repository.bsi.ac.id · web viewtemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu
Gambar III.1. Tahapan Penelitian
3.2 Instrument Penelitian
Dari hasil penelitian terkait yang telah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu, penulis menggunakan variabel prediktor sebagai instrumen penelitian
penerimaan dan penggunaan aplikasi Gojek.
Berikut adalah gambar metode UTAUT yang telah dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan yang akan peneliti gunakan.
Tahap 1Perencanaan
Tahap 2Pengumpulan
Data
Tahap 3Kesimpulan
dan Penulisan Laporan
Metode : Observasi
Lapangan Studi Pustaka
Temuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka.
Metode : Kuesioner
Perolehan data dalam bentuk dokumen kuesioner yang merupakan data primer dalam penelitian ini.
Metode : Pembuatan
Laporan Skripsi
Menarik kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk laporan skripsi
24
X1
` YX2
X3
X4
Gambar III.2. Metode UTAUT yang digunakan untuk analisa penerimaan dan
penggunaan aplikasi Gojek
Instrument penelitian yang dipakai adalah skala UTAUT menggunakan 5
variabel prediktor. 5 variabel prediktor tersebut adalah ekspektansi kinerja
(performance expectancy), ekspektansi usaha (effort ekspectancy), pengaruh sosial
(social influence), kondisi-kondisi pemfasilatasi (Facilitating Condition), yang
mempengaruhi keperilakuan menggunakan aplikasi (use behavioral). Sedangkan
kedua variabel moderasi yaitu jenis kelamin dan usia tidak dimasukkan, karena
menurut penelitian terdahulu kedua variabel moderasi tersebut tidak berpengaruh
signifikan terhadap keperilakuan dalam menggunakan aplikasi ojek Online.
3.3 Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuesioner
atau angket. Menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah pernyataan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Dan menurut Sugiyono (2008:199)
“Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab”.
Adapun isi kuesioner ini mewakili variabel-variabel yang ada didalam
hipotesis, dan untuk perhitungan statistik peneliti menggunakan skala Likert
dimana skala yang digunakan adalah skala 6 point. Skala 1 merupakan skala yang
Performance Expectancy
Effort Ekspectancy
Social Influence
Facilitating Condition
Use Behavior
25
paling tidak disetujui oleh responden sampai skala 6 yang merupakan skala paling
disetujui oleh responden.
Berikut adalah contoh kuesioner yang akan diberikan pada para pengguna
aplikasi Gojek.
KUESIONER PENGGUNA APLIKASI GOJEK
Nama : …………………………………………………………….Usia : ...............................tahunJenis Kelamin : ( ) Pria ( ) WanitaLokasi Observasi : ( ) Mall ( ) Kantor
( ) Kampus ( ) Sekolah ( ) Lingkungan rumah ( ) Lain-lain .................................................................
NO PERTANYAAN PENDAPAT
1. Performance Expectancy
a.
Menurut saya aplikasi Gojek ini bermanfaat bagi saya untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang saya inginkan
STS SS
b.
Dengan menggunakan aplikasi Gojek saya lebih diuntungkan karena kegiatan yang saya lakukan menjadi cepat terlaksana
STS SS
c.Dengan menggunakan aplikasi Gojek saya jadi lebih mudah mendapatkan driver ojek STS SS
d. Aplikasi Gojek membantu saya dalam meningkatkan kinerja
26
STS SS
2. Effort Expectancy
a. Saya dapat dengan mudah menggunakan aplikasi Gojek STS SS
b. Saya dapat dengan mudah mengoperasikan aplikasi Gojek STS SS
c.Saya dapat dengan mudah mencari dan mengunduh aplikasi Gojek STS SS
d. Saya dapat dengan mudah mempelajari aplikasi Gojek STS SS
3. Social Influence
a.Saya terpengaruh menggunakan aplikasi Gojek karena banyak orang yang juga menggunakan STS SS
b. Saya terpengaruh menggunakan aplikasi Gojek karena orang berpengaruh (seperti atasan ditempat kerja) juga
27
menggunakannya STS SS
c.
Saya terpengaruh menggunakan aplikasi Gojek karena orang-orang terpenting dalam lingkungan saya juga menggunakannya
STS SS
d.
