viabilitas dan vigor benih pada suhu penyimpanan …

15
VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN SERTA PEMBERIAN POC TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) GABRY MAGHAFIRA ABDULLAH G111 13 081 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN SERTA

PEMBERIAN POC TERHADAP PERTUMBUHAN

BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

GABRY MAGHAFIRA ABDULLAH

G111 13 081

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN SERTA

PEMBERIAN POC TERHADAP PERTUMBUHAN

BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana

Pada Program Studi Agroteknologi Departemen Budidaya Pertanian

GABRY MAGHAFIRA ABDULLAH

G111 13 081

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …
Page 4: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …
Page 5: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

i

ABSTRAK

GABRY MAGHAFIRA ABDULLAH (G11113081). Viabilitas dan Vigor Benih

pada Suhu Penyimpanan serta Pemberian POC terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao

(Theobroma cacao L.). Dibimbing oleh Abd. Haris Bahrun dan Syatrianty A. Syaiful.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan vigor benih pada suhu

penyimpanan serta pemberian POC terhadap pertumbuhan bibit kakao. Penelitian ini

berlangsung pada bulan Oktober 2016 sampai Februari 2017. Dilaksanakan di Kebun

Percobaan Fakultas Pertanian dan Laboratorium Benih, Universitas Hasanuddin,

Makassar. Penelitian ini terbagi dalam dua tahap. Tahap I dilakukan untuk melihat

pengaruh suhu penyimpanan terdiri dari 2 taraf yaitu 50C dan ±280C. Pada tahap II

menggunakan rancangan acak kelompok (RAK). Faktor pertama adalah dosis

pemupukan yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 cc L-1, 50 cc L-1, 100 cc L-1 dan 150 cc L-1

dan Faktor kedua adalah frekuensi pemberian pupuk organik cair yang terdiri dari 3

taraf frekuensi yaitu 1 kali, 2 kali dan 3 kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa

suhu penyimpanan benih dapat mempengaruhi viabilitas dan vigor benih kakao.

Penyimpanan benih pada suhu kamar (±28oC) memberikan hasil lebih baik

dibandingkan dengan suhu kulkas (5oC). Pemberian dosis pupuk organik cair150 cc L-

1 memberikan hasil cukup baik pada parameter diameter batang (4,42 mm), jumlah

stomata (39,33), berat basah tajuk (10,20 g), berat kering tajuk (3 g) serta berat kering

akar (0,54 g). Frekuensi pemberian pupuk organik cair sebanyak 2 kali memberikan

hasil cukup baik pada tinggi tanaman (17,43 cm).Terdapat interaksi antara kombinasi

dosis dan frekuensi pemberian POC terhadap berat basah akar (1,77 g).

Kata Kunci : kakao, poc, suhu penyimpanan benih

Page 6: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan

kasih sayang-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tulisan ini

yang berjudul “Viabilitas dan Vigor pada Suhu Penyimpanan serta Pemberian POC

terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)”. Tulisan ini dimaksudkan

untuk memberikan informasi tentang viabilitas dan vigor benih pada suhu

penyimpanan serta pemberian poc terhadap pertumbuhan bibit kakao sehingga dapat

dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang senantiasa membantu dalam

mewujudkan tulisan ini, kepada:

1. Orang tua, ayahanda Abdullah Rowa dan ibunda Hj. Roma Ishak, SE dan

saudariku Angela Apriliany Abdullah atas limpahan kasih sayang dan doa tanpa

henti, yang telah mengorbankan segalanya demi pendidikanku, demikian pula

kepada keluarga besarku yang telah memberikan perhatian dan bantuan baik moril

maupun materil.

2. Dosen pembimbing, Dr. Ir. Abd Haris Bahrun, M.Si dan Dr. Ir. Syatrianty A.

Syaiful, MS yang sabar dan ikhlas atas bimbingan dan arahannya mulai dari

rencana penelitian hingga tersusunnya skripsi ini.

