laporan praktikum sortasi benih, uji viabilitas, dan … · laporan praktikum sortasi benih, uji...

39
i LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah (161510501276) 2. Vina Melinda (161510501162) 3. Gigih Wahyuningsih (161510501181) 4. Eka Pransiska Utamala Malinda (161510501015) LABORATURIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

65 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

i

LAPORAN PRAKTIKUM

SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH

Oleh :

Golongan A / Kelompok 5B

1. Muhammad Nuris Shobah (161510501276)

2. Vina Melinda (161510501162)

3. Gigih Wahyuningsih (161510501181)

4. Eka Pransiska Utamala Malinda (161510501015)

LABORATURIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benih sebagai bahan tanam harus memiliki kualitas yang baik untuk

mendapatkan tanaman yang baik. Sebelum ditanam atau dikecambahkan benih

harus melewati beberapa tahapan seleksi yang akan menghasilkan benih

berkualitas baik. Benih yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri bernas,

penampilan fisik baik (tidak keriput), terhindar dari kotoran dan benih tanaman

lain, memiliki daya kecambah yang tinggi, serta tidak terinfeksi oleh hama dan

penyakit tanaman. Salah satu tahapan penyeleksian untuk mendapatkan benih

yang berkualitas baik yaitu dengan dilakukan sortasi benih. Sortasi benih

merupakan proses memilih benih yang memiliki penampilan fisik baik,

memisahkan dari benih tanaman lain dan kotoran benih. Tujuan dilakukan sortasi

benih yaitu untuk menjaga kemurnian benih.

Uji viabilitas benih dan uji vigor benih merupakan salah satu cara untuk

menguji fisiologi benih. Uji viabilitas dilakukan setelah benih di sortasi. Viabilitas

benih adalah kemampuan benih untuk berkecambah atau daya kecambah benih,

sedangkan vigor benih merupakan kemampuan benih untuk berkecambah secara

optimum pada lingkungan yang tidak mendukung maupun yang kurang

mendukung. Pengujian viabilitas benih untuk mengetahui mutu fisiologis benih

dapat dilakukan dengan mengecambahkan benih pada media tertentu kemudian

mengamati apakah benih berkecambah dengan normal, abnormal, atau mati.

Benih yang berkecambah digolongkan dalam benih normal, sedangkan benih yang

tidak berkecambah dari awal dapat dikatakan abnormal. Benih yang sudah

berkecambah juga bisa mati akibat faktor-faktor yang mempengaruhi

perkecambahan benih.

Kemampun benih untuk dapat berkecambah optimum pada lingkungan

yang kurang mendukung disebut vigor. Benih yang memiliki vigor yang baik akan

mampu berkecambah dengan normal dan menghasilkan bibit yang baik. Uji vigor

dapat dilakukan dengan menanam benih pada media yang sama dan kedalaman

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

2

tertentu. Analisis pengujian vigor benih dapat dilakukan dengan menghitung

presentase benih yang berkecambah dengan normal, abnormal, serta benih yang

awalnya berkecambah kemudian mati. Kegiatan sortasi benih yang meliputi uji

viabilitas dan uji vigor benih penting dilakukan untuk mendapatkan benih murni

yang berkualitas baik.

1.2 Tujuan

1.Untuk mengetahui uji kemurnian benih secara fisik.

2.Untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan uji viabilitas dan vigor benih.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu cara untuk membedakan benih yang baik dan tidak adalah

dengan memilih benih sesuai dengan ukuran benih dan berat benih. Ukuran benih

itu sendiri dapat mempengaruhi proses perkecambahan. Semakin berat benih

tersebut maka proses perkecambahannya semakin meningkat. Benih yang berat

akan memiliki daya viabilitas yang tinggi dan juga vigor benih yang baik. Benih

yang mempunya daya viabilitas yang baik akan menghasilkan tanaman baru yang

bermutu tinggi. (Suita, 2013)

Hal yang paling penting dilakukan adalah proses pengujian vigor benih.

Uji vigor benih dapat mempengaruhi benih untuk tumbuh secara normal pada

kondisi yang kurang mendukung. Daya vigor dan daya simpan benih sangat

berpengaruh pada proses perkecambahan. Sumber benih juga harus diperhatikan

untuk mendapatkan tanaman yang baik. Benih yang baik akan memiliki daya

simpan benih yang lebih lama. Benih yang terjamin keamanannya adalah benih

yang telah tersertifikasi. (Yuniarti et all., 2016). Daya penyimpanan benih yang

baik adalah dengan kondisi suhu 3oC-5oC, pada suhu tersebut benih masih dapat

menjaga viabilitas dan vigornya. (Kartahadimaja et all., 2013)

Pada proses pemilahan benih yang baik dilakukan suatu sortasi benih.

