repository.bsi.ac.id · web viewtemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam...

23
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu Gambar III.1. Tahapan Penelitian Tahap 1 Perencanaa n Tahap 2 Pengumpula n Data Tahap 3 Kesimpula n dan Penulisan Metode : Observasi Lapangan Studi Temuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian Metode : Kuesioner Perolehan data dalam bentuk dokumen kuesioner yang merupakan data primer dalam penelitian ini. Metode : Pembuatan Laporan Skripsi Menarik kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk laporan skripsi

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian

Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu

Gambar III.1. Tahapan Penelitian

3.2 Instrument Penelitian

Dari hasil penelitian terkait yang telah dilakukan oleh para peneliti

terdahulu, penulis menggunakan variabel prediktor sebagai instrumen penelitian

penerimaan dan penggunaan aplikasi Gojek.

Berikut adalah gambar metode UTAUT yang telah dimodifikasi sesuai

dengan kebutuhan yang akan peneliti gunakan.

Tahap 1Perencanaan

Tahap 2Pengumpulan

Data

Tahap 3Kesimpulan

dan Penulisan Laporan

Metode : Observasi

Lapangan Studi Pustaka

Temuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka.

Metode : Kuesioner

Perolehan data dalam bentuk dokumen kuesioner yang merupakan data primer dalam penelitian ini.

Metode : Pembuatan

Laporan Skripsi

Menarik kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk laporan skripsi

Page 2: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

24

X1

` YX2

X3

X4

Gambar III.2. Metode UTAUT yang digunakan untuk analisa penerimaan dan

penggunaan aplikasi Gojek

Instrument penelitian yang dipakai adalah skala UTAUT menggunakan 5

variabel prediktor. 5 variabel prediktor tersebut adalah ekspektansi kinerja

(performance expectancy), ekspektansi usaha (effort ekspectancy), pengaruh sosial

(social influence), kondisi-kondisi pemfasilatasi (Facilitating Condition), yang

mempengaruhi keperilakuan menggunakan aplikasi (use behavioral). Sedangkan

kedua variabel moderasi yaitu jenis kelamin dan usia tidak dimasukkan, karena

menurut penelitian terdahulu kedua variabel moderasi tersebut tidak berpengaruh

signifikan terhadap keperilakuan dalam menggunakan aplikasi ojek Online.

3.3 Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuesioner

atau angket. Menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah pernyataan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Dan menurut Sugiyono (2008:199)

“Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab”.

Adapun isi kuesioner ini mewakili variabel-variabel yang ada didalam

hipotesis, dan untuk perhitungan statistik peneliti menggunakan skala Likert

dimana skala yang digunakan adalah skala 6 point. Skala 1 merupakan skala yang

Performance Expectancy

Effort Ekspectancy

Social Influence

Facilitating Condition

Use Behavior

Page 3: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

25

paling tidak disetujui oleh responden sampai skala 6 yang merupakan skala paling

disetujui oleh responden.

Berikut adalah contoh kuesioner yang akan diberikan pada para pengguna

aplikasi Gojek.

KUESIONER PENGGUNA APLIKASI GOJEK

Nama : …………………………………………………………….Usia : ...............................tahunJenis Kelamin : ( ) Pria ( ) WanitaLokasi Observasi : ( ) Mall ( ) Kantor

( ) Kampus ( ) Sekolah ( ) Lingkungan rumah ( ) Lain-lain .................................................................

NO PERTANYAAN PENDAPAT

1. Performance Expectancy

a.

Menurut saya aplikasi Gojek ini bermanfaat bagi saya untuk mencapai tujuan dari kegiatan yang saya inginkan

STS SS

b.

