1 laporan observasi lab smp
TRANSCRIPT
LAPORAN
OBSERVASI LABORATORIUM IPA
SMP AL-KHADIJAH SURABAYA
Oleh :
Kelompok 1
Novi Nurfiyanti 13030654002
Siti Mu’arofah 13030654008
Sapitri Rahayu 13030654014
Yubhanir Muji Rahayu 13030654023
Septiana Nurjanatin Aulia 13030654028
Nena Rosalia 13030654029
Kelas Pendidikan Sains A 2013
PRODI PENDIDIKAN SAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium merupakan suatu tempat dilakukan percobaan dan penelitian yang
dapat berupa ruangan terbuka dan tertutup. Sebagai tempat untuk melaksanakan proses
pembelajaran, laboratorium dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung serta sarana
yang memadai. Adanya laboratorium disekolah baik ditingkat Sekolah Menengah hingga
bangku perkuliahan digunakan untuk menunjang proses belajar di kelas. Umumnya
laboratorium yang terdapat di sekolah-sekolah tersebut adalah Laboratorium IPA.
Laboratorium IPA digunakan sebagai wadah atau tempat penelitian ilmiah yang
berfungsi untuk menunjang pembelajaran IPA.
Laboratorium yang baik apabila pengelolaan dan manajemen pengaturan lab juga
dilakukan dengan baik pula. Untuk mengetahui pengelolaan dan tata ruang laboratorium
IPA, perlu dilakukan suatu observasi laboratorium IPA di salah satu Sekolah Menengah
dan yang menjadi sasaran kami adalah SMP Al-Khadijah Surabaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana tata letak atau denah Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah Surabaya?
2. Bagaimana penataan alat dan bahan dalam Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya?
3. Bagaimana fasilitas yang terdapat di Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya?
4. Bagaimana kondisi Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah Surabaya?
5. Bagaimana manegemen pengelolaan Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari observasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tata letak atau denah Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah Surabaya.
2. Mengetahui penataan alat dan bahan dalam Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya.
3. Mengetahui fasilitas yang terdapat di Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya
4. Mengetahui kondisi Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah Surabaya.
5. Mengetahui manegemen pengelolaan Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari observasi ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui manajemen laboratorium yang baik
2. Dapat mengetahui kondisi standard Laboratorium IPA
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu gedung yang difokuskan untuk pelaksanaan kegiatan
penelitian. Sedangkan Laboratorium IPA digunakan untuk kegiatan praktikum siswa
pada saat pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Laboratorium memiliki beberapa
ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda dan menunjang satu sama lain.
B. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium dalam hal ini adalah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran IPA secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah
dihadirkan di ruang kelas sekaligus sebagai wadah penelitian ilmiah.
C. Ruangan dalam Laboratorium
1. Ruang Penyimpanan Alat
Ruang penyimapanan alat adalah salah satu bagian dari laboratorium yang
difungsikan sebagai tempat untuk penyimpanan alat dan bahan yang diperlukan
untuk kegiatan praktikum. Di sini alat dan bahan disusun sedemikian rupa dan
dikelompokkan sesuai dengan fungsinya ketika kegiatan praktikum dilaksanakan.
Alat-alat dengan kesamaan sifat ditempatkan pada lokasi yang sama atau saling
berdekatan sehingga mempermudah dalam pencarian alat dan bahan ketika
mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk kegiatan praktikum.Tata letak
ruang penyimpanan alat meliputi:
1. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang
persiapan.
2. Ruang penyimpanan alat sebaiknya dipisahkan dengan ruang penyimpanan
zat, untuk menghindari kerusakan akibat korosi. Apabila tidak ada ruangan
lain untuk penyimpanan alat dapat ditempatkan pada almari di ruang pratikum
3. Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat dan
bahan, ruang penyimpanan dan gudang biasanya hanya memiliki satu pintu
masuk dan keluar melalui ruang persiapan.
4. Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi
udara yang baik.
5. Memiliki fasilitas mebeler seperti lemari alat dan bahan dan rak untuk alat-
alat.
