PENGELOLAAN KARBOHIDRAT PADAPENDERITA DIABETES

Didi C. Chalil(Dosen Pranata Indonesia)

chalildidi@gmail.com

ABSTRACT

Carbohydrates are the main energy source of the bod, is a nutrient contained in foods composed of elements Carbon (C), Hydrogen (H), and oxygen (O). Carbohydrate sources are very much like rice, corn, wheat etc.

Types of carbohydrates contained in foods are generally divided into 3 types based on its melting sizes: Monosaccharides, Disaccharides and polysaccharides. Polysaccharides in digestible animal foods are called Glycogen. Also in the nutritional science of carbohydrates in bagai be two types of simple carbohydrates and Complex carbohydrates

There are so many carbohydrate sources around us such as:

Source of carbohydrates On Seeds: Rice, corn, wheatSource of Carbohydrates In Fruit: Bananas and all kinds of fruit that

taste sweet.Source of Carbohydrate at Root : Sweet potato, Cassava, Taro,

Potato and others.Carbohydrate Source On Leaves: Green Vegetables.

Carbohydrate-related Diseases

1. Obesity: Excess weight due to excess calories / excess carbohydrates

2. Diabetes Militus: Carbohydrate Metabolism Disorders3. Lactose intolerance: lactose metabolism due to lactase enzyme

deficiency.

After eating, our digestive system will break down carbohydrates into sugars or glucose that can be absorbed by the bloodstream. These substances are very important for the energy source of your body's cells. Blood drains this sugar substance to the body's cells to make it energy.

1

However, this sugar substance must pass through a 'door' to enter the cells. The hormone that plays a role in opening the 'door' is insulin. Insulin is produced by the pancreas. After entering the cell, this sugar substance will be burned into energy that you can use. More sugar will be stored in the liver for later use.

Here's the range of normal blood sugar levels in the body:

Before meals: 80 - 125 mg / dL.Two hours after eating: less than 180 mg / dL.After not eating (fasting) for at least eight hours: less than 110 mg / dL.By bedtime: 100 - 140 mg / dL.

Keeping your blood sugar level to normal is very important. High blood sugar (hypoglycemia) or high (hyperglycemia) can have a negative impact on your body. If your blood sugar is below 70 mg / dL then you have hypoglycemia. You are said to have hyperglycemia if your blood sugar level is more than 200 mg / dL.

Why should Diabetes be recognizable?

Early detection is important to determine the potential for diabetes. If it is already severe, complications of the disease will lead to severe and difficult to overcome.

Examples of complications include:

- Disorders of the nerves and blood vessels- Paralysis- Hypoglycemia (blood sugar levels too low)- Impotence- Heart disease & stroke- Blindness

2

PENDAHULUAN

Karbohidrat didalam tubuh akan dipecah menjadi glucose (glukosa atau gula) dan darah akan membawa glucose (gula) keseluruh tubuh kita dan diserap tubuh dan diolah menjadi energi.

Sedangkan keseimbangan atau dengan kata lain jumlah glucose (gula) yang dibutuhkan oleh tubuh kita akan dikendalikan oleh insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Jika pankreas ini tidak bisa atau hanya menghasilkan insulin sangat sedikit, maka kadar glucose (gula) didalam darah kita akan berkelebihan dan ini disebut dengan gula darah tinggi. Gula darah yang tinggi biasanya lebih populer disebut Diabetes atau Kencing Manis.

Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling berlimpah dan ekonomis di dunia ini dan karbohidrat memberikan energi yang terbaik untuk berbagai fungsi tubuh manusia. Makanan penghasil energi bisa berasal dari karbohidrat, lemak, atau protein, tetapi karbohidrat tetap merupakan sumber energi yang terbaik. Bagi seorang penyandang Diabetes, harus menghindari makanan berkarbohidrat tinggi.

