01 progress_januari (edit)

10
Edisi : Januari 2015 Pemimpin Redaksi : Dwi Iqbal Noviawan Redaktur Pelaksana : Robiana Weda Asmara Naskah dan foto : Wiwit Widya Hendriani & Sarah Hasbiy Asy-Syifa Diterbitkan oleh : Divisi Marketing Communication YBM-BRI YBM-BRI Tahsin dan Tartil Al-Qur’an Gelar Pelatihan

Upload: ibrahim-ahsan-nabil

Post on 14-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lumayan

TRANSCRIPT

Edisi : Januari 2015

Pemimpin Redaksi : Dwi Iqbal NoviawanRedaktur Pelaksana : Robiana Weda Asmara

Naskah dan foto : Wiwit Widya Hendriani & Sarah Hasbiy Asy-Syifa Diterbitkan oleh : Divisi Marketing Communication YBM-BRI

YBM-BRITahsin dan Tartil Al-Qur’an Gelar Pelatihan

Manado, 28 Desember 2014 YBM-BRI menggelar Pelatihan Tahsin dan Tartil Al-Qur’an metode Maisura’. Pelatihan diisi

oleh Prof. Dr. Ahmad Fathoni, Lc. MA yang juga merupakan penemu metode Maisura’. Diikuti oleh 65 orang peserta yang terdiri dari imam masjid dan guru TPA di sekitar Kanwil BRI Manado.

Pelatihan yang berlangsung dua hari ini diikuti oleh peserta dengan sangat antusias, ikut bergabung pula Bapak Azis PItalawu (Ketua YBM-BRI Kanwil Manado) dan Bapak Abdul Rahman Djafar (Sekretaris YBM-BRI Kanwil Manado).

Pelatihan tahsin dan tartil Al-Qur’an diselenggarakkan dengan tujuan memperkaya ilmu membaca Al-Qur’an bagi imam dan guru TPA di seluruh Indonesia. Program ini merupakan bagian dari Program Berbagi Syiar Rakyat Indonesia.

01

01 02

Selasa, 6 Januari 2015 YBM-BRI melalui Program Berbagi Sehat Rakyat Indonesia memberikan paket makanan tambahan

kepada 362 orang anak sekolah tingkat TK dan SD yang tersebar di 6 titik wilayah padat penduduk dan miskin di Jakarta dan Bekasi yaitu PAUD Al-Mukmin Bekasi, SD Harapan Jaya Bekasi, Yayasan Pendidikan Nurul Huda Bekasi, Yayasan Fathul Qorib Jakarta Utara, PAUD Aisyiah Tebet, TPA/MD Nurul Ikhwan Binaaul Aulad Jakarta Timur dan TPA Al Istiqomah Jakarta Pusat.

Paket makanan tambahan ini diberikan sebagai salah satu wujud kepedulian YBM terhadap gizi anak Indonesia. Asupan gizi yang cukup untuk anak usia sekolah dapat membantu

362 PaketMakanan Tambahanuntuk Anak Sekolah

tumbuh kembang dan membuat anak lebih mudah menyerap pelajaran. Paket yang diberikan oleh YBM berupa susu, biskuit, buah, sari kacang hijau dan roti.

03

Ahad, 28 Desember 2014 YBM-BRI resmikan ruang kelas di Pondok Pesantren Nurudluha yang terletak di Desa Bajing, Kecamatan

untuk Pondok Pesantren Nurudluha Ruang Kelas

Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Ruang kelas senilai Rp 102.000.000 ini dibangun dalam waktu dua bulan secara swakelola oleh pengelola ponpes. Acara peresmian ditandai dengan penyerahan kunci ruang kelas secara simbolis oleh Bapak Tandang M. Praceka (Pincapem BRI Kroya) kepada K.H Saefudin Zuhri (Pimpinan Ponpes). Acara yang berlangsung meriah ini juga dihadiri oleh Drs. Moh. Najib. M,Si (Camat Kroya), Bapak Haryadi (Pengurus YBM-BRI Kanca Cilacap) dan Deden Kuswanda (Staff Senior Program Ekonomi). Bantuan yang diberikan merupakan salah satu wujud dukungan YBM-BRI kepada pondok pesantren yang memiliki sarana minim.

Bpk. Tandang M. Praceka (kedua dari kiri) sesaat setelah menyerahkan kunci secara simbolis foto bersama K.H Saefudin Zuhri (memegang mock up), Bpk. Haryadi (paling kiri) dan Deden Kuswanda (paling kanan).

0403

PertanianJahe Merahdi Pondok PesantrenRoudlatul Jinan

Ahad, 28 Desember 2014, dalam upaya memandirikan pondok pesantren, kali ini YBM-BRI menyerahkan bantuan

pemberdayaan ekonomi kepada Pondok Pesantren Roudlatul Jinan. Bantuan diberikan dalam bentuk modal usaha senilai Rp 40.000.000. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Deden Kuswanda (Staff Senior Program Ekonomi) kepada K.H A. Daelami (Pimpinan Ponpes).

