upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas …
TRANSCRIPT
1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS XI IPA SMAN NEGERI 8 MAKASSAR MELAUI
METODE INQUIRY ROLE APPAROACH
SKRIPSI
Oleh
NURUL FADILAH
10539 112
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
DESEMBER 2016
i
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
KELAS XI IPA SMAN NEGERI 8 MAKASSAR MELAUI
METODE INQUIRY ROLE APPAROACH
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
NURUL FADILAH
10539 112
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
DESEMBER 2016
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurul Fadilah
NIM : 10539 1081 12
Jurusan : Pendidikan Fisika
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI
IPA Melalui Metode Inquiry Role Apparoach
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Desember 2016
Yang Membuat Pernyataan
Nurul Fadilah
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nurul Fadilah
NIM : 10539 1081 12
Jurusan : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam penyusunan
skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Desember 2016
Yang Membuat Pernyataan
Nurul Fadilah
vi
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Jangan pernah berputus asa jika menghadapi kesulitan,
karena setiap tetes air hujan yang jernih
berasal dari pada awan yang gelap
Calon manusia sukses tidak akan pernah mengeluh,
tapi akan sibuk memperbaiki diri
dari kesalahan yang pernah dibuatnya
Ingatlah...!!!
Jika tidak ada pundak untuk bersandar,
Masih ada lantai untuk bersujud...
Kupersembahkan karya sederhana ini tuk kedua orang tuaku
Ayahanda Amiruddin Musa dan Ibunda Hardianayang tercinta dan terkasih
Atas segala keringat, desah nafas, linangan air mata, untaian doa, serta
jutaan pengorbanan tak ternilai tuk mengais rezeki
Demi kesuksesan pendidikanku
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil Alamin, Untaian Zikir lewat kata yang indah terucap
rasa syukur penulis selaku hamba dalam balutan kerendahan hati dan jiwa yang
tulus kepada Sang Khaliq, yang menciptakan manusia apa yang tidak
diketahuinya dengan perantaraan kalam. Tiada upaya, tiada kekuatan, dan tiada
kuasa tanpa kehendak-Nya. Bingkisan salam dan shalawat tercurah kepada
Kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya serta
umat yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya.
Skripsi ini berjudul ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa
Kelas XI IPA SMAN 8 Makassar Melalui Metode Inquiry Role Approach ” yang
diajukan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun,
senantiasa penulis harapkan dari semua pihak sebagai bahan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada bapak dan ibu
kandung saya yang rela membiayai kuliah penulis dan juga kepercayaan diberikan
ix
oleh keluarga, kasih sayang, doa dan segala pengorbanannya untuk kesuksesan
penulis.
Bapak Dr. Muhammad Arsyad, MT selaku pembimbing I dan Bapak
Ma’ruf , S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II, yang dengan tulus ikhlas meluangkan
waktunya memberikan petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal
hingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
kepada, Dr. H. Abd. Rahman Rahim,SE., MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Nurlina
S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Makassar, Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar dan sekaligus sebagai penasehat akademik
penulis, Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, atas segala bimbingan yang diberikan kepada penulis selama di bangku
kuliah.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Drs. H. Muh. Asrar, M.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMAN 8 Makassar, Dra.
Nurmawati selaku guru mata pelajaran fisika serta adik-adik peserta didik kelas
XI IPA SMAN 8 Makassar atas segala pengertian dan kerjasamanya selama
penulis melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
x
keluarga terdekatku atas segala doa dan semangat yang diberikan kepada
penulis, sahabat-sahabat terbaikku dan Ilham Qadhafi atas segala bantuan dan
kerjasamanya selama ini, teman-teman seperjuangan Program Studi Pendidikan
Fisika angkatan 2012 dalam suka dan duka serta teman-teman lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan semuanya.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga
tidak akan muat bila dicantumkan semuanya dalam ruang yang terbatas ini,
kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang teramat
dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
Makassar, Desember 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iii
SURAT PERNYATAAN .......................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ............................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Masalah Penelitian ................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8
1. Belajar Konsep ................................................................... 8
2. Pemahaman Konsep ........................................................... 9
3. Pembelajaran Berbasis Masalah ......................................... 12
4. Konsep dan Karakteristik PBM.......................................... 16
5. Peran Guru Dalam PBM .................................................... 19
6. Desain Masalah Dalam PBM ............................................. 19
B. Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah .................................... 21
C. Kerangka Pikir.......................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 28
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................... 28
xii
C. Faktor yang Diselidiki .............................................................. 28
D. Prosedur Penelitian Dalam Fisika ............................................ 29
E. Instrumen Penelitian ................................................................ 41
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 43
G. Teknik Analisis Data Penelitian .............................................. 46
H. Indikator Keberhasilan ........................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 50
1. Siklus I ................................................................................ 50
2.Siklus II ................................................................................ 64
3.Rekapitulasi Hasil Analisis Kuantitatif pada
Siklus I dan Siklus II ............................................................... 72
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 78
B. Saran ........................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 78
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 1 ..................................... 31
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 2 .................................... 35
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Alur Kerangka Pikir ..................................................................................... 24
4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Nilai Pemahaman konsep Fisika Setelah Proses
Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II .................................................... 50
4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Belajar pada Siklus I dan Siklus II .............. 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai cara yang digunakan
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang bersifat prosedural yaitu berisi
tahapan tertentu. Suatu yang yang terpenting bagi seorang guru bukan hanya
menyampaikan informasi dan bahan ajar kepada siswa, melainkan guru harus
berusaha menciptakan agar siswa dapat memahami secara keseluruhan isi dari
materi pelajaran yang disampaikan, agar proses belajar-mengajar menjadi
berhasil, untuk itu seorang guru harus mampu mempersiapkan bahan-bahan untuk
kegiatan belajar- mengajar di kelas serta merancang model-model pembelajaran
yang sesuai agar siswa tidak bosan dan akan lebih menyenanginya. Banyak
kejadian di lapangan siswa yang merasa bosan terhadap salah satu mata pelajaran
dikarenakan metode yang digunakan oleh guru tidak mampu membuat siswa
mengerti materi bahkan akan timbul persepsi yang negatif.
Dalam Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014, menjelaskan tentang
kurikulum 2013 yang menuntut perubahan pola pikir guru dalam merancang dan
mengelola proses pembelajaran berdasarkan pada pembelajaran saintifik di tingkat
SMA. Siswa difasilitasi untuk mengamati, menanya, mengolah data, menyajikan
data, menyimpul-kan, dan mencipta. Proses ini sesuai dengan langkah-langkah
dalam inkuiri.
Berdasarkan hasil observasi di SMAN 8 Makassar,terdiri dari 28 kelas
yakni kelas X terbagi menjadi 10 kelas,kelas XI terdiri dari 9 kelas,dari 9 kelas
2
tersebut terdiri dari jurusan IPA dan IPS.Jurusan IPA terdiri dari 6 kelas,dan
jurusan IPS terdiri dari 3 kelas. Begitupun dengan kelas XII Jurusan IPA terdiri
dari 6 kelas,dan jurusan IPS terdiri dari 3 kelas,masing-masing kelas tersebut
terdiri 36 dan 37 siswa setiap kelasnya.
Adapun nilai Ujian Nasional di SMAN 8 Makassar ini sudah 3 tahun
berturut-turut meningkat setiap tahun, namun pada tahun-tahun sebelumnya nilai
Ujian Nasionalnya kurang. Sementara itu hasil belajar Fisika siswa kelas X dan
XI juga kadang meningkat kadang menurun namun lebih signifikan untuk
meningkat terlebih pada hasil belajar Fisika siswa kelas XI IPA. Namun untuk
lebih meningkatkan lagi hasil belajar Fisika siswa kelas X dan XI ada baiknya
untuk mengubah metode belajar guru kepada siswanya.
Peneliti meneliti di kelas XI IPA 4, adapun jumlah siswanya yaitu 30
siswa. Nilai siswa pada kelas ini kadang naik kadang juga turun. Adapun
persentase nilai siswa sebelum peneliti meneliti adalah 68,03 %. Karena nilai
itulah peneliti akan meneliti di kelas ini.
Pada pelajaran Fisika, siswa merasa jenuh dengan cara guru menerangkan
materi karena pada umumnya guru: 1) menerangkan lebih mendasar ke rumus
saja,2) bagaimana menyelesaikan soal, 3) guru cenderung menjajalkan
fakta,konsep dan teori,dan 4) guru kurang memberikan motivasi kepada
siswanya,padahal siswa juga membutuhkan contoh dalam kehidupan sehari-hari
dan demonstrasi dari guru agar siswa lebih mengerti dan paham. Dengan bekal
kemampuan dan keterampilan dalam merancang metode-metode pembelajaran
tentunya guru memahami dan menguasai materi serta mampu menentukan jenis
3
metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan digunakan
dalam kegiatan belajar- mengajar di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang
dapat diterapkan dalam kegiatan belajar- mengajar Fisika adalah Metode
Pembelajaran Inqiury Role Apparoach. Metode pembelajaran ini melatih siswa
untuk belajar sendiri dan menemukan sendiri pengetahuan dengan cara
pendekatan kepada siswa. Proses pembelajarannya lebih berpusat kepada siswa.
Pembelajaran fisika di beberapa sekolah kebanyakan hanya mengandalkan
pembelajaran yang hanya berpusat pada guru dengan menggunakan metode
konvensional yaitu metode ceramah disertai berbagai alasan klasik seperti waktu
yang sangat sempit, kurikulum yang terlalu padat masih sangat mendominasi
pembelajaran fisika di SMP. Guru menganggap siswa datang dan duduk di kelas
tanpa membawa pengalaman-pengalaman namun kenyataanya siswa sering
menemukan hal-hal yang berkaitan dengan konsep fisika dalam kehidupan sehari-
harinya. Hal ini dibuktikan dengan begitu masuk kelas guru tanpa
mempertimbangkan pengetahuan awal siswa langsung menjelaskan begitu saja
materi-materi fisika yang akan diajarkan. Kegiatan belajar siswa hanya
berdasarkan pada perintah atau tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Model
seperti ini akan mengakibatkan siswa tidak mampu melaksanakan keterampilan
proses fisika, akibatnya kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah dengan menerapkan metode pembelajaran inquiry role approach. Menurut
Sagala,[2] model inkuiri merupakan metode mengajar yang berusaha meletakkan
dan mengembangkan cara berpikir ilmiah sehingga siswa dituntut lebih banyak
4
belajar sendiri serta mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah
dan Piaget dalam Mulyasa[3] juga mengemukakan bahwa metode inkuiri
merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk
melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi.
Metode Pembelajaran Inquiry Role Apparoach merupakan suatu
pendekatan kepada siswa agar siswa dapat mencari dan menemukan sendiri materi
pelajaran atau sesuatu yang diberikan oleh guru. Implementasi metode Inquiry
Role Apparoach ini dalam pembelajaran Fisika melibatkan siswa untuk dapat
berperan aktif dengan bimbingan guru, agar peningkatan kemampuan siswa dalam
memahami konsep dapat terarah lebih baik.
Pembelajaran Fisika merupakan pengembangan pikiran yang rasional
bagaimana kita dapat mereflesikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari alasan
tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA Melalui Metode Inquiry Role Apparoach”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
permasalahannya adalah bagaimana metode pembelajaran Inquiry Role
Apparoach dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa kelas XI SMAN 8
Makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuannya yaituuntuk
menganalisis metode pembelajaran Inquiry Role Apparoach dapat
meningkatkan hasil belajar Fisika siswa kelas XI SMAN 8 Makassar.
5
D. Manfaat Penelitian yang Dapat Diperoleh
Berdasarkan tujuan penelitian maka adapun manaat penelitiannya yaitu :
1. Bagi siswa,diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar, kemampuan
siswa,dan dapat memotivasi siswa dalam belajar dan memahami pelajaran
Fisika.
2. Bagi guru sebagai bahan informasi dan masukan tentang langkah-langkah
penggunaan metode pembelajaran Inquiry Role Apparoach untuk
meningkatkan hasil belajar Fisika dan pemahaman siswa.
3. Bagi peneliti,sebagai wadah belajar dan latihan untuk menggali
pengalaman dan wawasan khususnya di bidang Pendidikan Fisika.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori-teori Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan
tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit
(tersembunyi). Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikhis
dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif. Sejalan
dengan itu, belajar dapat difahami sebagai berusaha atau berlatih supaya
mendapat suatu kepandaian. Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan
individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara
mengolah bahan belajar. Para ahli psikologi dan guru-guru pada umumnya
memandang belajar sebagai kelakuan yang berubah, pandangan ini
memisahkan pengertian yang tegas antara pengertian proses belajar dengan
kegiatan yang semata-mata bersifat hafalan.
Mempelajari dalam arti memahami fakta-fakta sama sekali berlainan
dengan menghafalkan fakta-fakta. Suatu program pengajaran seharusnya
memungkinkan terciptanya suatu lingkungan memberi peluang untuk
berlangsungnya proses belajar yang efektif. Oleh karena itu, menurut Staton
(1979:9) dalam Syaiful Sagala (2012), seharusnya keberhasilan suatu program
pengajaran diukur berdasarkan tingkatan perbedaan cara befikir, merasa dan
berbuat para pelajar sebelum dan sesudah memperoleh pengalaman-
7
pengalaman belajar dalam menghadapi situasi yang serupa. Dengan kata lain,
bila suatu kegiatan belajar telah berhasil, maka seharusnya berubah pulalah
cara-cara pendekatan pelajar yang bersangkutan dalam mengahadapi tugas-
tugas selanjutnya.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai
tindakan belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Dimyati dan Mudjiono
(1996:7) dalam Syaiful Sagala (2012), mengemukakan siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Sedangkan menurut Gagne
(1975) dalam Syaiful Sagala (2012) belajar adalah sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku seseorang. Karena dari
sebagian besar perkembangan seseorang berlangsung melalui kegiatan belajar.
Dalam belajar seseorang mengalami suatu proses untuk memperoleh
perubahan perilaku baru secara menyeluruh yang merupakan hasil dari
pengalaman sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk menangkap isi dan pesan belajar, maka dalam belajar individu
menggunakan kemampuan pada ranah-ranah:
a. Kognitif, yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan,
penalaran atau pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi
b. Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi, dan
reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori
8
penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi, dan
pembentukan pola hidup.
c. Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan
jasmani terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas.
Sedangkan hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan teori taksonomi
Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah
antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah: Ranah Kognitif,
Ranah Afektif, Ranah Psikomotor.
Belajar fisika adalah suatu kegiatan yang memerlukan pemahaman
konsep serta mampu mengaplikasikannya ke kehidupan nyata. Salah satu
karakteristik fisika adalah keseluruhan objek kajiannya abstrak dan non
abstrak, oleh karena itu untuk mempelajari fisika tertentu diperlukan cara
khusus yang tidak sama dengan mempelajari mata pelajaran lain.
2. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Suprijono (2009:4-5) dalam Thobroni (2011), prinsip-
prinsip belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip belajar adalah perubahan
perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan yang
disadari.
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
9
c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi.
e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig dalam
Thobroni(2011), belajar sebagai “any relatively permanent change in an
aorganism`s behavioral repertoire that accurs as a result of experience”.
g. Bertujuan dan terarah.
h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang
dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari
berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan lingkungannya.
3. Metode Pembelajaran Inquiry Role Approach
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Milis berpendapat bahwa metode adalah bentuk representasi akurat
sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang
mencoba bertindak berdasarkan metode itu”. Metode merupakan interpretasi
tehadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem.
Metode pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil
penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada
10
tingkat operasional di kelas. Metode pembelajaran dapat diartikan pula
sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi,
dan memberi petunjuk kepada guru di kelas.
Metode adalah deskripsi atau representasi fisik yang meningkatkan
pemahaman tentang sesuatu yang tidak dapat secara langsung diamati atau
penyederhanaan dari sejumlah aspek dunia nyata. Dalam pembelajaran, guru
berperan sebagai orang mengajar siswa mengenai bahan pelajaran. Mengajar
adalah membimbing kegiatan siswa belajar, meliputi mengatur dan
mengorganisasi lingkungan ada disekitar siswa yang dapat mendorong siswa
dalam melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan pengertian metode dan mengajar, maka metode mengajar
diartikan sebagai suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas, sehingga memudahkan siswa dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru.
b. Pengertian Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan
sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan
ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat
mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan
kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari
jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan
masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis dari
11
Schimidt dalam Amri (2010). Secara umum, inkuiri merupakan proses
bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan
pertanyaan relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain
secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang
telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan
menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan
menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan
hasilnya (Depdikbud, 199:NRC 2000) dalam Amri (2010).
Inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang diambil dari konsep
teori konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir
(filosofi) pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi
sedikit hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan
tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah
yang siap untuk diambil dan diingat, tetapi manusia harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu
dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna
bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide, yaitu siswa harus
mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.
Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus
menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi
lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri.
Landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum
objektifitas, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran. Dalam
12
pandangan konstruktivisme, strategi memperoleh lebih diutamakan
dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan.
Selain dari teori konstruktivisme, inkuiri juga dipengaruhi oleh teori
belajar kognitif. Dimana teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget,
seorang psikolog Swiss. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam
psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata
(skema bagaimana seorang memersepsikan lingkungannya) dalam tahapan-
tahapan perkembangan dan saat seseorang memperoleh cara baru dalam
mempresentasikan informasi secara mental. Teori kognitif berpendapat
bahwa manusia membangun kemampuan kognitifnya melalui tindakan yang
termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.
Menurut teori kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan
pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bias
diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang telah mempunyai
pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini
tertata dalam bentuk struktur kognitif. Menurut teori ini, proses belajar akan
berjalan baik bila materi pelajaran yang baru beradaptasi dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki oleh siswa.
Prinsip kognitif banyak dipakai di dunia pendidikan, khususnya
terlihat pada perancangan suatu system instruksional, prinsip-prinsip tersebut
antara lain sebagai berikut.
13
1. Seseorang yang belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami
sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika
tertentu.
2. Penyusunan materi pelajaran harus dari sederhana ke kompleks.
3. Belajar dengan memahami akan jauh lebih baik daripada dengan
hanya menghafal tanpa pengertian penyajian.
Menurut Suprijono (2009:22) dalam Muhammad Thobroni (2011),
belajar dilihat dari perspektif kognitif merupakan peristiwa mental, bukan
peristiwa behavioristik tampak lebih nyata hamper dalam setiap peristiwa
belajar. Perilaku individu bukan semata-mata respon terhadap yang ada,
melainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh
otaknya. Belajar adalah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat,
dan menggunakan pengetahuan. Belajar menurut teori kognitif adalah
perceptual. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu
dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak.
Teori ini lebih menekankan kepada proses belajar daripada hasil
belajar. Bagi yang menganut aliran kognitivistik, belajar tidak hanya
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Lebih dari itu, belajar
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Menurut teori
kognitivistik, ilmu pengetahuan dibangun di dalam diri seseorang melalui
proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungannya.
14
Pendekatan pembelajaran inkuiri merupakan pendekatan yang
menekankan kepada pengembangan intelektual peserta didik. Ada beberapa
prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pendekatan
pembelajaran inkuiri:
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari pendekatan inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian pendekatan pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Oleh
karena itu, kriteria keberhasilan dan proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana peserta
didik dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana peserta didik
beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari sesuatu yang harus
ditemukan oleh peserta didik melalui proses berpikir adalah sesuatu yang
dapat ditentukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap
gagasan yang harus dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan.
b. Prinsip interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan guru
bahkan interaksi antar peserta didik dengan lingkungannya. Pembelajaran
sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu
sendiri. Guru perlu mengarahkan agar peserta didik dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan guru untuk
15
mengatur interaksi memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering guru
terjebak oleh kondisi yang tidak tepat mengenai proses interaksi itu sendiri.
c. Prinsip bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan
peserta didik untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah
merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru
untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jenis
dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu bertanya
hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak,
bertanya untuk mengembangkan kemampuan atau bertanya untuk menguji.
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan
potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran
berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Belajar
yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, misalnya dengan memaksa
anak untuk berpikir logis dan rasional akan membuat anak dalam posisi
kering dan hampa. Oleh karena itu, belajar berpikir logis dan rasional perlu
didukung oleh pergerakan otak kanan, misalnya dengan memasukkan unsur-
unsur yang dapat mempengaruhi emosi, yaitu unsur estetika melalui proses
belajar yang menyenangkan dan menggairahkan.
16
e. Prinsip keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala
sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan
untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan hipotesis dan secara
terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
c. Metode Pembelajaran Inquiry Role Approach
Metode pembelajaran Inquiry Role Approach adalah suatu metode
yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri dari empat
orang untuk memecahkan masalah.keempat orang itu mempunyai peranan
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada siswa yang berperan
sebagai koordinator tim, penasehat teknis, pencatat data serta evaluator
proses. Anggota tim mengerjakan peranannya sesuai posisi dan bekerja sama
antara satu dengan yang lainnya untuk memecahkan masalah yang telah
diberikan. Peran yang dimaksudkan disini adalah tugas yang lebih spesifik
yang harus dilakukan siswa sesuai dengan peran siswa tersebut dalam
kelompok itu. Dimana, koordinator tim bertugas merumuskan masalah,
penasehat teknis bertugas merumuskan hipotesis, pencatat data bertugas
mengumpukan data, dan evaluator proses bertugas menguji hipotesis dan
memberikan kesimpulan. Jadi diharapkan nantinya melalui proses ini
17
diperolehnya kesesuaian model pembelajaran dengan gaya belajar siswa
tersebut.
d. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Inquiry Role Approach
Langkah-langkah pembelajaran metode pembelajaran Inquiry Role
Approach sebagai berikut:
1. Tahap Orientasi
Pada tahap ini guru bertanggung jawab untuk membina suasana
pembelajaran yang responsif. Berikut ini adalah beberapa tahapan langkah
orientasi ini:
a) Menjelaskan tujuan dari topik yang akan dibahas dan capaian-capaian
yang bisa didapat siswa dari proses belajar itu.
b) Menerangkan poin-poin kegiatan yang mesti dilakukan siswa untuk
mencapai tujuan itu.
c) Menjelaskan tentang pentingnya topik yang akan menjadi pokok
pembahasan.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah adalah tahapan dimana siswa akan diajak
untuk memecahkan dengan proses berpikir. Berikut ini beberapa poin
penting dalam merumuskan masalah:
a) Siswa terlibat aktif dalam merumuskan masalah. Guru hanya
memberikan topik yang akan dipelajari dan rumusan masalah yang
akan menjadi bahan untuk dikaji.
b) Guru mengawasi siswa saat membuat rumusan masalah.
18
c) Guru mesti menjelaskan konsep-kosep masalah.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan yang
dikaji.Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada
dasarnya sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir itu
dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-
ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat
membuktikan tebakannya, maka ia sampai pada posisi yang dapat
mendorong untuk berpikir lebih lanjut.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas mengambil informasi
dalamrangka menguji kebenaran hipotesis.Mengumpulkan data adalah
aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis
yang diajukan. Dalam pendekatan pembelajaran inkuiri, mengumpulkan
data merupakan proses mental sangat penting dalam pengembangan
intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi
kuat dalam belajar tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan
menggunakan potensi berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru
dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
19
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan informasi didapat dari upaya siswa
untuk mengumpulkan data.Menguji hipotesis adalah proses menentukan
jawaban dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Bahwa terpenting dalam menguji
hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban diberikan.
Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berpikir rasional. Artinya jawaban yang diberikan bukan
hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data
ditemukan dan dapat dipertanggung jawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan
kesimpulan merupakan akhir dalam proses pembelajaran. Sering terjadi,
oleh karena banyaknya data diperoleh, menyebabkan kesimpulan
dirumuskan tidak fokus terhadap masalah hendak dipecahkan. Oleh
karena itu, untuk mencapai kesimpulan akurat sebaiknya guru mampu
menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Inkuiri
Metode pembelajaran inkuiri memiliki beberapa kelebihan seperti
yang diungkapkan oleh (M. Sutarno:2012) sebagai berikut:
20
1. Strategi pengajaran menjadi berubah dari bersifat penyajian informasi
oleh guru kepada siswa sebagai penerima informasi menjadi
pengajaran menekankan kepada proses pengolahan informasi dimana
siswa aktif mencari dan mengolah sendiri informasi yang kadar
proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak.
2. Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide lebih baik.
3. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam rangka transfer
kepada situasi-situasi proses belajar baru.
4. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
5. Memungkinkan siswa untuk belajar dengan memanfaatkan berbagai
jenis sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-
satunya sumber belajar.
6. Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang
dipelajari sehingga retensinya (tahan lama dalam ingatan) menjadi
lebih baik.
Adapun kekurangan model pembelajaran inkuiri adalah sebagai
berikut:
1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar
ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya
mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang
abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian
dalam suatu subjek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil
penemuan dalam bentuk tertulis.
