usaha ernest francois douwes dekker dalam …

88
USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Clemens Dimas C.W NIM : 131314018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER

DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Clemens Dimas C.W

NIM : 131314018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

i

USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER

DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:

Clemens Dimas C.W

NIM : 131314018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Makalah ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tua saya “Bapak Ignatius Yoseph Sumiran dan Ibu Rosalia

Sukendah” adik saya “Eugenius Patria Chandra W” yang selalu mendoakan dan

memberi dukungan dan semangat kepada saya selama mengerjakan makalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

v

MOTTO

Indie voor Indiers

(Hindia untuk orang Hindia)

(Ernest Francois Eugene Douwes Dekker)

Makin keras tindakan mereka, makin besar

pula kekuatan yang kami susun

(Dr Cipto Mangunkusumo)

Sebuah ide atau gagasan yang radikal

tidak akan pernah bisa dibendung oleh kekuatan manusia

(Clemens Dimas C.W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan maupun

daftar pustaka, sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Maret 2018

Penulis

Clemens Dimas C.W.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Clemens Dimas C.W.

NIM : 131314018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“Usaha Ernest Francois Douwes Dekker

Dalam Mengembangkan Nasionalisme di Hindia Belanda”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain dan

mempublikasikannya di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 7 Maret 2018

Clemens Dimas C.W

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

viii

ABSTRAK

USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER

DALAM MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA

Clemens Dimas C.W.

Universitas Sanata Dharma

2018

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

tiga permasalahan pokok yaitu : (1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi Douwes

Dekker mengembangkan nasionalisme; (2) Proses perjuangan Douwes Dekker

mengembangkan nasionalisme; (3) Sumbangan Douwes Dekker terhadap

keberlanjutan perjuangan nasionalisme di Hindia Belanda.

Makalah ini disusun secara deskriptif analistis berdasarkan metode dan

metodologi sejarah yang mencakup lima tahapan yaitu perumusan judul,

pengumpulan sumber, verfikasi (kritik sumber), interpretasi dan penulisan sejarah.

Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa (1) Perjuangan Douwes

Dekker dalam mengembangkan nasionalisme dipengaruhi oleh 3 hal yaitu latar

belakang kehidupan Douwes Dekker, membela nasib buruh pribumi ketika ia

bekerja sebagai pengawas perkebunan, perjuangannya dalam perang Boer serta

perjumpaannya dengan tokoh-tokoh pergerakan dunia (2) Perjuangannya

mengembangkan nasionalisme Douwes Dekker mulai ketika bekerja sebagai

jurnalis di berbagai surat kabar, mendirikan Indische Partij dan mendirikan

Ksatrian Instituut. Dalam mengembangkan nasionalisme ia lebih memilih

bekerjasma dengan masyarakat pribumi dibandingkan golongan Eropa-Indonesia.

(3) Douwes Dekker telah memberikan sumbangan yang besar bagi

keberlangsungan perjuangan di Hindia Belanda. Pemikirannya yang radikal dan

kritis telah memberikan inspirasi bagi pemuda bumiputera untuk bersatu dan

bangkit melawan pemerintah kolonial Hindia Belanda demi terwujudnya negara

yang merdeka.

Kata kunci: Douwes Dekker, Nasionalisme, dan Hindia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

ix

ABSTRACT

ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER'S EFFORTS

IN DEVELOPING NATIONALISM IN THE DUTCH EAST INDIES

Clemens Dimas C.W

Sanata Dharma University

2018

This paper aims to describe and analyze three main issues : (1) the factors

why Douwes Dekker developed nationalism; (2) Douwes Dekker's struggle to

develop nationalism; (3) Douwes Dekker's contribution to the sustainability of the

nationalist struggle in the Indies.

This paper is structured descriptively, analytically, based on historical

method and metodology which includes five stages: title formulation, source

collection, verification (source criticism), interpretation and historical writing.

The results of this paper indicate that (1) Douwes Dekker's struggle in

developing nationalism was influenced by 3 things: the life background of

Douwes Dekker, defending the fate of the indigenous laborers when he worked as

plantation supervisor, his struggle in the Boer war and his encounter with world

movements figures ( 2) His struggle to develop nationalism Douwes Dekker

began when working as journalist in various newspapers, establishing Indische

Partij and establishing Ksatrian Instituut. In developing nationalism he prefers to

work with indigenous peoples rather than the European-Indonesians. (3) Douwes

Dekker has contributed greatly to the survival of the struggle in the Dutch East

Indies. His radical and critical thinking has inspired the youth to unite and rise up

against the colonial government of the Dutch East Indies for the sake of an

independent state

Keywords: Douwes Dekker, nationalism, and Dutch East Indies.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir makalah yang berjudul “Usaha Ernest Francois

Douwes Dekker Dalam Mengembangkan Nasionalisme di Hindia Belanda”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari peran serta dan bantuan

dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Sejarah Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan

penulis menyelesaikan makalah ini

3. Bapak Dr. Anton Haryono, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan banyak dukungan dan bimbingan kepada penulis

4. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada penulis selama masa studi.

5. Seluruh dosen dan sekretariat program studi pendidikan sejarah yang telah

memberikan dukungan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma

6. Kedua orang tua dan adik saya yang telah memberikan semangat dan dukungan

serta doa dalam pengerjaan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

xi

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah masih memiliki

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritikan guna menyempurnakan tugas akhir ini. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Yogayakarta, 7 Maret 2018

Penulis

Clemens Dimas C.W.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………........................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………….…………….…. ii

HALAMAN PENGESAHAN…........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………...... iv

MOTTO………………………………………………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………........... vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………..…….. vii

ABSTRAK……………………………………………………………………… viii

ABSTRACT……………………………………………………………………. ix

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. x

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………......... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………… 4

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………. 5

D. Manfaat Penulisan…………………………………………………….......... 5

E. Sistematika Penulisan……………………………………………………….. 6

BAB II FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI DOUWES

DEKKER MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA

BELANDA………………………………………………………………………

7

A. Latar Belakang Kehidupan Douwes Dekker………………………………... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

xiii

B. Membela Nasib Buruh Perkebunan…………………………………………. 10

C. Perjuangan Dalam Perang Boer……………………………………………... 12

D. Perjalanan Keliling Eropa dan Perjumpaannya dengan Tokoh Pergerakan

Dunia…………………………………………………….…………………...

15

BAB III PROSES DOUWES DEKKER MENGEMBANGKAN

NASIONALISME DI HINDIA BELANDA …………………………………..

18

A. Pers Sebagai Alat Mengembangkan Nasionalisme…………………………. 18

B. Perjuangan Melalui Organisasi Politik……………………………………… 25

1. Mendirikan Indische Partij………………………………………………. 25

2. Berjuang Melalui Insulinde dan Nationaal Indische Partij………………. 29

C. Menanamkan Nasionalisme Melalui Ksatriaan Instituut……………………. 30

D. Diasingkan Namun Berjuang………………………………………………... 34

1. Pengasingan Pertama…………………………………………………….. 35

2. Pengasingan Kedua………………………………………………………. 39

BAB IV SUMBANGAN DOUWES DEKKER TERHADAP

KEBERLANJUTAN PERJUANGAN NASIONALISME DI HINDIA

BELANDA……..................................................................................................

41

A. Pemikiran Tentang Persatuan Masyarakat Dan Kesetaraan Ras di Hindia

Belanda………………………………………………………………………

41

B. Pembakar Semangat Generasi Muda………………………………………... 44

C. Mempelopori Pentingnya Pers Bagi Keberlangsungan Pergerakan

Nasional……………………………………………………………………...

47

D. Pemikiran Tentang Kemandirian dan Kemerdekaan Hindia Belanda………. 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

xiv

BAB V KESIMPULAN………………………………………………………... 53

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 55

LAMPIRAN……………………………………………………………………. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ernest Douwes Dekker merupakan salah satu pejuang dalam pergerakan

nasional Indonesia dan merupakan keturunan Eropa-Indonesia. Meskipun Ernest

Douwes Dekker merupakan keturunan Eropa-Indonesia, ia memilih jalan hidup

sebagai warga bumiputera. Ia terkenal dengan nama samaran Dr Danudirja

Setiabudi yang merupakan nama pemberian Soekarno. Ernest Douwes Dekker

dikenal sebagai tokoh radikal penyebar semangat nasionalisme dan penentang

tindakan pemerintah Hindia Belanda terhadap masyarakat bumiputera.1

Ia dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 9 November 1961.2

Tokoh yang dikenal sangat radikal dan aktif dalam pergerakan nasional ini

lahir pada akhir abad 19 yaitu ketika Belanda masih menancapkan kekuasaanya di

Indonesia. Ia terlahir dari pasangan berdarah campuran. Ayahnya merupakan

keturunan campuran Portugis dan Perancis sedangkan ibunya campuran antara

Jerman dan Jawa..3

Meskipun ia merupakan keturunan Indo-Eropa, Ernest

Douwes Dekker cenderung berpihak kepada warga bumiputera yang mengalami

ketertindasan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Keberpihakan Ernest

Douwes Dekker pada masyarakat bumiputera ia tuangkan ke dalam berbagai

gagasan di pers Hindia Belanda, mendirikan organisasi yang bercorak politik dan

1 Kees van Dijk, The Netherlands Indies And The Great War 1914-1918, Netherland, KITLV

Press, 2007, hlm. 45. 2 Didi Junaedi, Pahlawan-Pahlawan Indonesia Sepanjang Masa, Yogyakarta, Indonesia Tera,

2014, hlm. 53. 3 Margono Djojohadikusumo, DR E.F.E Douwes Dekker, Jakarta, Bulan Bintang, 1975, hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

2

mendirikan yayasan pendidikan. Permulaan Ernest Douwes Dekker menyebarkan

gagasan nasionalismenya adalah melalui pers. Pada tahun 1902 ketika ia kembali

ke Hindia Belanda, ia ditawari pekerjaan menjadi koresponden di Batavia oleh

dua pimpinan de Locomotief, Pieter Brooshooft dan Vierhout. Mereka merasa

tertarik dengan berbagai tulisan Ernest Douwes Dekker tentang perjuangannya di

perang Boer dan pengasingannya di Srilanka.

Selama bekerja di de Locomotief Ernest Douwes Dekker seringkali

mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah Hindia Belanda seperti mengkritik

politik etis yang dianggap memecah belah penduduk bumiputera, indo dan

priyayi. Kritik itu kemudian dibalas dengan sindiran oleh tokoh politik di Belanda

yang menganggapnya sebagai avonturir, oportunis dan penghianat. Setelah

memiliki karier yang cemerlang di de Locomotief, ia kemudian pindah di

Soerabaia Handelsblad sebagai redaktur dan di Bataviaasch Nieuwsblad sebagai

korektor. Ketika bekerja sebagai korektor di koran Bataviaasch Nieuwsblad ia

mulai berhubungan dengan pelajar STOVIA dan anggota Budi Utomo yang

merupakan penggemar koran tersebut.4 Pada bulan Maret 1912 ia menerbitkan

majalah Het Tijdschrift dan koran de Express. Setelah ia menerbitkan majalah Het

Tijdschrift dan koran de Express, pada bulan September 1912 Ernest Douwes

Dekker mendirikan organisasi Indische Partij. Indische Partij oleh Ernest Douwes

Dekker jadikan sebagai sarana lain selain pers dalam menyebarkan nasionalisme

di Hindia Belanda.

4 Ibid, hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

3

Indische Partij didirikan oleh Ernes Douwes Dekker bersama Dr Cipto

Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro) pada

tahun 1912. Organisasi itu berupaya mengajak masyarakat Hindia Belanda untuk

bersatu melawan penindasan kolonial Belanda.5 Namun pada tahun 1913 Indische

Partij dibubarkan oleh pemerintah karena dianggap membahayakan. Selain

menggunakan Indische Partij sebagai wadah perjuangan penyebaran

nasionalisme, Ernest Douwes Dekker juga menggunakan organisasi Insulinde di

Semarang dan berusaha merubah nama organisasi itu menjadi Nationaal Indische

Partij pada tahun 1918, walaupun gagal karena banyak para anggota Insulinde

yang berasal dari golongan Indo pindah ke organisasi lainnya. Berulangkali gagal

dalam mengembangkan nasionalisme di Hindia melalui sarana pers dan organisasi

politik tidak membuat Ernest Douwes Dekker menyerah. Ia kemudian

menggunakan sarana lainnya yang juga memiliki pengaruh besar yaitu dunia

pendidikan.

Pada tahun 1924 Ernest Douwes Dekker mendirikan yayasan Ksatrian

Instituut di Kebon Kelapa, Bandung.6 Setiap mata pelajaran di dalam yayasan

tersebut selalu ditanamkan doktrin bagaimana untuk tidak mudah tunduk pada

penjajahan dan pentingnya menjadi bangsa yang merdeka. Penanaman doktrin

tersebut membuat pemerintah kolonial menjadi marah dan mengasingkan kembali

Douwes Dekker di Suriname. Sekembalinya dari pengasingan di Suriname ia

5 J B Soedarmanta, Jejak-Jejak Pahlawan Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia, Jakarta, PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007, hlm. 25. 6 Paul W van der Veur, The Lion And The Gadfly : Ducth Colonialism And The Spirit Of E.F.E

Douwes Dekker, Netherland, KITLV Press, 2006, hlm. 487.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

4

mengabdikan hidupnya kepada pemerintahan Republik Indonesia yang sedang

mempertahankan eksistensinya dari ancaman Belanda.7

Dinamika hidup Ernest Douwes Dekker yang selalu mengalami

pengasingan menginspirasi keberlanjutan perjuangan kemerdekaan Indonesia dari

tangan penjajahan Belanda. Ia merubah pandangan masyarakat bumiputra bahwa

golongan Indo ternyata memiliki semangat nasionalisme yang besar dalam

memperjuangkan kemerdekaan Hindia Belanda dan bahkan ia rela dianggap

sebagai penghianat oleh golongannya sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan menjabarkan

pembahasan yang dirumuskan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi Douwes Dekker

mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda?

2. Bagaimana proses perjuangan Douwes Dekker dalam mengembangkan

nasionalisme di Hindia Belanda?

3. Apa sumbangan Douwes Dekker terhadap keberlanjutan perjuangan

nasionalisme di Hindia Belanda?

7 Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional : Dari Budi Utomo Sampai Proklamasi, Yogyakarta,

Pustaka Pelajar, 1994, hlm. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

5

C. Tujuan Penulisan

Penulisan Makalah berjudul Usaha Ernest Francois Douwes Dekker Dalam

Mengembangkan Nasionalisme di Hindia Belanda bertujuan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis:

1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi Douwes Dekker mengembangkan

nasionalisme di Hindia Belanda.

2. Proses perjuangan Douwes Dekker dalam mengembangkan nasionalisme di

Hindia Belanda.

3. Sumbangan Douwes Dekker terhadap keberlanjutan perjuangan nasionalisme

di Hindia Belanda.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Untuk menambah bahan bacaan yang berguna bagi pembaca baik yang

berada di lingkungan Universitas Sanata Dharma maupun pembaca di luar

lingkungan Universitas Sanata Dharma.

2. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penulisan ini diharapkan dapat menjadi penambah referensi dan penambah

perbendaharaan pengetahuan menganai Usaha Ernest Francois Douwes Dekker

Dalam Mengembangkan Nasionalisme di Hindia Belanda.

3. Bagi Penulis

Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menulis karya ilmiah

khususnya mengenai Usaha Ernest Francois Douwes Dekker Dalam

Mengembangkan Nasionalisme di Hindia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

6

E. Sistematika Penulisan

Makalah dengan judul “Usaha Ernest Francois Douwes Dekker Dalam

Mengembangkan Nasionalisme di Hindia Belanda” memiliki sistematika sebagai

berikut :

Bab I : Berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II : Berisi faktor-faktor yang melatarbelakangi Ernest Douwes Dekker

mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda.

Bab III: Berisi tentang proses perjuangan Ernest Douwes Dekker dalam

mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda.

Bab IV: Berisi tentang apa saja sumbangan Ernest Douwes Dekker terhadap

keberlanjutan perjuangan nasionalisme di Hindia Belanda.

