01 pph psl 2126

Upload: brian-eka-putera

Post on 02-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    1/54

    -jp- 1

    PPh Pasal 21/26

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    2/54

    pemberi kerja yg membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran

    lain sebagai imbalan sehubungan dgn pekerjaan yg dilakukan oleh pegawai atau

    bukan pegawai;

    bendahara pemerintah yg membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan

    pembayaran lain, sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan;

    dana pensiun atau badan lain yg membayarkan uang pensiun dan pembayaran

    lain dgn nama apa pun dlm rangka pensiun;

    badan yg membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan

    sehubungan dgn jasa termasuk jasa tenaga ahli yg melakukan pekerjaan bebas;

    1

    2

    3

    4

    5penyelenggara kegiatan yg melakukan pembayaran sehubungan dgn

    pelaksanaan suatu kegiatan.

    PEMOTONG PPh Pasal 21/26

    Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dgn pekerjaan, jasa, atau

    kegiatan dgn nama dan dalam bentuk apa pun yg diterima atau diperoleh Wajib

    Pajak orang pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh:

    2-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    3/54

    TIDAK bersifat FINAL dapat dikreditkan

    bersifat FINAL TIDAK dapat dikreditkan

    Pegawai; Mantan Pegawai; Bukan Pegawai

    Penerima Pesangon / Pensiun; Penerima THT / JHT

    1

    2

    1

    2

    JENIS PEMOTONGAN PPh Pasal 21/26

    PENERIMA PENGHASILAN

    3 Pegawai Tidak Tetap; Pegawai Lepas; Calon Pegawai

    3-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    4/54

    Penerima

    Penghasilan

    PEMBERIPENGHASILANPEMOTONGPPh Pasal 21

    - Penghasilan- Bukti Pemotongan : 1721 A1/A2Bukti Potong Non FinalBukti Potong Final

    Lapor PPh Psl 21 :

    - SPT Masa

    - SSP

    Mekanisme Umum - Pemotongan PPh Psl 21

    KPP

    4-jp-

    Batas akhir setor: tgl 10

    bln berikutnya

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    5/54

    Penerima penghasilan yg dipotong PPh Psl 21 : orang pribadi dgn statussbg Subjek Pajak DN yg menerima atau memperoleh penghasilan dg namadan dlm bentuk apapun, sepanjang tdk dikecualikan dlm PER Dirjen Pajak,dari Pemotong PPh Psl 21/26 sbg imbalan sehubungan dgn pekerjaan, jasaatau kegiatan, termasuk penerima pensiun;

    Penerima penghasilan yg dipotong PPh Psl 26 : orang pribadi dgn status

    sbg Subjek Pajak LN yg menerima atau memperoleh penghasilan dg namadan dlm bentuk apapun, sepanjang tdk dikecualikan dlm PER Dirjen Pajak,dari Pemotong PPh Psl 21/26 sbg imbalan sehubungan dgn pekerjaan, jasaatau kegiatan, termasuk penerima pensiun;

    Pegawai adalah orang pribadi yg bekerja pada pemberi kerja, berdasarkanperjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis,unt melaksanakan suatu pekerjaan dlm jabatan atau kegiatan tertentu dgnmemperoleh imbalan yg dibayarkan berdasarkan periode tertentu,penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yg ditetapkan pemberi kerja,termasuk orang pribadi yg melakukan pekerjaan dlm jabatan negeri;

    1

    2

    3

    Beberapa Pengertian Penerima Penghasilan

    5-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    6/54

    Pegawai Tetap : pegawai yg menerima atau memperoleh penghasilan dlmjumlah tertentu secara teratur, termsk anggota dewan komisaris dananggota dewan pengawas, serta pegawai yg bekerja berdasarkan kontrakunt suatu jangka waktu tertentu yg menerima atau memperolehpenghasilan dlm jumlah tertentu secara teratur

    Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas : pegawai yg hanya

    menerima penghasilan apabila pegawai yg bersangkutan bekerja,berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yg dihasilkan,atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yng diminta oleh pemberi kerja.

    4

    5

    6

    Penerima penghasilan Bukan Pegawai : orang pribadi selain PegawaiTetap & Pegawai Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas yg memperoleh penghasilandg nama & dlm bentuk apapun dari Pemotong PPh Psl 21/26 sbg imbalanjasa yg dilakukan berdsrkan perintah/ permintaan dari pemberi penghasilan.

