www vol. vii no.3, maret 2012 · penelitian tanaman pemanis dan serat ir. mastur, dan para peneliti...

8
www.litbang.deptan.go.id Info LITBANG Bulan ini : Vol. VII No.3, Maret 2012 www.litbang.deptan.go.id eledaknya populasi kumbang Tom cat baru-baru ini bukanlah sesuatu yang Mharus ditakuti, masyarakat tidak boleh panik, namun harus tetap hati-hati agar tidak terkena oleh racun yang dikeluarkan kumbang kecil ini. Tom Cat mempunyai cairan yang mengandung toksin/racun Piderin untuk melindungi diri. Bila kita dihinggapi Tom Cat, tidak usah panik dan usahakan jangan ditepuk tetapi usirlah dengan cara meniup atau menghalaunya. Bila ternyata Tom Cat sudah terlanjur ditepuk, segeralah dicuci dengan air sabun agar dampak dari cairan yang mengandung racun tersebut dapat diminimalisir. Binatang sejenis kumbang ini sudah ada di sekitar kita sejak lama (bukan serangga baru) dan tidak mematikan. Tom Cat yang mempunyai nama latin Paederus fuscipes ini berbentuk kumbang kecil termasuk Ordo Coleoptera. Menyukai hidup pada daun-daun yang lapuk. Kumbang kecil ini tidak menggigit atau menyengat, namun apabila diganggu akan mengeluarkan racun yang disebut pederin yang menimbulkan iritasi serius pada kulit, sehingga kulit terlihat seperti terbakar dan berlangsung sekitar satu minggu bahkan lebih. Serangga ini menyukai cahaya, oleh karena itu ketika malam hari dia akan pindah ke rumah yang terang dan masuk. Ledakan populasi biasanya terjadi diakhir musim hujan dan akan menurun ketika musim kemarau. Tindakan pertolongan pertama adalah dengan mencuci daerah terkontaminasi serangga dengan air sabun untuk menghilangkan racun pederin yang dikeluarkan oleh serangga, namun apabila sakit terus berlanjut segera pergi ke dokter. Racun pederin tidak menular atau menyebar ke bagian lain (bersifat iritasi kulit lokal) dan tidak akan sampai mematikan seperti diberitakan di media TV bahwa racunnya 12 kali racun ular. Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, misal karena gatal lalu digaruk dengan tangan kotor, sehingga timbul serangan sekunder berupa bakteri atau jamur atau mungkin virus, maka hal inilah yang mengakibatkan dampaknya akan meluas. Dalam penjelasannya Dr. Haryono yang didampingi para peneliti bidang Entomologi Badan Litbang Pertanian mengatakan, sebenarnya kumbang kecil ini temasuk predator yang memangsa serangga hama, sehingga dalam konteks pertanian menguntungkan bagi petani karena turut menjaga dan menekan populasi hama. Sumber :Humas- Sekretariat Perubahan iklim global yang sedang berlangsung dewasa ini, menimbulkan banyak dampak yang tidak terduga bagi pertanian di Indonesia. Selain cuaca ekstrim yang seringkali terjadi di beberapa daerah, muncul fenomena alam berupa tidak terkendalinya populasi serangga Tom Cat yang kemudian seolah ‘menyerang’ warga masyarakat di daerah Jawa Timur. Namun, ini hanyalah sebuah fase dimana populasi serangga Tom Cat tidak dapat dikendalikan akibat ekosistem yang terganggu keharmonisannya. Bagaimanapun, serangga ini sebenarnya dibutuhkan oleh para petani karena fungsinya sebagai ‘predator’ yang memangsa serangga-serangga hama pengganggu produksi pertanian.

Upload: vonguyet

Post on 16-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

www.litbang.deptan.go.id

Info LITBANG Bulan ini :

Vol. VII No.3, Maret 2012

www.litbang.deptan.go.id

eledaknya populasi kumbang Tom cat baru-baru ini bukanlah sesuatu yang Mharus ditakuti, masyarakat tidak boleh

panik, namun harus tetap hati-hati agar tidak terkena oleh racun yang dikeluarkan kumbang kecil ini. Tom Cat mempunyai cairan yang mengandung toksin/racun Piderin untuk melindungi diri. Bila kita dihinggapi Tom Cat, tidak usah panik dan usahakan jangan ditepuk tetapi usirlah dengan cara meniup atau menghalaunya. Bila ternyata Tom Cat sudah terlanjur ditepuk, segeralah dicuci dengan air sabun agar dampak dari cairan yang mengandung racun te rsebu t dapa t diminimalisir. Binatang sejenis kumbang ini sudah ada di sekitar kita sejak lama (bukan serangga baru) dan tidak mematikan.