21
2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya
sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa
menemukan teori-teori atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk
kata-kata tertentu.
3. Harapan ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru
dan siswa yang sudah biasa dengan pembelajaran secara tradisional.
4. Dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan untuk
mencoba ide-ide mungkin tidak ada.
B. Pembelajaran Fisika dengan Metode Inquiry Role Apparoach
1. Pembuka
a) Usaha
Guru : Kata “usaha” atau “kerja” memiliki berbagai arti dalam percakapan
sehari-hari. Namun dalam fisika, usaha memiliki arti khusus, untuk
memaparkan bagaimana dikerahkannya gaya pada benda, hingga
benda berpindah. Usaha adalah sesuatu yang dilakukan oleh gaya
terhadap benda sehingga benda tersebut bergerak (mengalami
perpindahan). Usaha dalam fisika adalah perkalian skala Gaya (F)
dengan perpindahan benda.
Guru : Perhatikan Ilustrasi berikut, jika kalian mendorong meja dengan
usaha W maka gaya yang timbul adalah sebesar F. Apabila kalian
mendorong meja dengan usaha sebesar 2W maka berapakah gaya
yang timbul ?
Siswa : 2F bu.
Guru : Berarti bagaimana hubungan W dan F ?
Siswa : Sebanding bu.
Guru : Sekarang perhatikan ilustrasi kedua, jika kalian mendorong meja
22
dengan usaha sebesar W maka meja tersebut akan berpindah sejauh
s. Apabila kalian mendorong meja dengan 2W maka berapakah
perpindahannya ?
Siswa : 2S bu.
Guru : Jadi, bagaimana hubungannya W dan S ?
Siswa : Sebanding bu.
Guru : Bagus, Jadi dan sehingga rumus untuk usaha adalah
, yaitu dengan W = usaha (joule), F= gaya yang bekerja
pada benda (newton), S= perpindahan (m)
b) Energi
Guru : Sekarang kita pindah ke energi, Energi dapat diubah daru suatu
bentuk ke bentuk lainnya. Sebuah buku yang anda pegang tinggi di
udara memiliki energi potensial. Pada saat buku anda
dijatuhkan,energi potensialnya hilang karena ketinggian di atas
tanah berkurang. Pada saat yang sama,buku itu mempunyai energi
kinetik,karena kecepatannya bertambah. Jadi peristiwa tersebut
terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. Seringkali
perubahan energi melibatkan perpindahan energi dari satu benda ke
benda lainnya. Pada busur panah yang melengkung tersimpan energi
potensial yang kemudian di ubah menjadi energi kinetik ketika anak
panah dilepaskan pada tarikannya.
Guru : Jadi hubungan antara usaha dan energi itu sangat erat karena
pengertian energi adalah kemampuan dalam melakukan usaha (W).
Saat kita melakukan usaha maka energi yang kita keluarkan akan
berubah menjadi bentuk energi yang lain. Dan dalam perubahan
energi tersebut kita telah melakukan suatu usaha. Ini berarti usaha
adalah sama besar dengan energi yang digunakan.
Siswa : Jadi bagaimana pembuktian rumus usaha dengan energi ?
23
Guru : Pembuktian rumus usaha dengan energi bukti berhubungan yaitu
, yaitu dengan EK= Energi Kinetik
(Joule), m=massa (kg) , dan v= kecepatan (m/s). Juga berhubungan
dengan hukum II Newton yaitu F=m.a. Usaha yang dilakukan oleh
suatu benda terkait dengan perpindahan benda, yaitu perubahan
posisi benda. Usaha ini akan memberikan tambahan energi pada
suatu benda yang disebut dengan energi kinetik, yaitu energi yang
dimiliki oleh suatu benda karena geraknya. Untuk menghitung besar
energi kinetik dengan menggabungkan rumus usaha W=F.s, rumus
GLBB untuk kecepatan awal V2= 2as, dan hukum II newton F=m.a.
Yaitu dengan W= Usaha (Joule) , F= Gaya (Newton), s=
perpindahan (m), a=percepatan (m/s2), dan v=kecepatan (m/s). Jadi
apakah kalian dapat menyimpulkan rumus dari hubungan antara
usaha dengan energi, berhubungan dengan penjelasan yang ibu
berikan tadi ?
Siswa : Mengerti bu karena berhubungan juga dengan rumus hukum II
newton dan GLBB , jadi dapat dirumuskan dengan :
( ) (
)
Dengan :
W = Usaha (J) a = percepatan (m/s2)
F = Gaya (N) v = percepatan (m/s)
S = Perpindahan (m) m = Massa (kg)
2. Inti
Guru : Sekarang kita akan melaksanakan kegiatan praktikum tentang usaha
dan energi. Perhatikan alat dan bahan yang diperlukan yaitu :
24
stopwatch, balok kayu, katrol, beban gantung, penggaris, benang, dan
spidol. Adapun formatnya praktikumnya yaitu :
1. Susunlah alat percobaan seperti gambar di bawah ini :
F= m.a
2. Sepanjang lintasan balok M, tandai garis start (1) dan garis finish
(2) dengan menggunakan kertas yang disesuaikan, kemudian
ukurlah jarak kedua garis ini, catat sebagai s ke dalam tabel
pengamatan (Tabel 1)
3. Catat massa balok kayu M dan beban gantung m yang tertulis
dalam tabel pengamatan (Tabel 1)
4. Hitung nilai percepatan sistem a melalui hukum II newton, catat ke
dalam tabel pengamatan (Tabel 2) Hitung pada tempat yang
telah disediakan pada bagian ”C”
5. Lepaskan balok kayu dari posisi start dan catatlah waktu yang
diperlukan untuk mencapai garis finish atau dari posisi 1 ke posisi
2 sebagai t.
6. Hitunglah kelajuan balok kayu untuk sampai di garis finish
kemudian catatlah dalam tabel pengamatan dengan menggunakan
persamaan GLBB v = vo + a.t dan v2 = vo
2 + 2.a.s
7. Lakukan langkah 3-6 secara berulang dengan menambahkan beban
gantung satu per satu.
8. Hitunglah besarnya perubahan energi kinetik balok kayu dengan
menggunakan persamaan :
∆Ek = ½ m.v2 – ½ m.vo
2
M
m
25
Keterangan :
v = kecepatan akhir
vo = kecepatan awal
m = massa total (massa balok kayu M + massa beban gantung)
Data hasil percobaan dan analisis hasil eksperimen
Berdasarkan data hasil pengamatan pada percobaan yang telah dilakukan
catat hasil pengukuran ke dalam tabel berikut :
Tabel 1
Jarak (s) = ................ cm = .............. m
Massa balok kayu (M) = ................ gram = ............ kg
Massa balok (m) = .................gram = ............. kg
No. m (kg) t (s) vo (m/s) v (m/s)
1
2
3
Tabel 2
No. W (joule) ∆Ek (joule)
1
2
3
26
3. Penutup
Guru : Baiklah, setelah kalian mempelajari tentang usaha dan energi dan
melakukan praktikum, apakah kalian sudah mengerti ?
Siswa : Mengerti bu.
Guru : Sekarang apakah ada yang bisa memberikan kesimpulan dari materi
pembelajaran hari ini ?
Siswa : Usaha terjadi ketika energi dipindahkan dari satu sistem ke sistem
lainnya . Diartikan sebagai gaya (F) yang dilakukan untuk
memindahkan benda sejauh perpindahanya (s). Adapun rumus dari
usaha yaitu W= F.s yaitu W= Usaha (J) , F= Gaya (N), dan s=
Perpindahan (m). Enegi merupakan kemampuan melakukan usaha.
Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat berubah bentuk dari
suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lain. Energi ada dua yaitu
energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik (EK) adalah energi
yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak, sedangkan energi
potensial (EP) adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
posisi atau kedudukan benda tersebut. Usaha dan energi sangat erat
hubungannya yaitu usaha dan energi kinetik karena masih
berhubungan dengan materi hukum II Newton yang dapat dipakai
dengan rumus F= m.a yaitu F= Gaya (N), m= Massa (kg) ,dan a=
Percepatan (m/s2).
Guru : Bagus sekali. Oleh karena itu ibu akan memberikan tugas rumah untuk
dikerjakan di rumah agar kalian lebih mengerti apa itu usaha dan
energi.
Siswa : Baik bu.
Guru : Sekian pertemuan kita pada pembelajaran hari ini, dan tugasnya akan
dikumpul pada pertemuan berikutnya.
Siswa : Baik bu.
27
C. KERANGKA PIKIR
Proses pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa yang mempunyai
tujuan yang akan dicapai. Hasil belajar yang diperoleh melalui proses
pembelajaran yang di atur oleh guru. Jadi dalam proses pembelajaran guru
diharapkan tidak sekedar menyuapi siswa dengan materi pelajaran, tetapi guru
mengarahkan siswa untuk mendapatkan pengetahuannya sendiri. Guru
memberikan bimbingan bagaimana siswa dapat melakukan proses pembelajaran
yang menyenangkan dan memiliki motivasi sehingga terlibat secara aktif agar
memperoleh kebermaknaan belajar.
Keberhasilan metode pengajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran dipandang efektif jika dapat meningkatkan hasil belajar dan
memperkecil kesulitan siswa untuk memahami pelajaran yang telah diajarkan.
Pembelajaran fisika dengan menggunakan Metode Pembeljaran Inquiry
Role Approach dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif terhadap
pelajaran fisika dengan menemukan sendiri pembelajaran sesuai apa yang ia
temukan dalam kehidupan sehari-hari dengan berbantuan guru sebagai fasilitator.
Pemberian pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Inquiry
Role Approach dapat membuat siswa belajar secara bermakna, dimana siswa tidak
lagi seluruhnya mendapatkan pelajaran dari guru melainkan mereka menemukan
sendiri pembelajaran sesuai apa yang mereka lihat dilingkungan sekitar mereka.
Inquiry Role Approach merupakan model pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini. Metode ini dianggap paling efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa secara maksimal berdasarkan kemampuan berpikir kritis dan gaya
belajar siswa karena dalam model ini siswa tidak hanya dituntut aktif dalam
memecahkan masalah ilmiah, tetapi juga siswa dapat berperan sesuai dengan
karakteristik kemampuan berpikir kritisdan gaya belajar tersebut.Kemampuan
berpikir kritismerupakan proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi
informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman,
akal sehat atau komunikasi. Berpikir kritis juga dapat diartikan keharusan dalam
usaha pemecahan masalah, pembuatan keputusan, sebagai pendekatan,
menganalisis asumsi-asumsi dan penemuan-penemuan keilmuan. Selain itu,
28
berpikir kritis juga digunakan siswa untuk merumuskan dan mengevaluasi apa
yang dipercaya dan diyakininya dalam memecahkan masalah. Siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi akan mampu berhasil dalam hasil
belajar. Sebaliknya siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah akan gagal
dalam hasil belajar. Selanjutnya diberikan metode pembelajaran yang
menyenangkan, metode yang penulis gunakan adalah metode Inkuiri, di mana
metode ini menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertayangkan. Jadi, tidak hanya waktu akan diadakan ulangan saja belajar.
Siswa yang memiliki gaya belajarnya sendiri bisa terlihat dari bagaimana ia
membuat dan melaksanakan jadwal belajar, bagaimana membaca dan membuat
catatan, caranya mengurangi dan mempersiapkan bahan pelajaran, serta dari cara
menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru. Setelah melakukan
pembelajaran mengabstrasikan tek laporan hasil observasi mereka akan mampu
melakukan pembelajaran tersebut menggunakan metode Inquiry.
Berdasarkan hal diatas, pembelajaran dengan Metode Pembelajaran
Inquiry Role Approach dapat memberikan hasil yang lebih baik.
29
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Proses Belajar
Mengajar di Kelas
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
- Guru membuat RPP dan
Silabus
- Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok
- Guru hanya bertindak sebagai
fasilitator
- Siswa memperhatikan guru.
- Siswa membentuk kelompok
dalam rangka menemukan
jawaban dari hipotesis yang
diajukan.
Metode Pembelajaran
Inquiry Role Apparoach
Tindakan Melalui Penelitian, guru menggunakan metode
Inquiry role approach dalam pembelajaran
Fisika materi mengabstraksikan teks laporan
hasil observasi.
Pembelajaran menyenangkan
dan siswa menjadi aktif
Siswa menjadi aktif dan
termotivasi belajar sehingga
hasil belajar fisika siswa
akan meningkat
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (classroom action research,)yakni salah satu kegiatan ilmiah
yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang,
melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa
siklus secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki
atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya (Kunandar, 2011:
46). Pada mata pelajaran Fisika tingkat SMA.
B. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Makassar,
di Jalan A.Mangarangi No.24 Tamalate, Kec.Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan tahun ajaran baru 2016-
2017 , yaitu bulan Agustus sampai bulan Oktober. Penentuan waktu penelitian
ini mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK membutuhka
nbeberapa siklus yang memerlukan proses belajar mengajar yang efektif di
kelas.
31
3. Subjek Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian ini
adalah peserta didik kelas XI IPA 4 di SMA Negeri 8 Makassar yang terdiri
dari 30 siswa.
C. Prosedur Penelitian
Adapun implementasi metode pembelajaran inquiry role apparoach
terhadap peningkatan hasil belajar fisika siswa dalam penelitian tindakan kelas
ini, dilakukan dengan beberapa siklus hingga memperoleh peningkatan variabel
yang diukur. Dalam setiap siklus, akan dimulai denganmemberikan pre test
diawal pembelajaran dan melakukan pendekatan kepada siswa,dan diakhiri
dengan memberikan post test atau evalusi setelah dilakukan pemberian metode
pembelajaran Inquiry Role Approach pada kelas.
1. Siklus 1
a.) Perencanaan (Planning)
Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan
ini yaitu merefleksikan dan menganalisis masalah yang terjadi dalam proses
pembelajaran serta mencari alternatif pemecahan masalahnya. Pada tahap ini
dilakukan penyusunan proposal dan instrumen pembelajaran dan instumen
penelitian yang meliputi: silabus, RPP,lembar observasi yang terdiri dari
lembar kegiatan gurudan lembar kegiatan siswa,materi ajar,dan tes hasil
belajar Fisika siswa.
1. Silabus adalah salah satu instrument pembelajaran yang telah ditetapkan
oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
32
2. RPP yang digunakan pada penelitian ini adalah sesuai dengan format RPP
Permendikbud No.103 Tahun 2014. Pada penelitian ini peneliti
menyelesaikan Unit II dengan materi Gerak Harmonik Sederhana dengan
beberapa kompetensi dasar yakni :
a. Kompetensi Dasar : 1.2 Menerapkan konsep tegangan dan regangan
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kompetensi Dasar :2.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi hukum
hooke.
c. Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi susunan paralel dan susunan
seri.
d. Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisis hubungan antara gaya dengan
gerak getaran.
3. Menyusun instrument tes hasil belajar fisika siswa dalam bentuk soal
pilihan ganda dengan jumlah butir soal 40 nomor untuk siklus 1.
4. Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran dengan metode inquiry role approach.
5. Bahan bacaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan bacaan
yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada inquiry role
approach. Adapun jumlah bahan bacaan yang digunakan pada siklus 1
adalah sebanyak 3 bahan bacaan yaitu pada materi tegangan dan regangan,
hukum hooke ,dan periode dan frekuensi.
6. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan pada siklus 1 dalam
penelitian ini adalah hasil rancangan dari peneliti dengan mengacu pada
metode inquiry role approach. Jumlah LKPD yang digunakan pada siklus
1 ini adalah sebanyak 4 LKPD.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan
menerapkan Inquiry Role Apparoach (pendekatanperan).Pelaksanaan
tindakan pada siklus pertama direncanakanakan dilaksanakans elama enam
33
kali pertemuan.Untuk lima pertemuan pada siklus pertama akan dilakukan
proses pembelajaran dengan menerapkan inquiry role apparoach sedangkan
untuk satu pertemuan terakhir akan dilaksanakan dengan memberikan tes
untuk menilai hasil belajar fisika siswa.
Pelaksanaan tindakan penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan
perencaaan awal sebelum melakukan penelitian yang telah dibuat
sebelumnya. Tindakan yang diberikan adalah menggunakan metode inquiry
role approach. Tahap pelaksanaan tindakan siklus 1 ini dilakukan selama 4
kali pertemuan.
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 27 September
2016. Pada pertemuan ini, setelah guru melakukan kegiatan apersepsi, seperti:
menyiapkan peserta didik, memberi salam, berdoa, Mengecek kehadiran
peserta didik, serta menyampaiakn tujuan pembelajaran. Guru
memperkenalkan peneliti kepada peserta didik serta menyampaiakn tujuan
penelitian dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan nantinya. Setelah
itu peneliti menjelaskan materi taegangan dan regangan.
Setelah peserta didik mendengarkan penjelasan guru kemudian
memandu peserta didik untuk membentuk kelompok dengan dibatasi 4-5
orang perkelompoknya. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk agar
siswa lebih mudah menemukan sendiri dan melakukan praktikum,kemudian
guru mempertegas maksud dan tujuan peneliti, kemudian guru memberikan
eksperimen tentang tegangan dan regangan.
34
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 30 September 2016.
Pada pertemuan ini guru terlebih dahulu melakukan kegiatan apersepsi,
seperti: menyiapkan peserta didik, memberi salam, berdoa, mengecek
kehadiran peserta didik, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran guru kemudian memberikan motivasi
kepada peserta didik agar semangat belajarnya dapat meningkat.
Kemudian guru menjelaskan materi Hukum Hooke. Peneliti
kemudian membagi kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk
melakukan praktikum Hukum Hooke. Setelah itu peneliti menyuruh
perwakilan per kelompok mempresentasikan hasil praktikumnya di depan
kelas.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, 04 Oktober 2016.
Pada pertemuan ini, guru memulai pembelajaran dengan melakukan kegiatan
apersepsi seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru melakukan kegiatan
tanya jawab dengan peserta didik terkait materi yang telah diajarkan
sebelumya serta meminta tanggapan dan komentar peserta didik terkait materi
tersebut. Penerapan metode ini membuat para peserta didik lebih aktif dalam
dalam proses pembelajaran.Setelah itu, guru memberikan materi susunan
pegas.
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Oktober 2016.
Pada pertemuan ini guru melakukan kegiatan apersepsi seperti pada
pertemuan sebelumnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
dicapai pada pertemuan ini, Setelah itu, guru menambahkan kegiatan
35
pembukaan pembelajarannya dengan tanya jawab, memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menyampaikan tanggapan dan komentar terkait
materi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Setelah mendengarkan tanggapan dan komentar dari peserta didik
guru kemudian menyampaikan materi pelajaran yaitu periode dan frekuensi,
guru menjelaskan teori periode dan frekuensi kemudian cara mensimulasikan
periode dan frekuensiserta memperlihatkan simulasi rangkaian yang akan
digunakan pada pertemuan kali ini. Setelah itu guru membagi kelompok dan
menyuruh siswa melakukan praktikum.
Setelah semua kelompok berhasil melakukan praktikum tentang
periode dan frekuensi, guru kemudian memberikan kesimpulan mengenai
materi yang sudah dibahas serta memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengajukan pertanyaan dan tanggapan terhadap materi yang
belum dipahami. Pada pertemuan ini peserta didik terlihat lebih aktif
dibandingkan pada pertemuan sebelumnya, Peserta didik mulai terbiasa
mengemukakan ide dan pertanyaannya di depan kelas.
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 1
No. Hari/Tanggal Pertemuan
ke Kegiatan/Materi Metode
1.
Senin/ 26
September
2016
1 Perkenalan dan observasi
keadaan peserta didik
Metode
Inquiry Role
Approach
2.
Selasa/ 27
September
2016
2
Mengajar, menjelaskan
dan mendidik peserta
didik untuk melakukan
eksperimen tentang
Tegangan dan regangan.
Metode
Inquiry Role
Approach
36
c) Observasi (Observing)
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan yaitu lembar observasi
kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Kedua lembar observasi
ini diisi oleh observer pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
3.
Jumat/30
September
2016
3
Mengecek pemahaman
siswa tentang tegangan
dan regangan kemudian
menjelaskan materi
Hukum Hooke setelah itu
mengarahkan peserta
didik untuk melakukan
praktikum tentang
Hukum Hooke.
Metode
Inquiry Role
Approach
4.
Selasa, 04
Oktober 2016
4
Melakukan pendalaman
materi tentang Hukum
Hooke kemudian
melanjutkan dengan
materi Susunan Pegas
sebagai materi baru,
selanjutnya peserta didik
diarahkan ke
Laboratorium IPA untuk
melakukan praktikum
tentang susunan pegas
seri dan paralel.
Metode
Inquiry Role
Approach
5. Jumat/07
Oktober 2016 5
Pada pertemuan ini siswa
melakukan praktikum
tentang Periode dan
Frekuensi.
Metode
Inquiry Role
Approach
6. Selasa / 11
Oktober 2016 6 TES SIKLUS SATU
37
d) Refleksi (Reflecting)
Hasil observasi yang telah dilaksanakan kemudian dianalisis dan
direfleksikan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus pertama, baik dari segi keterlaksanaan pembelajaran
dengan kegiatan guru maupun kegiatan siswa melalui metode pembelajaran
inquiry role apparoach. Jika pada siklus pertama belum menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar fisika siswa, maka perlu adanya suatu tindakan lagi
sehingga peneliti akan melanjutkan pada siklus selanjutnya.
Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di
dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan.
Dalam kegiatan pada siklus I didapatkan hasil refleksi sebagai berikut:
a. Guru telah mampu mengelolah dan melaksanakan kegiatan peserta didik
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry role approach.
Hal ini berdasarkan data hasil pengamatan dalam lembar observasi bahwa
hanya sebagian kecil peserta didik yang tidak memeperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru.
b. Dalam melakukan percobaan terdapat beberapa anggota kelompok yang
kurang efektif. Setelah pembelajaran siklus I selesai, guru menanyakan
pendapat peserta didik yang bersangkutan tentang kelompoknya. Ternyata
peserta didik yang kurang efektif dalam kerja kelompok selama siklus I
berlangsung penyebabnya adalah diganggu sama temanya.
c. Dari hasil tes evaluasi pertama pada siklus I ini, peserta didik yang tuntas
belajar 16 peserta didik, sedangkan yang belum tuntas belajar 14 peserta
38
didik. Ketuntasan belajar individual belum tercapai dengan melihat nilai
rata-rata kelasnya 28,83 yang seharusnya mencapai kriteria ketuntasan
minimalnya yaitu 40,00.
d. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok yang heterogen, yaitu
berdasarkan nilai fisika sebelum dilakukan penelitian ini, setiap kelompok
terdapat anggota yang memiliki nilai yang tinggi dengan tujuan peserta
didik yang memiliki nilai yang tinggi bisa membimbing teman
kelompoknya.
e. Pada saat Kuis Tim berlangsung, banyak peserta didik yang tidak bisa
menjawab pertanyaan dari kelompok lain, karena banyak siswa merasa
sulit dimengerti bahasa soal yang diberikan oleh kelompok lain. Tetapi
banyak siswa yang menanggapi benar salahnya jawaban dari kelompok
lain disebabkan satu kelompok rata-rata mengetahui jawaban dari
pertanyaan yang mereka buat
f. Banyaknya peserta didik meminta hadiah sebagai penghargaan ketika
dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar dan pada saat setelah
mempersentasekan hasil diskusinya.
g. Setelah melakukan diskusi antara guru dengan peserta didik mengenai soal
tugas rumah yang diberikan terdapat beberapa hal yang membuat nilai
tugas menurun pada beberapa pertemuan yaitu, terlalu sulit soal, bahasa
soal yang kurang dimengerti. Sedangkan pada nilai kelompok dari hasil
kerja LKPD yang membuat nilai menurun dibeberapa pertemuan karena
prosedur kerja pada LKPD yang masih kurang dimengerti sehingga peserta
39
didik membutuhkan bimbingan guru yang lebih banyak.
Secara garis besar, pelaksanaan siklus pertama berlangsung cukup
baik, maka perlu beberapa perbaikan dan dilanjutkan ke siklus berikutnya,
karena berdasarkan hasil evaluasi, skor rata-rata kelas belum terpenuhi dan
ketuntatasan klasikal belum tercapai. Agar kemampuan peserta didik lebih
mudah dalam menemukan jawaban, bekerjasama dengan kelompok dapat
ditumbuh kembangkan dan hasil belajar peserta didik dapat lebih
ditingkatkan, maka upaya perbaikan pada siklus berikutnya seperti hal di
bawah ini:
a. Lebih memperketat pengawasan kepada peserta didik yang sering
melakukan kegiatan yang kurang positif di dalam kelas dan memberikan
sanksi kepada peserta didik yang masih melakukan hal yang kurang positif
di dalam kelas, seperti disuruh berdiri atau biasa ditulis namanya,
b. Guru lebih memotivasi peserta didik untuk berani menjawab pertanyaan
dari kelompok lain, berani memberikan tanggapan, serta berani tampil ke
depan pada saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru
menginformasikan bahwa keberanian peserta didik merupakan salah satu
aspek yang akan dinilai oleh guru.
c. Memberikan motivasi kepada semua kelompok dengan memberitahukan
bahwa kelompok yang semua anggota kelompoknya aktif atau saling
kerjasama dalam menyelesaikan LKPD, kelompok yang paling cepat
menyelesaikan LKPD, kelompok yang mampu mempertanggungjawabkan
hasil kerja kelompoknya, serta aktif dalam menjawab pertanyaan dari
40
kelompok lain akan mendapat penghargaan berupa nilai.
d. Memperbaiki bahasa soal yang mudah dimengerti oleh peserta didik dan
memperbaiki bahasa pada prosedur kerja yang terdapat didalam LKPD
untuk mempermudah jalannya percobaan.
e. Melatih peserta didik dalam membuat soal yang tepat.