2. Ruang Praktikum
Ruang pratikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium sekolah.
Ruang pratikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran di
laboratorium. Proses pembelajaran di laboratorium dapat berupa peragaan atau
demonstrasi, pratikum perorangan atau kelompok dan penelitian. Proses
pembelajaran di ruang pratikum menuntuk tempat yang lebih luas dari pada proses
pembelajaran klasikal di dalam kelas. Oleh karena itu, luas ruang praktikum harus
dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan
proses pembelajaran. Luas ruang pratikum ini memperhitungkan jumlah siswa yang
harus di tampung dimana satu siswa harus menempati 2 m2. Untuk kenyamanan dan
keselamatan kerja sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas sebagai berikut.
1. Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain).
2. Instalasi air dengan bak cucinya dan instalasi gas.
3. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja
demonstrasi untuk guru, loker penitipin tas buku siswa, dan lemari penyimpanan
alat-alat pratikum.
4. Papan tulis dan mungkin layar OHP serta LCD projector.
5. Ventilasi udara yang cukup dapat berupa jendela, angin-angin ataupun kipas
angin.
6. Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka keluar.
7. Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta
dapat teramati dari kedua ruangan tersebut.
8. Kotak P3K.
9. Fasilitas pemadam kebakaran.
3. Ruang Administrasi dan Persiapan
Ruang administrasi dan persiapan adalah ruang yang disediakan untuk
melakukan pengadministrasian, perawatan dan persiapan alat-alat serta bahan. Ruang
administrasi digunakan untuk ruang kerja laboran dalam melayani kegiatan di dalam
laboratorium. Ruang ini terletak diantara ruang pratikum dan ruang penyimpanan alat
dan bahan.
Ruang persiapan dengan ruang pratikum sebaiknya dibatasi dengan jendela
berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat
kegiatan yang terjadi di ruang pratikum. Ruang ini memiliki instalasi listrik dan
ventilasi udara yang baik dan dilengkapi dengan fasilitas kursi dan meja kerja, lemari
atau rak alat dan loket peminjaman alat.
D. Pengelolaan Laboratorium
Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan
2. Penataan
3. Pengadministrasian
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan
aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.
Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki
kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar
laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga
keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.
Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan
kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti
peraturan. Pengelola laboratorium di sekolah umumnya sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah
3. Koordinator Laboratorium
4. Penanggung jawab Laboratorium
5. Laboran.
E. Penataan Laboratorium
Suatu laboratorium dengan peralatan yang sangat lengkap tidak akan dapat berfungsi
dengan baik jika tidak ditata dengan benar. Penataan yang proporsional akan
memperlancar pelaksanaan kegiatan praktikum sehingga mencapai hasil sesuai harapan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan penataannya dalam laboratorium adalah :
1. Meja kerja siswa
Meja dan kursi kerja siswa sebaiknya diatur sedemikian rupa sehingga
mempermudah pelaksanaan praktikum. Susunan dapat diubah setiap saat sesuai
kebutuhan praktikum, jumlah kelompok, kebutuhan akan cahaya, arah konsentrasi
siswa, dan hal lainnya.
2. Alat dan bahan praktikum
Alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktikum disimpan dalam
almari etalase yang diberi dibagi dalam blok-blok tertentu sesuai sifat alat dan bahan.
Misalnya alat yang terbuat dari bahan kaca ditempatkan pada lokasi yang sama atau
saling berdekatan. Untuk bahan cair ditempatkan pada lokasi lain bersama dengan
bahan-bahan lain yang juga bersifat cair. Selain berdasarkan sifat fisik bahan,
penataan alat dan bahan juga disesuaikan dengan kesamaan fungsi penggunaan ketika
pelaksanaan praktikum.
3. Sarana penunjang lainnya
Selain meja kerja dan peralatan serta bahan praktikum, sarana penunjang seperti
tirai, sumber listrik, sumber air dan wastafelnya juga perlu diperhatikan penataannya.