Saya terpengaruh menggunakan aplikasi ini karena mengetahui lewat media sosial (sedang ramai diperbincangkan)
STS SS
4. Facilitating Condition
a.Saya memiliki peralatan yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi Gojek ini. STS SS
b.Saya Memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi ini STS SS
c. Aplikasi ini sesuai dengan kegiatan yang saya lakukan STS SS
28
5. Use Behavior
a. Saya berniat untuk menggunakan aplikasi ini STS SS
b.Saya memprediksikan bahwa saya akan menggunakan aplikasi ini dalam beberapa bulan kedepan STS SS
c.Saya merencanakan untuk menggunakan aplikasi ini dalam beberapa bulan kedepan STS SS
Tabel III.1. Kuesioner Pengguna Aplikasi Gojek
3.3.2 Populasi
Menurut Sugiyono (2010:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah para pengguna
aplikasi gojek yang akan ditemui secara langsung di area pusat perbelanjaan,
kantor, sekolah dan kampus sejumlah 5.000 orang.
3.3.3 Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Nonprobability
Sampling yang definisnya adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
29
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:120). Dalam teknik Nonprobability
Sampling terdapat 6 jenis sampling yaitu sistematik sampling (Systematic
Sampling), sampling kuota (Quota Sampling), sampling aksidental (Incidental
Sampling), Purposive Sampling, Sampling Jenuh atau sampling sensus, dan
Snowball Sampling.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis sampel aksidental yang
pengertiannya menurut Sugiyono (2009:122) “Sampling aksidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang ditemui itu cocok sebagai sumber data”.
Peneliti juga menggunakan teknik klaster untuk menentukan jumlah
sampel yang dibutuhkan dan SPSS untuk menghitung hasil sampling. Definisi
teknik klaster menurut Somantri (2006:80) sampling klaster adalah sampling
dimana unit samplingnya adalah kumpulan atau kelompok (cluster) elemen (unit
observasi). Dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Jumlah Populasi = 5.000
Jumlah Sampel = 500
Dasar Logis Klaster = 100 lokasi (Mall, sekolah, Kantor, Kampus)
Jumlah Responden = 5.000 / 100 = 50 orang responden
Jumlah Klaster = 500 / 50 = 10 lokasi
Tabel III.2. Perhitungan teknik klaster
Dengan demikian peneliti dapat menentukan jumlah lokasi yang akan
digunakan dalam penelitian dan jumlah responden yang akan diteliti dilokasi yang
sudah ditentukan tersebut.
30
3.3.4 Penggunaan Skala Likert
Menurut Djaali (2008:28) skala likert adalah “Skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan”.
Skala pengukuran dalam jawaban kuesioner yang akan dipakai pada
penelitian ini adalah skala Likert, dimana jawaban akan didefinisikan terlebih
dahulu, sehingga dapat menghasilkan sebuah jawaban yang berkualitas dan
berarti. Bentangan jawaban pada skala Likert diberi ukuran 1 sampai 6, dimana
setiap skala memiliki definisi sebagai berikut :
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Netral antara setuju dan tidak
5 = Setuju
6 = Sangat Setuju
3.4 Metode Analisis Data
3.4.1 Model Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Narimawati (2008:5) penegertian analisis regresi linier berganda
adalah “Suatu Analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti
pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan
skala interval”.
Persamaan regresi linier yang umum untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
Y = + 1X1 +2X2+......+ nXn
31
Y = Varibel use behaviour
= Konstanta
X1 = Performance Expectancy
X2 = Effort Expectancy
X3 = Social Influence
X4 = Facilitating Condition
0 =Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y
pada saat variabel bebasnya adalah 0 (X1 dan X2 = 0)
2 = Koefisien regresi multiple variabel bebas X, terhadap varibael
terikat Y, bila variabel lainnya dianggap konstan.
Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode
kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus Regresi Linier Berganda
Sumber : Sugiyono, 2010:279
Arti koefisien adalah jika nilai positif (+), hal tersebut menunjukkan
hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata
lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikut oleh
peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai
negatif (-), menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas
akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.
3.4.2 Uji Reabilitas dan Validitas
Y = na + b1X1 + b2X2
X1Y = aX1 + b1X12 + b1X1X2
X2Y = aX2 + b1X1X2 + b2X2
2
32
Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid,
maka perlu dilakukan pengujian reabilitas dan validitas.
A. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.
Pengukuran reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot
(pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan jawaban nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozalli, 2005:41).
Rumusnya adalah sebagai berikut
Keterangan :
r11 : Reabilitas instrumen
k : Banyaknya soal
b2 : Jumlah varians butir
2t : Varians total
Untuk dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Item pertanyaan dinyatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar
daripada nilai r tabel.
2. Item pernyataan dinyatakan tidak reliabel apabila nilai alpha lebih
kecil daripada nilai r tabel.
