syair79.files.wordpress.com · web viewpersediaan barang dagangan rp. 8.200.000 piutang dagang rp....

38
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Jumida Samadi (1998) dalam penelitian tentang analisis kinerja usaha pada Koperasi Unit Desa (KUD) Kontu Kowuna di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna, menarik kesimpulan bahawa Kopersi Unit Desa Kontu Kowuna meliputi usaha Waserda dan usaha simpan pinjam, mengelolah usaha ini ditinjau oleh kemampuan koperasi untuk menjamin hutang lancar cukup baik. Kemampuan keuangan, modal, pengendalian piutang, dan pengendalian aktiva cukup baik. Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah usaha simpan pinjam dan kemampuan karyawan dalam mengelola kinerja untuk menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU), sedangkan perbedaanya terletak pada Usaha Waserda. 7

Upload: nguyenkhue

Post on 14-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Jumida Samadi (1998) dalam penelitian tentang analisis kinerja usaha

pada Koperasi Unit Desa (KUD) Kontu Kowuna di Kecamatan Tongkuno

Kabupaten Muna, menarik kesimpulan bahawa Kopersi Unit Desa Kontu

Kowuna meliputi usaha Waserda dan usaha simpan pinjam, mengelolah usaha

ini ditinjau oleh kemampuan koperasi untuk menjamin hutang lancar cukup baik.

Kemampuan keuangan, modal, pengendalian piutang, dan pengendalian aktiva

cukup baik.

Kesamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah usaha simpan

pinjam dan kemampuan karyawan dalam mengelola kinerja untuk menghasilkan

Sisa Hasil Usaha (SHU), sedangkan perbedaanya terletak pada Usaha Waserda.

Pengelolaan koperasi yang dilakukan pada Koperasi Unit Desa (KUD)

Kontu Kowuna Kecamatan Tongkuno berorientasi pada kegiatan usaha Waserda

dan usaha Simpan Pinjam, sedangkan pada Koperasi Karya Samaturu Kendari

Sulawesi Tenggara terfokus pada kegiatan usaha Simpan Pinjam bagi anggota

dan masyarakat.

2.1.1 Pengertian koperasi

Koperasi berasal dari kata “ko“ yang artinya “bersama” dan

“operasi” yang artinya “bekerja “ jadi koopersi artinya sama-sama bekerja.

perkumpulan yang diberi nama Kooperasi ialah perkumpulan untuk

7

melakukan kerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Dalam koperasi tak

ada sebagian anggota bekerja dan sebagian memeluk tangan. Semuanya

sama-sama bekerja untuk mencapai tujuan bersama. (JB. Djarot Siwijatmo,

1992 :13).

Koperasi ekonomi adalah pembawa zaman baru muncul di alam

Indonesia sejak perpisahan masa dari abad ke-19 sampai abad ke-20

tujuanya adalah untuk memperbaiki nasib orang-orang yang lemah

ekonominya dengan jalan kerjasama. (JB. Djarot Siwijatmo, 1992 : 19).

Koperasi Indonesia adalah organisasi rakyat yang berwatak sosial,

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan

tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan (Chaniago 1998 : 14).

Pengertian tersebut telah disempurnakan oleh Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian, yang

menyatakan bahwa koperasi Indonesia adalah badan hukum dengan

melaksanakan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas kekeluargaan. Berdasarkan

pengertian tersebut diatas jelaslah bahwa koperasi Indonesia adalah

kumpulan orang-orang secara bersama-bersama bergotong royong

berdasarkan persamaan kerja untuk memajukan kepentingan

perekonomian anggota dan masyarakat secara umum.

8

Ninik Widiyanti (1988: 23), mengemukakan bahwa koperasi

merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau

lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha, maka dapat

dibedakan dengan jelas dari badan usaha atau perilaku ekonomi lainya

yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasi sebagai

badan usaha mengutamakan faktor manusia dan bekerja sama dasar

perikemanusiaan bagi kesejahteraan para anggotanya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 prinsip

koperasi adalah keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Dengan

memeperhatikan prinsip-prinsip yang ada pada koperasi, maka jelaslah

bahwa peranan koperasi sangatlah penting dalam menumbuhkan dan

mengembang potensi ekonomi rakyat dan pengusaha mikro serta

mewujudkan kehidupan demokrasi.