Dimana benih yang keriput, kotoran benih dan benih tanamanlain dipisahkan dari

benih murni. Serta dalam reseptor pemisah terdapat protein membran integral

yang melakukan proses pemilahan protein vakuola, termasuk dengan cara

mengatur proses pemilahannya. Benih sangat penting sehingga harus dilakukan

proses pemilahannya yang ketat, karena benih merupakan calon tanaman yang

akan menghasilkan produk tanaman yang bermutu tinggi.(Maruyama et all.,

2015).

Sortasi benih dilakukan untuk mendapatkan benih yang benar-benar

murni. Proses multasi juga dilakukan untuk penggunaan kombinasi antibodi.

Benih juga harus memiliki antibodi atau kekebalan. Hal tersebut dimaksudkan

agar benih tidak mudah terkontaminasi oleh virus atau bakteri sehingga benih

akan tetap sehat dan terbebas dari penyakit, serta mencegah benih agar tidak

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

4

terserang oleh organisme pengganggu tanaman. Benih yang sehat akan

menghasilkan tanaman baru yang sehat pula. (Windheim et all., 2016)

Benih lebih banyak berkorelasi dengan air. Hal tersebut disebabkan oleh

biji yang baik akan lebih mempertahankan lebih banyak air. Benih terdapat dua

macam yaitu benih ortodok dan benih rekalsitra. Benih ortodok adalah benih yang

lebih suka disimpan dalam kondisi kadar air yang rendah sehingga harus

mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, sedangkan benih rekalsitra adalah

benih yang suka disimpan dalam keadaan kadar air yang tinggi. Sehingga apabila

dalam proses penyimpanan benih perlu diperhatikan kelembapan dan suhu

lingkungan tempat penyimpanan.( Farhadi et all., 2015).

Benih akan tetap mampu untuk berkecambah pada kondisi yang abnormal

misalnya kandungan air yang kurang mencukupi, suhu yang suboptimal, benih

yang terserang patogen serta keadaan tanah yang padat dan kurang dalam. Hal

tersebut menunjukkan bahwa benih memiliki vigor. Vigor benih merupakan hal

yang sangat penting, karena jika tidak ada vigor, benih tidakakan dapat tumbuh

pada kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Benih yang tidak mempunyai

vigor benih juga akan mudah terserang patogen. (Kuswanto, 1996)

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum acara 2 tentang “Sortasi Benih, Uji Viabilitas dan Uji Vigor

Benih” dilaksanakan pada pukul 12.30- 15.15 WIB di Laboratorium Hama,

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Kertas label

2. Timbangan analitik

3. Kertas buram

4. Bak pengecambah

5. Karet gelang

6. Sekop kecil

7. Botol air mineral

3.2.2 Bahan

1. Benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau

2. Air

3. Substrat pasir

3.3 Pelaksanaan Praktikum

A. Sortasi benih

1. Menyiapkan benih yang akan dilakukan uji kemurnian benihnya

2. Menimbang benih tersebut, kemudian menghamparkan

3. Memisahkan antara benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL), dan kotoran

benih (KB)

4. Menimbang masing-masing benih murni (B gram), benih tanaan lain (C gram),

dan kotoran benih (Dgram) yang ditemukan kemudian menghitung

presentasenya.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

6

5. Mendeskripsikan cirri fisik dari masing-masing benih murni (BM), benih

tanaman lain (BTL), dan kotoran benih (KB).

B. Uji vigor benih

1. Menyiapkan media tanam berupa pasir kemudia membersikan dan mengayak

halus.

2. Memasukkan media tanam ke dalam bak pengecambah sampai setengah tinggi

bak pengecambah.

3. Menanam benih padi, jagung, kedelai,kacang hijau (sesuai perlakuan).

4. Melakukan pengamatan pada hari ke 3, 5, dan 7.

5. Mengukur tinggi kecambah/bibit padahari ke 7.

C. Uji viabilitas benih

1. Menyiapkan benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau.

2. Menanam benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau padasubstrat denan

menggunakan metode UKDdp (Uji Kertas Digulung Didirikan dalam Plastik)

dengan cara sebagai berikut:

a. Menghamparkan selembar plastic trsansparan tipis ukuran 20x30 cm.

b. Menyiapkan 3-4 lembar kertas buram lembab ukuran 20x30 cm dan

meletakkan terhampar diatas lembar plastik.

c. Menanam 20-50 butir benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau diatas

substrat dengan cara menyusun secara baris dalam bentuk berselang seling

(gigi walang).

d. Menutup substrat yang telah ditanami dengan 2-3 lembar kertas lembab

lainnya.

e. Menggulung substrat kertas yang telah ditutupi (member label keterangan)

dan menempatkan hasil gulungan dengan posisi vetikal dalam alat

pengecambah.