B. Uji Validitas
33
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
uji statistik korelasi product moment, yang dikemukakan oleh Karl Pearson,
dengan menggunakan rumus berikut (Morrisan, 2014) :
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
X : Jumlah skor pertanyaan
Y : Jumlah skor total
N : Jumlah responden
Perbandingan nilai r tabel dan nilai t hitung digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan di uji validitas product momen. Kuesioner dinyatakan
valid bila nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel. Sebaliknya kuesioner
dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel.
3.4.3 Uji Normalitas
Menurut Priyatno (2008:28) “Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”. Asumsi normalitas
merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan
(signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan
pengujian secara statistik.
Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan untuk
menentukan kenormalan data dapat diukur dengan melihat angka probabilitasnya
(Asymtotic Significance), yaitu:
a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
34
b. Jika probabilitas < 0,05 maka Populasi tidak berdistribusi secara normal
Uji normalitas juga digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil
berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji
kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
3.4.4 Uji Liniearitas
Uji Liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada
SPSS dengan menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05 atau
5%. (Priyatno, 2008:36).
Hasil Uji dapat dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan
kurang dari 0,05 atau 5%. Jika lebih dari 0,05 atau 5% maka dapat dikatakan tidak
mempunyai hubungan yang linier.
3.4.5 Uji Asumsi Klasik
Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
menggunakan Multiple Linier Regression sebagai alat untuk menganalisis
pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian asumsi klasik yang digunakan
adalah uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas
A. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan memiliki korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2005:91).
Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka
konsekuensinya adalah :
1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
35
Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel
independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang
mengakibatkan standar error-nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk
pengujian ada tidaknya multikolinieritas adalah melihat :
a. Nilai tolerance
b. Variance Inflation Factors (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas menurut Priyatno (2008:39) pada
umumnya jika VIF >5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan
multikolinieritas dengan variabel lainnya, apabila model regresi diperoleh
VIF <5 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
Rumus Variance Inflation Factors (VIF)
Sumber : Gujarati, 2003:351
Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan
meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya. Jika
nilai VIF nya kurang dari 5 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas.
B. Uji Heteroskedaktisitas
Menurut Ghozali (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Situasi Heteroskedastisitas akan
menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan
hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan
demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi
heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.
36
Dengan menggunakan SPSS heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.4.6 Pengujian Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2008:377) “Hipotesis
didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah
yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah pernyataan atau
dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”.
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol
dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Rancangan pengujian hipotesis ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara
variabel independent yaitu Net Interest Margin (NIM) = X1 dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) = X2 terhadap variabel dependen yaitu Return On Assets (ROA) =Y,
hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:
A. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel-variabel
bebas (X) berdampak terhadap variabel (Y), selanjutnya pengujian dilakukan
dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Net Interest Margin
(NIM) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA). Hipotesis
statistik dari penelitian ini adalah :
H0 : 2 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Net Interest
Margin (NIM) terhadap variabel terikat Return On Assets
(ROA).
37
Ha : 2 0 Terdapat hubungan yang signifikan Net Interest Margin
(NIM) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA)
2. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA). Hipotesis
statistik dari penelitian ini adalah :
H0 : 2 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Loan to Deposit
Ratio (LDR) terhadap variabel terikat Return On Assets
(ROA).
Ha : 2 0 Terdapat hubungan yang signifikan Loan to Deposit Ratio
(LDR) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA)
3. Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – 1, untuk
menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan
hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena
dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti dan
merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status
penelitian.
4. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien
korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
Dimana :
r = Korelasi parsial yang ditentukan
n = Jumlah sampel
t = thitung
n – k – 1
t1 = r1y (1 – r1y2)
n – k – 1
t1 = r1y (1 – r1y2)
38
5. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah
dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :
Tolak H0 jika thitung > ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
Tolak H0 jika thitung < ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
Tolak H0 Jika nilai t – sign < 0,05.
B. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X1 dan X2) secara
simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan
dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Net
Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap variabel
terkait.Return On Asset (ROA).
H0 : 1,2 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Net Interest
Margin (NIM) dan Loan to Deposit Rati (LDR) terhadap
variabel terikat Return On Assets (ROA).
Ha : 1,2 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Net Interest
Margin (NIM) dan Loan to Deposit Rati (LDR) terhadap
variabel terikat Return On Assets (ROA).
2. Menentukan nilai signifikansi, yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db =
n – k – 1), untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah
penerimaan dan penolakan
3. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :
Rumus F hitung
R2/kFh =
(1 – R2) (n – k – 1)
39
4. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :
Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.
Tolak H0 jika Fhitung < Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.
Tolak H0 Jika nilai F – sign < 0,05
Gambar III.3. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis