09 - pin antinutrisi

8/18/2019 09 - PIN Antinutrisi

1/32

ntinutrisi

M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi

Fakultas Peternakan – Institut Pertanian Bogor

Website: http://intp.fapet. ipb.ac.id

. .


2/32

en a u uan

pada biji cereal, biji legum dan tanaman lain.

berbagai proses seperti pencucian, perebusan dan

atau pemanasan.

Adanya antinutrisi dalam bahan pakan merupakan

pembatas dalam penggunaan bahan pakan dalam

.


3/32

1 Ph tat1 Ph tat Sebagian besar P di dalam tanaman

2/3 total P

phytase sehingga sangat sedikit P-phytat.

Aktivitas phytase dinyatakan dalam unit

. Phytase umumnya enzim mikrobial yang


4/32

Kandungan P-phytat dan aktivitas phytasedari beberapa bahan pakan

Bahan pakan P-phytat Aktivitas phytase

FTU/kg% % dr total PCereal dan by

product

Jagung 0,24 72 15

,

Sorghum 0,24 66 24

Barley 0,27 64 582

Oat 0,29 67 40

Dedak gandum 0,92 71 2957


5/32

Kandungan P-phytat dan aktivitas phytasedari beberapa bahan pakan

Bahan pakan P-phytat Aktivitas phytase

FTU/kg% % dr totalP

Oilseed meal :

Soybean meal 0,39 60 8

,

Sunflawer meal 0,89 77 60

Peanut meal 0,48 80 3

Cottonseed meal 0,84 70 NA


6/32

Mineral yang terikat dengan asam phytat :

Ca, P, Zn dan Cu

Cara pemecahan masalah adanya P-phytatdalam ransum :

Penambahan phytase

phytase mudah rusak selama proses pelleting

65oC.

Penambahan sumber mineral P lainn a


7/32

an n an n

berdasarkan monomer fenolik yang membanguntanin :

hydrolizable tanin


8/32

Hydrolizable tanin

mudah dihidrolisa secara kimia atauoleh enzim

terdapat dibeberapa legum seperti

Acacia spp.


9/32

Condensed tanin

dianggap tanin tanaman

condensed tanin terutama terdapat pada

testanya. Warna testa makin gelap makakandungan tanin makin tinggi.

Contoh :

sorgum, millet, rapeseed, flava bean,cottonseed meal.


10/32

melindungi biji dari predator burung

melindungi biji dari pertumbuhan jamur

Kandungan tanin pada ransumerpengaru :

kecepatan pertumbuhan

efisiensi ransum penurunan produksi telur

meningkatkan kejadian leg abnormalitas


11/32

Cara Mengatasi efek tanin dalamransum

Suplementasi DL-metionin

Suplementasi agen pengikat tanin:1. Gelatin=.

3. Polyethylene glycol

perendaman

fermentasi

= + pada kondisi anaerob


12/32

3 Gossypol3 Gossypol

Penggunaan bungkil biji kapuk pada

hewan mono astrik dibatasi oleh

kandungan serat kasar dan senyawatoksik, yaitu tanin dan gossypol

Bungkil biji kapuk mengandung 0,5 %

Gossypol ditemukan dalam bentuk :

bebas

bentuk racun

bentuk ikatan non toksik


13/32

ru ur ossypo


14/32

Selama pemanasan tinggi untuk ekstrak

m nya er a :

group aldehyde gossypol bereaksi dengan

E- amino group dan residu asam aminolainnya. Ikatan ini tdk toksik tetapi

menurunkan ketersediaan lisin.

Broiler bisa aman den an tin kat toleransisampai 100 ppm free gossypol

gossypol mencegah terjadinya green

discoloured ada kunin telur dan

menurunkan fertilitas


15/32

4. Saponin4. Saponin

Sebagian besar saponin ditemukan pada biji-

sunflawer, soybean, peanut.

- Menurunkan konsumsi ransum karena

mucosa dan saluran pencernaan.

- berperan dalam absorpsi kholesterol, asam


16/32

Anak ayam makan 0,9 % triterpenoid saponin

sa:

- menurunkan konsumsi ransum

- menurunkan pertambahan berat badan

- menurunkan kecernaan lemak- meningkatkan ekskresi kholesterol

- menurunkan absorpsi vitamin A dan D


17/32

5 Mimosin

Leucaena leucocephala atau lamtoro

mengandung mimosin sebesar 3-5 % BK.