Menurut Soemitro Djojahadikusumo, (1993: 47) menyatakan bahwa

koperasi adalah suatu perkumpulan yang dilakukan berbagai orang atau

badan hukum (sebagai anggota ) dengan kerja sama atas dasar sukarela

serta hak dan tanggung jawab yang sama menyelenggarakan produksi,

pembelian atau jasa untuk kepentingan anggota.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (1999: 27.1)

mengemukakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir

pemanfaatan atau pendayagunaan sumberdaya ekonomi para anggotanya

atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi.

9

Dari pengertiaan diatas dapat disimpulakan bahwa koperasi

merupakan kumpulan orang-orang atau badan yang berusaha bersama

untuk memenuhi kebutuhan anggota dengan bekerjasama berdasarkan

persamaan hak dan tanggung jawa serta kewajiban bersama tanpa ada

paksaan untuk mencapai tujuan bersama.

Ikatan Akantansi Indonesia (IAI), mengemukakan bahwa koperasi

adalah badan usaha yang mengorganisisr pemanfaatan dan pendayagunaan

sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip dan

kaidah usaha usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada

khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian

koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian

nasional.

Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok atau pedoman

koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan

ekonomi rakyat prinsip-prinsip tersebut terdiri dari kemandirian,

keangotaan yang transparan dan sifat terbuka, pengelolaan dilakukan

dengan secara terbuka secara adil dan merata sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota.

2.1.2 Hak dan Kewajiban Angota

1. Kewajiban Anggota

a. Membayar simapanan pokok sampai dengan lunas

b. Membayar simpanan wajib setiap bulannya

10

c. Mematuhi anggaran dasar dan anggran rumah tangga serta

keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota

d. Berpartisispasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh

koperasi

e. Menumbangakan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas

azas kekeluargaan

2. Hak-hak Anggota

a. Menghadiri menyatakan pendapat dan membrikan suara dalam

rapat anggota

b. Memilih atau dipilih sebagai anggota pengurus

c. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan yang berlaku

d. Mengemukakan pendapat kepada pengurus diluar rapat anggota

baik diminta maupun tidak diminta

e. Memanfaatkan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama

antara sesama anggota

f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi.

2.2 Dana dan Sumber Dana

Kunci dari keberhasilan suatu usaha dibidang keuangan bagaimana para

manajemen bidang keuangan dalam mengelola finansial perusahaan supaya

dapat berjalan dengan baik dan seefektif mungkin. Pengelolaan dana

memerlukan suatu manajemen yang menurut “Muchdarsyah Sinungan (1999 :

11

79) menjelaskan bahawa manajemen dana merupakan suatu proses

penghimpunan dana-dana tersebut bagi kepentingan masyarakat.

Dalam banyak hal, dana biasanya digunakan pada bank untuk menunjang

kegiatan usaha. Dengan demikian dana bank adalah uang tunai yang dimiliki

bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat

diuangkan. Dana bank bersumber dari (Muchdarsyah Sinungan, (1999 : 79-89)

1. Dana dari modal sendiri yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham

yakni pemilik bank. Dana sendiri terdiri dari :

a. Modal uang yang disetor yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif

oleh para pemegang saham pada saat bank, perusahaan atau koperasi

berdiri.

b. Cadangan-cadangan yaitu sebagian dari laba sisa hasil usaha yang

disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainya yang

digunakan untuk menutupi timbulnya resiko.

c. Laba yang ditahan yang semestinya milik para pemegang saham. Tapi

oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukan

kembali dalam modal kerja.

