vokasional tki di indonesia taiwan berencana buka...
TRANSCRIPT
9Sua ra Pem ba ru an Sabtu-Minggu, 31 Maret - 1 April 2018 Ekonomi & Keuangan
Taiwan Berencana Buka Pelatihan Vokasional TKI di Indonesia[JAKARTA] Pemerintah Taiwan bersama pengusaha Taiwan berencana akan membuka lembaga pendidikan dan pelatihan atau vokasional training untuk calon tenaga kerja Indonesia di beberapa daerah di Indonesia.
“Untuk langkah pertama mereka menjajaki akan membuka di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Semoga rencana mereka ini terlaksana,” kata staf ahli Kementerian Ketenakerjaan (Kemnaker), Reyna Usman, kepada SP, Jumat (30/3).
Menurut Reyna, niat pihak Taiwan itu disampaikan kepadanya ketika ia berada di Taipe, Taiwan mengikuti acara Taiwan Business Forum 2018 sejak 21 – 26 Maret 2018.
Ia mengatakan, seusai acara itu, ia ditemui sejumlah agen tenaga kerja asing di Taiwan. Dalam pertemuan itu, kata dia, para agen tenaga kerja itu mengatakan bahwa kualitas TKI yang dikirim ke Taiwan sejak tahun 2015 sangat rendah.
Menurut Reyna, hal itu terjadi karena sejak Mei 2015, pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman TKI pekerja rumah tangga (PRT) ke seluruh negara Timur Tengah (Timteng). “Biasanya kan yang dikirim ke Timteng TKI berkualitas rendah. Nah setelah ke
sana ditutup maka larinya ke Taiwan,” kata dia.
Karena itulah, kata Reyna, dalam pertemuan itu ia meminta Taiwan agar berinvestasi di Indonesia utamanya melakukan pendidikan dan pelatihan calon TKI agar bisa dikirim ke Taiwan. “Dan mereka menyanggupi,” kata dia.
Kerja SamaMenurut Reyna, niat pihak Taiwan
ini sejalan dengan langkah Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri yang sedang giat melakukan kerja sama dengan pihak swasta di Indonesia melakukan pendidikan dan pelatihan calon TKI, seperti dengan Tahir Foundation.
“Dimanamana Pak Manteri Hanif selalu berkampanye dan meminta pemerintah daerah dan pihak perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia agar sebelum TKI dikirim ke luar negeri harus dididik dan dilatih,” kata dia.
Sebagaimana diberitakan, Kemnaker mengandeng Tahir Foundation untuk melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat) calon TKI di luar negeri, terutama calon TKI sebagai perawat kesehatan di rumah sakit dan care giver (perawat orang jompo).
Kerja sama ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU)
yang ditandatangi Chairman Tahir Foundation, Dato’ Sri Tahir, dan Menteri Ketenagakerjaan (Kemnaker), Hanif Dhakiri, di gedung Kemnaker, Jakarta, Kamis (8/2).
Dato’ Sri Tahir dalam sambutannya mengatakan, ia terpanggil untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini Kemnaker untuk melakukan pendidikan dan pelatihan calon TKI karena ia prihatin ketika mendatangi sejumlah negara, orang Indonesia banyak menjadi pekerja rumah tangga (PRT).
Sementara dari negara lain seperti Filipina, Tiongkok dan India menja di pekerja formal dan sungguh pro fesional.
“Ketika saya ke Dubai, Singapura, Malaysia, dan sejumlah negara lainya di rumah sakitrumah sakit negaranegara itu, perawatnya dan pembantu dokter adalah tenaga kerja dari Filipina, Tiongkok dan India. Sementara TKI hanya sebagai pembersih kotoran dan pembantu rumah tangga. Sungguh prihatin,” kata dia.
