1. pendahuluan - uksw
TRANSCRIPT
1. Pendahuluan
Arsitektur mult-itier merupakan arsitektur yang telah banyak digunakan di
banyak pengembangan teknologi informasi. Arsitektur ini membutuhkan
pemisahan lapisan kerja untuk menbagi fungsionalitas, komponen dan kode
proyek ke dalam tier (tingkatan) yang terpisah. Pendekatan ini menghasilkan
suatu aplikasi yang dapat diperluas dan dapat dengan mudah dikelola serta
dikembangkan setelah jangka waktu tertentu [1].
Bagian presentasi dapat dikerjakan dengan memanfaatkan teknologi yang
sudah ada atau memanfaatkan teknologi baru. Salah satunya bisa memanfaatkan
teknologi WPF (Windows Presentation Foundation). Teknologi WPF adalah salah
satu fitur dari .NET framework 3.0 yang didesain untuk menggantikan fungsi
Graphics Device Interface (GDI). WPF dibuat dengan menggunakan Extensible
Application Markup Languange (XAML), yaitu XML yang khusus digunakan
untuk pembuat WPF dimana setiap XAML memiliki Code Behind masing-
masing sehingga dapat terlihat jelas pemisahan antara bagian desain dengan
bagian business logic.
Bagian data access adalah bagian yang paling dekat dengan database,
dengan tujuan untuk mengakses data yang diinputkan oleh pengguna agar
disimpan kedalam database. Untuk memeriksa kode program yang ada di data
access, bisa digunakan Reflection. Reflection adalah fitur dari .Net yang
memungkinkan untuk mendapatkan informasi sebuah objek pada saat runtime.
Informasi tersebut dapat berupa data dari sebuah kelas atau nama dari sebuah
methods yang termasuk di dalam kelas dan konstruktor objek tersebut Untuk
menuliskan ke dalam pemrograman VB.NET dengan reflection digunakan
namespace System.Reflection.
KSP Harta Sentosa merupakan koperasi yang mengatasi tentang simpan
pinjam untuk menyalurkan dana ke anggota nya. Saat ini KSP Harta Sentosa
memiliki cita – cita untuk berkembang menyaingi koperasi modern. Karena itu
arsitektur multi-tier akan sangat membantu dalam proses bisnis KSP Harta
Sentosa saat ini maupun jika mengalami suatu perubahan.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana menerapkan
arsitektur multi-tier dengan memisahkan antara presentation-tier, logic-tier, dan
data-tier. Selain dipisahkan menjadi tiga bagian / layer, setiap layer akan
diterapkan menggunakan teknologi yang berbeda – beda. Pada bagian
presentation-tier akan memanfaatkan teknologi Windows Presentation
Foundation. Sedangkan pada bagian data tier akan memanfaatkan teknologi
Reflection .Net.
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah merancang arsitektur
multi-tier untuk Koperasi Simpan Pinjam pada KSP Harta Sentosa yang
memanfaatkan teknologi WPF pada presentation-tier dan Reflection .Net pada
data- tier agar mempermudah untuk dikelola. Karena dalam desain tampilan bisa
di atasi dengan WPF untuk membuat tampilan yang lebih interaktif, sedangkan
dengan Reflection dapat memisahkan antara business object dengan data access
sehingga dalam pengerjaan bisa di bagi untuk pengerjaan business object dengan
pengerjaan data access, karena hanya bisa mereferensi dari salah satu layer.
Sebagai batasan dalam penelitian ini, penerapan teknologi WPF hanya untuk
desktop dan data layer menggunakan Reflection .NET.