3. Menjaga kelembaban substrat setiap saat.

4. Melakukan pengamatan pada hari ke 3, 5, 7, 10, dan 14.

5. Mengukur tinggi kecambah/bibit pada hari ke 14.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

7

3.4 Variabel Pengamatan

1. Menghitung presentase hasil sortasi benih dengan menimbang dan berat

masing-masing benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL), dan kotoran

benih (KB).

2. Menghitung presentase kecambah normal pada hari ke-7 (7x24 jam).

3. Menghitung presentase kecambah normal pada hari ke-14 (14x24 jam).

3.5 Analisis Data

Data yang dihasilkan dari pengamatan praktikum adalah jenis data dekriptif,

berupa penjelasan kondisi benih secara kuantitatif dan kualitatif.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

8

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Hasil Pengamatan Sortasi Benih

Kelompok Jenis Tanaman Presentase Deskripsi

1 Padi Ulangan 1

BM : 58,47%

BTL : 21,86%

KB : 18,33%

Benih murni mempunyai

ciri-ciri benihnya bernas,

tidak ada campuran dari

kotoran lain serta tidak

keriput. Benih murni

memiliki presentase 58,47%

lebih besar dari BTL dan

KB. Memiliki presentase

19,08% dan KB 19,08%.

2 Padi Ulangan 2

BM : 44,48%

BTL : 37,49%

KB : 16,26%

Benih murni mempunyai

ciri-ciri benihnya bernas,

tidak ada campuran dari

kotoran lain serta tidak

keriput. Benih murni

memiliki presentase 44,48%

lebih besar dari BTL dan

KB. Memiliki presentase

37,49% dan KB 16,26%.

3 Padi Ulangan 3

BM : 62,07%

BTL : 15,51%

KB : 21,87%

Pada benih murni warna

tetap tidak terpengaruh oleh

benih lain (BTL) dan

kotoran benih (KB).

Presentase benih murni

lebih besar yaitu 62,07%

dibandingkan BTL 15,51%

dan KB 21,87%.

4 Padi Ulangan 4

BM : 65,70%

BTL : 19,72%

KB : 19,14%

Pada benih murni tampilan

bijinya bernas, tidak ada

campuran dari kotoran lain

serta tidak keriput. Benih

murni memiliki presentase

65,70% lebih besar dari

BTL yaitu 19,72% dan KB

19,14%.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

9

5 Jagung Ul 1

BM : 72,21 %

BTL : 9,05%

KB : 16,76%

Ciri fisik benih murni

penampilan bijinya bernas,

tidak keriput, tidak rusak

dan benih tidak tercampur

dengan benih lain.

Presentase benih murni

lebih besar yaitu 72,21%

dibandingkan BTL 9,05%

dan KB 16,76%.

6 Jagung Ul 2

BM : 77,78%

BTL : 5,7%

KB : 16,5%

Ciri fisik benih murni yaitu

benih bernas, tidak keriput,

tidak tercampur dengan

kotoran benih dan benih

tanaman lain, presentase

benih murni 77,78%, benih

tanaman lain 5,7% dan

Kotoran benih 16,5 %.

7 Jagung Ul 3

BM : 80,11%

BTL : 7,99%

KB : 11,9%

Ciri fisik benih murni yaitu

benih bernas, tidak keriput,

tidak tercampur dengan

kotoran benih dan benih

tanaman lain, presentase

benih murni 80,11%, benih

tanaman lain 7,99% dan

Kotoran benih 11,9 %.

Padi ulangan 1 dari kelompok 1 menunjukkan hasil presentase Benih

Murni sebesar 58,47%, Benih Tanaman Lain sebanyak 21,86% dan Kotoran

Benih sebesar 18,33%, Ciri-ciri benih murni adalah benihnya bernas, tidak ada

campuran dari kotoran lain serta tidak keriput. Benih murni memiliki presentase

58,47% lebih besar dari BTL dan KB. Padi Ulangan 2 pada kelompok 2

menunjukkan bahwa benih murni mempunyai ciri-ciri benihnya bernas, tidak ada

campuran dari kotoran lain serta tidak keriput. Benih murni memiliki presentase

44,48% lebih besar dari BTL dan KB. Memiliki presentase 37,49% dan KB

16,26%.