Hal itu terjadi, kata dia, karena kualitas TKI rendah. “Saya sungguh malu sebagai orang Indonesia dengan keadaan seperti ini. Makanya saya harus bantu pemerintah menyiapkan calon TKI yang profesional,” kata dia. [E8]
BNI Gandeng ITS, Terbitkan Kredit Pendidikan[SURABAYA] PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerjasama dalam pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan layanan perbankan yang terintegrasi. Pada saat yang sama, diluncurkan program untuk pembia yaan dalam bidang pendidikan yaitu BNI Fleksi Pendidikan.
Langkah tersebut selaras dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menghendaki perbankan Indonesia menyediakan produk pembiayaan khusus untuk mendukung dunia pendidikan. Produk pinjaman khusus pendidikan ini dapat membantu dosen dan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah keuangannya, penyelesaian tugas pendidikan dan proyek penelitian.
Peluncuran Produk pinjaman khusus pendidikan ini ditandai dengan Pe nan datanganan Perjanjian Kerja Sama Penyaluran Fasilitas Kredit BNI Fleksi antara BNI dengan ITS di Gedung Rektorat Institut
Teknologi Sepuluh Novem ber Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya, Kamis (29/3).
Direktur Hubungan Kelembagaan, Adi Sulistyo wati, mengungkapkan, produk BNI Fleksi Pendidikan yang diluncurkan kali ini merupakan Fasilitas Kredit Tanpa Agunan untuk kegiatan pendidikan bagi dosen dan juga mahasiswa. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi biaya pendidikan sarjana (S1) hingga mahasiswa tingkat doktoral (S3) di lembaga pendidikan dalam negeri dan luar negeri.
“Kerja sama ini juga merupakan terobosan BNI dalam memberikan fasilitas pinjaman untuk membiayai penelitian para dosen, yaitu BNI Fleksi Program Biaya Penelitian Dosen. Ini merupakan fasilitas pinjaman lunak yang diperuntukkan bagi seluruh dosen ITS yang akan dipergunakan sebagai dana penelitian yang telah mendapatkan persetujuan dan rekomendasi dari ITS,” ungkapnya dalam siaran pers, Juma (30/3). [O2]
SP/RUHT SEMIONO
Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Dasuki Amsir (kedua kanan) bersama Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie (kedua kiri), Kepala Kantor Wilayah II Bank BTN Dewi Fitrianingrum (kiri) dan Kepala Cabang Bank BTN Bintaro Jaya Rahmat Priyanto (kanan) pada acara peresmian Kantor Cabang Bank BTN Bintaro Jaya, di Tangerang Selatan, baru-baru ini.
Kantor Cabang Baru BTN
ANTARA FOTO/AUDY ALWI
Direktur Community Financial Services (CFS) Maybank Indonesia Jenny Wiriyanto (kanan) bersama Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fadjar Hutomo (kiri) dan Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia Pungky P Wibowo menunjukkan replika Kartu ATM/Debit Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) saat peluncurannya, di Jakarta, Kamis (29/3).
Maybank Dukung Bekraf
[JAKARTA] Memanfaatkan libur Paskah di Jawa Timur, usai peresmian ruas tol Ngawi Wilangan (29/3), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau dua bendungan yang tengah dibangun, Bendo di Kabupaten Ponorogo dan Tukul di Kabupaten Pacitan.
Pembangunan kedua bendungan dimaksudkan agar jumlah tampungan air di Indonesia terus bertambah sesuai dengan amanat Nawacita untuk memenuhi
ketahanan pangan dan ketahanan air. Pembangunan 65 bendungan menjadi program strategis nasional pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
“Salah satu yang tengah dibangun adalah Bendungan Bendo yang kapasitasnya cukup besar, bisa menampung 43 juta meter kubik (m3) untuk suplai irigasi di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo seluas 7.800 ha. Ditargetkan selesai akhir tahun 2019,” kata Basuki
saat meninjau pembangunan Bendungan Bendo di Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (30/3).
Manfaat lainnya untuk air baku sebesar 780 liter/detik, pembangkit listrik 4 MW dan pengendalian banjir kota dan Kabupaten Madiun. Bendungan dengan tinggi 71 meter membendung Sungai Keyang. Pembangunannya dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp 709,4 miliar. [E8]
Dua Proyek Bendungan di Jatim Selesai 2019