wound healing and suture material

26
Tugas Wound Healing & Suture Material Disusun Oleh : DRYAN ARIAPRATITA 1102010083 Pembimbing : dr. Husodo Dewo Adi , Sp.OT Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet Garut 2016

Upload: dry

Post on 11-Jul-2016

34 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

sregsg

TRANSCRIPT

Page 1: Wound Healing and Suture Material

Tugas

Wound Healing & Suture Material

Disusun Oleh :DRYAN ARIAPRATITA

1102010083

Pembimbing :dr. Husodo Dewo Adi , Sp.OT

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu BedahRumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet

Garut2016

Page 2: Wound Healing and Suture Material

WOUND HEALING

Proses penyembuhan luka terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh dalam proses perawatan yaitu dengan melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan dan hal ini tentunya akan sangat membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan yang telah rusak atau mengalami luka.

Fase penyembuhan luka dalam sebuah proses luka adalah melalui 3 fase atau 3 tahap penyembuhan luka yaitu :1. Fase InflamasiFase inflamasi ini akan berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira – kira hari kelima. Pembuluh darah yang terputus pada luka yang diderita tersebut akan menyebabkan perdarahan dan tubuh dalam hal ini akan berusaha menghentikannya dengan cara vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi), dan reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket, dan bersama dengan jala fibrin yang terbentuk membekukan darah yang keluar dari pembuluh darah. Sementara itu terjadi reaksi inflamasi. Sel mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamine yang meningkatkan permeabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi cairan, penyebukan sel radang, disertai vasodilatasi setempat yang menyebabkan udem dan pembengkakan. Tanda dan gejala klinik reaksi radang menjadi jelas berupa warna kemerahan karena kapiler melebar (rubor), suhu hangat (kalor), rasa nyeri (dolor), dan pembengkakan (tumor).

Aktifitas seluler yang terjadi adalah pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah (diapedesis) menuju luka karena daya kemotaksis. Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik yang membantu mencerna bakteri dan kotoran luka. Limfosit dan monosit yang kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan kotoran luka dan bakteri (fagositosis). Fase ini disebut juga fase lamban karena reaksi pembentukan kolagen baru sedikit dan luka hanya dipertautkan oleh fibrin yang amat lemah.

2. Fase Proliferasi.Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang menonjol adalah proses proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira – kira

Page 3: Wound Healing and Suture Material

akhir minggu ketiga. Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi, menghasilkan mukopolisakarida, asama aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka.

Pada fase ini serat dibentuk dan dihancurkan kembali untuk penyesuaian diri dengan tegangan pada luka yang cenderung mengerut. Sifat ini, bersama dengan sifat kontraktil miofibroblast, menyebabkan tarikan pada tepi luka. Pada akhir fase ini kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal. Nantinya, dalam proses penyudahan kekuatan serat kolagen bertambah karena ikatan intramolekul dan antar molekul. Pada fase fibroplasia ini, luka dipenuhi sel radang, fibroblast, dan kolagen, membentuk jaringan berwarna kemerahan dengan permukaan yang berbenjol halus yang disebut jaringan granulasi. Epitel tepi luka yang terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yang terbentuk dari proses mitosis.

Proses migrasi hanya bisa terjadi ke arah yang lebih rendah atau datar, sebab epitel tak dapat bermigrasi ke arah yang lebih tinggi. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka. Dengan tertutupnya permukaan luka, proses fibroplasia dengan pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti dan mulailah proses pematangan dalam fase penyudahan.

3. Fase Penyudahan (Remodelling).Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi, dan akhirnya perupaan kembali jaringan yang baru terbentuk. Fase ini dapat berlangsung berbulan – bulan dan dinyatakan berkahir kalau semua tanda radang sudah lenyap. Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yang menjadi abnormal karena proses penyembuhan. Odema dan sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap dan sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang ada. Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis, dan lemas serta mudah digerakkan dari dasar. Terlihat pengerutan maksimal pada luka. Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3-6 bulan setelah penyembuhan.

Page 4: Wound Healing and Suture Material

PENDAHULUAN

PENGETAHUAN Penjahitan luka diperlukan dalam ilmu bedah karena pembedahan membuat luka sayatandan penjahitan bertujuan untuk menyatukan kembali jaringan yang terputus serta meningkatkan proses penyambungan dan penyembuhan jaringan dan juga mencegah luka terbuka yang akan mengakibatkan masuknya mikroorganisme / infeksi.Material penjahitan yang berkualiatas adalah yang meliputi sarat-sarat tertentu. Yang pertama adalah kenyamanan untuk digunakan atau untuk dipegang. Lalu pengamanan yang cukup pada setiap alat. Harus selalu steril. Cukup elastik. Bukan terbuat dari bahn yang reaktif. Kekuatan yang cukup untuk penyembuhan luka. Kemampuan untuk biodegradasi kimia untuk menceah perusakan dari benda asing.

Page 5: Wound Healing and Suture Material

MATERIAL SUTURE

Penggunaan alat dan Material penjahitan yang berkualiatas adalah yang meliputi syarat-syarat tertentu. Yang pertama adalah kenyamanan untuk digunakan atau untuk dipegang. Lalu pengamanan yang cukup pada setiap alat. Harus selalu steril. Cukup elastik. Bukan terbuat dari bahan yang reaktif. Kekuatan yang cukup untuk penyembuhan luka. Kemampuan untuk biodegradasi kimia untuk menceah perusakan dari benda asing.II.1. INSTRUMEN1. Needle holderNama lainnya pemegang jarum atau nald voeder. Jenis yang digunakan bervariasi, yaitu tipe Crille wood (bentuknya seperti klem) dan tipe Mathew Kusten (bentuk segitiga). Guna needle holder ini pada penjahitan sebagai pemegang jarum jahit dan sebagai penyimpul benang.

                                                    Tipe Crille wood    

Page 6: Wound Healing and Suture Material

                                                                                                Tipe Mathew Kusten

Needle Holder2. Gunting Gunting BenangAda dua macam gunting benang yaitu gunting benang yang bengkok dan lurus yang kegunaannya untuk memotong benang operasi, merapikan luka. Penyediaan masing-

Page 7: Wound Healing and Suture Material

masing satu buah.

Gunting DiseksiGunting ini ada dua jenis, yaitu lurus dan bengkok. Ujungnya biasanya runcing. Terdapat dua yang sering digunakan, yaitu tipe Mayo dan tipe Metzenbaum. Kegunaan gunting ini adalah untuk membuka jaringan, membebaskan tumor kecil dari jaringan sekitarnya, untuk esksplorasi dan merapikan luka.

dissecting scissors

Page 8: Wound Healing and Suture Material

Gunting perban/pembalutKegunaan adalah untuk menggunting pembalut dan plester.

Page 9: Wound Healing and Suture Material

3. Pisau Bedah Terdiri atas dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade). Pada pisau bedah model lama, mata pisau dan gagang bersatu, sehingga bila mata pisau tumpul harus diasah kembali. Pada model baru, mata pisau dapat diganti. Biasanya mata pisau hanya untuk sekali pakai. Terdapat dua nomor gagang pisau yang sering dipakai, yaitu gagang nomor 4 (untuk mata pisau besar) dan gagang nomor 3 (untuk mata pisau kecil). Guna pisau bedah ini adalah untuk menyayat berbagai organ /bagian tubuh. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.

Page 10: Wound Healing and Suture Material

4. Klem (Clamp) Klem arteri pean. Ada dua jenis, yaitu yang lurus dan bengkok. Kegunaannya adalah untuk hemostasis terutama untuk jaringan tipis dan lunak.

Page 11: Wound Healing and Suture Material

Klem Kocher. Ada dua jenis yaitu klem yang lurus dan yang bengkok. Tidak ditujukan untuk hemostasis. Sifat khasnya adalah mempunyai gigi pada ujungnya (mirip gigi pada pinset sirurgis). Gunanya adalah untuk menjepit jaringan, terutama agar jaringan tidak meleset dari klem, dan hal ini dimungkinkan dengan adanya gigi pada ujung klem.

Klem Mosquito. Mirip dengan klem arteri pean, tetapi ukuranya lebih kecil. Penggunaannya dalah untuk hemostasis terutama untuk jaringan tipis dan lunak.

Page 12: Wound Healing and Suture Material

Klem Allis. Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor kecil.

Klem Babcock. Penggunaanya adalah untuk menjepit tumor yang agak besar dan rapuh.

Page 13: Wound Healing and Suture Material

Towel clamp (Doek klem). Penggunaanya adalah untuk menjepit doek/kain operasi.

5. Retraktor (Wound Hook) Retraktor langenbeck. Penggunaannya adalah menguakkan luka.

US army double ended retractor. Penggunaannya untuk menguakkan luka.

Retraktor volkman. Penggunaannya adalah untuk menguakkan luka. Pemakaian retractor disesuaikan dengan lebar luka. Ada yang mempunyai dua gigi, 3 gigi, dan 4 gigi. 2 gigi untuk luka kecil, 4 gigi untuk luka besar. Terdapat pula retractor bergigi tumpul.

Page 14: Wound Healing and Suture Material

6. Jarum Banyak sekali jenisnya. Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampak segitiga agar mudah mengiris kulit (scherpe nald). Sedang untuk menjahit otot dipakai yang berpenampang bulat (round nald). Ada yang berbentuk setengah lingkaran dan ada pula yang berbentuk seperempat lingkaran. Penggunaannya adalah untuk menjahit luka dan menjahit oragn rusak lainnya. Penyediaan disesuaikan kebutuhan.

▪ Jarum bedah berfungsi untuk mengantarkan benang pada saat melakukan penjahitan luka operasi.

KlasifikasiPemilihan jarum bedah antara lain : jarum yang digunakan agar berperan aktif dalam penyembuhan luka dan tidak merubah atau merusak jaringan tubuh. Bentuk, ukuran, dan rancangan jarum dipilih yang sesuai dengan prosedur operasi. Terdapat 2 macam jarum bedah dilihat dari penggunaan benang yaitu berupa jarum lepas dan jarum atraumatik

Jarum lepas Memerlukan waktu penyambungan benang dengan jarum Memerlukan re–

sterilisasi Memerlukan perawatan ujung jarum Resiko jarum berkarat Resiko benang terlepas dari jarum Pemilihan jarum harus tepat dengan benang

oJarum bedah atraumatik

Benang bedah menyatu dengan jarum sekaligus Penyambungan benang bedah dengan jarum secara channelateau drilled

Page 15: Wound Healing and Suture Material

Benang tunggal sehingga menimbulkan trauma yang minimal pada jaringan Dijamin steril dan bebas karat Sekali pakai dibuang sehingga tidak perlu sterilisasi

Struktur jarum bedah.

gambar stuktur jarum bedah

▪ Bagian – bagian dari jarum bedah, terdiri atas:1. Ujung jarum ( point of needle )2. Badan / Batang ( body / shat needle )3. Mata jarum ( eye needle )

Page 16: Wound Healing and Suture Material

UJUNG JARUM ( point of needle )

1. Taper. Ujung jarum taper dengan batang bulat atau empat persegi cocok digunakan untuk menjahit daerah aponeurosis, otot, saraf, peritoneum, pembuluh darah, katup.

2. Blunt. blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk menjahit daerah usus besar, ginjal, limpa, hati

3. Triangular. Ujung segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi. Bisa dipakai untuk menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon.

4. Tapercut. Ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan batang gepeng, bisa digunakan untuk menjahit fascia, ligaments, uterus, rongga mulut, dan sebagainya.

BADAN ATAU BATANG ( body / shat of needle )

Straight. Digunakan untuk daerah kulit, nervus, GI track, tendon, pembuluh darah, dan sebagainya.

Halfcurved. Digunakan untuk kulit ( tetapi jarang dipakai)

Curved dibagi atas: 1/4 circle – mata, bedah mikro 3/8 circle – dipakai pada hampir seluruh tubuh 1/2 circle – dipakai pada hampir seluruh tubuh 5/8 circle – traktus urinarius dan system reproduksi

Combine needle – daerah mata bagian anterior

MATA JARUM ( eye needle ), Terbagi atas :▪ Rolled end▪ Drilled end▪ Regular eye▪ Spring eye▪ Spring double eyes

Page 17: Wound Healing and Suture Material

7. Pinset Pinset sirurgis. Penggunaanya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahitan luka, member tanda pada kulit sebelum memulai insisi. Pinset anatomis. Penggunaanya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak.

8. Benang

BENANG BEDAH

DefenisiBenang bedah ( suture ) adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk ligasi (Mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat / menyatukan jaringan )

Spesifikasi material benang bedah :

▪ Steril, harus steril sewaktu digunakan.▪ Diketahui kekuatan untuk memegang jaringan ( tensil strength ) yang sesuai jenis

material benang.▪ Diketahui massa penyerapan ( absorption rate ) yaitu lamanya benang habis diserap

tubuh

Page 18: Wound Healing and Suture Material

▪ Simpul aman, diketahui jumlah minimal tali simpul yang aman untuk setiap jenis benang, artinya tetap tersimpul selama proses penyembuhan luka.

▪ Mudah untuk digunakan.▪ Dapat digunakan untuk segala jenis operasi.▪ Reaksi / trauma jaringan yang minimal, diameter benang bedah yang dianjurkan

dipergunakan adalah ukuran terkecil yang paling aman untuk setiap jenis jaringan yang dijahit, massa material benang dan reaksi jaringan sekecil mungkin.

Ukuran benang bedah disepakati adalah sebagai berikut :

Ukuran terbesar adalah 1 dan ukuran terkecil adalah 11-0 atau 12-0. Ukuran dimulai dari nomor 1 dan ukuran bertambah besar dengan bertambah 1,

sedangkan apabila ukuran bertambah kecil maka ditambah 0. Ukuran benang system Eropa ( metric gauge ) adalah metric 0,1 ( 0,010 – 0,019

mm ) sampai metric 10 ( 1,00 – 1,09 ). ukuran benang system Amerika ( imperial gauge ) ukuran 11-0 ( 0,010 – 0,019 )

sampai ukuran 7 ( 1,00 – 1,09 ). Dalam kemasan selain dicantumkan diameter juga panjang benang dalam cm.

Klasifikasi benang bedah

▪ Berdasarkan keberadaannya didalam tubuh pasien dibagi atas : Diserap ( absorbable sutures ) Merupakan jenis benang yang materialnya dibuat dari jaringan collagen mamalia

sehat atau dari sintetik polimer. Material di dalam tubuh akan diserap yang lamanya bervariasi, sehingga tidak ada benda asing yang tertinggal di dalam tubuh

Tidak diserap ( non ansorbable sutures ) Merupakan benang yang dibuat dari material yang tahan terhadap enzim

penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi penolakan selama bertahun – tahun.

Kelebihan dari benang ini adalah dapat memegang jaringan secara permanen. Kekurangan dari benang ini adalah benang ini menjadi benda asing yang tertinggal didalam tubuh dan kemungkinan akan menjadi fistel

▪ Berdasarkan materi / bahan, dibagi atas :Bahan alami, dibagi atas :

Diserap ( absorbable ) Dibuat dari collagen yang berasal dari lapisan sub. Mukosa usus domba dan

serabut collagen tendon flexor sapi. Contoh : Surgical catgut plain : Berasal dari lapisan sub. Mukosa usus domba dan serabut

Page 19: Wound Healing and Suture Material

collagen tendon flexor sapi tanpa campuran. Surgical catgut chromic : Berasal dari lapisan sub. Mukosa usus domba dan

serabut collagen tendon flexor sapi dicampur dengan chromic aci Tidak diserap ( non ansorbable sutures ) Jenis ini terbuat dari linen, ulat sutra ( silk ) seperti surgical silk, virgin silk dan

dari kapas ( cotton ) seperti surgical cotton. Ada juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai tensil strength yang sangat kuat, contoh : metalik sutures ( stainless steel )

Bahan sintetis ( buatan ), dibagi atas : Diserap ( absorbable ) Terbuat dari sintetik polimer, sehingga mudah diserap oleh tubuh secara

hidrolisis dan waktu penyerapan oleh tubuh mudah diprediksi,

contoh :1. Polyglactin 9102. Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state (Coated Vicryl®)3. Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state (Vicryl Rapide®)4. Poliglikolik5. Polyglecaprone 25 (Monocryl®)6. Polydioxanone (PDS II®)

Tidak diserap ( non absorbable ) Terbuat dari bahan buatan ( sintetis ) dan dibuat sedemikian rupa sehingga

reaksi jaringan yang timbul sangat kecil,contoh :

1. Polypropamide (Ethilon®)2. Polypropylene (Prolene®)3. Polyester (Mersilene®)

▪ Berdasarkan penampang benang, dibagi atas :

Monofilamen ( satu helai )Terbuat dari satu lembar benang, tidak meneyerap cairan ( non capilarity )Keuntungan : Kelebihan dari jenis ini adalah permukaan benang rata dan halus, tidak memungkinkan terjadinya nodus infeksi dan tidak menjadi tempat tumbuhnya mikroba.Kelemahan : Kelemahannya adalah memerlukan penanganan simpul yang khusus karena relatif cukup kaku dan tidak sekuat multifilament.Contoh : Catgut, PDS, dan Prolene

MultifilamenTerbuat dari bebeapa filament atau lembar bahan benang yang dipilih menjadi satu.Keuntungan : Kelebihan jenis ini adalah benang lebih kuat dari monofilament, lembut dan teratur serta mudah digunakan.Kerugian : Kelemahannya adalah karena ada rongga maka dapat menjadi tempat

Page 20: Wound Healing and Suture Material

menempelnya mokroba dan sedikit tersendat pada saat melalui jaringan.Contoh : Vicryl, Silk, Ethibond

Pemilihan material benang bedah oleh para ahli bedah didasarkan atas :

Karakteristik biologi dari material dalam jaringan yaitu diserap atau tidak diserap dan bersifat capilarity atau non capilarity.karakteristik dan penyembuhan jaringan.Lokasi dan panjang dari sayatan yang menjadi pertimbangan kosmetik.Ada tidaknya infeksi, kontaminasi dan drainese. Pertimbangan ini mengingat kemungkinan benang akan menjadi pembentukan jaringan granulasi dan proses yang menjadi rongga ( sinus ) atau menjadi inti pengerasan yang kemungkinan berbentuk batu apabila dipakai pada operasi kandung kemih atau kandung empedu.Problem pasien seperti kegemukan, debil, umur penyakit lain yang mengganggu proses penyembuhan yang lebih lama sehingga memerlukan penguatan yang lebih lama.Karakteristik fisik dari material benang untuk menembus jaringan, pengikatan simpul dan juga alasan khusus tiap ahli bedah. Seide/ silkTerbuat dari serabut-serabut sutera, terdiri dari 70% serabut protein dan 30% bahan tambahan berupa perekat. Warnanya hitam dan putih. Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat. Tidak diserap tubuh. Pada penggunaan di sebelah luar maka benang harus dibuka kembali.Tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari nomor 00000 (5 nol merupakan ukuran paling kecil untuk bag bedah) hingga nomor 3 (yang merupakan ukuran paling besar). Yang paling sering dipakai adalah nomor 00 (2 nol) dan 0 (1 nol) dan nomor satu. Semakin besar banyak nol nya semakin kecil benangnyaKegunaannya adalah untuk menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (terutama arteri besar), sebagai teugel (kendali).Benang harus steril, sebab bila tidak akan menjadi sarang kuman (fokus infeksi), sebeb kuman terlindung di dalam jahitan benang, sedang benangnya sendiri tidak dapat diserap tubuh. Plain catgutAsal katanya adalah cat (kucing) dan gut (usus). Dahulu benang ini dibuat dari usus kucing, tapi saat ini dibuat dari usus domba atau usus sapi. Bersifat dapat diserap oleh tubuh, penyerapan berlangsung dalam waktu 7-10 hari, dan warnanya putih dan kekuningan.Tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 00000 (5 nol yang merupakan ukuran paling kecil) hingga nomor 3 (merupakn ukuran yang terbesar). Sering digunakan nomor 000 (3 nol), 00 (2 nol), 0 (1 nol), nomor 1 dan nomor 2.Kegunaannya adalah untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan

Page 21: Wound Healing and Suture Material

dapat pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama untuk daerah longgar (perut,wajah) yang tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan mengembang, bila disimpulkan 2 kali akan terbuka kembali. Plain catgut tidak boleh terendam dalam lisol karena akan mengembang dan menjadi lunak, sehingga tidak dapat digunakan. Chromic catgutBerbeda dengan plain catgut, sebelum benang dipintal ditambahkan krom. Dengan adanya krom ini, maka benang akn menjadi lebih keras dan kuat, serta penyerapannnya lebih lama, yaitu 20-40 hari. Warnanya coklat dan kebiruan. Benang ini tersedia dalam ukuran 000 (3 nol merupakan ukuran yang paling kecil) hingga nomor 3.Penggunaannya pada penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu sepuluh hari, untuk menjahit tendo pada penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera dilakukan. Nilon. (Dafilon,monosof,dermalonEthilon)Merupakan benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum jahit) dan terbuat dari nilon, leboh kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh, dan tidak menimbilkan iritasi pada kulit atau jaringan tubuh lainnya.Warnanya biru hitam. Tersedia dalam ukuran 10 nol hingga 1 nol. Penggunanan pada bedah plastik, ukuran yang lebih besar sering digunakan kulit, nomor yang kecil dipakai pada bedah mata. EthibondMerupakan benang sintetis (terbuat dari polytetra methylene adipate). Tersedia dalam kemasan atraumatis. Bersifat lembut, kuat, reaksi terhadap tubuh minumum, tidak diserap, dan warnanya hijau dan putih. Ukurannya dari 7 nol sampai nomor 2. Penggunaannya pada bedah kardiovaskular dan urologi. Vitalene/Prolene/surgilenMerupakan benang sintetis (terbuat dari polimer profilen). Sangat kuat dan lembut, tidak diserap, warna biru. Tersedia dalam kemasan atraumatis. Ukuran dari 10 nol hingga nomor 1. Digunakan pada bedah mikro, terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata, bedah plastik, cocok pula untuk menjahit kulit. POLI GLICOLIC ACID SEPERTI POLISORB,Dexon,VicrylMerupakan benang sintetis dalam kemasan atraumatis. Diserap oleh tubuh, dan tidak menimbulkan reaksi pada jaringan tubuh. Dalam subkutis bertahan selam tiga minggu, dalam otot bertahan selam 3 bulan. Benang ini sangat lembut dan warnanya ungu.Ukuran dari 10 nol hingga nomor 1. Penggunaan pada bedah mata, orthopedi, urologi dan bedah plastik. SupramidMerupakan benang sintetis, dalam kemasan atraumatis. Berdsifat kuat, lembut fleksibel, reaksi tubu minimum dan tidak diserap. Warnanya hitam putih. Digunakan untuk menjahit kutis dan subkutis. Linen (catoon)Dibuat dengan serat kapas alam dengan jalan pemintalan. Bersifat lembut, cukup kuat dan mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh minimum, berwarna putih.

Page 22: Wound Healing and Suture Material

Tersedia dalam ukuran 4 nol hingga 1 nol. Digunakan untuk menjahit usus dan kulit, terutama kulit wajah. Steel wireMerupakan benang logam yang terbuat dari polifilamen baja tahn karat. Sangat kuat, tidak korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul. Warna putih metalik. Terdapat dalam kemasan atraumatis dan kemasan biasa. Ukurannya dari 6 nol hingga nomor 2. Untuk menjahit tendon.