Padi Ulangan 3 dari kelompok 3 yaitu pada benih murni warna tetap tidak

terpengaruh oleh benih lain (BTL) dan kotoran benih (KB). Presentase benih

murni lebih besar yaitu 62,07% dibandingkan BTL 15,51% dan KB 21,87%. Padi

Ulangan 4 dari kelompok 4 menunjukkan bahwa pada benih murni tampilan

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

10

bijinya bernas, tidak ada campuran dari kotoran lain serta tidak keriput. Benih

murni memiliki presentase 65,70% lebih besar dari BTL yaitu 19,72% dan KB

19,14%.

Jagung Ul 1 pada kelompok 5 memiliki ciri fisik benih murni penampilan

bijinya bernas, tidak keriput, tidak rusak dan benih tidak tercampur dengan benih

lain. Presentase benih murni lebih besar yaitu 72,21% dibandingkan BTL 9,05%

dan KB 16,76%. Jagung Ul 2 dari kelompok 6 menunjukkan ciri fisik benih murni

yaitu benih bernas, tidak keriput, tidak tercampur dengan kotoran benih dan benih

tanaman lain, presentase benih murni 77,78%, benih tanaman lain 5,7% dan

Kotoran benih 16,5 %. Jagung Ul 3 dari kelompok 7 yaitu ciri fisik benih murni

yaitu benih bernas, tidak keriput, tidak tercampur dengan kotoran benih dan benih

tanaman lain, presentase benih murni 80,11%, benih tanaman lain 7,99% dan

Kotoran benih 11,9 %.

4.1.2 Hasil Pengamatan Vigor Benih

Grafik 1. Hasil pengamatan uji benih vigor

Padi Ulangan 1 (Padi U.1) pada perkecambahan pada hari ke-3

menunjukkan padi yang normal berjumlah 1 benih dan yang abnormal berjumlah

19 benih. Pada perkecambahan hari ke-5 benih padi U.1 yang normal berjumlah 6

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

hr ke 3normal

hr ke 3abnormal

hr ke 5normal

hr ke 5abnormal

hr ke 7normal

hr ke 7abnormal

mati

Padi U1

Padi U2

Padi U3

Padi U4

Jagung U1

Jagung U2

Jagung U3

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

11

benih dan untuk abnormal berjumlah 14 benih, sedangkan untuk perkecambahan

pada hari ke-7 menunjukkan jumlah benih normal sebanyak 15 benih dan benih

abnormal sebanyak 5 benih, untuk benih yang mati tidak ada. Padi Ulangan 2

(Padi U.2) untuk perkecambahan pada hari ke-3 menunjukkan benih normal

sebanyak 3 dan abnormal 17 benih, untuk hari perkecambahan ke-5 benih normal

10 dan benih abnormal 10, pada perkecambahan pada hari ke-7 untuk padi U.2

benih normal 16 benih dan benih abnormal 1 benih, sedangkan benih yang mati

sebanyak 3 benih.

Padi Ulangan 3 (Padi U.3) menunjukkan padi yang normal pada

perkecambahan hari ke-3 berjumlah 3 benih dan abnormal sebanyak 17 benih.

Pada perkecambahan hari ke-5 benih padi normal sebanyak 10 benih dan

abnormal sebanyak 10 benih, sedangkan pada perkecambahan hari ke-7 benih

normal berjumlah 16 benih dan benih abnormal sebanyak 4 benih, tidak terdapat

benih yang mati. Padi Ulangan 4 (Padi U.4) pada perkecambahan hari ke-3

menunjukkan benih normal sebanyak 5 benih dan abnormal sebanyak 15 benih.

Pada perkecambahan hari ke-5 untuk benih normal sebanyak 6 benih dan benih

abnormal sebanyak 14 benih. Pada perkecambahan hari ke-7 benih normal

sebanyak 11 benih dan abnormal berjumlah 9 benih, serta tidak ada benih yang

mati.

Benih jagung Ulangan 1 (Jagung U.1) pada perkecambahan hari ke-3

berjumlah 10 benih dan abnormal sebanyak 10 benih. Pada perkecambahan hari

ke-5 benih padi normal sebanyak 18 benih dan abnormal sebanyak 2 benih,

sedangkan pada perkecambahan hari ke-7 benih normal berjumlah 16 benih dan

benih abnormal sebanyak 2 benih, benih yang mati berjumlah 2. Jagung Ulangan

2 (Jagung U.2) pada perkecambahan pada hari ke-3 menunjukkan padi yang

normal berjumlah 17 benih dan yang abnormal berjumlah 3 benih. Pada

perkecambahan hari ke-5 benih yang normal berjumlah 15 benih dan untuk

abnormal berjumlah 5 benih, sedangkan untuk perkecambahan pada hari ke-7

menunjukkan jumlah benih normal sebanyak 13 benih dan benih abnormal

sebanyak 3 benih, untuk benih yang mati sebanyak 4 benih.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

12

Jagung Ulangan 3 (Jagung U.3) pada perkecambahan hari ke-3

menunjukkan benih normal sebanyak 15 benih dan abnormal sebanyak 5 benih.

Pada perkecambahan hari ke-5 untuk benih normal sebanyak 16 benih dan benih

abnormal sebanyak 4 benih. Pada perkecambahan hari ke-7 benih normal

sebanyak 10 benih dan abnormal berjumlah 7 benih, serta 3 benih yang mati.

4.1.3 Hasil Pengamatan Viabilitas Benih

Grafik 2. Hasil uji viabilitas benih dengan kondisi normal

Grafik 3. Hasil uji viabilitas benih dengan kondisi abnormal

0

2

4

6

8

10

12

14

16

3 5 7 10 14

padi U1

padi U2

Padi U3

padi U4

jagung U1

jagung u12

jagung u2

0

2

4

6

8

10

12

3 5 7 10 14

padi u1

padi u2

padi u3

padi u4

jagung u1

jagung u2

jagung u3

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

13

Grafik 4. Hasil uji viabilitas benih dengan kondisi mati

Padi U.1 perkecambahan pada hari ke-3, benih normal 6 dan abnormal

sebanyak 9, pada perkecambahan hari ke-5, benih normal sebanyak 6 dan

abnormal 9, untuk hari ke-7 benih normal sebanyak 8 dan abnormal sebanyak 7,

perkecambahan hari ke-10 benih normal sebanyak 8 dan abnormal 7, sedangkan

hari ke-14 benih normal sebanyak 9 dan abnormal sebanyak 6, tidak ada yang

mati. Padi U.2 perkecambahan hari ke-3 pada benih normal sebanyak 13 dan

abnormal 2, pada hari ke-5 untuk benih normal 13 dan abnormal 2, untuk hari ke-

7 benih normal sebanyak 11 dan abnormal 4, perkecambahan hari ke-10 benih

normal sebanyak 12 dan abnormal 3, sedangkan hari ke-14 benih normal

sebanyak 13 dan abnormal sebanyak 2, serta 1 benih yang mati.

Padi U.3 perkecambahan hari ke-3 pada benih normal sebanyak 5 dan

abnormal 10, pada hari ke-5 untuk benih normal 10 dan abnormal 5, untuk hari

ke-7 benih normal 10 dan abnormal 5, perkecambahan hari ke-10 benih normal

sebanyak 10 dan abnormal 5, sedangkan hari ke-14 benih normal sebanyak 9 dan

abnormal sebanyak 6, tidak ada yang mati. Padi U.4 perkecambahan hari ke-3

pada benih normal sebanyak 8 dan abnormal 7, pada hari ke-5 untuk benih

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

3 5 7 10 14

padi u1

padi u2

padi u3

padi u4

jagung u1

jagung u2

jagung u3

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

14

normal 10 dan abnormal 5, untuk hari ke-7 benih normal 10 dan abnormal 5,

perkecambahan hari ke-10 benih normal sebanyak 10 dan abnormal 5, sedangkan

hari ke-14 benih normal sebanyak 10 dan abnormal sebanyak 4, serta 1 benih

yang mati. Jagung U.1 perkecambahan pada hari ke-3, benih normal 15 dan

abnormal tidak ada, pada perkecambahan hari ke-5, semua benih normal

sebanyak 15, untuk hari ke-7 benih normal sebanyak 14 dan abnormal 1,

perkecambahan hari ke-10 benih normal sebanyak 13 dan abnormal 2, sedangkan

hari ke-14 benih normal sebanyak 12 dan abnormal sebanyak 3, tidak ada yang

mati.