Metabolisme karbohidrat dan diabetes mellitus adalah dua mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan antara metabolisme karbohidrat dan diabetes mellitus dijelaskan oleh keberadaan hormon insulin. Penderita diabetes mellitus mengalami kerusakan dalam produksi maupun sistem kerja insulin, sedangkan insulin sangat dibutuhkan dalam melakukan regulasi metabolisme karbohidrat. Akibatnya, penderita diabetes mellitus akan mengalami gangguan pada metabolisme karbohidrat

Penyusun melakukan penelitian terhadap seberapa besar pengaruh Karbohidrat dari Nasi Putih, Nasi merah, Ubi Jalar, Mie Pasta dan Kentang serta perkembangan glukosa darah ketika berpuasa dengan memakai Diet Keto. Harapan jurnal penelitian ini dapat menuntun penyandang diabetes untuk cermat memilih makanan yang akan dikonsumsi apakah mengandung karbohidrat tinggi atau rendah.

3

PEMBAHASAN

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.

Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

Namun, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

Banyak sekali sumber-sumber karbohidrat yang terdapat disekitar kita seperti :

1. Sumber karbohidrat Pada Biji Beras, jagung, gandum

2. Sumber karbohidrat Pada Buah : Pisang dan semua jenis buah yang rasanya manis.

3. Sumber Karbohidrat Pada Akar/umbi : Ubi jalar, Ubi kayu, Keladi, Kentang dan lain lain.

4. Sumber karbohidrat Pada Daun : Sayur-sayuran berwarna Hijau.

4

Fungsi karbohidrat bagi tubuh

1. Sebagai sumber Energi utama tubuhIni merupakan Fungsi karbohidrat yang utama yang berperan sebagai pasokan energi tubuh, setiap gram Karbohidrat mengandung 4 kalori.

2. Cadangan Energi dalam otot dan hatiKeberadaan karbohidrat didalam tubuh manusia, sebagian terdapat dalam darah sebagai glukosa untuk energi tubuh, sebagian terdapat pada Hati dan jaringan otot yang diubah menjadi Glikogen, dan sebagiannya lagi Diubah menjadi lemak dan disimpan didalam jaringan otot yang berfungsi sebagai cadangan energi tubuh.

3. Untuk memperlancar pencernaanKarbohidrat juga berfungsi untuk memperlancar peristaltik usus dan memudahkan pembuangan feses, selain itu karbohidrat yang tidak dapat dicerna seperti serat bisa memberikan rasa kenyang.

4. Sebagai pemanis alamiKarbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis alami pada makanan khususnya Disakarida dan jenis karbohidrat Monosakarida

Cukup banyak jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Berikut ini makanan karbohidrat, diantaranya

1. Nasi Putih

Nasi putih merupakan salah satu makanan pokok orang Indonesia. Bahkan, kebanyakan orang Indonesia tidak merasa sudah makan kalau belum makan nasi putih. Tidak heran jika Indonesia merupakan salah satu negara yang konsumsi nasi putihnya paling besar di dunia.

Namun, saat ini beberapa orang mencoba untuk mengganti nasi putih dengan makanan lain. Biasanya mereka menghindari nasi putih karena ingin menurunkan berat badan atau bagi orang yang menderita diabetes melitus untuk menjaga kadar gula darahnya. Nasi putih dapat menyumbang kenaikan berat badan, tetapi ini semua tergantung dari berapa banyak Anda mengonsumsinya dalam sehari.

Nasi putih merupakan salah satu makanan dengan index glikemic tinggi sehingga nasi putih ini sangat mudah dan cepat untuk dipecah menjadi gula yang akan diserap tubuh. Akibatnya akan membuat kadar glukosa darah padapenderita diabetes akan cepat naik secara significant

Dalam 100 gram beras putih mentah terkandung sekitar 80 gram karbohidrat, tetapi dalam 100 gram nasi putih hanya terkandung sekitar 28

5

gram karbohidrat karena beratnya bertambah besar dengan air sewaktu proses memasak. Dalam penelitian, ditemukan bahwa nasi putih mengakibatkan tambahan glukosa darah yang paling tinggi dibandingkan makanan karbohidrat yang lain

2. Nasi Merah

Kandungan dengan serat tinggi membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik disamping juga mengandung magnesium, zat besi, vitamin B, B2, B3 dan B6. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat LDL tanpa mengurangi kolesterol baik HDL. Beras berah ini juga salah satu makanan alternatif mengurangi resiko diabetes