2. Tinjauan Pustaka
Berhubungan dengan perancangan Arsitektur Multi-Tier pada Sistem
Informasi Akuntansi adalah desain Buku Besar pada PT. Shangyang Perkasa yang
dilakukan oleh Budiman. Perusahaan ini menjalankan bisnisnya di bidang
kesehatan. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan dan
minuman kesehatan yang menjangkau di setiap titik kritis tahap pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Produk-produk yang dihasilkan berupa susu untuk bayi,
anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, beberapa kebutuhan khusus kaum
manula, serta biskuit dan sereal bayi. PT. Shangyang Perkasa menggunakan
desain Arsitektur Multi-Tier untuk mengintegrasikan dalam penyusunan buku
besar [2]
Penelitian yang lainnya, yaitu pada jurnal dengan judul Sistem
Monitoring Mahasiswa Menggunakan WPF dan Web Service yang dilakukan oleh
Khanna. Implentasi WPF pada penelitiaan ini menyajikan kegunaan WPF untuk
mengembangan aplikasi klien dengan cara baru. WPF memberikan tampilan dan
nuansa yang sama untuk designer dan developer, dimana sebelumnya bekerja
secara sendiri- sendiri. Dengan WPF, developer diberikan beberapa kemudahan
untuk merancang dan mengembangkan aplikasi berbasis WPF [3].
Perbedaan penelitian ini dari penelitian – penelitian terdahulu adalah
dalam penelitian ini, penulis ingin merancang sebuah aplikasi yang bisa
diterapkan dalam Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Salatiga. Dalam
penerapan arsitektur multi-tier, menggunakan teknologi WPF pada bagian
presentation-tier dan Reflection .NET untuk pembagian pengerjaan dalam
pengkodean pada data-tier.
Multi-tier
Arsitektur multi-tier sebagai sebuah arsitektur aplikasi yang memiliki
komponen software yang berbeda, terorganisasi pada tiers, menyediakan fungsi
yang terdedikasi [4]. Sebuah arsitektur multi-tier adalah arsitektur tiga-tingkat
yang terdiri dari manajemen data layer (kebanyakan meliputi satu atau beberapa
database server), business logic dan presentation tier (fungsi UI). Secara konsep,
hasil arsitektur multi-tier adalah pengembangan dari aplikasi client / server. Tier
adalah layer fisik yang terpisah dari sistem yang lebih besar, biasanya tier – tier
tersebut di bagi menjadi 3 yaitu Presentation Tier, Business/Middle-Tier dan Data
Tier.
Gambar 1 Arsitektur multi-tier [4]
Ciri khas dalam arsitektur multi-tier adalah pemisahan antara data tier / data
tier, business-tier, dan client-tier/presentation-tier. Manfaat utama dari aplikasi
multi-tier adalah setiap tingkatan dapat digunakan pada heterogen yang berbeda
dan didistribusikan platform. Performa setiap bagian, terutama untuk tingkat
aplikasi, didukung dengan mendistribusikan permintaan di server aplikasi yang
berbeda.
Model three-tier menambahkan komponen ketiga diantara aplikasi client
dengan aplikasi server yang disebut middle tier atau layanan bisnis. Oleh karena
itu, dalam model ini pemrosesan dibagi di antara tiga lapisan (atau lebih).
Hal ini dapat diimplementasikan oleh operator yang menerima panggilan
dari lapisan berikutnya yang lebih tinggi. Ketika arsitektur multi-tier yang
digunakan dalam bisnis konteks, setiap layer harus mendukung interaksi
transaksional. Karena distribusi software bawaan komponen di seluruh lapisan
dan berpotensi bahkan dalam setiap lapisan, transaksi terdistribusi diperlukan.
Keuntungan menggunakan arsitektur multi-tier diantaranya adalah
pengkodean yang teratur secara logika, lebih mudah pada saat maintenance, lebih
mudah dalam menggunakan kembali kode yang sudah dibuat, lebih mudah dalam
pembagian pengerjaan secara berkelompok, dan tingkat kejelasan dalam
pengkodean.
Presentation-tier berisi komponen yang menerapkan dan menampilkan user
interface dan mengelola interaksi pengguna. Lapisan ini mencakup kontrol untuk
input pengguna dan tampilan, selain komponen yang mengatur interaksi
pengguna. Di dalam komponen presentation tier mencangkup User Interface
Component yang digunakan untuk menampilkan informasi untuk user dan
Presentation Logic Component yang mengenkapsulasi data dari business layer
atau presentation entity yang mengenkapsulasi business logic dan data di dalam
sebuah form untuk mempermudah di pakai oleh presentation layer.