    Beberapa Pengertian Penerima Penghasilan

    6-jp-

    7

    Peserta kegiatan : orang pribadi yg terlibat dlm suatu kegiatan tertentu,termsk mengikuti rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan,pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima atau

    memperoleh imbalan sehubungan dgn keikutsertaannya dlm kegiatan tsb.

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    7/54

    PEGAWAI

    BUKAN PEGAWAI

    TIDAK BERKESINAMBUNGAN

    BERKESINAMBUNGAN

    PENSIUNAN

    TETAP

    TIDAK TETAP

    Ph NETO - PTKP

    BULANAN

    HARIAN

    Ph BRUTO - PTKP

    (50% X Ph Bruto) Kumulatif

    50 % x Ph Bruto

    Ph NETO - PTKP

    SEKALIGUS

    BERKALA

    Ph BRUTO 300 RIBU

    PP 68 Th 2010

    Ph BRUTO(>3jt s.d.8,2jt) PTKP Harian

    Ph Bruto Kumulatif

    BERKESINAMBUNGAN ex Psl 13 (1)

    ((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan)Kumulatif

    PESERTA KEGIATAN

    SKEMA DASAR PENGENAAN PPh PASAL 21

    Ph BRUTO(>8,2jt) PTKP

    KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI

    Ph Bruto7-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    8/54

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap & Penerima Pensiun Berkala

    Penghasilan Bruto

    Pegawai Tetap Penerima Pensiun

    Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi

    Dibayar Pemberi Kerja

    Uang Pensiun Berkala

    Dikurangi Dengan

    1. Biaya Jabatan, 5% dari pengh.Bruto maks. Rp 6.000.000 / tahun

    atau Rp 500.000 / bulan

    2. Iuran pensiun, THT/JHT yang

    dibayar sendiri

    Dikurangi Dengan

    Biaya Pensiun, 5% dari pengh. Brutomaks. Rp 2.400.000 / tahun atau

    Rp200.000 / bulan

    PENGHASILAN NETO (SETAHUN/DISETAHUNKAN)

    Dikurangi : PTKP

    Penghasilan Kena Pajak

    Dikenakan Tarif Pasal 17 dibagi 12 8-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    9/54

    36.000.000

    3.000.000

    3.000.000

    Untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi

    Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin

    Tambahan untuk setiap anggota keluarga

    sedarah semenda Dalam Garis Keturunan Lurus

    Serta Anak Angkat Yg Menjadi Tanggungan

    Sepenuhnya Maksimal 3 Orang

    BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

    (PTKP)

    PTKP ditentukan berdasarkan keadaan padaAWAL TAHUN kalender,

    PTKP bagi pegawai yg baru datang dan menetap di indonesia dlm bagian tahun kalenderyg nya ditentukan berdasarkan keadaan pada awal bulan dari bagian tahun kalender ybs

    mulai 2015 (PMK-122/2015)

    9-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    10/54

    PTKP untuk KARYAWATI

    Hanya Utk Diri

    Sendiri

    Status KawinStatus Tdk

    Kawin

    - Utk Wp Sendiri

    - Tanggungan Max 3 Org

    SYARAT:

    Menunjukkan Ket. Tertulis dari Pemerintah Daerah setempat

    serendah-rendahnya Kecamatan bahwa Suami Tidak Menerima /

    Memperoleh Penghasilan

    Status KawinSuami Tidak

    Menerima/ Memperoleh

    Penghasilan

    - Utk Wp Sendiri

    - Status Kawin

    - Tanggungan Max 3 Org

    -jp- 10

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    11/54

    No Jumlah Penghasilan Tarif

    1. s.d. Rp. 50.000.000,00 5 %

    2. Di atas Rp. 50.000.000,00 s.d Rp. 250.000.000,00 15 %

    3. Di atas Rp. 250.000.000,00 s.d. Rp. 500.000.000,00 25 %

    4. Di atas Rp. 500.000.000,00 30 %

    Tarif PPh WP Orang Pribadi (Psl 17 UU PPh)

    Contoh : Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp 600.000.000,-.

