utang akan bertambah rp27 triliun defisit...

1

Upload: truongdiep

Post on 07-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Utang Akan Bertambah Rp27 Triliun DEFISIT …bigcms.bisnis.com/file-data/1/1664/f22e9c7f_Mar16...akan ditambal dari tambahan utang Rp26 triliun–Rp27 triliun dan meng-gunakan Sisa

4 M A K R O E K O N O M I Jumat, 29 April 2016

DEFISIT ANGGARAN MELEBAR

Utang Akan Bertambah Rp27 Triliun JAKARTA — Pelebaran defisit da -

lam Anggaran Pendapatan Belanja Ne gara pada tahun ini diperkirakan me nambah utang di kisaran Rp26 triliun hingga Rp27 triliun.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Sua -hasil Nazara mengatakan pemerintah bakal melebarkan defisit APBN yang saat ini 2,15% dari pendapatan do -mestik bruto (PDB) menjadi 2,4% hingga 2,5% dari produk domestik bruto.

Jika defisit berada di level tersebut, pemerintah membutuhkan tambah-an pembiayaan sekitar Rp46 triliun. Kementerian Keuangan menyebut-kan pemenuhan kekurangan tersebut akan ditambal dari tambahan utang Rp26 triliun–Rp27 triliun dan meng-gunakan Sisa Lebih Pembiayaan Ang garan (Silpa) tahun lalu.

“Kami sadar betul dengan risiko melebarkan defisit dan sepenuhnya pergi ke pasar,” katanya di Bank In -do nesia, Jakarta, Kamis (28/4). Dia

menjelaskan pemerintah terpaksa melebarkan asumsi defisit tahun ini sebagai dampak rendahnya peneri-maan pajak tahun lalu yang menjadi basis penerimaan tahun ini.

Selain itu, harga minyak dunia yang terus-menerus anjlok juga se -makin menekan penerimaan negara. Saat membahas APBN pada Oktober silam, pemerintah menilai asumsi harga minyak mentah sebesar US$50 per barel cukup masuk akal. Namun saat ini harga minyak dunia sudah

jatuh ke level US$30 hingga US$31 per barel. Harga emas hitam akan se dikit naik ke level US$40-an per barel. “Asumsi US$35 per barel lebih masuk akal,” kata Suahasil.

Pemerintah bakal mengajukan revisi APBN pada Mei atau Juni. Selain asumsi defisit dan harga mi -nyak, belanja negara juga akan di -revisi. Pemerintah sebisa mungkin tidak akan memotong belanja modal. Pemotongan hanya akan dilakukan pada belanja operasional.

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan menilai posisi utang Indonesia masih aman. Dia men jelaskan akumulasi total utang pe merintah pusat hingga akhir Maret 2016 sekitar Rp3.200 triliun atau 26,8% terhadap PDB.

“Kalau dilihat dari kemampuan membayar, Indonesia sangat mampu membayar utang yang ada sekarang ini,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah bakal mela-

kukan terobosan untuk menggenjot penerimaan pajak baik melalui inten-sifikasi maupun ekstensifikasi. Salah satu yang tengah menjadi polemik terkait dengan pengampunan pajak.

Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan tax am -nesty belum tentu bisa menarik dana milik WNI di luar negeri. Me nu -rutnya, sejumlah perusahaan masih takut-takut untuk memulangkan da -nanya ke dalam negeri. (Fauzul Muna/

Kurniawan A. Wicaksono)

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 29 April 2016