Karena adanya mimosin ini penggunaannyadalam ransum non ruminansia sebesar 5-10

% tanpa menimbulkan gejala toxicosis

menurunkan pertumbuhan

menurunkan produksi telur

Ayam muda lebih sensitif daripada ayam tua


18/32

6 Protease Inhibitor 6 Protease Inhibitor

Protease inhibitor adalah senyawa yang

sa meng am at tryps n an

chymotrypsin dan ada pada tanaman

engan eve yang ren a ecua e e e.

Kedele cenderung mengandung proteaseinhibitor tinggi.

cereal lebih rendah daripada biji legum


19/32

ema an e e e men a menga a anmeningkatnya berat pankreas.

Protease inhibitor mudah di netralkandengan pemanasan.

Kerusakan aktivitas trypsin inhibitor

ter antun :

1. suhu

.

3. ukuran partikel

. .


20/32

Tetapi pengolahan untuk menetralkan

tr sin inhibitor harus di ertimban kan

jangan sampai merusak nilai nutrisi darikedele.

1. sangrai

2. men unakan extruder


21/32

7 Cyanogenic glycocida7 Cyanogenic glycocida

asam diikuti dengan hidrolisis oleh spesifikenzim mele askan h dro en c anida HCN .

Beberapa tanaman yang mengandung

cassava - linamarin, lotaustralin

-

linseed - linustatin, neolimestatin,


22/32

Singkong mengandung cyanogenic tinggi

terutama singkong pahit.

Cara men uran i c ano eni l cocida :

1. proses pembuatan pati menghilangkancyanogen

2. pencacahan – dikeringkan atau

sebelumnya disimpan lebih dulu dalamkeadaan basah bisa mengurangi 2/3

cyanogen dari segar.

Performan unggas yang makan singkongtidak berpengaruh bila dosis HCN < 100 ppm


23/32

Efek HCN pada tubuhEfek HCN pada tubuh

HCN diperoleh dari proses hidrolisis linamarin oleh

enzim beta glucosidase menghasilkan D. glucose

dan aceton cyanohydrin.

Aceton cyanohydrin dengan bantuan enzim

- .

HCN yang dilepas diserap oleh saluran pencernaan

.

bereaksi dengan ferric dalam mitokondria

membentuk komplek stabil dan menahan jalur

respiratory, sehingga hemoglobin tidak bisamelepaskan oxygen ke dalam sistem transfer

.


24/32

-

(pentosan adalah karbohidrat komplek yang.

Karbohidrat ini sukar dicerna sehingga lolos

sehingga viscosity cairan di saluran

.

Viscosity meningkat menyebabkan transport

.


25/32

1. beta glucan pada barley

2. arabinoxylan pada gandum

3. oligosaccharida pada bungkil kedele

NSP mempengaruhi mikroflora di saluran

encernaan.

tua dan pada cereal yang disimpan lama


26/32

MYCOTOKSIN Ada 4 cara infeksi jamur yang

mempengaru ayam an ewan a nnya:

Jamur menginfeksi bahan pakan di

lapangan sebelum panen

Jamur menginfeksi bahan pakan selamapenyimpanan setelah panen.

Jamur menginfeksi campuran bahan

pakan di dalam bin dan peralatan pakan. Jamur menginfeksi di saluran

pencernaan a au sa uran perna asan.


27/32

Jamur yang menginfeksi di ladang :

1. Diplodia 4. Cladosporium

2. Gibberella 5. Nigospora3. Fusarium 6. Ce halos orium

Jamur yang sangat berbahaya menginfeksi

penyimpanan: Aspergillus flavus

Jamur yang menginfeksi saluran pencernaan:Candida albicons


28/32


29/32

Mycotoksin ditemukan dalam bahan pakan

jagung gandum

sorghum padi

barley biji kapuk

Sensitivitas hewan dipengaruhi oleh level

aflatoksin:

level paling rendah 20 ppb level > 1200 ppb bisa menyebabkan efek

toksik pada ayam

bisa mempengaruhi pertumbuhan


30/32

Faktor yang mempengaruhi

mycotoxin pada biji cereal

a or n erna a or erna

Komposisi pakan(lemak, KH, tracemetal,dll

RH > 70 % baik untuk jamur

pH. pH turun, pertumbuhan turun Suhu optimal utk tumbuh jamur

dan produksi mycotoxin bervariasi.

Aspergillus dan Penicillium lebihbaik tumbuh pada suhu lebih tinggi

daripada Fusarium

Kadar air :KA > 13 % utk O2/CO2 : untuk organisme aerobic

Aspergillus dan PenicilliumKA . 20 % utk Fusarium

w

aw tinggi, mudah tumbuh

Aspergillus.

lebih halus, mudah tumbuh jamur


31/32

jamur:

Kadar air


32/32

09 - pin antinutrisi

Documents