salah sehingga tegas perbedaan antara
keduanya.
!enar salahnya suatu proposisi dihubungkan dengan hal yang
dibi"arakannya. ika yang dibi"arakan tentang benda-benda alamiah maka
kebenarannya adalah harus sesuai dengan kenyataannya #mengikut teori
korespondens$, dan jika yang dibi"arakan hal atas dasar persetujuan
bersama maka kebenarannya harus sesuai dengan hasil persetujuan tersebut
#mengikuti teori koherensi$. adi, benar salahnya suatu proposisi itu
dihubungkan dengan isinya.
Term sebagai subjek berhubungan dengan kuantitas proposisi. %ubjek
dibedakan antara subjek uni&ersal dan subjek partikular. %ubjek
uni&ersal adalah men"akup semua yang dimaksud oleh subjek, subjek
partikular adalah hanya men"akup sebagian dari keseluruhan yang
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
2/21
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
3/21
ndonesia ber-Ketuhanan /ang (aha Esa.
Proposisi uni&ersal negati' ialah pernyataan bersi'at umum yang
mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan) *semua
% bukan P+. Proposisi uni&ersal negati' berdasarkan perbandingan luasterm, hanya ada satu bentuk, yaitu berbentuk eksklusi' sehingga
lengkapnya disebut uni&ersal negati' eksklusi', yaitu pernyataan umum
mengingkari yang berarti antara subjek dan predikat tidak ada hubungan,
misalnya semua rakyat ndonesia tidak mengikuti ajaran komunis.
Proposisi partikular a'irmati' ialah pernyataan bersi'at khusus yang
mengiyakan adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan)
*sebagian % adalah P+. Proposisi partikular a'irmati' berdasarkan
perbandingan luas term, dapat dibedakan atas dua ma"am) partikular
a'irmati' inklusi' dan partikular a'irmati' implikasi.
Proposisi partikular a'irmati' inklusi' ialah pernyataan khusus
mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat, yakni
ada anggota subjek yang menjadi bagian predikat dan ada anggota predikat
yang menjadi bagian subjek, misal) %ebagian rakyat ndonesia adalah
keturunan asing.
Proposisi partikular a'irmati' implikasi ialah pernyataan khusus
mengiyakan yang sebagian dari subjek merupakan suatu predikat, yakni ada
sebagian anggota subjek yang menjadi himpunan predikat, misal) %ebagian
rakyat ndonesia adalah arga Partai Demokrasi ndonesia.
Proposisi partikular negati' ialah pernyataan bersi'at khusus yang
mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan)
*sebagian % bukan P+. Proposisi partikular negati' berdasarkan
perbandingan luas term terdapat dibedakan atas dua ma"am) partikular
negati' inklusi' dan partikular negati' implikasi.
Proposisi partikular negati' inklusi' ialah pernyataan khusus
mengingkari yang sebagian subjek tidak merupakan bagian dari predikat,
yakni ada sebagian subjek yang tidak termasuk predikat dan ada sebagian
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
4/21
predikat yang tidak termasuk subjek, misalnya %ebagian %arjana Hukum
bukan ahli politik.
Proposisi partikular negati' implikasi ialah pernyataan khusus
mengingkari yang sebagian dari subjek tidak merupakan suatu predikat,yakni ada sebagian subjek yang bukan anggota predikat dan semua anggota
predikat merupakan bagian dari subjek, misalnya %ebagian manusia bukan
bangsa ndonesia.
Proposisi Kategorik dan Tunggal
Proposisi tunggal dalam penalaran kategogik erat hubungannya dengan
proposisi kategorik, dide'inisikan *pernyataan yang terdiri atas satu
term sebagai predikat sesuatu yang dapat dinilai benar atau salah+.
!erdasarkan de'inisi ini maka subjek dari proposisi tersebut bukanlah
suatu term atau konsep karena tidak merupakan suatu himpunan. Dan
perbedaan pokok dengan proposisi kategorik adalah, dalam proposisi
tunggal subjeknya bukan suatu term karena dianggap sudah jelas, sedang
proposisi kategorik subjeknya adalah suatu term yang "irinya dapat
diungkapkan dalam bentuk himpunan sebagai denotasinya.
Proposisi tunggal dapat bermula dari proposisi kategorik yang sudah
jelas subjeknya, kemudian hanya dinyatakan predikatnya saja. Dan dapat
juga proposisi tunggal dari bentuk proposisi kategorik yang kedua term
sebagai subjek dan predikatnya dijadikan satu kesatuan sebagai predikat.
Proposisi tunggal berdasarkan kuantitas dan kualitasnya dapat dibedakan
atas 0 ma"am sebagai berikut.
Proposisi uni&ersal a'irrnati', dirumuskan) 1.P, *semua adalah P+.
Proposisi uni&ersal negati', dirumuskan) 1.-P, *semua bukan P+.
