martuadaniel10.files.wordpress.com€¦ · web viewperkembangan teknologi informasi menjadi salah...
TRANSCRIPT
ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NOMENSEN
PEMATANG SIANTARProposal
OLEH
NAMA : MARTUA DANIEL RUMAHORBO
NIM : 120709031
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN
INFORMASI S-1
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT, Alhamdulillah, karena
hanya dengan ridho, rahmat, petunjuk, dam bimbingan-Nya penulis dapat
menyelesaikan proposal tugas analisis perancangan dan perkembangan sistem ini.
Selama penyusunan proposal dan laporan ini, penulis banyak menemukan
kesulitan – kesulitan yang merupakan hal yang wajar dalam setiap tugas yang
diberikan.
Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis
mendapat berkah dan balasan dari Tuhan.
Penulis menyadari bahwa proposal dan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan proposal dan laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Medan, 17 April 2015
Penulis,
Martua Daniel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu pemicu
terjadinya perubahan terhadap kebutuhan suatu sistem informasi yang efisien
dan efektif. Hal ini tidak lepas dari tempat penyimpanan data – data yang
digunakan untuk keperluan manajemen maupun yang berhubungan dengan
transaksi sehingga mudah dalam pengelolaannya. Setiap bentuk sistem
pengembangan memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, hal ini
tidak lepas dari proses analisis dan perancangan sistem informasi yang baik.
Pada perancangan sistem dan pengembangannya terdapat beberapa model
yang dapat digunakan salah satu model pengembangan sistem adalah
Waterfall.
Perpustakaan merupakan salah satu tempat yang paling sering
dikunjungi karena banyaknya sumber ilmu yang melimpah yang terdapat di
dalamnya. Perpustakaan Nomensen Pematangsiantar adalah salah satu
perpustakaan khusus yang ada di Indonesia yang melakukan pelayanan
informasi baik melalui koleksi, kegiatan dan juga pengenalan kebudayaannya
kepada penggunanya.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam proposal ini dirumuskan “ bagaimana
menganalisis, merancancang, dan mengembangkan sistem perpustakaan pada
perpustakaan Konsulat Jendral Jepang, Medan menggunakan sistem
pengembangan Waterfall? “
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah antara lain :
1.Rancangan dan pengembangan sistem menggunakan model waterfall.
2.Data yang digunakan hanya meliputi proses pelayanan yang diberikan di
perpustakaan Universitas Nomensen Pematangsiantar.
1.3. Tujuan
Tujuan dari analisis perancangan dan pengembangan sistem pada
perpustakaan Konsulat Jendral Jepang ini adalah :
1. Mengetahui proses pemodelan pengembangan sistem Waterfall.
2. Membuat rancangan sistem perpustakaan agar dapat dimanfaatkan untuk
proses pembuatan sistem perpustakaan.
3. Dapat mengembangkan hasil analisis dan perancangan sistem
menggunakan model pengembangan Waterfall.
Analisa Penyebab dan Pengaruh Tujuan Peningkatan Sistem
Masalah Penyebab dan
Pengaruh
Tujuan Sistem Batasan Sistem
sistem layanan
yang masih
manual
• Penggunan
mencari
koleksi secara
manual
• Pengguna
hanya
membaca
mana yang
dekat
– Menjadikan
sistem
pelayanan
perpustakaan
menjadi
otomasi.
Pelayanan dan pencarian
dengannya
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu
sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan –
permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi
dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan – perbaikannya. Analisi sistem ditujukan untuk menemukan
kelemahan – kelemahan sebuah sistem sehingga dapat mengusulkan
perbaikannya (Jogiyanto, 1999:129). Tujuan utamanya adalah untuk
memahami sistem dan masalah yang ada, untuk menguraikan kebutuhan
informasi dan untuk menetapkan prioritas pekerjaan sistem selanjutnya.
Terdapat empat tahap atau langkah umum dalam analisis sistem :
1. Survei sistem berjalan.
2. Mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai.
3. Mengidentifikasi kebutuhan sistem yang perlu untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
4. Penyajian laporan analisis sistem.
Dalam memahami kerja dari sistem yang ada dari beberapa tugas
yang perlu dilakukan, sebagai berikut :
a. Menentukan Jenis Penelitian
b. Merencanakan Jadwal Penelitian
c. Membuat Penugasan Penelitian
d. Membuat Agenda Wawancara
e. Mengumpulkan Hasil Penelitian
2.2. Peran Analisis Sistem
Peran penganalisis sistem :
1. Sebagai seorang konsultan
2. Sebagai ahli pendukung
3. Sebagai agen perubahan
Analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data
atau aliran data secara sistematis memproses atau mentransformasi data,
menyimpan data, dan menghasilkan output informasi. Selanjutnya analisis
digunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan
peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan
sistem informasi terkomputerisasi.