3. Dosen penguji, Dr. Ir. H. Nasaruddin, MS., Prof Dr. Ir. Laode Asrul, MP., dan Dr.

Ir. Amirullah Dachlan, MP., yang telah memberikan saran tersusunnya skripsi ini.

4. Penasehat akademik, Cri Wahyuni Brahmi SP. M.Si atas bimbingan dan arahan

kepada penulis.

Page 7: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

iii

5. Bapak dan ibu dosen Departemen Budidaya Pertanian pada khususnya dan dosen

Fakultas Pertanian pada umumnya serta seluruh staf dan pegawai atas segala

bantuan yang telah diberikan.

6. Yayasan Kalla, atas bantuan dana penelitian serta bimbingan dan arahan kepada

penulis serta sabar dan ikhlas atas bimbingan dan arahannya.

7. Teman-teman seperjuangan, Andi Munirah, Aulia Putri Utami S.P, Sumiati , Muh.

Ichsan Putrayani S.P, Musdalifa Meganita dan Fitriyani atas segala bantuan,

semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman Katalis 2013, KKN UPSUS Maros Kec. Tompobulu, Made Wira

Putra, Muh Khalik, Andi Munirah dan Nur Inayah Harun atas segala bantuan atas

segala bantuan, semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini semoga

jalinan persaudaraan tidak akan pernah terputuskan.

9. Saudara-saudariku Gorontalo, Adinda Pramitha Suleman, Winda Farhanah

Bokings, Anggi Dwi Cahyani Polontalo, Dina Meutia Akib S.P, Ridwan

Nandipinta Dali, Maman Nur Rahmat Margo S.Kg, dan Moh. Fahrul Beu yang

senantiasa meluangkan waktu, memberi semangat dan tenaganya saat penulis

melaksanakan penelitian di lapangan hingga tersusunnya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih terdapat kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat

membangun dalam penyempurnaan tulisan ini.

Makassar, Mei 2017

Penulis

Page 8: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I ............................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN II............................................................................ ii

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL …......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................x

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Tujuan dan Kegunaan Peneitian......................................................... 3

1.3 Hipotesis ............................................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4

2.1. Perkecambahan Benih ....................................................................... 4

2.2. Pembibitan Kakao .............................................................................. 8

2.3. Viabilitas dan Vigor ........................................................................... 11

2.4. Suhu Penyimpanan Benih .................................................................. 13

2.5. Pupuk Organik Cair ............................................................................ 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 22

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 22

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................... 22

3.3. Metode Penelitian ............................................................................... 22

3.4 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 23

3.5 Parameter Pengamatan ........................................................................ 26

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 30

4.1. Hasil ...................................................................................................... 30

4.2. Pembahasan .......................................................................................... 39

Page 9: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

v

BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 47

5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 47

5.2. Saran ..................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

LAMPIRAN .........................................................................................................

Page 10: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

vi

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Kadar air (%) benih setelah disimpan selama dua minggu pada suhu yang

berbeda........................................................................................................... 30