Jenis aplikasi yang berbeda juga mempengaruhi penerapan teknologi yang
berbeda, untuk dapat digunakan dalam presentation layer. Dalam penelitian ini,
teknolgi yang akan di pakai adalah Windows Presentation Foundation (WPF)
untuk mengembangkan pada bagian presentation tier.
Windows Presentation Foundation (WPF) adalah salah satu fitur dari .Net
Framework 3.0 yang didesain untuk mengganti fungsi Graphics Device Interface
(GDI). WPF dibuat berdasarkan DirectX sehingga membuat User Interface (UI)
yang transparan, tombol yang unik, manjadi hal yang mudah. WPF dapat dibuat
dengan menggunakan Extensible Application Markup Language (XAML), yaitu
XML yang khusus digunakan untuk pembuatan WPF. Dalam pembuatan WPF,
setiap file XAML memiliki Code Behind masing-masing sehingga dapat terlihat
jelas pemisahan antara bagian desain dengan bagian business logic.
Sebelum WPF dibuat, menciptakan tampilan bagi pengguna windows akan
membutuhkan beberapa teknologi yang berbeda. Berikut adalah gambar yang
memperlihatkan perbedaan tersebut.
Gambar 2. Perbedaan tiap teknologi [5]
Windows Presentation Foundation (atau WPF) adalah sebuah subsistem
grafis didalam .NET Framework 3.0 (atau yang lebih baru) dan berkaitan secara
langsung dengan bahasa aplikasi XAML. XAML adalah singkatan dari extensible
application markup language.
XAML digunakan secara ekstensif di dalam teknologi .NET Framework
3.0, khususnya Windows Presentation Foundation (WPF) dan Windows
Workflow Foundation (WF). Di dalam WPF, XAML digunakan sebagai sebuah
bahasa markup interface pengguna untuk mendefinisikan elemen interface
pengguna, data binding, eventing, dan fitur-fitur lain. Dalam WF, workflow dapat
didefinisikan dengan menggunakan XAML.
Elemen XAML memetakan langsung ke instance objek Common
Language Runtime, sementara atribut XAML memetakan ke properti dan event
Common Language Runtime di atas objek-objek tersebut. File XAML dapat
diciptakan dan disunting dengan alat desain visual semacam Microsoft Expression
Blend, Microsoft Visual Studio, dan desainer visual Windows Workflow
Foundation yang dapat di-hosting-kan. XAML juga dapat diciptakan dan disunting
dengan penyunting teks standar, penyunting kode semacam XAMLPad dan
Kaxaml, atau dengan penyunting grafis semacam Vectropy
File XAML dapat dikompilasi ke dalam file .baml (Binary XAML) yang
dapat dimasukkan sebagai sumber daya ke dalam assembly .NET Framework.
Pada saat run-time, mesin framework mengekstrak file .baml dari assembly
tersebut, mem-parse, dan menciptakan sebuah pohon visual WPF atau workflow.
Berbeda dengan Windows Forms, WPF memanfaatkan dan
mengeksploitasi DirectX 9.0, tetapi dikemas menjadi API yang terstruktur yang
secara pemakaian sama dengan pemakaian class-class pada Windows Forms.
Gambar 3 Arstitekur Windows Presentation Foundation [6]
Inti dari arsitektur Windows Presentation Foundation adalah Presentation
Framework, Presentation Core dan MIL. Dari ketiga bagian inti tersebut, MIL
Core adalah bagian yang tidak teratur karena dapat berhubungan dengan DirectX
lebih dekat. MIL Core sendiri berada disekitar DirectX dan dapat berhadapan
langsung dengan CLR ( Common Language Runtime ). Presentation Core
mengandung semua dari class dan interface dari setiap form yang berbasis WPF.