Bab V: Berisi tentang kesimpulan dari penelitian permasalahan yang telah

diuraikan pada bab I,II,III,IV,V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

7

BAB II

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI DOUWES

DEKKER MENGEMBANGKAN NASIONALISME DI HINDIA BELANDA

A. Latar Belakang Kehidupan Ernest Douwes Dekker

Awal abad ke 20 merupakan permulaan munculnya suatu perubahan

perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan tidak lagi hanya

mengutamakan kepentingan daerah masing-masing melainkan meluas menjadi

kepentingan nasional. Perjuangan pergerakan nasional itu mempunyai tujuan

kemerdekaan Indonesia.8 Kemunculannya tidak terlepas dari lahirnya kesadaran

akan paham nasionalisme. Paham nasionalisme sendiri muncul sebagai akibat dari

adanya masyarakat pribumi yang mendapatkan pendidikan Barat dan adanya

kesadaran akan ketertindasan sebagai akibat kolonialisme Belanda. Namun dalam

perjuangan pergerakan nasional tidak hanya penduduk pribumi saja yang berperan

penting, tetapi juga penduduk keturunan terutama keturunan Indo-Eropa.

Salah satu tokoh keturunan Indo-Eropa yang memiliki peran sangat besar

dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia adalah Ernest Francois Eugene

Douwes Dekker atau Dr Danudirja Setia Budi. Ia dilahirkan di kota kecil di Jawa

Timur, tepatnya di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 8 Oktober 1879 dari

pasangan Aguste Henri Edoerd Douwes Dekker dan Ernest Louisa Neumann.9

Aguste Henri Edoerd Douwes Dekker merupakan seorang pegawai bank

Nederlandsch Indische Escomptobank. Aguste memiliki darah Belanda dari

8A. Kardiyat Wiharyant, Sejarah Pergerakan : Dari Lahirnya Nasionalisme Sampai Masa

Pendudukan Jepang, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 2015, hlm. 16. 9 H Nasruddin Anshrriy, Rekam Jejak Dokter Pejuang dan Pelopor Kebangkitan Nasional,

Yogyakarta, LKis, 2008, hlm. 71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

8

ayahnya Jan yang merupakan adik Eduard Douwes Dekker atau dikenal sebagai

Multatuli dan dari ibunya Louise Bousquet.10

Louise Neumann, ibunda Ernest Douwes Dekker merupakan anak dari

pasangan Jerman-Jawa. Sejak kecil Douwes Dekker sudah mengenal berbagai

pengetahuan dari berbagai belahan dunia, termasuk penguasaan bahasa Inggris.

Ernest Douwes Dekker mengenyam pendidikan dasar di Europeesche Lagere

School 11

yang berdiri sejak 1817 dan hanya menerima anak-anak Eropa dan

Indo. Selama 7 tahun Ernest Douwes Dekker mengenal dan membaca buku

Max Havelar. Buku tersebut menjadi bahan bacaan wajib di sekolah dan bahan

diskusi ketika di rumah. Selama berdikusi tentang buku Max Havelaar ayah

Ernest Douwes Dekker selalu bercerita tentang pribadi dan kisah perjuangan

pamannya kepada anak-anaknya. Ernest Douwes Dekker merasa tertarik dan

kagum dengn kisah perjuangan kakeknya itu. Kisah perjuangan dan pribadi yang

dimiliki oleh Multali ini kemudian menurun kepada Ernest Douwes Dekker yang

memiliki sifat dan karakter yang serupa dengan kakeknya yaitu disiplin dan teguh

dalam pendiriannya terutama dalam membela penduduk pribumi dan berupaya

menghapus sistem kolonial. Pada saat Ernest Douwes Dekker berusia sepuluh

tahun ayahnya menyebar pamphlet yang membantah Max Havelar sebagai tulisan

10

Nama samaran Eduard Douwes Dekker dalam setiap karangnya termasuk Max Havelar.

Multatuli adalah seorang asisten residen Hindia Belanda yang berulangkali dipecat karena

membela masyarakat pribumi. Perjuangan dan penderitaan masyarakat pribumi ia tulis dalam

buku yang berjudul Max Havelar 11

Sekolah Dasar .ELS atau Sekolah Rendah Eropa tersebut diperuntukkan bagi keturunan Eropa,

keturunan timur asing atau pribumi dari tokoh terkemuka pada zaman kolonial Belanda di

Indonesia. ELS menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. ELS yang pertama

didirikan pada tahun 1817 dengan lama sekolah 7 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

9

yang tidak benar. Ayah Douwes Dekker menolak tuduhan bahwa Eduard Douwes

Dekker sakit jiwa.

Pada tahun 1892, keluarga Aguste pindah ke Surabaya. Ernest dan Julius

mendaftar di Hogere Burger School ( HBS).12

Mereka tercatat sebagai siswa kelas

pertama dengan nomor induk 573 dan 574. Sama seperti di sekolah dasar

tingkatan ini hanya untuk anak-anak Eropa. Di antara 35 juta penduduk Hindia

Belanda, hanya 91 ribu warga keturuan Eropa yang berhak masuk sekolah

lanjutan dan hanya ada di Batavia, Semarang dan Surabaya. Pada tahun 1893

mereka kembali ke Batavia dan masuk HBS Gymnasium Koning Willem.13

Ketika

Ernest duduk di sekolah lanjutan, Ernest Douwes Dekker menulis sebuah

karangan yang berjudul Gedenkboek van Lombok14

, dan mendapat pujian dari

ibunya yang mengatakan “Kau, anakku akan menjadi seorang penulis’’.

Perkataan ibunya kelak terbukti ketika Ernest mulai bergabung ke dalam berbagai

media massa di Hindia Belanda seperti de Locomotief, Soerabaia Handelsbald,

Bataviaasch Niuewsblad, dan de Express.

Selama di sekolah Ernest selalu mendapatkan perilaku diskriminatif dari

teman-temannya dan gurunya.15

Hal ini dikarenakan dirinya merupakan Indo atau

12

HBS adalah pendidikan menengah umum pada zaman Hindia Belanda untuk orang Belanda,

Eropa atau elite pribumi dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. Masa studi HBS

berlangsung dalam lima tahun atau setara dengan MULO + AMS (SMP + SMA). 13

Koning Willem III School te Batavia disingkat KW III School adalah pendidikan menengah

umum yang pertama kali didirikan pemerintah Hindia Belanda di Batavia pada tanggal 15

September 1860.Nama sekolah ini diambil dari nama raja Belanda kala itu, yakni Koning (raja)

Willem III. Dari sisi kepemilikan, sekolah ini termasuk kategori Gouvernements HBS atau

Openbare HBS dalam pengertian bahwa HBS tersebut diselenggarakan dan dimiliki pemerintah

dan berstatus sekolah negeri. 14

Tulisan tersebut berisi ekspedisi militer Belanda untuk memadamkan huru-hara di Lombok

akibat dominasi Bali terhadap warga muslim disana 15

Tim Penulis Tempo, Douwes Dekker Sang Inspirator Revolusi, Jakarta, Gramedia, 2012 ,hlm.

70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

10

setengah Eropa yang selalu menjadi warga kelas bawah di hadapan orang Eropa.

Selain Ernest, tindakan diskriminasi juga diterima warga pribumi seperti

Mas Darna Koesoma yang menjadi sahabat karib Ernest. Pada tahun 1898, Ernest

lulus dari HBS.16

Ia mendapatkan nilai cukup baik di antara lulusan lainnya.

Setelah lulus Ernest tidak langsung melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

karena keterbatasan biaya. Ia kemudian bekerja di perkebunan Belanda. Di sana ia

melihat banyak ketidakadilan yang membuat dirinya tergugah untuk

memperjuangkan nasib kaum pribumi walaupun pada akhirnya ia dipecat dari

pekerjaannya.

B. Membela Nasib Buruh Perkebunan

Perjuangan Ernest Douwes Dekker menentang ketidakadilan dimulai ketika

ia bekerja sebagai opzichter atau pengawas perkebunan di Soember Doeren,

Malang, Jawa Timur pada tahun 1898.17

Kesulitan ekonomi yang dialami

membuat dirinya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan ia

harus bekerja di perkebunan tersebut. Di Soember Doeren, Ernest Douwes Dekker

mengenal bagaimana manajemen sebuah perkebunan dan relasi antar manusia.

Pada zamannya, perkebunan Soember Doeren merupakan perkebunan besar dan

terpandang dengan luas 900 hektare. Pemilik perkebunan tersebut adalah

Handelsvereniging Amsterdam. Kesuburan tanah di daerah perkebunan tersebut

membuat produksinya selalu meningkat. Namun tingkat produksi yang dicapai

16

Paul W van der Veur, op.cit, hlm. 11. 17

Tim Penulis Tempo, op.cit, hlm. 72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

11

dengan cukup signifikan itu harus dibayar dengan maraknya eksploitasi terhadap

buruh perkebunanannya yang merupakan kaum pribumi.

Para buruh harus bekerja selama 14 hingga 18 jam per hari dengan imbalan

yang tidak layak. Keadaan tersebut membuat Ernest Douwes Dekker menerapkan

sistem sendiri. Para buruh yang berada di bawah pengawasannya selalu

diperlakukan dengan baik dan sepantasnya. Kebijakan Ernest Douwes Dekker

yang memperlakukan para buruh secara manusiawi dalam perkembangannya

menimbulkan masalah. Atasan Ernest Douwes Dekker yaitu R.W. Jesse sering

menegurnya dan memintanya agar tidak terlalu lembut pada buruh pribumi.

Teguran atasan itu selalu ia abaikan dan tetap memperlakukan buruh pribumi

secara baik. Tak jarang hal tersebut menimbulkan konflik antara Ernest Douwes

Dekker dan atasanya yang berkepanjangan.

Konflik yang berkepanjangan pada akhirnya membuat dirinya tidak betah

dan memilih mengundurkan diri. Setelah mengundurkan diri dari pekerjaannya

di Soember Doeren, ia kemudian bekerja sebagai ahli kimia di Pabrik Gula

Pajarakan, Probolinggo pada tahun 1898.18

Di tempat kerja yang baru ini Ernest

Douwes Dekker harus mengalami konflik dengan pihak manajemen perkebunan.

Pada suatu hari Ernest Douwes Dekker memprotes kebijakan pabrik

Panjarakan yang mengalihkan air irigasi dari sawah masyarakat pribumi ke kebun

tebu perusahaan. Akibatnya sawah penduduk pribumi menjadi kering dan rusak.

Protes Ernest Douwes Dekker membuat marah manajemen pabrik termasuk

administrator Pabrik Gula Panjarakan saat itu adalah J. H Dahmen. 18

Josephus Primus, Dobel Dekker Untuk Indonesia, diakses dari http : //nasional. kompas.

Com/read/2008/05/20/10125155/Dobel.Dekker. demi. Indonesia, pada tanggal 3 September

2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

12

Di hadapan Ernest Douwes Dekker, Dahmen berulang kali menjelaskan

bahwa persoalan pembagian air bukan urusan dia selaku juru kimia di

laboratorium pabrik. Karena, itu Dahmen memintanya agar tidak ikut campur

dalam permasalah tersebut. Namun, karena sifat Douwes Dekker yang keras

kepala dalam memperjuangkan nasib penduduk pribumi. Ia kembali kehilangan

pekerjaanya yang kedua kalinya setelah Soember Doeren.

C. Perjuangan Dalam Perang Boer

Gema perlawanan Perang Boer menggugah Ernest Douwes Dekker untuk

turut bergabung dalam perlawanan para petani di Republik Tranvaal, Afrika

Selatan. Setelah kehilangan pekerjaannya di Soember Doeren dan Pabrik

Pajarakan, Ernest Douwes Dekker bersama kedua saudaranya, Julius dan Guido

berniat bergabung menjadi sukarelawan dalam Perang Boer.19

Pada bulan

Februari 1900, dengan berbekal uang yang sedikit Douwes Dekker bersaudara

meninggalkan kota Pasuruan dengan menumpang kapal berbendera Perancis,

Cale’donien dengan rute Singapura-Aden, Yaman.20

Di perjalanan mereka sempat

menjadi kru kapal untuk mencari uang tambahan. Perjalan mereka mengalami

hambatan. Kapal yang ditumpangi diberhentikan di Bombay, India, karena wabah

penyakit sedang melanda dunia. Semua awak kapal harus masuk karantina. Ernest

Douwes Dekker bersama kedua saudaranya melarikan diri dan menumpang kapal

lainnya Lourenco Marques.

19

K. H. Dewantara, Dr D D Setiabuddhy Berusia 70 Tahun, Jakarta, 1949, dalam Danudirja

Setiabudhi, 70 jaar konsekuent, Bandung, Nix& Co, 1981, hlm. 40. 20

Paul W van der Veur, op.cit, hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

13

Di tengah perjalanan mereka dipindahkan ke kapal Herzog bersama 600

penumpang asal Belanda. Pada bulan April 1900 mereka bertiga sampai di

Tranvaal dan bergabung dengan para pejuang.21

Mereka mengucapkan sumpah

setia kepada Transvaal dan resmi menjadi tentara. Mereka kemudian

diperkenalkan dengan Presiden Republik Transvaal Paul Kruger dan dianugrahi

kewarganegaraan secara penuh, meskipun harus kehilangan kewarganegaraan

Belanda mereka.

Para pejuang dalam Perang Boer kebanyakan tidak memiliki pengalaman

dalam peperangan. Mereka hanya dimodali seragam dan senapan, sehingga tak

jarang banyak dari relawan yang melarikan diri dari medan perang dan

meninggalkan Transvaal. Namun Ernest Douwes Dekker tidak patah semangat

meski ia terkena lima luka tembak di tubuhnya. Ia menunjukkan ketangkasan dan

keberanian yang luar biasa dengan menumbangkan banyak musuh. Atas

keberaniannya itu, Jendral De la Rey selaku pimpinan perang memberi

penghormatan dan bintang jasa. Ia dianugrahi gelar The Boer Fighting Man dan

Jendral De la Rey memberinya julukan Brave Kerel.

Berbagai pertempuran berhasil dimenangkan oleh pasukan Boer dan Ernest

Douwes Dekker. Puncaknya ketika dalam pertempuran Silkaatsnek, Ernest

Douwes Dekker bersama pasukan Republik Transvaal berhasil mengalahkan

pasukan Inggris. Sebanyak 104 tentara Inggris tewas dan 265 orang berhasil

ditawan. Karena keberhasilanya tersebut Ernest Douwes Dekker diangkat menjadi

perwira dan bertugas sebagai ajudan perwira tinggi.

21

Tim Penulis Tempo, op.cit, hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

14

Sejak pertengahan Juli 1900, Ernest Douwes Dekker tidak tampak lagi

dalam pasukan Jendral De la Rey.22

Hal itu tidak mengherankan mengingat ia

tertawan oleh pasukan Inggris dalam pertempuran Daspoort. Setelah ditawan ia

ditempatkan di tahanan sementara di Ranee bersama 599 tahanan perang lainnya.

Selanjutnya Inggris mengirimnya ke sebuah kamp interniran di Kolombo,

Sri Lanka. Tak lama kemudian, ia dipindahkan ke Diyatalawa, Sri Lanka.

Pada tanggal 30 Oktober 1900, wabah tifus menyerang para tahanan dan

menyebabkan satu orang tahanan meninggal.23

Para tahanan merasa sangat

menderita dan stres, tak jarang mereka memukuli dinding tahanan dan berteriak

kencang-kencang di malam hari. Hal tersebut membuat Inggris akhirnya

memindahkan tahanan tersebut ke Ragama. Di tengah waktu luangnya Ernest

Douwes Dekker banyak membaca buku yang ia peroleh dari dermawan Belanda,

Perancis dan Jerman.