2. Siklus 2
a.) Perencanaan (Planning)
Dari refleksi siklus pertama, maka akan dilanjutkan perbaikan pada
siklus kedua. Pada tahap ini dilakukan penyusunan proposal dan instrumen
pembelajaran dan instumen penelitian yang meliputi: RPP,lembar observasi
yang terdiri dari lembar kegiatan guru dan lembar kegiatan siswa,materi ajar,
dan tes hasil belajar Fisika siswa.
1. RPP yang digunakan pada penelitian ini adalah sesuai dengan format
RPP Permendikbud No.103 Tahun 2014. Pada penelitian ini peneliti
menyelesaikan Unit II dengan materi Gerak Harmonik Sederhana dengan
beberapa kompetensi dasar yakni :
a. Kompetensi Dasar: 3.1Menganalisis hubungan antara gaya dengan
gerak getaran.
b. Kompetensi Dasar :3.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam
gerak harmonik sederhana.
c. Kompetensi Dasar : 3.3 Menganalisiskonsepenergi, usaha, hubungan
usaha dan perubahan energi, dan hukum kekekalan energi untuk
menyelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian sehari-hari.
2. Menyusun instrument tas hasil belajar fisika siswa dalam bentuk soal
pilihan ganda dengan jumlah butir soal 40 nomor untuk siklus II.
41
3. Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran dengan metode inquiry role approach.
4. Bahan bacaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan bacaan
yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada inquiry role
approach. Adapun jumlah bahan bacaan yang digunakan pada siklus II
adalah sebanyak 2 bahan bacaan yaitu pada materi Gerak Harmonik
Sederhana dan Usaha dan Energi.
5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan pada siklus 1
dalam penelitian ini adalah hasil rancangan dari peneliti dengan mengacu
pada metode inquiry role approach. Jumlah LKPD yang digunakan pada
siklus II ini adalah sebanyak 2 LKPD.
b.) Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menerapkan kegiatan penelitian dengan
menerapkan Inquiry Role Apparoach (pendekatanperan).Pelaksanaan
tindakan pada siklus pertama direncanakanakan dilaksanakan selama lima
kali pertemuan.Untuk empat pertemuan pada siklus pertama akan dilakukan
proses pembelajaran dengan menerapkan inquiry role apparoach sedangkan
untuk satu pertemuan terakhir akan dilaksanakan dengan memberikan tes
untuk menilai hasil belajar fisika siswa.
Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran pada Siklus 2
No. Hari/Tanggal Pertemuan
ke Kegiatan/Materi Metode
1.
Jumat/
14Oktober
2016
7
Mengajar dan
menjelaskan materi
Simpangan,kecepatan
dan percepatan
kemudian
mengarahkan peserta
Metode Inquiry
Role Approach
42
didik untuk
melakukan
eksperimen tentang
Simpangan,kecepatan
dan percepatan.
2.
Selasa/
18Oktober
2016
8
Menjelaskan tentang
materi gerak
harmonik sederhana
secara umum dan
mengecek
pemahaman siswa
tentang materi
sebelumnya yaitu
Simpangan,kecepatan
dan percepatan.
Metode Inquiry
Role Approach
3.
Jumat/
21Oktober
2016
9
Pada pertemuan ini
siswa menuju pada
materi baru atau pada
bab baru yaitu Usaha
dan Energi. Peserta
didik langsung saya
arahkan ke
Laboratorium IPA
untuk melakukan
praktikum tentang
materi Usaha dan
Energi.
Metode Inquiry
Role Approach
4.
Selasa/
25Oktober
2016
10
Siswa melakukan
pendalaman materi
tentang usaha dan
energi dan mengecek
pemahaman siswa.
Metode Inquiry
Role Approach
5. Jumat/
28Oktober2016 11 TES SIKLUS DUA
c.) Observasi (Observing)
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan yaitu lembar observasi
43
kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Kedua lembar observasi
ini diisi oleh observerpadasaat proses belajarmengajarberlangsung.
d.) Refleksi (Reflecting)
Hasil observasi yang telah dilaksanakan kemudian dianalisis dan
direfleksikan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus pertama, baik dari segi keterlaksanaan pembelajaran
dengan kegiatan guru maupun kegiatan siswa melalui metode pembelajaran
inquiry role apparoach. Pada siklus kedua ini, peneliti berhasil meningkatkan
hasil belajar fisika siswa, walaupun masih bisa dilanjutkan ke siklus
berikutnya, namun peneliti sudah berhasil pada siklus kedua.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Arikunto, 2002: 136). Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk memantau kegiatan guru dan
kegiatan siswa, dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta pada saat
diterapkannya metode pembelajaran Inquiry Role Apparoach pada siswa.
Lemba robservasi ini terdiri dari lembar observasi kegiatan siswa dan lemba
robservasi kegiatan guru. Lembar observasi ini digunakan pada saat memulai
siklus pertama hingga selesai.
44
2. Lembar Observasi Refleksi
Lembar observasi refleksi digunakan untuk memantau kegiatan guru
dan kegiatan siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran Inquiry Role
Apparoach dalam pembelajaran fisika. Lembar observasi ini terdiri dari
lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru.Lembar
observasi inidigunakan sebagai bahan refleksi siklus II.
3. Tes Siklus I
Tes Siklus I adalah salah satu bentuk tes yang terdiri dari 40 butir soal
pilihan ganda dengan skor 1 jika benar dan skor nol jika salah,untuk
mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam mempelajari pelajaran fisika
yang disesuaikan dengan indicator pendekatan peran kepada siswa.
4. Tes Siklus II
Tes Siklus II juga merupakan salah satu bentuk tes yang terdiri dari
butir-butir soal uraian untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa dalam
mempelajari pelajaran fisika yang disesuaikan dengan indikator pendekatan
peran kepada siswa seperti. Namun tetap memperhatikan unsur-unsur
kelamahan yang diperoleh dari tes siklus pertama.
E. Teknik Pengumpulan Data
Tes yang digunakan sebagai pengumpul data terhadap hasil belajar fisika
dengan ranah kognitif yang meliputi ingatan (C1), pemahaman (C2), penerapan
(C3), dan analisis (C4) sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Ranah afektif dapat dinilai
berdasarkan obserfasi selama pembelajaran berlangsung dan ranah psikomotor
dapat dinilai selama melakukan pratikum.
45
Jumlah soal yang C1 sama dengan 4 soal, C2 sama dengan 8 soal, C3 sama
dengan 19 soal ,C4 sama dengan 6 soal.
1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
Validator yang dilibatkan dalam proses validasi adalah dosen dari
Universitas Negeri Makassar dan Universitas Muhammadiyah Makassar.
validator pertama yaitu salah seorang dosen FMIPA Universitas Negeri
Makassar dan validator kedua yaitu dosen FKIP dari Universitas
Muhammadiyah Makassar. Penilaian yang diberikan yakni penilaian terhadap
renacana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD),
Materi ajar peserta didik dan instrumen hasil belajar peserta didik.
Adapun nama validator yang menilai perangkat pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Nama-Nama Validator
No Nama Jabatan Validator
1 Dr. Muhammad Arsyad,MT Dosen Fisika FMIPA UNM V1
2 Nurlina,S.Si, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan
Fisika Unismuh Makassar V2
Berikut hasil validasi ahli terhadap perangkat pembelajaran fisika yang telah
dikembangkan meliputi:
a) Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Hasil validasi RPP dinyatakan dalam table berikut:
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Validasi RPP
No AspekPenilaian ̅ Ket
1 Format RPP 3,83 Sangat Valid
2 Materi / Isi yang Disajikan 4,00 Sangat Valid
3 Bahasa 4,00 Sangat Valid
4 Waktu 4,00 Sangat Valid
46
5 MetodeSajian 3,80 Sangat Valid
Rata-rata penilaian total 3,93 Sangat valid
Reliabilitas 0,9 Reliabel
Tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata kevalidan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berada pada kategori layak/ valid dengan nilai
reliabilitas 0,9 atau berada pada kategori reliable tanpa ada saran.
b) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Adapun yang menjadi aspek penilaian pakar dalam proses validasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), yakni secara umum dari segi format, isi,
bahasa, dan kegunaan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran A.2. berikut ini
adalah rangkuman hasil validasi lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk
setiap aspek penilaian.
Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
No Aspek Penilaian ̅ Ket
1 Format 4,00 Sangat Valid
2 Isi 4,00 Sangat Valid
3 Bahasa 4,00 Sangat Valid
4 Kegunaan 4,00 Sangat Valid
Rata–rata ( )̅̅ ̅̅ 4,00 Sangat Valid
Reliabilitas 1,00 Reliabel
` Berdasarkan hasil analisis validasi lembar kerja peserta didik (LKPD)
pada table diatas dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD)
untuk pembelajaran langsung dinyatakan memenuhi criteria sangat valid
danreliabel. Adapun saran validator untuk LKPD ini adalah:Tujuan penggunaan
LKPD harus jelas.
c) Materi Ajar Peserta Didik
Yang menjadi aspek validasi para pakar pada materi ajar adalah dari segi
format, isi buku, bahan dan tulisan, manfaat/ kegunaan buku.
47
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Validasi Materi Ajar Peserta Didik
No AspekPenilaian ̅ Ket
1 Format 3,83 Sangat Valid
2 Isi Buku 4,00 Sangat Valid
3 BahandanTulisan 4,00 Sangat Valid
4 KegunaanBuku 4,00 Sangat Valid
Rata-Rata ( ̅) 3,95 Sangat Valid
Reliabilitas 1,0 Reliabel
Berdasarkan hasil analisis validasi materi ajar pada tabel di atas dapat
disimpulkan bahwa materi ajar peserta didik untuk pembelajaran fisika dengan
strategi pembelajaran Kuis Tim dinyatakan memenuhi criteria sangat valid dan
reliable dan dapat digunakan dengan revisi kecil. Adapun saran dari validator
yakni :dari jumlah soal jumlah jawaban benar antara a, b, c, d harus sama.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Menurut Kunandar (2011), analisis data dapat dilakukan pada setiap
data dalam penelitian ini dari data kualitatif maupun data kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
memberi gambaran tentang kemampuan siswa yang berkaitan dengan tingkat hasil
belajar Fisika, pandangan atau sikap peserta didik terhadap metode pembelajaran
yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam
belajar, percaya diri, motivasi belajar, dan sejenisnya yang dapat dianalisis secara
kualitatif.
48
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif (nilai tes hasil belajar Fisika siswa) dapat dianalisis secara
deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji
gain ternormalisasi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Fisika siswa.
a. Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah hasil tes peningkatan
hasil belajar Fisika siswa dan penyajian data berupa skor rata-rata, standar
deviasi, skor ideal, skor terendah dan skor tertinggi.
1) Menghitung presentase peningkatan hasil belajar Fisika (P) siswa dengan
menghitung jumlah frekuensi (f) siswa dibagi dengan jumlah keseluruhan
(N) peserta didik dan dikali dengan 100%.
P =
2) Menentukan skor rata-rata siswa dengan menggunakan rumus:
M =
Keterangan:
M = skor rata-rata
∑X = jumlah skor total siswa
N = jumlah responden
(Sugiyono, 2015)
3) Menentukan standar deviasi menggunakan rumus:
49
Keterangan:
s = standar deviasi
xi = skor siswa
x = skor rata-rata
n = banyaknya subjek penelitian
(Sugiyono, 2015)
G. Indikator Keberhasilan
Menurut kriteria ketuntasan minimal kompetensi dasar SMAN 8 Makassar
berdasarkan peraturan mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
2014:104), hasil belajar peserta didik dikatakan tuntas apabila peserta didik
memperoleh skor >74 untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, serta
skor >80 untuk kompetensi sikap.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus 1
a. Hasil Analisis Kuantitatif
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus 1,
maka diperoleh hasil analisis deskriptif kuantitatif untuk skor tes hasil
belajarfisika siswa kelas XI IPA SMAN 8 Makassar selama 4 kali pertemuan
melaluimetode inquiry role approachpada proses pembelajaran dapat dilihat pada
Tabel 4.1
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Fisika Siswa pada Siklus I
Statistik Skor Statistik
Subjek penelitian 30
Skor maksimum ideal 40
Skor rata-rata 28,83
Standar deviasi 2,99
Skor tertinggi 32
Skor terendah 24
Rentang skor 9
Tabel 4.1 diperoleh bahwa skor rata-rata hasil belajar fisika siswa kelas XI
IPA SMAN 8 Makassar yang diajar melalui metode Inquiry Role Approach pada
siklus I adalah sebesar 28,33 dari skor maksimum ideal yang dapat dicapai yaitu
40. Skor tertinggi 33 dan skor terendah 24 dengan standar deviasi 2,99.
51
Apabila skor hasil belajar fisika siswa tersebut dikelompokkan kedalam 5
kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skor hasil
belajarfisika siswa pada siklus I, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase SkorHasil BelajarFisika
Siswa pada Siklus 1
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
Sangat rendah 0 0
Rendah 10 33,33
Sedang 11 36,66
Tinggi 9 30,00
Sangat tinggi 0 0
Jumlah 30 100
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi tersebut memperlihatkan bahwa dari 30
orang siswa yang mengikuti tes hasil belajarsiklus I, yang berada pada kategori
yang sangat rendah sebesar 33,33 %, pada kategori sedang sebesar 36,66 %, pada
kategori tinggi sebesar 30,00 % dan tidak terdapat siswa yang tergolong kategori
sangat tinggi.
Sedangkan distribusi frekuensi dan persentase ketuntasan belajar fisika
pada siklus 1dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar
FisikaSiswa pada Siklus 1
Daya Serap
Siswa
Kategori Ketuntasan
Belajar Frekuensi Persentase (%)
Tidak tuntas 14 46,66
Tuntas 16 53,33
Jumlah 30 100
52
Tabel 4.3 diperoleh bahwa dari 40 orang siswa kelas XI IPASMAN 8
Makassar, setelah pemberian tindakan pada siklus I ternyata sebanyak 14 orang
(46,66 %) siswa masuk pada kategori tidak tuntas dan 16 orang (53,33 %) siswa
yang masuk kategori tuntas.
b. Hasil Analisis Kualitatif
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus
1, dapat dilihat pada Tabel 4.4 hasil observasi yang dilakukan pada tiap
pertemuan.
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus 1
No Komponen yang diamati Pertemuan
Persentase % I II III IV V
1. Siswa yang hadir pada saat
pembelajaran 29 27 29 30
T
E
S
S
I
K
L
U
S
I
95,83
2.
Siswa yang memperhatikan
pengarahan mengenai hal hal
apa saja yang dilakukan
dalam melakukan eksperimen
29 27 29 30 95,83
3. Siswa yang mampu
mengamati 25 25 27 27 86,66
4. Siswa yang mampu
mengukur 20 22 23 25 75,00
5 Siswa yang mampu
mengklasifikasikan 25 25 25 25 83,33
6 Siswa yang mampu
melakukan eksperimen 25 27 29 30 92,50
7 Siswa yang mampu
mengkomunikasikan 29 27 29 30 95,83
8
Siswa yang mampu
menyimpulkan hasil
eksperimen
29 27 29 30 95,83
53
Tabel 4.4 Hasil observasi aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
siklus 1yang terdiri dari 4 kali pertemuan, terdapat 95,83 % siswa yang hadir pada
saat pembelajaran. 95,83% Siswa yang memperhatikan pengarahan mengenai hal
hal apa saja yang yang dilakukan dalam melakukan eksperimen,86,66%Siswa
yang aktif mengamati alat percobaan.75,00%Siswa yang mampu
mengukur.83,33% Siswa yang mampu mengelompokkan benda.92,50% Siswa
yang aktif melakukan eksperimen. 95,83% Siswa yang aktif mengkomunikasikan
hasil eksperimennya.95,83% Siswa yang mampu menyimpulkan hasil
eksperimen.
Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa keaktifan siswa pada siklus 1
cukup baik, akan tetapi keaktifan siswa masih harus ditingkatkan guna
menghasilkan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa sehingga materi
yang diajarkan dapat diserap lebih baik.
c.Hasil Deskriptif
Berdasarkan penilaian sikap peserta didik kelas XI IPA 4 SMAN 8
Makassar dengan menggunakan inquiry role approach setiap pertemuan maka
didapatkan nilai rata-rata sikap peserta didik selama siklus I berlangsung yang
ditujukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
d.Tahap Refleksi
Hasil observasi yang telah dilaksanakan kemudian dianalisis dan
direfleksikan untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus pertama, baik dari segi keterlaksanaan pembelajaran
54
dengan kegiatan guru maupun kegiatan siswa melalui metode pembelajaran
inquiry role apparoach. Jika pada siklus pertama belum menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar fisika siswa, maka perlu adanya suatu tindakan lagi
sehingga peneliti akan melanjutkan pada siklus selanjutnya.
Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran di dalam
kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam
kegiatan pada siklus I didapatkan hasil refleksi sebagai berikut:
h. Guru telah mampu mengelolah dan melaksanakan kegiatan peserta didik
dalam pembelajaran dengan menggunakan metode inquiry role approach.
Hal ini berdasarkan data hasil pengamatan dalam lembar observasi bahwa
hanya sebagian kecil peserta didik yang tidak memeperhatikan materi yang
disampaikan oleh guru.
i. Dalam melakukan percobaan terdapat beberapa anggota kelompok yang
kurang efektif. Setelah pembelajaran siklus I selesai, guru menanyakan
pendapat peserta didik yang bersangkutan tentang kelompoknya. Ternyata
peserta didik yang kurang efektif dalam kerja kelompok selama siklus I
berlangsung penyebabnya adalah diganggu sama temanya.
j. Dari hasil tes evaluasi pertama pada siklus I ini, peserta didik yang tuntas
belajar 16 peserta didik, sedangkan yang belum tuntas belajar 14 peserta
didik. Ketuntasan belajar individual belum tercapai dengan melihat nilai rata-
rata kelasnya 28,83 yang seharusnya mencapai kriteria ketuntasan
minimalnya yaitu 40,00.
k. Kelompok yang dibentuk adalah kelompok yang heterogen, yaitu berdasarkan
55
nilai fisika sebelum dilakukan penelitian ini, setiap kelompok terdapat
anggota yang memiliki nilai yang tinggi dengan tujuan peserta didik yang
memiliki nilai yang tinggi bisa membimbing teman kelompoknya.
l. Pada saat Kuis Tim berlangsung, banyak peserta didik yang tidak bisa
menjawab pertanyaan dari kelompok lain, karena banyak siswa merasa sulit
dimengerti bahasa soal yang diberikan oleh kelompok lain. Tetapi banyak
siswa yang menanggapi benar salahnya jawaban dari kelompok lain
disebabkan satu kelompok rata-rata mengetahui jawaban dari pertanyaan
yang mereka buat
m. Banyaknya peserta didik meminta hadiah sebagai penghargaan ketika dapat
menjawab pertanyaan guru dengan benar dan pada saat setelah
mempersentasekan hasil diskusinya.
n. Setelah melakukan diskusi antara guru dengan peserta didik mengenai soal
tugas rumah yang diberikan terdapat beberapa hal yang membuat nilai tugas
menurun pada beberapa pertemuan yaitu, terlalu sulit soal, bahasa soal yang
kurang dimengerti. Sedangkan pada nilai kelompok dari hasil kerja LKPD
yang membuat nilai menurun dibeberapa pertemuan karena prosedur kerja
pada LKPD yang masih kurang dimengerti sehingga peserta didik
membutuhkan bimbingan guru yang lebih banyak.
Secara garis besar, pelaksanaan siklus pertama berlangsung cukup baik,
maka perlu beberapa perbaikan dan dilanjutkan ke siklus berikutnya, karena
berdasarkan hasil evaluasi, skor rata-rata kelas belum terpenuhi dan ketuntatasan
klasikal belum tercapai. Agar kemampuan peserta didik lebih mudah dalam
56
menemukan jawaban, bekerjasama dengan kelompok dapat ditumbuh
kembangkan dan hasil belajar peserta didik dapat lebih ditingkatkan, maka upaya
perbaikan pada siklus berikutnya seperti hal di bawah ini:
f. Lebih memperketat pengawasan kepada peserta didik yang sering melakukan
kegiatan yang kurang positif di dalam kelas dan memberikan sanksi kepada
peserta didik yang masih melakukan hal yang kurang positif di dalam kelas,
seperti disuruh berdiri atau biasa ditulis namanya,
g. Guru lebih memotivasi peserta didik untuk berani menjawab pertanyaan dari
kelompok lain, berani memberikan tanggapan, serta berani tampil ke depan
pada saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru
menginformasikan bahwa keberanian peserta didik merupakan salah satu
aspek yang akan dinilai oleh guru.
h. Memberikan motivasi kepada semua kelompok dengan memberitahukan
bahwa kelompok yang semua anggota kelompoknya aktif atau saling
kerjasama dalam menyelesaikan LKPD, kelompok yang paling cepat
menyelesaikan LKPD, kelompok yang mampu mempertanggungjawabkan
hasil kerja kelompoknya, serta aktif dalam menjawab pertanyaan dari
kelompok lain akan mendapat penghargaan berupa nilai.
i. Memperbaiki bahasa soal yang mudah dimengerti oleh peserta didik dan
memperbaiki bahasa pada prosedur kerja yang terdapat didalam LKPD untuk
mempermudah jalannya percobaan.
j. Melatih peserta didik dalam membuat soal yang tepat.
57
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Sikap Peserta Didik pada Siklus I
Pertemuan Skor Rata-rata Sikap
Kategori Skor Rata-rata Nilai
I 2,75 68,75 Cukup
II 3,29 82,25 Baik
III 3,43 85,75 Baik
IV 3,52 88,00 Baik
Data Primer Terolah (2016)
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor rata-rata peserta didik pada pertemuan
pertama 2,75, pada pertemuan kedua skor rata-rata sikap peserta didik sama
dengan 3,29, pada pertemuan ketiga skor rata-rata sikap peserta didik sama
dengan 3,43, dan pada pertemuan keempat skor rata-rata sikap peserta didik sama
dengan 3,52.
Data Primer Terolah (2016)
Gambar 4.1 Skor Kompetensi Sikap Peserta Didik Pada Siklus I
2.Siklus II
a. Hasil Analisis Kuantitatif
Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus II,
maka diperoleh hasil analisis deskriptif kuantitatif untuk skor tes hasil
belajarfisika siswa kelas XI IPA SMAN 8 Makassar selama 4 kali pertemuan
0
1
2
3
4
1 2 3 4
Skor rata-rata
Pertemuan
58
melaluimetode inquiry role approach pada proses pembelajaran dapat dilihat pada
Tabel 4.5
Tabel 4.6 Statistik SkorHasil BelajarFisika Siswa pada Siklus II
Statistik Skor Statistik
Subjek penelitian 30
Skor maksimum ideal 40
Skor rata-rata 30,73
Standar deviasi 1,98
Skor tertinggi 33
Skor terendah 25
Rentang skor 7
Tabel 4.6, diperoleh bahwa rata-rata skorhasil belajarFisika setelah
pemberian tindakan pada siklus II adalah 30,73 dari skor ideal yang dapat dicapai
oleh siswa yaitu 40. Skor tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 32 dan skor
terendah 25 dengan standar deviasi 1,98.
Apabila skorhasil belajarfisika siswa tersebut dikelompokkan kedalam 5
kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skorhasil
belajarfisika siswa pada siklus II sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase SkorHasil BelajarFisika
Siswa pada Siklus II
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)
Sangat rendah 0 0
Rendah 2 6,66
Sedang 6 20,00
Tinggi 22 73,33
Sangat tinggi 0 0
Jumlah 30 100
59
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi tersebut memperlihatkan bahwa dari 30
orang siswa yang mengikuti tes hasil belajarsiklus II, yang berada pada
kategoriyang sangat rendah sebesar 6,66 %, pada kategori sedang sebesar 20,00
%, pada kategori tinggi sebesar 73,33 % dan pada kategori sangat tinggi sebesar
0%.
Sedangkan distribusi frekuensi dan persentase ketuntasan belajar fisika
pada siklus IIdapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Ketuntasan Belajar Fisika
Peserta Didik pada Siklus II
Daya Serap
Siswa
Kategori
Ketuntasan Belajar Frekuensi Persentase (%)
Tidak tuntas 6 20,00
Tuntas 24 80,00
Jumlah 30 100
Tabel 4.8 diperoleh bahwa dari 30 orang siswa kelas XI IPA SMAN 8
Makassar, setelah diajar melalui metode Inquiry Role Approachpada siklus II
ternyata sebanyak 6 orang dengan persentase 20,00 %siswa masuk pada kategori
tidak tuntas dan 24 orang dengan persentase 80,00 % siswa yang masuk kategori
tuntas.
Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajarsiswa
setelah diajar melalui metode Inquiry Role Approachdari siklus I ke siklus II.
Peningkatan ini terjadi karena pada saat proses belajar mengajar berlangsung di
kelas, guru melakukan perbaikan-perbaikan dimana salah satunya adalah
memberikan bimbingan sesuai kebutuhan siswa, khususnya siswa yang tidak
tuntas pada pertemuan sebelumnya.
60
b. Hasil Analisis Kualitatif
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus
II, dapat dilihat pada Tabel 4.8 Hasil Observasi yang dilakukan pada tiap
pertemuan.
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
No Komponen yang diamati Pertemuan
Persentase % VI VII VIII IX X
1. Siswa yang hadir pada saat
pembelajaran 29 29 30 29
T
E
S
S
I
K
L
U
S
2
97,50
2.
Siswa yang memperhatikan
pengarahan mengenai hal hal
apa saja yang dilakukan
dalam melakukan eksperimen
29 29 30 29 97,50
3. Siswa yang mampu
mengamati 29 29 30 29 97,50
4. Siswa yang mampu
mengukur 27 29 30 29 95,83
5 Siswa yang mampu
mengklasifikasikan 27 29 30 29 95,83
6 Siswa yang mampu
melakukan eksperimen 29 29 30 29 97,50
7 Siswa yang mampu
mengkomunikasikan 29 29 30 29 97,50
8
Siswa yang mampu
menyimpulkan hasil
eksperimen
29 29 30 29 97,50
Tabel 4.9 Hasil observasi aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
siklus IIyang terdiri dari 4 kali pertemuan, terdapat 97,50 % siswa yang hadir pada
saat pembelajaran. 97,50 % Siswa yang memperhatikan pengarahan mengenai hal
hal apa saja yang yang dilakukan dalam melakukan eksperimen,97,50 %Siswa
yang aktif mengamati alat percobaan.95,83 %Siswa yang mampu mengukur.95,83
61
% Siswa yang mampu mengelompokkan benda.97,50 % Siswayang aktif
melakukan eksperimen.97,50 % Siswa yang aktif mengkomunikasikan hasil
eksperimennya.97,50 % Siswa yang mampu menyimpulkan hasil eksperimen..
Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa keaktifan siswa pada siklus II sudah
jauh lebih baik dibandingkan aktivitas siswa pada siklus 1.
c.Hasil Deskriptif
Berdasarkan penilaian sikap peserta didik kelas XI IPA 4 SMAN 8
Makassar dengan menggunakan inquiry role approach setiap pertemuan maka
didapatkan nilai rata-rata sikap peserta didik selama siklus I berlangsung yang
ditujukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Sikap Peserta Didik pada Siklus II
Pertemuan Skor Rata-rata Sikap
Kategori Skor Rata-rata Nilai
VI 3,69 92,25 Baik
VII 3,75 93,75 Baik
VIII 3,68 92,00 Baik
IX 3,77 94,25 Baik
Data Primer Terolah (2016)
Pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor rata-rata peserta didik pada pertemuan
pertama 3,69, pada pertemuan kedua skor rata-rata sikap peserta didik sama
dengan 3,75, pada pertemuan ketiga skor rata-rata sikap peserta didik sama
dengan 3,68, dan pada pertemuan keempat skor rata-rata sikap peserta didik sama
dengan 3,77.
62
Data Primer Terolah (2016)
Gambar 4.2 Skor Kompetensi Sikap Peserta Didik Pada Siklus II
d.Tahap Refleksi
Pada tahap ini, segala kekurangan yang terjadi di siklus II diamati
kembali dan dilihat peningkatannya. Dari hasil analisis dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan rancangan peneliti ketika
proses pembelajaran berlangsung disiklus I berkurang pada siklus II.
2. Kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh peneliti saat menerapkan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik disiklus I tidak terulang lagi
disiklus II, bahkan pada setiap pertemuan selalu mengalami peningkatan dan
bisa dikategorikan peneliti telah melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan ini dengan sangat baik. Hal ini disebabkan karena peneliti sudah
terbiasa dengan metode pembelajaran yang diterapkan.
3,6
3,65
3,7
3,75
3,8
1 2 3 4
Skor Rata-rata
Pertemuan
63
3 Rekapitulasi Hasil Analisis Kuantitatif pada Siklus I dan Siklus II
Berikut akan diperlihatkan grafik perubahan peningkatan skor tes hasil
belajarFisika siswa setelah pelaksanaan tindakan pengajaran dalam proses belajar
mengajar pada siklus I dan siklus II.
Gambar 4.3 Frekuensi Skor Hasil belajar Fisika Setelah Proses
Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.2, pada siklus Isiswa yang berada pada kategori sangat rendah
sebanyak 0 orang (0 %) berkurang pada siklus II menjadi0 orang (0 %), siswa
yang berada pada kategori rendah sebanyak 10 orang (33,33 %) berkurang pada
siklus II menjadi2orang (6,66 %), siswa yang berada pada kategori sedang
sebanyak 11 orang (36,66 %) bertambah pada siklus II menjadi 6 orang (20,00
%), siswa yang berada pada kategori tinggi sebanyak 9 orang (30,00 %)
bertambah pada siklus II menjadi 22 orang (73,33 %), dan tidak terdapat siswa
yang berada pada kategori sangat tinggi pada siklus Idan siklus II.
0123456789
101112131415161718
SR (0-60) R (61-70) S (71-80) T (81-90) ST (91-100)
Siklus 1 Siklus 2
64
Sedangkan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat berdasarkan daya serap
siswa seperti pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik Persentase Ketuntasan Belajar pada Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.2 di atas, diperoleh bahwa dari 30 orang siswa kelas XI IPA
SMAN 8 Makassar, setelah pemberian tindakan pada siklus I ternyata sebanyak
14 orang (46,66 %) siswamasuk pada kategori tidak tuntas dan 16 orang (53,33
%) siswa yang masuk pada kategori tuntas. Setelah diberikan tindakan pada siklus
II terjadi peningkatan hasil belajarfisika dimana siswa yang berada pada kategori
tidak tidak tuntas menjadi 6 orang(20,00 %) dan 24 orang (80,00 %) siswa yang
masuk kategori tuntas.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bagian
sebelumnya, maka secara deskriptif penelitian ini dapat menunjukkan perbedaan
hasil belajaryang diperoleh oleh siswa pada siklus I dan siklus II melalui metode
Inquiry Role Approach.
Siklus 1
Tidak Tuntas Tuntas
Siklus 2
14 Orang
46,66 % 16 Orang
53,33 % 24 Orang
80,00 %
6 Orang
20,00 %
65
Dalam proses pembelajaran siswa diharapkan aktif atau terlibat langsung
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, bukan menerima sepenuhnya
informasi dari guru. Salah satu cara yang melibatkan langsung siswa dalam
proses pembelajaran adalah dengan menghadapkannya pada suatu masalah ,
kemudian menyelidiki tentang bagaimana sesuatu itu bekerja dan mencari
jawaban permasalahan sendiri dengan mendesain dan melakukan eksperimen .
Salah satu cara pemecahan masalah dalam fisika adalah dengan melakukan
metode inquiry role approach.
Dalam metode inquiry role approach, siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri, mencari kebenaran atau mencari suatu hukum atau dalil dan
menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itudari hal yang bersifat khusus
menuju hal yang lebih umum. Dengan kata lain metode inquiry role
approachmerupakan siswa dapat menemukan sendiri sebuah pernyataan dalam
fisika secara berkelompok sebanyak 4 orang sehingga mereka bisa lebih mudah
untuk menemukan jawabannya.
Berdasarkan analisis data dan hasil tes siklus pada akhir pembelajaran,
hasil belajar fisika kelas XI IPA 4 SMAN 8 Makassar yang diajar dengan
menggunakan metode pembelajaran Inquiry Role Approach. Jumlah peserta didik
yang diteliti sebanyak 30 peserta didik.
Dari aspek afektif, kognitif dan psikomotor dapat dikelompokan
berdasarkan Tabel 4.11
66
Tabel 4.11.Pengelompokkan hasil penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
No. Peserta Didik Sikap Pengetahuan Keterampilan
1 2 Sangat baik Sangat baik Sangat baik
2 1 Sangat baik Sangat baik Baik
3 3 Sangat baik Baik Sangat baik
4 10 Baik Baik Baik
5 1 Baik Baik Cukup
6 1 Baik Cukup Baik
7 1 Baik Cukup Cukup
8 7 Cukup Cukup Cukup
9 1 Kurang Cukup Cukup
10 3 Kurang Cukup Kurang
Dari Tabel 4.11 ada 2 peserta didik yang mendapat nilai sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang sangat baik, hal ini terlihat bahwa peserta didik ini
senantiasa memperhatikan mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran,
yaitu menanggapi saat guru menyampaikan motivasi, aktif dalam melakukan
berdiskusi, meminta bimbingan pada saat mengerjakan LKS, menanggapi
presentase kelompok lain, aktif dalam menjawab pertanyaan, serta aktif dalam
menanggapi jawaban dari kelompok lain. Dari keaktifanya selama proses
pembelajaran kedua peserta didik ini mendapat nilai yang sangat baik. Ada 1
orang peserta didik yang mendapat nilai sikap dan pengetahuan sangat baik,
tetapi nilai psikomotornya baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik ini
senantiasa memperhatikan mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran,
yaitu menanggapi saat guru menyampaikan motivasi, aktif dalam melakukan
diskusi, meminta bimbingan pada saat mengerjakan LKS, menanggapi jawaban
dari kelompok lain tetapi hanya pengolaan datanya yang sedikit keliru. Ada 3
peserta didik yang mendapat nilai sikap dan keterampilan sangat baik, tetapi nilai
pengetahuanya baik. Hal ini menunjukan bahwa peserta didik ini memperhatikan
67
mulai awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran, yaitu menanggapi saat guru
menyampaikan motivasi, aktif dalam melakukan percobaan, meminta bimbingan
pada saat mengerjakan LKS, menanggapi presentase kelompok lain, aktif dalam
menjawab pertanyaan dari kelompok lain, tetapi pada saat tes siklus akhir siswa
ini ada sedikit keliru dalam mengisi soal. 10 peserta didik yang mendapat nilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan baik, karena peserta didik ini
memperhatikan pelajaran mulai awal sampai akhir pembelajaran, aktif dalam
kerja kelompok, tetapi belum aktif dalam menjawab pertanyaan dan menanggapi
jawaban dari kelompok lain. Peserta didik ini tidak terlalu berani meminta
bimbingan pada saat melakukan LKPD.1 peserta didik yang mendapat nilai sikap
dan pengetahuan baik, tetapi nilai sikapnya cukup. Hal ini ditandai dengan
memperhatikan pelajaran mulai awal sampai akhir pembelajaran, aktif dalam
kerja kelompok tetapi belum aktif dalam menjawab pertanyaan dan menanggapi
jawaban dari kelompok lain. Hal ini menunjukkan juga bahwa nilai hasil tes
mendapat nilai yang baik.Ada 1 peserta didik yang mendapat nilai sikap dan
keterampilan baik, tetapi nilai pengetahuanya cukup. Peserta didik ini
memperhatikan pelajaran mulai awal sampai akhir pembelajaran, aktif dalam
kerja kelompok, tetapi belum aktif dalam menjawab pertanyaan dan menanggapi
jawaban dari kelompok lain tetapi selalu ribut. Peserta didik ini cepat lupa
dengan pelajaran sehingga pada saat tes akhir peserta didik ini mendapat nilai
yang cukup.1 peserta didik yang mendapat nilai sikap baik tetapi nilai
pengetahuan dan keterampilanya cukup.Peserta didik ini selalu memperhatikan
materi pembelajaran dari awal sampai akhir, tetapi malu untuk meminta
68
bimbingan pada saat pratikum.7 peserta didik yang mendapat nilai sikap,
pengetahuan dan psikomotor cukup baik.Peserta didik ini cenderung pendiam,
hanya memperhatikan saja tetapi tidak aktif dalam kerja kelompok terutama
menjawab pertanyaan dari kelompok lain. Ada 1 peserta didik yang mendapat
nilai sikap kurang tetapi nilai pengetahuan dan keterampilan cukup baik.Peserta
didik ini selalu menggagu temanya tetapi pada saat melakukan pratikum sedikit
aktif walaupun tidak bisa mengolah data.3 peserta didik yang mendapat nilai
sikap dan psikomotor kurang, tetapi nilai pengetahuanya cukup. Peserta didik
selalu melakukan kegiatan lain pada proses pembelajaran berlangsung.
Atas dasar hal tesebut maka hasil belajar fisika siswa akan dapat
ditingkatkan melalui metode inquiry role approach. Dari hasil penelitian dapat
dihasilkan data yaitu hasil persentase skor hasil belajar fisika siswa, adapun pada
siklus I yaitu jumlah siswa yang mendapatkan skor nilai 20 sampai 25 adalah 10
orang atau 33,33%, jumlah siswa yang mendapatkan skor nilai 25 sampai 30
adalah 11 orang atau 36,66%, jumlah siswa yang mendapatkan skor nilai 30
sampai 35 adalah 9 orang atau 30,00%. Hal tersebut membuktikan bahwa pada
siklus I masih banyak siswa yang belum memperhatikan pelajaran. Namun pada
siklus II jumlah siswa yang mendapatkan skor nilai 20-25 adalah 2 orang atau
6,66%, jumlah siswa yang mendapatkan skor nilai 26-30 adalah 6 orang atau
20,00%, jumlah siswa yang mendapatkan skor nilai 31 sampai 35 adalah 22
orang atau 73,33%. Hal ini membuktikan bahwa hasil dari siklus II meningkat
drastis dari hasil siklus I. Selain itu hal yang membuktikan bahwa hasil belajar
fisika siswa dapat ditingkatkan yaitu pada analisis deskriptif pada bagian
69
sebelumnya yaitu skor rata-rata perolehan hasil belajar fisika siswa siklus I dan
siklus II berturut turut adalah 53,33dan 80,00. Perbedaan skor rata rata perolehan
siswa dari siklus I dan siklus II tersebut menggambarkan metode inquiry role
approach dapat meningkatkan hasil belajarfisika siswa kelas XI IPA SMAN 8
Makassar.
Adapun nilai analisis LKPD siswa selama siklus I dan siklus II dapat
dirata-ratakan menjadi 84,74 dan dapat dipersentasekan dengan 84,74% dari 30
siswa. Nilai LKPD siswa tiap pertemuan dapat dilihat di tabel lampiran daftar
nilai siswa kelas XI IPA 4 SMAN 8 Makassar yaitu setiap LKPD berikutnya akan
meningkat satu sama lain. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa
tiap pertemuan meningkat. Nilai mentah siswa meningkat di setiap pertemuannya.
Dari hasil analisis observasi memperlihatkan bahwa pada selama
pelaksanaan siklus I dan siklus II siswa yang hadir pada saat pembelajaran
mengalami peningkatan perolehan persentase sebesar 1,67 %. Siswa yang
memperhatikan pengarahan mengenai hal hal apa saja yang yang dilakukan dalam
melakukan eksperimen mengalami peningkatan sebesar 1,67 %.Siswa yang aktif
mengamati alat percobaan meningkat sebesar 10,84 %.Siswa yang mampu
mengukur meningkat sebesar 22,50 %. Siswa yang aktif melakukan eksperimen
juga meningkat sebesar 5,00 %.Siswa yang mampu mengklasifikasikan meningkat
sebesar 5,00%.Siswa yang aktif mengkomunikasikan hasil eksperimennya sebesar
1,67%.Siswa yang mampu menyimpulkan hasil eksperimen sebesar 1,67 %.
Jika dilihat dari perbedaan persentase perolehan selama pelaksanaan
dari siklus I ke siklus II maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan
70
pembelajaran siswa melalui metode inquiry role approach. Keberhasilan tersebut
dikarenakan dalam proses pembelajaran siswaaktif dan terlibat langsung pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran, sehingga setelah di adakan tes maka terjadi
peningkatan hasil belajar fisika siswa.
71
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini,
maka dapat disimpulkan bahwa metode inquiry role approach dalam
pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA
SMAN 8 Makassar. Sehingga, metode inquiry role approach dapat dijadikan
alternative dalam proses pembelajaran fisika.
B. SARAN
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada guru-guru khususnya guru mata pelajaran fisika agar
dapat menerapkan metode inquiry role approach untuk meningkatkan hasil
belajar fisika siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini
dengan mengkaji metode inquiry role approach secara lebih mendalam lagi.
3. Kepada peneliti lain yang berniat melaksanakan penelitian yang berkaitan
dengan metode inquiry role approach dapat menjadikan hasil penelitian ini
sebagai bahan perbandingan.
72
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan dan Ahmadi, Lif Khoiru. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif dalam Kelas. Prestasi Publisher: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian yang Baik dan Tepat. Bumi
Aksara. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Bumi Aksara. Jakarta.
Ekapurwa. http://ekapurwa.wordpress.com/2011/05/31/model-pembelajaran-
inquiry-training.html.diakses 4 Juni 2016.
Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model mengajar yang Mudah Diterima Murid.
DIVA Press: Jogjakarta.
Indrawati. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Pendekatan
Missouri Mathematics Project (MMP) Setting Kooperatif pada Siswa
Kelas X SMA Al-Amanah Kabupaten Jeneponto. Skripsi FKIP.
UNISMUH: Makassar.
Kambuno, Jumiati. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN
2338 3240. SMP Negeri 1 Palu. Sulawesi Tengah
Permendikbud No.103 Tahun 2014. http//www.google.permendikbudRI.peraturan
menteripendidikandankebudayaanrepublikindonesia.google.com/2014/12/
10.Diakses 10 Oktober 2016.
Permendikbud RI Tahun 2014. http//www.google.permendikbudRI.peraturan
menteripendidikandankebudayaanrepublikindonesia.google.com/2014/12/
10.Diakses 10 Oktober 2016.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran: Alfabeta Bandung.
Sudjana,N. 1992. Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algasindo: Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Alfabeta:
Bandung.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Tindakan. Bumi Aksara: Yogyakarta.
Suprijono. 2009. Metode-metode Pembelajaran. Erlangga : Bandung.
73
Sutarno, M. http://artikelpendidikan.wordpress.com/2012/10/21/Model-
Pembelajaran Discovery-Inquiry_html. Diakses 4 Juni 2016.
Tbobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Ar-
Ruzz Media: Jogjakarta.
Vivanti, dkk. 2011. Analisis Hasil Belajar Fisika Siswa melaui Model
Pembelajaran Inquiry Role Apparoach dilihat dari Gaya Belajar Siswa
(Visual,Auditorial,Karakteristik). Jurnal Pendidikan MIPA. Universitas
Lampung
74
LAMPIRAN
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 8 Makassar
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI / I (Satu )
Materi Pokok : Gerak harmonic sederhana
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong, kerja sama,toleransi,damai),santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denagan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, Menerapkan, Menganalisis pengetahuan factual,konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
II. Kompetensi dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan Yang Menciptakanya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan Yang menciptakanya dan mengatur karakteristik
Fenomena gerak , fluida dan kalor
76
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, obyektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab terbuka kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari hari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari – hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaksanakan
hasil percobaan
3.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi dalam gerak harmonik sederhana
III. Indikator Pencapaian kompetensi
1. Menyimak informasi mengenai energi dalam gerak harmonic sederhana
2 .Membuat pertanyaan mengenai energi dalam gerak harmonic sederhana
3 .Melakukan eksperimen dengan menggunakan bandul sederhana dan pegas
untuk memahami konsep energi dalam gerak harmonic sederhana
4. Menyimpulkan hasil analisis data energi dalam gerak harmonik sederhana
5. Mengkomonikasikan hasil pengamatan tentang energi dalam gerak
harmonik sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengkaji literatur (mengamati ), berdiskusi ( menanya ),
mengumpulkan
informasi ( mengeksplorasi ) peserta didik dapat :
1. Menyimak informasi mengenai energi dalam gerak harmonik sederhana
2. Membuat pertanyaan mengenai energi dalam gerak harmonik sederhana
3. Melakukan eksperimen dengan menggunakan bandul sederhana dan pegas
untuk memahami konsep energi dalam gerak harmonic sederhana
4. Menyimpulkan hasil analisis data energi dalam gerak harmonik sederhana
5.Mengkomonikasikan hasil pengamatan tentang energi dalam gerak
harmonik sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan.
V. Materi Pembelajaran
1. Energi potensial
77
2. Energi kinetik
3. Energi mekanik
4. Hukum kekekalan energi pada getaran harmonik
VI. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Inquiry Role Appoach
Metode : inquiry (penemuan), Tanya jawab.
VII. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Sumber Belajar : cetak (buku) dan elektronik (internet).
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Fase 1 : Orientasi
Siswa berdoa kemudian menyiapkan buku pelajaran dan guru
mempersiapkan media, dan bahan pembelajaran yang
berhubungan dengan usaha dan energi.
Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang Hukum
Newton.
Menjelaskan kaitan Usaha danEnergi denganHukum Newton
(KD sebelumnya).
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Fase 2 : Pengorganisasian peserta didik
Peserta Didik dengan tekun duduk bersama dengan teman
kelompoknya
Peserta Didik menerima materi ajar dengan mengucapkan
terima kasih
Peserta Didik dengan tekun dan jujur berdiskusi dengan teman
10
menit
78
Rincian Kegiatan Waktu
kelompoknya tentang materi yang diberikan
Peserta Didik mengajukan pertanyaan dengan tekun kepada
teman kelompoknya
Peserta Didik dengan tanggung jawab memberikan tugas
kepada gurunya
Guru menyampaikan pentingnya focus untuk mengikuti
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Fase 3 : Penyelidikan individu dan kelompok
Peserta Didik dengan tekun mengamati berbagai fakta, konsep,
dan prinsip usaha dan energy pada papan proyeksi. Menanyakan
fakta, konsep, dan prinsip untuk meningkatkan pemahaman,
kemudian mencoba dan mengumpulkan informasi untuk
menyelesaikan berbagai persoalan yang berhubungan dengan
Gerak harmonik sederhana (dan dimungkinkan berdiskusi
dengan sekelas).
Peserta Didik diberikan lembar kerja siswa 1, dengan jujur
mengamati prosedur mengerjakan soal, tanggung jawab
menanyakan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan
prosedur, kemudian mencoba menjawab soal-soal dengan jujur
sesuai prosedur sehingga memahami prinsip usaha dan energy
dari kemampuan menyelesaikan lembar kerja siswa.
Fase 4 : Pengembangan dan penyajian hasil
Peserta Didik dengan jujur dan tanggung jawab merapikan
hasil diskusi kelompok dan mempersiapkan diri untuk
menyampaikan hasil pekerjaannya.
Peserta Didik dengan tanggung jawab dan jujur menampilkan
dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
70
menit
79
Rincian Kegiatan Waktu
Penutup
Fase 5 : Analisa dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Guru mengevaluasi pemahaman siswa dengan melakukuan kuis
(post test) terkait Gerak harmonik sederhana
10
menit
Penilaian Hasil Belajar
FORMAT PENGISIAN PENILAIAN
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Ket
( T/S/B) Jujur Tekun Tanggung
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
Penjelasan :
Tekun
Skor 4 jika minimal 4 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 3 jika minimal 3 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 2 jika minimal 2 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 1 jika minimal 1 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Jujur
Skor 4 jika minimal 4 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 3 jika minimal 3 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 2 jika minimal 2 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 1 jika minimal 1 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
80
bertanggungjawab
Skor 4 jika minimal 4 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 3 jika minimal 3 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 2 jika minimal 2 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 1 jika minimal 1 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Keterangan :
T : Tercapai
S : Sebagian Tercapai
B : Belum Tercapai
Makassar, . . . . . . . . . .2016
Mengetahui
Peneliti Kepala Sekolah
Nurul Fadilah Drs. H. Muh. Asrar,M.Pd.I
NIM: 10539108112 NIP: 1970617 199412 1 003
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMAN 8 MAKASSAR
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI IPA / 1 (satu)
Pokok Bahasan : Hukum Hooke
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong-royong, kerja sama,toleransi,damai),santun, responsive dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif denagan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, Menerapkan, Menganalisis pengetahuan factual,konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah,menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
II. Kompetensi dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan Yang Menciptakanya
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan Yang menciptakanya dan mengatur
karakteristik Fenomena gerak , fluida dan kalor
82
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah ( memiliki rasa ingin tahu, obyektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab terbuka kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari hari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari – hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaksanakan
hasilpercobaan
3.2 Menerapkan konsep dan prinsip energi hukum hooke.
III. Indikator Pencapaian kompetensi
1. Menyimak informasi mengenai energi dalam gerak harmonic sederhana
2 .Membuat pertanyaan mengenai energi dalam gerak harmonic sederhana
3 .Melakukan eksperimen dengan menggunakan bandul sederhana dan pegas
untuk memahami konsep energi dalam gerak harmonic sederhana
4. Menyimpulkan hasil analisis data energi dalam gerak harmonik sederhana
5. Mengkomonikasikan hasil pengamatan tentang energi dalam gerak
harmonik sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan
IV. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengkaji literatur (mengamati ), berdiskusi ( menanya ),
mengumpulkan informasi ( mengeksplorasi ) peserta didik dapat :
1. Menyimak informasi mengenai energi dalam gerak harmonik sederhana
2. Membuat pertanyaan mengenai energi dalam gerak harmonik sederhana
3. Melakukan eksperimen dengan menggunakan bandul sederhana dan pegas
untuk memahami konsep energi dalam gerak harmonic sederhana
4. Menyimpulkan hasil analisis data energi dalam gerak harmonik sederhana
5. Mengkomonikasikan hasil pengamatan tentang energi dalam gerak
harmonik sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan.