Presentation Core sendiri tidak mengandung user interface control, lebih seperti
pondasi dari setiap control yang dibuat.Presentation Framework adalah subsistem
dari komponen user interface yang mempunyai lebih banyak library dari setiap
control yang dapat digunakan pada WPF.
Komponen lain yang ada pada gambar 3 selain yang di beri warna hitam
tidak begitu penting, karena tidak terkait khusus dengan WPF. Kernel
menyediakan low-level operating system services seperti input dan output pada
umumnya. User32 menyediakan aplikasi untuk menciptakan graphical user
interface (GUI) .
Ketika membuat sebuah aplikasi, dibutuhkan untuk memulai dengan logical
architecture yang mengklarifikasi aturan dari setiap komponen yang dibutuhkan,
membagi secara functionality, jadi bisa membagi pengerjaan secara tim untuk
bekjerja bersama secara efektif dan memudahkan untuk melakukan perawatan
terhadap sistem. Logical archiutecture juga harus memiliki layer yang mencukupi
untuk fleksibel dalam memilih sebuah physical architecture setelah logical
architecture terpenuhi. Business Logic memiliki bagian dalam mengatur
komponen yang berlainan menjadi satu bagian dalam sistem.
Data access berhubungan dengan database untuk mengambil, menambah,
merubah dan menghapus data. Data access tidak secara langsung mengatur atau
menyimpan data, hanya untuk memberikan tempat antara business logic dan
database.
Data access memberikan data ke bagian presentation berdasarkan perintah
dari business logic. Dalam beberapa kasus, data access akan dipasang pada mesin
yang berbeda dengan business logic dan presentation. Tetapi antara bagian
presentation, business logic dan data access tidak menutup kemungkinan untuk
dipasang dalam satu mesin yang sama.
Secara logika menentukan data access terpisah antara business logic dan
presentation. Pemisahan ini memberikan fleksibilitas untuk memilih apakah
nantinya untuk menjalankan kode data access pada mesin yang sama sebagai
business logic, atau pada mesin yang terpisah. Hal ini juga memudahkan untuk
mengganti data source tanpa mempengaruhi aplikasi. Hal ini penting karena
memungkinkan mengganti database vendor ke database lainnya pada poin yang
sama.
Pemisahan ini berguna untuk alasan lain, misalanya Microsoft memiliki
kebiasaan untuk mengganti teknologi data access setiap tiga tahun. Dengan
demikian setiap developer yang menggunakan tools dari Microsoft memerlukan
untuk menulis ulang kode dari data access supaya tetap bisa berhubungan dengan
database yang terbaru. Dengan menempatkan data access pada kode lapisan
tertentu, dampak dari perubahan yang terjadi pada aplikasi akan lebih kecil.
Mekanisme dari data access memiliki ciri khas mengimplementasikan
menjadi sebagian dari services, dengan prosedur yang berhubungan dengan
business logic untuk menambah, merubah, ata menghapus data. Meskipun setiap
fungsi sering dibangun menggunakan objek, penting untuk mengenali desain
untuk data access yang efektif. Usaha dalam pembuatan desain terkadang
membuat kompleksitas suatu sistem meningkat atau menurun. Oleh karena itu
setiap kode dari data access tetap teratur.
Terpisahnya antara data access dengan business object menyebabkan
bagian data access tidak dapat mengenali objek yang ada pada business object,
oleh karena itu pada bagian data access menggunakan teknologi Reflection.
Reflection adalah teknologi yang dibuat dalam .NET Framework. Yang
memungkinkan kita untuk menulis kode yang dapat memeriksa dan berinteraksi
dengan kode lainnya. Kita dapat menggunakan Reflection untuk mendapatkan
daftar semua kelas dalam assembly, dan semua metode atau properti pada masing-
masing kelas. Kita dapat menggunakan Reflection untuk mendapatkan daftar
semua variabel misalnya dalam objek, dan kemudian kita dapat menggunakan
refleksi untuk mengambil atau mengubah nilai dari variabel tersebut. [7]
Segala sesuatu di. NET memiliki tipe, dan bahwa semua jenis pada
akhirnya berasal dari tipe dasar, System.Object. Ini termasuk jenis nilai sederhana
seperti Integer atau Single, lebih kompleks lagi jenis seperti String atau Tanggal,
dan jenis lain seperti Enum atau Structure. Hal ini juga termasuk jenis yang kita
buat menggunakan kelas.