Untuk penataan sarana dan prasarana biasanya direncanakan sebelum gedung
laboratorium di bangun. Namun demikian ada kalanya perlu diadakan penataan ulang
jika ternyata penataan awal kurang mendukung atau bahkan menghambat kelancaran
dalam mengoperasikan fungsi laboratorium.
F. Laboratorium dalam Pendidikan
Laboratorium dalam pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam
rangka memperkaya pengetahuan dan keterampilan siswa. Dengan adanya laboratorium,
siswa berkesempatan untuk melakukan kegiatan praktikum yang merupakan dasar dari
penelitian. Dengan kegiatan praktikum siswa belajar menjadi seorang peneliti yang baik
melalui bimbingan guru.
Jika laboratorium dapat dimanfaatkan dengan maksimal, siswa dan guru akan
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang bernilai lebih. Bahkan bukannya tidak
mungkin jika salah satu praktikan menemukan suatu penemuan baru yang bermanfaat
bagi kehidupan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada sifat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah yaitu Laboratorium IPA SMP Al-Khadijah Surabaya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Khadijah Surabaya tepatnya di Jalan A. Yani
2-4 Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 5 Desember 2014
pukul 13.30-15.00 WIB dengan obyek dalam penelitian ini adalah laboratorium IPA
SMP Al-Khadijah Surabaya.
C. Fokus Penelitian
Subyek observasi ini adalah pengelola laboratorium IPA SMP Al-Khadijah yaitu
Bapak Alan, S.Pd. Hal-hal yang menjadi titik perhatian atau fokus disini adalah
kelengkapan alat dan bahan laboratorium, tata kelola laboratorium, fasilitas penunjang di
laboratorium.
Berkaitan dengan pengelolaan laboratorium terdapat tiga aspek yang akan diteliti
antara lain :
1. Kondisi Laboratorium
2. Lokasi Laboratorium
3. Penataan alat dan bahan
4. Kelengkapan alat dan bahan
5. Fasilitas utama dan fasilitas penunjang
6. Denah laboratorium
7. Agenda Laboratorium
8. Managemen laboratorium
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah informan dan dokumentasi. Data ini
meliputi kondisi dari laboratorium, kelengkapan alat dan bahan laboratorium , fasilitas
penunjang di laboratorium serta kegiatan laboratorium IPA SMP Al-Khadijah
dikumpulkan dengan metode wawancara dan dokumentasi.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti dan
pengamat melihat dan mengamati langsung, kemudian mencatat keadaan dan kejadian
yang terjadi pada keadaan sebenarnya serta mendokumentasi keadaan pada laboratorium.
Observasi dilakukan ketika laboratorium tidak sedang digunakan. Dalam observasi ini
penelitian lebih banyak menggunakan salah satu dari panca indera yaitu indera
penglihatan. Adapun alat yang digunakan dalam observasi ini adalah tabel daftar
inventaris alat dan bahan laboratorium serta kamera untuk mendokumentasi.
Dasar untuk mencapai suatu penelitian, maka diperlukan data yang mempunyai
validitas yang tinggi.
a. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data tentang permasalahan yang
dihadapi dalam pembelajaran. Pada penelitian ini wawancara dilakukan kepada Bapak
Pengelola Laboratorium IPA.
b. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data dengan pengamatan langsung,
sehingga peneliti atau pengamat harus ada pada saat observasi dilaksanakan atau
kejadian berlangsung. Metode Observasi digunakan untuk mengamati keadaan
laboratorium IPA yang akan di analisis, diantaranya yaitu kondisi ruang laboratorium,
lokasi laboratorium, denah laboratorium, kelengkapan alat dan bahan praktikum, dll.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi-dokumentasi yang didapat oleh kami dalam penelitian adalah foto
kondisi laboratorium IPA beserta alat bahan dan fasilitas di laboratorium.