83
V. Materi Pembelajaran
Hukum Hooke
Hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dengan pertambahan
panjang pegas x pada daerah elastisitas pertama kali dikemukakan oleh Robert
Hooke (1635 - 1703), yang kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Pada daerah
elastis linier, besarnya gaya F sebanding dengan pertambahan panjang x.
Secara matematis dapat dituliskan:
F = kx
keterangan
F = Gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
x = Pertambahan panjang pegas (m)
k = konstanta pegas (N/m)
Berdasarkan persamaan diatas, maka
Hukum Hooke dapat dinyatakan:
“Pada daerah elastisitas benda, besarnya pertambahan panjang sebanding
dengan gaya yang bekerja pada benda”. Sifat pegas seperti ini banyak digunakan
dalamkehidupan sehari-hari, misalnya pada neraca pegas danpada kendaraan
bermotor (pegas sebagai peredam kejut).
VI. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Inquiry Role Appoach
Metode : inquiry (penemuan), Tanya jawab.
VII. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Sumber Belajar : cetak (buku) dan elektronik (internet).
X1 X2
F1
F2
84
I. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Fase 1 : Orientasi
Siswa berdoa kemudian menyiapkan buku pelajaran dan guru
mempersiapkan media, dan bahan pembelajaran yang
berhubungan dengan usaha dan energi.
Merefleksi hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang Hukum
Newton.
Menjelaskan kaitan Usaha danEnergi denganHukum Newton
(KD sebelumnya).
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Fase 2 : Pengorganisasian peserta didik
Peserta Didik dengan tekun duduk bersama dengan teman
kelompoknya
Peserta Didik menerima materi ajar dengan mengucapkan
terima kasih
Peserta Didik dengan tekun dan jujur berdiskusi dengan teman
kelompoknya tentang materi yang diberikan
Peserta Didik mengajukan pertanyaan dengan tekun kepada
teman kelompoknya
Peserta Didik dengan tanggung jawab dan jujur memberikan
tugas kepada gurunya
Guru menyampaikan pentingnya focus untuk mengikuti
pembelajaran.
10
menit
Kegiatan Inti
Fase 3 : Penyelidikan individu dan kelompok
Peserta Didik dengan tekun mengamati berbagai fakta, konsep,
dan prinsip usaha dan energy pada papan proyeksi. Dengan
tanggung jawab Menanyakan fakta, konsep, dan prinsip untuk
70
menit
85
Rincian Kegiatan Waktu
meningkatkan pemahaman, kemudian mencoba dan
mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan berbagai
persoalan yang berhubungan dengan hukum hooke (dan
dimungkinkan berdiskusi dengan sekelas).
Peserta Didik diberikan lembar kerja siswa 1, mengamati
prosedur mengerjakan soal, menanyakan untuk memastikan
tidak terjadi kesalahan prosedur, kemudian mencoba menjawab
soal-soal dengan jujur sesuai prosedur sehingga memahami
prinsip usaha dan energy dari kemampuan menyelesaikan
lembar kerja siswa.
Fase 4 : Pengembangan dan penyajian hasil
Peserta Didik dengan jujur dan tanggung jawab merapikan
hasil diskusi kelompok dan mempersiapkan diri untuk
menyampaikan hasil pekerjaannya.
Peserta Didik dengan tanggung jawab dan jujur menampilkan
dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Penutup
Fase 5 : Analisa dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Guru mengevaluasi pemahaman siswa dengan melakukuan kuis
(post test) terkait hukum hooke.
10
menit
Penilaian Hasil Belajar
FORMAT PENGISIAN PENILAIAN
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Ket
( T/S/B) Jujur Tekun Tanggung
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
86
1
2
3
Penjelasan :
Tekun
Skor 4 jika minimal 4 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 3 jika minimal 3 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 2 jika minimal 2 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 1 jika minimal 1 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Jujur
Skor 4 jika minimal 4 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 3 jika minimal 3 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 2 jika minimal 2 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 1 jika minimal 1 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
bertanggungjawab
Skor 4 jika minimal 4 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 3 jika minimal 3 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 2 jika minimal 2 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Skor 1 jika minimal 1 x siswa menunjukkan sikap tekun dalam pembelajaran
Keterangan :
T : Tercapai
S : Sebagian Tercapai
B : Belum Tercapai
Makassar, . . . . . . . . . .2016
Mengetahui
Peneliti Kepala Sekolah
Nurul Fadilah Drs. H. Muh. Asrar,M.Pd.I
NIM: 10539108112 NIP: 1970617 199412 1 003
87
PERIODE DAN FREKUENSI
Perhatikan sebuah benda kecil bermassa m yang berputar berlawanan arah
jarum jam dalam lingkaran yang radiusnya A, dengan kecepatan konstan vmaks, di
atas meja seperti gambar 1a. Seperti dilihat dari atas, geraknya adalah lingkaran
dalam bidang xy. Tetapi orang yang melihat gerak ini dari tepi meja akan melihat
gerakan berosilasi bolak-balik, dan gerak satu dimensi ini tepat sesuai dengan
gerak harmonik sederhana, seperti sekarang kita akan lihat.
Gambar 1: (a) Gerak melingkar dari benda kecil (ungu), (b) Tampak samping dari
gerak melingkar dan (c) suatu benda yang bergerak harmonik sederhana.
Apa yang dilihat orang tersebut, dan apa yang kita minati, adalah proyeksi
dari gerak melingkar ke sumbu x, gambar 1b. Untuk melihat bahwa gerak x ini
analog dengan GHS, mari kita menghitung besarnya komponen x dari kecepatan
vmaks, yang dilabeli v pada gambar 1. Dua segitiga yang melibatkan Ө pada
gambar 1a adalah sama, sehingga
88
Atau
Ini adalah tepat dengan permukaan untuk laju dari sebuah massa yang
bergetar dengan harmonik sederhana, seperti gambar 1c. Dengan demikian
proyeksi pada sumbu x dari suatu benda bergulir dalam lingkaran memiliki
gerakan yang sama dengan sebuah massa yang menjalani GHS.
Kita sekarang dapat menentukan periode GHS karena sama dengan waktu
suatu benda berputar dalam lingkaran penuh. Pertama kita perhatikan bahwa
kecepatan vmaks adalah sama dengan keliling lingkaran (jarak) dibagi dengan T:
kita menyelesaikan untuk periode T dalam suku A :
Kita sudah pelajari sebelumnya bahwa A/vmaks = (m/k)1/2
. Maka
dan karena frekuensi GHS, f = 1/T, maka
dari kedua persamaan periode dan frekuensi di atas, kita simpulkan bahwa,
periode dan frekuensi suatu benda yang bergerak harmonik sederhana hanya
bergantung pada massa m dan konstanta pegas k, tetapi tidak pada amplitudo A.
89
HUKUM HOOKE
A. PENGERTIAN HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
Hukum Hooke dan elastisitas merupakan dua istilah yang saling
berkaitan. Untuk memahami arti kata elastisitas, banyak orang menganalogikan
istilah tersebut dengan benda-benda yang terbuat dari karet, meskipun pada
dasarnya tidak semua benda dengan bahan dasar karet bersifat elastis. Kita
ambil dua contoh karet gelang dan peren karet. Jika karet gelang tersebut
ditarik, maka panjangnya akan terus bertambah sampai batas tertentu.
Kemudian, apabila tarikan dilepaskan panjang karet gelang akan
kembali seperti semula. Berbeda halnya dengan permen karet, Jika ditarik
panjangnya akan terus bertambah sampai batas tertentu tapi apabila tarikan
dilepaskan panjang permen karet tidak akan kembali seperti semula. Hal ini
dapat terjadi karena karet gelang bersifat elastis sedangkan permen karet
bersifat plastis. Namun, apabila karet gelang ditarik terus menerus adakalanya
bentuk kareng gelang tidak kembali seperti semula yang artinya sifat elastisnya
telah hilang. Sehingga diperlu tingkat kejelian yang tinggi untuk
menggolongkan mana benda yang bersifat elastis dan plastis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan suatu
benda untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya pada benda tersebut
dihilangkan. Keadaan dimana suatu benda tidak dapat lagi kembali ke bentuk
semula akibat gaya yang diberikan terhadap benda terlalu besar disebut sebagai
batas elastis. Sedangkan hukum Hooke merupakan gagasan yang
diperkenalkan oleh Robert Hooke yang menyelidiki hubungan antar gaya yang
bekerja pada sebuah pegas/benda elastis lainnya agar benda tersebut bisa
kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas elastisitasnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji
jumlah gaya maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya
90
elastis (seringnya pegas) agar tidak melwati batas elastisnya dan
menghilangkan sifat elastis benda tersebut.
B. KONSEP HUKUM HOOKE DAN ELASTISITAS
Bunyi Hukum Hooke ialah “Jika gaya tarik yang diberikan pada
sebuah pegas tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang
pegas berbanding lurus/sebanding dengan gaya tariknya”.
Jika gaya yang diberikan melampaui batas elastisitas, maka benda tidak
dapat kembali ke bentuk semula dan apabila gaya yang diberikan jumlahnya
terus bertambah maka benda dapat rusak. Dengan kata lain, hukum Hooke
hanya berlaku hingga batas elastisitas.
Dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep hukum Hooke
ini menjelaskan mengenai hubungan antara gaya yang diberikan pada sebuah
pegas ditinjau dari pertambahan panjang yang dialami oleh pegas tersebut.
Besarnya perbandingan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas adalah
konstan. Fenomena ini dapat lebih mudah dipahami dengan memperhatikan
gambar grafik berikut ini.
91
Gambar 1, menjelaskan bahwasanya
jika pegas ditarik ke kanan maka pegas akan meregang dan bertambah panj
ang. Jika gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak terlalu besar, maka
pertambahan panjang pegas sebanding dengan besarnya gaya tarik. Dengan kata
lain, semakin besar gaya tarik, semakin besar pertambahan panjang pegas.
Pada Gambar 2, digambarkan bahwa kemiringan grafik sama besar yang
menunjukkan perbandingan besar gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan. Hal ini menggambarkan sifat kekakuan dari sebuah pegas yang
dikenal sebagai ketetapan pegas. Secara matematis hukum Hooke dapat
dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
F = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
C. BESARAN DAN RUMUS DALAM HUKUM HOOKE DAN
ELASTISITAS
1. Tegangan
92
Tegangan merupakan keadaan dimana sebuah benda mengalami
pertambahan panjang ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu
ujungnya sedangkan ujung lainnya ditahan. Contohnya, misal seutas kawat
dengan luas penampang x m2, dengan panjang mula-mula x meter ditarik
dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang
lain ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar x
meter. Fenomena ini mengambarkan suatu tegangan yang mana dalam fisika
disimbolkan dengan σ dan secara matematis dapat ditulis seperti berikut ini.
Keterangan:
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)
2. Regangan
Regangan merupakan perbandingan antara pertambahan panjang
kawat dalam x meter dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan
dapat terjadi dikarenakan gaya yang diberikan pada benda ataupun kawat
tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk awal.
Hubungan ini secara matematis dapat dituliskan seperti dibawah ini.
Keterangan:
e = Regangan
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
93
Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak memiliki satuan
dikarenakan pertambahan panjang (ΔL)
dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan satuan yang sama
3. Modulus Elastisitas (Modulus Young)
Dalam fisika, modulus elastisitas disimbolkan dengan E. Modulus
elastisitas menggambarkan perbandingan antara tegangan dengan regangan
yang dialami bahan. Dengan kata lain, modulus elastis sebanding dengan
tegangan dan berbanding terbalik regangan.
Keterangan:
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)
4. Mampatan
Mampatan merupakan suatu keadaan yang hampir serupa dengan
regangan. Perbedaannya terletak pada arah perpindahan molekul benda setelah
diberi gaya. Berbeda halnya pada regangan dimana molekul benda akan terdorong
keluar setelah diberi gaya. Pada mampatan, setelah diberi gaya, molekul benda
akan terdorong ke dalam (memampat).
5. Hubungan Antara Gaya Tarik dan Modulus Elastisitas
Jika ditulis secara matematis, hubungan antara gaya tarik dan modulus
elastisitas meliputi:
Keterangan:
94
F = Gaya (N)
E = Modulus elastisitas (N/m)
e = Regangan
σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)
A = Luas penampang (m2)
E = Modulus elastisitas (N/m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
Lo = Panjang mula-mula (m)
6. Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa “jika gaya tari tidak melampaui batas
elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya
tariknya”. Secara matematis ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
F = Gaya luar yang diberikan (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
Δx = Pertanbahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)
Hukum Hooke untuk Susuna Pegas
6a. Susunan Seri
Apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama dirangkaikan
secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Oleh karena itu, persamaan pegasnya
yaitu:
Keterangan:
Ks = Persamaan pegas
k = Konstanta pegas (N/m)
95
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya dan disusun seri ditulis
seperti berikut ini.
Keterangan:
n = Jumlah pegas
6b. Susunan Paralel
Apabila pegas disusun secara paralel, panjang pegas akan tetap seperti semula,
sedangkan luas penampangnya menjadi lebih 2x dari semula jika pegas disusun 2
buah. Adapun persamaan pegas untuk dua pegas yang disusun secara paralel,
yaitu:
Keterangan:
Kp = Persamaan pegas susunan paralel
k = Konstanta pegas (N/m)
Sedangkan persamaan untuk n pegas yang tetapannya sama dan disusun
secara paralel, akan dihasilkan pegas yang lebih kuat karena tetapan pegasnya
menjadi lebih besar. Persamaan pegasnya dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:
n = Jumlah pegas
D. APLIKASI HUKUM HOOKE
Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan
erat dengan benda benda yang prinsip kerjanya menggunakan pegas dan
yang bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke telah diterapkan pada beberapa benda-
benda berikut ini.
96
Mikroskop yang berfungsi untuk melihat jasad-jasad renik yang sangat
kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang
Teleskop yang berfungsi untuk melihat benda-beda yang
letaknya jauh agar tampak dekat, seperti benda luar angkasa
Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
Jam yang menggunakan peer sebagaipengatur waktu
Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis
atau kedudukan kapal yang berada di laut
Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik sepeda motor
maupun mobil
Ayunan pegas
Beberapa benda yang telah disebutkan diatas memiliki peranan penting
dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi
dampak positif terhadap kualitas hidup maunsia.
97
LEMBAR KERJA SISWA (LKS-1)
NAMA :
NAMA KELOMPOK :
KELAS :
HARI/TANGGAL :
TUJUAN
Menentukan hubungan usaha dengan energi kinetik
A. ALAT DAN BAHAN
stopwatch, balok kayu, katrol, beban gantung, penggaris, benang, spidol
B. KEGIATAN EKSPERIMEN
Prosedur Percobaan
9. Susunlah alat percobaan seperti gambar di bawah ini :
F= m.a
10. Sepanjang lintasan balok M, tandai garis start (1) dan garis finish (2)
dengan menggunakan kertas yang disesuaikan, kemudian ukurlah jarak
kedua garis ini, catat sebagai s ke dalam tabel pengamatan (Tabel 1)
11. Catat massa balok kayu M dan beban gantung m yang tertulis dalam tabel
pengamatan (Tabel 1)
M
m
98
12. Hitung nilai percepatan sistem a melalui hukum II newton, catat ke dalam
tabel pengamatan (Tabel 2) Hitung pada tempat yang telah
disediakan pada bagian ”C”
13. Lepaskan balok kayu dari posisi start dan catatlah waktu yang diperlukan
untuk mencapai garis finish atau dari posisi 1 ke posisi 2 sebagai t.
14. Hitunglah kelajuan balok kayu untuk sampai di garis finish kemudian
catatlah dalam tabel pengamatan dengan menggunakan persamaan GLBB
v = vo + a.t dan
v2 = vo
2 + 2.a.s
15. Lakukan langkah 3-6 secara berulang dengan menambahkan beban
gantung satu per satu.
16. Hitunglah besarnya perubahan energi kinetik balok kayu dengan
menggunakan persamaan :
∆Ek = ½ m.v2 – ½ m.vo
2
Keterangan :
v = kecepatan akhir
vo = kecepatan awal
m = massa total (massa balok kayu M + massa beban gantung)
17. Hitung pula besar usaha yang dilakukan pada balok kayu dengan
menggunakan persamaan :
W = ∑F. S = (F – fges) s = mg.g.s - µ.mb.s
Keterangan :
mg = massa beban gantung s = jarak tempuh
mb = massa balok kayu g = percepatan gravitasi
µ = koefisien gesek kinetis sebesar 0,4
HITUNG pada tempat yang telah disediakan pada bagian ”C”, catat
hasil perhitungan ke dalam tabel pengamatan (Tabel 2)
C. DATA HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS HASIL
EKSPERIMEN
Berdasarkan data hasil pengamatan pada percobaan yang telah dilakukan
catat hasil pengukuran ke dalam tabel berikut :
99
Tabel 1
Jarak (s) = ................ cm = .............. m
Massa balok kayu (M) = ................ gram = ............ kg
Massa balok (m) = .................gram = ............. kg
No. m (kg) t (s) vo (m/s) v (m/s)
1
2
3
Tabel 2
No. W (joule) ∆Ek (joule)
1
2
3
1. Hitung percepatan sistem (a) menggunakan hukum II newton dengan
melukiskan diagram gaya sistem pada lembar yang telah disediakan :
Diagram sistem :
100
Percepatan sistem :
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................
3. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................
2. Hitung kecepatan akhir benda pada lembar berikut :
1. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................
2. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................
3. ..................................................................................................................
..................................................................................................................
.............................
3. Hitung usaha dan perubahan energi kinetik pada lembar berikut :
No. Usaha
Perubahan energi kinetik
1 ................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
101
................................................
................................................
................................................
................................................
2 ................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
3 ................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
................................................
4. Setelah kalian menghitung besarnya usaha dan perubahan energi
kinetiknya, bagaimanakah nilai kedua variabel tersebut?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..........................................
5. Apakah terdapat hubungan antara usaha yang dilakukan balok dengan
perubahan energi kinetiknya?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.........................................
102
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang dilakukan terkait hubungan usaha
dengan energi kinetik!
103
LEMBAR KERJA SISWA
(Praktikum Kelompok)
PETUNJUK :
1. Siswa melakukan praktikum (15 menit).
2. Siswa menganalisis data hasil praktikum bersama kelompoknya (15
menit).
3. Terakhir, siswa mempresentasikan hasil analisis data praktikum (30
menit).
Anggota Kelompok
1. ……………………………………………………………………………………
……….....
2. ……………………………………………………………………………………
……….....
3. ……………………………………………………………………………………
……….....
4. ……………………………………………………………………………………
……….....
PROSEDUR
1.Ikat beban diujung pegas!
2. Ikat ujung pegas yang lain pada statif!
3.Tarik beban hingga panjang tertentu! Catat perubahan panjang dari posisi awal
sebagai amplitudo!
4.Lepaskan beban secara perlahan! Kemudian catat waktu yang diperlukan untuk
melakukan 10 kali getaran!
5. Lakukan percobaan yang sama namun dengan amplitudo yang berbeda!
104
DATA PERCOBAAN
Percobaan Ke Amplitudo (m) Jumlah Getaran Waktu yang
diperlukan
1
2
PERMASALAHAN
1.Tentukan periode dan frekuensi dari masing-masing percobaan tersebut!
2.Tentukan persamaan simpangan, persamaan kecepatan, dan persamaan
percepatan gerak harmonik sederhana dari masing-masing percobaan tersebut!
3.Tentukan besar simpangan, besar kecepatan, dan besar percepatan benda pada
waktu 2 sekon!
4. Apakah amplitudo mempengaruhi besar periode, frekuensi, dan kecepatan
benda? Jelaskan!
5.Buat grafik hubungan kecepatan dan amplitude berdasarkan hasil praktikum!
6.Buat kesimpulan praktikum ini!
105
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelompok :
Anggota :1. . . . .
2. . . . .
Mata Pelajaran :Fisika
Kelas/Semester : XI/I
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi :Tegangan Dan Regangan
Standar kompetensi :1.Menganalisis gejala alam dan
keteraturannyadalam cakupan
mekanika benda titik
Kompetensi Dasar :1.3. Menganalisis pengaruh gaya
pada sifat elastisitas bahan
Tujuan percobaan :Mempelajari tegangan dan
regangan suatu benda
106
3. . . . .
4. . . . .
5. . . . .
A. Alat dan Bahan
1. Pegas 1 buah
2. Plastisin secukupnya
3. Beban 3 buah
4. mistar
B. Cara Kerja
1. Sediakanlah seluruh alat dan bahan yang akan digunakanseperti gambar
dibawah ini!
I II III IV
Pegas Plastisin Beban Mistar
2. Ukurlah panjang dan lebar plastisin tersebut dan hitunglah luas
penampang gabus tersebut (A1)!
3. Tekanlah plastisin tersebut secara perlahan-lahan dan amatilah perubahan
yang terjadi pada plastisin!
107
4. Ukur kembali panjang dan lebar gabus tersbut kemudian hitunglah luas
penampang tersebut (A2)!
5. Lakukan langkah (4) untuk mendapatkan ?(A3)!
6. Ukurlah panjang pegas tersebut sebagai panjang mula-mula dari pegas
tersebut (lo)!
7. Gantungkan sebuah beban pada pegas tersebut kemudian ukurlah
pertambahan panjang pegas tersbut (l1)!
8. Tambahkan beban untuk (l2 dan l3)
9. Catatlah hasil percobaan yang telah dilakukan pada tabel pengamatan
berikut!
C. Tabel Hasil Pengamatan
Besarnya tekanan pada plastisin = F
No
Plastisin Pegas
P (m) l (m) A (cm2) l0 (cm) l (cm) Δl =l - lo (cm)
1.
2.
3.
D. Pertanyaan
1. Jelaskan hubungan antara gaya (F) dan luas penampang (A) yang bekerja
pada gabus tersebut!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
2. Jelaskan hubungan antara pertambahan panjang pegas (Δl) dengan panjang
mula-mula pegas (l0)!
108
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Berdasarkan jawaban pada soal nomor 1, tuliskan persamaan dari tegangan
(σ)!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
4. Berdasarkan jawaban dari soal nomor 2, tuliskan persamaan dari regangan
(e)!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Berdasarkan persamaan dari tegangan dan regangan, carilah persamaan
dari modulus elastis (E) dimana tegangan ~ regangan!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
109
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelompok :
Anggota :1. . . . .
2. . . . .
Mata Pelajaran :Fisika
Kelas/Semester : XI/I
Hari/Tanggal :
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Materi : Hukum Hooke
Standar kompetensi :1.Menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan
mekanika benda titik
Kompetensi Dasar :1.3. Menganalisis pengaruh gaya
pada sifat elastisitas bahan
Tujuan percobaan :Menyelidiki hubungan antara gaya
dengan pertambahan panjang pegas
110
3. . . . .
4. . . . .
E. Alat dan Bahan
5. Pegas 1 buah
6. Mistar1 buah
7. Beban 4 buah
8. Batang statif panjang
9. Batang statif pendek
10. Dasar statif
F. Cara Kerja
10. Sediakanlah seluruh alat dan bahan yang akan digunakan!
11. Rangkailah alat dan bahan seperti gambar berikut!
111
12. Ukurlah panjang mula – mula pegas ( x0 ) sebelum diberi beban!
13. Gantungkan 1 buah beban pada ujung pegas!
14. Ukurlah pertambahan panjang pegasnya ( x1 ) setelah diberi 1 buah beban!
15. Ulangi kegiatan ke 4 dan ke 5 dengan menambahkannya 2,3 dan 4 buah
beban!