Dengan menggunakan aplikasi Gojek saya lebih diuntungkan karena kegiatan yang saya lakukan menjadi cepat terlaksana

STS SS

c.Dengan menggunakan aplikasi Gojek saya jadi lebih mudah mendapatkan driver ojek STS SS

d. Aplikasi Gojek membantu saya dalam meningkatkan kinerja

Page 4: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

26

STS SS

2. Effort Expectancy

a. Saya dapat dengan mudah menggunakan aplikasi Gojek STS SS

b. Saya dapat dengan mudah mengoperasikan aplikasi Gojek STS SS

c.Saya dapat dengan mudah mencari dan mengunduh aplikasi Gojek STS SS

d. Saya dapat dengan mudah mempelajari aplikasi Gojek STS SS

3. Social Influence

a.Saya terpengaruh menggunakan aplikasi Gojek karena banyak orang yang juga menggunakan STS SS

b. Saya terpengaruh menggunakan aplikasi Gojek karena orang berpengaruh (seperti atasan ditempat kerja) juga

Page 5: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

27

menggunakannya STS SS

c.

Saya terpengaruh menggunakan aplikasi Gojek karena orang-orang terpenting dalam lingkungan saya juga menggunakannya

STS SS

d.

Saya terpengaruh menggunakan aplikasi ini karena mengetahui lewat media sosial (sedang ramai diperbincangkan)

STS SS

4. Facilitating Condition

a.Saya memiliki peralatan yang diperlukan untuk menggunakan aplikasi Gojek ini. STS SS

b.Saya Memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk mengoperasikan aplikasi ini STS SS

c. Aplikasi ini sesuai dengan kegiatan yang saya lakukan STS SS

Page 6: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

28

5. Use Behavior

a. Saya berniat untuk menggunakan aplikasi ini STS SS

b.Saya memprediksikan bahwa saya akan menggunakan aplikasi ini dalam beberapa bulan kedepan STS SS

c.Saya merencanakan untuk menggunakan aplikasi ini dalam beberapa bulan kedepan STS SS

Tabel III.1. Kuesioner Pengguna Aplikasi Gojek

3.3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah para pengguna

aplikasi gojek yang akan ditemui secara langsung di area pusat perbelanjaan,

kantor, sekolah dan kampus sejumlah 5.000 orang.

3.3.3 Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Nonprobability

Sampling yang definisnya adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

Page 7: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

29

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:120). Dalam teknik Nonprobability

Sampling terdapat 6 jenis sampling yaitu sistematik sampling (Systematic

Sampling), sampling kuota (Quota Sampling), sampling aksidental (Incidental

Sampling), Purposive Sampling, Sampling Jenuh atau sampling sensus, dan

Snowball Sampling.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis sampel aksidental yang

pengertiannya menurut Sugiyono (2009:122) “Sampling aksidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang ditemui itu cocok sebagai sumber data”.

Peneliti juga menggunakan teknik klaster untuk menentukan jumlah

sampel yang dibutuhkan dan SPSS untuk menghitung hasil sampling. Definisi

teknik klaster menurut Somantri (2006:80) sampling klaster adalah sampling

dimana unit samplingnya adalah kumpulan atau kelompok (cluster) elemen (unit

observasi). Dengan cara perhitungan sebagai berikut :

Jumlah Populasi = 5.000

Jumlah Sampel = 500

Dasar Logis Klaster = 100 lokasi (Mall, sekolah, Kantor, Kampus)

Jumlah Responden = 5.000 / 100 = 50 orang responden

Jumlah Klaster = 500 / 50 = 10 lokasi

Tabel III.2. Perhitungan teknik klaster

Dengan demikian peneliti dapat menentukan jumlah lokasi yang akan

digunakan dalam penelitian dan jumlah responden yang akan diteliti dilokasi yang

sudah ditentukan tersebut.

Page 8: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

30

3.3.4 Penggunaan Skala Likert

Menurut Djaali (2008:28) skala likert adalah “Skala yang dapat

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan”.

Skala pengukuran dalam jawaban kuesioner yang akan dipakai pada

penelitian ini adalah skala Likert, dimana jawaban akan didefinisikan terlebih

dahulu, sehingga dapat menghasilkan sebuah jawaban yang berkualitas dan

berarti. Bentangan jawaban pada skala Likert diberi ukuran 1 sampai 6, dimana

setiap skala memiliki definisi sebagai berikut :

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Kurang setuju

4 = Netral antara setuju dan tidak

5 = Setuju

6 = Sangat Setuju

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Model Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Narimawati (2008:5) penegertian analisis regresi linier berganda

adalah “Suatu Analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti

pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan

skala interval”.

Persamaan regresi linier yang umum untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

Y = + 1X1 +2X2+......+ nXn

Page 9: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

31

Y = Varibel use behaviour

= Konstanta

X1 = Performance Expectancy

X2 = Effort Expectancy

X3 = Social Influence

X4 = Facilitating Condition

0 =Konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y

pada saat variabel bebasnya adalah 0 (X1 dan X2 = 0)

2 = Koefisien regresi multiple variabel bebas X, terhadap varibael

terikat Y, bila variabel lainnya dianggap konstan.

Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode

kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rumus Regresi Linier Berganda

Sumber : Sugiyono, 2010:279

Arti koefisien adalah jika nilai positif (+), hal tersebut menunjukkan

hubungan yang searah antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata

lain peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikut oleh

peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai

negatif (-), menunjukkan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Dengan kata lain setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas

akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat, dan sebaliknya.

3.4.2 Uji Reabilitas dan Validitas

Y = na + b1X1 + b2X2

X1Y = aX1 + b1X12 + b1X1X2

X2Y = aX2 + b1X1X2 + b2X2

2

Page 10: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

32

Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid,

maka perlu dilakukan pengujian reabilitas dan validitas.

A. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot

(pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian

hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan jawaban nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozalli, 2005:41).

Rumusnya adalah sebagai berikut

Keterangan :

r11 : Reabilitas instrumen

k : Banyaknya soal

b2 : Jumlah varians butir

2t : Varians total

Untuk dasar pengambilan keputusannya adalah :

1. Item pertanyaan dinyatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar

daripada nilai r tabel.

2. Item pernyataan dinyatakan tidak reliabel apabila nilai alpha lebih

kecil daripada nilai r tabel.

B. Uji Validitas

Page 11: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

33

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

uji statistik korelasi product moment, yang dikemukakan oleh Karl Pearson,

dengan menggunakan rumus berikut (Morrisan, 2014) :

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

X : Jumlah skor pertanyaan

Y : Jumlah skor total

N : Jumlah responden

Perbandingan nilai r tabel dan nilai t hitung digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan di uji validitas product momen. Kuesioner dinyatakan

valid bila nilai r hitung lebih besar daripada nilai r tabel. Sebaliknya kuesioner

dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel.

3.4.3 Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2008:28) “Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”. Asumsi normalitas

merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan

(signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan

pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan untuk

menentukan kenormalan data dapat diukur dengan melihat angka probabilitasnya

(Asymtotic Significance), yaitu:

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.

Page 12: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

34

b. Jika probabilitas < 0,05 maka Populasi tidak berdistribusi secara normal

Uji normalitas juga digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil

berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji

kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.

3.4.4 Uji Liniearitas

Uji Liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian pada

SPSS dengan menggunakan Test For Linieritas pada taraf signifikan 0,05 atau

5%. (Priyatno, 2008:36).

Hasil Uji dapat dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan

kurang dari 0,05 atau 5%. Jika lebih dari 0,05 atau 5% maka dapat dikatakan tidak

mempunyai hubungan yang linier.

3.4.5 Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum

menggunakan Multiple Linier Regression sebagai alat untuk menganalisis

pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Pengujian asumsi klasik yang digunakan

adalah uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas

A. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan memiliki korelasi antar variabel bebas (variabel independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2005:91).

Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka

konsekuensinya adalah :

1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Page 13: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

35

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel

independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang

mengakibatkan standar error-nya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk

pengujian ada tidaknya multikolinieritas adalah melihat :

a. Nilai tolerance

b. Variance Inflation Factors (VIF), nilai cutoff yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinieritas menurut Priyatno (2008:39) pada

umumnya jika VIF >5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinieritas dengan variabel lainnya, apabila model regresi diperoleh

VIF <5 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

Rumus Variance Inflation Factors (VIF)

Sumber : Gujarati, 2003:351

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan

meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya. Jika

nilai VIF nya kurang dari 5 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas.

B. Uji Heteroskedaktisitas

Menurut Ghozali (2005:105) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Situasi Heteroskedastisitas akan

menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan

hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan

demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi

heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Page 14: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

36

Dengan menggunakan SPSS heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan

melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.4.6 Pengujian Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2008:377) “Hipotesis

didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah

yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah pernyataan atau

dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”.

Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol

dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,

perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.

Rancangan pengujian hipotesis ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara

variabel independent yaitu Net Interest Margin (NIM) = X1 dan Loan to Deposit

Ratio (LDR) = X2 terhadap variabel dependen yaitu Return On Assets (ROA) =Y,

hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:

A. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Untuk menguji apakah ada hubungan signifikan dari variabel-variabel

bebas (X) berdampak terhadap variabel (Y), selanjutnya pengujian dilakukan

dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Net Interest Margin

(NIM) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA). Hipotesis

statistik dari penelitian ini adalah :

H0 : 2 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Net Interest

Margin (NIM) terhadap variabel terikat Return On Assets

(ROA).

Page 15: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

37

Ha : 2 0 Terdapat hubungan yang signifikan Net Interest Margin

(NIM) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA)

2. Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA). Hipotesis

statistik dari penelitian ini adalah :

H0 : 2 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Loan to Deposit

Ratio (LDR) terhadap variabel terikat Return On Assets

(ROA).

Ha : 2 0 Terdapat hubungan yang signifikan Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap variabel terikat Return On Assets (ROA)

3. Menentukan tingkat signifikan.

Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – 1, untuk

menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan

hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena

dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel-variabel yang diteliti dan

merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam status

penelitian.

4. Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien

korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :

Dimana :

r = Korelasi parsial yang ditentukan

n = Jumlah sampel

t = thitung

n – k – 1

t1 = r1y (1 – r1y2)

n – k – 1

t1 = r1y (1 – r1y2)

Page 16: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

38

5. Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya hipotesis setelah

dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan kriteria :

Tolak H0 jika thitung > ttabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

Tolak H0 jika thitung < ttabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

Tolak H0 Jika nilai t – sign < 0,05.

B. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas (X1 dan X2) secara

simultan berdampak terhadap variabel terikat (Y) maka pengujian dilakukan

dengan menggunakan uji statistik F dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas Net

Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap variabel

terkait.Return On Asset (ROA).

H0 : 1,2 = 0 Tidak terdapat hubungan yang signifikan Net Interest

Margin (NIM) dan Loan to Deposit Rati (LDR) terhadap

variabel terikat Return On Assets (ROA).

Ha : 1,2 0 Terdapat hubungan yang signifikan antara Net Interest

Margin (NIM) dan Loan to Deposit Rati (LDR) terhadap

variabel terikat Return On Assets (ROA).

2. Menentukan nilai signifikansi, yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db =

n – k – 1), untuk mengetahui daerah Ftabel sebagai batas daerah

penerimaan dan penolakan

3. Selanjutnya menghitung nilai Fhitung sebagai berikut :

Rumus F hitung

R2/kFh =

(1 – R2) (n – k – 1)

Page 17: repository.bsi.ac.id · Web viewTemuan berupa latar belakang masalah yang layak untuk dikaji dalam penelitian terkait. Dan melakukan studi pustaka. Metode : Observasi Lapangan Studi

39

4. Hasil Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria :

Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien positif.

Tolak H0 jika Fhitung < Ftabel pada alpha 5% untuk koefisien negatif.

Tolak H0 Jika nilai F – sign < 0,05

Gambar III.3. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis