usulan program kreativitas mahasiswa...
TRANSCRIPT
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELOMPOK TANI WANITA ANGGREK DESA ANGGRASMANIS,
KECAMATAN JENAWI, KABUPATEN KARANGANYAR MELALUI
PENINGKATAN NILAI TAMBAH JAHE CELUP SEBAGAI
OLEH-OLEH KHAS DESA WISATA CANDI CETHO
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan Oleh :
Astira Patriyani (H 0811015) (2011)
Yaguar Nobel Mugiyanto (H 0810023) (2010)
Gayatri Zahra Sulthanah (H 0812074) (2012)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
RINGKASAN ............................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ............... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ...................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................ 9
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
RINGKASAN
Program kreativitas mahasiswa yang kami ajukan saat ini adalah program
kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat. Program ini
menitikberatkan pemberdayaan masyarakat kelompok tani wanita Anggrek di
Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Pelaksanaan
program ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif dan kerjasama antara Tim
dalam Kelompok Tani Wanita Anggrek dalam mengolah hasil pertanian yang
mereka budidayakan yakni produk jahe tersebut, meningkatkan pengetahuan pada
Kelompok Tani Wanita Anggrek tentang cara pemanenan, dan pengawetan jahe
pasca panen, meningkatkan keterampilan pada Kelompok Tani Wanita Anggrek
tentang cara pembuatan serbuk jahe, pengaturan komposisi serbuk jahe dan gula
dan cara penggunaan kertas osmosis dalam pembuatan jahe celup sehingga dapat
memberikan nilai tambah pada produk jahe tersebut, meningkatkan keterampilan
tambahan kepada Kelompok Tani Wanita Anggrek untuk mampu membuat buku
besar perusahaan. Kegiatan ini dirancang dengan metode sosialisasi dan
penyuluhan secara langsung kepada masyarakat.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang rempah-rempah dan
berfungsi sebagai bahan baku obat yang merupakan salah satu komoditi tanaman
obat potensial untuk dapat dibudidayakan dan dikembangkan
(Andoko dan Harmono, 2005). Menurut Grosch (1999) seperti yang dikutip oleh
Slamet (2005), jahe memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu berfungsi
sebagai pemberi rasa pedas dan antioksidan. Kandungan senyawa aktif yang
terkandung di dalam jahe sebagian besar adalah gingerol yang selama
penyimpanan dapat terhidrasi menjadi shogaol yang memiliki rasa pedas rendah
daripada gingerol. Shogaol dapat mengalami reaksi pemecahan retroaldol dan
terbentuk senyawa zingerone dan hexanal. Pada konsentrasi tertentu, hexanal
dapat mengurangi aroma jahe.
Rimpang jahe berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah.
Rimpang ini memiliki rasa dominan pedas yang disebabkan oleh kandungan
senyawa keton bernama zingeron. Tanaman yang diperkirakan berasal dari India
ini dapat memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan. Habitat tumbuh
tanaman ini berada pada kisaran ketinggian tempat mencapai 1500 meter di atas
permukaan laut. Penyebaran jahe dalam negeri meliputi seluruh wilayah Indonesia
dimana Asia tenggara merupakan salah satu pemasok jahe terbesar di dunia.
Berdasarkan data yang berasal dari BPS Jawa Tengah mengenai luas
panen dan produksi tanaman biofarmaka menurut Kabupaten/kota di Jawa Tengah
tahun 2011, komoditas jahe dengan luas panen terbesar berada di Kabupaten
Semarang yaitu sebesar 2.584.467 m2 sedangkan untuk Kabupaten Karanganyar
menempati peringkat ke-5 dari 35 Kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan luas
panen sebesar 1.082.483 m2. Hal ini menunjukan bahwa di Kabupaten
Karanganyar memiliki potensi yang cukup besar dalam hal budidaya jahe. Luas
lahan panen komoditas jahe Kabupaten Karanganyar menghasilkan produksi
sebesar 1.467.440 kg. Hal ini menjadikan Kabupaten Karanganyar menduduki
peringkat ke-6 dalam jumlah hasil produksi terbesar terkait komoditas jahe di
Jawa Tengah.