    Pajak Penghasilan terutang =

    5% x Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000,-

    15% x Rp 200.000.000,- = Rp 30.000.000,-

    25% x Rp 250.000.000,- = Rp 62.500.000,-

    30% x Rp 100.000.000,- = Rp 30.000.000,-

    Jumlah Rp 125.000.000,-

    -jp- 11

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    12/54

    Iuran Pensiun & Premi Asuransi

    Uraian Iuran Pensiun Premi asuransi

    Dibayar Sendiri Pengurang Bukan Pengurang

    Dibayar Pemberi

    Kerja

    Bukan Objek PPh Objek PPh

    Pembayaran/

    Penggantian BagiPenerima

    Objek PPh Bukan Objek PPh

    Ditinjau dari sisi karyawan sebagai penerima penghasilan:

    12-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    13/54

    -jp- 13

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    14/54

    -jp- 14

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    15/54

    -jp- 15

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    16/54

    -jp- 16

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    17/54

    -jp- 17

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    18/54

    -jp- 18

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

    h l

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    19/54

    -jp- 19

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI BULANAN

    h l 2 i G GG

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    20/54

    -jp- 20

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI MINGGUAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    21/54

    -jp- 21

    Pegawai Tetap GAJI MINGGUAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    22/54

    -jp- 22

    Pegawai Tetap GAJI MINGGUAN/HARIAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    23/54

    -jp- 23

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI HARIAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    24/54

    -jp- 24

    PPh Psl 21 : Pegawai Tetap GAJI HARIAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    25/54

    -jp- 25

    Pegawai Tetap Pembayaran RAPEL

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    26/54

    -jp- 26

    Pegawai Tetap Pembayaran RAPEL

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    27/54

    -jp- 27

    Pgw Tetap Pembayaran BONUS, THR & Sejenisnya

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    28/54

    -jp- 28

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    29/54

    -jp- 29

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    30/54

    -jp- 30

    Pgw Tetap Pembayaran BONUS, THR & Sejenisnya

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    31/54

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    Upah/Uang Saku Harian, Mingguan,Satuan, Borongan

    Dibayarkan Bulanan Atau JumlahUpah Kumulatif satu bulan

    melebihi Rp 8.200.000

    Upah/Uang Saku Harian

    300.000 > 300.000

    Tidak Dipotong Dikurangi 300.000

    Dipotong 5%

    Upah kumulatif > Rp3 jt s.d. Rp 8,2 jt sebulan

    Upah sehari dikurangi PTKP sehari

    Tarif PPh 21 = 5%

    Dikali 12

    Dikurangi PTKP Setahun

    Penghasilan Kena Pajak

    Dikenakan Tarif Ps 17

    PPh Ps 21 Setahun

    Dibagi 12

    PPh Pasal 21 Sebulan

    31-jp-

    PPh Pasal 21:

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    32/54

    -jp- 32

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    UPAH HARIAN

    PPh Pasal 21:

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    33/54

    -jp- 33

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    UPAH HARIAN

    PPh Pasal 21:

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    34/54

    -jp- 34

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    UPAH HARIAN

    PPh Pasal 21:

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    35/54

    -jp- 35

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    UPAH SATUAN

    PPh Pasal 21:

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    36/54

    -jp- 36

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    UPAH BORONGAN

    PPh Pasal 21:

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    37/54

    -jp- 37

    PPh Pasal 21:Pgw Tdk Tetap/Tenaga Kerja Lepas, Pemagang dan Calon Pegawai

    DIBAYARKAN SECARA BULANAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    38/54

    38

    DPP PPh Psl 21 : Bukan Pegawai

    -jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    39/54

    -jp- 39

    BERKESINAM-BUNGAN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    40/54

    -jp- 40

    BERKE-SINAMBUNG-

    AN

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    41/54

    CONTOH PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMAOLEH BUKAN PEGAWAI YANG MENERIMA PENGHASILAN YANG TIDAK

    BERSIFAT BERKESINAMBUNGAN.

    Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT

    Cahaya Kurnia dengan fee sebesar Rp5.000,000,00.Besarnya PPh Pasal 21 yang terutang adalah sebesar:

    5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp125.000,00

    Dalam hal Nashrun Berlianto tidak memiliki NPWP maka besarnya

    PPh Pasal 21 yang terutang menjadi sebesar:

    120% x 5% x 50% Rp5.000.000,00 = Rp150.000,00

    41

    PPh Psl 21 : Bukan Pegawai TIDAK BERKESINAMBUNGAN

    -jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    42/54

    PESERTA KEGIATAN

    Contoh Penghitungan PPh Pasal 21

    Sony Amaros adalah seorang atlet bulutangkis professional Indonesia yang

    bertempat tinggal di Jakarta. Ia menjuarai turnamen Indonesia Grand Prix Gold

    dan memperoleh hadiah sebesar Rp200.000.000,00.

    PPh Pasal 21 yang terutang atas hadiah turnamen Indonesia Grand Prix Goldtersebut adalah:

    5% x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00

    15% x Rp150.000.000,00 = Rp 22.500.000,00

    Rp 25.000.000,00

    42

    PPh Psl 21 : PESERTA KEGIATAN

    -jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    43/54

    DIKENAKAN TARIF 20 % LEBIH TINGGI

    TIDAK BERLAKU UNTUK

    PPh PASAL 21 FINAL

    DIPOTONG PPh PASAL 21

    SEBESAR 120% DARI PPh PASAL 21

    YANG SEHARUSNYA DIPOTONG JIKA BER NPWP

    DIPERHITUNGKAN OLEH PEMOTONG DENGAN PPh PASAL

    21 TERUTANG BULAN-BULAN BERIKUTNYA

    JIKA PEGAWAI TETAP,

    BER- NPWP SEBELUM

    PEMOTONGAN BULANDESEMBER

    PPh Pasal 21 :Penerima Penghasilan Tidak Ber NPWP

    43-jp-

    h l

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    44/54

    Untuk melaksanakan kegiatan tim tsb, Dinas Kebersihan Surabaya mengadakan

    workshoptentang Pelayanan Publik untuk anggota Tim pada tanggal 28 Maret 2015dgn mengundang Hanafi tidak memiliki NPWP, seorang ahli di bidang pelayananpublik (bukan PNS) dgn honor sebesar Rp5.000.000,-

    Penghitungan PPh Psl 21 atas honorarium yg diterima oleh Hanafi sbb :

    5% x 50 % x Rp5.000.000,- = Rp125.000,-

    Oleh Karena Hanafi, SH.,MH. tdk mempunyai NPWP mk penghitungan PPh Psl21terutang atas honor menjadi : 5% x 120% x 50% Rp5.000.000, = Rp150.000,-

    44-jp-

    PPh Pasal 21 :Penerima Penghasilan Tidak Ber NPWP

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    45/54

    Tatacara Pemotongan PPh Pasal 21 PMK-16/2010

    ATAS

    Uang Pesangon

    Uang Manfaat Pensiun

    THT/JHT Yang Dibayarkan Sekaligus

    Uang Pesangon sbb :

    0% atas penghasilan bruto sd Rp50.000.000,-

    5% atas penghasilan bruto di atas Rp50.000.000,- sd Rp100.000.000,-

    15% atas penghasilan bruto di atas Rp100.000.000,-sdRp500.000.000,-

    25% atas penghasilan bruto di atas Rp500.000.000,-

    Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, / Jaminan Hari Tua sbb :

    0% atas penghasilan bruto sd Rp50.000.000,-

    5% atas penghasilan bruto di atas Rp50.000.000,-

    Bersifat FINAL

    45-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    46/54

    -jp- 46

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    47/54

    -jp- 47

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    48/54

    -jp- 48

    PPh Pasal 21 atas Pesangon PMK-16/2010

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    49/54

    Penghasilan Bersumber Dari APBN/D yang Diterima oleh :

    Pejabat Negara; PNS; Anggota TNI/Polri; dan Pensiunannya

    PPh Psl 21 bersifat FINAL dgn tarif:

    0% dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Gol I dan II,

    Anggota TNI / POLRI Gol Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya;

    5% dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi PNS Golongan III,

    Anggota TNI / POLRI Gol Pangkat Perwira Pertama, dan pensiunannya;

    15% dari jumlah bruto honorarium atau imbalan lain bagi pejabat Negara, PNS

    Gol IV, Anggota TNI / POLRI Gol Pangkat perwira Menengah dan perwira

    Tinggi, dan Pensiunannya.

