upaya perbaikan gizi

48
UPAYA PERBAIKAN GIZI 1. LAILA FATMAWATI 101111102 2. RISKA HARMASDIYANI 101111066 3. ANNISA NUR L 101111045 4. ATINA HUSNAYAIN 101111042

Upload: zion

Post on 27-Jan-2016

150 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

LAILA FATMAWATI101111102 RISKA HARMASDIYANI 101111066 ANNISA NUR L101111045 ATINA HUSNAYAIN 101111042. UPAYA PERBAIKAN Gizi. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PERBAIKAN Gizi

UPAYA PERBAIKAN GIZI1. LAILA FATMAWATI 1011111022. RISKA HARMASDIYANI 1011110663. ANNISA NUR L 1011110454. ATINA HUSNAYAIN 101111042

Page 2: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PENDAHULUAN Tujuan utama pembangunan nasional adalah

peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan

Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal.

Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan aktifitas.

Setelah mengetahui penyebab masalah kurang gizi, perlu adanya strategi program gizi khususnya pada program perbaikan gizi makro. Agar program terlakasana perlu kerjasama berbagai pihak (pemerintah, swasta, dan pihak terkait lainnya)

Page 3: UPAYA PERBAIKAN Gizi

A. PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA

Permasalahan gizi di Indonesia masalah gizi makro dan mikro

Masalah gizi di Indonesia erat kaitannya dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan penghasilan

Page 4: UPAYA PERBAIKAN Gizi

B. STATUS GIZI PADA BALITA

Tahun Total Penduduk

Total Balita

Jumlah balita dengan

Gizi Buruk Gizi KurangBuruk+Kuran

g

1989177,614,96

521,313,79

6 1,342,769 6,643,510 7,986,279

1992185,323,45

822,238,81

5 1,607,866 6,302,480 7,910,346

1995195,860,89

921,544,69

9 2,490,567 4,313,249 6,803,816

1998206,398,34

020,639,83

4 2,169,247 3,921,568 6,090,815

1999209,910,82

119,941,52

8 1,617,258 3,639,329 5,256,587

2000203,456,00

517,904,12

8 1,348,181 3,066,977 4,415,158

2001206,070,54

318,134,20

8 1,142,455 3,590,573 4,733,028

2002208,749,46

018,369,95

2 1,469,596 3,545,401 5,014,997

2003211,463,20

318,608,76

2 1,544.527 3,572,882 5,117,409

Tabel Jumlah balita gizi buruk (BB/U<-3SD) dan gizi kurang (BB/U <-2SD) Susenas 1989-2003

Page 5: UPAYA PERBAIKAN Gizi

TahunTotal

PendudukTotal Balita

Prevalensi

Gizi buruk

Gizi Kurang

Buruk+Kurang

1989 177,614,965 21,313,796 6.3 31.2 37.5

1992 185,323,458 22,238,815 7.2 28.3 35.6

1995 195,860,899 21,544,699 11.6 20.0 31.6

1998 206,398,340 20,639,834 10.5 19.0 29.5

1999 209,910,821 19,941,528 8.1 18.3 26.4

2000 203,456,005 17,904,128 7.5 17.1 24.7

2001 206,070,543 18,134,208 6.3 19.8 26.1

2002 208,749,460 18,369,952 8.0 19.3 27.3

2003 211,463,203 18,608,762 8.3 19.2 27.5

Tabel Prevalensi balita gizi buruk (BB/U<-3SD) dan gizi kurang (BB/U <-2SD) Susenas 1989-2003

Page 6: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Jumlah penderita gizi buruk meningkat dari tahun 1989 ke tahun 1995, lalu cenderung fluktuatif sampai tahun 2003.

Masalah tingginya prevalensi gizi kurang pada anak balita berhubungan dengan tingginya BBLR masalah pertumbuhan anak usia masuk sekolah wanita usia subur melahirkan anak dengan risiko BBLR disertai dengan masalah anemia dan gizi mikro lainnya.

Page 7: UPAYA PERBAIKAN Gizi

C. PENYEBAB PERMASALAHAN GIZI

Penyebab permasalahan gizi :

Penyebab Langsung

Penyebab Tak

Langsung

Pokok Masalah di Masyarakat

Akar Masalah

Page 8: UPAYA PERBAIKAN Gizi

1. Penyebab Langsung :Berasal dari makanan dan penyakit

2. Penyebab Tak Langsung :a. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. b. Pola pengasuhan anak kurang memadai. c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai.