Jagung U.2 perkecambahan hari ke-3 pada benih normal sebanyak 12 dan

abnormal 3, pada hari ke-5 semua benih normal 15, untuk hari ke-7 semua benih

normal sebanyak 15, perkecambahan hari ke-10 semua benih normal sebanyak

15, sedangkan hari ke-14 benih normal sebanyak 14 dan abnormal sebanyak 1,

serta tidak ada yang mati. Jagung U.3 perkecambahan hari ke-3 pada benih

normal sebanyak 12 dan abnormal 3, pada hari ke-5 untuk benih normal 2 dan

abnormal 3, untuk hari ke-7 benih normal 11 dan abnormal 4, perkecambahan

hari ke-10 benih normal sebanyak 11 dan abnormal 4, sedangkan hari ke-14 benih

normal sebanyak 9 dan abnormal sebanyak 6, tidak ada yang mati.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai sortasi benih, vigor benih dan

viabilitas benih diketahui hasil setiap kelompok berbeda-beda. Benih yang

digunakan dalam pengamatan yaitu benih padi dan benih jagung. Benih-benih

tersebut dikelompokkan menjadi Benih Murni (BM), Benih Tanaman Lain (BTL)

dan Kotoran Benih (KB). Pengamatan dilakukan pada benih jagung yang sudah

mencapai tingkat kemasakan fisiologis, pada benih tanaman jagung akan

dipengaruhi oleh faktor genetik, iklim dan kesuburan tanahnya, oleh karena itu

penentuan masak fisiologis benih jagung dengan menentukan kadar air pada saat

masak fisiologis yang sekitar 30-40%.

Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan sortasi pada benih. Sortasi

benih merupakan suatu proses pemilihan benis dengan kesesuaian benih bernas,

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

15

berpenampilan baik, sehat, tidak keriput, tidak keras dan sudah masak baik secara

fisik maupun fisiologi. Menurut Mindawati dkk., (2015) Sortasi benih meliputi

kegiatan pemilahan fraksi berdasarkan karakteristik fisik meliputi kadar air,

bentuk ukuran berat, jenis, tekstur, warna, benda asing/kotoran, kimia meliputi

komposisi bahan, bau, dan rasa ketengikan, dan biologis yang meliputi jenis dan

kerusakan oleh serangga, jumlah mikroba, dan daya tumbuh khusus dari benih.

Cara menentukan benih tersebut dalam dilihat secara langsung maupun

dengan bantuan mesin. Menentukan sortasi benih merupakan permasalahan yang

muncul pada saat pengadaan benih, sehingga sortasi/seleksi benih harus dilakukan

dengan efektif agar pemilihan benih-benih dapat memperoleh mutu fisiologis

tinggi. Kesesuaian dasar pengaturan SGT, benih dapat dikelompokkan ke dalam 4

kelas ukuran benih, berdasarkan perbedaan berat seperti, a1= kelompok benih 1,

b2= kelompok benih 2, b3= kelompok benih 3 dan b4= kelompok benih 4.

Bertambahnya besar pada kriteria benih, maka berat benih akan semakin ringan

(Suita, 2013).

Benih vigor untuk tanaman jagung sekitar 15 benih. Setiap benih berbeda

perkecambahannya, terdapat pula benih yang mati. Faktor-faktor yang

mempengaruhi perkecambahan berasal dari faktor internal dan faktor eksternal.

Syarat tumbuh benih pada syarat internal berupa kesiapan dan kemasakan embrio

serta bagian-bagian penunjang internal, sedangkan untuk syarat eksternal meliputi

keadaan lingkungan yang mendukung seperti pH, air, suhu, media.

Perkecambahan dan syarat tumbuh juga dapat dipengaruhi oleh faktor

dalam yaitu tingkat kemasakan benih, dormansi, ukuran benih, dan penghambat

perkecambahan, serta faktor luar yaitu, temperatur, air, chaya matahari, dan

oksigen. Vigor dalam pertumbuhan bibit dapat dilihat dari 3 variabel pertumbuhan

yaitu, tinggi bibit, jumlah daun pada bibit dan berat kering total bibit. Proses

ekstraksi benih dalam perendaman air selama 24 jam akan memberikan dampak

negatif terhadap karakter mutu fisiologis benih. Semua variabel mutu fisiologis

benih meliputi viabilitas total, viabilitas potensial, vigor kecepatan berkecambah

dan vigor pertumbuhan bibit (Gunarta dkk., 2014).

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

16

Hasil pengamatan pada uji viabilitas benih pada benih jagung dilakukan

dengan pengujian viabilitas benih secara langsung, yaitu dengan cara melihat

struktur penting kecambah, untuk pengujian secara tidak langsung dapat dilihat

dari gejala metabolismenya. Pada pengujian viabilitias benih secara langsung

dengan beberapa substrat pengujian seperti, kertas, kapas, tanah dan lainnya.