Termasuk kelas bernama System.Type, yang mewakili jenis informasi
tentang segala jenis. Kita dapat menggunakan fungsi GetType() untuk mengambil
Object Type yang mewakili data tertentu. Ketika kita mempunyai object type yang
merepresentasikan tipe data untung tipe data yang lain atau sebuah objek, kita
dapat menggunakan reflection untuk mendapatkan informasi dari suatu objek.
Dalam penelitian ini Reflection digunakan untuk mengetahui isi dari
business object karena terpisahnya antara data access dan business object. Pada
program layer business object mereferensikan dari layer data access, sehingga di
data access tidak bisa mengetahui isi dari layer business object.
3. Metode Perancangan Sistem
Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah
metode waterfall. Metode ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut
mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,
testing / verification, dan maintenance.
Gambar 4 Metode waterfall [8]
Aplikasi simpan pinjam ini dibangun dengan menggunakan bahasa
pemrograman VB.NET. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi simpan
pinjam ini berbasis WPF diantara seperti Microsoft Visual Studio 2010 dan
Microsoft Expression Blend 4 untuk membantu mercancang desain tampilan
WPF.
Proses simpan yang ada pada Koperasi Harta Sentosa, bisa dilakukan jika
sudah menjadi anggota dari koperasi. Anggota cukup datang ke koperasi dan
menemui bagian kasir untuk melakukan transaksi simpan, dan bagian kasir akan
mencatat transaksi yang dilakukan oleh anggota.
Proses pinjam memiliki alur yang hampir sama dengan proses simpan, yang
membedakan pada proses pinjam adalah pihak koperasi harus melakukan survey
terhadap penghasilan yang didapat oleh anggota terlebih dahulu, jika hasil dari
survey memenuhi persyaratan dan layak mendapat pinjaman, maka pihak koperasi
akan mencairkan dana. Jika dana sudah dicairkan, maka bagian kasir, akan
membuat kan bukti penerimaan pinjaman dari koperasi kepada anggota.
Gambar 5 Proses Simpan dan Pinjam
Kebutuhan fitur yang diharapkan untuk aplikasi simpan pinjam di KSP
Harta Sentosa dapat menangani data anggota, data pegawai, transaksi simpan,
transaksi pinjam, transaksi pembayaran angsuran, denda bagi yang terlambat
membayar angsuran, serta laporan keuangan yang dibutuhkan oleh KSP Harta
Sentosa. Laporan keuangan yang dibutuhkan diantaranya laporan transaksi harian,
laporan neraca saldo, perhitungan hasil usaha, dan promosi ekonomi anggota.
Aplikasi ini dibuat untuk tiga orang pemakai dengan hak akses yang bebeda
– beda, diantaranya admin, pengelola dan kasir. Pemakai yang pertama adalah
admin, dimana memliki hak akses penuh atas sistem yang dibuat. Adapun hak
yang dapat diakses diantaranya adalah dapat menambah, menghapus, dan
mengubah data untuk user, pengelola, akun, jenis simpanan, jenis pinjaman,
transaksi pinjaman, transaksi simpanan, dan anggota. Untuk hak akses pengelola
hanya bisa melakukan proses menambah, mengubah dan menghapus data akun,
jenis simpanan, jenis pinjaman, transaksi simpanan dan anggota. Sedangkan untuk
hak akses kasir hanya mengatasi transaksi simpanan dan pinjaman yang dilakukan
oleh anggota. Kasir tidak berhak menambah secara langsung data anggota yang
baru. Data anggota yang baru baru bisa di masukan oleh bagian pengelola.