2.3. Strategi – Strategi untuk Menganalisis Sistem
Terdapat beberapa strategi atau teknik untuk melakukan analisis
sistem:
– Analisis terstruktur Modern (Modern Structured Analysis)
– Perekayasaan Informasi (Information Engineering)
– Pembuatan Prototipe (Prototyping)
– Pengembangan aplikasi Bersama( Joint Application Development)
– Perancangan Ulang Proses Bisnis( Business Process Redisign)
– Analisis Berorientasi Obyek (Object- Oriented Analysis)
2.4. Langkah – Langkah Analisis Sistem
Langkah – langkah dalam menganalisis sistem yaitu :
1. Identify (identifikasi masalah)
2.Understand (memahami kerja dari sistem yang ada)
3.Analyze (menganalisa sistem)
4.Report (membuat laporan hasil analisis)
2.5. Perancangan Sistem
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what?
Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain
berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan
pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1.Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man,
machines, material, money dan methods.
2.Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai
selama fase analisis sistem.
3.Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4.Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card,
atau computer base.
5.Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify,
arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6.Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.
Langkah dasar dalam proses desain:
1.Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya
berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi
dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2.Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model),
berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan
fungsional sebagai unit sistem.
3.Menerapkan kendala – kendala organisasi (applying organizational
contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem
yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan
fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost,
instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah
model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan
total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4.Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing
activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output.
Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan
sistem (system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan
output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun
field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk
mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang
disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan
diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk
memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung,
estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang
ekstrim
i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan
data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
5.Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk
manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk
tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan
desain sistem.
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang
akan diajukan.
c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk
mengimplementasikan dan merawat sistem.d. Mengidentifikasi asumsi kritis
dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap
desain sistem akhir.
2.6. Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain, antara lain :
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource
mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif
terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang
memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional)
yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain
per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem
fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage,
data retrival, information report dan data processing controls.
Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem
informasi:
1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem
informasi.
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk
me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit
langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak
dimasukkan lagi ke sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil
dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari
kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di
kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses
selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah
aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali
ada kendala sistem.
11. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk
keperluan audit.
13. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke
basis data.
14. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
15. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara
periodik.
16. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan
terakhir.
2.7. Waterfall
Waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak
yang mengusulkan pendekatan kepada perangakt lunak sistematik dan
sekuensial yang mulai pada tingkat kemajuan system pada seluruh analisis,
design, kode , pengujian dan pemeliharaan.
Kunci agar model waterfall ini berhasil dengan baik adalah dengan
mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan
pengembang harus setuju bahwa waterfall dibangun untuk mendefinisikan
kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat
lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah
ditentukan.
Keunggulan dan Kelemahan Waterfall
Keunggulan waterfall adalah:
1. kualitas dari system yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh
pelaksanaannya secara bertahap. Sehinggat tidak terfokus pada tahapan tertentu.
2. dokumen pengembangan system sangat terorganisir, karena setiap fase harus
terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase
atau tahapan akan memiliki dokumen tertentu.
3. metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno,
daripada menggunakan pemdekatan asal-asalan. Selain itu , metode ini juga masih
masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik.
Kelemahan waterfall adalah :
1. diperluakan manajemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat
dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
2. kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika diketahui sejak awal
pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
3. pelangan sulit menyatakan kebutuhan secara ekspilsit sehingga tidak dapat
mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan
4. pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori.
Iterasi sering terjadi meyebabkan masalah baru
Salah satu sumber belajar yang paling penting adalah Pepustakaan . Mulai daritenaga kependidikan, peserta didik maupun staff peyelenggara perpustakaanmemperoleh kesempatan seluas-luas nya untuk memperdalam pengetahuandengan memanfaatkan bahan perpustakaan yang diperlukan baik yang berkaitandengan ilmu pengetahuan maupun untuk hiburan.Sebagai sumber informasi, perpustakaan perpustakaan perguruan tinggimemerlukan koleksi untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.
Koleksi pada perpustakaan perpustakaan perguruan tinggi dianalogikan sebagaibahan bakar kendaraan agar dapat beroperasi mencapai tujuannya. Kurikulumyang dinamis, serta proses belajar yang berdasarkan integrasi dan koordinasimemerlukan sumber sumber pengetahuan yang luas dan beraneka seperti : bukupelajaran berkala, pamphlet, gambar, peta, klipping dan bahan bahan audio visualyang seluruhnya dapat dapat diperoleh di perpustakaan.Oleh karena itu, keberadaan dan ketersediaan koleksi pada perpustakaanmerupakan hal yang pokok karena tanpa koleksi, kegiatan di perpustakaan tidakdapat berjalan.
