untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

24
HORMON & OBAT KORTIKOSTEROID FARMAKOLOGI KELOMPOK 5

Upload: mohamad-ismu-adit

Post on 23-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

slide

TRANSCRIPT

Page 1: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

HORMON & OBAT KORTIKOSTEROID

FARMAKOLOGIKELOMPOK 5

Page 2: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

KELOMPOK 5 ANDREAS ADITYA EKA S. (2012.01.005)DIAN FITRIANI SANTOSO P. (2012.01.009)FAUZIYAH SUNDARI (2012.01.011)JONATHAN CHRISTOFER R.R. (2012.01.013)V. LOUISA SEANE (2012.01.025)

ANDREAS ADITYA EKA S. (2012.01.005)

Page 3: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

KORTIKOSTEROID

Kortikosteroid adalah hormon yang diproduksi dan

disekresikan oleh kelenjar korteks adrenal. Sekresi

hormon kortikosteroid dikontrol oleh pelepasan

kortikotropin hipofisis (ACTH). Hormon kortikosteroid

disintesis dari kolesterol.

Terdapat 2 hormon kortikosteroid yang di sekresikan:

- Glukokortikoid (kortisol)

- Mineralokortikoid (aldosteron)

Page 4: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

GLUKOKORTIKOIDSintesis dan sekresi kortisol diregulasi secara ketat oleh sistem saraf pusat, dan

sensitif terhadap umpan balik negatif oleh kortisol dan glukokortikoid sintetik

(eksogen) dalam peredaran. Pada orang dewasa normal tanpa stres, disekresikan

10-20 mg kortisol setiap hari. Laju sekresinya berpuncak pada dini hari dan

sesudah makan. Di dalam plasma, kortisol terikat pada protein dalam peredaran.

Kebanyakan kortisol dimetabolisasi di hati.

GLUKOKORTIKOID SINTETIK

Biasanya disintesis dari asam folat yang didapat dari ternak atau steroid

sapogenin yang ditemukan pada tanaman.

Page 5: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

MINERALOKORTIKOID

Aldosteron

Laju sekresinya dipengaruhi oleh berbagai keadaan seperti stimulasi oleh ACTH,

aktivitas angiotengsin, serta variasi independen antar sekresi aldosteron-kortisol.

Deoksikortikosteron (DOC)

Dalam keadaan normal, deoksikortikosteron disekresikan dalam jumlah sekitar 200

mcg/hari. Pengendalian sekresinya dikendalikan oleh ACTH. Sekresi DOC dapat

meningkat pada kondisi abnormal .

Fludrokortison

Merupakan mineralokortikoid yang paling banyak digunakan. Mempunyai aktivitas

retensi garam yang kuat dan efek anti-inflamasi yang berarti walaupun digunakan

dalam dosis yang sedikit.

Page 6: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

KEGUNAAN

GLUKOKORTIROID

mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan protein, Hormon ini disentesis

dalam sel-sel zona fasikulata dan zona retikularis yang mengatur metabolisme

karbohidrat. Sekresi dipengaruhi oleh ACTH (Adreno Corticotropin Hormon).

MINERALOKORTIKOID

mempunyai aktivitas menahan garam dan disintesis dalam sel-sel zona

glomerulosa yang mengatur keseimbangan elektrolit. Sekresi dipengaruhi

oleh kadar mineral (Na+ dan K+) dan volume plasma.

Page 7: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

SEDIAAN OBATGlukokortikoid kerja –singkat

hingga –sedang

Hydrocortisone (Solu Cortef, . . . )

Corisone

Prednisone (Lexacort)

Prednisolone

Methylprednisolone (Phadilone, . . .)

Glukokortikoid kerja –intermedia

Triamcinolone (Flamicort, . . .)

Paramethasone

Fluprednisolone

Glukokortikoid kerja –lama

Betamethasone (Cortamine, . . .)

Dexamethasone (Cortidex, Dextina, . . )

Mineralokortikoid

Fludrocortisone

Desoxycorticosterone acetate

( - - - - - - -) = contoh nama paten

Page 8: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

MEKANISME KERJA

berinteraksi dengan protein reseptor spesifik pada jaringan yang menjadi

target untuk mengatur perilaku gen terhadap kortikosteroid, dan

mengubah kadar susunan protein yang disintesis oleh jaringan yang

menjadi target tersebut.

adanya proses pengubahan yang dilakukan sehingga terjadi penundaan

sebelum khasiat dari kortikosteroid muncul, dan akan terlihat beberapa

jam setelah penggunaan. Cepat lambatnya reaksi kortikosteroid juga

dipengaruhi oleh kemampuan menghantarkan khasiat oleh reseptor

yang terikat pada membran sel yang menjadi target.

Page 9: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

INDIKASI FARMAKOLOGIS

Reaksi alergikedema angioneurotik, asma, sengatan lebah, dermatitis kontak, reaksi obat, rintis alergika, penyakit serum, urtikaria.

Kelainan vaskular kolagen

arteritis sel raksasa, lupus eritermatosus, sindrom jaringan ikat campuran, polimiositis, polimialgia reumatika, artritis rematoid, arteritis temporalis.

Penyakit mata uveitis akut, konjungtivitas alergika, koroiditis, neuritis optika.

Penyakit saluran cerna

penyakit peradangan usus, sprue nontropis, nekrosis hati subakut.

Kelainan hematologik

anemia hemolitik akuisita, purpura alergika akut, leukemia, anemia hemolitik autoimun, purpura trombositopenik idiopatik, multipel mieloma.

Page 10: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Inflamasi sistemik

sindrom distres pernapasan akut (terapi berkesinambungan dengan dosis sedang mempercepat perbaikan dan menurunkan mortalitas)

Infeksisindrom distres pernapasan akut, sepsis, sindrom inflamasi sistemik

Gangguan peradangan tulang

dan sendi

artritis, bursitis, tenosinovitis

Kelainan neurologik

edema serebrum (deksametason dosis besar diberikan pada penderita pasca operasi otak untuk meminimalkan edema serebrum pada masa pasca operasi), multipel sklerosis.

Transplantasi organ pencegahan dan terapi penolakan organ (imunosupresi)

Page 11: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Penyakit parupneumonia aspirasi, asma bronkiale, pencegahan sindrom gawat napas janin, sarkoidosis

Kelainan ginjal sindrom nefrotik

Penyakit kulit

dermatitis atopik, dermatosis, liken simpleks kronik (neurodermatitis terlokalisasi), mikosis fungoides, pemfigus, dermatitis seboroik, xerosis

Penyakit tiroid eksoftalmus maligna, tiroiditis subakut

Lain-lain hiperkalsemia, mountain sickness

Page 12: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

EFEK SAMPING

EFEK METABOLIKKebanyakan pengguna kortikosteroid dengan dosis 100 mg/hari atau lebih tiap harinya

selama lebih dari 2 minggu, mengalami perubahan yang disebut sindrom cruhing

iatrogenik. Wajah biasanya berubah menjadi bulat/muka bulan (pletorik) dan

bengkak karena terjadi penumpukan lemak pada daerah wajah, daerah ekstremitas

ke batang tubuh (daerah badan), tengkuk, dan fossa supraclavicular. Kecepatan

perkembangannya bergantung pada dosis dan latar belakang genetik penguna.

Terdapat peningkatan pertumbuhan rambut halus pada wajah, paha, dan batang tubuh.

Dijumpai pula adanya insomnia dan peningkatan nafsu makan.

Page 13: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Pemecahan protein dan pengalihan asam amino menjadi glukosa secara

berkelanjutan, dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan insulin, dan

kemudian mengakibatkan miopati, dan penghabisan massa otot; penipisan kulit,

disertai striae dan memar; hiperglikemia; dan akhirnya menimbulkan osteoporosis,

diabetes, dan nekrosis aseptik pada pinggang. Penyembuhan luka juga mengalami

gangguan.

Page 14: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

KOMPLIKASI LAIN

Komplikasi ulkus peptikum adalah efek samping lain yang berat dari penggunaan

kortikosteroid. Timbul rasa mual, pusing, dan penurunan berat badan pada beberapa

penderita. Hipomania atau psikosis akut dapat terjadi, terutama pada penderita

yang mendapat kortikosteroid dosis besar. Pengunaan kortikosteroid kerja-

intermediet dan kerja-lama dapat menimbulkan depresi dan katarak subkapsular

posterior. Peningkatan tekanan intraokular, hipertensi intrakranial jinak, dan juga

sering terjadi induksi glaukoma. Pada pemberian hidrokortison dosis 45 mg/m2/hari,

terjadi retardasi pertumbuhan pada anak. Ini disebabkan karena glukokortikoid

kerja-intermediet dan kerja-lama memiliki potensi untuk menekan pertumbuhan

yang lebih besar daripada kortikosteroid alamiah dengan dosis yang sama.