Selain itu Ernest Douwes Dekker juga mengisi waktu luangnya dengan

menulis pengalamannya di Afrika Selatan dan selama pengasingannya di Sri

Lanka kepada keluarganya. Ia juga mengirimkan kado ulang tahun berupa puisi

dan ilustrasi pengalamannya di penjara kepada Ratu Belanda, Wihelmia. Selama

menjalani masa hukumannya ia menderita radang paru-paru. Ia kemudian harus

dirawat di rumah sakit Jaffna, Sri Lanka karena penyakitnya semakin parah. Pada

tahun 1902 setelah sembuh dari penyakitnya Ernest Douwes Dekker dipulangkan

ke Hindia Belanda.24

22

Paul W van der Veur, op.cit, hlm. 22. 23

Paul W van der Veur, op.cit, hlm. 23. 24

Henry F Isnaeni, Indo Yang Menjadi Menteri, diakses dari http://historia.id/persona/indo-

yang-jadi-menteri/ pada tanggal 8 Agustus 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

15

Pengalaman selama perang di Afrika Selatan memberinya dasar politik yang

kuat, kelak kemudian hari ia jadikan pedoman perjuangan di Indonesia selain

pengalamannya memperjuangkan ketidakadilan pribumi di tempat ia dulu bekerja.

Perjuangan para petani Tranvaal mengilhaminya untuk memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia.

D. Perjalanan Keliling Eropa dan Perjumpaan Dengan Tokoh Pergerakan

Dunia

Perjuangan dan pemikiran Ernest Douwes Dekker dalam memperjuangkan

penanaman nasionalisme dan upaya perlawanan terhadap kolonialisme Belanda

sangat dipengaruhi oleh perjalanan dan perjumpaannya dengan tokoh pergerakan

anti kolonialisme dunia seperti Professor Dr Martin Hartman, Dr Shiamaji

Krishnavarna dan Mathilda Deromps. Ia kemudian bertukar pemikiran dengan

tokoh-tokoh ini mengenai perjuangannya.25

Tidak hanya bertukar pemikiran, ia

juga berupaya mencari dukungan pada tokoh-tokoh tersebut dalam

memperjuangkan kemerdekaan Hindia Belanda26

. Selama melakukan perjalanan

ke Eropa ia selalu mencatat dan menuliskan ke dalam artikel yang berjudul

“Brieven van Een Barbaar In De Beschaafde Wererld” (Surat-Surat Orang

Barbar Di Tanah Orang Beradab)”. Ernes Douwes Dekker memulai perjalanannya

berkeliling Eropa setelah ia keluar dari koran Bataviasch Niewsblad karena

perselisihannya dengan Zaalberg mengenai keberpihakan dalam penulisan

di koran.

25

Tashadi, Dr D D Setiabudhi, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981, hlm. 23. 26

Kees van Dijk, op.cit, hlm. 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

16

Perjalanan Ernest Douwes Dekker keliling Eropa di mulai di Jerman. Ketika

di Berlin, Jerman, ia bertemu dengan Prof Dr Martin Hartman, seorang Jerman

yang memahami Islam sangat baik. Melalui perjumpaannya dengan Hartman, ia

memahami perjuangan yang mengutamakan nilai-nilai kemanusian. Dari Berlin

Ernest Douwes Dekker kemudian melanjutkan perjalanan ke Ausberg, Jerman. Di

Ausburg ia berjumpa dengan Houston Stewart Chamberlain, seorang yang

menerbitkan buku terkenal dengan nama “ De Duitser geworden Brits” (Orang

Inggris Yang Menjadi Orang Jerman) dan “Grundlagen des neunzehnten

Jahrhunderts” (Fondasi Pemikiran Abad 19). Menurut Ernest Douwes Dekker,

kedua buku itu yang dianggap sebagai pemicu pecahnya perang dunia karena

buku itu membuat Adolf Hitler menjadi seorang yang chauvinistic dan rasis

dengan mengembangkan ideologi nasionalisme-sosialisme, yang lebih dikenal

sebagai nazisme. Hal itu terbukti di dalam buku Mein Kampf karangan Adolf

Hitler terdapat banyak buah pemikiran Chamberlain. Setelah dari Jerman

Ernes Douwes Dekker melanjutkan perjalanannya ke Perancis.

Di Perancis, tepatnya di Paris Ernest Douwes Dekker bertemu dengan

Dr Shiamaji Krishnavarna, seorang perdana menteri buangan salah satu kerajaan

di India.27

Selama di Paris Ernest Douwes Dekker tinggal di rumah Dr Shiamaji

Krishnavarna dan bertemu dengan sekumpulan orang-orang buangan dan

revolusioner dari negara India, Mesir, dan berbagai negara di Asia dan Eropa,

termasuk tokoh revolusioner dari Perancis yaitu Dr Mathilda Deromps, seorang

wanita yang telah memenangkan perlombaan mengarang buku yang

27

Sulaiman, Dr Setiabudhy 70 Tahun, Mimbar Indonesia, 1949, No 51, dalam Danudirja Setiabuhi,

70 Jaar Konskuwent,Bandung, Nix & Co, 1949, hlm. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

17

diselenggarakan oleh gerakan pemuda Mesir. Buku yang dikarangnya tentang

bagaimana Mesir dapat terlepas dari belenggu Inggris. Buku itu mempengaruhi

pemikiran pemuda-pemuda Asia, terutama di India, Mesir dan Burma yang

merupakan daerah koloni Inggris.

Setelah bertemu dan bertukar pikiran dengan para tokoh pergerakan di

Eropa Ernest Douwes Dekker pada akhir tahun 1910 kembali ke Hindia Belanda

dan menerbitkan majalah Het Tjidschrift dan koran de Express yang merupakan

sarana penyambung gagasan organisasi Indische Partij.28

Pertemuan dan

pertukaran pemikiran itu mempengaruhi arah perjuangan dan mempertebal tekad

Ernes Douwes Dekker untuk mengembangkan semangat nasionalisme di Hindia

Belanda.

28

Tashadi, op.cit, hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

18

BAB III

PROSES DOUWES DEKKER MENGEMBANGKAN NASIONALISME

DI HINDIA BELANDA

A. Pers Sebagai Alat Mengembangkan Nasionalisme

Pers merupakan sarana bagi seseorang untuk menunjukkan gagasannya

kepada semua orang. Pers juga memiliki potensi untuk membangkitkan kesadaran

kolektif mengenai kepentingan umum.29

Pada masa pergerakan nasional banyak

masyarakat Hindia Belanda baik pribumi maupun non pribumi menggunakan pers

sebagai senjata ampuh untuk mengembangkan nasionalisme. Hal itu disadari oleh

Ernest Douwes Dekker dalam mengembangkan gagasan nasionalismenya.

Pertama kali Ernest Douwes Dekker menggunakan pers sebagai alat

mengembangkan nasionalisme adalah ketika ia bergabung dalam koran

de Locomotief yang dipimpin oleh Pieter Brooshoft dan Vierhout sebagai

koresponden. Mereka menawarinya pekerjaan di koran itu sebagai koresponden

karena merasa tertarik dengan tulisan Ernest Douwes Dekker yang diterbitkan

Bataviaasch Niuewsblad tentang perjuangannya selama Perang Boer.

Kariernya di de Locomotief tidak berlangsung lama. Ia kemudian

memutuskan untuk pindah di Soerabaia Handelsblad.30

Di Soerabaia

Handelsblad ia menjadi seorang redaktur. Namun kariernya di Soerabaia

Handelsblad juga tidak berlangsung lama akibat adanya perselisihan dengan

pemilik koran tersebut yaitu M. van Geuns. Ia menuduh bahwa pemilik koran itu

29

Sartono Kartodirjo, Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Jilid 2,

Jakarta, Gramedia, 1990, hlm. 113. 30

Tim Penulis Tempo,op.cit , hlm. 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

19

adalah sosok yang dapat dibeli oleh penjajahan dalam menentukan sikap redaksi.

Setelah menempuh karier yang tidak berjalan mulus di Soerabaia Handelsblad, ia

kemudian pindah di Batavische Niuwesblad.31

Di koran itu Ernest Douwes Dekker diberi kebebasan oleh pemilik koran,

Zaalberg untuk menulis artikel yang mengkritisi pemerintah kolonial Hindia

Belanda. Ia banyak menulis artikel yang berisi pembelaannya pada masyarakat

bumiputera dan kritikan terhadap kebijakan kolonial pemerintahan Hindia

Belanda. Artikel yang ia tulis antara lain tentang pengembalian tanah partikelir

pada tahun 1904 dan tentang penderitaan masyarakat bumiputera di daerah Jawa

Barat karena masalah pembayaran upah minim yang diterapkan oleh pemerintah

Hindia Belanda. Beberapa tulisannya yang berisi pembelaan terhadap masyarakat

bumiputera membuktikan konsistensi seorang Ernest Douwes Dekker yang peduli

pada nasib masyarakat bumiputra. Kariernya di Batavische Niuwesblad semakin

melejit hingga menghantarkannya sebagai seorang redaktur pada tahun 1907.32

Selama menjadi seorang redaktur semangat Ernes Douwes Dekker untuk

selalu menyebarkan semangat anti kolonialisme kian bertambah. Artikel-artkel

yang ia tulis tidak hanya diterbitkan di Hindia Belanda tetapi juga diterbitkan di

Belanda. Beberapa Artikel yang diterbitkan di Belanda pada tahun 1908 antara

lain berjudul Hoe kan Holland he Spoedigst Kolonial vierlizen” (Bagaimana

Belanda Paling Cepat Bisa kehilangan Tanah Jajahannya), “Het Bankroet Der

Etische Begingselen In Ned. Oost Indie” (Kebangkrutan Politik Etis Di Hindia

Belanda) dan Nederlanse Pizzaro’s In Atjeh (Pizzaro Belanda Di Aceh).

31

Suhartono, op.cit, hlm. 39. 32

Paul W van der Veur, op.cit, hlm. 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

20

Salah satu adalah tulisannya yang berjudul Hoe kan Holland he Spoedigst

Kolonial vierlizen” (Bagaimana Belanda Paling Cepat Bisa kehilangan Tanah

Jajahannya) mengingatkan Belanda yang menerapkan politik etis33

akan

mendapatkan perlawanan seperti orang Amerika Serikat melawan Inggris. Politik

Etis yang diterapkan Belanda akan menjadi senjata bagi kaum pribumi yang telah

lama tertindas oleh politik kolonialisme Belanda dan menjadi sebuah awal

terbebasnya Hindia Belanda dari kolonialisme Belanda.

Ernest Douwes Dekker mengakui terinspirasi oleh tulisan Benjamin

Franklin, bapak bangsa Amerika Serikat tentang cara menghilangkan tanah

jajahan. Tulisannya yang radikal dan kritis telah membawa nafas untuk

tumbuhnya nasionalisme di Hindia Belanda. Selama menjadi redaktur membuat

Ernest Douwes Dekker terkenal di antara kaum intelektual pribumi terutama

pelajar Stovia. Mereka sangat tertarik dengan tulisan-tulisannya yang kritis dan

radikal. Para pelajar Stovia yang tertarik dengan pemikiran Ernest Douwes

Dekker sering mengunjungi rumah Ernest Douwes Dekker yang tidak jauh dari

sekolah mereka. Kunjungan mereka pada akhirmya menimbulkan kedekatan di

antara mereka. Karena kedekatannya tersebut Ernest Douwes Dekker

sampai-sampai merelakan rumahnya di Kramat, Jakarta untuk dijadikan rumah

baca dan tempat perkumpulan pelajar STOVIA dalam membahas masalah

perjuangan dan pergerakan.34

Selain itu kedekatannya dengan beberapa para

33

Politik Etis merupakan politik yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda dalam rangka

memperbaiki kesejahteraan masyarakat jajahan yang semakin merosot akibat diterapkannya

tanam paksa dan politik liberal. Politik etis ini terkenal akan slogan 3 sila yaitu irigasi, edukasi

dan emigrasi. 34

Akira Nagazumi, Bangkitnya Nasionalisme Indonesia, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti, 1989,

hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

21

pelajar Stovia yang memiliki pemikiran kritis seperti Suryapranoto, Ki

Cokrodirjo, Cipto dan Gunawan Mangunkusumo dimanfaatkannya untuk

mengajak mereka bergabung di dalam koran Bataviasch Niuewsblad.

Berawal dari perkumpulan dan masukan dari ide-ide Ernest Douwes Dekker

ini lahir sebuah gagasan tentang pendirian organisasi pribumi pertama yaitu Budi

Utomo. Ketika Budi Utomo mengadakan kongres pertama Ernest Douwes Dekker

yang pada saat itu masih menjadi readaktur Bataviasch Niuewsblad hadir dalam

kongres itu dan menulis sebuah artikel tentang kebangkitan nasional Jawa.

Ia beranggapan bahwa pendirian Budi Utomo merupakan sebuah gerakan

kebangkitan pertama golongan bumiputera dalam menghadapi tekanan pemerintah

kolonial. Ernest Douwes Dekker mendukung secara penuh gerakan itu. Dalam

perkembangannya Sikap Ernest Douwes Dekker yang keras kepala dan selalu

berpegang teguh pada pendiriannya dalam membela masyarakat bumiputera

membuat keretakan hubungan Ernest Douwes Dekker dengan atasanya, Zaalberg.

Hingga pada akhirnya mereka selalu berselisih paham dan menimbulkan konflik.

Konflik dengan pemilik koran itu berawal dari sikap Ernest Douwes Dekker yang

selalu menggunakan koran tersebut demi kepentingan golongan bumiputera,

sedangkan Zaalberg lebih mengutamakan kepentingan golongan Indo.35

Perselisihan paham tersebut akhirnya membuat Ernest Douwes Dekker

keluar dari koran tersebut dan pergi ke Belanda. Setelah kembali dari Belanda, ia

menetap di Bandung dan mendirikan surat kabar de Express dan menerbitkan

35

Slamet Muljana. Kesadaran Nasional: Dari Kolonialisme Sampai Kemerdekaan. Yogyakarta.

LKIS. 2008. Hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

22

majalah ilmiah Het Tijdschrift.36

Untuk mengembangkan surat kabar de Express,

Douwes Dekker mengajak beberapa pemuda bumiputera yang memiliki kesamaan

paham tentang gerakan menuju Hindia Belanda merdeka. Beberapa tokoh yang

diajak untuk bergabung adalah Dr Cipto Mangunkusomo dan Suwardi

Suryaningrat atau lebih dikenal sebagai Ki Hajar Dewantoro.

Pada bulan November 1912, Dokter Cipto Mangunkusumo diajak

bergabung dalam koran tersebut sebagai redaktur harian.37

Dokter Cipto

menyetujui bergabung karena haluan de Express adalah nasionalis-revolusioner

yang sesuai dengan watak, sikap, dan pendiriannya terhadap persoalan Hindia

Belanda. Ernest Douwes Dekker mengajaknya bergabung karena ia mempunyai

kepercayaan besar terhadap Dr Cipto. Di matanya Dr Cipto adalah seorang

pemimpin nasionalis besar yang memiliki pendirian kuat dan tidak bisa disuap.

Ernest Douwes Dekker mengetahui alasan Cipto meninggalkan Budi Utomo tahun

1909 setelah berdebat dengan Dokter Rajiman Widyodipuro, Ketua Budi Utomo

tentang haluan Budi Utomo. Selain itu Ernest Douwes Dekker dan Dr Cipto

memiliki kesepahaman dalam perjuangan dan pengertian nasionalisme. Itulah

sebabnya Cipto dijadikan wakil ketua Indische Partij dan redaktur harian

de Express.

Setelah Dr Cipto bergabung dengan de Express, Ernest Douwes Dekker

mengajak Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantoro untuk bergabung juga.

Ia mengenal Suwardi Suryaningrat lewat karangan-karangannya di surat kabar

36

Kamajaya, Tiga Bapak dan Pelopor Nasionalisme Pahlawan Nasional, Yogya, U.P Indonesia,

1981, hlm. 11. 37

Slamet Muljana. op.cit. Yogyakarta. LKIS. 2008. Hlm. 78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

23

Mataram.38

Ernest Douwes Dekker merasa terharu dan tertarik dengan karangan

Suwardi tersebut sehingga berupaya untuk menariknya ke de Express. Suwardi

kemudian diserahi tugas sebagai pemimpin harian de Express edisi Melayu.39

Selama menjadi redaktur de Express dan majalah Het Tijdschrift, Ernest Douwes

Dekker selalu menyuarakan pentingnya kemerdekaan dan kemandirian pada

masyarakat bumiputera lewat tulisan-tulisan yang provokatif.