3. Pokok masalah di masyarakatKurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan sumber daya masyarakat

4. Akar MasalahInteraksi antara kemiskinan dan faktor sosial,seperti pendidikan, pekerjaan, perilaku merokok, menikah usia muda, dan cakupan pelayanan kesehatan yang belum optimal, juga menyebabkan masalah gizi menjadi kronis

Page 9: UPAYA PERBAIKAN Gizi

D. UPAYA PERBAIKAN GIZI

1. Seimbang dan Bermutu2. Peran Berbagai Kementerian3. Gerakan Nasional Sadar Gizi

Page 10: UPAYA PERBAIKAN Gizi

1. SEIMBANG DAN BERMUTU

Penanganan masalah gizi tidak bisa dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.

Peningkatan peran aktif Kementerian Pertanian Badan Ketahanan Pangan menyediakan makanan yang bergizi, berimbang dan beragam

Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong produksi perikanan nasional dan diikuti gerakan gemar makan ikan.

Page 11: UPAYA PERBAIKAN Gizi

2. PERAN BERBAGAI KEMENTRIAN Penanganan masalah kurang gizi tidak

hanya dilakukan oleh Kemenkes melalui upaya perbaikan gizi perlu peran serta dan kerjasama dari kementerian lain :- Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan- Kementerian Sosial

Page 12: UPAYA PERBAIKAN Gizi

3. GERAKAN SADAR GIZI Diawali dengan gerakan sadar gizi

“Empat Sehat Lima Sempurna” Gerakan Nasional Sadar Gizi (GNSG) dalam rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan.

Page 13: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PENGANTAR

Kadarzi merupakan suatu gerakan yang terkait dengan program Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)

Dalam rangka meningkatkan mutu konsumsi makanan status gizi masyarakat

Page 14: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PENGANTAR

Tujuan : 1. Setengah dari keluarga Indonesia

menjadi Keluarga Sadar Gizi2. Mewujudkan pola konsumsi makanan

yang baik dan benar

Page 15: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PENGERTIAN

Kadarzi adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggota keluarganya.

Hal ini tercermin dari konsumsi pangan yang beraneka ragam dan bermutu gizi seimbang.

Disebut Kadarzi jika sikap dan perilaku keluarga dapat secara mandiri mewujudkan keadaan gizi yang sebaik-baiknya.

Page 16: UPAYA PERBAIKAN Gizi

INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI

1. Menimbang berat badan secara teratur

Berat badan merupakan petunjuk yang baik akan keadaan gizi dan kesehatan.

Perubahan berat badan menunjukkan perubahan konsumsi makanan atau gangguan kesehatan.

Page 17: UPAYA PERBAIKAN Gizi

INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI

2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI Eksklusif)

Bayi sejak lahir hingga usia enam bulan hanya diberikan ASI saja, karena ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, bersih dan sehat.

ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan untuk tumbuh kembang normal.

ASI juga praktis dan murah serta dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi serta bisa menjalin kasih sayang antara ibu dan anak.

Page 18: UPAYA PERBAIKAN Gizi

INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI

3. Makan beraneka ragam Satu jenis bahan makanan tidak bisa memenuhi

semua kebutuhan gizi. Dengan makan beraneka ragam dapat memenuhi

semua kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Untuk bisa memenuhi kebutuhan gizi, makanan

sehari-hari yang dikonsumsi sebaiknya terdiri dari makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein), sayuran dan buah (sumber vitamin, mineral, serat) serta cukup mengkonsumsi cairan / air.

Page 19: UPAYA PERBAIKAN Gizi

INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI

4. Menggunakan garam beryodium Garam beryodium yang dikonsumsi

setiap hari bermanfaat untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

GAKY dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan pada anak-anak, penyakit gondok endemik dan kretin.

Page 20: UPAYA PERBAIKAN Gizi

INDIKATOR KELUARGA SADAR GIZI

5. Minum suplemen gizi sesuai anjuran Kebutuhan suplemen gizi adalah kapsul

Vitamin A untuk bayi dan balita dan tablet Fe (zat besi) untuk ibu hamil.

Page 21: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PMT BAYI

Depkes RI, 2006 : Makanan tambahan pada bayi adalah makanan atau minuman

yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak berusia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI

WHO, 2003 : Makanan tambahan adalah memberi makanan lain selain ASI

oleh karena ASI merupakan makanan alami pertama untuk bayi dan harus diberikan tanpa makanan tambahan sekurang-kurangnya 6 bulan

Page 22: UPAYA PERBAIKAN Gizi

TUJUAN PMT BAYI

Melengkapi zat-zat gizi yang kurang karena kebutuhan zat gizi

akan semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia bayi

atau anak

Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-

macam makanan dengan berbagai bentuk, tekstut dan rasa,

Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar

energi yang tinggi

Mengembangkan kemampuan untuk mengunyah dan menelan

Page 23: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Campuran bahan pangan untuk makanan bayi

• Campuran dasar (basic mix), terdiri dari serelia (biji-bijian)

atau umbi-umbian dan kacang-kacangan.