3. Kentang

Sumber karbohidrat Kentang mempunyai kandungan pati yang tinggi yang menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Jadi tidaklah heran bila sebagian orang dapat menahan lapar hingga siang hari hanya dengan sarapan Kentang

4. Ubi Jalar

Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita Diabetes, termasuk penderita sakit maag, obesitas dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung dalam Ubi Jalar berupa serat, mangaan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, C dan vitamin B6. Ubi Jalar juga kaya akan Beta karoten yang merupakan antioksidan yang banyak ditemukan pada sayuran-hijau.

5. Jagung

Jagung merupakan makanan pokok untuk daerah Madura dan Nusa Tenggara Timur. Rasanya yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada daerah-daerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung. Dengan cara praktis Anda dapat mencoba memakannya dengan cara direbus atau dibakar.

6. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang, kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu lama. Kacang dan polong kaya akan folic acid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat kompleks. Pastikan kita

6

menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet, bukan yang sudah diolah dalam kaleng atau kemasan beku.

7. Buah-buahan segar

Buah-buahan mengandung gula alami fruktosa yang tidak membuat tubuh gemuk. Selain itu juga mengandung mineral dan kaya nutrisi tapi tidak mengandung banyak kalori. Meskipun buah umumnya mengandung karbohidrat sederhana dan lemak, tapi juga kaya serat sehingga bereaksi seperti karbohidrat kompleks ketika dicerna.

8. Apel

Buah apel adalah karbohidrat yang sehat dan rendah kalori. Nutrisi yang terkandung di dalamnya seperti kalsium, vitamin C, vitamin A, folat, vitamin K dan kalium. Apel sangat baik dimakan bagi penderita asma, mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung serta menyehatkan pencernaan.

9. Sayuran Hijau

Bayam, kubis, brokoli dan semua jenis sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat sehat dan berkalori rendah. Sayuran hijau juga mengandung kalsium dan vitamin K serta merupakan jenis karbohidrat yang direkomendasikan untuk penderita diabetes. Sayuran ini juga dikenal bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker. Nutrisi penting dalam sayuran berdaun hijau adalah vitamin C, kalium, magnesium dan asam folat.

10. Oatmeal

Oatmeal memiliki kadar glycemic index yang rendah (tidak meningkatkan level insulin) sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 3/4 cangkir susu skim rendah lemak dan 1 sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau kismis.

11. Pasta

Spaghetti, fettuccini, fusilli, cocciolini atau macaroni adalah beberapa bentuk pasta yang biasa kita temui. Pasta sebenarnya berasal dari tepung terigu yang diolah dan menghasilkan bentuk kering yang beraneka ragam. Biasa diolah dengan cara dipanggang, direbus kemudian ditambahkan saus misalnya bolognaise atau carbonara

7

Kita harus tetap menjaga keseimbangan karena Pasta ini juga mempunyai karbohidrat tinggi yang kurang baik untuk penderita Diabetes termasuk Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu contoh terlalu banyak konsumsi karbohidrat.

Sel-sel tubuh kita membutuhkan energi untuk bekerja. Kita makan untuk mendapatkan energi dari makanan. Apapun yang kita makan memiliki Karbohidrat, Protein dan Lemak sebagai zat energi menyediakan. Diet sehat mengandung hampir 60% Karbohidrat,Protein 20% dan lemak 20%. Setelah makan, komponen Karbohidratmakanan dipecah ke glukosa dalam usus kita. glukosa ini mencapai di darah & kemudian ke sel-sel tubuh.

Di dalam sistem pencernaan dan juga usus halus, semua jenis karbohidrat yang dikomsumsi akan terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian diabsorbsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses metabolisme. Sel-sel yang terdapat dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa, dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi. Proses metabolisme glukosa yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan kontribusi hampir lebih dari 50% bagi ketersediaan energi di dalam tubuh, karbohidrat yang telah terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan berfungsi sebagai sumber energi utama.

