wayang golek dan ludruk lejitkan ronny adhikarya sebagai ... · doktor komunikasi lulusan usa kedua...

1
Wayang Golek dan Ludruk Lejitkan Ronny Adhikarya Sebagai Pakar Ilmu Komunikasi Dikirim oleh prasetyafisip pada 06 September 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 776 Ronny Adhikarya Siapa yang mengira bahwa Ronny Adhikarya, Ph.D, mantan staf peneliti East-West Center atau Communication institute di bawah pimpinan langsung Prof. Wilbur Scharmm (seorang pakar komunikasi dan disebut “ayah dari studi komunikasi”), ini pada awalnya tidak mengetahui apa itu Komunikasi. “Awalnya saya tidak tahu siapa itu Wilbur Scharmm, apa itu komunikasi,” ucap Ronny. Doktor komunikasi lulusan USA kedua dari Indonesia setelah Prof. Alwi Dahlan ini membagikan kisah perjalanannya dari yang awalnya tidak mengenal apa itu komunikasi sampai menjadi salah satu tokoh komunikasi Indonesia, Selasa (4/9/2018). Bertempat di Nuswantara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Ronny menyampaikan kuliah yang bertema ‘Pengaruh Ilmu Komunikasi Untuk Tacit Knowledge dan Penerapan Praktis Ronny Adhikarya (1970-2018). Salah satu risetnya yang yang bertema Komunikasi Pembangunan dengan memanfaatkan media tradisional seperti wayang golek dan ludruk menjadi media pembangunan, berhasil membawa namanya menjadi tokoh komunikasi Indonesia. “Dulu radio belum meluas di Indonesia. Maka dari itu saya pelajari media tradisional seperti wayang golek dan ludruk sebagai media pembangunan”, tutur Ronny. Meskipun Ronny pada awalnya tidak memiliki banyak pengetahuan tentang ilmu komunikasi, tetapi saat umurnya 15-16 tahun dia sudah menjadi aktifis dan wartawan . Hal tersebut yang kemudian membawanya menjadi Kolaborator dan Doctoral Advise dari Prof, Everett Rogers di Standford University. (Rafdi/Humas FISIP/Humas UB)

Upload: buinhan

Post on 10-Aug-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Wayang Golek dan Ludruk Lejitkan Ronny Adhikarya Sebagai Pakar Ilmu Komunikasi

Dikirim oleh prasetyafisip pada 06 September 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 776

Ronny Adhikarya

Siapa yang mengira bahwa Ronny Adhikarya, Ph.D, mantan staf peneliti East-West Center atau Communication institute di bawah pimpinan langsung Prof. Wilbur Scharmm (seorang pakar komunikasi dan disebut “ayah dari studi komunikasi”), ini pada awalnya tidak mengetahui apa itu Komunikasi.

“Awalnya saya tidak tahu siapa itu Wilbur Scharmm, apa itu komunikasi,” ucap Ronny.

Doktor komunikasi lulusan USA kedua dari Indonesia setelah Prof. Alwi Dahlan ini membagikan kisah perjalanannya dari yang awalnya tidak mengenal apa itu komunikasi sampai menjadi salah satu tokoh komunikasi Indonesia, Selasa (4/9/2018).

Bertempat di Nuswantara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Ronny menyampaikan kuliah yang bertema ‘Pengaruh Ilmu Komunikasi Untuk Tacit Knowledge dan Penerapan Praktis Ronny Adhikarya (1970-2018).

Salah satu risetnya yang yang bertema Komunikasi Pembangunan dengan memanfaatkan media tradisional seperti wayang golek dan ludruk menjadi media pembangunan, berhasil membawa namanya menjadi tokoh komunikasi Indonesia.

“Dulu radio belum meluas di Indonesia. Maka dari itu saya pelajari media tradisional seperti wayang golek dan ludruk sebagai media pembangunan”, tutur Ronny.

Meskipun Ronny pada awalnya tidak memiliki banyak pengetahuan tentang ilmu komunikasi, tetapi saat umurnya 15-16 tahun dia sudah menjadi aktifis dan wartawan .

Hal tersebut yang kemudian membawanya menjadi Kolaborator dan Doctoral Advise dari Prof, Everett Rogers di Standford University. (Rafdi/Humas FISIP/Humas UB)