Proposisi partikular a'irmati', dirumuskan) .P, *ada yang P+.›
Proposisi partikular negati', dirumuskan) .-P, *ada yang bukan P+.›
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
5/21
Penalaran kategorik pada dasarnya dibedakan atas 3 ma"am, yaitu
penalaran dalam bentuk pertentangan, penalaran dalam bentuk persamaan,
dan penalaran dalam bentuk penyimpulan. Dalam 3 bentuk penalaran
tersebut proposisi yang sebagai pangkal-pikir tidak sama tergantung dari
bentuk penalarannya. Proposisi tunggal untuk penalaran oposisi
sederhana, proposisi kategorik dengan dasar kuantor yang dibedakan empat
ma"am untuk penalaran oposisi kompleks dan juga digunakan dalam bentuk
penalaran negasi kontradiksi, dan proposisi kategorik berhimpunan yang
dibedakan atas tujuh ma"am menjadi pangkal-pikir untuk edukasi dan juga
silogisme kategorik.
4posisi sederhana adalah perlaanan dua pernyataan tunggal yang berbeda
kuantitas atau kualitasnya atau berbeda kedua-duanya. 4posisi kompleks
merupakan perlaanan 2 pernyataan kategorik yang berbeda kuantitas atau
kualitasnya atau berbeda kedua-duanya. 5egasi kontradiksi merupakan
kaidah pengingkaran salah satu dari 2 pernyataan yang berbeda kuantitas
dan kualitasnya. Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu
proposisi ke proposisi lain dengan pengolahan term yang sama. %ilogisme
kategorik adalah bentuk penyimpulan tidak langsung atas dasar hubungan
dua pernyataan di dalamnya terkandung adanya term pembanding yang
meujudkan proposisi lain sebagai kesimpulannya.
PE5/.(P 675 6758% 58
Penalaran 4posisi
4posisi merupakan pertentangan antara 2 pernyataan atas dasar pengolahan
term yang sama. 4posisi dalam logika dibedakan atas dua ma"am, yaitu
oposisi satu term atau oposisi sederhana atau juga disebut dengan
oposisi simpel, dan oposisi dua term atau oposisi kompleks.
4posisi simpel merupakan hubungan logik dua pernyataan tunggal atas
dasar term yang sama, tetapi berbeda kualitas atau kuantitas atau
berbeda kedua-duanya. 4posisi simpel dibedakan atas empat ma"am, yaitu
oposisi kontrarik, oposisi subkontrarik, oposisi kontradiktorik, dan
oposisi subalternasi.
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
6/21
4posisi kontrarik ialah pertentangan dua pernyataan uni&ersal atas
dasar satu term yang sama, tetapi berbeda kualitasnya.
4posisi subkontrarik ialah pertentangan dua pernyataan partikular atas
dasar satu term yang sama, tetapi berbeda kualitasnya.
4posisi kontradiktorik ialah pertentangan antara dua pernyataan atas
dasar term yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya.
4posisi subalternasi ialah pertentangan antara dua pernyataan atas
dasar satu term yang sama dan berkualitas sama, tetapi berbeda dalam
kuantitasnya. %ubalternasi ada dua ma"am) subimplikasi dan
superimplikasi.
%ubimplikasi ialah hubungan logik pernyataan partikular terhadap
pernyataan uni&ersal atas dasar term yang sama serta kualitas sama.
%uperimplikasi ialah hubungan logik pernyataan uni&ersal terhadap
pernyataan partikular atas dasar term yang sama serta kualitas sama.
4posisi kompleks merupakan hubungan logik 2 pernyataan atas dasar 2 term
yang sama sebagai subjek dan predikat, yang se"ara singkat dirumuskan)
perlaanan dua proposisi kategorik atas dasar term yang sama yang
berbeda kuantitas atau kualitasnya atau berbeda kedua-duanya. 4posisi
komplek sdibedakan atas 3 ma"am, yakni oposisi paralel, oposisi
kontradiktorik, dan oposisi eksklusi'. Dinyatakan oposisi paralel karena
proposisi yang satu sejajar dan mengandaikan adanya proposisi yang lain,
sedang dinamakan oposisi kontradiktorik karena antara proposisi satu
dengan yang lainnya saling bertentangan penuh, dan dinamakan oposisi
eksklusi' karena antara 2 proposisi yang bertentangan itu saling
menyisihkan.
4posisi paralel merupakan hubungan dua pernyataan partikular dengan dua
term yang sama tetapi berbeda dalam kualitasnya.
4posisi kontradiktorik merupakan pertentangan dua pernyataan dengan
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
7/21
dasar term yang sama namun berbeda kuantitas maupun kualitasnya, yang
sering disebut juga kontradiksi.
4posisi eksklusi' merupakan pertentangan dua pernyataan uni&ersal
kategorik yang berbeda kualitas atau pertentangan dua pernyataan yangberkualitas sama, tetapi berbeda kuantitasnya dengan term-term yang
sama.
!erdasarkan oposisi kompleks ada 2a penyimpulan yang dapat dirumuskan,
yaitu penyimpulan bentuk negasi kontradiksi dan penyimpulan implikasi)
5egasi kontradiksi, yaitu 2 pernyataan yang kontradiksi jika salah satu
diingkari akan meujudkan suatu persamaan arti, hal ini menjadi suatu
kaidah.