Glukosa ini perlu untuk masuk kedalam sel untuk menyediakan energi. Tapi glukosa tidak bisa masuk dalam sel tanpa bantuan, yang disebut insulin. Insulin adalah hormon terus menerus dilepaskan dari pankreas & insulin ini membutuhkan glukosa dalam sel. Makanan diubah menjadi glukosa & glukosa ini disediakan untuk sel-sel tubuh dengan bantuan insulin.

Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh dikarenakan ketidakmampuan tubuh membuat atau menyuplai hormon insulin yang menyebabkan terjadinya peningkatan gula darah melebihi nilai normal. Di kalangan masyarakat luas, penyakit ini lebih dikenal dengan penyakit gula atau kencing manis. Gejalanya sangat bervariasi, diabetes mellitus dapat timbul secara perlahan-lahan sehingga pasien tidak menyadari akan adanya perubahan seperti minum yang menjadi lebih banyak, buang air kecil atau berat badan yang menurun.

Diabetes mellitus dibagi menjadi dua tipe, yaitu :

8

a.  Diabetes mellitus tipe I, disebabkan karena rusaknya sel-sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik/faktor keturunan.

b.  Diabetes meliitus tipe II, disebabkan karena rusaknya reseptor insulin. Tidak seperti tipe 1 diabetes melitus, resistensi insulin umumnya "post-reseptor", yang berarti itu adalah masalah dengan sel-sel yang merespon insulin daripada masalah dengan produksi insulin.

Insulin ini adalah hormon yang diproduksi di pankreas kita. Ada sekresi insulin terus menerus oleh pankreas dari lahir sampai mati. Setiap kali kita makan, glukosa masuk dalam darah dan sebagai per masuknya glukosa; kuantitas insulin yang dihasilkan oleh pankreas meningkat. Ini jumlah ekstra Insulin kemudian menggeser glukosa datang dari makanan ke dalam sel-sel tubuh di mana ia digunakan untuk menyediakan energi. Jika pankreas kita tidak menghasilkan jumlah yang cukup insulin atau insulin beredar dalam darah bekerja kurang efektif, kemudian setelah makan makanan, glukosa masuk dalam darah tetapi tidak bisa digeser ke sel-sel tubuh dan dengan demikian tingkat mulai naik dalam darah dan tahap ini disebut sebagai Diabetes .

Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas dan berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah dengan cara :

a.  Meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membran sel ke dalam sel lemak dan sel otot.

b.  Mencegah pemecahan glikogen yang sudah tersedia dalam organ hati.

c.   Meningkatkan pemasukan glukosa dari darah ke sel-sel hati.d.   Meningkatkan penyimpanan glukosa sebagai glikogen.e.   Menekan kecepatan glukoneogenesis

Jadi pada diabetes, di satu sisi sel tubuh kekurangan glukosa dan pada glukosa sisi lain beredar dalam tingkat tinggi dalam darah & akan dikonversi menjadi berbagai bahan kimia yang merusak mata, ginjal, saraf, jantung. Tujuan mengobati diabetes adalah untuk menjaga jumlah yang diinginkan insulin dalam darah, sehingga untuk menjaga tingkat glukosa dalam rentang normal. Setiap strategi pengobatan, yang dapat menjaga tingkat insulin dalam jumlah yang diperlukan, akan membantu dalam menjaga tingkat glukosa dalam rentang normal.

9

Gambar 1. Test Glukosa Darah

Tabel 1. Ukuran kadar glukosa

Kita perhatikan pada tabel 1 bahwa kadar glukosa normal pada kondisi :

- Puasa 80.- 109 mg/dl- 2 jam setelah makan 80 - 144 mg/dl

10

dan pada kondisi pre-diabetes :

- Puasa 110 - 125 mg/dl- 2 jam setelah makan 145 – 179 mg/dl

Dan pada kondisi diabetes

- Puasa > 126 mg/dl- 2 jam setelah makan > 180 mg/dl

PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan memakai Alat Test Glukosa darah merk On Call (gambar 1), dilakukan pelbagai test pada kondisi berpuasa dan ada juga beberapa test awal (berpuasa) dahulu, lalu makan makanan karbohidrat, menunggu selama pp 2 jam, lalu ditest lagi dan hasil test pp 2 jam dikurangi kondisi awal, merupakan kenaikan glukosa darah akibat makan makanan karbohidrat tersebut.

Mulai dari Diet Keto dilakukan puasa selama16 jam yang dimulai sejak jam 20.00 malam s/d jam 12.00 siang esok harinya, selama puasa hanya diperkenankan minum Teh hijau (tanpa gula), Virgin Coconut Oil (VCO) dan air putih saja, selama penelitian IH (imunerator honey) tidak dipakai.

1. Penelitian mulai dilakukan sejak tanggal 15 Juli 2017, saat puasa dan 2 jam setelah makan dan senam prolanis (program pengelolaan penyakit kronis) yang diadakan oleh Puskesmas Kelurahan Duren Jaya Bekasi.Test saat Puasa : 129 mg/dl (diabetes)Test 2 jam setelah makan : 253 mg/dl (diabetes)Makanan : lontong dan kue Kenaikan glukosa = 253 -129 = 124 mg/dl

2. Penelitian ke 2 dilakukan tanggal 27 Juli 2017Test saat Puasa 119 mg/dl (pre diabetes)Test 2 jam setelah makan 199 mg/dl (diabetes)Makanan : Nasi Padang (nasi putih)Kenaikan glukosa = 199 – 119 = 80 mg/dl

3. Penelitian ke 3 dilakukan tanggal 29 Juli 2017Test saat Puasa 125 mg/dl (pre diabetes)Test 2 jam setelah makan 195 mg/dl (diabetes)Makanan : Mie PastaKenaikan glukosa = 195 – 125 = 70 mg/dl

11

4. Penelitian ke 4 dilakukan tanggal 30 Juli 2017Test saat Puasa 116 mg/dl (pre diabetes)

5. Penelitian ke 5 dilakukan tanggal 31 Juli 2017Test saat Puasa 133 mg/dl (diabetes)

6.Penelitian ke 6 dilakukan tanggal 1 Agustus 2017Test saat Puasa 144 mg/dl (diabetes)

7.Penelitian ke 7 dilakukan tanggal 3 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 111 mg/dl (pre diabetes)

8.Penelitian ke 8 dilakukan tanggal 4 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 115 mg/dl (pre diabetes)

9.Penelitian ke 9 dilakukan tanggal 5 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 129 mg/dl (diabetes)

10. Penelitian ke 10 dilakukan tanggal 6 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 127 mg/dl (diabetes)

11. Penelitian ke 11 dilakukan tanggal 7 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 113 mg/dl (pre diabetes)

12.Penelitian ke 12 dilakukan tanggal 8 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 132 mg/dl (diabetes)

13. Penelitian ke 13 dilakukan tanggal 9 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 111 mg/dl (pre diabetes)

14.Penelitian ke 14 dilakukan tanggal 10 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 171 mg/dl (diabetes)

15.Penelitian ke 15 dilakukan tanggal 11 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 129 mg/dl (diabetes)

16.Penelitian ke 16 dilakukan tanggal 12 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 114 mg/dl (pre diabetes)Test 2 jam setelah makan 142 mg/dl (normal)Makanan : UBI JALAR dan TelurKenaikan glukosa = 142 – 114 = 28 mg/dl

17. Penelitian ke 17 dilakukan tanggal 13 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 117 mg/dl (pre diabetes)Test 2 jam setelah makan 151 mg/dl (pre diabetes)Makanan : NASI MERAH dan Telur

12

Kenaikan glukosa = 151 – 117 = 34 mg/dl

18. Penelitian ke 18 dilakukan tanggal 14 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 137 mg/dl (diabetes)Test 2 jam setelah makan 111 mg/dl (Normal)Makanan : IKAN DAN TELUR (tanpa karbohidrat)Kenaikan glukosa = 111 – 137 = -26 (tidak ada kenaikan)

19. Penelitian ke 19 dilakukan tanggal 16 Agustus 2017Test saat Puasa 120 mg/dl (pre diabetes)

20. Penelitian ke 20 dilakukan tanggal 17 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 126 mg/dl (diabetes)

21. Penelitian ke 21 dilakukan tanggal 18 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 136 mg/dl (diabetes)

22. Penelitian ke 22 dilakukan tanggal 19 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 104 mg/dl (NORMAL)

23. Penelitian ke 23 dilakukan tanggal 20 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 98 mg/dl (NORMAL)

24. Penelitian ke 24 dilakukan tanggal 21 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 104 mg/dl (NORMAL)

25. Penelitian ke 25 dilakukan tanggal 22 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 102 mg/dl (NORMAL)Test 2 jam setelah makan 124 mg/dl (NORMAL)Makanan : TELUR & 3 PCS KENTANGKenaikan glukosa = 124 – 102 = 22 mg/dl

26. Penelitian ke 26 dilakukan tanggal 23 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 114 mg/dl (pre diabetes)

27. Penelitian ke 27 dilakukan tanggal 24 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 101 mg/dl (NORMAL)

28. Penelitian ke 28 dilakukan tanggal 25 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 92 mg/dl (NORMAL)Test 2 jam setelah makan 98 mg/dl (NORMAL)Makanan : KRUPUK Kenaikan glukosa = 98 – 92 = 6 mg/dl

29. Penelitian ke 29 dilakukan tanggal 26 Agustus 2017Test Sewaktu (saat di Jogja) 126 mg/dl (Normal)

13

30. Penelitian ke 30 dilakukan tanggal 27 Agustus 2017Test Sewaktu (saat di Bekasi) 124 mg/dl (Normal)

31. Penelitian ke 31 dilakukan tanggal 28 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 114 mg/dl (pre diabetes)

32. Penelitian ke 32 dilakukan tanggal 29 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 118 mg/dl (pre diabetes)

33. Penelitian ke 33 dilakukan tanggal 30 Agustus 2017Test saat Puasa (Diet Keto) 103 mg/dl (NORMAL)Test 2 jam setelah makan 134mg/dl (NORMAL)Makanan : KENTANG + SAYURAN + TELUR Kenaikan glukosa = 134 - 103 = 31 mg/dl

Perhatikan diagram 1 (halaman 15) hasil pembacaan test glukosa darah, pergerakan glukosa dalam keadaan puasa mayoritas pada range antara 100-150 mg/dl yang menunjukkan bahwa penulis memang pada keadaan Pre-diabetes, tetapi dengan aplikasi Diet Keto, sudah menunjukkan beberapa hasil test dibawah 100 mg/dl dan ini berarti suatu kemajuan.

Bila kita lihat urutan dari makanan yang menyebabkan timbulnya glukosa darah mulai dari :

1. Kue dan lontong : 124 mg/dl test tgl 15-07-2017 2. Nasi Putih : 80 mg/dl test tgl 27-07-20173. Mie Pasta 70 mg/dl test tgl 29-07-20174. Ubi Jalar + Telur 28 mg/dl test tgl 12-08- 20175. Nasi Merah + Telur 34 mg/dl test tgl 13-08- 20176. Telur dan Ikan/ayam 0 mg/dl test tgl 14-08- 20177. Telur dan 3 pcs kentang 22 mg/dl test tgl 22-08-20178. Krupuk 6 mg/dl test tgl 25-08-20179. Kentang+sayuran+telur 31 mg/dl test tgl 30-08-2017

Ternyata Telur dan Ikan/daging ayam tidak mengandung karbohidrat samasekali sehingga Menu makanan untuk pasien diabetes bisa dikelola sebagai berikut :

1. Hari Pertama : Ubi Jalar + Sayuran + Telur2. Hari Kedua : Nasi Merah + Ikan : 3. Hari Ketiga : Kentang + Sayuran + Telur4. Hari keempat: Ubi Jalar + daging ayam5. Hari kelima : Nasi Merah + Sayuran + Telur6. Hari keenam : Kentang + Ikan ............ demikian seterusnya

14

Diagram 1. Hasil pembacaan test glukosa darah

15