Selain itu turut hadir dan meninjau

lokasi pembibitan jahe merah ini pulaBapak Adib (Kepala Kantor Urusan Sosial dan Ekonomi Kecamatan Kroya), Bapak Tandang M. Praceka (Pincapem BRI Kroya) dan Bapak Hariyadi ( Pengurus YBM-BRI Kanca Cilacap).

Bantuan tersebut akan digunakan untuk pertanian jahe merah sejumlah 5000 bibit, jahe merah ini dikembangkan dengan metode tanam tumpuk, pemberdayaan ekonomi ini merupakan salah satu program Badan Usaha Milik Masjid/Madrasah.

Bpk. Tandang M. Praceka (kedua dari kiri) sesaat setelah menyerahkan kunci secara simbolis foto bersama K.H Saefudin Zuhri (memegang mock up), Bpk. Haryadi (paling kiri) dan Deden Kuswanda (paling kanan).

05

YBM-BRI berikan bantuan Coffeebooth bagi 119 masjid transit di Jabodetabek dengan total bantuan yang diberikan Rp

226.100.000 dengan harga satu paket senilai Rp 1.900.000 yang terdiri dari: Booth kopi (Meja Kopi) dan paket perlengkapan dan isi warung kopi yang terdiri dari dispenser, galon, cangkir, gelas plastik, nampan dan enam renceng kopi. Dari 57 masjid yang sudah terverifikasi, baru 21 masjid yang telah menerima bantuan secara langsung untuk periode penyaluran 13-16 Januari 2015.

“Program ini bermula pada sebuah mimpi Bagaimana memberi nuansa berbeda

bagi jamaah yang ingin bersodaqoh di masjid. Sasaran program adalah masjid yang berada dipinggir jalan raya (masjid tempat jamaah transit). Dengan mencicipi kopi pada booth BUMM YBM-BRI maka para jamaah ikut bershodaqoh bagi kesejahteraan masjid” tutur Muhammad Fikri (Staf Operasional Divisi Ekonomi).

Proses kegiatan verifikasi penerima manfaat dan penyaluran masih terus dilakukan oleh tim ekonomi dan volunteer. Secara umum para pengurus masjid transit yang menerima bantuan mengucapkan banyak terimakasih dan berharap bantuan kedepan akan memberikan dampak positif.

Coffeebooth di Masjid Transit

0605

YBM-BRI menggelar Pelatihan Motivator Program Peningkatan Pendapatan Keluarga (P3K) pada Senin-Selasa, 29-30 Desember

2014 di Jakarta. Pelatihan dihadiri oleh Dr. Hj. Maisaroh Ali, MA (Pimpinan Wilayah Aisiyah DKI Jakarta) dan diikuti oleh 30 orang penerima manfaat. Disampaikan dalam pelatihan beberapa tujuan dan visi misi program serta bagaimana teknis implementasi program di lapangan.

“Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program P3K yang disimboliskan pada

puncak acara HUT 119 lalu, YBM-BRI bekerjasama dengan Aisiyah DKI Jakarta, dimana kelompok ibu-ibu binaan ini nantinya akan diberikan bantuan berupa modal usaha detergen dengan bantuan sejumlah Rp 170.443.000,-” ujar Iftitah Kamalia (Staf Kebijakan Divisi Ekonomi).

Program Peningkatan Pendapatan Keluarga (P3K) ini adalah program pemberdayaan bidang ekonomi terkonsentrasi peningkatan pendapatan keluarga dengan peserta adalah kaum ibu.

YBM-BRI Gelar Pelatihan Motivator Program P3K

07

Cirebon, 8-10 Januari 2015 YBM-BRI menggelar Latihan Wajib Anggota (LWA) bagi 60 penerima manfaat Program Peningkatan

Pendapatan Keluarga (P3K) kelompok usaha produksi garam atau lebih dikenal dengan usaha garam BRIlian. Jumlah bantuan yang diberikan adalah senilai Rp 113.600.000.

“Pada program ini YBM menggandeng tim ahli peraih Mina Bakti Bahari 2014 yaitu Bapak M. Sanusi yang juga merupakan penemu TUF (Teknologi Ulir Filter) dalam proses pembuatan garam” tutur Iftitah Kamalia (Staf Kebijakan Divisi Ekonomi).

Program Peningkatan Pendapatan Keluarga (P3K) adalah salah satu program pemberdayaan ekonomi YBM-BRI yang memiliki

Kelompok Usaha Garam BRIlianYBM-BRI Berdayakan

tujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat miskin melalui keluarga. Sepanjang tahun 2014 YBM-BRI telah memiliki 10 kelompok P3K.

