12. penyimpanan benih

26

Upload: fikri-uchiha

Post on 04-Feb-2016

151 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Penyimpanan benih

TRANSCRIPT

Page 1: 12. Penyimpanan Benih
Page 2: 12. Penyimpanan Benih

Penyimpanan benih (seed storage)• Upaya pemecahan masalah penyediaan benih.

Page 3: 12. Penyimpanan Benih

Pertama : Pada saat setelah mengalami masak fisiologis, benih masih pada tanaman induk selama beberapa hari sampai

beberapa minggu. Bila keadaan lingkungan lembab dan suhu tinggi maka benih ortodoks mudah terserang hama dan penyakit

serta melakukan respirasi dengan intensitas tinggi. Keadaan lingkungan panas lembab yang ditimbulkan lingkungan dan

bahkan didukung dengan kecepatan respirasi benih tersebut, mengakibatkan laju kemunduran yang meningkat. Akibatnya

benih mengalami kemunduran mutunya sebelum dipanen. Sementara bagi benih rekalsitran lingkungan lembab dan suhu

tinggi seperti ini yang cocok untuk mempertahankan viabilitasnya.

Kedua : pada saat setelah dipanen dan benih dalam periode pemrosesan, dimulai dari penimbunan sementara, pengeringan,

pembersihan, pemilahan dan pengemasan. Periode ini dapat berjalan beberapa minggu lamanya. Selama pemrosesan

tersebut, benih mengalami situasi yang bermacam, kemungkinan kondisi lembab dengan suhu tinggi pada saat penampungan,

terjadinya benturan-benturan pada saat tahap pengeringan/pembersihan yang berpotensi menimbulkan

kemunduran mutu benih.

Page 4: 12. Penyimpanan Benih

Ketiga : Pada saat benih mengalami penyimpanan di gudang, sebelum dilakukan distribusi ke penyalur/pedagang benih. Hal ini

dapat terjadi beberapa minggu lamanya. Ketidakcermatan penyimpanan, seperti keadaan gudang yang lembab tanpa

ventilasi. Gudang menjadi panas karena tidak ada angin dan panas yang ditimbulkan lampu gudang menjadikan benih

mengalami laju deteriorasi yang tajam.

Keempat : Pada saat benih pada penyalur dan pedagang eceran. Periode ini dapat sampai beberapa minggu bahkan lebih dari satu bulan. Banyak pedagang eceran yang menyatukan tempat benih

dengan tempat dagangan lainnya termasuk pupuk organik. Peningkatan kelembaban membuat benih yang terkemas pada

kemasan yang tidak kedap uap air akan menjadikan laju deteriorasi benih meningkat.

Page 5: 12. Penyimpanan Benih

Kelima : Pada saat benih ditangan petani, sebelum dilakukan persemaian/penanaman. Periode ini dapat berlangsung beberapa

hari sampai beberapa minggu. Sangat jarang petani yang memiliki ruang dengan kelembaban rendah bahkan benih selalu ditempat yang berdekatan dengan sediaan air. Kondisi seperti ini akan memicu deteriorasi benih, utamanya manakala benih telah

dibuka dan tidak lagi kedap uap air. Dalam hitungan minggu, benih telah mengalami deteriorasi yang berdampak menurunnya

kekuatan tumbuh benih

Page 6: 12. Penyimpanan Benih

Penyimpanan Benih

Tujuan utama : mempertahankan viabilitas benih selama periode simpan yang lama viabilitas maksimum benih yang tercapai pada saat benih masak fisiologis.

Tujuan :

•Agar benih dapat ditanam pada musim yang sama di lain tahun atau pada musim yang berlainan dalam tahun yang sama

• Pelestarian benih suatu spesies tanaman

•Ketahanan benih untuk disimpan tergantung jenis, cara dan tempat penyimpanan

• Selama penyimpanan, mutu benih mengalami kemunduran proses fisiologis tetap berlangsung

Page 7: 12. Penyimpanan Benih

Kelompok benih berdasarkan kondisi penyimpanan :

1. benih recalsitrant : benih yang tidak tahan terhadap pengeringan dan

suhu penyimpanan yang rendah.

■ Tingkat toleransi tergantung species masing-masing

benih dari daerah tropik : kadar air benih yang dianjurkan untuk

penyimpanan 20 – 35% dan suhu penyimpanan 12oC – 15oC.

■ Hanya dapat disimpan beberapa hari sampai beberapa bulan.

■ Kadar air benih saat masak sekitar 30 – 70%. ■ sangat peka terhadap pengeringan di bawah 12% sampai 30%.