2. Dana pinjaman dari pihak luar atau dana dari pihak kedua dapat berupa :

a. Pinjaman dari bank lain

b. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain dari luar negeri

c. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank

d. Pinjaman dari bank sentral (Bank Indonesia )

12

3. Dana dari masyarakat (Dana dari pihak ketiga)

Bank adalah pelayanan masyarakat dan wadah perantara keuangan

masyarakat. Karena itu bank, harus berada ditengah masyarakat agar arus

uang dari masyarakat yang berlebihan dana dapat ditampung dan disalurkan

kepada masyrakat yang kekurangan dana.

Kamaruddin Ahmad, (1997 : 99) mengemukakan bahwa pada

umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :

a. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah net income yang nampak laporan

perhitungan rugi/laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi

b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan.

Efek merupakan salah satu elemen aktiva lancar yang dapat dijual untuk

dijadikan modal.

c. Penjualan aktiva lancar.

d. Penjualan saham atau obligasi.

Pemakaian modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun

penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi

penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau

turunya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.

Menurut Munawir, (1997: 113) mengemukakan bahwa laporan

keuangan pada suatu perusahaan terdiri dari neraca, laporan rugi laba dan

laporan laba yang ditahan, serta laporan perubahan modal. Dikemukakan

dana adalah modal kerja yang digunakan untuk melakukan aktivitas

13

perusahaan. Selanjutnya dana juga diartikan sebagai kas dan aktiva-aktiva

lain yang mempunyai fungsi yang sama dengan kas.

Sumber dana koperasi pada umunya dapat dilihat dalam neraca yaitu

pada sisi pasiva yang terdiri dari hutang dan modal. Hutang koperasi yaitu

kewajiban yang harus dikembalikan sesuai tanggal jatuh tempo, sedangkan

modal yaitu modal sendiri koperasi yang digunakan untuk kegiatan

operasional.

Munurut Suparwoto, (1990 : 39) bahwa : “Neraca adalah suatu

laporan yang disusun secara sistematis untuk memberikan informasi posisis

keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu”.

Contoh neraca koperasi per 31 Desember 19X1:KOPERASI WARINGAN JAYA

NERACAPer 31 Desember 19X1

Aktiva PasivaKas Rp. 11.675.000Persediaan barang dagangan Rp. 8.200.000Piutang dagang Rp. 3.000.000Perlengkapan Rp. 1.100.000Asuransi dibayar dimuka Rp. 820.000Tanah Rp. 8.000.000Gedung Rp.20.000.000Akm. Penyusutan gedung Rp. (200.000)

Jumlah Rp.19.800.000Kendaraan Rp10.000.000Akm. Peny. Kendaraan Rp. (100.000) Jumlah Rp. 9.900.000

TOTALAKTIVA Rp.62.495.000

UtangUtang Dagangan Rp.2.000.000Simpanan sukarela Rp.4.175.000Gaji yang masih harus dibayar Rp.1.200.000Listrik dan telepon yang masihHarus dibayar Rp 85.000

Jumlah utang Rp.7.460.000ModalSimpanan pokok Rp.12.000.000Simpanan wajib Rp.21.000.000Cadangan Rp.20.000.000SHU yang belum dibagi Rp2.035.000 Jumlah Modal Rp. 55.035.000 TOTAL PASIVA Rp.62.495.000

14

2.3 Pengertian Kredit

Kata kredit berasal dari bahasa latin “creader”yang berarti percaya atau

to believe atau to trust dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus yaitu

meminjamkan uang atau penundaan pembayaran, dimana dasar pemikiran

persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan kepada seseorang

atau kelompok dan atau badan berlandaskan kepercayaan. Bila dikaitkan dengan

kegiatan usaha, kredit berarti memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau

badan uasaha berlandaskan kepercayaan saat ini.

Menurut undang-undang Nomor 10 tahun 1998 pada pasal 1 memberikan

pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan simpan meminjam antara

pihak koperasi dan pihak kedua yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunsi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Secara umum kredit diartikan sebagai suatu kegiatan peminjaman

sejumlah modal oleh pemilik modal kepada pengguna modal dalam hal ini

terdapat unsur kepercayaan berupa keyakinan diberikan kepada penerima kredit

bahwa pinjaman yang disepakati bersama akan terlaksana dengan baik. Selain

unsur kepercayaan, ada unsur waktu yang merupakan suatu periodik yang

memisahkan saat pemberian kredit dan penerimaan kredit.