2
Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar
merupakan salah satu lokasi yang memungkinkan untuk pembudidayaan tanaman
jahe berdasarkan kondisi geografis sebagai prasyarat tumbuh tanaman. Tanaman
jahe yang tersebar di lokasi tersebut dibudidayakan oleh sebagian warga
masyarakat di halaman pekarangan rumah. Selama ini jahe yang dihasilkan dari
pertanaman rumah tangga tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Dimana
produksi jahe yang dihasilkan hanya digunakan sebagai tanaman obat keluarga
semata atau yang biasa disebut toga.
Kondisi pertanian yang mencakup daerah tersebut menyebabkan
tumbuhnya beberapa kelompok tani yang aktif dalam kegiatan penyuluhan. Salah
satu kelompok tani yang ada di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi,
Kabupaten Karanganyar adalah Kelompok Tani Wanita Anggrek. Anggota
kelompok tani tersebut adalah para ibu rumah tangga yang kesehariannya turut
mengolah lahan pertanian dan membantu suami mereka untuk bertani. Sebagai
kelompok tani, mereka terbilang aktif dalam menjalankan kegiatan penyuluhan.
Potensi lain dari Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten
Karanganyar selain produksi jahe dan keberadaan Kelompok Tani Wanita yang
aktif adalah lokasi demografis daerahnya. Desa Anggrasmanis, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar terletak pada area sentra daerah wisata Candi
Cetho. Jarak keduanya yang berdekatan memberikan peluang tersendiri bagi
pengembangan suatu usaha lebih lanjut berkaitan dengan pangsa pasar yang ada.
Berbagai alasan yang telah dikemukakan di atas yang ikut pula merunut
atas dasar pengamatan lapang, mendorong kami untuk mencoba membuat suatu
kegiatan inovasi baru. Atas adanya produksi jahe, keberadaan Kelompok Tani
Wanita yang aktif dan peluang desa wisata Candi Cetho, kami mengusulkan akan
adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa
Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar melalui peningkatan
nilai tambah jahe celup sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho. Luaran
dalam kegiatan ini adalah masyarakat setempat khususnya Kelompok Tani Wanita
Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar dapat
memanfaatkan jahe produksi pekarangan rumah tangga yang dihasilkan menjadi
3
jahe celup sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho. Kami akan melakukan
pendampingan kepada warga masyarakat khususnya Kelompok Tani Wanita
Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar untuk
dapat berwirausaha mandiri dari hasil alam lokal daerah setempat mengingat
besarnya peluang ekonomi yang ada. Harapan atas adanya kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan nilai tambah produk jahe celup dan menjadikan produk ini
sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho yang dapat meningkatkan
pendapatan Kelompok Tani Wanita Anggrek dan warga setempat.
4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar terletak
di lereng Gunung Lawu dan merupakan perbatasan antara Kabupaten
Karanganyar dengan Propinsi Jawa Timur yang memiliki banyak situs purbakala
dan memiliki tanah yang subur untuk budidaya tanaman semusim maupun
tahunan. Letak desa yang berada pada perbatasan daerah administratif
mengakibatkan kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Karanganyar terhadap
masyarakat Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Faktor tersebut menimbulkan pikiran masyarakat Desa Anggrasmanis, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar untuk berpindah status kependudukan menjadi
penduduk Propinsi Jawa Timur.
Perhatian pemerintah yang rendah mengakibatkan rendahnya tingkat
kesejahteraan masyarakat Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten
Karanganyar yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Sementara
itu, keadaan di lapang menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat khususnya
Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi,
Kabupaten Karanganyar terhadap potensi pertanian daerah tersebut cukup tinggi.
Terbukti akan aktifnya kegiatan penyuluhan pertanian yang diadakan di Desa
Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Pola perumahan warga di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi,
Kabupaten Karanganyar tergolong cukup khas. Lahan yang dimiliki di bagian
depan rumah sebagai pekarangan dimanfaatkan untuk media penanaman berbagai
macam jenis tanaman. Salah satu tanaman budidaya yang banyak ditanam oleh
warga setempat adalah jahe. Selama ini, jahe ditanam guna dimanfaatkan sebagai
bumbu dapur maupun tanaman obat keluarga atau toga.
Pemanfaatan lebih lanjut akan budidaya jahe yang ditanam oleh warga
setempat belum mencapai taraf yang optimal. Pelaksanaan pasca panen, proses
pemasaran dan pembukuan belum dapat dilakukan oleh masyarakat. Selama ini
proses pertanian yang berjalan hanya sebatas pada pertanian konvensional tanpa
menciptakan produk olahan dari komoditas jahe yang dihasilkan. Pemberdayaan
5
masyarakat Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa Anggrasmanis, Kecamatan
Jenawi, Kabupaten Karanganyar melalui peningkatan nilai tambah jahe celup
sebagai oleh-oleh khas desa wisata Candi Cetho dapat dijadikan salah satu sarana
untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat mengenai
persoalan pertanian yang tengah berlangsung.