Tom Cat yang mempunyai nama latin Paederus fuscipes ini berbentuk kumbang kecil termasuk Ordo Coleoptera. Menyukai hidup pada daun-daun yang lapuk. Kumbang kecil ini tidak menggigit atau menyengat, namun apabila diganggu akan mengeluarkan racun yang disebut pederin yang menimbulkan iritasi serius pada kulit, sehingga kulit terlihat seperti terbakar dan berlangsung sekitar satu minggu bahkan lebih.

Serangga ini menyukai cahaya, oleh karena itu ketika malam hari dia akan pindah ke rumah yang terang dan masuk. Ledakan populasi biasanya terjadi diakhir musim hujan dan akan menurun ketika musim kemarau.

Tindakan pertolongan pertama adalah dengan mencuci daerah terkontaminasi serangga dengan air sabun untuk menghilangkan racun pederin yang dikeluarkan oleh serangga, namun apabila sakit terus berlanjut segera pergi ke dokter. Racun pederin tidak menular atau menyebar ke bagian lain (bersifat iritasi kulit lokal) dan tidak akan sampai mematikan seperti diberitakan di media TV bahwa racunnya 12 kali racun ular. Namun, apabila tidak ditangani dengan baik, misal karena gatal lalu digaruk dengan tangan kotor, sehingga timbul serangan sekunder berupa bakteri atau jamur atau mungkin virus, maka hal inilah yang mengakibatkan dampaknya akan meluas.

Dalam penjelasannya Dr. Haryono yang didampingi para peneliti bidang Entomologi Badan Litbang Pertanian mengatakan, sebenarnya kumbang kecil ini temasuk predator yang memangsa serangga hama, seh ingga da lam kon teks per tan ian menguntungkan bagi petani karena turut menjaga dan menekan populasi hama.

S u m b e r : H u m a s - S e k r e t a r i a t

Perubahan iklim global yang sedang berlangsung dewasa ini, menimbulkan banyak dampak yang tidak terduga bagi pertanian di Indonesia. Selain cuaca ekstrim yang seringkali terjadi di beberapa daerah, muncul fenomena alam berupa tidak terkendalinya populasi serangga Tom Cat yang kemudian seolah ‘menyerang’ warga masyarakat di daerah Jawa Timur.

Namun, ini hanyalah sebuah fase dimana populasi serangga Tom Cat tidak dapat dikendalikan akibat e k o s i s t e m y a n g t e r g a n g g u keharmonisannya. Bagaimanapun, serangga ini sebenarnya dibutuhkan oleh para petani karena fungsinya sebagai ‘predator’ yang memangsa s e r a n g g a - s e r a n g g a h a m a pengganggu produksi pertanian.

Page 2: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

S u m b e r : S e k r e t a r i a t

akil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan dan Wakil Menteri ESDM Prof. Widjajono Partowidagdo beserta Staf Khusus WPresiden Bidang Keamanan Pangan dan Energi Jusuf

Wangkar berkunjung ke Pesantren Sunan Drajat di Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (11/3/2012).

Rombongan yang didampingi oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono, Kepala Puslitbang Perkebunan Dr. Moch Syakir, Kepala Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti terkait bertujuan untuk melihat secara langsung perkembangan budidaya dan pemanfaatan kemiri sunan yang telah dilakukan oleh pesantren tersebut.

Kemiri sunan merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku biodiesel. Jenis kemiri Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina di daerah Tanggerang untuk memenuhi kebutuhan minyak Tung Oil pada abad ke 18. Minyak Tung Oil ini digunakan masyarakat sebagai bahan pengawet kayu terutama pada kapal-kapal phinisi.

Kemiri ini dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah yang memiliki drainase baik, ketinggian tempat maksimum 700 m di atas permukaan laut, memiliki iklim dengan musim kemarau yang tegas (bulan kering 3-4 bulan) dan curah hujan 1000-2000 mm/tahun. Jenis kemiri ini mulai berproduksi pada umur lima sampai 80 tahun dengan poptensi produksi biji kering pada kisaran 80 - 125 kg/pohon/tahun setara 8 - 12,5 ton/ha/tahun. Jika dijadikan minyak kasar dapat menghasilakan 3,2 - 5 ton minyak kasar/ha/tahun.