F. Langkah-Langkah Observasi
Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian dan tahap akhir.
a. Tahap Persiapan
Langkah pertama dalam penelitian ini, memahami pengelolaan laboratorium SMP
yang baik dan benar. Kemudian melakukan observasi dan wawancara secara informal
mengenai pengelolaan laboratorium.
b. Tahapan Pelaksanaan
Langkah-langkah pada tahap ini diawali dengan melakukan wawancara kepada
Bapak pengelola laboratorium IPA, melihat kondisi ruang laboratorium, mencatat alat
dan bahan praktikum yang ada di laboratorium IPA, mencatat fasilitas penunjang
yang ada di laboratorium IPA, mengambil dokumentasi-dokumentasi yang
dibutuhkan sebagai data dalam penelitian.
c. Tahap Akhir
Langkah awal pada tahap ini adalah pengolahan data hasil penelitian. Kemudian
menganalisis data penelitian dan yang terakhir membuat kesimpulan.
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
No Aspek yang dinilai Keterangan
1 Kondisi Laboratorium Rapi, bersih
2 Lokasi Laboratorium Di lantai dua di atas kantor guru dan
kantor TU
3 Penataan Alat dan Bahan Alat dan bahan diletakkan di dalam satu
etalase, alat diletakkan di bagian atas dan
bahan diletakkan di bagian bawah
4 Kelengkapan Alat dan bahan Alat-alatnya meliputi gelas kimia, tabung
reaksi, gelas ukur, dll serta bahannya ada
H2SO4, NaOH, Aquades, dll dan
dilengkapi alat peraga dan miniatur
tulang, rangka, dll.
5 Fasilitas Meja guru/demostrasi, meja dan kursi
praktikum, Instalasi listrik, tabung
pemadam kebakaran, exhouse fan, kipas
angin, AC, LCD, proyektor, papan tulis,
washtaffel,
6 Denah Terlampir
7 Agenda Lab Digunakan oleh kelas yang melaksanakan
praktikum secara bergantian sesuai
jadwal praktikum yang telah ditentukan
8 Managemen Lab Setiap etalase, alat dan bahan, kardus,
diberi keterangan label
B. Pembahasan
Observasi yang kami lakukan pada hari Jumat, 5 Desember 2014 di Laboratorium
IPA SMP Al-Khadijah Surabaya bertujuan untuk mengetahui tata letak, kondisi, lokasi,
fasilitas utama dan fasilitas penunjang di Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah
Surabaya.
Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah Surabaya terletak di lantai dua tepatnya
menghadap ke selatan diatas Kantor Guru dan Kantor TU. Laboratorium IPA di SMP ini
dibagi menjadi dua yakni Laboratorium Fisika dan Laboratorium Biologi. Keduanya
tepat bersebelahan seperti yang tergambar pada denah (terlampir). Di dalam
Laboratorium Biologi, ruang penyimpanan dan ruang persiapan dijadikan satu dengan
ruang utama. Di dalam ruang utama, terdapat fasilitas-fasilitas laboratorium pada
umunya. Alat-alatnya meliputi gelas kimia, tabung reaksi, gelas ukur, dll serta bahannya
ada H2SO4, NaOH, Aquades, dll. Di dalam laboratorium ini, lebih banyak terdapat
miniatur alat-alat peraga seperti rangka, tulang, strutur sistem pernafasan, dan juga
gambar-gambar ilmiah yang dipajang di sepanjang dinding laboratorium. Fasilitas di
dalam laboratorium ini juga dilengkapi dengan instalasi listrik dan exhouse fan untuk
menghilangkan bau asap ketika praktikum yang terdapat kegiatan pembakaran. Selain itu
fasilitas penunjang lainnya seperti papan tulis, LCD, proyektor, tabung pemadam
kebakaran, AC, washtaffel. Penataan fasilitasnya seperti meja dan kusi praktikum di
tengah dan dikelilingi oleh lemari alat bahan yang berada di samping kanan, lemari alat
peraga berada di belakang, dan washtaffel berada di samping kiri dekat jendela depan.
