vena varikosa

Click here to load reader

Upload: chicilia-windia

Post on 07-Nov-2015

63 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

varises vena

TRANSCRIPT

Vena Varikosa

Pria Adhi YaksaChicilia Windia T. WVarises

Definisi Varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatanan tekanan vena. Varises ini merupakan suatu manifestasi dari sindrom insufiensi vena dimana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran balik menuju tungkai yangkemudian mengalami kongesti.Epidemiologi15% - 20% populasi umum akhirnya mengalami vena varikosa di betis.Usia > 50 th.Obesitas.Perempuan ( tekanan vena pada kehamilan)Kecenderungan familial (gangguan perkembangan dinding vena akan terbentuk varises prematur)

Klasifikasi Vena varikosa diklasifikasikan (Sabiston 1994):Vena varikosa primer, merupakan kelainan tersendiri vena superficial ekstremitas bawah.Vena varikosa sekunder, merupakan manifestasi insufisiensi vena profunda dan disertai dengan beberapa stigmata insufisiensi vena kronis, mencakup edema, perubahan kulit,dermatitisstasis dan ulserasi.

Etiologi Beberapa faktor pemicu terjadinya varises, antara lain:Peningkatan tekanan pembuluh darah vena permukaan (vena superfisialis) oleh berbagai sebab.Obesitas (kegemukan)Berdiri lama (terutama para pekerja yang dituntut berdiri lama)Faktor hormonalKehamilanObat-obat kontrasepsi (KB)Faktor keturunan (genetik)

Patofisiologi

Gejala KlinisStadiumGambaran KlinisIKeluhan samar tidak khas , Pada umumnya ditandai dengan keluhan tungkai, diantaranya: gatal, rasa terbakar, kaki mudah capek, kesemutan, rasa pegalIIPelebaran vena, warna kebiruan yang lebih nyata pada pembuluh darah vena (fleboekstasia).IIIPembuluh darah vena nampak melebar dan berkelok-kelok. Keluhan pada tungkai makin nyata dan makin kerap dialamiIVKelainan kulit dan/atau tukak karena sindrom insufisiensi vena menahun Diagnosis Pemeriksaan klinis dapat dilakukan dengan:Test trendelenbergTest myerTest perthesTest DopplerRadiologi (phlebografi, morfometri, phlethysmografi)

Tes Trendelenburg untuk menentukan kompetensi katup-katup superficial dan vv. Komunikantes .

Interpretasinya adalah apabila varises yang tadinya telah kolaps tetap kolaps atau melebar secara perlahan-lahan berarti adanya suatu inkopenten pada vena superfisalManuver PerthesPemasangan tourniquet bertujuan untuk menekan vena superficial saja. Selanjutnya pasien disuruh untuk berjalan atau berdiri sambil menggerakkan pergelangan kaki agar sistem pompa otot menjadi aktif. Pada keadaan normal aktifitas pompa otot ini akan menyebabkan darah dalam vena yang mengalami varises menjadi berkurang,Manuver Perthes

Obstruksi pada vena profunda ditemukan apabila setelah tungkai diangkat, vena yang melebar tidak dapat kembali ke ukuran semula.

Auskultasi menggunakan Doppler

Untuk mengetahui arah aliran darah vena yang mengalmi varises, baik itu aliran retrograde, antegrade, atau aliran dari mana atau ke mana. Probe dari dropple ini diletakkan pada vena kemudian dilakukan penekanan pada vena disisi lainnya.Normalnya bila katup berfungsi normal tidak akan ada aliran berlawanan arah katup saat penekanan dilepaskan, akhirnya tidak aka nada suara yang terdengar dari Doppler.

Terapi non operatifKaus kaki kompresi membantu memperbaiki gejala dan keadaan hemodinamik pasien dengan varises vena dan mengilangkan edema.Kaus kaki dengan tekanan 20-30 mmHg (grade II) memberikan hasil yang maksimal.

Terapi Minimal InvasifRadiofrekuensi adalah teknik ablasi vena menggunakan kateter radiofrekuensi yang diletakkan di dalam vena untuk menghangatkan dinding pembuluh darah dan jaringan sekitar pembuluh darah. Pemanasan ini menyebakan denaturasi protein, kontraksi kolagen dan penutupan vena. Terapi pembedahanTeknik yang digunakan adalah teknik Stab-avulsion dengan menghilangkan segmen varises yang pendek dan vena retikular dengan jalan melakukan insisi ukuran kecil dan menggunakan kaitan khusus.

SapchenectomyTeknik saphenektomi yang paling popular saat ini adalah teknik menggunakan peralatan stripping internal dan teknik invaginasi dengan jalan membalik pembuluh darah dan menariknya menggunakan traksi endovenous, teknik tersebut dapat menurunkan terjadinya cedera pada struktur di sekitarnya.

Subfascial Endoscopic Perforator Ligation (SEPS) and The Linton Procedure

Bila ligasi vena perforata diperlukan untuk mengisolasi vena perforata yang inkompeten, tindakan ligasi endoskopi lebih disarankan dibandingkan dengan operasi terbuka untuk menghindari masalah dengan penyembuhan luka operasi.

Komplikasi Hematome dan infeksi pada luka relatif sering terjadi ( sampai dengan 10 %), dan terjadi gangguan dalam aktivitas dan bekerja sehari-hari.