Page 8: 12. Penyimpanan Benih

2. Benih orthodox : dapat disimpan dalam waktu lama pada kadar air

rendah (5 – 13%) dan suhu penyimpanan rendah (0 – 5oC).

■ Dalam kondisi penyimpanan optimal,dapat disimpan

beberapa tahun.

■ Kadar air benih saat masak 6 – 10%.

■ ditemukan pada zona arid, semi arid, daerah dengan

iklim basah & pada zona tropis dataran tinggi.

Benih intermediate : Kelompok species yang benihnya tahan terhadap

pengeringan sampai kadar air benih yang rendah seperti pada benih

orthodox, tetapi sangat peka terhadap suhu penyimpanan yang rendah

Page 9: 12. Penyimpanan Benih

Hubungan kadar air benih dan suhu ruang simpan pada penyimpanan benih:

Kondisi simpan

Ortodoks Intermediate Rekalsitran

Kadar air Rendah Rendah Tinggi

Suhu ruang simpan

Rendah Tinggi Tinggi

Page 10: 12. Penyimpanan Benih

A. Faktor yang mempengaruhi viabilitas benih sebelum penyimpanan Tekanan lingkungan selama pembuahan sampai

masak fisiologis Tanaman induk yang tumbuh dalam tanah yang

kekurangan unsur hara mineral Kekurangan air Suhu udara terlalu tinggi atau terlalu rendah Salinitas tanah Penyakit tanaman Serangan hama

Page 11: 12. Penyimpanan Benih

Kemasakan fisiologis : kondisi fisiologis yang harus tercapai sebelum tingkat kualitas optimum untuk memanen benih dapat dimulai bersamaan dengan tingkat kualitas maksimal.

Menghasilkan benih berkualitas baik budidaya yang dijalankan sebelum benih mencapai kemasakan fisiologis sempurna membantu mendekatkan kualitas benih dengan kualitas maksimum teoritis

Cara memanen, mengeringkan dan menyimpan yang baik memperlambat kemunduran benih agar kualitasnya bisa sedekat mungkin dengan tingkat kualitas tertinggi seperti pada awal kemasakan fisiologis.

kondisi fisik dan keadaan fisiologis benih mempengaruhi umur hidup benih.

Benih yang pecah, retak atau lecet kondisi fisik dan fisiologisnya akan turun lebih cepat daripada benih yang baik.

Page 12: 12. Penyimpanan Benih

B. Faktor yang mempengaruhi viabilitas benih dalam penyimpanan

Page 13: 12. Penyimpanan Benih

Kadar air awal penyimpanan pada benih ortodoks ; semakin rendah kadar air, semakin besar (lama) daya simpannya (antara 5%-13% tergantung jenis benih yang disimpan)

Makin tinggi kandungan air benih makin tidak tahan benih tsb disimpan lama sifat higroskopis

Tingkat pengisian biji ; semakin bernas benih semakin besar daya simpannya.

Tingkat kerusakan biji ; semakin rusak biji semakin kecil daya simpannya.

Tingkat kemasakan biji ; semakin jauh dari masak fisiologis saat panen, semakin kecil daya simpannya.

1. Faktor dalam

Page 14: 12. Penyimpanan Benih

a. Temperatur Penyimpanan secara masal, kadar air tinggi aktivitas

metabolisme benih & aktivitas mikroorganisme menghasilkan panas menaikkan temperatur massa benih mempercepat aktivitas biologis yang menghasilkan panas lagi terus menerus berjalan hingga akhirnya biji mati.

Penyimpanan benih pada temperatur rendah

Temperatur tinggi & kadar air benih tinggi akumulasi panas & kondensasi pada permukaan benih

1. Faktor luar

Page 15: 12. Penyimpanan Benih

b. Kelembaban Jika kadar air benih lebih rendah daripada tingkat

keseimbangannya dengan kelembaban udara benih akan menyerap uap air dari udara.

Jika kadar air benih lebih tinggi daripada tingkat keseimbangannya dengan kelembaban udara maka kadar air benih akan turun atau benih melepaskan uap air ke udara.