Substrat kertas lebih banyak digunakan dalam pengamatan dikarenakan labih

praktis dan dapat memenuhi persyaratan dalam prosedur pengujian mutu benih

secara modern. Substrat kertas dapat digunakan dengan metode Uji Diatas Kertas

(UDK), untuk benih berukuran kecil yang membutuhkan cahaya dalam

perkecambahannya, metode Uji Antar Kertas (UAK) yang digunakan untuk benih

yang tidak peka cahaya dalam perkecambahannya, dan Uji Kertas Digulung

(UKD) untuk benih berukuran besar yang tidak peka cahaya dalam

perkecambahannya. Penggunaan metode yang digunakan untuk pengamatan yaitu

metode Uji Diatas Kertas (UDK) yang lebih mudah untuk dilakukan.

Penanganan benih yang kurang tepat dapat mengakibatkan benih tersebut

memiliki viabilitas yang rendah, sehingga untuk memperbaiki viabilitas tersebut

diperlukan teknik penanganan yang tepat. Metode perkecambahan dan substrat

kertas berpengaruh nyata dalam viabilitas benih. Substrat kertas dan metode

perkecambahan dilakukan dengan menggunakan kerta yang digunakan dalam

metode uji di atas kertas (UDK), sehingga dapat menghasilkan nilai daya

berkecambah yang tinggi dari perlakuan lainnya (Yuniarti dkk., 2017).

Hasil pengamatan pada benih jagung yang telah dilakukan dengan

menggunakan metode uji diatas kertas, pengukuran dilakukan pada hari ke-3 yaitu

benih tidak ada yang berkecambah, sedangkan pada hari ke-5 untuk benih jagung

15 yang berkecambah, benih jagung untuk hari ke-7 pada benih yang

berkecmabah sebanyak 14 benih dan terdapat benih yang abnormal berjumlah 1

benih. Pengamatan pada hari ke-10 untuk benih yang berkecambah sebanyak 13

dan yang abnormal 2 benih, sedangkan untuk hari ke-14 pada benih yang

berkecambah sebanyak 12 dan yang abnormal sebanyak 3 benih. Dari hasil

pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa benih jagung tidak

cocok diperkecambahkan menggunakan metode uji diatas kertas, dikarenakan

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

17

benih jagung dan padi memerlukan banyak air untuk merangsang pertumbuhan

kecambahnya.

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

18

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Untuk menguji kemurnian benih secara fisik dapat dilakukan dengan sortasi

benih. Sortasi benih dilakukan dengan memilih benih yang tidak keriput, sudah

masak, dan baik secara fisik dan fisiologisnya.

2. Uji viabilitas benih dapat dilakukan dengan mengecambahkan benih pada

media kertas digulung didirikan dalam plastik. Melakukan pengamatan pada

hari ke 3, 5, 7, 10 dan 14 kemudian menghitung presentase benih yang normal,

abnormal, dan yang mati.

3. Uji vigor benih dapat dilakukan dengan menanam benih pada bak

pengecambah (botol) pada kedalaman tertentu dan mengamati pertumbuhan

benih pada hari ke 3, 5, 7 kemudian menghitung presentase benih normal,

abnormal, dan benih yang mati.

5.2 Saran

Pelaksanaan praktikum sudah cukup kondusif namun waktu praktikum

kali ini kurang maksimal, karena macam tehapan praktikum tidak hanya satu.

Pemberian materi praktikum sudah jelas dan mudah dimengerti.

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

19

DAFTAR PUSTAKA

Mindawati, N., I. Mansur, dan P. Setio. 2015. Bunga Rampai Teknologi

Pembenihan dan Pembibitan Jabon Putih (Neolamarckia cadamba (Roxb.)

Bosser. Bogor: Forda Press.

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit

Akor (Acacia auriculiformis). Perbenihan Tanaman Hutan, 1(2): 83-91.

Yuniarti, N., Megawati, dan B. Leksono. 2017. Pengaruh Metode Perkecambahan

dan Substrat Kertas terhadap Viabilitas Benih Eucalyptus pellita F. Mull.

Kehutanan Wallacea, 6(1): 13-19.

Gunarta, I. W., I. G. N. Raka, dan A. A. A. Astiningsih. 2014. Uji Efektivitas

Beberapa Teknik Ekstraksi dan Dry Heat Treatment terhadap Viabilitas

Benih Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Agroekoteknologi Tropika,

3(3): 128-136.

Farhadi, M., M. Tigabu dan P. C. Oden. 2015. Near Infrared Spectroscopy an

non-Destructive Method for Sorting Viable, Petrified and Empthy Seeds of

Larix sibirica. Silva Fennica, 49(5):1-12.

Kartahadimaja, J., E. E. Syuriani dan N. A. Hakim. 2013. Pengaruh Penyimpanan

Jangka Panjang terhadap Viabilitas dan Vigor Empat Galur Benih Inbred

Jagung. Penelitian Pertanian Terapan, 13(3):168-173.