2. Rata-rata persentase daya kecambah dan laju perkecambahan ..................... 30

3. Rata-rata tinggi tanaman (cm) ........................................................................ 31

4. Rata-rata diameter batang (mm)..................................................................... 32

5. Rata-rata kerapatan stomata (mm2) ............................................................... 33

6. Rata-rata indeks luas daun ............................................................................. 35

7. Rata-rata berat basah tajuk (g)…................ ................................................... 36

8. Rata-rata berat basah akar (g) ........................................................................ 36

9. Rata-rata berat kering tajuk (g) ...................................................................... 37

10. Rata-rata berat kering akar (g) ....................................................................... 38

Lampiran

1. Kadar Air Benih (%).....................................................................................48

2. Daya kecambah benih...................................................................................48

3. Laju Perkecambahan benih...........................................................................48

4. Tinggi Tanaman 5 MSPT (cm) …................................................................49

5. Sidik ragam tinggi tanaman 5 MSPT............................................................49

6. Tinggi Tanaman 6 MSPT (cm) ....................................................................50

7. Sidik ragam tinggi tanaman 6 MSPT............................................................50

8. Tinggi Tanaman 7 MSPT (cm) ....................................................................51

9. Sidik ragam tinggi tanaman 7 MSPT............................................................51

10. Tinggi Tanaman 8 MSPT (cm) ....................................................................52

11. Sidik ragam tinggi tanaman 8 MSPT............................................................52

12. Diameter Batang 5 MSPT (mm) ..................................................................53

13. Sidik ragam diameter batang 5 MSPT..........................................................53

14. Diameter Batang 6 MSPT (mm) ..................................................................54

Page 11: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

vii

15. Sidik ragam diameter batang 6 MSPT..............................................................54

16. Diameter Batang 7 MSPT.................................................................................55

17. Sidik ragam diameter batang 7 MSPT..............................................................55

18. Diameter Batang 8 MSPT (mm) ......................................................................56

19. Sidik ragam diameter batang 8 MSPT..............................................................56

20. Kerapatan Stomata (mm2).................................................................................57

21. Sidik ragam kerapatan stomata.........................................................................57

22. Indeks Klorofil..................................................................................................58

23. Sidik ragam indeks klorofil...............................................................................58

24. Luas daun (cm2)................................................................................................59

25. Sidik ragam luas daun.......................................................................................59

26. Indeks luas daun................................................................................................60

27. Sidik ragam indeks luas daun............................................................................60

28. Berat basah tajuk (g) .........................................................................................61

29. Sidik ragam berat basah tajuk............................................................................61

30. Berat basah akar (g) ..........................................................................................62

31. Sidik ragam berat basah akar.............................................................................62

32. Berat kering tajuk (g) ........................................................................................63

33. Sidik ragam berat kering tajuk...........................................................................63

34. Berat kering akar (g) .........................................................................................64

35. Sidik ragam berat kering akar............................................................................64

36. Rasio tajuk akar..................................................................................................65

37. Sidik ragam rasio tajuk akar setelah transformasi .............................................65

38. Deskripsi Kakao Klon Sulawesi 1......................................................................66

39. Hasil Analisis Bahan..........................................................................................68

Page 12: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

viii

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Rata-rata indeks klorofil............................................................................34

2. Rata-rata luas daun (𝑐𝑚2 ).........................................................................34

3. Rata-rata rasio tajuk akar….......................................................................38

Lampiran

1. Buah kakao setelah disimpan pada suhu 5oC.............................................69

2. Buah kakao setelah disimpan pada suhu 28oC...........................................69

3. Proses pembuatan pupuk organik cair........................................................69

4. Perkecambahan benih kakao......................................................................69

5. Pemberian POC terhadap bibit tanaman kakao..........................................70

6. Pengamatan stomata menggunakan mikroskop.........................................70

7. Pembibitan tanaman kakao 12 MSPT........................................................70

8. Denah Percobaan........................................................................................71

Page 13: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

1

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) adalah tanaman perkebunan yang

umumnya tumbuh di daerah tropis. Tanaman kakao merupakan tanaman yang dapat

meningkatkan devisa negara dari sektor nonmigas (Asrul, 2013). Sulawesi Selatan

merupakan salah satu sentra penghasil kakao. Dari data produksi kakao di Indonesia

pada tahun 2015 sebesar 661.243 ton sedangkan produksi kakao Sulawesi Selatan

sebesar 145.148 ton.

Kakao adalah salah satu tanaman pertanian yang benihnya tergolong benih

rekalsitran. Daya simpan benih kakao yang singkat menjadi salah satu kendala

dalam pengiriman kakao keberbagai daerah karena akan mempengaruhi viabilitas

dan vigor benih. Salah satu upaya dalam mengatasi kendala tersebut yaitu dengan

pengiriman kakao dalam bentuk buah kakao. Benih yang tersimpan di dalam buah

masih mampu berkecambah karena enim-enzim tetap aktif. Cara tersebut

diharapkan untuk mempertahankan viabilitas dan vigor benih kakao karena

menyimpan benih dalam lingkungan yang alami sehingga dianggap dapat

mempertahankan viabilitas dan vigor dari benih kakao.

Perbedaan suhu penyimpanan dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi

benih. Umur simpan benih kakao dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

satu diantaranya yaitu suhu. Pada suhu rendah, respirasi berjalan lambat dibanding

suhu tinggi. Dalam kondisi tersebut, viabilitas benih dapat dipertahankan

lebih lama. Menurut Hasid (2008) perbedaan kondisi benih pada ruang bersuhu

rendah dan bersuhu kamar disebabkan oleh rendahnya kelembapan (RH 75%)

Page 14: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

2

dalam ruang ber-AC dibandingkan dalam ruang bersuhu kamar sehingga udara

dalam ruangan memiliki kandungan air yang lebih rendah dibanding dengan pada

ruang bersuhu kamar dengan kelembapan (RH) sekitar 85 Vo. Suhu yang lebih

rendah dan kelembaban yang lebih tinggi dapat mempertahankan kadar air benih

selama peyimpanan (Halimursyadah, 2012). Menurut Dewi dan Sumarjan (2013)

bahwa suhu yang tinggi dapat meningkatkan laju deteriosasi benih.

Penggunaan pupuk organik memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan

penggunaan pupuk anorganik. Berdasarkan bentuk, pupuk organik dibagia menjadi

dua yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair (POC). Salah satu kelebihan

POC yaitu dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sehingga unsur

hara yang terkandung dalam POC mudah diserap oleh tanaman. Penggunaan daun

gamal (Gliricidia sepium) sebagai bahan baku pembuatan POC dikarenakan

tanaman ini merupakan salah satu tanaman leguminosa dengan kandungan unsur

hara yang tinggi.

Pemberian POC harus memperhatikan dosis dan frekuensi yang diberikan

pada tanaman. Menurut Oviyanti, Syarifah dan Nurul (2016) menunjukkan hasil

pupuk organik cair daun gamal dengan konsentrasi 120 mL/L air memberikan

pengaruh yang paling optimum terhadap pertumbuhan tinggi, jumlah daun, dan

lebar daun tanaman sawi. Menurut Taufika (2011) dosis pemberian POC daun

gamal pada pertumbuhan tanaman wortel memberikan pengaruh terbaik pada dosis

135 mL/L air. Lingga dan Marsono dalam Setiaaji, Polii dan Jeanee (2017) yang

menyatakan bahwa masa penyemprotan pupuk daun dapat dilakukan setiap 10 hari.

Perbedaan kebutuhan pupuk pada setiap tanaman berbeda-beda sehingga perlu

Page 15: VIABILITAS DAN VIGOR BENIH PADA SUHU PENYIMPANAN …

3

memperhatikan kebutuhan dosis dan frekuensi pupuk yang akan diberikan ke

tanaman untuk memperoleh hasil optimum. Pemberian pupuk organik cair dengan

frekuensi berbeda memiliki tujuan menghindari penguapan, sehingga pemupukan

bukan diberikan dalam satu kali pemberian.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian mengenai

“Viabilitas dan Vigor Benih Pada Suhu Penyimpanan serta Pemberian POC

terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)” yang nantinya

diharapkan dapat mengatasi kendala terhadap pembibitan kakao.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas dan vigor benih pada

suhu penyimpanan serta pemberian POC terhadap pertumbuhan bibit kakao.

Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

informasi bagi para petani dan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

1.3 Hipotesis

1. Terdapat pengaruh suhu ruang penyimpanan benih terhadap viabilitas dan

vigor benih kakao.

2. Terdapat interaksi antara dosis dan frekuensi pemberian pupuk organik cair

terhadap pertumbuhan bibit kakao.

3. Terdapat salah satu dosis dan frekuensi pupuk organik cair yang memberikan

pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit kakao.