Salah satu tulisannya yang menyuarakan pentingnya kemerdekaan adalah

dalam artikel majalah Het Tjidschrift yang berjudul “Nationalisme”. Tulisan itu

mengatakan bahwa untuk menjadi bangsa yang merdeka sangat dibutuhkan

semangat nasionalisme pada masyarakatnya dan nasionalisme yang dibutuhkan

adalah nasionalisme persatuan seperti yang tertuang di dalam tujuan pokok

Indische Partij. Berbagai tulisannya yang berisi kritikan pedas membuat ia selalu

diawasi dan berujung pada pembuangan yang dilakukan oleh pemerintah Hindia

Belanda.

Pada tahun 1913 Ernest Douwes Dekker dibuang oleh pemerintah Hindia

Belanda karena mendukung tokoh komite bumiputera, Dr Cipto Mangunkusumo

dan Suwardi Suryaningrat yang ditahan oleh pemerintah Hindia Belanda karena

mengkritik perayaan ulang tahun kemerdekaan negeri Belanda di Hindia

Belanda.40

Ernest Douwes Dekker mendukung tindakan kedua rekannya itu

dengan menulis sebuah artikel yang berjudul Onze Helden : Tjipto

Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat. Kritikan berisi sindiran pedas itu

38

Surat kabar Mataram merupakan surat kabar berbahasa Belanda yang terbit pertama kali di

Yogyakarta pada tahun 1877-1942 oleh percetakan H Buning. Isi harian Mataram bertema

tentang perdagangan dan ekonomi. 39

Slamet Muljana, op.cit, hlm. 85. 40

Tamar Djaja, Pusaka Indonesia, Jakarta, Bulan Bintang, 1966, hlm. 755.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

24

membuatnya ditangkap dan diasingkan bersama kedua rekannya tersebut ke

Belanda. Dengan ditangkap dan diasingkannya Ernest Douwes Dekker ke Belanda

perjuangannya mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda melalui sarana

pers harus berhenti sementara. Usahanya menggunakan pers sebagai sarana

mengembangkan dilanjutkan kembali ketika ia kembali dari pengasingan

di Belanda dengan mendirikan majalah De Beweging dan Nieuwe Expres sebagai

sarana perjuangan National Indische Partij.

Di majalah itu ia menuliskan berbagai kecaman dan kritikan yang kali ini

ditujukan pada masyarakat Eropa Indonesia yang memihak pemerintah kolonial.41

Tulisan itu berupa artikel berjudul De Tien Geboden (Sepuluh Perintah Tuhan),

dan Njo Hendrik (Sinyo Hendrik) serta pampflet yang bertuliskan Een Natie

in De Maak (Bangsa Tengah Terbentuk) dan “Ons Volk Het Buitenlandsche

Kapital” (Bangsa Kita dan Modal Asing). Tulisan itu berusaha mengajak

masyarakat Eropa Indonesia yang cenderung memihak pemerintah kolonial

untuk mau berjuang melawan pemerintahan kolonial bersama masyarakat

bumiputera.

Meskipun Ernest Douwes Dekker berusaha mengajak masyarakat

Eropa-Indonesia untuk berjuang melawan pemerintah Hindia Belanda melalui

artikel-artikel itu nampaknya masyarakat Eropa-Indonesia masih enggan berjuang

dan lebih memilih hidup seperti orang Belanda. Bahkan artikel-artikel membuat ia

selalu menjadi incaran pemerintahan Hindia Belanda. Berulangkali mengalami

kecaman dan pengasingan tidak membuat ia putus asa dalam mengembangkan

41

A. Faidi, Jejak-Jejak Pengasingan Para Tokoh Bangsa, Yogyakarta, Saufa, 2014, hlm. 75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

25

nasionalisme. Ernest Douwes Dekker kemudian terus mengembangkan

nasionalisme lewat sarana lainnya yaitu organisasi politik dan pendidikan.

B. Perjuangan Melalui Organisasi Politik

1. Mendirikan Indische Partij

Awal abad ke 20 adalah awal kemunculan berbagai macam organisasi

pergerakan nasional. Organisasi itu muncul sebagai reaksi terhadap sistem politik

yang diterapkan pemerintahan Hindia Belanda yang menyengsarakan masyarakat

bumi putera. Salah satu dari organisasi yang muncul pada awal abad 20 adalah

Indische Partaij. Organasasi itu tidak seperti organisasi sebelumnya, Budi Utomo

dan Sarekat Islam yang bercorak kebudayaan dan agama tertentu saja. Indische

Partij merupakan organisasi yang mencakup kepentingan lebih luas yaitu

kemerdekaan, kemandirian dan persatuan masyarakat Hindia Belanda, golongan

bumiputra dan warga keturunan yang lahir di Hindia Belanda.42

Indische Partij

didirikan oleh Ernest Douwes Dekker, bersama dengan tokoh bumiputera lainnya

seperti Dr Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar

Dewantara) yang kemudian dikenal sebagai tiga serangkai pada tahun 1912.43

Melalui Indische Partij itulah Ernest Douwes Dekker berupaya menyebarkan

semangat nasionalisme.

Pembentukan Indische Partij dimulai ketika Ernest Douwes Dekker

menghadiri rapat Indische Bond pada tanggal 12 Desember 1911 di Jakarta.44

Dalam pertemuan itu ia menyampaikan melalui pidato tentang gagasan persatuan

42

Hans Van Miert, Dengan Semangat Berkobar : Nasionalisme dan Gerakan Pemuda di

Indonesia, Jakarta, Hasta Mitra, 2003, hlm. 28. 43

Suhartono, op.cit, hlm. 38. 44

Tashadi, op.cit, hlm. 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

26

golongan kulit putih untuk bekerjasama dengan golongan sawo matang.45

Ia berpendapat bahwa jumlah bangsa Eropa-Indonesia sangat sedikit, sehingga

untuk melakukan perjuangan melawan bangsa Belanda sangat memerlukan

kerjasama dengan masyarakat bumiputera.

Selain itu Ernest Douwes Dekker juga berpendapat bahwa secara politik

sikap menerima saja segala sesuatunya merupakan perbuatan yang salah.

Tindakan itu menurutnya akan membawa mereka pada hidup yang diperbudak,

jika mereka tidak berupaya melawan penindasan pemerintahan kolonial Hindia

Belanda dengan menghadapi berbagai resiko yang ada. Pidato yang disampaikan

Ernest Douwes Dekker dalam pertemuan itu mendapatkan sambutan positif dari

pendengarnya dan membangunkan semangat para anggota Indische Bond untuk

keluar dari ketertindasan pemerintah kolonial. Meskipun pidato dan pemikiran itu

dapat membangunkan semangat para anggota Indische Bond dan dapat

memberikan arah baru bagi pergerakan nasional di Hindia Belanda tetapi

pemikiran itu tidak lepas dari berbagai kritik.

Salah satu tokoh pribumi yang mengkritik pemikiran Ernest Douwes Dekker

adalah Ahmad Djajadiningrat, Bupati Banten pada masa kolonial Hindia Belanda.

Ahmad beranggapan bahwa pemikiran itu hanya wujud berpura-pura golongan

Eropa-Indonesia untuk menyamakan diri dengan golongan pribumi dan

keberhasilan Indische Partij merupakan sebuah bentuk pergantian tuan bagi

pribumi.46

Setelah menyampaikan pidato yang menggugah semangat anggota

Indische Bond Ernest Douwes Dekker kemudian kembali menyampaikan 45

D.M.G.Koch, Menuju Kemerdekaan : Sejarah Pergerakan Kebangkitan Indonesia Sampai

1942, Jakarta, Jajasan Pembangunan, 1951, hlm. 41. 46

Akira Nagazumi, op.cit, hlm. 150.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

27

gagasannya dengan menyampaikan usul tentang perubahan arah Indische Bond

dari sosial menuju politik pada rapat Indische Bond tanggal 25 Agustus 1912.47

Usul Ernest itu kemudian diterima oleh beberapa anggota Indische Bond dengan

membentuk panitia tujuh.

Setelah membentuk panitia tujuh Ernest Douwes Dekker kemudian mulai

melakukan serangkain tur propaganda di Pulau Jawa yang dimulai tanggal 15

September hingga 3 Oktober guna mencari pendukung. 48

Dalam perjalan tur itu ia

selalu berpidato mengenai pentingnya kesetaraan ras dan persatuan masyarakat

Hindia. Ia menyebut gagasan persatuan itu sebagai nasionalisme Hindia, maka

setiap ia memulai pidatonya ia selalu mengatakan “Indie voor Indier” (Hindia

untuk orang Hindia).

Ketika mendengar gagasan itu banyak masyarakat keturunan, seperti

Eropa-Indonesia dan Tionghoa serta masyarakat bumiputera tertarik untuk

bergabung dengan Indische Partij. Perjalanan propaganda tersebut akhirnya

memperoleh hasil yang gemilang yaitu Indische Partij berhasil memiliki 30

cabang dengan 7300 orang anggota.49

Dari hasil tersebut terlihat bahwa gerakan

revolusioner dan gagasan Ernest Douwes Dekker dapat diterima oleh semua

golongan masyarakat Hindia Belanda.

Keberhasilan dalam menarik simpatik anggota yang cukup banyak itu tidak

terlepas dari peran de Express dan Het Tjidshrift yang merupakan alat Indische

Partij untuk menyuarakan gagasannya. Setelah berhasil mendapatkan anggota

maka pada tanggal 25 Desember 1912 Indische Partij berhasil merumuskan 47

Tashadi, op.cit, hlm. 35. 48

Ibid, hlm. 36. 49

Ibid, hlm. 40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

28

anggaran dasarnya lewat pertemuan wakil-wakil Indische Partij di Bandung.50

Di dalam anggaran dasar itu terdapat tujuan pokok Indische Partij yaitu untuk

membangkitkan patriotisme semua Indiers terhadap tanah air, mendorong

kerjasama untuk memajukan tanah air, dan mempersiapkan kehidupan rakyat

yang merdeka. Kata mempersiapkan digunakan untuk menghindarkan diri dari

larangan pemerintahan Hindia Belanda.51

Meskipun telah menggunakan kata

persiapan, tetap saja pada 4 Maret 1913 Gubernur Jendaral Hindia Belanda

A.W.F Idenburg menolak pengajuan ijin badan hukum melalui surat dengan

alasan organisasi Indische Partij bersifat revolusioner dan dapat menggangu

ketertiban umum.52

Penolakan itu tidak membuat pengurus Indische Partij menyerah hingga

pada tanggal 5 Maret 1913, mereka kembali mengajukan pengakuan badan

hukum.53

Namun usaha itu sia-sia karena pengajuan itu kembali ditolak.

Ernest Douwes Dekker akhirnya membubarkan organisasi itu pada tanggal 31

Maret 1913 dalam kongres perdana Insulinde di Semarang.54

Pada kongres itu

Ernest Douwes Dekker menyampaikan sebuah pidato yang berjudul “Over Het

Koloniale Ideaal”(Kolonis Menguasai). Ia mengatakan kepada para anggota

Indische Partij bahwa :

“ Tentunya sudah terang bagi semua orang, bahwa penjajahan rakyat yang

aktif seperti yang kita uraikan terlebih dahulu, yang ditunjang oleh keserakahan,

tidak memberi tempat bagi pikiran untuk membina cita-cita rakyat yang dijajah.55

50

D.M.G. Koch, op.cit, hlm. 46. 51

A Kardiyat Wiharyanto, op.cit, hlm. 28. 52

Akira Nagazumi, op.cit, hlm. 151. 53

Tashadi, op.cit, hlm. 39. 54

Tashadi, op.cit, hlm. 41. 55

Pitut Soeharto dan A. Zainoel Ihsan, Permata Terbenam, Jakarta, Aksara Jaya Sakti, 1982, hlm.

2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

29

Pidatonya itu merupakan bentuk kekecewaanya terhadap pelarang

keberadaan Indische Partij yang berusaha mempersiapkan kemerdekaan penuh

Hindia Belanda. Setelah Ernest Douwes Dekker menyampaikan pidato itu ia

mengajak dan menganjurkan anggota Indische Partij berpindah ke organisasi

Insulide demi keselamatan anggotanya.

2. Berjuang Melalui Insulinde Dan National Indische Partij

Kegagalan dalam perjuangannya di Indische Partij tidak membuatnya

menjadi jera dan putus asa. Sekembalinya dari pengasingan di Belanda Ernest

Douwes Dekker mulai masuk ke dalam Insulinde dan bergabung bersama kedua

rekan seperjuangannya Dr Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat.

Kehadirannya dalam organisasi itu membawa arah pergerakan Insulinde semakin

radikal dan selalu membela kepentingan masyarakat bumiputera yang mengalami

ketertindasan.

Lewat propaganda dan pidato Ernest Douwes Dekker tentang nasionalisme,

kemerdekaan dan pentingnya persatuan demi terbentuknya bangsa, banyak

masyarakat Hindia Belanda bergabung di Insulinde. Hal itu membuat jumlah

anggota Insulinde meningkat secara signifikan dan menggerakkan Ernest Douwes

Dekker merubah Insulinde cabang Surakarta menjadi National Indische Partij.

Ia berharap National Indische Partij dapat menjadi wadah kelanjutan perjuangan

Indische Patij yang memiliki tujuan kemerdekaan Hindia Belanda.

Meskipun National Indische Partij memiliki tujuan yang mulia yaitu

kemerdekaan Hindia Belanda, pemerintah Hindia Belanda tidak menghendaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

30

keberadaan organisasi itu. Mereka takut National Indische Partij akan

mengganggu ketertiban umum dan sangat membahayakan. Ketakutan pemerintah

terbukti ketika terjadi peristiwa pemogokan buruh di Polanharjo, Jawa Tengah

yang menuntut kesejahteraan pada tahun 1919. Peristiwa itu berujung pada

kerusuhan yang dicurigai didalangi oleh petinggi Insulinde, salah satunya Ernest

Douwes Dekker.56

Setelah peristiwa kerusuhan itu pemerintah menangkap Ernest

Douwes Dekker untuk diadili

Dengan ditangkapnya Ernest Douwes Dekker dan dibubarkannya National

Indische Partij, sebagian anggota Insulinde yang merupakan masyarakat

Eropa-Indonesia mendirikan organisasi IEV (Indo Europeesch Verbong). Setelah

dibebaskan dari penjara, Ernest Douwes Dekker kemudian mencari sarana lainnya

untuk menyebarkan gagasannya.57

Sarana yang ditempuh Ernest Douwes Dekker

adalah melalui pendidikan.

C. Menanamkan Nasionalisme Melalui Ksatrian Instituut

Perjuangan yang dilakukan oleh Ernes Douwes Dekker dalam

mengembangkan nasionalisme di Hinda Belanda meskipun mengalami berbagai

hambatan dan kegagalan tetap tidak membuatnya jera dan menyerah. Ia kemudian

menggunakan sarana lainnya yaitu melalui pendidikan. Pada tahun 1922 ia

diminta oleh penggiat pendidikan dan pemilik sekolah di Bandung, H.E.Meyer

Elenbaas untuk mengajar di sekolah milik penggiat pendidikan tersebut.58

Namun

permintaan itu sempat diprotes oleh Residen Priangan, S.A.Reitsma. Meskipun

56

Henry F Isnaeni, op.cit, diakses dari http://historia.id/persona/indo-yang-jadi-menteri/8 Agustus

2017. 57

Slamet Mulajana, op.cit, hlm. 98. 58

Sartono Kartodirjo,dkk, Sejarah Nasional Indonesia V, Jakarta, Balai Pustaka, 1977, hlm. 267.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

31

mendapat protes dari Reitsma,Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Dirk Fock

mengizinkan Ernest Douwes Dekker mengajar di sekolah asuhan Meyer sebagai

cara agar ia tidak menghasut rakyat kembali. Setelah memperoleh ijin untuk

mengajar di sekolah asuhan Meyer, ia mulai mengajar di sekolah tersebut. Pada

tahun 1923 ia diangkat menjadi pengurus Prianger Instituut van Vereeniging

Volksonderwijs (Institut Priangan dari Perkumpulan Pengajaran Rakyat).59

Di lembaga itu Ernest Douwes Dekker menjabat sebagai Direktur Meer

Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau setara dengan Kepala Sekolah Mengah

Pertama. Selama menjabat sebagai Direktur MULO, ia telah memberikan banyak

kemajuan pada lembaga tersebut. Bahkan pada tahun 1924 ia merubah MULO

menjadi sebuah yayasan bernama Schoolvereeniging Her Ksatrian Instituut.60

Awalnya Ksatrian Instituut hanya berupa sekolah dasar dengan murid

kurang dari 50 orang.61

Dalam perjalanannya pernah terjadi pertentangan tentang

praktek belajar mengajar antara Ernest Douwes Dekker dan para orang tua murid.