Arsitektur yang diterapkan pada aplikasi Koperasi Simpan Pinjam Harta
Sentosa terbagi menjadi tiga bagian logic yaitu presentation layer, business logic
dan data access. Tiap bagian tersebut memiliki fungsi sendiri, presentation layer
digunakan untuk membuat tampilan aplikasi yang akan langsung berhubungan
dengan user. Pada bagian business object digunakan untuk mengatur proses bisnis
yang ada dalam koperasi Harta Sentosa. Sedangkan data access digunakan untuk
mengatur proses pengaksesan data dari business object ke data access atau dari
data access ke business object.
Gambar 5 Arsitektur KSP Harta Sentosa
Tabel 1 menunjukan class yang terdapat pada tiap layer
Table 1 Class pada tiap layer
Presentation Layer Business Logic Data Access Layer
FormAnggota Akun AkunDAL
FormPegawai Anggota AnggotaDAL
FormUser Bank BankDAL
FormJenisTransaksi Kecamatan KecDAL
FormTransaksiSimpanan Pegawai KelDal
FormTransaksiPinjaman Pinjaman PegawaiDAL
FormTransaksiAngsuran SaldoAwal PinjamanDAL
EditableFormAnggota Transaksi SaldoAwalDAL
EditableFormPegawai TransaksiAngsuran TransaksiDAL
EditableFormJenisTransaksi TransaksiDetail TransaksiAngsuranDAL
EditableFormTransaksiPinjaman TransaksiDetailDAL
EditableFormTransaksiSimpanan Database
EditableFormTransaksiAngsuran Helper
Tabel 1 adalah kumpulan class yang terdiri dari setiap layer yang ada dalam
aplikasi KSP Harta Sentosa. Setiap class yang ada mempunyai peranan di setiap
layer dimana class tersebut diletakan. Untuk class yang berada dalam
presentation layer setiap class hanya akan mengurusi interaksi dengan user, mulai
dari menampilkan data, menambah, menghapus maupun merubah data. Tetapi
dari presentation layer hanya bisa mengirimkan dan menerima pesan ke business
logic. Pada class yang berada pada business logic akan memberikan aturan –
aturan apa saja yang bisa dilakukan oleh bagian presentation layer. Bagian
business logic ini mengatur jalannya aplikasi agar sesuai dengan proses bisnis
yang ada. Business logic ini akan mengirimkan pesan kepada data access layer
untuk mengolah data yang ada dalam database. Untuk menambah, merubah dan
menghapus data, hanya bisa dilakukan oleh bagian data access layer yang
menerima perintah dari layer di atasnya.
4. Hasil dan Pembahasan
Struktur aplikasi yang dibangun dari hasil pembahasan aplikasi koperasi
simpan pinjam dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
Gambar 6 Struktur Aplikasi
Seperti dalam perancangan sistem, aplikasi akan dibagi menjadi tiga bagian
/ layer. Bagian presentation tier menggunakan teknologi Windows Presentation
Foundation dan bagian data access menggunakan teknologi Reflection .Net.
Salah satu bagian dari presentation tier adalah form login, dimana form ini
akan memeriksa user sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Untuk dapat
mengoperasikan aplikasi ini, seorang user harus melakukan login terlebih dahulu.
Jika login berhasil dengan hak akses admin maka akan ditampilkan menu yang
dapat diakses untuk admin. Jika login berhasil dengan hak akses pengelola makan
akan ditampilkan menu untuk hak akses pengelola dan jika login berhasil
menggunakan hak akses kasir, maka akan ditampilkan untuk hak akses kasir.
Tampilan untuk form login seperti pada gambar 7.
Gambar 7 Halaman Login
Tampilan setelah login adalah menu utama, yaitu menu yang dapat diakses
sesuai dengan hak akses user. Untuk admin maka akan tampil menu seperti data
anggota, data propinsi, data kabupaten, data kecamatan, data kelurahan,
pengaturan user, data pegawai, transaksi pinjaman, transaksi simpanan, jenis
transaksi, transaksi laporan, dan transaksi angsuran. Setiap form yang dibuat
menggunakan WPF untuk memperindah tampilan. Salah satu tampilan yang
menerapkan WPF adalah tampilan menu utama yang terdapat pada gambar 8.