6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
1. Sosialisasi Program Kegiatan Pengabdian
Pemberian sosialisasi kepada anggota Kelompok Tani Wanita Anggrek
Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar mengenai
program yang akan dilaksanakan. Para anggota diminta untuk aktif selama
kegiatan berlangsung dan dapat mengikuti kegiatan program secara tuntas.
Dimana kehadiran anggota akan dicatat melalui presensi yang telah dibuat
dengan peran penyuluh desa yang turut ikut untuk mengawasi kegiatan.
2. Penyuluhan Pasca Panen Jahe dan Pemanfaatan Jahe sebagai Minuman
Kegiatan ini melibatkan peran penyuluh dari Dinas Pertanian
Kecamatan Jenawi dan pengabdi dengan menerapkan teori yang didapatkan di
bangku kuliah mengenai cara-cara pasca panen dan pengolahan komoditi jahe.
Peranan semua anggota yang terlibat baik dari kelompok tani, penyuluh dan
penggagas program turut serta belajar. Kegiatan secara lebih khusus
mencakup pula cara pemanenan, pengawetan dan pengolah produk jahe tahap
awal sebagai minuman.
3. Penyuluhan Pembuatan Jahe Celup
Pelaksanaan penyuluhan lebih lanjut tentang pembuatan olahan produk
jahe menjadi jahe celup. Cakupan kegiatan yang berlangsung pada tahap ini
adalah pemberian informasi dan praktek secara langsung untuk membuat
serbuk jahe, komposisi gula dan serbuk jahe serta penggunaan kertas osmosis
pada jahe celup. Tahapan ini tetap melibatkan peran penyuluh secara aktif
sebagai pengawas kegiatan.
4. Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup dan Pengemasan Jahe Celup
Pemberian kegiatan penyuluhan pada aspek-aspek pemasaran yang
perlu dikembangkan oleh Kelompok Tani Wanita Anggrek Desa
Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Aspek penting
pemasaran terkait produksi jahe celup yang perlu dikembangkan adalah
pembuatan kemasan jahe celup dan pengemasan jahe celup itu sendiri. Peran
aktif anggota kelompok tani mengenai inovasi bentuk kemasan yang baik
7
dapat ditampung dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan ini pengabdi akan
memberikan contoh design kemasan jahe celup yang terbuat dari kertas kardus
berbentuk balok.
5. Penyuluhan Pemasaran dan Cara Pembuatan Laporan Keuangan Penjualan
Aspek akuntansi perlu dikembangkan dalam setiap aspek kegiatan
bisnis yang dilaksanakan. Cakupan kegiatan ini adalah agar petani mampu dan
terampil untuk membukukan segala kegiatan keuangan bisnisnya secara
akuntansi melalui pelatihan secara bersama-sama. Hal ini akan menimbulkan
efek kontrol pada keseluruhan proses kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh
anggota kelompok tani terutama mengenai untung dan rugi yang dihasilkan
oleh proses usaha tersebut.
JAHENAWI Jahe Celup Khas Jenawi
Penyuluhan Pemasaran
dan Cara Pembuatan
Laporan Keuangan
Penyuluhan Cara
Membuat Jahe Celup
Penyuluhan Pasca
Panen Jahe
Penyuluhan
Pembuatan Kemasan
Jahe Celup
JAHENAWI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT KELOMPOK
TANI WANITA ANGGREK
8
Tabel 1. Indikator Keberhasilan
Kegiatan Output Indikator
Sosialisasi Program
Kegiatan Pengabdian
Adanya kerjasama antara
Tim dengan Kelompok
Tani Wanita Anggrek
untuk kelancaran
program
Banyaknya kehadiran
dan tanggapan yang
baik dari Kelompok
Wanita Tani Anggrek
Penyuluhan Pasca Panen
Jahe dan Pemanfaatan
Jahe sebagai Minuman
Adanya suatu
pengetahuan pada
Kelompok Tani Wanita
Anggrek tentang cara
pemanenan, dan
pengawetan jahe pasca
panen.