Ernest Douwes Dekker menginginkan semua kurikulum ditentukan berdasarkan

ajaran lokal dan nasional serta meminimalisir ajaran asing.62

Namun para orang

tua murid memiliki keinginan yang berbeda. Mereka menginginkan sekolah itu

berpatokan pada ajaran Europe Lagere School (ELS), dimana bahasa Belanda

dijadikan bahasa pengatar pelajaran. Setelah mengalami perdebatan yang panjang,

akhirnya Ernest Douwes Dekker mengalah dan mengikuti kemauan orangtua

59

Tim Penulis Tempo, op.cit, hlm. 54. 60

Edi S. Ekajati dkk, Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Barat, Jakarta, Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan R I, 1998, hlm. 113. 61

Paul W van Leur, , E.F.E. Douwes Dekker : Evangelist For Indonesia Political Nationalism

diakses dari http://www.jstor.org/ stable/pdf/2941180.pdf?refreqid= excelsior: dec2b1d32c8bcc0

4c56697 e99563bc3, pada tanggal 9 September 2017. 62

Sartono Kartodirjo,dkk, op.cit, hlm. 268.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

32

murid, demi terwujudnya impiannya memiliki sebuah sekolah. Meskipun

nampaknya mengikuti kemauan para orangtua murid tetapi Ernest Douwes

Dekker tetap tidak mau berkompromi dengan Belanda. Ia menjadikan Ksatrian

Instituut sebagai sekolah yang serius mengajarkan pentingnya bangsa yang

merdeka dan mandiri.63

Sikap keras kepala untuk tetap mengajarkan pentingnya kemerdekaan dan

kemandirian sebuah bangsa membuat pemerintah Hindia Belanda menjadi marah.

Puncak dari sikap pembangkangan tersebut terjadi pada 31 Agustus 192564

.

Sementara sekolah lainnya secara meriah merayakan hari kelahiran Ratu Belanda,

Wihelmia, keheningan malah menyelimuti Ksatrian. Di depan Ernest Douwes

Dekker dan muridnya, Johanna, istri Ernest Douwes Dekker dan staff Ksatrian

secara lantang berpidato. Ia mengatakan bahwa tidak perlu ada perayaan apapun

dan dia ( Wilhelmina) bukan ratu kita.65

Pernyataan Johanna tersebut mengisyaratkan bahwa masyarakat Indo dan

seluruh masyarakat Hindia Belanda perlu merdeka dan bebas dari hubungan

keterikatan yang merugikan masyarakat Hindia Belanda. Seiring berjalannya

waktu Ksatrian terus berkembang dan memiliki banyak murid meskipun iuran

sekolah tidak murah. Perkembangan yang pesat tersebut membuat Ernest Douwes

Dekker memecah induk sekolah menjadi beberapa sekolah kejuruan. Sekolah

kejuruan itu antara lain, Sekolah Guru, Sekolah Dagang Modern, dan Sekolah

Jurnalistik. Namun dari semua sekolah kejuruan itu, sekolah yang paling terkenal

adalah Sekolah Jurnalistik, karena telah melahirkan sejumlah tokoh pers nasional, 63

Ibid, hlm. 269. 64

Tim Penulis Tempo, op.cit, hlm. 54. 65

Ibid, hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

33

seperti R M Hoedojo Hoeksamadiman, pengelola majalah Ksatrian dan

Burharuddin Mohammad Diah, menteri penerangan era Presiden Soeharto.

Dalam setiap materi pembelajaran di kelas selalu disusupi doktrin

bagaimana untuk tidak mudah tunduk dengan penjajahan dan pentingnya menjadi

bangsa yang merdeka. Doktrin itu merupakan soko guru pengajaran di Ksatrian.

Hal itu terbukti dari motto mereka yang tertera di dua pintu utama yang tertulis

“Door de will van onse Volk” (Karena Kemauan Rakyat) dan “ Des Volte

Toekomst gewijd” (Diabdikan Kepada Hari Kedepan Rakyat).

Doktrin yang diterapkan di sekolah tersebut ternyata telah membuat

pemerintah kolonial menganggap sekolah Ksatrian sebagai sekolah liar. Meskipun

dianggap sebagai sekolah liar, Ksatrian tidak pernah mengabaikan kondisi

kesehatan muridnya. Hampir setiap minggu ada pemeriksaan kesehatan gratis.

Namun karena enggan tergantung dengan pemerintah kolonial maka para pegawai

Ksatrianlah, seperti Johanna yang melakukan pemeriksaan kesehatan itu. Sikap

tidak mau tergantung dengan pemerintah kolonial dan kemandirian itu tercemin

dari sikap Ksatrian yang suka menciptakan dan menerbitkan buku pelajaran

sendiri.

Kebanyakan buku pelajaran itu selalu disusupi oleh paham-paham

nasionalisme dan anti pemerintahan Belanda. Keberadaan buku-buku pelajaran

yang anti penjajahan membuat marah pemerintah kolonial Belanda, bahkan dalam

buku pelajaran dan sejarah yang diterbitkan Ksatrian terkesan memihak Jepang

walaupun ia kurang bersimpati dengan fasisme. Keadaan itu membuat pemerintah

Hindia Belanda pada akhirnya melarang dan melakukan penyitaan terhadap buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

34

terbitan Ksatrian. Ernest Douwes Dekker kemudian dilarang mengajar lagi pada

tahun 1933.66

Setelah tidak diperbolehkan mengajar ia kemudian bekerja di kantor

dagang Jepang. Pada tahun 1942 ia kemudian ditangkap dan diasingkan oleh

pemerintahan Hindia Belanda ke Suriname, Amerika Selatan karena dianggap

sebagai kolabolator Jepang.67

Setelah Ernest Douwes Dekker ditangkap ia

kemudian mengirim surat kepada istrinya Johanna untuk mengambil alih

kepemimpinan Ksatrian Instituut. Ia mempercayakan alat penyambung gagasan

nasionalisme terakhirnya kepada istrinya. Ia berharap istrinya Johanna akan

melanjutkan semangat perjuangan ketika menimpin Ksatrian.

D. Diasingkan Namun Tetap Berjuang

Perjuangan dalam mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda demi

kemerdekaannya dari tangan pemerintah kolonial Belanda merupakan tindakan

yang cukup sulit dan memiliki resiko besar. Tak jarang orang yang secara lantang

menentang kebijakan dan menyebarkan semangat nasionalisme ditangkap dan

mengalami pembuangan karena dianggap membahayakan keamanan. Salah satu

contohnya adalah Ernest Douwes Dekker. Meskipun resiko yang ditanggung

sangat besar dan berungkali mengalami pembuangan semasa hidupnya, Ernest

Douwes Dekker tidak pernah jera dan semakin mempertebal semangat dalam

berjuang menyebarkan semangat nasionalisme. Pembuangan yang dilakukan

pemerintah Hindia Belanda terhadapnya antara lain sebagai berikut:

66

A. Faidi, op.cit, hlm.77. 67

Paul W van Leur, op.cit, diakses dari https://www.jstor.org/stable/pdf/294118. pdf?refreqid=

excelsior%3A2.df5b6a6a7f44ef7b0aea85034dcab7b pada tanggal 9 November 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

35

1. Pengasingan Pertama ( tahun 1913)

Pengasingan atau pembuangan Ernest Douwes Dekker dimulai ketika

Komite Bumi Putera yang diketuai oleh Dr Cipto Mangunkusumo sedang

melancarkan kritikan pedas kepada pemerintahan kolonial. Kritik itu dilakukan

karena pemerintah kolonial dianggap melukai perasaan kaum bumiputera dengan

merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Belanda atas Perancis di tanah jajahan

serta menarik pajak demi terlaksananya acara tersebut secara megah.

Kritikan terhadap pemerintah Hindia Belanda terkait pelaksanaan acara tersebut

pertama kali dilancarkan oleh Suwardi Suryaningrat melalui selebaran tulisan

yang berjudul Als ik eens Nederlander Was (Andai Aku Orang Belanda).

“ Seandainya saya orang Belanda, pada saat ini saya akan memprotes gagasan

peringatan ini. Saya akan menulis disemua surat kabar bahwa tindakan saya ini

salah. Saya akan memperingatkan sesama kaum kolonial-ku, bahwa berbahaya

mengadakan pesta di waktu dekat ini, akan saya nasehati semua orang Belanda

untuk tidak menyakiti perasaan masyarakat Hindia Belanda. Akan tetapi saya

bukan orang Belanda ”.68

Tulisan itu diterbitkan di de Express dan disebarkan pada masyarakat

jajahan, hingga membuat gempar masyarakat Belanda, dengan segera

pemerintahan Hindia Belanda melakukan penyitaan dan menangkap siapa saja

yang memiliki tulisan tersebut, bahkan Dr Cipto Mangunkusumo, Suwardi

Suryaningrat dan Abdul Muis selaku pengurus Komite Bumiputera dipanggil

untuk dimintai keterangan di pengadilan. Meskipun telah dipanggil ke pengadilan

karena mengkritik pemerintahan Hindia Belanda, nampaknya anggota Komite

Bumiputera tidak pernah jera. Setelah Suwardi Suryaningrat mengeluarkan

68

Pitut Soeharto dan A. Zainoel Ihsan, Belenggu Ganas, Jakarta, Aksara Jaya Sakti, 1982, hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

36

krtikan pedas, kritikan pedas juga dilakukan oleh Dr Cipto Mangunkusumo

melalui tulisan yang berjudul Kracht of Vrees (Kekhawatiran) yang berisi:

“ Kemarin kami telah menerima penghormatan besar; pembantu Officier van

justite (pembantu kejaksaan tinggi) telah datang ke kantor kami untuk menyita

brosur R.M Soerwardi Soerjaningrat, sekertaris kami. Apakah itu sebuah bentuk

suatu kekuatan yang hendak dipertunjukkan melalui penyitaan itu. Apakah rasa

takut yang mendorong mereka melalukan tindakan itu. Jika benar demikian kami

merasa bangga ”.69

Kritikan yang kedua kalinya itu membuat anggota Komite Bumiputera

kembali dipanggil untuk diperiksa. Mendengar rekan seperjuangannya berulang

kali dipanggil ke pengadilan hanya karena melakukan kritik pada pemerintah

Hindia Belanda membuat Ernest Douwes Dekker yang baru saja kembali dari

perjalanan ke Eropa mengeluarkan sebuah artikel yang berjudul Onze Helden :

Tjipto Mangoenkoesomo en Soewardi Soerjaningrat. Penggalan isi dari tulisan

tersebut mengatakan bahwa

“ Selama pemerintah tidak mau menjelaskan kepada kita kejahatan-kejahatan

apa yang telah dilakukan pahlawan dalam barisan Oranje-Nassau, Dr Tjipto

Mangunkusumo dan seorang keturunan raja, R,M Soewardi Soerjaningrat, kami

tetap berpikir bahwa kami merasa iri hati dan ingin menikmati dengan para

tahanan yang baik budi itu kepuasan yang dapat mereka rasakan”.70

Tulisan Ernest Douwes Dekker yang terkesan membela rekan-rekannya

tersebut menimbulkan kecurigaan pemerintah Hindia Belanda. Hingga akhirnya

pada tanggal 9 Agustus 1913 ketiga tokoh nasionalis itu ditangkap.71

Pada 18

Agustus 1913, Gubernur Jenderal Hindia Belanda mengeluarkan keputusan berisi

perintah pembuangan ketiga tokoh itu dengan dalih menjaga ketertiban dan

69

Ibid, hlm. 32. 70

Ibid, hlm. 35. 71

Slamet Muljana, op.cit, hlm. 95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

37

ketenteraman umum.72

Ketiganya dibuang di tempat yang terpisah yaitu Ernest

Douwes Dekker dibuang ke Timor, Dr Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau

Banda dan Suwardi Suryaningrat dibuang ke Pulau Bangka. Meskipun demikian

terdapat ketentuan lain, mereka boleh meninggalkan tanah air mereka dan

menetap di mana pun asalkan bukan di tanah air mereka. Ketiganya kemudian

memilih untuk menetap di Belanda.

Di negeri Belanda, Ernest Douwes Dekker tetap tidak jera untuk

menyebarkan semangat nasionalisme pada masyarakat Hindia Belanda yang

sedang menempuh pendidikan di Belanda. Dalam melancarkan pergerakannya ia

mendapatkan kemudahan berkat dukungan dan bantuan dari rekan-rekan

seperjuangannya di Belanda yang telah bergabung dengan organisasi Budi Utomo

dan Sarekat Islam. Selama masa pembuangannya Ernest Douwes Dekker terlibat

aktif dalam berbagai organisasi politik dan partai politik di Belanda seperti

Indische Vereening yang kelak berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia

dan Sociaal Democratische Arbeider Partij (SDAP/Partai Buruh Sosial

Demokratik).

Ernest Douwes Dekker bahkan seringkali memberikan pidato pada

pertemuan organisasi dan partai politik itu. Pidato-pidato yang ia sampaikan

mendapatkan sambutan hangat dari para pengunjung. Namun kehadiran Ernest

Douwes Dekker di dalam pertemuan organisasi itu juga sering mendapatkan

kecaman dari anggota parlemen di Belanda. Tetapi karena desakan dari anggota

partai SDAP kecaman itu dapat diredam. Selama aktif dalam organisasi politik

72

Rosihan Anwar, Petite Historie Indonesia III, Jakarta, Kompas, 2009, hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

38

di Belanda Ernest Douwes Dekker berjumpa dengan Muhammad Hatta, Sutan

Sjahrir, dan Iwa Kusumasumantri.73

Ia kemudian bertukar pikiran dan berdiskusi

tentang masalah pergerakan. Ernest Douwes Dekker bahkan pernah berdebat

dengan Muhammad Hatta mengenai nama Indonesia yang dianggapnya

merupakan nama yang kurang sesuai untuk pengganti Hindia Belanda.

Selain aktif dalam organisasi politik di Belanda, Ernest Douwes Dekker

juga berkeinginan untuk memperdalam studinya. Ia kemudian melanjutkan

studinya di Zurich, Swiss pada tahun 1914.74

Selama di Swiss ia memiliki

hubungan dekat dengan gerakan Hindu di India. Hubungan dekat dengan gerakan

itu tetap berlanjut sampai setelah ia lulus dari Swiss. Setelah lulus Ernest Douwes

Dekker yang telah bergabung dengan gerakan Hindu diberi tugas untuk

mengadakan hubungan dengan gerakan revolusioner di Amerika, Jepang, dan

Cina. Dalam perjalanannya ke India dan Asia Tenggara ia tertangkap oleh tentara

Inggris di Hongkong karena dianggap menyelundupkan senjata untuk pergelokan

di India. Ernest Douwes Dekker kemudian dibawa ke Singapura.75

Setelah itu ia

sering berpindah-pindah penjara. Ia dipindahkan ke penjara Vancouver di kanada,

Seattle, Portland, San Fransisco.76

,dan kembali lagi ke penjara di Singapura. Ia

menjalani masa tahanan selama 3 tahun hingga Perang Dunia I berakhir.77

73

Ibid, hlm. 27. 74

Tashadi, op.cit, hlm. 46. 75

“Siapakah D.D Setiabudhi atau Dr. E.F.E. Douwes Dekker”, Intisari, 1982, Nomor 228-233,

hlm. 12. 76

Korespoden Spesial W.I, Dari Pendjara Ke Pendjara : Mengelilingi Dunia Dari Rumah

Pendjara, Warta Indonesia, 1949. Dalam Danudirja Setiabudhi, 70 Jaar Konsekwent, Bandung,

1949, hlm. 45. 77

Kamajaya, op.cit, hlm. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

39

2. Pengasingan Kedua ( tahun 1942)

Perang Dunia II yang melanda Eropa dan Asia membuat Ernest Douwes

Dekker terkena dampaknya. Berbagai tulisan di buku pelajaran yayasan Kstarian

yang memuat dukungan dan rasa simpatik kepada Kekaisaran Jepang serta

berbagai tuduhan yang menganggap Ernest Douwes Dekker sebagai kaki tangan

Kekaisaran Jepang membuat ia harus merasakan pengasingan kembali pada tahun

1942 ke Suriname. Sebelum diasingkan ke Suriname ia dipenjara di kamp tahanan

simpatisan NSB (Nationaal Socialistische Bewengi), Ngawi, Jawa Timur pada

tanggal 6 Januari 1941.78

Selama dipenjara Ernest Douwes Dekker banyak berkenalan dan berteman

dengan simpatisan NSB. Para simpatisan NSB sangat tertarik dan bersimpati

dengan berbagai perjuangan Ernest Douwes Dekker di Hindia Belanda.