Gambar 8 Menu Utama
Penerapan Reflection .NET diterapkan pada setiap proses yang
mengharuskan untuk mengisi data untuk dimasukan ke dalam database. Form
anggota berfungsi untuk menambah, menghapus dan mengubah data anggota.
Tampilan untuk form anggota ada pada gambar 9.
Gambar 9 Form Anggota
Selain itu proses pengambilan data juga dibantu oleh Reflection .Net dimana
data akan di ambil dari database melalui bagian data access.
Gambar 10 Form Daftar Anggota
Uji coba aplikasi ini dilakukan pada dua komputer yang saling terhubung
dalam jaringan lokal. Performa aplikasi yang dijalankan tergantung pada
spesifikasi dari setiap komputer dan jaringan local yang dibangun. Dalam uji coba
arsitekur muli-tier ini akan coba dipisahkan antara presentation layer dengan
business layer.
Sebelum aplikasi dijalankan aplikasi server harus dijalankan terlebih dahulu
untuk mendaftarkan library yang ada pada server supaya dapat diakses oleh
bagian client. Jika aplikasi server sudah siap, baru aplikasi client dapat dijalankan.
Gambar 11 Tampilan Pengujian Aplikasi Server
Gambar 12 Tampilan untuk Clientform
Gambar 12 menunjukan bahwa operasi yang sedang dilakukan oleh client,
dan class library apa yang sedang diakses. Dalam pengujian, mencoba untuk
melakukan remote pada objek Propinsi yang ada pada business layer. Pada sisi
client mencoba untuk mengisi data Propinsi ke dalam database.
Gambar 12 Operasi yang sedang dijalankan client
Aplikasi pengujian pada server akan menampilkan aktivitas apa yang
dilakukan oleh client beserta nilai yang diberikan oleh client sebelum dimasukan
kedalam database.
5. Simpulan
Dalam perancangan dan pengembangan suatu aplikasi, para developer
diharapkan dapat membagi pembagian pekerjaan dalam pengkodean, dengan
tujuan agar dapat maintenance aplikasi lebih mudah dan reusable dalam
pemakaian kode. Selain itu untuk menanggulangi penambahan atau perubahan
yang terjadi pada aplikasi yang sudah berjalan. Reflection .Net dapat berguna
untuk memeriksa kode dari business object yang di pisahkan dari data access.
Tampilan dari suatu aplikasi mempengaruhi ketertarikan untuk memakai
aplikasi. Semakin menarik dan mudah cara menggunakan aplikasi seorang user
dapat mempelajari dengan cepat dan mudah. Teknologi Windows Presentation
Foundation mendukung dalam memperindah suatu tampilan aplikasi.
Pembagian antara tampilan, bisnis proses dan data dalam pembuatan atau
pengembangan suatu aplikasi bisa menggunakan arsitektur multi-tier, baik
aplikasi dalam skala kecil maupun skala besar.
6. Daftar Pustaka
[1] Kusumo, 2007, Latihan ASP.NET 2.0 dengan VB 2005, PT. Elex Media
Komputindo
[2] Budiman, 2007. Perancangan Arsitektur Multi-Tier pada Buku Besar PT.
Shangyang Perkasa, Fakultas Teknologi dan Informasi. Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga
[3] Khanna, 2012, Student Monitoring System Using WPF and Web Services,
International Journal of Advanced Research in Computer Science and
Software Engineering
[4] Schuldt, 2009, Encyclopedia of Database Systems Multi-Tier Architecture
[5] MSDN.NET Development: WPF, www.msdn.microsoft.net 2012
[6] MacDonald, 2010, Pro WPF in VB 2010, Appress [7] Lhotka, 2003, Expert One-on-One Visual Basic .NET Business Objects,
Appress
[8] Pressman, 2003, Software Engineering a Practicioners Approach.
McGraw-Hill