Kelompok Tani Wanita
Anggrek mampu
mengetahui cara
pemanenan, dan
pengawetan jahe pasca
panen secara benar dan
terampil.
Penyuluhan Pembuatan
Jahe Celup
Adanya suatu tambahan
keterampilan pada
Kelompok Tani Wanita
Anggrek tentang cara
pembuatan serbuk jahe,
pengaturan komposisi
serbuk jahe dan gula dan
cara penggunaan kertas
osmosis dalam
pembuatan jahe celup.
Kelompok Tani Wanita
Anggrek mengetahui
cara pembuatan serbuk
jahe, pengaturan
komposisi serbuk jahe
dan gula dan cara
penggunaan kertas
osmosis dalam
pembuatan jahe celup
secara benar dan sesuai
anjuran.
Penyuluhan Pembuatan
Kemasan Jahe Celup
dan Pengemasan Jahe
Celup
Adanya keterampilan
tambahan kepada
Kelompok Tani Wanita
Anggrek mengenai
pembuatan kemasan
kotak produk kemasan
jahe celup.
Kelompok Tani Wanita
Anggrek mampu
membuat design
kemasan produk jahe
celup secara terampil
dan mampu memikat
konsumen.
Penyuluhan Pemasaran
dan Cara Pembuatan
Laporan Keuangan
Penjualan
Adanya keterampilan
tambahan kepada
Kelompok Tani Wanita
Anggrek untuk mampu
membuat buku besar
perusahaan.
Kelompok Tani Wanita
Anggrek mampu
menuliskan transaksi
debti dan kredit,
menghitung biaya tetap
dan biaya variable
dalam proses produksi,
menghitung laba yang
dihasilkan dalam proses
produksi, dan
menghitung arus
peningktan modal.
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran Biaya
No. Uraian Jumlah
1. Survei Lapangan
a. Perijinan Rp 75.000
b. Penggandaan dan Penjilidan Proposal Rp 40.000
2. Sosialisasi Masyarakat (1 kali pertemuan)
a. Konsumsi (40 orang) @ Rp 8.000 Rp 320.000
b. Materi (40 materi) @ Rp 3.000 Rp 120.000
c. Tenaga Penyuluh (2 orang) @ Rp. 100.000 Rp 200.000
3. Penyuluhan (selama 5 bulan, 21 kali pertemuan)
a. Konsumsi (40 orang) @ Rp 60.000 Rp 2.400.000
b. Materi (40 orang) @ Rp 10.000 Rp 400.000
c. Tenaga Penyuluh (2 orang) @ Rp. 1.000.000 Rp 2.000.000
3. Sarana Prasarana
a. Jahe (50 kg) @ Rp 15.000 Rp 750.000
b. Kertas Osmosis (1000 unit) @ Rp 3.000 Rp 3.000.000
c. Kertas Kemasan (1000 unit) @ Rp 1.200 Rp 1.200.000
d. Kotak Kemasan (50 unit) Rp 5.000 Rp 250.000
e. Bahan Praktek Penyuluhan Rp 50.000
f. Buku Pencatatan Keuangan (2 buku) @ Rp 7.000 Rp 14.000
g. ATK : blocknote, bollpoint (40) @ Rp 3.000 Rp 120.000
4. Transportasi
a. Survei Lokasi (3 orang) @ Rp 25.000 Rp 75.000
b. Pelaksanaan Kegiatan (21 kali) @ Rp 50.000 Rp 1.050.000
3. Administrasi
a. Cetak Laporan Rp 20.000
b. Penggandaan Laporan Rp 20.000
c. Penjilidan Rp 20.000
d. Fotokopi dan Burning CD Rp 30.000
4. Biaya Lain-lain
a. Dokumentasi Rp 150.000
b. Pulsa Seluller Rp 150.000
Total Keseluruhan Dana Rp 12.454.000
10
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan Bulan
ke-1
Bulan
ke-2
Bulan
ke-3
Bulan
ke-4
Bulan
ke-5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Awal
Observasi & Tinjauan
Literatur
Konsultasi pembimbing
Penulisan proposal
Pengajuan ke Dikti
Seleksi proposal
Pengumuman
2. Pelaksanaan
Sosialisasi Program
Kegiatan Pengabdian
Penyuluhan Pasca Penen
Jahe dan Pemanafaatan
Jahe sebagai Minuman
Evaluasi
Penyuluhan Pembuatan
Jahe Celup
Evaluasi
Penyuluhan Pembuatan
Kemasan Jahe Celup dan
Pengemasan Jahe Celup
Evaluasi
Penyuluhan Pemasaran dan