• Campuran ganda (multi mix) terdiri dari makanan pokok

sebagai bahan pangan utama dan zat gizi lain.

Jenis makanan tambahan

• Makanan tambahan lokal

• Makanan tambahan olahan pabrik

Page 24: UPAYA PERBAIKAN Gizi

6-8 bulan 8-9 bulan 9-12 bulan 12-24 bulan

Jenis

1 jenis bahan dasar (6 bulan)2 jenis bahan dasar (7 bulan)

2-3 jenis bahan dasar (sajikan secara terpisah atau dicampur)

3-4 jenis bahan dasar (sajikan secara terpisah atau dicampur)

Makanan keluarga (tanpa garam, gula, penyedap, hindari santan dan gorengan)

Tekstur

Semi-cair (dihaluskan atau purce), secara bertahap kurangi campuran air sehingga menjadi semi-padat

Lunak (disaring) dan potongan makanan yang dapat digenggam dan mudah larut

Kasar (dicindang)Makanan yang dipotong dan dapat digenggam

Padat

FrekuensiMakan Utama: 1-2x/hariCamilan: 1x/hari

Makan Utama: 2-3x/hariCamilan: 1x/hari

Makan Utama: 3x/hariCamilan: 2x/hari

Makan Utama: 3-4x/hariCamilan: 2x/hari

Porsi 1-2 sdt, secara bertahap ditambahkan.

2-3 sdm makanan semi padat. Potongan makanan seukuran sekali gigit.

3-4 sdm makanan semi padat yang kasar. Potongan makanan ukuran kecil/ sekali gigit.

5 sdm makanan atau lebih.

ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi

Susu & produk susu olahan

-

Belum boleh susu sapi.½ slice keju cheddar¼ cangkir yogurt untuk bayi

Belum boleh susu sapi.½ slice keju cheddar¼ cangkir yogurt untuk bayi

1-2 porsi susu sapi atau produk susu olahan.

Page 25: UPAYA PERBAIKAN Gizi

ALASAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA KURANG DARI ENAM BULAN

UNICEF dan WHO menyatakan ada beberapa alasan ibu tidak ingin menyusui bayinya yaitu:

Ibu yang pernah mengalami stress sehingga produksi ASI berkurang dan tidak ingin menyusui lagi setelah keadaan ibu sudah pulih kembali.

Kekurangan gizi ibu akan mengurangi produksi ASI sehingga susu formula dan makanan tambahan pada bayi menjadi jalan keluar pemenuhan nutrisi bayi

Bayi yang mengalami diare akan diberikan cairan tambahan yang seharusnya pemberian ASI saja sudah cukup.

Banyak juga ibu yang beranggapan jika anaknya kelaparan dan akan tidur jika diberi makan.

Mitos bayi yang diberi makan pisang sewaktu berusia 2 bulan akan menjadi pintar di kemudian hari

Terjadi tekanan dari lingkungan seperti pekerjaan, dan promosi produsen makanan bayi yang belum mengindahkan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Page 26: UPAYA PERBAIKAN Gizi

RISIKO PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA KURANG DARI ENAM BULAN

Pada bulan-bulan pertama, saat bayi berada pada kondisi yang sangat

rentan, pemberian makanan atau minuman lain selain ASI akan

meningkatkan risiko terjadinya, infeksi telinga, alergi, meningitis,

leukimia, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom

kematian tiba-tiba pada bayi, penyakit infeksi, dan penyakit-penyakit

lain yang biasa terjadi pada bayi.

Page 27: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PMT IBU HAMIL

Untuk menambah asupan gizi ibu hamil sehingga kebutuhan gizi selama hamil dapat terpenuhi.

Syarat makanan tambahan yang sehat bagi ibu hamil:1 Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan

kesehatan tubuh ibu dan pertumbuhan bayi.

2 Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, dan mineral).

3 Dapat menghindari pengaruh negatif bagi bayi.

4 Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.

Page 28: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Nutrisi Keterangan

Kalsium

Untuk menguatkan tulang dan gigi.Jumlah kalsium yang dibutuhkan 1000 mg setiap hari untuk wanita berumur 19-50 tahunSusu, keju, dan yogurt. Selain itu, ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.