Penyimpulan implikasi jika suatu keseluruhan mempunyai si'at tertentu
maka bagian dari keseluruhan itu juga mempunyai si'at tersebut, dan jika
mengingkari maka bagiann
ya pun mengingkari.
Penalaran Edukasi
Eduksi merupakan penyimpulan langsung dari suatu proposisi ke proposisi
lain dengan pengolahan term yang sama. Pengolahan term dalam eduksi
dapat juga berbentuk penukaran kedudukan term atau berbentuk menegasikan
term atau juga gabungan keduanya. Penalaran eduksi ini se"ara sederhana
ada 3 ma"am, yaitu kon&ersi, in&ersi, dan kontraposisi. Proposisi yang
sebagai pangkal-pikirnya adalah tujuh ma"am proposisi berhimpunan yang
merupakan penjabaran dari empat ma"am proposisi kategorik, yakniuni&ersal a'irmati' ekui&alen, uni&ersal a'irmati' implikasi, uni&ersal
negati' eksklusi', partikular a'irmati' inklusi', partikular a'irmati'
implikasi, partikular negati' inklusi', dan partikular negati'
implikasi.
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
8/21
Kenakalan
remaja dalam studi
masalah sosial dapat
dikategorikan ke dalam
perilaku menyimpang.
Dalam perspektif
perilaku menyimpang
masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan
sosial ataupun ᄃ dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang ᄃ dapat
dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial.
Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada
jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah
menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan
adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya
karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang
menyimpang yang disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. al yang
rele!an untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan
penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan. "ecker #dalam
Soerjono Soekanto,$%&&,'(), mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengasumsikanhanya mereka yang menyimpang mempunyai dorongan untuk berbuat demikian. al ini
disebabkan karena pada dasarnya setiap manusia pasti mengalami dorongan untuk
melanggar pada situasi tertentu, tetapi mengapa pada kebanyakan orang tidak menjadi
kenyataan yang berwujud penyimpangan, sebab orang dianggap normal biasanya dapat
menahan diri dari dorongan-dorongan untuk menyimpang.
*asalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang +Kenakalan emaja
bisa melalui pendekatan indi!idual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan indi!idualmelalui pandangan sosialisasi. "erdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan
diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar
sosial #sosialisasi). entang perilaku disorder di kalangan anak dan remaja #Kauffman ,
$%&% / () mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai
perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana
sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil
http://edukatif.blogspot.com/2012/09/download-sonny-josz-full-album.htmlhttp://edukatif.blogspot.com/2012/09/download-sonny-josz-full-album.htmlhttp://edukatif.blogspot.com/2012/09/download-sonny-josz-full-album.htmlhttp://edukatif.blogspot.com/2012/09/download-sonny-josz-full-album.html
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
9/21
interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya.
Ketidak berhasilan belajar sosial atau +kesalahan dalam berinteraksi dari transaksi sosial
ᄃ tersebut dapat termanifestasikan dalam beberapa hal.
Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari-hari melalui interaksi sosial
dengan menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. 0leh sebab itu, kondisi
kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai dan mempengaruhi input dan
pengetahuan yang diserap. Salah satu !ariasi dari teori yang menjelaskan kriminalitas di
daerah perkotaan, bahwa beberapa tempat di kota mempunyai sifat yang kondusif bagi
tindakan kriminal oleh karena lokasi tersebut mempunyai karakteristik tertentu, misalnya
#1it2en, $%&( / 344), mengatakan tingkat kriminalitas yang tinggi dalam masyarakat kota
pada umumnya berada pada bagian wilayah kota yang miskin, dampak kondisi
perumahan di bawah standar, o!ercrowding, derajat kesehatan rendah dari kondisi serta
komposisi penduduk yang tidak stabil. Penelitian inipun dilakukan di daerah pinggiran
kota yaitu di Pondok Pinang 5akarta Selatan tampak ciri-ciri seperti disebutkan 1it2en
diatas. Sutherland dalam #1it2en,$%&() beranggapan bahwa seorang belajar untuk
menjadi kriminal melalui interaksi. 6pabila lingkungan interaksi cenderung de!ian, maka
seseorang akan mempunyai kemungkinan besar untuk belajar tentang teknik dan nilai-
nilai de!ian yang pada gilirannya akan memungkinkan untuk menumbuhkan tindakan
kriminal.
*engenai pendekatan sistem, yaitu perilaku indi!idu sebagai masalah sosial yang
bersumber dari sistem sosial terutama dalam pandangan disorganisasi sosial sebagai
sumber masalah. Dikatakan oleh #1it2en, $%&(/$4) bahwa seorang dapat menjadi
buruk7jelek oleh karena hidup dalam lingkungan masyarakat yang buruk. al ini dapat
dijelaskan bahwa pada umumnya pada masyarakat yang mengalami gejala disorganisasi
sosial, norma dan nilai sosial menjadi kehilangan kekuatan mengikat. Dengan demikian
kontrol sosial menjadi lemah, sehingga memungkinkan terjadinya berbagai bentuk
penyimpangan perilaku. Di dalam masyarakat yang disorganisasi sosial, seringkali yang
terjadi bukan sekedar ketidak pastian dan surutnya kekuatan mengikat norma sosial,
tetapi lebih dari itu, perilaku menyimpang karena tidak memperoleh sanksi sosialkemudian dianggap sebagai yang biasa dan wajar.