Keseimbangan antara kadar air benih dengan kelembaban udara relatif dalam penyimpanan dilukiskan dalam kurva keseimbangan higroskopis

Page 16: 12. Penyimpanan Benih

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

0 20 40 60 80 100 120

kelembaban relatif (%)

kad

ar

air

be

nih

(%

)

Kurva keseimbangan higroskopis(Copeland, 1977 dalam Kartasapoetra, 1986)

Page 17: 12. Penyimpanan Benih

c. Gas disekitar benih Dapat mempertahankan viabilitas benih : gas CO₂ akan

mengurangi konsentrasi O₂ respirasi benih dapat dihambat

d. Mikroorganisme dua jenis cendawan yang menyerang benih : ● field fungi (cendawan lapangan) :

menyerang benih sebelum dipanen atau segera sesudah panen pada waktu menanti proses pengeringan

kerusakan : menurunnya kualitas benih (warna,rasa & bau)

● storage fungi (cendawan dipenyimpanan) : menyerang benih pada waktu penyimpanan

kerusakan : aflatoxin, ↓ nilai gizi benih, ↓ berat benih & kecambah

Page 18: 12. Penyimpanan Benih

benih yang disimpan pada kadar air tinggi akan cepat kehilangan viabilitasnya.

banyak air dalam benih pernafasan akan dipercepat sehingga benih akan banyak kehilangan energi.

Page 19: 12. Penyimpanan Benih

Perubahan-perubahan yang dapat terjadi selama penyimpanan :1. Perubahan fisik: berkurangnya berat benih akibat serangan

mikroorganisme. contoh : Calandra granaria, hama gudang menyebabkan

benih rusak berlubang atau hancur menjadi tepung2. Perubahan kimia : akibat naiknya kegiatan enzim-enzim

dalam benih karena naiknya temperatur dan kelembaban serta kegiatan respirasi mikroorganisme

3. Kerusakan kromosom : kromosom abnormal mengakibatkan terbentuknya kecambah yang abnormal

Page 20: 12. Penyimpanan Benih

Aturan umum penyimpanan : Gudang tempat simpan haruslah kering

(RH rendah < 60 %) dan suhu rendah (<25oC).

Melakukan pengendalian hama dan penyakit

Melakukan sanitasi. Benih benar-benar telah kering simpan dan

diatur yang baik.

Page 21: 12. Penyimpanan Benih

Periode penyimpanan : Penyimpanan jangka panjang (plasma nutfah) :

biji harus benar-benar kering, tidak rusak dan tersimpan dalam wadah yang tertutup/kedap uap air. Tempat simpan pada kamar yang kering dan bersuhu dingin, diatur dengan AC

Penyimpanan jangka pendek (1 musim) benih -benih yang diperdagangkan , benih dengan kadar air sekitar 9% biji kacangan, 12% padi-padian untuk lama penyimpanan selama sekitar 4-6 bulan saja. Benih dapat disimpan dalam gudang biasa. Suhu gudang sekitar 25oC dan kelembaban udara diusahakan lebih rendah dari 50%

Page 22: 12. Penyimpanan Benih

Konstruksi gudang Perlunya aerasi untuk menurunkan suhu

dan kelembaban. Perlunya penerangan yang tidak

meningkatkan suhu (neon). Perlunya AC. Perlunya dinding dan pintu yang aman dari

hama, pencurian, dan lain-lain.

Page 23: 12. Penyimpanan Benih

• Pengaturan benih di dalam gudang– Perlunya aerasi untuk menurunkan suhu

dan kelembaban.– Perlunya penerangan yang tidak

meningkatkan suhu (neon).– Perlunya AC.– Perlunya dinding dan pintu yang aman

dari hama, pencurian, dan lain-lain.

Page 24: 12. Penyimpanan Benih

• Pengelolaan gudang benih– Selalu menjaga kebersihan, baik dari kotoran

maupun benih yang berceceran.– Menjaga suhu tetap rendah, RH udara

dan sinar yang mengakibatkan gudang bersuhu tinggi dan lembab.

– Menjaga ketertiban administrasi gudang.

– Menjaga keamanan gudang– Administrasi gudang ; mencatat dengan

benar, rapi dan teliti, penomoran dan pemberian kode yang benar, serta keluar dan masuknya benih dari dan ke dalam gudang.

Page 25: 12. Penyimpanan Benih

• Pengelolaan gudang benih (Lanjutan)– Mengndalikan Suhu gudang :

Dengan memasang ventilasi dan mengatur penutup ventilasi, buka (membuka saat suhu luar gudang lebih rendah) dan tutup (menutup pada saat kondisi sebaliknya).

Menggunakan lampu listrik dalam gudang seperlunya saja.

Dengan menggunakan lorong udara. Atau memasang AC untuk mengatur suhu

dan kelembaban gudang.

Page 26: 12. Penyimpanan Benih

• Pengelolaan gudang benih (Lanjutan)– Mengndalikan kelembaban dalam gudang :

Memasang dinding, atap, penyekat yang kedap terhadap uap air (misalnya: seng, plastik)

Memasang dehumifier (AC/yang sudah dilengkapi alat dehumifier)