Asam LemakOmega 6, Omega 3 (DHA&EPA) menyusun lebih dari 60% lemak otak dan sistem saraf pusat.Benih, kacang-kacangan, butir, polong-polongan, minyak nabati

Folat

mencegah neural tube defect, premature, BBLRSelama kehamilan, dibutuhkan folat 600 mg/hariSuplemen, Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan, dan roti gandum

Zat Besi

untuk membantu perkembangan janin dan ari-ari serta untuk mempertahankan peningkatan volume darah dari ibu.27 mg/hari pada masa kehamilandaging merah, ikan, unggas, sereal sarapan, suplemen

Protein71 g/haridaging, ikan, telur, susu, keju,kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu

Page 29: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Vitamin B12Usia 19-50 butuh 2,6 μg/hari pada masa kehamilanRumput laut dan makanan seperti tempeKekurangan vitamin B12 akan menimbulkan anemia pada ibu hamil.

Vitamin Dmasa kehamilan sama dengan sebelum hamil (5 μg per hari)berjemur sinar matahari 5 sampai 15 menit per hari antara pukul 10 pagi hingga 3 sore

Zat Seng

Kekurangan akan berisiko melahirkan prematur dan BBLRdaging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongandapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng per hari) jika dalam kondisi yang kurang sehat

Vitamin C

antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak.85 mg vitamin C per hari. tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli

Vitamin A

fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embriobuah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur

Page 30: UPAYA PERBAIKAN Gizi

PMT LANSIA

Prinsip dalam pemberian makan bagi lansia dalam keadaan darurat adalah sebagai berikut:

1 Lansia harus mampu mengakses sumber-sumber pangan termasuk bantuan pangan dengan lebih mudah.

2 Makanan disesuaikan dengan kondisi lansia serta mudah disiapkan dan dikonsumsi.

3 Makanan yang diberikan pada lansia harus memenuhi kebutuhan protein tambahan serta vitamin dan mineral.

Page 31: UPAYA PERBAIKAN Gizi

ANGKA KECUKUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK LANSIA DALAM SEHARI.

Komposisi Laki-laki PerempuanEnergi (Kal) 1960 1700Protein (gram) 50 44Vitamin A (RE) 600 500Thiamin (B1) (mg) 0.8 0.7Riboflavin (B2)(mg) 1.0 0.9Niasin (B3) (mg) 8.6 7.5Vitamin B12 (mg) 1.0 1.0Asam folat (mikrogram) 170 150

Vitamin C (mg) 40 30Kalsium (mg) 500 500Fosfor (mg) 500 450Besi (mg) 13 16Seng (mg) 15 15Iodium (mikrogram) 150 150

Page 32: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Panti Pemulihan GiziAtina Husnayain-101111042

Page 33: UPAYA PERBAIKAN Gizi

GIZI BURUK

Seberapa parah?

Kriteria Gizi Buruk

Page 34: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Pengertian Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan

karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya.

Kriteria 1. Gizi Buruk Tanpa Komplikasi

a. BB/TB: < -3 SD dan atau;

b. Terlihat sangat kurus dan atau;

c. Adanya Edema dan atau;

d. LILA < 11,5 cm untuk anak 6-59 bulan

2. Gizi Buruk dengan Komplikasi

Gizi buruk dengan tanda-tanda tersebut di atas disertai salah satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut:

a. Anoreksia

b. Pneumonia berat

Page 35: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Seberapa parahkah gizi buruk di Jatim?

Berdasarkan hasil survey Pemantauan Status Gizi (PSG) Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) tahun 2010 diketahui bahwa prevalensi gizi buruk di Jawa Timur adalah sebesar 2,5 %. Sedangkan dari hasil laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk tahun 2011 di Jawa Timur terdapat 6925 anak yang menderita gizi buruk.

Page 36: UPAYA PERBAIKAN Gizi

SOLUSI?

Panti Pemulihan Gizi

Page 37: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Panti Pemulihan GiziPanti Pemulihan Gizi adalah pusat pemulihan gizi buruk dengan perawatan serta pemberian makanan anak secara intensif dan adekuat sesuai usia dan kondisinya, dengan melibatkan peran serta orang tua (ibu) agar dapat mandiri ketika kembali ke rumah.