U5U68 P1819::68
http://edukatif.blogspot.com/2012/09/download-sonny-josz-full-album.htmlhttp://edukatif.blogspot.com/2012/09/download-sonny-josz-full-album.html
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
10/21
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
11/21
Konsep Kenakalan emaja
Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak
sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Kartini Kartono #$%&& /%;) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. *ereka
menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat,
sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut
+kenakalan. Dalam "akolak inpres no/ ( 7 $%>> buku pedoman &, dikatakan bahwa
kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku 7 tindakan remaja yang bersifat anti sosial,
melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Singgih D. @umarso #$%&& / $%), mengatakan dari segi hukum kenakalan remajadigolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu / #$)
kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang
sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum ? #') kenakalan
yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan
hukum yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang
dewasa. *enurut bentuknya, Sunarwiyati S #$%&A) membagi kenakalan remaja kedalam
tiga tingkatan ? #$) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos
sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit #') kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan
kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa S:*, mengambil barang orang tua tanpa i2in
#;) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah,
pemerkosaan dll. Kategori di atas yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam
penelitian.
entang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah
dijelaskan dalam pemikiran 1mile Durkheim #dalam Soerjono Soekanto, $%&A / >;).
"ahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap
sebagai fakta sosial yang normal dalam bukunya + ules of Sociological *ethod dalam
batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara
tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak
menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas
tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. 5adi kebalikan dari
perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal7jahat yaitu perilaku yang disengaja
meninggalkan keresahan pada masyarakat.
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
12/21
Keberfungsian social
:stilah keberfungsian sosial mengacu pada cara-cara yang dipakai oleh indi!idu akan
kolekti!itas seperti keluarga dalam bertingkah laku agar dapat melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya serta dapat memenuhi kebutuhannya. 5uga dapat diartikan sebagai
kegiatan-kegiatan yang dianggap penting dan pokok bagi penampilan beberapa peranan
sosial tertentu yang harus dilaksanakan oleh setiap indi!idu sebagai konsekuensi dari
keanggotaannya dalam masyarakat. Penampilan dianggap efektif diantarannya jika suatu
keluarga mampu melaksanakan tugas-tugasnya, menurut #6chlis, $%%') keberfungsian
sosial adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas dan peranannya selama
berinteraksi dalam situasi social tertentu berupa adanya rintangan dan hambatan dalam
mewujudkan nilai dirinnya mencapai kebutuhan hidupnya.
Keberfungsian sosial kelurga mengandung pengertian pertukaran dan kesinambungan,
serta adaptasi resprokal antara keluarga dengan anggotannya, dengan lingkungannya, dan
dengan tetangganya dll. Kemampuan berfungsi social secara positif dan adaptif bagi
sebuah keluarga salah satunnya jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan,
peranan dan fungsinya terutama dalam sosialisasi terhadap anggota keluarganya.
6S:9 P1819:68
"entuk Kenakalan Bang Dilakukan esponden
"erdasarkan data di lapangan dapat disajikan hasil penelitian tentang kenakalan remaja
sebagai salah satu perilaku menyimpang hubungannya dengan keberfungsian sosial
keluarga di Pondok Pinang pinggiran kota metropolitan 5akarta. 6dapun ukuran yangdigunakan untuk mengetahui kenakalan seperti yang disebutkan dalam kerangka konsep
yaitu #$) kenakalan biasa #') Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan
dan #;) Kenakalan Khusus. esponden dalam penelitian ini berjumlah ;4 responden,
dengan jenis kelamin laki-laki '> responden, dan perempuan ; responden. *ereka
berumur antara $; tahun-'$ tahun. erbanyak mereka yang berumur antara $& tahun-'$
tahun.