Pengolahan minyak kasar menjadi biodiesel telah dapat dilakukan dengan teknologi esterifikasi maupun transesterifikasi yang efisien dengan rendemen biodiesel mencapai 87%, sisanya berupa gliserol. Hasil penelitian terhadap pemanfaatan mesin diesel menunjukkan biodiesel dari kemiri sunan sebanyak satu liter menghasilkan satu daya tarik air sebanyak 3 jam menggunakan mesin diesel statis berbeda dengan minyak jarak pagar yang hanya mampu selama 1½ jam sedangkan solar hanya 1 jam.

Hasil uji kinerja minyak kasar kemiri sunan pada kompor minyak nabati Protos-2 menghasilkan efisiensi panas pembakaran minyak cukup tinggi yakni 48-52% hampir mendekati efisiensi kompor elpiji 56%. Disamping sebagai bahan baku biodiesel, minyak sunan ini dapat pula diproses sabagai bahan baku untuk pembuatan vernis, cat, bahan pengawet, tinta, bio-pestisida dan lain-lain.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) dalam hal ini Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (BALITTRI) telah melakukan penelitian kemiri sunan pada beberapa bidang seperti pemuliaan, teknologi budidaya, pengendalian hama/penyakit, teknologi prosesing biodiesel serta turunannya (briket, biogas, sabun dan pupuk organik).

Dalam perkembangannya, pesantren Sunan Drajat di Jawa Timur juga telah memperkenalkan kemiri ini untuk pembuatan biodiesel. Pengembangan ini menginspirasi penanaman kemiri tersebut dengan sebutan kemiri sunan.

Page 3: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

S u m b e r : H U M A S - S E K R E TA R I AT

enteri Pertanian Dr. Suswono mengatakan bahwa program pembangunan pertanian merupakan Mupaya untuk memfasilitasi dan mendorong usaha

pertanian sehingga memiliki nilai tambah dan daya saing yang tinggi baik di pasar domestik maupun internasional yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani.

“Hal ini sesuai dengan visi Kementerian Pertanian yaitu terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing, ekspor dan kesejahteraan petani,” ujarnya dalam pembukaan Agrinex Ekspo ke-6 di Jakarta Convention Center (JCC) Jumat (30/3/2012).

Saat ini, 80 % produk pertanian Indonesia masih diekspor dlm bahan mentah, dan hanya 20% yang merupakan produk olahan. Ditargetkan pada akhir 2014 rasio ekspor pertanian untuk produk olahan dapat meningkat hingga 50%. “Promosi adalah salah satu bentuk strategi pengembangan pemasaran, dimana melalui promosi, product image dan brand image dapat dibentuk, untuk itu diperlukan kampanye terus menerus, yang salah satunya melalui pameran atau ekspo,” tambah Mentan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan mengatakan bahwa Ekspo ini merupakan suatu wahana yang dapat dipakai semua stakeholder yang menjadi pelaku utama agribisnis. “Ekspo ini diharapkan dapat menjadi tempat saling komunikasi antara konsumen dan produsen, karena dalam Ekspo ini terdapat berbagai informai mengenai agribisnis, mulai dari on farm hingga off farm,” tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Badan Litbang Pertanian turut menampilkan berbagai inovasi teknologi unggulannya. Terintegrasi dalam booth Kementerian Pertanian, ditampilkan antara lain jagung varietas Bima 9 dan Bima 11, pepaya merah delima, sirsak varietas ratu, kentang varietas tenggo, bawang merah trisula, serta bawang merah sembrani.

Berbagai produk juga ditampilkan seperti telur asin manik merah, sop instan, jus belimbing, pupuk organic pellet, pupuk organic granul, Nodulin, Biobus, M-dex, dan lainnya.

Page 4: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

adan Litbang Pertanian memiliki varietas unggul jeruk keprok yang kualitasnya dapat menandingi jeruk impor. Varietas jeruk keprok Bkomersial hasil seleksi Balitjestro ini, kualitas buahnya tidak kalah

dengan jeruk impor. Varietas ini diberi nama Jeruk Keprok Batu 55. Buah ini sangat diminati oleh konsumen karena rasa daging buahnya yang manis agak masam dan segar.

Tanaman yang memiliki tinggi 2,25 M, berumur 15 tahun, relatif bulat, bentuk tanaman speroid, cabang rapat mengarah keatas ini, mampu beradaptasi dengan baik di daerah ketinggian 700-1200 m dpl. Beberapa laporan hasil penelitian dari Dr. Hardiyanto disampaikan bahwa jumlah buah per tandan 2-5 buah, boboat buah rata-rata 110,62 gram, produksinya mencapai 15-25 kg/pohon/tahun.

Buah jeruk ini berbentuk oblate, dengan permukaan kulit kasar agak bergelombang. Varietas ini berpotensi untuk dikembangkan secara komersial sebagai tanaman pot atau sebagai tanaman di lapangan oleh agro industri tanaman buah.

S u m b e r : H U M A S

bi jalar varietas Antin 1 ditawarkan M. Yusuf. dkk, peneliti dari Balitkabi Malang untuk dikembangkan secara komersial sebagai bahan industri pangan olahan termasuk bahan baku industri farmasi. Ubi ini memiliki kandungan zat antosianin sebagai antioksidan Uuntuk menangkal radikal bebas yang menyebabkan penuaan, kanker, dan penyakit degenerarif lainnya.

Ubi jalar Antin 1 merupakan hasil persilangan antara varietas lokal Samarinda dari Blitar dengan Kinta varietas lokal Papua. Varietas ini toleran terhadap kekeringan, mengandung zan antosianin hingga 33,39 mg/100 g dan memiliki corak warna yang atraktif yaitu berwarna ungu bercampur putih pada daging umbi.

Potensi hasil ubi jalar ini mencapai 33,2 ton/ha dengan umur p anen 4-4,5 bulan. Karena memiliki warna yang atraktif itulah, ubi ini cocok dibuat menjadi kripik. Disamping kemampuannya menangkal radikal bebas, zat antosianin yang terkandung dalam ubi ini juga memiliki kemampuan sebagai anti-mutagenik dan anti-karsinogenik terhadap mutagen dan karsinogen yang terdapat pada bahan pangan dan olahannya, mencegah gangguan pada fungsi hati, anti-hipertensi dan menurunkan kadar gula darah.

S u m b e r : B A L I T K A B I

Page 5: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

S u m b e r : B PAT P

adan Litbang pertanian kembali melaksanakan penandatanganan naskah kerjasama salah satu hasil penelitian terbaiknya yaitu Teknologi Proses BKopi Luwak Probiotik, yang merupakan hasil penelitian dari Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Bali, dengan inventornya Ir. Suprio Guntoro.

PT. Zeoprima Industri dan Koperasi Satmakura Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu merupakan pihak mitra kerjasama yang melisensi teknologi proses kopi luwak probiotik tersebut. Kedua lisensor siap untuk memproduksi dan memasarkan kopi luwak probiotik ini sehingga dapat dinikmati oleh para peminat kopi nusantara maupun mancanegara.

Penandatangan naskah Kerjasama Lisensi di lakukan pada hari Jum'at 2 Maret 2012 di Kantor Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian diwakili Kepala BPTP Bali Ir. A.A Ngurah Bagus Kamandalu, M.Si, sedangkan pihak mitra diwakili oleh Ibu Sofia Balfas selaku direktur utama PT. Zeoprima Industri dan Drh. Ramli Ibrahim, MM, mewakili Koperasi Satmakura.

Dalam sambutannya Kepala Balai PATP Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng yang mewakili Kepala Badan Litbang Pertanian menyampaikan ucapan selamat kepada Koperasi Satmakura Kabupaten Kepahiang dan PT. Zeoprima Industri, yang sudah mencoba bekerjasama dengan Badan Litbang Pertanian dan semoga kerjasama ini dapat memberikan keberkahan bagi seluruh kalangan masyarakat, juga berharap agar para inventor di BPTP Bali untuk terus berkarya dan menghasilkan inovasi kepada para lisensor yang diharapkan dapat memberikan Feedback terhadap inovasi yang di hasilkan Badan Litbang Pertanian.

Kopi Luwak Probiotik yang dikerjasamakan ini adalah kopi yang diproduksi dengan proses fermentasi dengan mikroba yang diisolasi dari saluran pencernaan binatang luwak yang dilakukan diluar perut luwak. Kita berharap dengan dikembangkannya kopi luwak probiotik ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di Indonesia khususnya petani Kopi.

alam pengambilan suatu kebijakan, menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) Dr. Haryono, harus Dberdasarkan pemikiran multi disiplin. Termasuk mengenai System Modeling

Pencapaian Surplus 10 Juta ton Beras 2014.

Permasalahan saat ini yang menjadi dasar System Modeling mencakup alih fungsi lahan, perubahan iklim, dan laju pertumbuhan penduduk. "Penyusunan model ini bertujuan untuk menganalisis sistem penyediaan beras nasional di masa mendatang dan memberikan alternatif kebijakan strategis pencapaian Surplus 10 juta ton beras tahun 2014," ujar Kepala BadanLitbang Pertanian dalam pertemuan penyempurnaan System Modeling Pencapaian Surplus 10 Juta Ton Beras pada Tahun 2014 di Lor-In, Sentul, Bogor, Jumat (9/3/2012).

Lima hal untuk dipertimbangkan dalam System Modeling Pencapaian Surplus 10 Juta Ton Beras pada tahun 2014. Pertama, arahan Wakil Menteri Pertanian dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian tentang System Dynamic untuk menghasilkan kebijakan merupakan tantangan bagi peneliti untuk lebih menyempurnakan modelnya. Kedua, saran-saran pendalaman variabel dan substansi dalam model juga dapat dilaksanakan oleh para peneliti system modeling.

Pertimbangan ke tiga, system thinking sebaiknya berbasis pendekatan ilmiah yang dikombinasikan dengan realitas, lalu perlu ditunjukkan hubungan antar variabel dan dilakukan validasi. Terakhir, keluaran system modeling akan lebih difokuskan per provinsi/kabupaten bukan hanya nasional.

S u m b e r : S e k r e t a r i a t

Page 6: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

S u m b e r : B a l i t r a

ara petani sayur perlu mempertimbangkan tanaman bintaro ini untuk membasmi ulat grayak, mengingat Ulat grayak (Spodptera litura) sanggup membuat gundul tanaman sayuran seperti sawi, selada dan bayam. Suku Dayak dan Banjar sering menggunakan Pbintaro untuk membunuh tikus, nyamuk dan menangkap ikan. Hasil penelitian Ir. Syaiful Asikin.dkk, dari Balai Penelitian Pertanian

Lahan Rawa (Balitra) Banjarbaru, Kalimantan Selatan melaporkan bahwa bintaro layak dijadikan biopestisida pilihan.

Bintaro bukan hanya nama sebuah kelurahan di Jakarta Selatan, tetapi juga nama sebuah pohon yang mempunyai nama latin Cerbera manghas. Tanaman ini banyak dijumpai di Jakarta sebagai pohon penghijauan pernah membuat geger, pasalnya buah, daun, dan getah pohon ini mengandung cerberin yang beracun.

Uji lapangan di sentra produksi bayam, sawi dan selada di Kecamatan Guntungpayung, Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan dilaporkan bahwa pada awal musim kemarau 2009 tingkat serangan hama ulat grayak tertinggi, sehingga menimbulkan kerusakan mencapai 90%. Ketika dilakukan pengendalian dengan penyemprotan ekstrak bintaro 500 liter per ha, tingkat kerusakan pertanaman sayuran yang mencapai luas 20 ha tersebut, mampu diturunkan hingga mencapai 5%. Frekuensi perlakuan penyemprotan 1 kali dalam satu minggu, dengan cara melarutkan 1 g ekstrak bintaro yang berupa pasta ke dalam 1 liter air.

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa bintaro layak jadi biopestisida alternatif. Tanaman yang sering disebut mangga laut ini dapat tumbuh baik dan adaptif di daerah pantai, terutama hutan bakau dan dataran rendah, tetapi juga bisa ditanam di dataran tinggi.

Page 7: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

S u m b e r : B A L I T TA S

ampir semua bagian tanaman kenaf dapat digunakan untuk bahan baku berbagai industri. Daunnya mengandung protein kasar 24%, bijinya mengandung lemak 20% untuk minyak goreng karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh. HSedangkan kayunya dapat diolah menjadi bahan baku partikel board, sedangkan seratnya dapat diolah menjadi fibre board,

geo-textile, pulp, kertas, tekstil, karpet, dll.

Pengembangan tanaman kenaf diprioritaskan pada lahan bonorowo (lahan bajir) yang tidak sesuai untuk tanaman lain pada waktu banjir. Selain itu kenaf dapat digunakan untuk memberdayakan lahan kritis seperti lahan masam, lahan gambut. Disamping itu, kenaf juga dapat ditanam secara tumpang sari dengan jagung.

Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (d/h Balittas) telah menghasilkan varietas unggul kenaf yang dapat ditanam untuk lahan bonorowo, lahan podsolik merah kuning, maupun untuk lahan kering. Varietas tersebut diberi nama Karangploso (KR) : KR 11, KR 14, KR 15, KR 9, KR 12.