Salah satu jenis koleksi di perpustakaan adalah koleksi buku. Pada mayoritasperpustakaan sekolah, koleksi buku merupakan koleksi yang paling seringdijumpai diantara koleksi-koleksi lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwakeberadaan koleksi buku belum dapat ditinggalkan oleh perpustakaan perguruantinggi maupun koleksi elektronik pada masa kini sudah menjadi alternative barumengingat keberadaan nya tidak begitu memakan tempat. Satu alas an lagidiantara banyak alas an mengapa koleksi buku mendominasi koleksi perpustakaanperguruan tinggi disebabkan system pembelajaran disekolah masih menggunakanbuku buku teks dan pendukung yang masih banyak diterbitkan oleh penerbit.Agar dapat dimanfaatkan dengan baik,jam buka Perpustakaan universitas HKBP Nomensen pematangsiantar dimualaipada pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 15:30 WIB dari hari senin sampaisabtu dan melayani 5.0000 mahasiswa.
Perpustakaan Universitas HKBP Nomensen dikelola 3 orang staff perpustakaan.Berdasarkan Laporan Akhir Tahun Perpustkaan Perpustakaan HKBP Nomensenpematangsiantar, jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaanadalah sebanyak 9.700 judul dan 7.000 eksemplar.Salah satu pemanfaatan perpustakaan yang paling sering dilakukan oleh penggunaadalah pemanfaatan koleksi buku. Dari seluruh koleksi HKBP Nomensenpematangsiantar, koleksi buku merupakan koleksi yang paling banyak jumlahnya.Oleh karena itu Penulis tertarik untuk meneliti pemanfaatan koleksi bukuperpustakaan oleh siswa SMA 1 Pematang Siantar sehinggan nantinya diketahui
fasilitas di universitas HKBP Nomensen pematangsiantar terdapat 3komputer, meja belajar 10 dan bangku sebanyak 30 bangku. Pengadaan bahanpustaka berasal dari pemberian dan hadiah dari mahasiswa, setiap harinyasebanyak 50-60 pengunjung di perpustakaan HKBP Nomensen pematangsiantar
BAB III
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
3.1. Pengenalan Model Pengembangan Sistem
Dalam analisis dan pengembangan sistem ini saya menggunakan
model pengembangan Waterfall. waterfall adalah suatu proses
pengembangan perangkat lunak berurutan, dimana kemajuan dipandang
sebagai terus mengalir kebawah melewati fase fase perencanaan, pemodelan
implementasi dan pengujian.
3.2. Model waterfall
Waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang
mengusulkan pendekatan kepada perangakt lunak sistematik dan sekuensial yang
mulai pada tingkat kemajuan system pada seluruh analisis, design, kode
pengujian dan pemeliharaan.
3.3. Tujuan Waterfall
Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan
model awal software menjadi sebuah sistem yang final dengan penerapan
metode waterfall sebagai acuan kerja divisi teknelogi, maka diperoleh
keuntungan dan kerugian dari waterfall.
3.4. Proses – Proses Pengembangan Waterfall
1. Pengumpulan kebutuhan
developer dan klien akan bertemu terlebih dahulu dan kemudian
menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-
bagian yang akan dibutuhkan berikutnya.
2. Perancangan
perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan tersebut mewakili
semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar
pembuatan waterfall.
3. Evaluasi Waterfall
klien akan mengevaluasi waterfall yang dibuat dan digunakan untuk
memperjelas kebutuhan software.
3.5. Tahapan – Tahapan dalam Mengerjakan Model Pengembangan waterfall
Dalam pengembangan nya metode waterfall memiliki beberapa
tahapan yaitu : analisis kebutuhan ( requirement ), desain system ( system design),
coding dan testing, penerapan program, pemeliharaan.
1. Analisi kebutuhan (Requirement)
Dalam langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan system,
pengumpulan data dalam tahap ini, bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara
atau study literature. Seseorang system analisis akan menggali informasi sebanyak
banyak nya dari user sehingga akan tercipta sebuah system computer yang bisa
melakukan tugas tugas nya yang diinginkan oleh user. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai dat yang
berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan system. Dokumen inilah
yang akan menjadi acuan system analisis untuk menterjemahkan kedalam Bahasa
pemograman.
2. Design system ((Design system)
Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah
perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding.
Proses ini berfokus pada: struktrur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
interfance, algoritma procedural. Tahapan ini akan mengahsilkan dokumen yang
disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer
untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
3. Coding dan testing
Proses ini merupakan penerjemahan design dalam Bahasa yang bisa
dikenali oleh computer. Dilakukan oleh progremer yang akan menerjemahkan
transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara
nyata dalam mengerjakan suatu system. Dalam artian penggunaan computer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap system yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa
diperbaiki.
4. Penerapan program
Penerapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah system.
Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka system yang sudah jadi
akan digunakan oleh user.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karean mengalami kesalahan
\karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan baru, atau karena
pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.