Page 38: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Apa itu Panti Pemulihan Gizi

Aspek Pelayanan:-Medis-Gizi-Perawatan

Pemeriksaan & DiagnosaPengobatan Medis & Terapi Diet

Page 39: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Tujuan:Meningkatkan status gizi dalam rangka perbaikan gizi masyarakat

Page 40: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Panti Pemulihan Gizi

Sasaran Balita kurus + sangat kurus

BB tidak naik

BB di bawah garis merah pada KMS

Tempat Pelaksanaan

Puskesmas Bangunan tambahan

Page 41: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Panti Pemulihan Gizi

Waktu Pelaksanaan

Tenaga kesehatan bertugas merawat pasien secara bergantian selama 24 jam, yaitu selama 7 hari dalam seminggu. Waktu kerja dapat dibagi menjadi 3 shift, yaitu:

1) pukul 07.00 – 14.00

2) pukul 14.00 – 21.00

3) pukul 21.00 – 07.00

Pada kondisi tertentu dokter diharapkan dapat bertugas selama 24 jam, jika menjumpai pasien dengan keadaan gawat darurat.

Page 42: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Tenaga Pelaksana

1. Dokter2. Perawat Supervisor3. Perawat4. Ahli gizi5. Tenaga masak6. Ibu yang anaknya dirawat

Page 43: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Sarana dan Kelengkapan1. Tempat tidur dan kelengkapannya2. Ruang administrasi3. Ruang konseling kesehatan dan gizi4. Ruang bermain anak-anak5. Ruang penyimpanan obat6. Ruang pembuatan dan penyimpanan makanan formula7. Dapur dan gudang penyimpanan bahan makanan8. Sumur, kamar mandi, WC, tempat mencuci dan menjemur 

1. Peralatan medis dan obat-obatan2. Antropometri set 3. Media penyuluhan (KIE)4. Peralatan dapur5. Bahan pembuat makanan formula

Page 44: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Tahapan Pelaksanaan

Advokasi dan Sosialisasi

Penjaringan Sasaran

Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk

Pelayanan

Page 45: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Terapi Gizi meliputi 3 Fase yaitu Fase Stabilisasi, Fase Transisi, dan Fase Rehabilitasi.a. Fase Stabilisasi- Energi : 80 – 100 kkal/kg BB/hari- Protein : 1- 1,5 gram/kg/BB/hari- waktu pemberian : hari ke 1 – 7- Jenis makanan : F75- Frekuensi pemberian : 12 x (bebas )- Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering- ASI tetap diberikan b. Fase Transisi- Energi : 100 – 150 kkal/kg BB/hari- Protein : 2- 3 gram/kg/BB/hari- waktu pemberian : hari ke 8 – 14- Jenis makanan : F100- Frekuensi pemberian : 6 x (bebas)- Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering- ASI tetap diberikan c. Fase Rehabilitasi- Energi : 150 –220 kkal/kg BB/hari- Protein : 3- 4 gram/kg/BB/hari- waktu pemberian : minggu ke 2 – 6- Jenis makanan : makanan lunak/makanan lembik dan sari buah- Frekuensi pemberian : 3 x (bebas)- Porsi makanan kecil dengan frekuensi makanan sering- ASI tetap diberikan

Page 46: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Makanan formula WHO F75Bahan:- susu skim bubuk 25 gram ( 2,5 sdm )- gula pasir 100 gram (10 sdm )- minyak sayur 30 gram ( 3 sdm)- mineral mix @ 8 gram dilarutkan dalam 20 ml- tambahkan air s/d 1000 ml

Makanan formula WHO F100Bahan:- susu skim bubuk 25 gram ( 2,5 sdm )- gula pasir 70 gram ( 7 sdm )- minyak sayur 27 gram ( 2,5 sdm )- mineral mix @ 8 gram dilarutkan dalam 20 ml- tambahan air s/d 1000 ml

Cara membuat:Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan mineral mix @8 gram dilarutkan dalam 20 ml, kemudian masukkan susu skim sedikit demi sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan volume menjadi 1000ml. Larutan ini bisa langsung diminum atau dimasak selama 4 menit bagi anak yang diare persisten/disentri.

Page 47: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Melalui dukungan dana APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, ataupun swadana Puskesmas, maka di Jawa Timur telah dikembangkan TFC di:

1. Kabupaten Jombang:

- Puskesmas Mojoagung

- Puskesmas Tembelang

2. Kabupaten Situbondo:

- Puskesmas Panarukan

3. Kabupaten Probolinggo:

- Puskesmas Pajarakan

4. Kabupaten Gresik:

- Puskesmas Alun-alun

5. Kota Surabaya:

- Puskesmas Dupak

6. Kabupaten Bangkalan:

- Puskesmas Kota

7. Kabupaten Ponorogo:

- Puskesmas Balong

- Puskesmas Jambon

Page 48: UPAYA PERBAIKAN Gizi

Sekian Terima kasih