16. Hitunglah besar konstanta pegasnya baik ketika digantungkan 1 buah,2
buah,3 buah maupun 4 buah beban!
17. Catatlah hasilnya dalam tabel pengamatan!
G. Tabel Hasil Pengamatan
xo = m
No. Beban (kg) F = mg x1 (m) ∆x = x1 - xo(m)
1.
2.
3.
4.
H. Pertanyaan
xo
x1
w
112
1. Jelaskan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas jika
konstanta pegas konstan!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Berdasarkan jawaban no.1, tuliskan persamaan konstanta pegas!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
3. Tuliskan satuan dari konstanta pegas!
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
4. Berdasarkan persamaan dari konstanta pegas, jelaskan bunyi dari Hukum
Hooke!
Jawab:................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Hitunglah besar konstanta pegas untuk ke – 4 beban yang digunakan!
(Kerjakan secara individu)
6. Berdasarkan data hasil percobaan, buatlah grafik hubungan antara gaya
dengan pertambahan panjang pegas! ( Sumbu X = ∆x dan sumbu Y = F )
kerjakan secara individu
113
KISI-KISI INSTRUMEN PRETEST
Sekolah : SMA Negeri 8 Makassar
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2016
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.4 Menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak
getaran
Indikator No.
soal
Ranah Kognitif Kunci jawaban Jumlah soal
C1 C2 C3 C4
Memformulasikan
hubungan antara
simpangan, kecepatan
dan percepatan getaran
1 a
7
2 d
3 c
4 c
5 e
6 b
7 c
Menyimpulkan
karakteristik gerak
pada getaran pegas
8 b
3 9 a
10 a
Menemukan hubungan
antara periode getaran
dengan massa beban
11 d
6
12 b
13 b
14 d
15 e
114
16 c
Menyimpulkan
karakteristik gerak
pada ayunan bandul
17 d
4
18 b
19 d
20 e
Menemukan hubungan
antara periode ayunan
dengan panjang tali
21 b
4
22 e
23 a
24 c
Menyimpulkan
macam-macam energi
getaran pada gerak
harmonik sederhana
25 a 1
Menyelesaikan soal-
soal tentang energi
getaran pada gerak
harmonik sederhana
26 b
5
27 e
28 a
29 d
30 a
115
KISI-KISI INSTRUMEN ASPEK PRETEST
Sekolah : SMA Negeri 8 Makassar
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2016
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.5 Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan
energi
dengan hukum kekekalan energi mekanik
Indikator No.
soal
Ranah Kognitif Kunci jawaban Jumlah soal
C1 C2 C3 C4
Menemukan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
besarnya usaha
31 e
6
32 d
33 c
34 d
35 c
36 e
Menemukan faktor-
faktor yang
mempengaruhi
besarnya energi kinetik
37 a
4
38 e
39 c
40 b
116
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS 1
Sekolah : SMA Negeri 8 Makassar
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2016
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.3 Menganalisis pengaruhgayapadasifatelastisitasbahan
Indikator No.
soal
Ranah Kognitif Kunci jawaban Jumlah soal
C1 C2 C3 C4
SIKLUS SATU
Mengelompokkan
benda-benda elastis
dan non elastis
1 c
3 2 c
3 b
Mengidentifikasi
besaran-besaran pada
sifat keelastisitasan
benda padat
4 e
4
5 e
6 e
7 d
Menemukanhubungant
egangandanregangan
8 a
6
9 d
10 b
11 d
12 d
13 e
117
Menemukan hubungan
antara gaya dengan
pertambahan
14 a
7
15 a
16 e
17 c
18 c
19 e
20 c
Menemukan
rumuskonstantapengga
ntipegas yang
disusunsecaraseri
21 d
4
22 a
23 c
24 a
Menemukan rumus
konstanta pengganti
pegas yang disusun
secara parallel
25 b
5
26 b
27 d
28 c
29 a
118
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS 1
Sekolah : SMA Negeri 1 Bungoro
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI/ I
Tahun Pelajaran : 2015
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam
cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar : 1.4 Menganalisis hubunganantaragayadengangerak
getaran
Indikator No.
soal
Ranah Kognitif Kunci jawaban Jumlah soal
C1 C2 C3 C4
Menemukan hubungan
antara periode dan
frekuensi ayunan
30 b
11
31 E
32 B
33 D
34 C
35 B
36 B
37 D
38 A
39 A
40 E
119
PRETEST
PILIHAN GANDA
PETUNJUK :
1. Berilah tanda silang (X) huruf jawaban yang dianggap paling benar
2. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan anda ingin menggantinya,
coretlah dengan dua gari lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian
berilah tanda silang (X) pada jawabanyang anda anggap benar.
Contoh :
Pilihan semula : a b c d e
Dibetulkan menjadi : a b c d e
1. Dalam getaran harmonis, kecepatan getaran adalah ....
a. berbanding lurus dengan sudut fasenya
b. selalu sebanding dengan simpangannya
c. tidak tergantung pada simpangannya
d. berbanding terbalik dengan kuadrat frekuensinya
e. tidak bergantung pada amplitudo
2. Untuk benda yang mengalami getaran harmonik, maka pada ....
a. simpangan maksimum kecepatan dan percepatannya maksimum
b. simpangan maksimum kecepatan dan percepatannya minimum
c. simpangan maksimum kecepatannya maksimum dan percepatannya nol
d. simpangan maksimum kecepatannya nol dan percepatannya minimum
e. simpangan maksimum energinya maksimum
3. Kecepatan sebuah benda yang bergerak selaras sederhana adalah …
a. terbesar pada simpangan terbesar
b. tetapbesarnya
c. terbesar pada simpangan terkecil
d. tidak tergantung pada frekuensi getaran
e. tidak tergantung pada simpangannya
4. Sebuah getaran harmonis mempunyai persamaan simpangan :y = 20.sin10 t, y
dalam cm. Besar amplitude dan frekuensinya adalah ....
X X X
120
a. 20 cm dan 10 Hz
b. 20 cm dan 20 Hz
c. 20 cm dan 5 Hz
d. 5 cm dan 5 Hz
e. 10 cm dan 10 Hz
5. Suatu getaran harmonis dinyatakan dalam persamaanya = 10 sin 5t dimana y adalah
simpangan dalam satuan cm dan t dalam sekon. Kecepatan maksimum getaran
harmonic tersebut adalah ....
a. 0,5 cm/s d. 20 cm/s
b. 2 cm/s e. 50 cm/s
c. 10 cm/s
6. Sebuah partikel melakukan gerak harmonic sederhana dengan frekuensi 5 Hz dan
amplitudo 10 cm. Kecepatan partikel pada saat berada pada simpangan 8 cm adalah...
a. 30 cm/s d. 60 cm/s
b. 80 cm/s e. 95 cm/s
c. 72 cm/s
7. Sebuah partikel bergerak harmonik. Persamaan simpangannya dinyatakan sebagai y =
4 sin 0,1t cm, dengan t = 5 sekon, maka percepatannya adalah …
a. 0 d. -0,4 cm/s2
b. 4 cm/s2
e. 0,4 cm/s2
c. -0,04 cm/s2
8. Jika ujung pegas digantungkan sebuah beban m, maka pegas akan bertambah
panjang. Saat beban yang digantungkan diganti dengan massa beban 2m, maka
pertambahan panjang pegas …
a. ∆x1 = ∆x2 d.
b. ∆x1< ∆x2 e.
c. ∆x1>∆x2
9. Hubungan antara massa beban dengan periode pada pegas yang sedang bergetar
adalah semakin besarmassa beban, maka periode getaran akan semakin…
a. besar d. nol
b. kecil e. tetap
c. berubah-ubah
121
10. Pernyataan berikut yang benar adalah ….
a. semakin kecil periode getaran, semakin besar frekuensinya
b. semakin kecil periode getaran, semakin besar amplitudonya
c. semakin kecil periode getaran, semakin kecil frekuensinya
d. semakin kecil periode getaran, semakin kecil amplitudonya
11. Pada getaran harmonik, jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1
kg, periode getarannya 2 detik. Jika massa beban ditambah sehingga sekarang
menjadi 4 kg, maka periode getarnya adalah ....
a. ¼ detik d. 4 detik
b. ½ detik e. 8 detik
c. 1 detik
12. Suatu gaya dikenakan pada sebuah pegas sehingga setiap penambahan gaya sebesar
10 N terjadi penambahan pegas sebesar 20 cm. Setelah dibebaskan dari gaya, salah
satu ujung pegas digantung pada paku di dinding dan ujung yang lain digantungi
benda bermassa 0,5 kg. Saat benda ditarik sejauh 15 cm dan dilepaskan, benda akan
mengalami gerak osilasi kecil. Periode osilasi benda sekitar …
a. 0,3 s d. 1,2 s
b. 0,6 s e. 1,5 s
c. 0,9 s
13. Dua getaran pegas, frekuensi getaran kedua setengah kali frekuensi getaran pertama,
massa getaran pertamam, maka massa getaran kedua adalah ....
a. ¼ m d. 2 m
b. 4 m e. ½ m
c. m
14. Grafik di bawah ini menyatakan hubungan T2
terhadap m dari suatu percobaan
getaran pegas A. T adalah periode getaran, m adalah massa beban. Jika dua pegas
Adi susun paralel, maka konstanta pegas gabungan adalah ....
a. 4 N/m d. 4 N/m
b. 8 2N/m e. 20 N/m
c. 8 N/m
122
15. Pada suatu getaran harmonic pegas, jika massa beban yang digantung pada ujung
bawah pegas 300 g ,frekuensi getaran 2 Hz, besar massa benda yang harus
ditambahkan agar frekuensi getaran pegas menjadi 1,5 Hz adalah ....
a. 150 gram d. 418 gram
b. 233 gram e. 533 gram
c. 348 gram
16. Sebuah pegas yang panjangnya 20cm digantungkan vertikal. Kemudian ujung
bawahnya diberi beban 200gram sehingga panjangnya bertambah 10 cm. Beban
ditarik 5 cm kebawah kemudian dilepas sehingga beban bergetar harmonik.
Jika g= 10m/s2, maka frekuensi getaran adalah. . .
a. 0,5 Hz d. 18,8 Hz
b. 5,0 Hz e. 62,8 Hz
c. 1,6 Hz
17. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
1. Periode bergantung pada amplitudo
2. Periode tidak bergantung pada amplitudo
3. Periode bergantung pada frekuensi
4. Periode tidak bergantung pada frekuensi
Pernyataan yang benar adalah
a. 1 dan 3 d. 2 dan 3
b. 1 dan 4 e. 2 dan 4
c. 1 dan 2
18. Perhatikan gambar di bawah ini
Keempat gambar di bawah ini memiliki
massa bandul berbeda, tetapi memiliki
panjang tali yang sama.
Periode dan frekuensi yang paling besar adalah …
a. (A) dan (D) d. (D) dan (C)
b. (C) dan (B) e. (A) dan (C)
c. (A) dan (B)
19. Perhatikan gambar di bawah ini
Keempat gambar di bawah ini memiliki massa
sama, tetapi memiliki panjang tali yang berbeda.
123
Periode yang paling besar adalah …
a. (A) d. (D)
b. (B) e. samabesar
c. (C)
20. Sebuah benda yang diikat dengan seutas benang hanya dapat berayun dengan
simpangan kecil. Supaya periode ayunannya bertambah besar, maka… .
a. ayunannya diberi simpangan awal yang lebih besar
b. ayunan diberi kecepatan awal
c. benang penggantung diperpendek
d. massa benda diperkecil
e. massa benda ditambah
21. Periode ayunan sederhana dengan panjang tali l adalah T detik. Apabila kita ingin
memperoleh periode dua kali semula, maka panjang tali yang digunakan menjadi …
kali
a. 2 d. 12
b. 4 e. 16
c. 8
22. Dua ayunan sederhana masing-masing panjang talinya 16 cm dan 36 cm.
Perbandingan frekuensi getaran antara kedua ayunan tersebut adalah…
a. 4 : 9 d. 2 : 3
b. 9 : 4 e. 3 : 2
c. 1 : 1
23. Sebuah ayunan sederhana berayun sebanyak 20 ayunan dalam 40 sekon, jika g = 10
m/s2, maka panjang tali ayunan ...
a.
m d. 5 m
b.
m e. m
c. 10 m
24. Beban 100 gram digantungkan pada sebuah ayunan sederhana, kemudian
disimpangkan sehingga bergerak bolak-balik dengan frekuensi 5 Hz. Jika panjang tali
ayunan tersebut dikurangi sebesar ¾ nya, maka frekuensinya adalah ...
a. 2 Hz d. 0,5 Hz
124
b. 5 Hz e. 4 Hz
c. 10 Hz
25. Pada gerak harmonic sederhana, energy kinetic bernilai maksimum, jika
simpangannya…
a. minimum d. nol
b. maksimum e. 2 kali energy mekanik
c. ½ energy mekanik
26. Grafik di samping menunjukkan pertambahan panjang
Karet akibat pengaruh gaya yang berbeda-beda.
Besar energy potensial karet pada pertambahan panjang
8 cm adalah …
a. 0,5 J d. 0,3 J
b. 0,1 J e. 0,4 J
c. 0,2 J
27. Sebuah pegas jika menggantung dalam keadaan normal panjangnya 20 cm.Bila pada
ujung pegas digantung beban yang bermassa 50 gram, maka panjang pegas menjadi
25 cm (g = 10 m/s2). Apabila pegas disimpangkan sejauh 4 cm,maka energy potensial
elastic pegas adalah… .
a. 2 J d. 0,4 J
b. 0,016 J e. 0,008 J
c. 0,2 J
28. Suatu pegas mempunyai konstanta sebesar 100 N/m. maka saat simpangannya 5 cm,
pegas tersebut mempunyai energy potensial sebesar …
a. 1/8 joule d. 5 joule
b. 1/10 joule e. 1/5 joule
c. 2,5 joule
29. Sebuah pegas bertambah panjang 5 cm ketika pada ujung pegas digantungkan benda
bermassa 50 gram. Energi potensial pegas bila benda yang digantungkan pada pegas
ditarik kebawah sejauh 10 cm ( g = 10 m/s2) adalah …
a. 0,5 joule d. 0,005 joule
b. 0,0005 joule e. 5 joule
c. 0,05 joule
125
600
30. Sebuah pegas tergantung tanpa beban panjangnya 30 cm, kemudian ujung bawah
pegas digantungi beban 100 gram sehingga panjang pegas menjadi 35 cm. Jika beban
tersebut ditarik kebawah sejauh 5 cm, dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2,
maka energy potensial elastic pegas adalah …
a. 0,025 joule d. 0,25 joule
b. 0,05 joule e. 0,5 joule
c. 0,1 joule
31. Faktor-faktor berikut yang mempengaruhi besarnya usaha, kecuali …
a. massa d. sudut yang terbentuk
b. gaya e. tekanan
c. perpindahan
32. Seorang anak menarik benda bermassa 2 kg dengan gaya 80 newton dengan sepotong
tali dan membentuk sudut 600 terhadap horizontal seperti gambar di bawah ini.
Usaha yang dilakukan anak tersebut untuk
memindahkan benda sejauh 5 meter adalah …
a. 40 joule d. 200 joule
b. 80 joule e. 400 joule
c. 120 joule
33. Sebuah benda m = 4 kg ditarik dengan gaya 60 N (lihat gambar). Usaha yang
dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan benda sejauh 5 m adalah …
a. 40 joule d. 200 joule
b. 75 joule e. 300 joule
c. 150 joule
34. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah
gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar… .
a. 00
d. 900
b. 450
e. 1800
c. 600
35. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 2000 kg)
dari kecepatan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah … (gesekan
diabaikan)
a. 1,25 .104 J d. 6, 25 .10
5 J
126
b. 2,50 .104 J e. 4,00 .10
6 J
c. 4,00 .105 J
36. Sebuah benda bermassa 20 kg terletak pada bidang miring dengan sudut 300 terhadap
bidang horizontal. Jika percepatan gravitasi 9,8 m/s2
dan benda bergerak sejauh 3
meter kearah bawah, usaha yang dilakukan gaya berat adalah … .
a. 60 J d. 294 J
b. 65,3 J e. 588 J
c. 294 J
37. Faktor-faktor berikut yang mempengaruhi besarnya energy kinetik, kecuali …
a. ketinggian d. waktu
b. kecepatan e. massa
c. jarak
38. Sebuah benda dengan massa 1 kg dilemparkan vertical keatas dengan kecepatan awal
40 m/s. Besarnya energy kinetic adalah …
a. 300 J d. 700 J
b. 400 J e. 800 J
c. 500 J
39. Sebuah benda massanya 10 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s pada bidang datar.
Karena pengaruh gaya kecepatannya berubah menjadi 9 m/s. Besar usaha selama
benda bergerak adalah …
a. 485 joule d. 80 joule
b. 405 joule e. 325 joule
c. 125 joule
40. Sebuah balok bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s di atas lantai
yang kasar. Karena kekasaran lantai tersebut, kecepatan balok bias turun menjadi 5
m/s setelah menempuh jarak tertentu. Perubahan energy kinetic balok sebesar ....
a. turun 50 joule d. naik 50 joule
b. naik 150 joule e. naik 250 joule
c. turun150 joule
127
KUNCI JAWABAN TES SIKLUS 2
1. a 21. b
2. d 22. e
3. c 23. a
4. c 24. c
5. e 25. a
6. b 26. b
7. c 27. e
8. b 28. a
9. a 29. d
10. a 30. a
11. d 31. e
12. b 32. d
13. b 33. c
14. d 34. d
15. e 35. c
16. c 36. e
17. d 37. a
18. b 38. e
19. d 39. c
20. e 40. b
128
PENILAIAN KETERAMPILAN SISWA SMAN 8 MAKASSAR
KELAS XI IPA 4
NO
NAMA SISWA
KETERAMPILAN YANG
DINILAI
KETERANGAN
MENYAJI
1 2 3
1. Agum Ghifari
2. Alya Nurul
Septianti
3. Angelina Joalsatri
Astuti
4. Anggun Alfidia
Sutendy
5. Annisa Fath
Rahman
6. Ardi Aditya
Nurfadila
7. Astril Amanda Putri
8. Ayu Febriyanti Hadi
9. Cahaya Amalia
10. Fatima Usman
11. Fitri Udianisa
12. Iqram Aristyo
Faizul
13. Ivan Othniel
Febrian
14. Kasma Kamaruddin
15. Muh. Riflhy Arifin
16. Muhammad Afdal
Putra Ramadhan
17. Natasya Dinda
Novitasari
18. Nova Kurniawan
19. Paradiba Muztira
20. Purwandika Ade
Sanjaya
21. Rada
22. Rikky Supriadi. S
23. Rinawati
24. Rosinta Salam
25. Shinta Nuria
26. Sri Deviayu Ningsi
129
27. Tika Wulandari
28. Waode Yulistiawati
M S
29. Wilda Alfiah
Rahman
30. Kevin Jeremia
130
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN I
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 3,33
2 Alya Nurul
Septianti √
√ √ 3,00
3 Angelina Joalsatri
Astuti √
√ √ 3,00
4 Anggun Alfidia
Sutendy √
√ √ 2,33
5 Annisa Fath
Rahman √
√ √ 2,33
6 Ardi Aditya
Nurfadila √
√
√ 2,33
7 Astril Amanda
Putri √ √ √
2,00
8 Ayu Febriyanti
Hadi √
√ √ 2,33
9 Cahaya Amalia √ √ √ 3,33
10 Fatima Usman √ √ √ 3,66
11 Fitri Udianisa √ √ √ 3,00
12 Iqram Aristyo
Faizul √
√ √ 3,00
13 Ivan Othniel
Febrian √
√ √ 2,66
14 Kasma
Kamaruddin
√ √
√ 3,00
131
15 Muh. Riflhy
Arifin √
√ √ 3,00
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 3,33
17 Natasya Dinda
Novitasari
√ √
√ 3,00
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,33
19 Paradiba Muztira
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 2,33
21 Rada √ √ √ 2,66
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 2,33
23 Rinawati √ √ √ 2,33
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,00
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,00
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 2,33
27 Tika Wulandari √ √ √ 2,33
28 Waode
Yulistiawati M S
√ √ √ 3,00
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 2,33
30 Kevin Jeremia √ √ √ 2,33
Skor rata-rata 2,75
132
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN II
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 3,00
2 Alya Nurul
Septianti √
√ √ 2,66
3 Angelina Joalsatri
Astuti √
√ √ 3,00
4 Anggun Alfidia
Sutendy √
√
√ 3,66
5 Annisa Fath
Rahman √
√ √ 3,00
6 Ardi Aditya
Nurfadila √
√
√ 3,00
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 3,33
8 Ayu Febriyanti
Hadi
√ √ √ 3,33
9 Cahaya Amalia
10 Fatima Usman √ √ √ 3,66
11 Fitri Udianisa √ √ √ 3,66
12 Iqram Aristyo
Faizul √
√ √ 3,00
13 Ivan Othniel
Febrian
14 Kasma
Kamaruddin √
√ √ 3,33
133
15 Muh. Riflhy
Arifin
√ √ √ 3,33
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 3,66
17 Natasya Dinda
Novitasari √
√
√ 3,66
18 Nova Kurniawan √ √ √ 2,66
19 Paradiba Muztira √ √ √ 3,66
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 2,66
21 Rada √ √ √ 3,33
22 Rikky Supriadi. S
23 Rinawati √ √ √ 3,00
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,33
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,66
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 3,33
27 Tika Wulandari √ √ √ 3,33
28 Waode
Yulistiawati M S √
√ √ 3,33
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 3,66
30 Kevin Jeremia √ √ √ 3,66
Skor rata-rata 3,29
134
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN III
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 3,33
2 Alya Nurul
Septianti √
√ √ 3,66
3 Angelina Joalsatri
Astuti √
√ √ 3,00
4 Anggun Alfidia
Sutendy √
√ √ 3,66
5 Annisa Fath
Rahman
√ √ √ 3,66
6 Ardi Aditya
Nurfadila √
√ √ 3,33
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 3,66
8 Ayu Febriyanti
Hadi
√ √ √ 3,33
9 Cahaya Amalia √ √ √ 3,33
10 Fatima Usman √ √ √ 3,66
11 Fitri Udianisa √ √ √ 3,66
12 Iqram Aristyo
Faizul √
√ √ 3,33
13 Ivan Othniel
Febrian
√ √ √ 3,66
14 Kasma
Kamaruddin √
√
√ 3,33
135
15 Muh. Riflhy
Arifin √
√ √ 3,00
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 3,66
17 Natasya Dinda
Novitasari √
√ √ 3,33
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,33
19 Paradiba Muztira √ √ √ 3,66
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 3,33
21 Rada √ √ √ 3,33
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 3,33
23 Rinawati √ √ √ 3,66
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,33
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,33
26 Sri Deviayu
Ningsi
27 Tika Wulandari √ √ √ 3,66
28 Waode
Yulistiawati M S √
√ √ 3,33
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 3,33
30 Kevin Jeremia √ √ √ 3,33
Skor rata-rata 3,43
136
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN IV
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 3,66
2 Alya Nurul
Septianti √
√ √ 3,33
3 Angelina Joalsatri
Astuti
√ √
√ 3,66
4 Anggun Alfidia
Sutendy
√ √ √ 3,33
5 Annisa Fath
Rahman √
√ √ 3,66
6 Ardi Aditya
Nurfadila
√ √
√ 3,66
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 3,33
8 Ayu Febriyanti
Hadi
√ √ √ 3,33
9 Cahaya Amalia √ √ √ 3,66
10 Fatima Usman √ √ √ 3,66
11 Fitri Udianisa √ √ √ 3,66
12 Iqram Aristyo
Faizul
√ √ √ 3,66
13 Ivan Othniel
Febrian √
√ √ 3,33
14 Kasma
Kamaruddin
√ √ √ 3,66
137
15 Muh. Riflhy
Arifin
√ √ √ 3,66
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 3,33
17 Natasya Dinda
Novitasari
√ √
√ 3,66
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,33
19 Paradiba Muztira √ √ √ 3,66
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 3,66
21 Rada √ √ √ 3,66
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 3,33
23 Rinawati √ √ √ 3,66
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,33
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,66
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 3,66
27 Tika Wulandari √ √ √ 3,66
28 Waode
Yulistiawati M S √
√ √ 3,33
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 3,33
30 Kevin Jeremia √ √ √ 3,33
Skor rata-rata 3,52
138
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN VI
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor total
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 4,00
2 Alya Nurul
Septianti √
√ √ 3,33
3 Angelina Joalsatri
Astuti
√ √ √ 3,33
4 Anggun Alfidia
Sutendy
√ √ √ 3,66
5 Annisa Fath
Rahman √
√ √ 3,66
6 Ardi Aditya
Nurfadila
√ √
√ 4,00
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 4,00
8 Ayu Febriyanti
Hadi √
√
√ 3,66
9 Cahaya Amalia √ √ √ 3,66
10 Fatima Usman √ √ √ 4,00
11 Fitri Udianisa √ √ √ 4,00
12 Iqram Aristyo
Faizul √
√ √ 3,33
13 Ivan Othniel
Febrian √
√ √ 3,33
14 Kasma
Kamaruddin
√ √ √ 3,33
139
15 Muh. Riflhy
Arifin √
√
√ 3,66
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 4,00
17 Natasya Dinda
Novitasari
√ √
√ 3,66
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,66
19 Paradiba Muztira √ √ √ 3,33
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 3,66
21 Rada √ √ √ 3,66
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 4,00
23 Rinawati √ √ √ 4,00
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,66
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,33
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 4,00
27 Tika Wulandari √ √ √ 4,00
28 Waode
Yulistiawati M S
√ √ √ 3,66
29 Wilda Alfiah
Rahman
30 Kevin Jeremia √ √ √ 3,66
Skor rata-rata 3,69
140
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN VII
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor total
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 3,66
2 Alya Nurul
Septianti √
√ √ 3,66
3 Angelina Joalsatri
Astuti √
√ √ 3,33
4 Anggun Alfidia
Sutendy
√ √
√ 3,66
5 Annisa Fath
Rahman
√ √ √ 4,00
6 Ardi Aditya
Nurfadila
√ √
√ 4,00
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 4,00
8 Ayu Febriyanti
Hadi √
√ √ 3,33
9 Cahaya Amalia √ √ √ 4,00
10 Fatima Usman √ √ √ 4,00
11 Fitri Udianisa
12 Iqram Aristyo
Faizul
√ √ √ 3,66
13 Ivan Othniel
Febrian
√ √ √ 3,33
14 Kasma
Kamaruddin
√ √
√ 4,00
141
15 Muh. Riflhy
Arifin
√ √ √ 3,66
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 4,00
17 Natasya Dinda
Novitasari
√ √
√ 4,00
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,66
19 Paradiba Muztira √ √ √ 4,00
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 4,00
21 Rada √ √ √ 3,33
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 3,66
23 Rinawati √ √ √ 3,66
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,66
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,66
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 4,00
27 Tika Wulandari √ √ √ 4,00
28 Waode
Yulistiawati M S √
√ √ 3,66
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 3,66
30 Kevin Jeremia √ √ √ 3,66
Skor rata-rata 3,75
142
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN VIII
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor total
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 3,33
2 Alya Nurul
Septianti
√ √ √ 4,00
3 Angelina Joalsatri
Astuti √
√ √ 3,00
4 Anggun Alfidia
Sutendy √
√
√ 3,66
5 Annisa Fath
Rahman
√ √ √ 4,00
6 Ardi Aditya
Nurfadila
√ √ √ 3,66
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 3,66
8 Ayu Febriyanti
Hadi
√ √
√ 4,00
9 Cahaya Amalia √ √ √ 3,33
10 Fatima Usman √ √ √ 3,66
11 Fitri Udianisa √ √ √ 3,66
12 Iqram Aristyo
Faizul
√ √ √ 4,00
13 Ivan Othniel
Febrian √
√ √ 3,66
14 Kasma
Kamaruddin
√ √
√ 4,00
143
15 Muh. Riflhy
Arifin
√ √ √ 3,66
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 3,66
17 Natasya Dinda
Novitasari √
√
√ 3,66
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,66
19 Paradiba Muztira √ √ √ 4,00
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 3,66
21 Rada √ √ √ 3,33
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 3,66
23 Rinawati √ √ √ 3,33
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,66
25 Shinta Nuria √ √ √ 3,33
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 4,00
27 Tika Wulandari √ √ √ 4,00
28 Waode
Yulistiawati M S √
√ √ 3,66
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 3,66
30 Kevin Jeremia √ √ √ 4,00
Skor rata-rata 3,,68
144
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SMAN 8 MAKASSAR
SISWA KELAS XI IPA 4
PERTEMUAN IX
No Nama Peserta Didik
Aspek Penilaian Sikap
Skor
totsal
Jujur
Tekun
Tanggung jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Agum Ghifari √ √ √ 4,00
2 Alya Nurul
Septianti
√ √ √ 3,66
3 Angelina Joalsatri
Astuti
√ √
√ 3,66
4 Anggun Alfidia
Sutendy
√ √
√ 4,00
5 Annisa Fath
Rahman
√ √ √ 3,66
6 Ardi Aditya
Nurfadila
√ √
√ 3,66
7 Astril Amanda
Putri √ √
√ 3,33
8 Ayu Febriyanti
Hadi
√ √ √ 3,66
9 Cahaya Amalia √ √ √ 3,66
10 Fatima Usman √ √ √ 3,66
11 Fitri Udianisa √ √ √ 3,33
12 Iqram Aristyo
Faizul
√ √ √ 4,00
13 Ivan Othniel
Febrian
√ √ √ 4,00
14 Kasma
Kamaruddin
√ √
√ 4,00
145
15 Muh. Riflhy
Arifin √
√
√ 3,66
16 Muhammad Afdal
Putra Ramadhan √ √ √ 4,00
17 Natasya Dinda
Novitasari
√ √
√ 4,00
18 Nova Kurniawan √ √ √ 3,66
19 Paradiba Muztira √ √ √ 4,00
20 Purwandika Ade
Sanjaya √ √ √ 3,66
21 Rada √ √ √ 3,66
22 Rikky Supriadi. S √ √ √ 4,00
23 Rinawati √ √ √ 3,66
24 Rosinta Salam √ √ √ 3,66
25 Shinta Nuria
26 Sri Deviayu
Ningsi √ √ √ 4,00
27 Tika Wulandari √ √ √ 3,66
28 Waode
Yulistiawati M S √
√ √ 3,66
29 Wilda Alfiah
Rahman √ √ √ 4,00
30 Kevin Jeremia √ √ √ 4,00
Skor rata-rata 3,77
146
Absen Kehadiran Peserta didik kelas XI IPA 4 SMAN 8 Makassar Pada Siklus I & II
No
.
Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Agum Ghifari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Alya Nurul Septianti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 Angelina Joalsatri Astuti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4 Anggun Alfidia Sutendy √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 Annisa Fath Rahman √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Ardi Aditya Nurfadila √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 7 Astril Amanda Putri √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 Ayu Febriyanti Hadi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 Cahaya Amalia √ S √ √ √ √ √ √ √ √ 10 Fatima Usman √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 Fitri Udianisa √ √ √ √ √ √ I √ √ √ 12 Iqram Aristyo Faizul √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 13 Ivan Othniel Febrian √ A √ √ √ √ √ √ √ √ 14 Kasma Kamaruddin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15 Muh. Riflhy Arifin √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 16 Muhammad Afdal Putra Ramadhan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 17 Natasya Dinda Novitasari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 Nova Kurniawan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 Paradiba Muztira A √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 Purwandika Ade Sanjaya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
21 Rada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
22 Rikky Supriadi. S √ I √ √ √ √ √ √ √ √
23 Rinawati √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
24 Rosinta Salam √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
25 Shinta Nuria √ √ √ √ √ √ √ √ A √ 26 Sri Deviayu Ningsi √ √ S √ √ √ √ √ √ √ 27 Tika Wulandari √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 28 Waode Yulistiawati M S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 29 Wilda Alfiah Rahman √ √ √ √ √ A √ √ √ √ 30 Kevin Jeremia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
147
Ket : : Hadir A : Tidak Hadir
S : Sakit
I : Izin
Makassar , 28 Oktober 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Muh. Asrar,M.Pd.I
NIP: 1970617 199412 1 003
Guru bidang studi Peneliti
Dra. Nurmawati Nurul Fadilah
NIP : 19651022 199001 2001 NIM : 10539108012
148
ANALISIS DATA
A. Analisis Statistik Deskriptif Pada Siklus 1
1. Jumlah Subjek Penelitian
N = 30
2. Skor Maksimum Ideal
X = 33
Hasil Belajar Siklus I
No. Nama Siswa Siklus I
Ketuntasan Skor
1. Agum Ghifari 25 Tidak Tuntas
2. Alya Nurul Septianti 31 Tuntas
3. Angelina Joalsatri Astuti 31 Tuntas
4. Anggun Alfidia Sutendy 30 Tuntas
5. Annisa Fath Rahman 28 Tidak Tuntas
6. Ardi Aditya Nurfadila 30 Tuntas
7. Astril Amanda Putri 24 Tidak Tuntas
8. Ayu Febriyanti Hadi 32 Tuntas
9. Cahaya Amalia 29 Tidak Tuntas
10. Fatima Usman 30 Tuntas
11. Fitri Udianisa 27 Tidak Tuntas
12. Iqram Aristyo Faizul 25 Tidak Tuntas
13. Ivan Othniel Febrian 20 Tidak Tuntas
14. Kasma Kamaruddin 32 Tuntas
15. Muh. Riflhy Arifin 29 Tidak Tuntas
16. Muhammad Afdal Putra
Ramadhan 30
Tuntas
17. Natasya Dinda Novitasari 24 Tidak Tuntas
18. Nova Kurniawan 30 Tuntas
19. Paradiba Muztira 27 Tidak Tuntas
20. Purwandika Ade Sanjaya 32 Tuntas
21. Rada 30 Tuntas
22. Rikky Supriadi. S 25 Tidak Tuntas
23. Rinawati 30 Tuntas
24. Rosinta Salam 31 Tuntas
25. Shinta Nuria 31 Tuntas
149
26. Sri Deviayu Ningsi 31 Tuntas
27. Tika Wulandari 24 Tidak Tuntas
28. Waode Yulistiawati M S 31 Tuntas
29. Wilda Alfiah Rahman 25 Tidak Tuntas
30. Kevin Jeremia 24 Tidak Tuntas
Jumlah (Sum) 568
Rata-rata (Mean) 28,83
Skor Maksimum 32
Skor Minimum 24
Rentang 8
B. Analisis Statistik Deskriptif Pada Siklus 2
1. Jumlah Subjek Penelitian
N = 30
2. Skor Maksimum Ideal
X = 40
Hasil Belajar Siklus II
No. Nama Siswa Siklus II
Ketuntasan Skor
1. Agum Ghifari 25 Tidak Tuntas
2. Alya Nurul Septianti 32 Tuntas
3. Angelina Joalsatri Astuti 31 Tuntas
4. Anggun Alfidia Sutendy 28 Tidak Tuntas
5. Annisa Fath Rahman 32 Tuntas
6. Ardi Aditya Nurfadila 32 Tuntas
7. Astril Amanda Putri 32 Tuntas
8. Ayu Febriyanti Hadi 31 Tuntas
9. Cahaya Amalia 31 Tuntas
10. Fatima Usman 29 Tidak Tuntas
11. Fitri Udianisa 32 Tuntas
12. Iqram Aristyo Faizul 32 Tuntas
13. Ivan Othniel Febrian 32 Tuntas
14. Kasma Kamaruddin 30 Tuntas
150
15. Muh. Riflhy Arifin 29 Tidak Tuntas
16. Muhammad Afdal Putra
Ramadhan 33
Tuntas
17. Natasya Dinda Novitasari 33 Tuntas
18. Nova Kurniawan 32 Tuntas
19. Paradiba Muztira 30 Tuntas
20. Purwandika Ade Sanjaya 32 Tuntas
21. Rada 31 Tuntas
22. Rikky Supriadi. S 25 Tidak Tuntas
23. Rinawati 30 Tuntas
24. Rosinta Salam 29 Tidak Tuntas
25. Shinta Nuria 32 Tuntas
26. Sri Deviayu Ningsi 31 Tuntas
27. Tika Wulandari 31 Tuntas
28. Waode Yulistiawati M S 32 Tuntas
29. Wilda Alfiah Rahman 32 Tuntas
30. Kevin Jeremia 31 Tuntas
Jumlah (Sum) 922
Rata-rata (Mean) 30,73
Skor Maksimum 32
Skor Minimum 25
Rentang 7
NO NAMA SISWA NILAI
SIKLUS I KETERANGAN
NILAI
SIKLUS II KETERANGAN
1 Agum Ghifari 25 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas
2 Alya Nurul Septianti 31 Tuntas 32 Tuntas
3 Angelina Joalsatri Astuti 31 Tuntas 31 Tuntas
4 Anggun Alfidia Sutendy 30 Tuntas 28 Tidak Tuntas
5 Annisa Fath Rahman 28 Tidak Tuntas 32 Tuntas
6 Ardi Aditya Nurfadila 30 Tuntas 32 Tuntas
7 Astril Amanda Putri 24 Tidak Tuntas 32 Tuntas
8 Ayu Febriyanti Hadi 32 Tuntas 31 Tuntas
9 Cahaya Amalia 29 Tidak Tuntas 31 Tuntas
10 Fatima Usman 30 Tuntas 29 Tidak Tuntas
11 Fitri Udianisa 27 Tidak Tuntas 32 Tuntas
12 Iqram Aristyo Faizul 25 Tidak Tuntas 32 Tuntas
13 Ivan Othniel Febrian 20 Tidak Tuntas 32 Tuntas
151
14 Kasma Kamaruddin 32 Tuntas 30 Tuntas
15 Muh. Riflhy Arifin 29 Tidak Tuntas 29 Tidak Tuntas
16 Muhammad Afdal Putra
Ramadhan 30
Tuntas 33
Tuntas
17 Natasya Dinda Novitasari 24 Tidak Tuntas 33 Tuntas
18 Nova Kurniawan 30 Tuntas 32 Tuntas
19 Paradiba Muztira 27 Tidak Tuntas 30 Tuntas
20. Purwandika Ade Sanjaya 32 Tuntas 32 Tuntas
21. Rada 30 Tuntas 31 Tuntas
22. Rikky Supriadi. S 25 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas
23. Rinawati 30 Tuntas 30 Tuntas
24. Rosinta Salam 31 Tuntas 29 Tidak Tuntas
25. Shinta Nuria 31 Tuntas 32 Tuntas
26. Sri Deviayu Ningsi 31 Tuntas 31 Tuntas
27. Tika Wulandari 24 Tidak Tuntas 31 Tuntas
28. Waode Yulistiawati M S 31 Tuntas 32 Tuntas
29. Wilda Alfiah Rahman 25 Tidak Tuntas 32 Tuntas
30. Kevin Jeremia 24 Tidak Tuntas 31 Tuntas
152
JURNAL HARIAN PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA 4 SMAN 8 MAKASSAR
Pada pertemuan sebelumnya peneliti telah melaksanakan perkenalan terlebih
dahulu dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang. Peneliti
menginformasikan bahwa akan dilaksanakan penelitian di kelasnya selama
beberapa pertemuan dengan menerapkan metode inquiry role approach. Awalnya
banyak siswa yang tidak mengerti dengan maksud itu tapi peneliti menjelaskan
pengertian dari inquiry role approach itu apa. Peneliti juga menginformasikan
bahwa hal yang ingin dilihat adalah hasil belajar fisika siswa selama pembelajaran
fisika sewaktu peneliti melakukan penelitian.
Selasa, 27 September 2016, merupakan pertemuan pertama dari siklus I,
peneliti memulai pembelajarannya dengan tanya jawab dan memberikan motivasi
terlebih dahulu agar siswa bersemangat untuk belajar. Setelah itu peneliti
langsung menerapkan metode inquiry role approach dengan diikuti oleh 29 orang
peserta didik karna ada 1 orang yang tidak hadir pada saat itu dengan tanpa
keterangan yaitu (Paradiba Muztira). Materi yang dibahas adalah Tegangan dan
Regangan. Peneliti langsung menjelaskan KD yang akan dibahas pada
pembelajaran kali ini. Setelah itu peneliti membagi kelompok siswa menjadi 7
kelompok yang terdiri dari masing-masing 4 orang. Karna ada yang ganjil maka 1
orang diselipkan ke 1 kelompok lainnya. Kemudian peneliti membagikan LKPD
tentang Tegangan dan Regangan dan menyuruh siswa untuk membaca baik-baik
LKPD yang telah dibagikan tadi. Setelah itu peneliti menyuruh siswa melakukan
praktikum dengan mengikuti petunjuk yang ada di LKPD masing-masing. Pada
saat praktikum berlangsung masih banyak siswa yang ribut dan tidak
memperhatikan temannya yang bekerja. Namun setelah peneliti menegur mereka
Pertemuan : 1
Waktu Pengamatan : Selasa, 27 September 2016
Materi Pembelajaran : Tegangan dan Regangan
153
langsung melanjutkan praktikum yang telah berlangsung. Setelah itu semua
kelompok yang telah melakukan praktikum tadi peneliti langsung menyuruh
pewakilan kelompok untuk mengumpul hasil praktikumnya. Karena waktu tidak
cukup maka peneliti langsung saja menyuruh mengumpul hasil praktikumnya
peserta didik tadi.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Rada
Peserta didik ini juga aktif dalam melakukan
praktikum dan membantu temannya dalam
mengerjakan LKPD.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini sedikit malas memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini tidak memperhatikan gurunya
pada saat pembelajaran berlangsung sehingga
dia tidak terlalu mengerti dengan praktikumnya.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam melakukan pengamatan.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini membantu temannya
mengerjakan LKPD.
154
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi
Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam melakukan praktikum,melakukan
pengamatan dan paling aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Tika Wulandari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
pengamatan bersama teman kelompoknya dan
mengerjakan LKPD bersama temannya.
3. Wilda Alfiah
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Kevin Jeremia
Peserta didik ini tidak aktif dalam melakukan
praktikum dan pengamatan ,namun aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
eksperimen, melakukan pengamatan, dan
mengerjakan LKPD bersama temannya. Dia
juga aktif dalam mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
2. Waode Sulistiowati
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario,
juga kurang aktif dalam melakukan pengamatan
dan praktikum, namun aktif membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Natasya Dinda
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya, dan
aktif dalam melakukan pengamatan,melakukan
eksperimen dan mengerjakan LKPD bersama
teman kelompoknya.
4. Rinawati
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,juga
aktif dalam melakukan eksperimen dan
melakukan pengamatan, namun kurang aktif
dalam mengerjakan LKPD.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Iqram Aristyo Faizul Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,
155
namun kurang aktif dalam melakukan
pengamatan dan eksperimen dan juga aktif
dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Fitri Udianisa
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
4. Fatima Usman
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, juga aktif dalam melakukan
praktikum dan melakukan pengamatan, namun
dia tidak aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama temannya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
4. Paradiba Mustira Peserta didik ini tidak hadir pada saat
pembelajaran (tanpa keterangan)
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Cahaya Amalia
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Shinta Nuria Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
156
teman kelompoknya.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
Jumat, 30 September 2016, adalah pertemuan kedua dari siklus I. Pada
pertemuan ini siswa yang hadir hanya 27 orang, 3 orang yang tidak hadir pada
saat itu dengan alasan berbeda-beda. 1 siswa yang bernama (Cahaya Amalia)
tidak hadir karena alasan sakit, kemudian orang berikutnya tidak hadir yang
bernama (Rikky Supriadi) dengan alasan izin, dan siswa terakhir yang tidak hadir
pada pertemuan ini adalah (Ivan Othniel Febrian) dengan tanpa keterangan.
Peneliti pertama-tama melakukan tanya jawab kepada peserta didik tentang materi
tegangan dan regangan, namun ada juga peserta didik yang tidak bisa menjawab
pertanyaan karena tidak memperhatikannya pada pertemuan sebelumnya. Setelah
itu peneliti langsung memberikan penjelasan tentang materi hukum hooke
kemudian peneliti langsung menyuruh siswa untuk membagi kelompok dengan
berdasarkan pada kelompok pertemuan sebelumnya. Yaitu setiap kelompok terdiri
dari 4 orang. Peneliti membagikan LKPD tentang Hukum Hooke kepada masing-
masing kelompok. Setelah itu peneliti langsung mengarahkan peserta didik ke
Laboratorium IPA untuk melakukan praktikum tentang Hukum Hooke.
Pada praktikum kali ini siswa antusias melakukan praktikum dan antri
setiap kelompok karena alat dan bahan tidak cukup untuk semua kelompok.
Peneliti membimbing setiap kelompok untuk melakukan percobaannya. Dan
setelah melakukan praktikum, peneliti meminta untuk setiap perwakilan
Pertemuan : 2
Waktu Pengamatan : Jumat, 30 September 2016
Materi Pembelajaran : Hukum Hooke
157
kelompok agar mempresentasekan hasil percobaan yang telah dilakukan tadi.
Walaupun sebelumnya banyak siswa yang protes, namun presetase setiap
perwakilan kelompok kali ini berjalan dengan lancar. Setelah menyuruh peserta
didik untuk melakukan presentase ,peneliti kemudian memberikan tugas kepada
peserta didik untuk dikerjakan di rumah dan akan dikumpul pada pertemuan
berikutnya.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Rada
Peserta didik ini juga aktif dalam melakukan
praktikum dan membantu temannya dalam
mengerjakan LKPD.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini sedikit malas memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran.
5. Rikky Supriadi. S Peserta didik tidak hadir pada saat pembelajaran
berlangsung (izin).
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam melakukan pengamatan.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini membantu temannya
158
mengerjakan LKPD.
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi
Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam melakukan praktikum,melakukan
pengamatan dan paling aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Tika Wulandari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
pengamatan bersama teman kelompoknya dan
mengerjakan LKPD bersama temannya.
3. Wilda Alfiah
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Kevin Jeremia
Peserta didik ini tidak aktif dalam melakukan
praktikum dan pengamatan ,namun aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
eksperimen, melakukan pengamatan, dan
mengerjakan LKPD bersama temannya. Dia
juga aktif dalam mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
2. Waode Sulistiowati
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario,
juga kurang aktif dalam melakukan pengamatan
dan praktikum, namun aktif membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Natasya Dinda
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya, dan
aktif dalam melakukan pengamatan,melakukan
eksperimen dan mengerjakan LKPD bersama
teman kelompoknya.
4. Rinawati
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,juga
aktif dalam melakukan eksperimen dan
melakukan pengamatan, namun kurang aktif
dalam mengerjakan LKPD.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel Peserta didik tidak hadir pada saat
pembelajaran berlangsung (alfa).
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,
namun kurang aktif dalam melakukan
pengamatan dan eksperimen dan juga aktif
159
dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Fitri Udianisa
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
4. Fatima Usman
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, juga aktif dalam melakukan
praktikum dan melakukan pengamatan, namun
dia tidak aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama temannya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Cahaya Amalia Peserta didik tidak hadir pada saat pembelajaran
berlangsung (sakit).
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Shinta Nuria
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
5. Purwandika Ade Sanjaya Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
160
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
Selasa , 04 Oktober 2016, merupakan pertemuan ketiga pada siklus I. Pada
pertemuan kali ini jumlah siswa yang hadir adalah sebanyak 29 orang. 1 siswa
tidak hadir pada pertemuan ini dengan alasan sakit yaitu (Sri Deviayu Ningsi).
Pada pertemuan keempat , materi yang diajarkan adalah susunan pegas lanjutan
dari materi hukum hooke. Pada pertemuan ini, peneliti langsung menagih tugas
yang telah diberikan pertemuan sebelumnya untuk dikerjakan di rumah, kemudian
peneliti memberikan penjelasan tentang susunan pegas. Setelah itu peneliti
mengarahkan siswa untuk duduk bersama dengan teman kelompoknya masing-
masing, kemudian peneliti langsung membagikan LKPD susunan pegas kepada
masing-masing kelompok . Dan mengarahkan siswa untuk ke Laboratorium IPA
untuk melakukan praktikum susunan pegas. Peneliti memberikan praktikum lagi
untuk materi susunan pegas sebagian besar peserta didik masih sulit untuk
diarahkan dengan baik saat melakukan kegiatan kelompok. Sehingga pada saat
melakukan kegiatan, pada setiap kelompok yang aktif hanya 2-3 orang saja.
Setelah melakukan percobaan peneliti menyuruh setiap perwakilan kelompok
untuk mempresentasekan hasil percobaan yang telah dilakukan tadi. Dan pada
LKPD ini siswa yang mempresentasekan hasil percobaannya sudah lumayan
bagus dari presentase pertemuan sebelumnya. Pada akhir pertemuan, peneliti
mengarahkan kepada peserta didik untuk menyiapkan pegas, stopwatch,statif, dan
beban. Karena akan dilakukan kegiatan praktek untuk memahami tentang periode
dan frekuensi masih lanjutan dari materi susunan pegas.
Pertemuan : 3
Waktu Pengamatan : Selasa, 04 Oktober 2016
Materi Pembelajaran : Susunan Pegas
161
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Rada
Peserta didik ini juga aktif dalam melakukan
praktikum dan membantu temannya dalam
mengerjakan LKPD.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini sedikit malas memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini tidak memperhatikan gurunya
pada saat pembelajaran berlangsung sehingga
dia tidak terlalu mengerti dengan praktikumnya.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam melakukan pengamatan.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini membantu temannya
mengerjakan LKPD.
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi Peserta didik ini tidak hadir pada saat
pembelajaran (sakit).
2. Tika Wulandari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
pengamatan bersama teman kelompoknya dan
mengerjakan LKPD bersama temannya.