Kuswanto, H. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih.

Yogyakarta:ANDI.

Yuniarti, N., M. Zanzibar, Megawati dan B. Leksono.2016. Daya Vigoritas Benih

Acacia crassicarpa A.Cunn.Ex Benth. Dari Beberapa Sumber Benih.

Penelitian Hutan Tanaman, 13(2):123-132.

Maruyama, N., T. Goshi, S. Sugiyama, M. Niiyama, H. Adachi, K. Takano, S.

Murakami, T. Inoue, Y. Mori, H. Matsumara dan B. Mikami. 2015.

Premiliminary X-ray Analysis of the Binding Domain of the soybean Vacuolar

Sorting Receptor Complexed with a Sorting Determinant of a Seed Storage

Protein. Crossmark, F(71):132-135.

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit

Akor. Perbenihan Tanaman Hutan, 2(1):83-91

Whindeim, M., S. Honing, K. N. Leppard, L. Butler, C. Seed, S. Ponnamblam dan

H. G. Burgert. 2016. Sorting Motifs in the Cytoplasmic Tail of the

Immunomodulatory E3/49K Protein of Species D Adenoviruses Modulate Cell

Surface Exprssion and Ectodomain Shedding. Biological Chemistry,

291(13):6796-6804

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

LAMPIRAN

Dokumentasi

Ganbar 1. Benih padi yang sudah disortasi

Gambar 2. Benih jagung yang sudah disortasi

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Lampiran

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Mindawati, N., I. Mansur, dan P. Setio. 2015. Bunga Rampai Teknologi

Pembenihan dan Pembibitan Jabon Putih (Neolamarckia cadamba

(Roxb.) Bosser. Bogor: Forda Press

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit

Akor (Acacia auriculiformis). Perbenihan Tanaman Hutan, 1(2): 83-91.

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Yuniarti, N., Megawati, dan B. Leksono. 2017. Pengaruh Metode Perkecambahan

dan Substrat Kertas terhadap Viabilitas Benih Eucalyptus pellita F. Mull.

Kehutanan Wallacea, 6(1): 13-19.

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Gunarta, I. W., I. G. N. Raka, dan A. A. A. Astiningsih. 2014. Uji Efektivitas

Beberapa Teknik Ekstraksi dan Dry Heat Treatment terhadap Viabilitas

Benih Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Agroekoteknologi Tropika,

3(3): 128-136.

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah
Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Kuswanto, H. 1996. Dasar-dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih.

Yogyakarta:ANDI

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Kartahadimaja, J., E. E. Syuriani dan N. A. Hakim. 2013. Pengaruh Penyimpanan

Jangka Panjang terhadap Viabilitas dan Vigor Empat Galur Benih Inbred

Jagung. Penelitian Pertanian Terapan, 13(3):168-173.

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit

Akor. Perbenihan Tanaman Hutan, 2(1):83-91

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Yuniarti, N., M. Zanzibar, Megawati dan B. Leksono.2016. Daya Vigoritas Benih

Acacia crassicarpa A.Cunn.Ex Benth. Dari Beberapa Sumber Benih.

Penelitian Hutan Tanaman, 13(2):123-132.

Whindeim, M., S. Honing, K. N. Leppard, L. Butler, C. Seed, S. Ponnamblam dan

H. G. Burgert. 2016. Sorting Motifs in the Cytoplasmic Tail of the

Immunomodulatory E3/49K Protein of Species D Adenoviruses Modulate Cell

Surface Exprssion and Ectodomain Shedding. Biological Chemistry,

291(13):6796-6804.

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Maruyama, N., T. Goshi, S. Sugiyama, M. Niiyama, H. Adachi, K. Takano, S.

Murakami, T. Inoue, Y. Mori, H. Matsumara dan B. Mikami.2015.

Premiliminary X-ray Analysis of the Binding Domain of the soybean Vacuolar

Sorting Receptor Complexed with a Sorting Determinant of a Seed Storage

Protein. Crossmark, F(71):132-135.

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Farhadi, M., M. Tigabu dan P. C. Oden. 2015. Near Infrared Spectroscopy an

non-Destructive Method for Sorting Viable, Petrified and Empthy Seeds of

Larix sibirica. Silva Fennica, 49(5):1-12.

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Data Mentah

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah

Flowchart

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah
Page 37: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah
Page 38: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah
Page 39: LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN … · LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN VIGOR BENIH Oleh : Golongan A / Kelompok 5B 1. Muhammad Nuris Shobah