Menurut OP.Simorangkir, (1991 : 100) kredit adalah pemberian prestasi

dalam bentuk uang atau barang dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan

terjadi pada waktu yang akan datang dewasa ini kehidupan moderen adalah

15

prestasi uang. maka taransaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit yang

menjadi pembalasannya.

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 pada pasal 1 ayat 12

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara kreditur dan pihak lain yang

dapat mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

waktu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan. (Budi

Untung, 2000 : 1).

Muchdarsyah Sinungan, (1991 : 3) mengemukakan bahwa kredit adalah

suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan prestasi itu

akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan datang disertai

dengan suatu kontrak prestasi tanpa bunga.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kredit

merupakan ikatan perjanjian yang disertai dengan dokumen-dokumen legal

antara pihak pemberi kredit sebagai pihak kreditur dan pihak lain sebgai pihak

peminjam atau debitur yang menerima suatu prestasi yang berupa uang atau

jasa-jasa pengembalianya dilakukan pada waktu tertentu yang telah ditetapkan

pada masa yang datang dengan memperhitungkan tingkat resiko tertentu dan

balas jasa bunga sebagai kontra prestasi yang merupakan pendapat bagi pihak

debitur. Oleh karena itu ada 4 (empat) kredit yang digambarkan sebagi berikut :

(H. Budi Untung, 2000 : 2)

16

Intisari dari kredit adalah unsur kepercayaan, dilihat dari pihak kreditur,

kegiatan kredit adalah untung mengambil keuntungan dari modal dengan

mengambil keuntungan dari modal dengan mengambil kontraprestasi, sedangkan

dipandang dari segi debitur, kegiatan kredit adalah adanya bantuan dari kreditur

untuk menutup kebutuhan berupa prestasi. Hanya saja antara prestasi dengan

kontra prestasi tersebut ada suatu masa yang memisahkanya sehingga

mengakibatkan adanya resiko yang berupa ketidak tentuan oleh karenaya

diperlukan suatu jaminan dalam pemberian kredit.

1. Kepercayaan berarti bahwa pemberi kredit dalam memberi kredit yakin

bahwa prestasi yang diberikanya baik dalam bentuk uang, barang atau jasa,

akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa

yang akan datang.

2. Tenggang waktu yaitu waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi

dengan kontra prestasi yang akan diterima pada masa yang datang.

3. Degree of risk (resiko) yang akan dihadapi sebagai berikut adanya jangka

waktu yang memisakan antara pemberi prestasi dan kontra prestasi yang akan

diterima dikemudian hari. Semakin panjang jangka waktu keredit yang

17

Kepercayaan

Resiko

Unsur Kredit

prestasi

waktu

diberikan maka semakin tinggi pula tingkat resikonya,sehingga terdapat

unsur ketidak tentuan yang tidak dapat diperhitungkan.

4. Prestasi atau obyek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang tetapi

juga dapat berbentuk barang atau jasa namun karena kehidupan ekonomi

modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi kredit yang

menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.

Juli Irmayanto, (1997 : 6) mengemukakan bahwa penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan

atau pembagian hasil keuntungan.

Sugiarto, (1992 : 29) mengemukakan bahwa kredit adalah peminjaman

sejumlah uang oleh pengguna dana dari kreditur atau pemilik dana untuk

digunakan sebagai modal dalam penggabungan usaha dan atau memperbaiki

pembangunan ekonomi.

Budiarto, (1995 : 47) mengemukakan bahwa kredit merupakan upaya

perolehan sejumlah modal dalam bentuk uang digunakan dalam investasi dan

modal kerja.

Menurut Mulyadi, (1993 : 38) mengemukakan bahwa “kredit merupakan

tindakan yang dilakukan untuk memperoleh dana dengan cara meminjam dari

pemilik modal dan akan mengembalikan dengan tingkat bunga tertentu dalam

jangka waktu tertentu pula”.