3. Wilda Alfiah Peserta didik ini mendengarkan skenario
162
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Kevin Jeremia
Peserta didik ini tidak aktif dalam melakukan
praktikum dan pengamatan ,namun aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
eksperimen, melakukan pengamatan, dan
mengerjakan LKPD bersama temannya. Dia
juga aktif dalam mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
2. Waode Sulistiowati
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario,
juga kurang aktif dalam melakukan pengamatan
dan praktikum, namun aktif membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Natasya Dinda
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya, dan
aktif dalam melakukan pengamatan,melakukan
eksperimen dan mengerjakan LKPD bersama
teman kelompoknya.
4. Rinawati
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,juga
aktif dalam melakukan eksperimen dan
melakukan pengamatan, namun kurang aktif
dalam mengerjakan LKPD.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,
namun kurang aktif dalam melakukan
pengamatan dan eksperimen dan juga aktif
dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Fitri Udianisa
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
4. Fatima Usman Peserta didik ini mendengarkan skenario
163
pembelajaran, juga aktif dalam melakukan
praktikum dan melakukan pengamatan, namun
dia tidak aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama temannya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Cahaya Amalia
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Shinta Nuria
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
164
Jumat, 07 Oktober 2016, merupakan pertemuan keempat pada siklus I.
Pada pertemuan ini jumlah siswa yang mengikuti pelajaran sebanyak 30 orang
lengkap tanpa 1 peserta didik pun yang tidak hadir. Pada pertemuan ini materi
yang akan dibahas oleh peneliti adalah materi Periode dan Frekuensi masih
lanjutan dari susunan pegas. Namun sebelum memulai pembelajaran peneliti
mengecek pemahaman peserta didik tentang materi yang dibahas pada pertemuan
sebelumnya yakni susunan pegas. Pada saat peneliti memberikan pertanyaan
kepada peserta didik, peserta didik sudah menjawab dengan benar apa yang
peneliti tanyakan karena berhubungan dengan praktikum susunan pegas. Setelah
itu peneliti melanjutkan materinya dengan menjelaskan materi tentang periode
dan frekuensi, pada saat peneliti menjelaskan di depan kelas semua siswa di
dalam kelas itu sangat antusias untuk mendengarkan materinya. Setelah
memberikan penjelasan peneliti langsung menyuruh peserta didik untuk duduk
bersama teman kelompoknya masing-masing kemudian mengarahkan siswa untuk
melakukan praktikum tentang periode dan frekuensi karena peneliti pada
pertemuan sebelumnya telah menyuruh siswa untuk membawa pegas,
stopwatch,statif, dan beban.Namun dari peserta didik hanya mampu membawa
stopwatch saja itupun dari Handphone mereka masing-masing, maka dari itu
peneliti langsung mengarahkan peserta didik untuk langsung ke Laboratorium
IPA untuk melakukan praktikum tentang periode dan frekuensi. Praktikum
periode dan frekuensi pada masing-masing kelompok berjalan dengan lancar
karena mereka sudah mengerti apa yang harus dilakukan karena peneliti sudah
menjelaskan dan ada LKPD sebagai panduan untuk percobaan. Setelah praktikum
selesai peneliti langsung menyuruh setiap perwakilan kelompok untuk melakukan
presentase tentang hasil percobaan masing-masing. Setelah presentase kelompok
selesai, peneliti menginformasikan kepada seluruh peserta didik agar siap-siap
Pertemuan : 4
Waktu Pengamatan : Jumat, 07 Oktober 2016
Materi Pembelajaran : Periode dan Frekuensi
165
untuk tes siklus I pada pertemuan berikutnya. Peneliti menghimbau kepada
seluruh peserta didik untuk mempelajari semua materi dari awal pertemuan
hingga pada pertemuan hari ini.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Rada
Peserta didik ini juga aktif dalam melakukan
praktikum dan membantu temannya dalam
mengerjakan LKPD.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini tidak memperhatikan gurunya
pada saat pembelajaran berlangsung sehingga
dia tidak terlalu mengerti dengan praktikumnya.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam melakukan pengamatan.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini membantu temannya
mengerjakan LKPD.
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
166
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam melakukan praktikum,melakukan
pengamatan dan paling aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Tika Wulandari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
pengamatan bersama teman kelompoknya dan
mengerjakan LKPD bersama temannya.
3. Wilda Alfiah
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Kevin Jeremia
Peserta didik ini tidak aktif dalam melakukan
praktikum dan pengamatan ,namun aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
eksperimen, melakukan pengamatan, dan
mengerjakan LKPD bersama temannya. Dia
juga aktif dalam mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
2. Waode Sulistiowati
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran,
aktif dalam melakukan pengamatan dan
praktikum, namun kurang aktif membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Natasya Dinda
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya, dan
aktif dalam melakukan pengamatan,melakukan
eksperimen dan mengerjakan LKPD bersama
teman kelompoknya.
4. Rinawati
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,juga
aktif dalam melakukan eksperimen dan
melakukan pengamatan, namun kurang aktif
dalam mengerjakan LKPD.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,
namun kurang aktif dalam melakukan
pengamatan dan eksperimen dan juga aktif
167
dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Fitri Udianisa
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
4. Fatima Usman
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, juga aktif dalam melakukan
praktikum dan melakukan pengamatan, namun
dia tidak aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama temannya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Cahaya Amalia
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Shinta Nuria Peserta didik ini aktif dalam melakukan
168
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
Jumat, 14 Oktober 2016, pada pertemuan ini merupakan pertemuan
pertama untuk siklus II. Setelah memeriksa hasil tes dari siklus I ternyata masih
banyak siswa yang belum tuntas oleh karena itu pada siklus II ini peneliti harus
lebih ekstra untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik. Pada pertemuan
ini jumlah siswa yang hadir untuk mengikuti pelajaran adalah 29 orang, 1 siswa
tidak hadir dengan tanpa keterangan yaitu (Wilda Alfiah Rahman). Pada
pertemuan kali ini peneliti membagikan hasil tes siklus I kepada peserta didik dan
memberikan penjelasan bahwa hasil belajar mereka perlu ditingkatkan terutama
minat mereka untuk mempelajari fisika. Setelah memberikan motivasi peneliti
melanjutkan materi yaitu simpangan,kecepatan dan percepatan. Seperti biasa
peneliti menjelaskan materi tentang simpangan,kecepatan dan percepatan masih
kelanjutan dari materi periode dan frekuensi. Setelah memberikan penjelasan,
peneliti langsung menyuruh peserta didik untuk duduk bersama dengan teman
kelompoknya masing-masing selanjutnya peneliti membagikan LKPD
simpangan,kecepatan dan percepatan kepada masing-masing kelompok.
Kemudian peneliti mengarahkan peserta didik ke Laboratorium IPA karena akan
dilaksanakan percobaan tentang materi simpangan,kecepatan dan percepatan.
Pertemuan : 6
Waktu Pengamatan : Jumat, 14 Oktober 2016
Materi Pembelajaran : Simpangan,kecepatan, dan
percepatan
169
Pada saat praktikum berlangsung siswa yang sementara belum melakukan
percobaan karena alat dan bahan yang tidak memungkinkan ribut dan tidak
sabaran untuk melakukan percobaan, hal itu dikarenakan mereka sangat antusias
untuk melakukan percobaan pada praktikum kali ini. Namun setelah semuanya
selesai, mereka semua menjadi tenang dan lega karena sudah melakukan
percobaan simpangan,kecepatan dan percepatan. Setelah melakukan praktikum
peneliti kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjuk
temannya sebagai perwakilan kelompoknya melakukan presentase hasil percobaan
simpangan,kecepatan dan percepatan. Setelah presentase hasil percobaan selesai
peneliti kemudian memberikan tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan di
rumah.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Rada
Peserta didik ini juga aktif dalam melakukan
praktikum dan membantu temannya dalam
mengerjakan LKPD.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini tidak memperhatikan gurunya
pada saat pembelajaran berlangsung sehingga
dia tidak terlalu mengerti dengan praktikumnya.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
170
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam melakukan pengamatan.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini membantu temannya
mengerjakan LKPD.
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi
Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam melakukan praktikum,melakukan
pengamatan dan paling aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Tika Wulandari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
pengamatan bersama teman kelompoknya dan
mengerjakan LKPD bersama temannya.
3. Wilda Alfiah
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Kevin Jeremia
Peserta didik ini tidak aktif dalam melakukan
praktikum dan pengamatan ,namun aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
eksperimen, melakukan pengamatan, dan
mengerjakan LKPD bersama temannya. Dia
juga aktif dalam mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
2. Waode Sulistiowati
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran,
aktif dalam melakukan pengamatan dan
praktikum, namun kurang aktif membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Natasya Dinda
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya, dan
aktif dalam melakukan pengamatan,melakukan
eksperimen dan mengerjakan LKPD bersama
teman kelompoknya.
4. Rinawati
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,juga
aktif dalam melakukan eksperimen dan
melakukan pengamatan, namun kurang aktif
171
dalam mengerjakan LKPD.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,
namun kurang aktif dalam melakukan
pengamatan dan eksperimen dan juga aktif
dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Fitri Udianisa
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
4. Fatima Usman
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, juga aktif dalam melakukan
praktikum dan melakukan pengamatan, namun
dia tidak aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama temannya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
172
bersama teman kelompoknya.
2. Cahaya Amalia
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Shinta Nuria
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
Selasa, 18 Oktober 2016, merupakan pertemuan kedua dari siklus II. Pada
pertemuan ini jumlah peserta didik yang hadir untuk mengikuti pelajaran adalah
29 orang, 1 siswa yang tidak hadir dengan alasan izin yaitu (Fitri Udianisa).
Sebelum memulai pembelajaran pada hari ini, peneliti menagih tugas rumah yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya agar segera dikumpul. Setelah itu peneliti
menjelaskan materi yang akan dipelajari pada hari itu yaitu Gerak Harmonik
Sederhana secara umum karena materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya
adalah sub-sub dari bab ini. Peneliti seperti menyimpulkan semua materi dari awal
pertemuan yaitu tegangan dan regangan hingga pada materi simpangan,kecepatan
dan percepatan.
Peneliti lalu melakukan tanya jawab tentang materi gerak harmonik
sederhana ini, dan menyuruh siswa menyebutkan rumus-rumus yang berhubungan
Pertemuan : 7
Waktu Pengamatan : Selasa, 18 Oktober 2016
Materi Pembelajaran : Gerak Harmonik Sederhana
173
dengan gerak harmonik sederhana. Setelah itu peneliti memberikan tugas kepada
siswa agar dikerjakan secara individu maupun perkelompok. Tugas-tugas yang
diberikan adalah berhubungan dengan materi gerak harmonik sederhana sebanyak
5 nomor. Walaupun kebanyakan peserta didik yang menyontek kepada temannya,
namun mereka mengerti apa yang ada dalam contekannya. Setelah tugas mereka
selesai, peneliti menunjuk 1 siswa setiap nomornya agar mengerjakan di papan
tulis, sedangkan teman-teman mereka yang lain yang duduk memperhatikan
jawaban mereka dengan jawaban yang dikerjakan temannya di papan tulis.
Namun pada saat temannya mengerjakan jawabannya di atas, ada peserta didik
yaitu (Sri Deviayu Ningsi) yang tidak sesuai jawabannya dengan yang ditulis oleh
temannya. Maka peneliti menyuruh peserta didik yang memprotes itu
mengerjakan di atas juga jawabannya yang dianggap beda dengan temannya
sebelumnya. Dan setelah dua jawaban yang berbeda itu diteliti ternyata jawaban
yang pertama memang kurang benar.
Setelah tugas yang 5 nomor dikerjakan oleh peserta didik telah selesai
diperiksa, peneliti langsung memberikan tugas lagi kepada peserta didik agar
dikerjakan di rumah, tugasnya yaitu membuat resume tentang gerak harmonik
sederhana dan akan dikumpul pada pertemuan berikutnya. Dan peneliti juga
menginformasikan bahwa pada pertemuan berikutnya materi yang akan dibahas
telah berpindah ke bab berikutnya yaitu Usaha dan Energi.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan dari gurunya, serta
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
gurunya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya namun kurang aktif
dalam bertanya.
3. Rada Peserta didik ini kurang aktif dalam bertanya
174
maupun menjawab, namun mengerjakan tugas
yang diberikan oleh gurunya.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran dan
aktif dalam bertanya.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini memperhatikan gurunya pada
saat pembelajaran berlangsung dan
mengerjakan soal-soal yang diberikan.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif menjawab pertanyaan dari
gurunya dan menyelesaikan soal-soal yang
diberikan.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam pelajaran.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan gurunya.
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi
Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan , serta mengerjakan soal-soal yang
diberikan.
2. Tika Wulandari Peserta didik ini sangat aktif dalam menjawab
pertanyaan dan mengerjakan soal-soal.
3. Wilda Alfiah Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
4. Kevin Jeremia Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari Peserta didik ini sangat aktif dalam bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
2. Waode Sulistiowati Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran.
3. Natasya Dinda Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
4. Rinawati Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
175
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan soal-
soal yang diberikan.
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
3. Fitri Udianisa Peserta didik ini tidak hadir pada saat
pembelajaran berlangsung (izin).
4. Fatima Usman Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, dan aktif dalam bertanya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan menyelesaikan
soal-soal yang diberikan.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam menjawab pertanyaan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan soal-
soal yang diberikan.
2. Cahaya Amalia
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
4. Shinta Nuria
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
176
Jumat, 21 Oktober 2016, merupakan pertemuan ketiga pada siklus II. Pada
pertemuan ini jumlah peserta didik yang mengikuti pelajaran adalah sebanyak 30
orang lengkap tanpa 1 peserta didik yang tidak hadir. Pada pertemuan sebelumnya
peneliti telah memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat resume
tentang Gerak Harmonik Sederhana, maka sebelum memulai pembelajaran
peneliti menagih tugas yang telah diberikan. Setelah itu peneliti menjelaskan
materi tentang Usaha dan Energi, dimana peneliti sebelumnya telah
menginformasikan bahwa materi pada hari ini beda dengan sebelum-sebelumnya
karena ini adalah materi baru atau bab berikutnya. Peneliti langsung memotivasi
peserta didik tentang materi Usaha dan Energi ini dan hubungannya dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik sudah mulai tertarik dengan materi ini
sehingga muncul banyak pertanyaan salah satunya yaitu “apabila mobil yang
didorong apakah itu termasuk usaha?”. Sehingga peneliti menjawab bahwa setiap
benda yang diberikan dorongan, apabila itu bergerak atau berpindah tempat maka
itu dikatakan usaha. Peserta didik mengerti apa yang dijelaskan oleh peneliti.
Setelah memberikan penjelasan tentang usaha dan energi, peneliti menyuruh
siswa untuk duduk per kelompok lagi karena akan dilakukan praktikum tentang
usaha dan energi. Setelah itu peneliti membagikan LKPD kepada masing-masing
kelompok. Pada praktikum kali ini peserta didik sangat antusias untuk melakukan
percobaan karena mereka penasaran bagaimana hasil percobaan mereka nantinya.
Dan terbukti pada saat peserta didik mengambil data masing-masing, hanya 1 kali
peneliti menjelaskan langkah-langkahnya peserta didik langsung mengerti.
Masing-masing kelompok mengambil data tanpa bantuan dari peneliti, peneliti
hanya mengawasi apa yang dilakukan tiap kelompoknya.
Setelah praktikum usaha dan energi selesai, peneliti menyuruh setiap
perwakilan kelompok untuk mempresentasekan hasil percobaannya. Kemudian
Pertemuan : 8
Waktu Pengamatan : Jumat, 21 Oktober 2016
Materi Pembelajaran : Usaha dan Energi (Konsep Usaha)
177
peneliti memberikan penghargaan kepada setiap kelompok karena mereka telah
melakukan percobaan dengan benar dan tepat. Setelah itu, pada akhir pertemuan
peneliti memberikan tugas kepada peseta didik untuk dikerjakan di rumah.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya serta peserta didik inilah yang
aktif dalam presentase kelompok.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Rada
Peserta didik ini juga aktif dalam melakukan
praktikum dan membantu temannya dalam
mengerjakan LKPD.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya serta peserta didik inilah yang
aktif dalam presentase kelompok.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam melakukan pengamatan.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini membantu temannya
mengerjakan LKPD.
178
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi
Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam melakukan praktikum,melakukan
pengamatan dan paling aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya serta peserta didik inilah yang
aktif dalam presentase kelompok.
2. Tika Wulandari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
pengamatan bersama teman kelompoknya dan
mengerjakan LKPD bersama temannya.
3. Wilda Alfiah
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Kevin Jeremia
Peserta didik ini tidak aktif dalam melakukan
praktikum dan pengamatan ,namun aktif dalam
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari
Peserta didik ini sangat aktif dalam melakukan
eksperimen, melakukan pengamatan, dan
mengerjakan LKPD bersama temannya. Dia
juga aktif dalam mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya
serta peserta didik inilah yang aktif dalam
presentase kelompok.
2. Waode Sulistiowati
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran,
aktif dalam melakukan pengamatan dan
praktikum, namun kurang aktif membantu
temannya dalam mengerjakan LKPD.
3. Natasya Dinda
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya, dan
aktif dalam melakukan pengamatan,melakukan
eksperimen dan mengerjakan LKPD bersama
teman kelompoknya.
4. Rinawati
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,juga
aktif dalam melakukan eksperimen dan
melakukan pengamatan, namun kurang aktif
dalam mengerjakan LKPD.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
179
bersama teman kelompoknya serta peserta didik
inilah yang aktif dalam presentase kelompok.
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya,
namun kurang aktif dalam melakukan
pengamatan dan eksperimen dan juga aktif
dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Fitri Udianisa
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
4. Fatima Usman
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, juga aktif dalam melakukan
praktikum dan melakukan pengamatan, namun
dia tidak aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama temannya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya serta peserta didik
inilah yang aktif dalam presentase kelompok.
2. Muhammad Rifly
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
melakukan pengamatan,melakukan eksperimen,
dan juga aktif dalam mengerjakan LKPD
bersama teman kelompoknya serta peserta didik
inilah yang aktif dalam presentase kelompok.
2. Cahaya Amalia Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
180
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
aktif dalam melakukan pengamatan.
4. Shinta Nuria
Peserta didik ini aktif dalam melakukan
pengamatan dan mengerjakan LKPD dengan
teman kelompoknya.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran, dia juga kurang aktif dalam
melakukan praktikum, namun peserta didik ini
aktif dalam mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
Selasa, 25 Oktober 2016, merupakan pertemuan keempat siklus II. Pada
pertemuan kali ini jumlah peserta didik yang hadir mengikuti pembelajaran adalah
sebanyak 29 orang, ada 1 siswa yang tidak hadir dengan tanpa keterangan yaitu
(Shinta Nuria). Pada pertemuan ini peneliti langsung menagih tugas yang telah
diberikan pada pertemuan sebelumnya, dan peserta didik pun semuanya
mengumpul tugas yang telah diberikan. Setelah itu peneliti langsung menjelaskan
materi Usaha dan Energi dengan melanjutkan materi sebelumnya yakni
menjelaskan konsep energi. Peserta didik mendengarkan dengan seksama apa
yang dijelaskan oleh peneliti. Setelah peneliti menjelaskan materi peneliti
langsung memberikan contoh soal tentang energi, dan peserta didik pun
mengangguk mengerti. Pada saat peserta didik mengerti peneliti langsung
memberikan soal-soal dan akan dikerjakan oleh peserta didik sebanyak 5 nomor.
Soal itu bisa dikerjakan secara individu bisa juga secara kelompok. Setelah soal-
soal telah diselesaikan oleh peserta didik ,peneliti menyuruh 1 siswa untuk
Pertemuan : 9
Waktu Pengamatan : Selasa , 25 Oktober 2016
Materi Pembelajaran : Usaha dan Energi (Konsep Energi)
181
mengerjakannya di papan tulis dan peserta didik yang lain memperhatikan dan
membandingkan jawaban mereka dengan yang dikerjakan oleh temannya di papan
tulis. Setelah mengerjakan tugas yang telah diberikan peneliti ,peneliti kemudian
melanjutkan materi tentang usaha dan energi secara keseluruhan.
Pada akhir pertemuan, peneliti menginformasikan kepada semua peserta
didik bahwa pada pertemuan berikutnya akan dilakukan tes siklus II , jadi peneliti
menghimbau kepada peserta didik agar mempelajari semua materi yang telah
diajarkan.
NO.
HASIL PENGAMATAN PERILAKU PESERTA DIDIK
NAMA SISWA PERILAKU SISWA SAAT PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK I
1. Ardi Aditya
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan dari gurunya, serta
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
gurunya.
2. Astril Amanda
Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya namun kurang aktif
dalam bertanya.
3. Rada
Peserta didik ini kurang aktif dalam bertanya
maupun menjawab, namun mengerjakan tugas
yang diberikan oleh gurunya.
4. Nova Kurniawan
Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran dan
aktif dalam bertanya.
5. Rikky Supriadi. S
Peserta didik ini memperhatikan gurunya pada
saat pembelajaran berlangsung dan
mengerjakan soal-soal yang diberikan.
KELOMPOK II
1. Alya Nurul Septiyani
Peserta didik ini mendengarkan dengan baik
skenario pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya, dia juga aktif dalam melakukan
praktikum, aktif dalam pengamatan dan
mengerjakan LKPD bersama teman
kelompoknya.
2. Annisa Fath Rahman
Peserta didik ini aktif menjawab pertanyaan dari
gurunya dan menyelesaikan soal-soal yang
diberikan.
182
3. Kasma Kamaruddin
Peserta didik ini kurang memperhatikan
gurunya yang sedang membacakan skenario
pembelajaran sehingga dia kurang mengerti
dalam pelajaran.
4. Rosinta Salam Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan gurunya.
KELOMPOK III
1. Sri Deviayu Ningsi
Peserta didik ini sangat antusias mendengarkan
skenario yang dibacakan oleh gurunya, dia juga
aktif dalam bertanya maupun menjawab
pertanyaan , serta mengerjakan soal-soal yang
diberikan.
2. Tika Wulandari Peserta didik ini sangat aktif dalam menjawab
pertanyaan dan mengerjakan soal-soal.
3. Wilda Alfiah Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
4. Kevin Jeremia Peserta didik ini mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya.
KELOMPOK IV
1. Agum Ghifari Peserta didik ini sangat aktif dalam bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diberikan.
2. Waode Sulistiowati Peserta didik ini mendengarkan gurunya yang
sedang membacakan skenario pembelajaran.
3. Natasya Dinda Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
4. Rinawati Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya.
KELOMPOK V
1. Ivan Othniel
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan soal-
soal yang diberikan.
2. Iqram Aristyo Faizul
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
3. Fitri Udianisa Peserta didik ini tidak hadir pada saat
pembelajaran berlangsung (izin).
4. Fatima Usman Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran, dan aktif dalam bertanya.
KELOMPOK VI
1. Ayu Febriyanti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan menyelesaikan
soal-soal yang diberikan.
2. Muhammad Rifly Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
183
aktif dalam menjawab pertanyaan.
3. Muhammad Afdhal
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
4. Paradiba Mustira
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
KELOMPOK VII
1. Angelina Joalsatri Astuti
Peserta didik mendengarkan skenario yang
dibacakan oleh gurunya dan aktif dalam
menjawab pertanyaan dan menyelesaikan soal-
soal yang diberikan.
2. Cahaya Amalia
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
3. Anggun Alfidia Sutendy
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
4. Shinta Nuria
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
5. Purwandika Ade Sanjaya
Peserta didik ini mendengarkan skenario
pembelajaran yang dibacakan oleh gurunya dan
menyelesaikan soal-soal yang diberikan.
Makassar , 28 Oktober 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah
Drs. H. Muh. Asrar,M.Pd.I
NIP: 1970617 199412 1 003
184
DAFTAR KEGIATAN
185
Peserta didik melakukan eksperimen, mendiskusikan jawaban latihan soal yang
tersedia pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
RIWAYAT HIDUP
Nurul Fadilah. Lahir di Wele pada tanggal 31
Desember 1994 yang merupakan anak pertama dari 4
bersaudara pasangan Ayahanda Tenro dan Ibunda
Rosmawati. Memulai pendidikan pada tahun 2000 yang
sama melanjutkan pendidikan ke SDN 53 Tangkoli dan
tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Maniangpajo
dan tamat pada tahun 2009. Selanjutnya pada tahun yang sama melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Maniangpajo dan tamat pada
tahun 2012. Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke Universitas
Muhammadiyah Makassar. Lalu pada tahun 2012 terdaftar sebagai mahasiswa
Jurusan Pendidikan Fisika (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan
selesai pada tahun 2016.
Selama bersekolah penulis aktif dalam anggota OSIS dan Pramuka SMA
Negeri 1 Maniangpajo, tetapi selama di bangku kuliah penulis tidak pernah aktif
dalam organisasi.