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
13/21
"entuk Kenakalan emaja Bang Dilakukan esponden #nC;4)
"entuk Kenakalan E
3 "erbohong
A Pergi keluar rumah tanpa pamit
( Keluyuran
> "egadang
& membolos sekolah
% "erkelahi dengan teman
$4 "erkelahi antar sekolah
$$ "uang sampah sembarangan
$' membaca buku porno$; melihat gambar porno
$3 menontin film porno
$A *engendarai kendaraan bermotor tanpa S:*
$( Kebut-kebutan7mengebut
$> *inum-minuman keras
$& Kumpul kebo
$% ubungan seF diluar nikah
'4 *encuri
'$ *encopet
'' *enodong
'; *enggugurkan Kandungan
'3 *emperkosa
'A "erjudi
'( *enyalahgunakan narkotika
'> *embunuh
;4
;4
'&
'(
$>
'
$4
A
> A
'$
$%
'A
A
$'
$3
&
;
'
$
$4
A
''
$
$44
$44
%;,;
%&,>
';,;
A(,>
(,>
;;,;
$(,> ';,;
$(,>
>4,4
(;,;
&;,;
$(,>
34,4
3(,>
'(,>
$4,4
(,>
;,;
;;,;
>;,;
;,;
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
14/21
"ahwa seluruh responden pernah melakukan kenakalan, terutama pada tingkat kenakalan
biasa seperti berbohong, pergi ke luar rumah tanpa pamit pada orang tuanya, keluyuran, berkelahi dengan teman, membuang sampah sembarangan dan jenis kenakalan biasa
lainnya. Pada tingkat kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai kendaraan tanpa S:*, kebut-kebutan, mencuri,minum-minuman keras, juga
cukup banyak dilakukan oleh responden. "ahkan pada kenakalan khususpun banyak
dilakukan oleh responden seperti hubungan seks di luar nikah, menyalahgunakan
narkotika, kasus pembunuhan, pemerkosaan, serta menggugurkan kandungan walaupun
kecil persentasenya. erdapat cukup banyak dari mereka yangkumpul kebo. Keadaan
yang demikian cukup memprihatinkan. Kalau hal ini tidak segera ditanggulangi akan
membahayakan baik bagi pelaku, keluarga, maupun masyarakat. Karena dapat
menimbulkan masalah sosial di kemudian hari yang semakin kompleks.
ubungan 6ntara Gariabel :ndependen dan Dependen
ubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kenakalan
Salah satu hubungan !ariabel yang disajikan disini adalah hubungan antara jenis kelamindengan tingkat kenakalan. al ini untuk mengetahui apakah anak laki-laki lebih nakal
dari anak perempuan atau probalitasnya sama. "erdasarkan tabel hubungan diperoleh
data sebagai berikut? 6nak laki-laki yang melakukan kenakalan biasa ; responden #$4E),
kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan ' responden, dan kenakalan
khusus '' responden #>;,;E). Sedangkan anak perempuan yang melakukan kenakalan
biasa ' responden #',>E) dan kenakalan khusus $ responden #;,;E).
Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar yang melakukan kenakalankhusus adalah anak laki-laki #>;,;E), namun terdapat juga anak perempuannya. Kalau
dibandingkan diantara '> responden anak laki-laki '' responden #&$,AE) diantaranya
melakukan kenakalan khusus, sedangkan dari ; responden perempuan $ responden
#;;,;E) yang melakukan kenakalan khusus, berarti probababilitas anak laki-laki lebih
besar kecenderungannya untuk melakukan kenakalan khusus. Demikian juga yang
melakukan kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, anak perempuan
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
15/21
tidak ada yang melakukannya. Dengan demikian maka anak laki-laki kecenderungannya
akan melakukan kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan lebih
dibandingkan dengan anak perempuan.
ubungan antara pekerjaan responden dengan tingkat kenakalan yang dilakukan
"erdasarkan data yang ada, pekerjaan responden adalah sebagai pelajar dan tidak bekerja
#menganggur) masing-masing $; responden #3;,;E), sebagai buruh dan berdagang
masing-masing ' responden #(,>E). Dari tabel korelasi persebaran datanya sebagai
berikut? Pelajar yang melakukan kenakalan biasa A responden #$(,>E), kenakalan yang
menjurus pada pelanggaran dan kejahatan ' responden #(,>E), dan kenakalan khusus (
responden #'4E) . Sedangkan mereka yang tidak bekerja #menganggur) semuanya $;responden melakukan kenakalan khusus, juga mereka yang bekerja sebagai pedagang dan
buruh semuanya melakukan kenakalan khusus. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa kecenderungan untuk melakukan kenakalan khusus ataupun jenis kenakalan
lainnya adalah mereka yang tidak sibuk, atau banyak waktu luang yang tidak
dimanfaatkan untuk kegiatan positif.
ubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kenakalan yang dilakukan
Seharusnya semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin rendah melakukan
kenakalan. Sebab dengan pendidikan yang semakin tinggi, nalarnya semakin baik.
6rtinya mereka tahu aturan-aturan ataupun norma sosial mana yang seharusnya tidak
boleh dilanggar. 6tau mereka tahu rambu-rambu mana yang harus dihindari dan mana
yang harus dikerjakan. etapi dalam kenyataannya tidak demikian. *ereka yang tamat
S96 justru yang paling banyak melakukan tindak kenakalan $> responden #A(,>E) yang
berarti separoh lebih, dengan terbanyak $' responden #34E) melakukan kenakalan
khusus, ' responden #(,>E) melakukan kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan
kejahatan, dan 3 responden #$;,;E) melakukan kenakalan biasa. Demikian juga mereka
yang pendidikan terakhirnya S9P, dari $' responden, $$ responden #;(,>E) melakukan
kenakalan khusus. Sedang mereka yang hanya tamat SD $ responden juga melakukan
kenakalan khusus. Dengan demikian maka tidak ada hubungan antara tingkatan
pendidikan dengan kenakalan yang dilakukan, artinya semakin tinggi pendidikannya
tidak bisa dijamin untuk tidak melakukan kenakalan. 6rtinya di lokasi penelitian
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
16/21
kenakalan remaja yang dilakukan bukan karena rendahnya tingkat pendidikan mereka,
karena disemua tingkat pendidikan dari SD sampai dengan S96 proporsi untuk
melakukan kenakalan sama kesempatannya. Dengan demikian faktor yang kuat adalah
seperti yang disebutkan di atas, yaitu adanya waktu luang yang tidak dimanfaatkan untuk
kegiatan positif, dan adanya pengaruh buruk dalam sosialisasi dengan teman bermainnya
atau faktor lingkungan sosial yang besar pengaruhnya.