18

Menurut Alma Wijaya, ( 1998 : 42) mengemukakan bahwa kredit

merupakan hutang yang diterima oleh nasabah dari bank untuk modal kerja dan

investasi. Kredit dikeluarkan oleh pemberi kredit dengan didasarkan pada

kebijakan moneter yang berlaku pada bank tersebut sehingga jumlah uang yang

diberikan oleh kreditur dan disesuaikan dengan kemampuan pengembalian dana

tersebut dari nasabah penerima kredit.

Menurut Ahmad Rizal, ( 1992 : 12 ) bahwa jenis penggunaan merupakan

pinjaman yang diberikan berdasarkan tujuan penggunaan kredit yang

bersangkutan sesuai perjanjianya. Sedang jangka waktu merupakan kredit yang

diberikan atas dasar batas waktu yang disepakati sebagaimana tercantum dalam

perjanjian kredit. Kredit jenis ini terdiri dari kredi jangka pendek, jangka

menengah dan jangka panjang. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang

berjangka waktu maksimum 1 (satu) tahun, kredit jangka menengah yaitu kredit

yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun. sedangkan kredit jangka panjang

yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

Golongan debitur yang menrimanya merupakan kredit yang diberikan

kepada debitur berdasarkan keperluan pembiayaan. Cara penarikan dan

pelunasan kredit merupakan kredit kredit yang diberikan kepada debitur dimana

cara penaksiran dan pelunasan kredit tersebut dipersyratkan dalam perjanjian

kredit serta dokumen-dokumen legal.

19

2.4 Jenis-Jenis Kredit

Kredit terdiri dari beberapa jenis, bila dilihat dari berbagai sudut pandang,

dalam hal ini macam atau jenis kredit yang ada juga tidak bisa dipisahkan dari

kebijaksanaan perkreditan yang digariskan sesuai dengan tujuan pembangunan.

Pada mulanya kredit didasarkan atas dasar kepercayaan murni yaitu berbentuk

kredit perorangan karena kedua bela pihak saling mengenal. Dengan

berkembangnya waktu, maka bekembang pula unsur-unsur lain yang menjadi

landasan kredit, sehingga berkembang berbagai jenis kredit. (Budi Untung, 2000:

4-5).

Dari segi lembaga pemberi kepada penerima kredit yang menyangkut

struktur pelaksanaan kredit di indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan

sebagi berikut : (Budi Untung, 2000: 5 )

1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha.

2. Kredit likuidasi yaitu kredit yang diberikan oleh Bank sentral kepada bank-

bank yang beroperasi di Indonesia.

3. Kredit langnsung, kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga

pemerintah.

Dari segi tujuan penggunaanya kredit dikelompokan menjadi :

1. Kredit kumulatif yaitu kredit uang diberikan oleh bnak pemerintah atau bank

swasta kepada perorangan untuk pembiayaan keperluan konsumsinya.

20

2. Kredit produktif yaitu terbagi atas 2 makna :

a. Kredit investasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal

tetap, berupa peralatan produksi,gedung dan mesi-mesin.

b. Kredit eksploitasi yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai

kebutuhan dan usaha akan modal kerja yang berupa, persediaan bahan

baku, persediaan produk akhir, barang dalam proses serta piutang.

c. Perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif.

2.5 Analisa Pemberian Kredit

Pemberian akan dilaksanakan oleh kreditur setelah dilakukan analisis

permohonan kredit yang diajukan oleh debitur pemberian kredit ini juga

tergantung dari jenis dan fungnsi kredit yang akan tersedia (Dahlan, (1992 : 13)

Kredit pada awal perkembanganya mengarahkan fungsinya untuk

merangnsang kedua bela pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam

bidang usaha maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Adapun pihak yang memberi

kredit secara material dan harus mendapatkan rentabilitas berdasarkan

perhitungan yang wajar dari modal yang dijadikan obyek kredit dan secara

spiritual mendapatkan kepuasan karena dapat membantu pihak lain untuk

mencapai kemajuan.