Ia kemudian banyak pemikiran dan pendapat mengenai arah perjuangan

menghadapi pemerintah kolonial Belanda. Selama dipenjara Ernest Douwes

Dekker hampir mengalami kebutaan karena kamar penjara yang gelap. Pada

bulan Januari 1942 ketika Jepang melakukan invasi ke Hindia Belanda para

tahanan di kamp tahanan itu dibawa ke Suriname.79

Mereka dibawa ke tempat itu

karena alasan keselamatan. Meskipun sebenarnya ada alasan lain yaitu adanya

ketakutan pemerintah kolonial Hindia Belanda akan dibebasakannya para tahanan

itu dan bergabung bersama tentara Jepang. Selama pengasingan di Suriname

Ernest Douwes Dekker sering mengirimkan surat kepada istrinya Johanna dan

saudaranya Guido mengenai kondisinya dan lingkungan selama ia diasingkan.

78

Tashadi, op.cit, hlm. 70. 79

Paul W van der Veur, op.cit, hlm. 578.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

40

Selain menulis surat Ernest Douwes Dekker menghabiskan waktunya

di pengasingan dengan menulis beberapa puisi mengenai keadaannya selama

di pengasingan. Pengasingan Ernest Douwes Dekker pun pada akhirnya harus

berakhir karena kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Ernest Douwes Dekker

dan para tahanan lainnya dibawa kembali ke Belanda, meskipun sebenarnya

Ernest Douwes Dekker berkeinginan untuk kembali ke tanah kelahirannya, Hindia

Belanda. Namun keinginannya itu ditolak oleh Kementerian Seberang Lautan di

Belanda karena Ernest Douwes Dekker diangggap sebagai seorang agitator yang

sangat berbahaya bagi kepentingan Belanda di Indonesia. Karena ditolak akhirnya

Ernest Douwes Dekker menetap di Belanda sambil memikirkan cara lain untuk

kembali ke Hindia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

41

BAB IV

SUMBANGAN ERNEST DOUWES DEKKER TERHADAP

KEBERLANJUTAN PERJUANGAN NASIONALISME

DI HINDIA BELANDA

A. Pemikiran Tentang Persatuan Masyarakat Dan Kesetaraan Ras Di

Hindia Belanda

Praktik kolonialisme yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia telah

menyengsarakan masyarakat bumiputera, terlebih lagi praktek kolonialisme yang

juga membagi masyarakat Hindia Belanda ke dalam beberapa status sosial

ternyata menimbulkan perpecahan antara masyarakat bumiputera, keturunan

(Eropa dan Asia), dan timur asing. Masin-masing dari golongan masyarakat itu

sering timbul rasa curiga dan iri hati terhadap golongan masyarakat lainnya.

Keadaan itu membuat mereka tidak mungkin melakukan perlawanan terhadap

pemerintahan kolonial. Jikalau mereka mengadakan perlawan maka perlawanan

itu sangat mudah dihancurkan. Kondisi semacam ini sangat marak di Hindia

Belanda sebelum abad 20. Dalam kondisi itu sosok tokoh Ernest Douwes Dekker

yang merupakan masyarakat keturunan Eropa-Indonesia muncul dan melontarkan

gagasan perlunya persatuan seluruh masyarakat Hindia Belanda untuk

mewujudkan kemerdekaan. Ia juga berpendapat bahwa Hindia Belanda adalah

milik seluruh masyarakat yang lahir dan mengakui Hindia Belanda sebagai tanah

airnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

42

Pemikiran semacam itu berusaha merombak dan meruntuhkan sekat-sekat di

antara masyarakat Hindia Belanda yang telah lama dibangun oleh pemerintah

kolonial Hindia Belanda dalam mempertahankan kekuasaannya. Pemikiran

persatuan itu disebut Ernest Douwes Dekker sebagai nasionalisme Hindia, bukan

nasionalisme yang bersifat kedaerahan dan sektarian namun menyeluruh. Konsep

persatuan ini tidak berasaskan pada suatu agama atau kebudayaan tertentu yang

telah dicanangkan oleh organisasi pergerakan nasional sebelumnya yaitu Budi

Utomo dan Sarekat Islam. Pemikiran persatuan tanpa mengenal pembatasan

budaya dan agama ini merupakan cikal bakal konsep Indonesia yang telah

merdeka hingga saat ini yang berisi berbagai macam agama, suku, ras dan budaya

yang melebur menjadi satu negara dengan berasaskan Bhineka Tunggal Ika.

Konsep pemikiran Ernest Douwes Dekker ini mirip dengan konsep

kebangsaan yang dicetuskan oleh Ernest Renan. Renan berpendapat bahwa bangsa

merupakan sekumpulan masyarakat yang memiliki rasa solidaritas karena

persamaan nasib dan berkomitmen untuk hidup bersama.80

Dengan demikian

dapat dikatakan akar pemersatu dari konsep kebangsaan itu adalah adanya

persamaan nasib masyarakat Hindia Belanda yang mengalami penjajahan. Untuk

merealisasikan pemikiran persatuan itu Ernest Douwes Dekker mendirikan

Indische Partij yang beranggotakan masyarakat keturunan Eropa-Indonesia,

bumiputera dan etnis Tionghoa. Setiap anggota masyarakat yang kepentingannya

80

Ernest Renan, Apakah Bangsa itu ( Qu’est ce qu’une nation ?) terj, Jakarta, Erlangga, 1968,

hlm. 36.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

43

tidak dapat diakomodasi oleh organisasi sebelumnya yaitu Budi Utomo dan

Sarekat Islam dapat bergabung dengan Indische Partij.81

Dalam setiap propaganda dan pidato guna mendapatkan anggota, Ernest

Douwes Dekker selalu mengucapkan slogan “Indie voor Indier” ( Hindia untuk

masyarakat Hindia). Walaupun organisasi itu memiliki banyak pendukung dan

tersebar di seluruh pulau Jawa, namun nyatanya Indische Partij hanya bertahan

sementara dan terpakasa harus dibubarkan. Pembubaran itu disebabkan karena

organisasi Indische Partij dianggap radikal dan dapat membahayakan keamanan

pemerintahan Hindia Belanda.

Selain itu pemikiran Ernest Douwes Dekker dalam Indische Partij tentang

persatuan masyarkat Hindia itu nampaknya masih terlalu premature jika

diterapkan pada masyarakat Hindia Belanda yang masih terpengaruh semangat

premordialisme dan mengunggulkan kelompoknya sendiri. Meskipun organisasi

Indische Partij telah dibubarkan dan para anggota berpindah ke organisasi lainnya

seperti Sarekat Islam dan Insulinde, semangat Indische Partij dan pemikiran

Ernest Douwes Dekker tentang pentingya persatuan telah mempengaruhi

perjuangan dan pemikiran para pejuang kemerdekaan lainnya seperti Soekarno.82

Bahkan Soekarno menganggap Ernest Douwes Dekker sebagai seorang guru

dan memberikannya gelar bapak pelopor pergerakan nasional. Pertemuan

Soekarno dengan Ernest Douwes Dekker di Bandung ketika kampanye

propaganda Indische Partij pada akhirnya membuat Soekarno mendirikan

81

Slamet Muljana, op.cit, hlm. 76. 82

Peter Kasenda, Sukarno Muda : Biografi Pemikiran Politik, Jakarta, Komunitas Bambu, 2010,

hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

44

organisasi pergerakan nasional yang melanjutkan perjuangan Indische Partij yaitu

PNI.83

Dalam perjuangannya Soekarno sangat terinspirasi dengan pemikiran

Ernest Douwes Dekker mengenai pentingnya rasa persatuan tanpa memikirkan

perbedaan sosial di antara masyarakat. Hal itu dapat terlihat dari berbagai pidato

Soekarno yang selalu mengatakan pentingnya persatuan. Konsep persatuan inilah

yang nantinya akan terwujud dengan munculnya sumpah pemuda yang salah satu

isinya mengatakan :

“Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa

Indonesia84

Selain itu pemikiran itu juga menghantarkan Hindia Belanda menjadi

bangsa yang merdeka lewat perjuangan yang diteruskan oleh tokoh-tokoh

perjuangan kemerdekaan Indonesia.

B. Pembakar Semangat Generasi Muda

Selama melakukan perjuangan mengembangkan nasionalisme Ernes

Douwes Dekker telah banyak menginspirasi generasi muda di Hindia Belanda.

Pemikirannya yang radikal yang ia tuangkan melalui media massa dan organisasi

politik telah banyak menyumbangkan dan melahirkan gerakan baru para pemuda

Hindia Belanda yang dimotori oleh Sutomo, Dr Cipto Mangunkusumo,

Ir Soekarno, Ki Hajar Dewantara, Muhammad Hatta, Sutan Syahrir dan tokoh

perjuangan lainnya. Pengaruh Ernest Douwes Dekker terhadap para di Hindia

Belanda dimulai sejak ia menjadi redaktur Bataviaasch Niuwsblad. Saat menjadi

redaktur di koran itu banyak pemuda Stovia yang sering berkumpul dan

83

Ibid, hlm. 31. 84

Salah satu isi Sumpah Pemuda, diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda,

pada tanggal 28 Oktober 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

45

berdiskusi dengan Ernest Douwes Dekker di rumahnya yang tidak jauh dari

sekolah mereka.85

Bermula dari perkumpulan dan diskusi itu timbul kedekatan

antara Ernest Douwes Dekker dengan para pelajar Stovia itu. Kedekatan itu

akhirnya digunakan Ernest Douwes Dekker untuk mengajak para pelajar Stovia

yang memiliki pemikiran radikal seperti Suryapranoto, Ki Cokrodirjo, Cipto dan

Gunawan Mangunkusumo untuk bergabung dengan Bataviaasch Niuwsblad.86

Ernest Douwes Dekker berharap dengan bergabungnya pelajar Stovia itu

dapat membuat surat kabar itu menjadi semakin radikal. Hubungan antara Ernest

Douwes Dekker dengan para pelajar STOVIA tidak hanya dimanfaatkan oleh

Ernest Douwes Dekker sendiri demi keberlangasungan perjuangannya yang

radikal, tetapi juga dimanfaatkan oleh para pelajar Stovia itu sendiri dengan

membentuk organisasi Budi Utomo. Meskipun Ernest Douwes Dekker berperan

penting dalam organisasi itu tetapi ia tidak diajak bergabung dalam organisasi itu

karena Ernest Douwes Dekker bukanlah orang Jawa.87

Maka akhirnya ia membuat

organisasi pergerakan sendiri yaitu Indische Partij yang sifatnya politis dan tidak

terikat perbedaan ras ataupun agama. Ernest Douwes Dekker kemudian mengajak

Dr Cipto Mangunkusomo dan Suwardi Suryaningrat untuk bergabung. Ketika

mencari dukungan dari masyarakat Hindia Belanda Ernest Douwes Dekker

melakukan kampanye dan kunjungan ke seluruh daerah Jawa.

Namun organisasi yang dibentuk oleh Ernest Douwes Dekker bersama

kedua priyayi Jawa tersebut tidak diberikan napas yang panjang oleh penguasa

85

Akira Nagazumi, op.cit, hlm. 56. 86

Slamet Muljana, op.cit, hlm. 84. 87

Akira Nagazumi, op.cit, hlm. 56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

46

kolonial. Bahkan ketiganya ditangkap dan dibuang ke Belanda pada tahun 1913.88

Pembuangan ketiga tokoh itu membawa arah perkembangan baru bagi pergerakan

organisasi pemuda Hindia Belanda di Belanda. Di Belanda telah ada organisasi

perkumpulan pemuda Hindia Belanda yang bernama Indische Vereening. Indische

Vereening dibentuk pada tahun 1908, tepat saat Budi Utomo didirikan pada tahun

yang sama di Hindia Belanda.

Indische Vereening awalnya adalah organisasi yang bersifat kooperatif dan

sosial. Namun sifat kooperatif itu mulai bergeser semenjak kedatangan Ernest

Douwes Dekker beserta kedua rekannya yaitu Dr Cipto Mangunkusumo dan

Suwardi Suryaningrat ke Belanda. Kedatangan Ernest Douwes Dekker beserta

gagasanya tentang kemerdekaan Hindia Belanda yang ia canangkan dalam

cita-cita Indische Partij membawa arah perubahan pergerakan Indische Vereening

menuju ke arah nonkooperatif. Arah perubahan pergerakan itu juga diikuti oleh

perubahan nama organisasi tersebut menjadi Perhimpunan Indonesia.

Gagasan tentang sikap non koperatif dan kemerdekaan Hindia itu sempat

Ernest Douwes Dekker lanjutkan lewat organisasi National Indische Partij.

Dalam mengembangkan dan berupaya mencari pendukung Ernest Douwes Dekker

melakukan perjalanan propaganda ke daerah Jawa seperti yang pernah ia lakukan

ketika membentuk Indische Partij. Dalam propagandanya di Bandaung ia bertemu

dengan Soekarno muda.

Pertemuan Soekarno dengan Ernest Douwes Dekker ini telah

mempengaruhi jalan pikiran Soekarno tentang perjuangan mencapai

88

Tim Penulis Tempo, op.cit, hlm. 102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

47

kemerdekaan.89

Dalam pemikiran Ernest Douwes Dekker sebuah bangsa yang

merdeka hendaknya berisi masyarakat yang multirasial dan tidak terikat struktur

sosial manapun.90

Dalam perkembangannya organisasi National Indische Partij

memiliki nasib yang sama dengan Indische Partij yaitu mengalami pembubaran

oleh pemerintah Hindia Belanda. Meskipun organisasi Indische Partij dan

National Indische Partij telah dibubarkan semangat dan pemikiran radikal mereka

tetap berlanjut dan diteruskan oleh para pelajar itu ketika kembali ke Hindia

Belanda lewat pendirian organisasi pergerakan nasional yang memiliki nafas yang

sama seperti Indische Partij.

Salah satu pelajar yang nampaknya terpengaruh gagasan itu dan

melanjutkannya adalah Muhammad Hatta. Ia bersama dengan Ir Soekarno dan

tokoh pemuda lainnya berjuang bersama melalui organisasi PNI yang memiliki

cita-cita kemerdekaan yang selaras dengan Indische Partij. Berkat pemikiran

Ernest Douwes Dekker yang radikal menuntut kesetaraan dan kemerdekaan lahir

para pemuda-pemuda pribumi yang mampu membawa Hindia Belanda mencapai

kemerdekaan hingga saat ini. Maka gelar sebagai bapak pergerakan nasional yang

diberikan oleh presiden Soekarno pada Ernest Douwes Dekker sangatlah pantas

baginya.