Sedangkan di dalam Laboratorium Fisika, secara keseluruhan hampir sama seperti
Laboratorium Biologi. Hanya saja di Laboratorium Fisika alat dan bahan lebih banyak
dan gambar-gambar ilmiahnya sedikit dan hampir tidak ada. Fasilitas seperti papan tulis,
LCD, proyektor, kipas angin, AC, exhouse fan, instalasi listrik juga terdapat di dalam
laboratorium ini.
Secara keseluruhan, Laboratorium di SMP Al-Khadijah baik Laboratorium Biologi
baik Laboratorium Fisika belum memenuhi kriteria sebagai Laboratorium standard
dikarenakan tidak ada ruang penyimpanan dan ruang persiapan yang disendirikan, tidak
ada ruang pengadministrasian alat dan bahan, tidak ada ruang gelap dan ruang asam,
hanya ada satu pintu masuk dalam satu ruang, ventilasi udara kurang karena jendela
tertutup rapat dan penataan alat dan bahan di etalase dijadikan satu dimana alat
diletakkan di bagian atas dan bahan diletakkan dibagian bawah. Lokasi laboratorium ini
juga tidak strategis karena terletak di lantai atas dan bersebelahan langsung dengan ruang
kelas lain. Akan tetapi kondisi Laboratorium SMP Al-Khadijah secara keseluruhan
cukup rapi, bersih dan dilengkapi fasilitas yang lengkap dan mendukung. Managemen
lab juga cukup baik terbukti dari pemberian keterangan dan label di setiap alat dan bahan
serta etalase dan juga penggunaan laboratorium yang disesuaikan dengan agenda
Laboratorium.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Laboratorium IPA di SMP Al-Khadijah Surabaya terbagi menjadi dua yaitu
Laboratorium Biologi dan Laboratorium Fisika.
2. Laboratorium ini dilengkapi fasilitas utama seperti meja demonstrasi, meja
praktikum, dll serta fasilitas yang menunjang kegiatan praktikum seperti instalasi
listrik, tabung pemadam kebakaran, exhouse fan, AC, LCD, proyektor, dll.
3. Penataan alat dan bahan dijadikan satu di dalam etalase dimana alat diletakkan di
bagian atas dan bahan diletakkan di bagian bawah.
4. Kondisi Laboratorium SMP Al-Khadijah secara keseluruhan cukup rapi, bersih
5. Managemen lab juga cukup baik terbukti dari pemberian keterangan dan label di
setiap alat dan bahan serta etalase dan juga penggunaan laboratorium yang
disesuaikan dengan agenda Laboratorium.
Secara keseluruhan, Laboratorium di SMP Al-Khadijah belum memenuhi kriteria
sebagai Laboratorium standard dikarenakan tidak ada ruang penyimpanan dan ruang
persiapan yang disendirikan, tidak ada ruang pengadministrasian alat dan bahan, tidak
ada ruang gelap dan ruang asam, hanya ada satu pintu masuk dalam satu ruang.
B. Saran
Laporan ini dapat dijadikan sumber referensi dalam perencaan, penataan,
pengadmisitasian, maupun perawatan dalam Laboratorium IPAserta sebagai pembanding
dalam pengetahuan pembagunan Laboratorium IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Panduan Pengelolaan Dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium Ipa
Sekoloah Menengah Pertama. Departemen Pendidikan Nasional
Anonim. Laboratorium IPA. (online) http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab%202-
%2006302244023.pdf. Diakses pada tanggal 15 Desember 2014 pukul 18:30 WIB.
Anonim. Organisasi laboratorium . (online)
eprints.walisongo.ac.id/1722/3/073611039_Bab2. pdf . Diakses pada tanggal 15
Desember 2014 pukul 19:25 WIB.
Anonim. Buku Pengetahuan Laboratorium . (online)
https://aimarusciencemania.files.wordpress.com/2012/03/buku-pengetahuan-
laboratorium-biologi.pdf. Diakses pada tanggal 15 Desember 2014 pukul 19:30
WIB.
Tjokrodihardjo, Soegijo. 1987. Organisasi Dan Manajemen Laboratorium Pendidikan.
Surabaya:Unipress UNESA