Secara garis besar fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian

perdagangan dan keuangan yaitu sebagai berikut : (Bambang, 1997 : 86)

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang

2. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang

21

3. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalulintas uang

4. Kredit adalah salah satu stabilitas ekonomi

5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat

6. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

7. Kredit juga sebagai alat hubungan ekonomi internasional

Pada mulanya kredit didasarkan atas kepercayaan yaitu berbentuk kredit

perorangan karena kedua bela pihak saling mengenal dengan berkembangannya

waktu, maka berkembang juga unsur-unsur lain yang menjadi landasan kredit

sehingga berkembang berbagai jenis kredit (Djarwanto, 1996 : 16)

Dari segi lembaga pemberi dan penerima kredit yang menyangkut

pelaksanaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi :

(siagian, 1996 : 20)

1. Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan

konsumsi.Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swata kepada

dunia usaha guna membiayai sebagian kebutuhan permodalan dan atau kredit

dari bank kepada indifidu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang

berupa barang maupu jasa.

2. Kredit likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-

bank yang beroprasi di Indonesia yang selanjutnya digunakan sebagai dunia

usaha untuk membiayai kegiatan perkreditan.

3. Kredit langsung merupakan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia

kepada lembaga pemerintah, atau semi pemerintah misalnya Bank Indonesia

22

memberikan kredit langnsung kepada bulog dalam rangka pelaksanaan

program pengadaan pangan atau pemberian kredit langnsung kepada

pertanian atau kepada pihak ketiga lainya.

Dalam menanggapi permohonan kredit, pihak bank melakukan evaluasi

terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan calon debitur dalam

menjalankan kewajibanya. Hal ini damaksudkan untuk menghindari

(memperkecil) resiko yang mungkin timbul dan memastikan bahwa kredit yang

diberikan akan aman, artinya baik kredit maupun bunganya dapat dibayar sesuai

dengan waktu yang disepakati. Metode penilaian/analisa yang bisa dipakai.

(AlmaWijaya, 1998 : 12).

Lebih lanjut dikatakan bahwa untuk menganalisis suatu kelayakan kredit

harus mengacu pada konsep 5 C yang antara lain :

1. Character: karakter calon debitur menjadi bahan pertimbangan dalam

menyetujui permohonan kredit guna menghindari resiko yang kurang

menguntungkan.

2. Capasity: yaitu penilaian mengenai kemapuan calon debitur untuk mengelola

perusahaan agar mendatangkan kesuksesan dan keuntungan untuk melunasi

kreditnya

3. Capital: modal dalam hal ini analisis kredit akan menilai kondisi harta atau

kekuatan finansial perusahaan yang digunakan

4. Colateral: yaitu jamina yang dapat digunakan oleh debitur untuk menjamin

kredit yang diperoleh

23

5. Condition: kondisi ekonomi merupakan faktor eksternal yang mrnunjukan

keadaan ekonomi secara umum dan pengaruhnya terhadap kemampuan

perusahaan calon debitur dan atau debitur dalam melunasi kreditnya yaitu

batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang memungkinkan seseorang

melakukan bisnis dari suatu tempat walaupun prinsip 5 C sudah terpenuhi.

2.6 Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur perkreditan adalah rangkaian kegiatan pemberian kredit yang

terkoordinir dilakukan berulang ulang untuk melaksanakan aktivitas perusahaan.