Page 15: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Jika diberikan dengan dosis/jumlah yang lebih besar daripada jumlah

fisiologis, steroid seperti kortison dan hidrokortison, yang mempunyai efek

mineralokortikoid, dapat menyebabkan retensi berlebih pada natrium dan

hilangnya kalium pada cairan dalam tubuh. Dapat menimbulkan alkalosis

hipokloremik hipokalemik pada penderita dengan fungsi kardiovaskular dan

ginjal yang normal, yang berujung pada peningkatan tekanan darah. Terjadi

edema pada pengguna dengan hiponatremia, penyakit ginjal, atau penyakit

hati. Pada penderita penyakit jantung, sedikit retensi natrium dapat

menyebabkan gagal jantung.Retensi = penahanan/penyimpanan

Retardasi = perlambatan (retard)

Page 16: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

SUPRESI ADRENALPenggunaan kortikosteroid lebih dari 2 minggu atau peningkatan dosis

penggunaan kortikosteroid pada seseorang dengan trauma kecelakaan atau

bedah mayor dapat menyebabkan stres ringan sampai berat.

Pengurangan dosis maupun pemakaian harus dilakukan secara bertahap. Jika

dosis dikurangi terlalu cepat pada penderita yang mendapat glukokortikoid

untuk kelainan tersebut dapat menimbulkan kembali bahkan meningkatkan

intensitas gejala supresi adrenal seperti anoreksia, mual/muntah, penurunan

berat badan, letargi, sakit kepala, demam, nyeri sendi/otot, dan hipotensi

postural dan menunjukkan adanya ketergantungan terhadap glukokortikoid.

Page 17: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

KONTRA INDIKASI

Agen kortikosteroid harus digunakan sangat hati-hati pada penderita ulkus

peptikum, penyakit jantung, atau hipertensi dengan gagal jantung,

penyakit infeksi tertentu seperti varisela dan tuberkulosis, psikosis,

diabetes, osteoporosis, atau glaukoma. Terjadi pula gangguan terhadap

fungsi ginjal, prematur pada neonatus (penggunaan oleh ibu hamil),

hipersensitif terhadap komponen obat, dan gangguan psikologis.

Page 18: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

SEKIANTERIMA KASIH

FARMAKOLOGIKELOMPOK 5

Page 19: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

DISKUSI KELOMPOK

Page 20: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

SHELLA APRILIA

(Q) : “Maksud dari sediaan obat Kortikosteroid jangka

(-singkat/-intermedia/-lama)?”

(A) : “Merupakan lama efek/khasiat timbul dalam

pengkonsumsian obat kortikosteroid”.

Page 21: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Ninda

(Q) : “Retardasi pertumbuhan pada Anak?”

(A): “ES dari penggunaan obat Kortikosteroid berlebih/

jangka wkt lama pada anak2, itu salah satunya adalah

menghambat kerja/sekresi GH (growth hormon), jadi

secara ‘ostosmastis’

terhambatnya GH=pertumbuhan terhambat/retardasi.

Page 22: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Ajeng

(Q) : “ES Mineralokortikoid menyebabkan retensi

berlebih?”

(A): “ES dari penggunaan obat Kortikosteroid berlebih/

jangka wkt lama, dalam hal ini Mineralokortikoid, dapat

berdampak pada kekurangan garam dalam tubuh, karena

sudah diretensi berlebih oleh mineralokortikoid. Itu

mengapa bisa terjadi hipokloremik, hiponatremik,

hipokalemik.”

Page 23: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Shandy

(Q) : “Strie sbg ES?”

(A): “Strie, tanda2 fisik biasa terlihat pada ibu2 yg sudah

pernah melahirkan. Namun, pada pengguna

Kortikosteroid, hal ini terjadi akibat penurunan masa otot

karena miopati penyusutan otot, karena efek dari

glukokortikoid, menyebabkan jaringan ikat antara

kulit(integumen) dg otot (myo) menjadi terlepas/putus,

sehingga menyebabkan strie tadi sbg wujud yg tampak

dari luar”

Page 24: untukkortikosteorid-130725011720-phpapp02

Bu Maria

(Q) : “Kortikosteroid disalahgunakan oleh Atlit + dalam

campuran Jamu?”

(A): “Kortikosteroid, terutama Glukokortikoid memiliki cara kerja untuk

memodifikasi sintesis energi lewat peningkatan metabolisme dlm

tubuh. Inilah yg dimanfaatkan oleh atlit agar dapat lebih berstamina

dan kuat dalam menjalani latihan fisik/perlombaan”

“Sedangkan sebagai campuran jamu untuk menimbulkan efek segar

kembali, menghilangkan capek”

“Namun, pemanfaatan seperti diatas sangat tidak baik, karena

dapat menimbulkan ketagihan yg menuju pada ES”