0807

YBM-BRI Berdayakan

Deden Kuswanda (Staff Senior Program Ekonomi) menyerahkan bantuan berupa gerobak kepada pemilik usaha kecil

pada Senin, 12 Januari 2015. Gerobak tersebut diberikan kepada 119 pedagang di wilayah DKI Jakarta yang sebelumnya telah lulus verifikasi sebagai penerima manfaat YBM-BRI.

“Bantuan ini merupakan kelanjutan bantuan yang diberikan secara simbolis dalam acara puncak HUT BRI 119 lalu. Gerobak diberikan kepada 20 pedagang martabak, 35 pedagang roti bakar dan 64 pedagang mie ayam bakso” ujar Deden di sela pembagian gerobak.

Program ini merupakan salah satu program yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT BRI 119. Dalam perjalanannya,

119 Gerobak Usaha Kecil YBM-BRI Serahkan

penerima bantuan haruslah tergabung dalam kelompok pedagang, sehingga nantinya akan memudahkan proses monitoring dan penilaian keberhasilan program.

09 10Diasuh oleh :Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM.

Membebaskan orangyang berhutangTANYA : Assalamu’alaikum wr, wb, Salah satu kategori ashnaf yaitu gharim atau dalam artian untuk (membebaskan) orang yang berutang. Bagaimanakah kriteria gharim tersebut? Apakah semua yang berutang termasuk dalam kategori tersebut? Terimakasih.

JAWAB : Berdasarkan Alquran surat At-Taubah (9):60, satu dari delapan kelompok sosial (tsamaniyatu ashnaf) yang berhak menerima dana zakat (mustahik) adalah al-gharimin. Al-gharimin adalah jamak (plural) dari kata tunggal (mufrad) al-gharim. Secara harfah, al-gharimin oleh masyarakat awam kerap diartikan dengan orang-orang yang punya utang. Sesungguhnya, kata al-gharimin bisa juga disebut al-ghurama’ (ااااااا), maksudnya ialah orang-orang yang memiliki tanggungan atau tepatnya -terlilit- beban keuangan yang harus dia/mereka bayar. Terutama untuk membayar utang yang wajib dibayar. Selain utang, termasuk ke dalam pengertian al-gharim dalam konteksnya yang luas ialah beban-beban keuangan lainnya yang harus dibayar oleh al-gharimin atau al-ghurama’ itu. Misalnya untuk membayar denda, membayar ganti-rugi, pembayaran diat, dan lain-lain yang semakna dan semaksud dengan itu.Mencermati pendapat para pakar tafsir (mufassir), hadis (muhadditsin), dan fikih (fukaha), kata al-gharimin mengandung makna yang cukup luas dan luwes. Luas, maksudnya tidak semata-mata terkait dengan utang-piutang yang mutlak harus dibayar, sedangkan luwes maksudnya adalah sesuai dengan keadaan (latar belakang) gharim serta niat tujuan dari utang-piutang atau penyebab timbul/kejadian beban keuangannya itu sendiri. Al-qasimi, Muhammad Mahmud Hijazi, dan lain-lain misalnya, menafsirkan

kata “al-gharimin” dengan orang-orang yang menanggung utang untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya sendiri di luar hal-hal yang mengandung kemaksiatan, dan mereka tidak mampu untuk membayar utangnya itu. Bisa juga utang yang dilakukan seseorang atau kolektif (panitia) pembangunan atau kegiatan yang kemaslahatannya untuk umat dan/atau kepentingan umum, meskipun si/para penanggung utang itu sendiri sesungguhnya memiliki harta kekayaan yang cukup untuk membayar utangnya. Demikian juga misalnya untuk pembayaran ganti rugi, denda, iuran atau lain-lain yang senafas dengan itu. Syaratnya, menurut kebanyakan ahli agama, utang, ganti rugi, iuran dan/atau yang lain-lainnya yang boleh dibayar dengan dana zakat itu bukan dalam konteks perbuatan maksiat; kecuali kalau yang bersangkutan benar-benar tobat atau dalam konteks pertobatan yang bersangkutan dari hal-hal kemaksiatan. Demikian menurut al-Sayyid Sabiq. Berdasarkan uraian singkat di atas, dapatlah disimpulkan bahwa tidak semua dan setiap utang bisa dikategorikan ke dalam kelompok al-gharimin, kecuali yang memenuhi criteria di atas yakni terutama utangnya untuk kebutuhan mendesak dan dalam hal-hal yang dibenarkan syariat, tidak semua bentuk utang-piutang bisa dikategorikan ke dalam al-gharimin, dan karenanya maka tidak semua dan setiap utang boleh dibayar dengan harta zakat. Intinya, perlu sangat cermat dan selektif harus dipelajari kasis perkasus. Setelah diyakini yang bersangkutan menjadi layak sebagai gharim yang memenuhi lriteria mustahik, berikanlah karena itu memang haknya. Apalagi yang digunakan untuk kemaslahatan umat dan/atau kepentingan umum. Itupun jumlahnya jangan sampai mengganggu hak-hak mustahikkin yang lainnya.