Proses permohonan kredit simpan pinjam dapat digambarkan sebagi berikut :

Skema 2.1. Proses Permohonan Kredit

24

Permohonan Kredit

Keputusan Menyetujui/ Menolak

Pencairan Kredit

Analisa Kredit

Pelunasan Kredit

Administrasi Kredit

Pengawasan Kredit

ditolakdisetujui

Adapun penyajian konteksnya adalah suatu langkah-langkah yang

berurutan yang harus ditangani oleh perusahaan yaitu :

1. Tahap permohonan kredit mencakup:

a. Permohonan baru untuk mendapatkan satu jenis kredit

b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan

c. Permohonan perpanjangan/pembaruan masalah kredit yang telah berakhir

jangka waktunya

d. Permohonan-permohonan lainya untuk perubahan syarat-syarat kredit

yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan jadwal

angnsuran dan lain sebagainya

2. Tahap Analisa Kredit

Maksud dari analisa kredit adalah pekerjaan yang meliputi :

a. Mempersiapakan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek untuk

mengetahui kemungkinan dapat tidaknya dipertimbangkan suatu

permohonan kredit

b. Menyusun laporan analisa yang diperlukan, sebagai bahan pertimbangan

untuk pengambilan keputusan pimpinan dan permohonan kredit anggota.

3. Tahap keputusan atau menolak permohonan

Dalam hal ini yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap

tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil

keputusan berupa menolak atau menyetujui permohonan kredit.

25

4. Tahap administrasi kredit

Pada prinsipnya pengertian dari administrasi kredit adalah suatu

kegiatan yang memberikan pelayanan terhadap kegiatan pemberian kredit

5. Tahap pencairan kredit

Pencairan kredit adalah setiap transaksi menggunakan kredit yang

telah disetujui oleh perusahaan.

6. Tahap pengawasan kredit

Kegiatan pengawasan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadap

kekayaan perusahaan yang disalurkan dibidang perkreditan.

7. Tahap pelunasan kredit

Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah

terhadap perusahaan yang berakibat terhapusnya kegiatan perjanjian kredit.

Sumber : Hasmiati, (2002 : 23-25)

2.7 Kerangka Pikir

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu,

maka Koperasi merupakan wadah usaha masyarakat untuk meningkatakan

kesejahteraannya melalui kegiatan simpan pinjam. Pengelolaan dana pada

koperasi dikendalikan oleh rapat anggota dan disalurkan kepada anggota atas

persetujan rapat anggota.

Pemberian kredit pada Koperasi simpan Pinjam Karya samaturu Kendari

Sulawesi Tenggra dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan dana bagi anggota

dan ketersediaan dana koperasi sehingga anggota dapat terlayani dengan baik.

26

Besar kecilnya kredit yang diinginkan oleh anggota tergantung dari

kemampuan pengembalian dan jangka waktu pinjaman dari debitur sehingga

pihak kreditur tersedia melayani anggota yang mempunyai kelayakan dalam

memperoleh kredit. Besarnya jumlah kredit yang dapat disalurkan kepada

anggota tergantung besarnya sumber dana yang tersedia pada Koperasi Simpan

Pinjam Karya Samaturu Kendari Sulawesi Tenggara.

Untuk itu dilakukan analisis pengaruh sumber dana koperasi terhadap

pemberian kredit pada anggota Koperasi Simpan Pinjam Karya Samaturu

Kendari Sulawesi Tenggara dengan menggunakan alat analisis regresi sederhana

untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan.

Dengan demikian semakin besar sumber dana yang dimiliki oleh

Koperasi Simpan Pinjam Karya Samaturu akan meningkatkan pemberian kredit

pada anggota Koperasi Simpan Pinjam Karya samaturu Kendari Sulawesi

Tenggara

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema kerangka pikir berikut :

27

KERANGKA PIKIR.2.1

28

Sumber Dana (Total Pasiva)Hutang Lancar dan Hutang Jangka PanjangModal

SUMBER DANA DAN PEMBERIAN KREDIT ANGGOTA KOPERASI

SIMPAN PINJAM

Pemberian Kredit/Piutang Kepada

Anggota

PERALATAN ANALISISRegresi SederhanaUji –t

ADA PENGARUH /TIDAK ADA PENGARUH

2.8 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dinyatakan sebelumnya,

maka hipotesis dalam penelitian adalah diduga bahwa sumber dana berpengaruh

signifikan terhadap pemberian kredit pada anggota “Koperasi Simpan Pinjam

Karya Samaturu Kendari Sulawesi Tenggara”

29

Terhadap TA