ubungan 6ntara Kenakalan emaja Dengan Keberfungsian Sosial Keluarga
Dalam kerangka konsep telah diuraikan tentang keberfungsian sosial keluarga,
diantaranya adalah kemampuan berfungsi sosial secara positif dan adaptif bagi keluarga
yaitu jika berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan, peranan, dan fungsinyaserta mampu memenuhi kebutuhannya.
ubungan antara pekerjaan orang tuanya dengan tingkat kenakalan
Untuk mengetahui apakah kenakalan juga ada hubungannya dengan pekerjaan
orangtuanya, artinya tingkat pemenuhan kebutuhan hidup. Karena pekerjaan orangtuadapat dijadikan ukuran kemampuan ekonomi, guna memenuhi kebutuhan keluarganya.
al ini perlu diketahui karena dalam keberfungsian sosial, salah satunya adalah mampu
memenuhi kebutuhannya. "erdasarkan data yang ada mereka yang pekerjaan oangtuanya
sebagai pegawai negeri A responden #$(,>E), berdagang 3 responden #$;,;E), buruh A
responden #$(,(E), tukang kayu ' responden #(,>E), montir7sopir ( responden #'4E),
wiraswasta A responden #$(,(E), dan pensiunan $ responden #;,;E).
Dari tabel korelasi diketahui bahwa kecenderungan anak pegawai negeri walaupunmelakukan kenakalan, namun pada tingkat kenakalan biasa. 9ain halnya bagi mereka
yang orang tuanya mempunyai pekerjaan dagang, buruh, montir7sopir, dan wiraswasta
yang kecendrungannya melakukan kenakalan khusus. al ini berarti pekerjaan orang tua
berhubungan dengan tingkat kenakalan yang dilakukan oleh anak-anaknya. Keadan yang
demikian karena mungkin bagi pegawai negeri lebih memperhatikan anaknya untuk
mencapai masa depan yang lebih baik, ataupun kedisiplinan yang diterapkan serta nilai-
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
17/21
nilai yang disosisalisasikan lebih efektif. Sedang bagi mereka yang bukan pegawai negeri
hanya sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga kurang
ada perhatian pada sosialisasai penanaman nilai dan norma-norma sosial kepada anak-
anaknya. 6kibat dari semua itu maka anak-anaknya lebih tersosisalisasi oleh
kelompoknya yang kurang mengarahkan pada kehidupan yang normati!e.
ubungan antara keutuhan keluarga dengan tingkat kenakalan
Secara teoritis keutuhan keluarga dapat berpengaruh terhadap kenakalan remaja. 6rtinya
banyak terdapat anak-anak remaja yang nakal datang dari keluarga yang tidak utuh, baik
dilihat dari struktur keluarga maupun dalam interaksinya di keluarga
Dilihat dari keutuhan struktur keluarga, '$ responden #>4E) dari keluarga utuh, dan %
responden dari keluarga tidak utuh. "erdasarkan data pada tabel korelasi ternyata struktur
keluarga ketidak utuhan struktur keluarga bukan jaminan bagi anaknya untuk melakukan
kenakalan, terutama kenakalan khusus. Karena ternyata mereka yang berasal dari
keluarga utuh justru lebih banyak yang melakukan kenakalan khusus.
8amun jika dilihat dari keutuhan dalam interaksi, terlihat jelas bahwa mereka yang
melakukan kenakalan khusus berasal dari keluarga yang interaksinya kurang dan tidak
serasi sebesar >(,(E. Perlu diketahui bahwa keluarga yang interaksinya serasi berjumlah
; responden #$4E), sedangkan yang interaksinya kurang serasi $3 responden #3(,>E),
dan yang tidak serasi $; responden #3;,;E). 5adi ketidak berfungsian keluarga untuk
menciptakan keserasian dalaam interaksi mempunyai kecenderungan anak remajanya
melakukan kenakalan. 6rtinya semakin tidak serasi hubungan atau interaksi dalam
keluarga tersebut tingkat kenakalan yang dilakukan semakin berat, yaitu pada kenakalan
khusus.
ubungan antara kehidupan beragama keluarganya dengan tingkat kenakalan
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
18/21
Kehidupan beragama kelurga juga dijadikan salah satu ukuran untuk melihat
keberfungsian sosial keluarga. Sebab dalam konsep keberfungsian juga dilihat dari segi
rokhani. Sebab keluarga yang menjalankan kewajiban agama secara baik, berarti mereka
akan menanamkan nilai-nilai dan norma yang baik. 6rtinya secara teoritis bagi keluarga
yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik, maka anak-anaknyapun akan
melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan norma agama. "erdasarkan data yang ada
mereka yang keluarganya taat beragama ( responden #'4E), kurang taat beragama $A
responden #A4E), dan tidak taat beragama % responden #;4E). Dari tabel korelasi
diketahui >4E dari responden yang keluarganya kurang dan tidak taat beragama
melakukan kenakalan khusus. Dengan demikian ketaatan dan tidaknya beragama bagi
keluarga sangat berhubungan dengan kenakalan yang dilakukan oleh anak-anaknya. al
ini berarti bahwa bagi keluarga yang taat menjalankan kewajiban agamanya kecil
kemungkinan anaknya melakukan kenakalan, baik kenakalan yang menjurus pada
pelanggaran dan kejahatan maupun kenakalan khusus, demikian juga sebaliknya.
ubungan antara sikap orang tua dalam pendidikan anaknya dengan tingkat kenakalan
Salah satu sebab kenakalan yang disebutkan pada kerangka konsep di atas adalah sikap
orang tua dalam mendidik anaknya. *ereka yang orang tuanya otoriter sebanyak A
responden #$(,(E), o!erprotection ; responden #$4E), kurang memperhatikan $'
responden #34E), dan tidak memperhatikan sama sekali $4 responden #;;,3E). Dari tabel
korelasi diperoleh data seluruh responden yang orang tuanya tidak memperhatikan sama
sekali melakukan kenakalan khusus dan yang kurang memperhatikan $$ dari $'
responden melakukan kenakalan khusus. Dari kenyataan tersebut ternyata peranan
keluarga dalam pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan anak.
ubungan antara interaksi keluarga dengan lingkungannya dengan tingkat kenakalan
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, oleh karena itu mau tidak mau harus
berhubungan dengan lengkungan sosialnya. 6dapun yang diharapkan dari hubungan
tersebut adalah serasi, karena keserasian akan menciptakan kenyamanan dan
ketenteraman. 6pabila hal itu dapat diciptakan, hal itu meruapakan proses sosialisasi
yang baik bagi anak-anaknya. *ereka yang berhubungan serasi dengan lingkungan
sosialnya berjumlah & responden #'(,(E), kurang serasi $' responden #34E), dan tidak
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
19/21
serasi $4 responden #;;,3E). Dari data yang ada terlihat bagi keluarga yang kurang dan
tidak serasi hubungannya dengan tetangga atau lingkungan sosialnya mempunyai
kecenderungan anaknya melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat yaitu
kenakalan khusus. Keadaan tersebut dapat dilihat dari '; responden yang melakukan
kenakalan khusus $% responden dari dari keluarga yang interaksinya dengan tetangga
kurang atau tidak serasi.
Pernah tidaknya responden ditahan dan dihukum hubungannya dengan keutuhan struktur
dan interaksi keluarga, serta ketaatan keluarga dalam menjalankan kewajiban beragama
Data tentang responden yang pernah ditahan berjumlah $A responden, dari jumlah
tersebut ; responden #'4E) karena kasus perkelaian, masing-masing $ responden #(,>E)karena kasus penegeroyokan dan pembunuhan, A responden #;;,;E) karena kasus obat
terlarang #narkotika) dan & responden #A;,;E) karena kasus pencurian.
Sedangkan responden yang pernah dihukum penjara berjumlah $4 responden dengan
rincian > responden karena kasus pencurian, masing-masing $ responden karena ksus
pengeroyokan, pembunuhan, dan narkotika. 6dapun lamanya mereka dihukum antara $
bulan-; tahun, dengan rincian sebagai berikut 3 responden #34E) dihukum penjara
selama $ bulan, ; responden #;4E) dihukum ; bulan, masing-masing $ responden #$4E)dihukum > bulan, ' tahun, dan ; tahun .
Dari responden yang pernah ditahan dan di hukum semuanya dari keluarga yang struktur
keluarganya utuh, tetapi interaksinya kurang dan tidak serasi. al ini menunjukkan
bahwa masalah interaksi dalam keluarga merupakan sebab utama seorang remaja sampai
ditahan dan dihukum penjara. Sedangkan dari sudut ketaatan dalam menjalankan
kewajiban agam bagi keluarganya masih terdapat $ responden yang pernah ditahan dan
dihukum karena kasus pencurian. 6rtinya bahwa ketaatan beragama dari keluarganya
belum menjamin anaknya bebas dari kenakalan dan ditahan serta dihukum.
6nalisis ubungan 6ntara Keberfungsian Sosial Keluarga dengan Kenakalan emaja
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
20/21
Setelah dianalisis secara bi!ariat antara beberapa !ariabel, maka untuk melengkapinya
dianalisis secara statistik dengan rumus product moment guna melihat keeratan hubungan
tersebut. "erdasarkan tabel distribusi koefisiensi korelasi product moment diperoleh data
sebagai berikut? nilai F C A$4 y C ;'' F' C %.4$4 y' C ;.>A' Fy C A.'&; hasil perhitungan
yang diperoleh C - 4,(4''. Sedang nilai r yang diperoleh dalam tabel dengan taraf
significansi AE, dengan sampel ;4 adalah 4,;($ "erdasarkan data tersebut karena nilai r
yang diperoleh dari hasil penelitian jauh dari batas significansi nilai r yang diperolehnya
berarti ada hubungan negati!e antara keberfungsian keluarga dengan kenakalan remaja
yang dilakukan. 6rtinya semakin tinggi tingkat berfungsi sosial keluarga, akan semakin
rendah tingkat kenakalan remajanya, demikian sebaliknya semakin rendah keberfungsian
sosial keluarga maka akan semakin tinggi tingkat kenakalan remajanya.
Dari uraian di atas bisa dilihat bahwa secara jenis kelamin terlihat remja pria lebih
cenderung melakukan kenakalan pada tinglat khusus, walaupun demilikan juga remaja
perempuan yang melakukan kenakalan khusus. Dari sudut pekerjaan atau kegiatan sehari-
hari remaja ternyata yang menganggur mempunyai kecenderungan tinggi melakukan
kenakalan khusus demikian juga mereka yang berdagang dan menjadi buruh juga tinggi
kecenderungannya untuk melakukan kenakalan khusus. Pemenuhan kebutuhan keluarga
juga berpengaruh pada tingkat kenakalan remajanya, artinya bagi keluarga yang tiap hari
hanya berpikir untuk memenuhi kebutuhan keluarganya seperti yang orang tuanya
bekerja sebagai buruh, tukang, supir dan sejenisnya ternyata anaknya kebanyakan
melakukan kenakalan khusus. Demilian juga bagi keluarga yang interaksi sosialnya
kurang dan tidak serasi anak-anaknya melakukan kenakalan khusus. Kehidupan
beragama keluarga juga berpengaruh kepada tingkat kenakalan remajanya, artinya dari
keluarga yang taat menjalankan agama anak-anaknya hanya melakukan kenakalan biasa,
tetapi bagi keluarga yang kurang dan tidak taat menjalankan ibadahnya anak-anak mereka
pada umumnya melakukan kenakalan khusus.al lain yang dapat dilihat bahwa sikap
orang orang tua dalam sosialisasi terhadap anaknya juga sangat berpengaruh terhadap
tingkat kenakalan yang dilakukan, dari data yang diperoleh bagi keluarga yang kurang
dan masa bodoh dalam pendidikan #baca sosialisasi) terhadap anaknya maka umumnya
anak mereka melakukan kenakalan khusus. Dan akhirnya keserasian hubungan antarakeluarga dengan lingkungan sosialnya juga berpengaruh pada kenakalan anak-anak
mereka. *ereka yang hubungan sosialnya dengan lingkungan serasi anak-anaknya
walaupun melakukan kenakalan tetapi pada tingkat kenakalan biasa, tetapi mereka yang
kurang dan tidak serasi hubungan sosialnya dengan lingkungan anak-anaknya melakukan
kenakalan khusus.
-
8/18/2019 Unsusr Dasar Proposisi
21/21
Kesimpulan
"erdasarkan analisis di atas, ditemukan bahwa remaja yang memiliki waktu luang banyak
seperti mereka yang tidak bekerja atau menganggur dan masih pelajar kemungkinannya
lebih besar untuk melakukan kenakalan atau perilaku menyimpang. Demikian juga dari
keluarga yang tingkat keberfungsian sosialnya rendah maka kemungkinan besar anaknya
akan melakukan kenakalan pada tingkat yang lebih berat.Sebaliknya bagi keluarga yang
tingkat keberfungsian sosialnya tinggi maka kemungkinan anak-anaknya melakukan
kenakalan sangat kecil, apalagi kenakalan khusus. Dari analisis statistik #kuantitatif)
maupun kualitatif dapat ditarik kesimpulan umum bahwa ada hubungan negatif antara
keberfungsian sosial keluarga dengan kenakalan remaja, artinya bahwa semakin tinggi
keberfungsian social keluarga akan semakin rendah kenakalan yang dilakukan oleh
remaja. Sebaliknya semakin ketidak berfungsian sosial suatu keluarga maka semakin
tinggi tingkat kenakalan remajanya #perilaku menyimpang yang dilakukanoleh remaja.
"erdasarkan kenyataan di atas, maka untuk memperkecil tingkat kenakalan remaja ada
dua hal yang perlu diperhatikan yaitu meningkatkan keberfungsian sosial keluarga
melalui program-program kesejahteraan sosial yang berorientasi pada keluarga dan
pembangunan social yang programnya sangat berguna bagi pengembangan masyarakat
secara keseluuruhan Di samping itu untuk memperkecil perilaku menyimpang remaja
dengan memberikan program-program untuk mengisi waktu luang, dengan meningkatkan
program di tiap karang taruna. Program ini terutama diarahkan pada peningkatan sumber
daya manusianya yaitu program pelatihan yang mampu bersaing dalam pekerjaan yang
sesuai dengan kebutuhan.