Cara Pembuatan Laporan
Keuangan Penjualan
Evaluasi
3. Monitoring dan Evaluasi
4. Penyusunan laporan
11
TAHAP AWAL
(Observasi, Kajian Literatur, Konsultasi
Pembimbing, Penulisan Proposal, Pengajuan
Proposal, Seleksi, Pengumuman,
Penandatanganan Kontrak)
PELAKSANAAN
(Sosialisasi Program Kegiatan Pengabdian, Penyuluhan
Pasca Penen Jahe dan Pemanafaatan Jahe sebagai
Minuman, Penyuluhan Pembuatan Jahe Celup,
Penyuluhan Pembuatan Kemasan Jahe Celup dan
Pengemasan Jahe Celup, Penyuluhan Pemasaran dan Cara
Pembuatan Laporan Keuangan Penjualan)
MONITORING & EVALUASI PROGRAM
PENYUSUNAN LAPORAN
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. dan Harmono. 2005. Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
BPS. 2011. Luas Panen dan Produksi Tanaman Biofarmaka Menurut
Kabupaten/kota di Jawa Tengah Tahun 2011. http/www.bps.co.id. di akses
pada tanggal 29 Oktober 2013.
Grosch, W. and H. D. Belizt. 1999. Food Chemistry. Spring-Verlag, Heidelberg.
Slamet, Y. 2005. Formulasi Minuman Fungsional Untuk Kelompok Gizi
Khususdari Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus, Linn) dan Sari
Jahe(Zingiber officinale Roscoe). Skripsi. Departemen Ilmu dan
TeknologiPangan. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Konsumsi Konsumsi
Penyuluhan
40 68.000 2.720.000
Tenaga
Penyuluh
Membantu
Pelaksanaan
Program
2 1.100.000 2.200.000
Bahan
Praktek
Penyuluhan
Membantu Jalannya
Penyuluhan
1 50.000 50.000
Buku
Pencatatan
Keuangan
Penerapan
Akuntansi dalam
Kegiatan
2 7.000 14.000
ATK :
blocknote,
bollpoint
Pendukung Kegiatan 40 3.000 120.000
SUB TOTAL (Rp) 5.104.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Materi Sosialisasi dan
Penyuluhan
40 13.000 520.000
Jahe Bahan Baku 50 kg 15.000 750.000
Kertas
Osmosis
Bahan Baku 1000 lembar 3.000 3.000.000
Kertas
Kemasan
Bahan Baku 1000 lembar 1.200 1.200.000
Kotak
Kemasan
Bahan Baku 50 lembar 5.000 250.000
SUB TOTAL (Rp) 5.720.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Keterangan
Survei
Lokasi
Mengetahui
Keadaan
Lokasi
Program
3 25.000 75.000
Pelaksanaan
Kegiatan
Melaksanakan
Program
21 50.000 1.050.000
SUB TOTAL (Rp) 1.125.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Keterangan
Perijinan Ijin Program 1 berkas 75.000 75.000
Penggandaan
dan
Penjilidan
Proposal
Pedoman Kegiatan 4
eksemplar
10.000 40.000
Penggandaan
dan
Penjilidan
Laporan
Pertanggungjawaban
Kegiatan
4 10.000 40.000
Cetak
Laporan
Bukti Tertulis
Rancangan Kegiatan
- 20.000 20.000
Fotokopi dan
Burning CD
Bukti Tertulis
Rancangan Kegiatan
- 30.000 30.000
Dokumentasi Mendokumentasikan
Program
- 150.000 150.000
Pulsa Seluler Komunikasi - 150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 505.000
Total (Keseluruhan) 12.454.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Astira
Patriyani
/H 0811015
Agribisnis Agribisnis 8 Mempertangg
ungjawabkan
program dan
mengelola
anggota tim,
dan
melaksanakan
program
2 Yaguar
Nobel
Mugiyanto
/H 0810023
Agribisnis Agribisnis 8 Membantu
ketua
melaksanakan
program dan
membuat
laporan
pertanggungja
waban
3 Gayatri
Zahra
Sulthanah
/H 0812074
Agribisnis Agribisnis 8 Membantu
ketua
melaksanakan
program dan
membuat
laporan
pertanggungja
waban