Kenaf yang mempunyai umur panen sekitar 120-130 hari ini, seratnya setelah diolah menjadi fibre board merupakan bahan baku utama untuk interior mobil seperti langit-langit mobil (plafon), pintu, dashboard dll. Selain itu juga banyak digunakan pada industri elektronik untuk cassing TV, Radio, Tape. Sedangkan Geo-textile banyak digunakan oleh para kontraktor pada pembangunan bandar, jembatan, pertambangan sebagai bahan untuk pencegahan longsornya tanah dan penyerapan air tanah. Soil remediation menggunakan serat kenaf untuk memperbaiki kondisi kesuburan tanah terutama pada bekas pertambangan sebagai usaha reklamasi. Serat kenaf juga digunakan sebagai bahan suplemen dalam pembuatan tekstil yang diblending dengan serat kapas dan poliester. Boleh dikata bahwa tanaman kenaf memang tanaman yang multiguna.

Page 8: www Vol. VII No.3, Maret 2012 · Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Ir. Mastur, dan para peneliti ... Reutealis trisperma ini dikembangkan oleh warga negara yang berasal dari Cina

8 -

PENANGGUNG JAWAB : Mappaona REDAKTUR : Endro GunawanM. Sabran;

EDITOR : Hermanto; Iwa Mara T; Ifan Mutaqien; Linda Yunia; Ashari; Ida Noviatri; Widhya Adhy; Sri Wahyuni Adi

A. Subaidi; Bambang Ngaji ; Misgiyarta DESAIN LAYOUT : Sanuki P; Gagad R; Irawan R; Yanuar Budi; Gatot Gito

SEKRETARIAT : Widi Hastini; Agus Setiadi; Lely Sulistiani; Sri Ratnawati; Teguh Wahyudi; Kristina Nova

ALAMAT REDAKSI : Badan Litbang Per

S u m b e r : B A L I T T R O

upriadi, Peneliti dari Balai Penelitian Rempah dan Obat (Balittro) berhasil membuat ramuan untuk menghalau Sbakteri, jamur maupun rayap yang sering dijumpai

mengganggu tanaman. Pestisida nabati yang berbahan dasar minyak cengkeh dan serai wangi ini tidak berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan serta tidak menyebabkan resistensi terhadap hama sasaran.

Beberapa bakteri dan jamur dapat dikendalikan pestisida ini antara lain bakteri Ralstonia solanacearum, penyebab penyakit layu bakteri, bakteri Erwinia sp, penyebab busuk lunak dan jamur Phyllosticta sp, penyebab bercak daun.

Pestisida ini juga mempunyai multiguna yaitu sebagai anti bakteri, anti jamur dan anti rayap. Untuk anti rayap, pestisida CESS dapat mengendalikan Cryptotermes cyanocephalus yang menyebabkan kerusakan pada kayu kering maupun pada tanaman hidup.Produk ini sangat potensial untuk dikembangkan secara komersial oleh perusahaan agro industri yang bergerak dalam bidang pestisida

epala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono dalam kursus singkat bertema ‘The Development of Tropical KWheat’ pada 26 Maret hingga 4 April 2012 di kampus

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya. Selain itu, sumber daya intelektual kaum muda sangat potensial, oleh karena itu pertanian harus diminati kaum muda.

Selain itu, Kepala Badan juga menyoroti tentang pemanfaatan lahan rawa untuk pengembangan sektor pertanian yakni dari 33 juta ha rawa yang tersebar di berbagai pulau besar, baru 4 juta ha yang dimanfaatkan. “Perlu RND atau penelitian dan pengembangan, network, serta mahasiswa untuk pembangunan pertanian Indonesia,” jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pusat Studi Gandum Fakultas Pertanian dan Bisnis (PSG FPB) UKSW sejak tahun 2000 telah melakukan penelitian dan pengembangan gandum tropis dengan mengintroduksi galur dari India. Setelah melalui tahapan-tahapan pemuliaan, PSG FPB UKSW menghasilkan varietas Dewata yang dilepas oleh Menteri Pertanian melalui penerbitan Keputusan Mentan Nomor 174/Kpts/LB.240/3/2004.

Untuk mengembangkan minat kaum muda, FPB UKSW bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, dan PT Indofood Sukses Makmur Divisi Bogasari mengadakan program kursus The Development of Tropical Wheat.

acara

S u m b e r : S E K R E TA R I AT