    Tatacara Pemotongan dan Pengenaan PPh Pasal 21

    49-jp-

    h l

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    50/54

    20% Final

    X

    PENGHASILAN BRUTO

    MEMPERHATIKAN KETENTUAN P3B

    PPh Pasal 26:

    WP Luar Negeri

    50-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    51/54

    -jp- 51

    PPh Pasal 26 : Contoh

    TARIF PPh Pasal 26

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    52/54

    No Penghasilan DPP Tarif Pemotong Sifat Dsr Hk

    1 dividen; bunga;royalti, sewa, & penghasilan

    lain sehubg dgn penggunaan harta;

    imbalan sehubg dgn jasa, pekerjaan, &

    kegiatan;

    hadiah dan penghargaan;

    pensiun dan pembayaran berkala lainnya;

    premi swap & transaksi lindung nilai lainnya;

    keuntungan karena pembebasan utang.

    Bruto 20%

    (P3B)

    badan pemerintah,

    subjek pajak DN,

    penyelenggara kgt,

    BUT, atau

    perwakilan persh

    LN lainnya

    Final Psl 26 UU

    PPh

    2

    penjualan / pengalihan harta di Indo, kecuali

    yg diatur dlm Psl 4 (2) UU PPh

    penghasilan dari penjualan / pengalihan

    saham sbgmn dlm Pasal 18 ayat (3c) UU PPh.

    Perkiraan

    Phsl Neto =

    25%xHJual

    Pengalihan

    Harta

    25%xHJual

    Pengalihan

    Sahan

    20%

    (P3B)

    s.d.a Final Psl 26 UU

    PPh

    PMK

    82/2009

    PMK

    258/2008

    Contoh :

    PT. Maju membayar jasa konsultasi pemasaran Rp. 200.000.000,- kepada Mr. John, konsultan asing (WP

    LN dari USA). Berapakah PPh Pasal 26 yang harus dipotong dari Mr. John ?

    Jawab : PPh Psl 26 yg hrs dipotong = 200.000.000,- x 20% : 40.000.000,-

    Jika terdapat P3B, misal tarif sesuai P3B adl 10%, maka PPh Psl 26 yg hrs dipotong : 200jt x 10% = 20jt

    52-jp-

    TARIF PPh Pasal 26

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    53/54

    No Penghasilan DPP Tarif Pemotong Sifat Dsr Hk

    3 premi asuransi yg dibayarkan kepada

    Perusahaan Asuransi Luar Negeri :

    dibayarkan oleh tertanggung

    dibayarkan oleh perusahaan asuransi di Indo

    dibayarkan oleh perusahaan Re-asuransi di

    Indo

    50% Premi

    10% Premi

    5% Premi

    20%

    20%

    20%

    Tertanggung

    Perush Asuransi di Ind

    Perush Re-Asuransi

    Ind

    Final UU

    PPh

    KMK

    624/

    1994

    4 PKP setelah pajak dari suatu BUT di Indonesia

    (Branch Priofit Tax), kecuali penghasilan tsb

    ditanamkan kembali di Indonesia

    PKP setelah

    Pajak

    20%

    (P3B)

    BUT tersebut Final UU

    PPh

    5 penghasilan yg diterima oleh Knt Pusat atas

    kgt yg sejenis / terdpt hub efektif dgn BUT di

    Indonesia (Psl 5 ay (1) b+c UU PPh);

    penghasilan yg diterima / diperoleh OP / Bdn

    LN yg berubah status menjadi WP DN / BUT

    Bruto

    Bruto

    20%

    (P3B)

    20%

    (P3B)

    badan pemerintah,

    subjek pajak DN,

    penyelenggara kgt,

    BUT, atau

    perwakilan persh

    LN lainnya

    Dpt

    dikre-

    ditkan

    di akhir

    tahun

    UU

    PPh

    Contoh :

    PT. Pesat membayar premi asuransi mesin & gedung pabrik Rp. 60.000.000,- kepada Quick Insurance di

    USA. Berapa PPh Psl 26 yg harus dipotong oleh PT. Pesat atas pembayaran premi ke Qiuck Insurance ?

    Jawab : 50% x 20% x 60.000.000,- = 6.000.000,-

    53-jp-

  • 7/26/2019 01 PPh Psl 2126

    54/54