C. Mempelopori Pentingnya Pers Bagi Keberlangsungan Pergerakan

Sebagai seorang jurnalis yang terkenal akan tulisannya yang radikal, Ernest

Douwes Dekker ternyata sangat berperan dalam perkembangan pers pada masa

pergerakan nasional. Ia bahkan mendapat kehormatan dengan diberikan sebuah

89

John D Ledge, Sukarno Sebuah Biografi Politik, Jakarta, Sinar Harapan, 1985, hlm. 85. 90

Ibid, hlm. 86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

48

julukan sebagai salah satu tokoh perintis pers di Indonesia . Julukannya sebagai

perintis pers terlihat dari tulisannya di berbagai surat kabar di Hindia Belanda

yang cenderung radikal dan pemikirannya tentang perkembangan pers di Hindia

Belanda. Salah satu dari surat kabar itu adalah Bataviaasch Niuwsblad. Selama

berkarier di Bataviasch Niewsblad Ernest Douwes Dekker selalu mengkritisi

sikap dan kebijakan pemerintah Hindia belanda yang dianggap menyengsarakan

penduduk bumiputera melalui tulisannya. Berkat tulisannya yang kritis tersebut

banyak cendekiawan pribumi yang merasa tergugah semangatnya untuk

mengadakan pergerakan melalui organisasi-organisasi.

Organisasi yang terlahir karena jasanya adalah Budi Utomo. Organisasi

yang didirikan pada tahun 1908 terbentuk berkat pertemuan Ernest Douwes

Dekker dengan pemuda Stovia di rumah Ernest Douwes Dekker. Dalam

pertemuan itu Ernest Douwes Dekker memberikan sebuah masukan tentang

penting pers bagi keberlangsungan organisasi pergerakan nasional. Maka ketika

Budi Utomo belum memiliki media surat kabar sebagai penyambung aspirasi

organisasinya dan alat propagandanya, Ernest Douwes Dekker memperbolehkan

anggota Budi Utomo menggunakan Bataviasch Nieuwsblad sebagai media pers

dan alat propaganda sementara Budi Utomo.91

Komitmen pemikirannya tentang pentingnya pers ia lanjutkan ketika

mendirikan Indische Partij. Guna menyalurkan gagasan-gagasan dan tujuan dari

Indische Partij kepada masyarakat Hindia Belanda Ernest Douwes Dekker

mendirikan surat kabar de Express dan majalah Het Tjidrift. Dalam de Express ia

91

Slamet Muljana, op.cit, hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

49

menerbitkan edisi Melayu. Penerbitan edisi Melayu itu menunjukkan bahwa

Ernest Douwes Dekker memiliki kepedulian terhadap perkembangan surat kabar

Melayu di Hindia Belanda. Selain itu ia ingin bahwa gagasan Indische Partij

dapat dipahami secara luas oleh seluruh masyarakat Hindia Belanda yang tidak

bisa berbahasa Belanda. Setelah organisasi Indische Partij dilarang oleh

pemerintah Hindia dan para pemimpinnya dibuang ke Belanda Ernest Douwes

Dekker mulai mencurahkan komitmennya menggunakan sarana lainnya. Ia

kemudian menggunakan sarana pendidikan untuk mewujudkan komitmen tentang

pentingnya pers. Sekolah Kstrian Instituut ia jadikan pilihan sebagai sarana

mengembangkan pers di Hindia Belanda. Untuk mewujudkan komitmen itu ia

mendirikan jurusan jurnalistik di sekolah tersebut.

Melalui jurusan jurnalistik di Kstrian Ernest Douwes Dekker berusaha

mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya kalimat-kalimat

revolusioner. B.M Diah, salah satu murid Kstarian yang kelak menjadi menteri di

era Orde Baru mengungkapkan bahwa dalam setiap kesempatan Ernest Douwes

Dekker selalu memeriksa hasil pekerjaan siswa jurusan jurnalistik.92

Ia

menginginkan siswa-siswa di sekolahnya memiliki pemikiran yang radikal dan

revolusioner demi kemerdekaan Hindia Belanda. Berbagai tindakan Ernest

Douwes Dekker demi kemajuan pers di Hindia Belanda membuktikan bahwa

identitasnya sebagai seorang Eropa-Indonesia tidak menghalanginya untuk tetap

peduli terhadap perkembangan masyarakat pribumi.

92

Dasman Djamaudin, B.M. Diah, Jakarta, Pustaka Merdeka, 1992, hlm. 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

50

D. Pemikiran Tentang Kemandirian dan Kemerdekaan Hindia Belanda

Kemandirian dan Kemerdekaan suatu bangsa yang sedang dalam

bayang-bayang penjajahan merupakan sebuah angan-angan atau impian yang

ingin dicapai. Dalam setiap perjuangannya mengembangkan nasionalisme Ernest

Douwes Dekker selalu mengobarkan pentingnya kemerdekaan dan kemandirian

Hindia Belanda. Berbagai sarana ia gunakan untuk berjuang demi kemerdekaan

Hindia Belanda, antara lain melalui media massa. Salah satu tulisannya mengenai

kemerdekaan adalah tulisannya yang berjudul “Hoe kan Holland he Spoedigst

Kolonial vierlizen” (Bagaimana Cara Belanda Kehilangan Tanah Jajahannya)

yang membuat gempar pemerintah Hindia Belanda dan membuat ia dicap sebagai

penghianat. Namun meskipun begitu artikel-artikelnya yang radikal itu ternyata

menginspirasi pemuda Hindia Belanda dalam melakukan pergerakan. Salah

satunya adalah pelajar Stovia yang kemudian mendirikan Budi Utomo.

Selain menggunakan media massa, Ernest Douwes Dekker juga

menggunakan sarana organisasi pergerakan yang sifatnya politik bernama

Indische Partij dan National Indische Partij. Indische Partij merupakan

organisasi pertama di Hindia Belanda yang memiliki tujuan untuk mempersiapkan

kemerdekaan Hindia Belanda. Kata mempersiapkan itu digunakan untuk

menghindarkan diri dari larangan pemerintah kolonial.93

Namun tetap saja

organisasi itu dilarang pemerintah karena kemerdekaan Hindia Belanda

merupakan sesuatu hal yang tabu untuk dibicarakan dan mustahil diberikan. Pada

akhirnya para anggota meninggalkan organisasi itu setelah para pemimpinnya

93

A Kardiyat Wiharyanto, op.cit, hlm. 28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

51

ditangkap. Meskipun organisasi yang memiliki cita-cita kemerdekaan secara

penuh itu akhirnya harus dibubarkan, tetapi semangat dan pemikiran Indische

Patij tetap tertanam dan akhirnya melahirkan berbagai organisasi-organisasi yang

memiliki cita-cita yang serupa Indische seperti PI, PNI dan Partindo.

Setelah ditangkap dan diasingkan, Ernest Douwes Dekker kembali ke

Hindia Belanda dan bekerja sebagai guru di Bandung.94

Ia kemudian merubah

MULO dan mendirikan yayasan Ksatrian Instituut yang mengajarkan pentingnya

kemerdekaan dan kemandirian.95

Para peserta didik didoktrin untuk tidak mudah

tunduk dengan para penguasa kolonial. Materi yang diajarkan di sekolah itu

sedikit berbeda dengan sekolah lainnya. Sekolah itu mengajarkan bahasa Melayu

dan sejarah nasional sebagai mata pelajaran wajib yang diberikan oleh siswa.

Penggunaan bahasa melayu dan sejarah nasional sebagai mata pelajaran di

sekolah tersebut dilakukan agar para peserta didik lebih mencintai tanah airnya

dan menumbuhkan rasa nasionalisme pada peserta didik. Sebagai pendiri dan

ketua yayasan Ksatrian Instituut Ernest Douwes Dekker banyak mengajak

tokoh-tokoh pergerakan untuk bekerja sebagai pengajar. Salah satu tokoh yang

berperan sebagai pengajar adalah Ir Soekarno. Ir Soekarno menganggap Ernest

Douwes Dekker sebagai mentor atau guru yang berperan penting dalam

pergerakan nasional. Ernest Douwes Dekker berharap melalui pendidikan di

yayasan itu akan muncul generasi penerus yang memiliki pemikiran radikal

tentang kemerdekaan penuh Hindia Belanda. Ia juga berharap generasi penerus itu

juga memiliki kepribadian yang mandiri dan bukan merupakan alat politik

94

Slamet Mulyana, op.cit, hlm. 100. 95

Edi S. Ekajati dkk,op.cit, hlm. 83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

52

penguasa kolonial. Bagi Ernest Douwes Dekker kemerdekaan bukanlah

pemberian semata dari pemerintah kolonial yang telah melakukan penindasan

terhadap masyarakat Hindia Belanda melainkan sebuah hal yang harus direbut.96

Perjuangan Ernest Douwes Dekker untuk mengembangkan nasionalisme

demi kemerdekaan Hindia Belanda menunjukkan bahwa meskipun ia seorang

keturunan Indonesia-Eropa tetapi memiliki kepedulian terhadap perjuangan di

Hindia Belanda. bahkan pemikiran dan semangatnya dalam mewujudkan

kemerdekaan Indonesia perlu di contoh oleh masyarakat Indonesia masa kini

terutama generasi muda untuk berjuang demi kepentingan bangsa. Masyarakat

Indonesia masa kini perlu membuka mata mereka bahwa perjuangan kemerdekaan

tidak hanya dilakukan oleh masyarakat pribumi saja. Banyak masyarakat

keturunan seperti Ernest Douwes Dekker yang mengesampingkan status sosialnya

demi kemerdekaan Indonesia. Maka sudah layaknya kita menghargai jasa mereka

meskipun mereka bukannlah masyarakat pribumi dengan tidak bersikap

diskriminatif. Hal ini perlu dilakukan demi kemajuan negara Indonesia di masa

kini dan masa yang akan datang.

96

Sartono Kartodirjo, dkk, op.cit, hlm. 192.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

53

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan bab II sampai dengan bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Ernest Douwes Dekker merupakan tokoh pergerakan nasional yang berasal

dari masyarakat Eropa-Indonesia. Ia juga merupakan salah satu tokoh

pergerakan nasional yang berusaha mengembangkan nasionalisme di Hindia.

Pengembangan nasionalisme itu sangat dipengaruhi oleh latarbelakang

kehidupannya yang selalu dekat dengan masyarakat bumiputera dan selalu

membela mereka ketika mengalami ketertindasan oleh pemerintah kolonial

Hindia Belanda. Selain itu pengembangan nasionalisme oleh Ernest Douwes

Dekker juga dipengaruhi oleh keterlibatannya dalam perang Boer melawan

penindasan pemerintah Inggris di Afrika Selatan dan perjumpaanya dengan

tokoh-tokoh pergerakan dunia seperti Dr Martin Hartman, Dr Shiamaji

Krishnavarna dan Mathilda Deromps. Dari pemikiran dan sumbangan para

tokoh pergerakan dunia serta pengalaman dalam menghadapi ketertindasan

itu kian mempertebal semangat Ernest Douwes Dekker untuk

mengembangkan nasionalisme demi kemerdekaan Hindia Belanda

2. Dalam mengembangkan nasionalisme Ernest Douwes Dekker menggunakan

berbagai sarana seperti media massa, organisasi politik dan mendirikan

sekolah. Meskipun setiap perjuangannya ia selalu mengalami pembuangan

namun ia tidak menyerah untuk berjuang mengembangkan nasionalisme dan

demi kemerdekaan Hindia. Bahkan ketika Hindia Belanda merdeka dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

54

berubah nama menjadi Indonesia Ernest Douwes Dekker tetap setia

membantu Indonesia mempertahankan keberadaannya ditengah ancaman

invasi Belanda.

3. Berkat pemikiran Ernest Douwes Dekker banyak generasi muda dan

organisasi yang mulai merubah arah pergerakannya. Para generasi muda yang

pada awalnya hanya mementingkan kepentingan pribadi golongan tertentu

berubah menjadi kepentingan bersama seluruh masyarakat Hindia Belanda.

Persatuan para pemuda Hindia Belanda ini kemudian berakhir pada lahirnya

sumpah pemuda yang merupakan cikal bakal persatuan masyarakat Hindia

Belanda yang merdeka dan menjadi sebuah bangsa yang berkebhinekaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

55

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Dasman Djamaudin. 1992. B.M. Diah. Jakarta : Pustaka Merdeka.

Dijk, Kess van. 2007. The Netherlands Indies And The Great War 1914-1918.

Netherland : KITLV Press.

Edi S. Ekajati, dkk. 1998. Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Barat. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R I.

Faidi, A. 2014. Jejak-Jejak Pengasingan Para Tokoh Bangsa. Yogyakarta: Saufa

.

Kamajaya. 1981. Tiga Bapak dan Pelopor Nasionalisme Pahlawan

Nasional. Yogyakarta : U.P Indonesia.

Kardiyat Wiharyanto, A. 2015. Sejarah Pergerakan : Dari Lahirnya

Nasionalisme Sampai Masa Pendudukan Jepang. Yogyakarta :

Universitas Sanata Dharma.

Kasenda, Peter. 2010. Sukarno Muda : Biografi Pemikiran Politik. Jakarta :

Komunitas Bambu.

Koch, D.M.G. 1951. Menuju Kemerdekaan : Sejarah Pergerakan Kebangsaan

Indonesia Sampai 1942. Jakarta : Jajasan Pembangunan.

Ledge, John D. 1985. Sukarno Sebuah Biografi Politik. Jakarta : Sinar Harapan.

Margono Joyohadikusumo. 1975. Dr. E F E Douwes Dekker (Dr Danoedirjo

Setia Budi). Jakarta : Bulan Bintang.

Miert, Hans Van. 2003. Dengan Semangat Berkobar : Nasionalisme dan Gerakan

Pemuda di Indonesia. Jakarta : Hasta Mitra.

Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia : Budi Utomo

1908-1918. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Nasruddin Anshrriy, H. 2008. Rekam Jejak Dokter Pejuang dan Pelopor

Kebangkitan Nasional. Yogyakarta : LKis.

Pitut Soeharto dan A. Zainoel Ihsan. 1982. Belenggu Ganas. Jakarta : Aksara Jaya

Sakti.

------------------------. Permata Terbenam. Jakarta : Aksara Jaya Sakti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

56

Renan, Ernest. 1968. Apakah Bangsa itu ( Qu’est ce qu’une nation ?) terj. Jakarta

: Erlangga.

Rosihan Anwar. 2009. Sejarah Kecil : Petite Histoire Indonesia. Jakarta : PT

Kompas Media Nusantara.

Sartono Kartodirjo. 1990. Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Pergerakan Nasional. Jakarta : PT Gramedia.`

Setiabudhi. D. 1949. 70 Jaar Konsekwent. Bandung : Nix & Co.

-----------. 1977. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta : Balai Pustaka.

Slamet Mulyana. 2008. Kesadaran Nasional Dari Kolonialisme Sampai

Kemerdekaan. Yogyakarta : PT LKIS.

Sudarmanta. J B. 2007. Jejak-Jejak Pahlawan Perekat Kesatuan Bangsa. Jakarta :

PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Suhartono. 1994. Sejarah Pergerakan Nasional : Dari Budi Utomo Sampai

Proklamasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Tashadi. 1982. Dr D.D. Setiabudhi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Tim Penulis Tempo. 2012. Seri Buku Tempo : Douwes Dekker Sang Inspirator

Revolusi. Jakarta : PT Gramedia.

Veur, Paul W van der. 2006. The Lion And The Gadfly : Ducth Colonialism And

The Spirit Of E.F.E Douwes Dekker. Netherland : KITLV Press.

Sumber Internet :

Hendri, F Isnaeni.IndoYangJadiMenteri, (Diaksesdari http://historia.id/persona/

indo-yang-jadi-menteri, pada tanggal 8 Agustus 2017, pukul 12.00

WIB).

Primus, Josephus. Dobel Dekker Untuk Indonesia, (Diakses dari http : //nasional.

kompas.Com/read/2008/05/20/10125155/Dobel.Dekker.demi.Indonesia,

pada tanggal 3 September 2017, pukul 16.00 WIB).

Sumpah Pemuda, (Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda,

pada tanggal 28 Oktober 2017, pukul 09.00 WIB).

Veur, Paul W van der. E. F. E. Douwes Dekker : Evangelist for Indonesian

Political Nationalism, (Diakses dari http:// www.jstor.org/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

57

stable/pdf/2941180.pdf?refreqid=excelsior:dec2b1dc32c8bcc 04c56697

e99563bc3, pada tanggal 9 September 2017, pukul 10.00 WIB).

Artikel Majalah :

“Siapakah D.D Setiabudhi atau Dr. E.F.E. Douwes Dekker”. 1982. Intisari.

Nomor 228-233.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

58

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

59

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, MATERI

PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung (direct teaching) dan tidak

langsung (indirect teaching). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir, dan keterampilan

menggunakan pengetahuan melalui interaksi langsung dengan sumber belajar

yang menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung yang disebut dengan

dampak pembelajaran (instructional effect). Pembelajaran tidak langsung adalah

pembelajaran melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses

pembelajaran pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan memiliki dampak

pengiring (nurturant effect) terhadap pembentukan sikap dan perilaku peserta

didik. Pembelajaran langsung dilaksanakan dalam proses pembelajaran

Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti-3 dan Kompetensi Inti 4.

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi

Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan

budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran kelas X, XI,

dan XII disajikan pada tabel berikut.

A. Kelas XI

Alokasi waktu: 2 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

3.4 Menghargai nilai-

nilai Sumpah Pemuda

dan maknanya bagi

kehidupan

kebangsaan di

Indonesia pada masa

kini

4.4 Menyajikan

langkah-langkah

dalam penerapan

nilai-nilai Sumpah

Pendidikan dan

Pergerakan Nasional

Munculnya

golongan elite

baru Indonesia

Tumbuhnya

kesadaran awal

kebangsaan

Organisasi-

organisasi

kebangsaan

Sumpah Pemuda

Membaca buku teks,

melihat gambar-

gambar aktifitas

organisasi pergerakan

nasional, tokoh

pergerakan nasional

dan pelaksanaan

Sumpah Pemuda 28

Oktober 1928.

Membuat dan

mengajukan

pertanyaan/tanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

60

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Pemuda dan

maknanya bagi

kehidupan

kebangsaan di

Indonesia pada masa

kini dalam bentuk

tulisan dan/atau media

lain

jawab/berdiskusi

tentang informasi

tambahan yang belum

dipahami/ingin

diketahui sebagai

klarifikasi tentang

munculnya golongan

elite baru Indonesia,

tumbuhnya kesadaran

awal kebangsaan,

organisasi-organisasi

kebangsaan, dan

Sumpah Pemuda.

Mengumpulkan

informasi terkait

dengan pertanyaan

tentang munculnya

golongan elite baru

Indonesia, tumbuhnya

kesadaran awal

kebangsaan,

organisasi-organisasi

kebangsaan, dan

Sumpah Pemuda

melalui bacaan, dan

sumber-sumber lain.

Menganalisis

informasi dan

data-data yang didapat

baik dari bacaan

maupun dari

sumber-sumber terkait

untuk mendapatkan

kesimpulan tentang

munculnya golongan

elite baru Indonesia,

tumbuhnya kesadaran

awal kebangsaan,

organisasi-organisasi

kebangsaan, dan

Sumpah Pemuda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

61

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Melaporkan dalam

bentuk tulisan

langkah-langkah dalam

penerapan nilai-nilai

Sumpah Pemuda dan

maknanya bagi

kehidupan kebangsaan

di Indonesia pada masa

kini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

62

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 5 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

No Kompetensi Inti (KI)

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

63

B. Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

3.4 Menghargai nilai-nilai

Sumpah Pemuda dan

makna bagi kehidupan

berbangsa saat ini

3.4.1

3.4.2

3.4.3

Menganalisis faktor-faktor yang

melatarbelakangi Ernest Douwes

Dekker mengembangkan nasionalisme

di Hindia Belanda.

Menganalisis proses Ernest Douwes

Dekker dalam mengembangkan

nasionalisme di Hindia Belanda.

Mendeskripsikan sumbangan Ernest

Douwes Dekker bagi keberlangsungan

perjuangan nasionalisme di Hindia

Belanda.

4.4 Menyajikan langkah-

langkah dalam

penerapan nilai-nilai

Sumpah pemuda dan

maknanya dalam

kehidupan

kebangsaan Indonesia

pada masa kini.

4.4.1

Menyajikan hasil deskripsi tentang

perjuangan Ernest Douwes Dekker

dalam mengembangkan nasionalisme

di Hindia Belanda berupa laporan

diskusi dan presentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

64

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui proses pembelajaran di kelas, peserta didik diharapkan mampu:

1. Menganalisis faktor-faktor yang melatarbelakangi Ernest Douwes Dekker

dalam mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda.

2. Menganalisis proses Ernest Douwes Dekker dalam mengembangkan

nasionalisme di Hindia Belanda.

3. Mendeskripsikan sumbangan Ernest Douwes Dekker bagi keberlangsungan

perjuangan nasionalisme di Hindia Belanda.

D. Materi Pembelajaran

1. Faktor-faktor yang melatarbelakangi Ernest Douwes Dekker dalam

mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda.

2. Proses Ernest Douwes Dekker dalam mengembangkan nasionalisme

di Hindia Belanda.

3. Sumbangan Ernest Douwes Dekker bagi keberlangsungan perjuangan

nasionalisme di Hindia Belanda.

E. Model Pembelajaran : Cooperative Learning.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok dan penugasan.

G. Media Pembelajaran : Laptop, video, powerpoint tentang Ernest Douwes

Dekker dan LCD.

H. Sumber Belajar:

1. Hapsari, Ratna, dkk. 2013. Sejarah Indonesia Kelompok Wajib untuk

SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

2. Rachmawati, Hesti Dwi. 2016. Sejarah Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Sejarah Indonesia Kelas XI

Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud.

4. Tashadi, 1982. Dr D.D Setiabudhi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

5. Tim Penulis Tempo, 2012. Seri Buku Tempo : Douwes Dekker Sang

Inspirator Revolusi. Jakarta: PT Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

65

I. Kegiatan Pembelajaran (2 x 45 menit)

No Kegiatan

a. Pendahuluan (10 Menit)

1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan menyenangkan

untuk proses belajar kerapihan siswa dan ruangan kelas, melakukan

presensi siswa, menyiapkan media dan buku yang diperlukan.

2. Peserta didik bersama guru mengawali pembelajaran dengan berdoa

3. Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai

4. Guru menyampaikan materi minggu lalu ke siswa

b. Kegiatan Inti (70 Menit)

Mengamati

1. Guru menampilkan video dan powerpoint tentang Ernest Douwes

Dekker.

2. Siswa mengamati dengan seksama video dan powerpoint yang

ditampilkan oleh guru.

3. Guru meminta siswa mencari materi di buku paket sejarah yang

berkaitan dengan video dan powerpoint.

4. Siswa mencari materi di buku paket sejarah yang berkaitan dengan

video dan powerpoint.

Menanya

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

beberapa hal yang berkaitan dengan perjuangan Ernest Douwes

Dekker.

2. Siswa membuat pertanyaan yang belum jelas dari informasi yang

diperoleh, baik itu dari video maupun powerpoint terkait dengan

materi Perjuangan Ernest Douwes Dekker dalam Mengembangkan

Nasionalisme di Hindia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

66

MENGUMPULKAN INFORMASI

1. Guru membentuk 3 kelompok diskusi setiap kelompok diberi

pertanyaan yang berbeda (1) Faktor yang melatarbelakangi Ernest

Douwes Dekker dalam mengembangkan nasionalisme di Hindia

Belanda, (2) Proses Ernest Douwes Dekker dalam mengembangkan

nasionalisme di Hindia Belanda, dan (3) Sumbangan Ernest Douwes

Dekker bagi keberlangsungan perjuangan nasionalisme di Hindia

Belanda.

2. Siswa berdiskusi dan memecahkan permasalahan yang diberikan

oleh guru.

3. Siswa berusaha mencari sumber-sumber yang ada untuk

memecahkan masalah dari pertanyaan yang menjadi bagian dalam

kelompoknya dan menuliskan hasilnya dalam selembar kertas.

MENGASOSIASI

1. Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil kerja kelompok lain

yang mereka peroleh. Jika ada koreksi dapat ditulis catatan pada

kertas

MENGKOMUNIKASIKAN

1. Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas

2. Kelompok lain yang tidak presentasi menyimak presentasi dari

kelompok temannya

c. Penutup (10 Menit)

1. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran bersama

2. Guru memberikan penguatan terhadap pencapaian kompetensi

siswa, baik sikap, keterampilan ataupun pengetahuan

3. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran tentang materi

Perjuangan Ernest Douwes Dekker dalam Mengembangkan

Nasionalisme di Hindia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

67

J. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik penilaian :

a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan

b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis dan Lisan

c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk kerja; Presentasi; Laporan penugasan

2. Bentuk Penilaian :

a. Observasi : Instrument Penilaian Guru

b. Tes Tertulis : Uraian ; Laporan

c. Unjuk Kerja : Laporan

3. Instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan (terlampir)

Yogyakarta, 28 Januari 2018

Peneliti

Clemens Dimas Chandra Wiratama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

68

LAMPIRAN

A. INSTRUMEN OBSERVASI SISWA

1. Tabel Pengamatan On Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2 Siswa mendengarkan penjelasan guru

3 Siswa menanggapi pertanyaan dari guru

4 Siswa mencatat hal-hal penting

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

6 Siswa menyampaikan pendapat dengan santun

7 Siswa berpakaian dengan santun dan rapi

8

Siswa bertanya kepada guru materi yang

kurang dipahami

2. Tabel Pengamatan Off Task

No Aspek yang Diamati Jumlah Persentase

1 Siswa keluar masuk kelas tanpa izin guru

2 Siswa bermain handphone (HP) di kelas

3 Siswa tidak berpakaian dengan santun dan rapi

4 Siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik

5 Siswa tidak mencatat hal-hal penting

6 Siswa mengobrol dengan teman sebangku

7 Siswa pasif bertanya

Cara menghitung On Task dan Off Task :

Skor Perolehan

Nilai = -------------------- x 100

Skor Maksimal

Keterangan:

N = Nilai hasil pengamatan

∑Skor Perolehan = Hasil Perolehan dari aspek yang diamati

∑Skor Maksimal = Hasil skor maksimal dikali jumlah aspek yang diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

69

B. INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Sikap

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas : ……………………….

Hari, Tanggal : ……………………….

Pertemuan Ke-: ……………………….

MateriPokok : ……………………….

No Nama

Peserta

Didik

Aspek Penilaian Jumlah

Jujur Displin Tanggung

Jawab

Kerjasama

1

2

3

dst

Penilaian Skor Menggunakan Skala Likert :

5= Sangat Baik

4= Baik

3= Cukup

2= Kurang

1= Sangat Kurang

Skor Perolehan

Nilai = -------------------- x 100

Skor Maksimal

2. Penilaian Keterampilan

Lembar Kinerja Hasil Diskusi dan Presentasi

Mata Pelajaran : ...............................................

Materi : ...............................................

Kelompok : ...............................................

No Nama

Siswa

Kinerja Presentasi Jumlah

Kreatifitas Penyajian

Isi

Kelayakan

Isi

Bahasa

1

2

Dst

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

70

Penilaian Skor Menggunakan Skala Likert :

5= Sangat Baik

4= Baik

3= Cukup

2= Kurang

1= Sangat Kurang

Skor Perolehan

Nilai = -------------------- x 100

Skor Maksimal

Keterangan :

No Indikator Kriteria

1 Kreatifitas Baru, Unik, Tidak Asal Berbeda

2 Penyajian Isi Keterlibatan Peserta Didik untuk aktif dan

Kontekstual

3 Kelayakan Isi Keakuratan Materi

4 Bahasa Jelas, Mudah Dipahami dan Komunikatif

3. Penilaian Pengetahuan

a. Soal Tes Uji Kompetensi

Dilakukan dalam bentuk mengerjakan Uji kompetensi.

Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, dan jelas!

1. Analisislah faktor-faktor yang melatarbelakangi Ernest Douwes Dekker

mengembangkan nasionalisme di Hindia Belanda!

2. Analisislah proses Ernest Douwes Dekker dalam mengembangkan

nasionalisme di Hindia Belanda!

3. Deskripsikan sumbangan Ernest Douwes Dekker terhadap keberlangsungan

perjuangan nasionalisme di Hindia Belanda!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

71

b. KUNCI JAWABAN

No Jawaban Skor

1. Dalam mengembangkan nasionalisme pemikiran

Ernest Douwes Dekker sangat dipengaruhi oleh

beberapa hal yaitu : latar belakang kehidupan Ernest

Douwes Dekker, pembelaan nasib buruh perkebunan

di Hindia Belanda, perjuangan dalam perang Boer

dan perjalanannya keliling Eropa serta perjumpaanya

dengan tokoh pergerakan dunia. Latar belakang

kehidupan Ernest Douwes Dekker berasal dari

golongan keturunan Eropa-Indonesia. Meskipun

berasal dari keturunan Eropa-Indonesia ia tidak

merasa menjadi bagian masyarakat tersebut. Selama

hidupnya Ernest Douwes selalu mengalami

ketertindasan dan diskriminasi dikalangan

masyarakat Hindia Belanda. Diskriminasi inilah yang

menyebabkan Ernest Douwes Dekker selalu

membela kepentingan masyarakat pribumi. Sebagai

contoh ketika ia menjadi pengawas buruh

perkebunan ia selalu memperhatikan nasib buruh

perkebuanan dan memperlakukan mereka seperti

selayaknya manusia. Tindakan itu pada akhrinya

membuat ia harus dipecat dan dikeluarkan dari

perkebunan itu. Hal itu juga menjadi factor Ernest

Douwes dalam mengembangkan nasionalisme.

Setelah ia dipecat dari pekerjaannya ia kemudian

bergabung kedalam perang Boer dalam menghadapi

pemerintah kolonial Inggris terhadap bangsa Boer di

Afrika Selatan. dan mempengaruhi ia dalam

mengembangkan nasionalisme guna memperbaiki

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

72

nasib pribumi di Hindia Belanda.

2. Perjuangan Ernest Douwes Dekker dalam

mengembangkan nasionalisme di mulai ketika

bergabung dengan beberapa surat kabar di Hindia

Belanda. Beberapa surat kabar tersebut antara de

Locomotief, Soerabaia Handelsblad, Bataviaasch

Nieuwsblad dan de Express. Selama menjadi seorang

jurnalis di berbagai surat kabar itu Ernest Douwes

Dekker terkenal dengan tulisannya yang berisi

sindiran dan kritikan bagi pemerintah Hindia

Belanda. Karena hal itu ia sering mendapatkan

teguran dan bahkan mengalami pembuangan karena

tulisannya itu. Selain menggunakan surat kabar

wadah Ernest Douwes Dekker dalam

mengembangkan nasionalisme ia gunakan adalah

organisasi pergerakan nasional dengan mendirikan

Indische Partij dan Nationaal Indische Partij

bersama Dr Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar

Dewantoro yang bercorak politik serta mendirikan

sekolah Ksatriaan Instituut yang mengajarkan

pentingnya menjadi pemimpin, kemandirian dan

kemerdekaan Hindia Belanda

20

3. Pemikiran Ernest Douwes tentang nasionalisme di

Hindia Belanda telah membawa pengaruh positif

bagi keberlangsungan perjuangan nasionalisme di

Hindia Belanda. Pemikiran yang mengajarkan

pentingnya kemerdekaan dan persatuan di dalam

perjuangan kemerdekaan telah mempengaruhi

pemikiran generasi muda di Hindia Belanda seperti

Soekarno, Mohammad Hatta, Dr Cipto

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: USAHA ERNEST FRANCOIS DOUWES DEKKER DALAM …

73

Mangunkusumo,dan Dr Sutomo dan merubah arah

perjuangan kemerdekaan dari kepentingan

pribadi/golongan dan regional ke arah kepentingan

nasional.

c. Pedoman Penskoran

Skor Perolehan

Nilai soal no 1-3 = -------------------- x 100

60

d. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Remidial

Pelaksanaan remidial dilakukan setelah diadakan penilaian bagi peserta didik

yang mendapat nilai di bawah 75 dengan mengerjakan kembali soal uji

kompetensi.

2. Pengayaan

Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan

kepada peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran. Peserta didik

membaca buku atau artikel yang relevan tentang pemikiran Ernest Douwes

Dekker tentang nasionalisme di Hindia Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI