document13

116
k

Upload: acheh-library

Post on 27-Dec-2015

139 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Document13

i

Keramat Ulama Aceh

k

Page 2: Document13

ii

Keramat Ulama Aceh

Page 3: Document13

iii

Keramat Ulama Aceh

DRS. TGK. HARMEN NURIQMAR

Pengantar : Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

Page 4: Document13

iv

Keramat Ulama Aceh

Page 5: Document13

v

Keramat Ulama Aceh

Keramat Ulama Aceh

Lay out/ Design Cover

Zulkarnaini Alwahidi Ilyas

Pengantar : Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

Cetakan Pertama Agustus 2010

Diterbitkan oleh:

Badan Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Dayah Aceh

Kerjasama dengan percetakan:

CV. Citra Kreasi Utama Jln. Tgk. Imuem Lueng Bata. No.3

Banda Aceh

Hak cipta ada pada pengarang Copyright@ 2010

Page 6: Document13

vi

Keramat Ulama Aceh

Page 7: Document13

vii

Keramat Ulama Aceh

SAMBUTAN KEPALA BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN

PROVINSI ACEH

q Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim segala puji

bagi Allah, Tuhan seru sekalian Alam yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun ruhani kepada kita semua, khususnya kepada saudara kita Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar dan saudara Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah, atas kerjasama keduanya telah melahirkan sebuah buku yang diberi nama Keuramat Ulama Aceh, Selawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan arah kebenaran atas kebesaran Allah SWT dan juga telah menitipkan penerus berupa para ulama tempat kita untuk belajar mengenal Allah, begitupun kepada keluarga dan para sahabat beliau sekalian.

Buku yang berjudul Keramat Ulama Aceh diharapkan dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan bahan kajian untuk menambah ilmu pengetahuan atas kebesaran Allah SWT yang diberikan kepada para ulama khususnya para ulama di Provinsi Aceh.

Hasan Al Bashri pernah berkata ," Orang-orang mukmin di dunia seperti orang asing, kehinaan tidak mengundangi kesedihan, kemuliaannya tidak perlu disaingi, manusia dalam satu keadaan dan dia dalam keadaan yang lain, manusia tidak khawatir terhadap dirinya sementara dia dalam kepayahan" para: ulama adalah orang-orang yang terasing yang selalu di puji oleh Allah SWT, mereka manusia yang sangat sedikit dari pada manusia yang banyak, mereka selalu memperkaya diri dengan keimanan dan dan ketaqwaan kepada Allah, kadang mereka terasa terhina dan tersisih dari manusia yang lain sebab sudah sangat sedikit manusia yang mau mendengar ajakan kepada jalan yang benar, begitu juga dengan fatwa-fatwa mereka.

Page 8: Document13

viii

Keramat Ulama Aceh

Bagi orang yang terasing yang selalu memperkaya diri dengan keimanan dan ketakwaan, maka Allah SWT melebihkan atas mereka itu berupa Keuramat atau memiliki pengetahuan tentang ilmu kealaman dan ilmu kauniyyah, baik saat mereka masih hidup maupun setelah mereka meninggal.

Tidak hanya itu buku ini juga dilengkapi dengan Tafakkur Alam, Sejarah Penafsiran Al-Quran di Aceh dan Sejarah Kebudayaan Aceh, Atas kerjasama dan jerih payah mereka (Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar dan Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah) serta semua yang ikut mendukung lahirnya buku ini Badan Arsip Dan Perpustakaan Wilayah Provinsi Aceh memberikan apresiasi yang tak terhingga, dan kami juga mengucapkan selamat kepada para pembaca semoga bermanfaat untuk kita semua.

Banda Aceh, 12 September 2009

Badan Arsip dan Perpustakaan Wilayah Provinsi Aceh,

Drs. Kamaruddin H. Husein, M.Si. NIP : 070.006.626

Page 9: Document13

ix

Keramat Ulama Aceh

MUKADDIMAH

q Alhamdulillahi Rabbil Alamin! Washshalatu Wassalamu 'ala

Muhammmadin Wa 'ala Aalihi Wa Shahbihi Ajmaiin! Asyhadu Anlaa illaha Illallah, Wahdahu la syariikalah, wa Asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluh! Amma ba'du.!

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Pencipta alam semesta. Selawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.

Aku naik saksi tiada tuhan selain Allah yang tidak ada syarikat begi-Nya, dan aku naik saksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Kemudian dari itu, aku meminta petunjuk dan kekuatan dari Allah SWT. Agar dapat menyelesaikan editing buku yang saya beri nama," Keramat Ulama Aceh" dan tulisan-tulisan pendukung di dalamnya.

Sebagai salah seorang alumni dayah, cerita-cerita tentang keramat para ulama Aceh sudah sering saya dengar. Waktu saya studi di Pondok Pesantren di Jawa, saya juga diminta oleh teman-teman para santri untuk bercerita tentang ulama-ulama yang keramat di Aceh. Untuk itu saya terpaksa menelpon sejumlah teman-teman dan guru di Aceh supaya dapat membahani saya dengan cerita keramat.

Memang sangat banyak cerita-cerita keramat untuk kita sampaikan sebagai bahan kuliah, dakwah. bahkan untuk mengisi waktu senggang di rumah, namun dalam buku ini saya hanya menurunkan sejumlah cerita keramat yang paling saheh dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain cerita-cerita keramat dalam buku "manyak" ini juga saya turunkan beberapa karangan teman dari penulis agama,

Page 10: Document13

x

Keramat Ulama Aceh

seperti Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah, Tulisan beliau mendukung keunggulan isi buku ini. Dalam hal tersebut saya bertindak sebagai editor.

Akhirnya kepada Allah SWT kita mohon taufiq dan hidayah-Nya. Karena dengan inayah-Nya kiranya buku ini dapat terbit. Saya merasa berutang budi kepada Sdr. Drs. Tgk H. Ameer Hamzah yang telah mendorong saya supaya dapat mengumpulkan bahan tentang keramat-keramat ulama Aceh menjadi sebuah buku. Terima kasih juga saya aturkan kepada Sdr. Jefrizal yang membantu sepenuhnya sejak dari editing, layout sampai dapat dicetak

Namun demikian, khusus kepada para pembaca, saya berharap agar dapat mengoreksi isi buku ini bila ada yang dianggap keliru atau isinya menyimpang. Pada cetakan berikutnya akan kita perbaiki bersama-sama. Jika memang ada kesalahan, saya menerima perbaikan dengan lapang dada, seperti kata pepatah: Mana ada gading yang tak retak.

Billahi taufiq wal hidayah.

Banda Aceh, 15 Agustus 2009 M 24 Sya'ban 1430 H

Editor

Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

Page 11: Document13

xi

Keramat Ulama Aceh

PENGANTAR

q Dalam ajaran Islam, kita mengenal empat macam

kejadian luar biasa yang diberikan kepada empat golongan manusia pula. Pertama Mukjizat yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Kedua Keramat yang diberikan kepada para Wali Allah, yakni para ulama yang taqwa. Ketiga Irhash diberikan kepada calon para Nabi, keempat Sihir diberikan kepada orang Fasik.

Sesuai dengan judul buku, maka dalam pengantar ini saya akan menguraikan tentang keramat saja. Menurut ahli bahasa, Keramat berasal dari bahasa Arab yakni "Karamah" yang bermakna kemuliaan, kemurahan hati, perlindungan, anugerah Allah SWT. kepada hamba-Nya. Sedangkan dalam ilmu Tasauf keramat bermakna lebih mendalam yakni "Kejadian yang luar biasa" yang diberikan Allah kepada wali-Nya yakni para aulia yang terdiri dari para ulama yang saleh, wara', tawadzu' dan sudah bersih jiwanya dari perbuatan dosa.

Kalangan tasauf yakin bahwa para Wali Allah mempunyai keistimewaan, seperti mampu melihat kegaiban dan kemampuan melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh manusia biasa. Keramat seperti ini sering terjadi di kalangan ulama sufi, baik mereka masih hidup maupun sudah wafat.

Dalam al-Quran Surah Yunus ayat 62 dikatakan: Bahwa Wali Allah SWT tidak merasa khawatir dan bersedih hati karena mereka pasrah kepada Allah SWT. Allah SWT adalah pelindung, penolong, dan teman terdekat mereka sehingga hubungan dengan Allah tak pernah terkendala oleh ruang dan waktu.

Dikalangan murid-muridnya, para ulama keramat ini dikenal dengan nama Wali Allah atau jamaknya Aulia Allah.

Page 12: Document13

xii

Keramat Ulama Aceh

Mereka dianggap orang suci, berjiwa bersih dan terpelihara dari dosa-dosa besar. Karena dekat dengan Allah, maka tirai keghaiban milik Allah terbuka untuk mereka.

Sejumlah Wali Allah namanya tercantum dalam al-Quranul Karim, antara lain Siti Maryam, ibu Nabi Isa As. Luqmanul Hakim, Zulkarnaen, Uzair, dan lain-lain. Mereka diberi keramat oleh Allah SWT. Misalnya Siti Maryam; setiap waktu makan, Allah menurunkan makanan dari langit kepadanya. (Baca: Surah Ali-Imran: 37). Ada juga keramat seorang murid Nabi Sulaiman yang sanga alim yang mampu membawa singgasana Putri Balqis dari negeri Saba' ke Baital Maqdis. (QS. An-Nahlu: 39-40).

Para sahabat Nabi, Abubakar Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Abbas bin Abdul Muthalib, dan lain-lain memiliki banyak keramatnya. Begitu juga para murid sahabat, ulama Tabi' dan Tabi/ien, ulama Mutaqaddin dan Mutaakhirin, keramat selalu ada pada pribadi-pribadi tertentu.

Aceh sebagai pusat pengembangan Agama Islam ke seluruh Nusantara, sejak awal Islam sudah banyak didatangi para ulama Tasauf (Sufi) yang datang dari Mekkah, Madinah, Baghdad, Persia, Yaman, Hadratul maut, Gujarat, India dan sebagainya. Mereka umumnya orang-orang keramat yang kemudian menurunkan ilmu mereka kepada murid-murid yang terdiri dari orang Aceh asli.

Sejumlah ulama keramat yang kita kenaI adalah; Sulthan Malikussaleh, Sulthan Malikuzh Zhahir, Syeikh Maulana Ismail al-Pasy, Syeikh Abdullah al-Pasy, Syeikh Hamzah Fanshury, Syeikh Syamsuddin As-Sumatrany, Syeikh Nuruddin ArRaniry/ Syeikh Abdurrauf As-Shingkily, Syeikh Baba Dawud Rumy, Tgk. Chik Awe Geutah, Habib Samalanga, Tgk. Chiek Tanoh Abee, Tgk. Chik Keuneuen, Tgk. Chik Kuta Karang, Tgk. Chik Ditiro,

Page 13: Document13

xiii

Keramat Ulama Aceh

Tgk. Chik Di Ribee, Tgk. Chik Di Paloh dan lain-lain. Generasi sesudahnya, Tgk. Chik Gle Iniem, Tgk. Chik

Krueng Kalee, Tgk. Chik Dawud Beureueh, Tgk. Chik Muda Waly, Tgk. Chik Empe Trieng, Tgk. Chik Simeulue, Tgk. Chik Di Iboih, Tgk. Chik Pante Kulu, Tgk. Chik Di Buloh, Tgk. Chik Di Langkahan, Tgk. Chik Di Bitai, dan lain-lain tak terhitung banyaknya.

Meski demikian, saya belum dapat menghimpun seluruh bentuk keramat-keramat para ulama yang saya sebutkan di atas. Mudah-mudahan, ke depan dapat kita sempurnakan. Dalam buku ini hanya sebagian kecil keramat ulama Aceh yang dapat saya tuliskan. Sebagian bahan saya dapatkan dari teman teman alumni dayah.

Semoga tulisan ini tidak menjadi polimik di antara para pembaca, sebab memang kita akui, hanya lima Mazhab saja yang mengakui adanya keramat, yakni Mazhab Syiah Imamiyah, Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali. Sejumlah Mazhab lain yang ada di dunia Islam, seperti Mu'tazilah, Wahabbiyah, Khawarij, Jabariah, melecehkan adanya keramat para ulama.

Kita dari Ahlussunnah wal Jamah tidak perIu meragukan keramat ulama, sebab ada dalil-dalil, baik dalam al-Quran dan hadits Nabi. dalam al-Quran Allah berfirman:

Sedangkan dalam had its, Qudsi Nabi bersabda: Dari Abu Hurairah Radhiallahu anhu, mendengar Nabi

bersabda: "Barang siapa menyakiti seorang wali-Ku, maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada aktivitas seorang hamba-Ku yang dikerjakan untuk mendekatkan diri kepada-Ku yang lebih baik dari amalan yang telah Aku wajibkan kepadanya. Apabila seorang hamba-Ku mengerjakan amalan sunnah kepada-Ku, maka Akupun akan mencintainya…”(HR. Bukhari).

Jadi pokok masalah adalah ta' at. Para ulama sufi sangat

Page 14: Document13

xiv

Keramat Ulama Aceh

ta' at kepada Allah sehingga mereka mendapat kasih sayang Allah. Setelah mendapat kasih sayang yakni cinta Allah kepadanya, maka seterusnya, dalam hadits yang sama Rasulullah melanjutkan sabdanya: " .... Kalau Aku telah telah mencintainya, maka Aku akan menjadi alat pendengaran yang dia pergunakan untuk mendengar, menjadi alat penglihatan yang ia pergunakan untuk melihat, menjadi tangan yang dia pergunakan untuk bertindak, dan menjadi kaki yang dia pergunakan untuk berjalan.” (HR:Bukhari)

Maksudnya, seorang Wali Allah senantiasa mendapat petunjuk dan pertolongan Allah SWT. Semua tindak tanduknya di dunia ini sudah terpelihara dari kesalahan. Sehingga seakan-akan, apa yang dia dengar, dia lihat, dia gunakan tangan, kaki, semuanya sesuai dengan kehendak Allah SWT. Selanjutnya dalam hadits Qudsi disebutkan:

" .... Jika dia (Wali Allah) bermohon kepada-Ku, pasti Aku akan melindungi-Nya, Aku tidak pernah ragu dalam melakukan sesuatu .... (HR. Bukhari).

Selain hadits Qudsi juga ada hadits-hadits saheh lainnya tentang keramat para ulama yang mendapat pangkat Walyullah. Semua itu karena derajat mereka memang dilebihkan oleh Allah SWT berdasarkan keta' atan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Banda Aceh, 15 Agustus 2009 M 24 Sya'ban 1430 H

Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

Page 15: Document13

xv

Keramat Ulama Aceh

DAFTAR ISI

Sambutan Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh vii DaftarIsi ...……………………………………………………………………… xv Mukaddimah ......................................................................... ix Pengantar : Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah ................ ……. xi I. Sifat-sifat Ulama Keramat ..................................... 1 Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar II. Keramat Ulama Aceh ........................................... 9 Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar III. Damai Berkat Keramat Ulama .............................. 21 Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar IV. Tafakkur Alam ...................................................... 35 Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah . V. Mistik Dalam Pandangan Islam ........................... 55 Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah VI. Sejarah Penafsiran AI-Quran di Aceh .................. 61 Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah VII. Hikmah dari Orang-Orang Tak Waras ................. 65 Drs.Tgk. H. Ameer Hamzah VIII. Zikir Arwah Para Syuhada .................................... 77 Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah IX . Ulama Keramat Muballigh Islam ......................... 81 Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah Catatan Kaki .................................................................. 93 Sekilas Tentang Pengarang ............................................ 95 Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

Page 16: Document13

xvi

Keramat Ulama Aceh

Page 17: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 1

Keramat Ulama Aceh

Sifat-sifat Ulama Keramat Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

Kata ulama berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari kata ‘alim yang berarti yang tahu atau yang mempunyai pengetahuan. Di dalam al-Quran kata ulama ditemukan pada dua tempat. Pertama dalam surat Fatir ayat 28, yang artinya: "…Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama .... " Apabila ayat ini dihubungkan dengan ayat sebelumnya (ayat 27) maka ulama menurut ayat tersebut adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu kealaman dan ilmu kauniyyah.

Kedua dalam surat Asy-Syu'ra ayat 196 dan 197, yang artinya: "Dan sesungguhnya al-Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?". Di sini ulama diartikan sebagai orang yang memiliki pengetahuan agama.

Dari kedua ayat tersebut mengungkapkan bahwa ulama adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang ilmu kealaman, ilmu umum dan ilmu agama, di mana pengetahuan yang dimilikinya itu dapat mengantarkannya pada rasa khasysyah (yakin, takut serta tunduk) kepada Allah SWT.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari menyatakan bahwa "Ulama adalah pewaris para Nabi. "Meskipun Ibnu Hajar al-Asqalany sebagai salah seorang ahli hadits meragu-kan kesahihan hadits tersebut, namun jiwa hadits ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam al-Quran surat Fatir ayat 32 yang artinya: "Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami.. .. " Maksudnya ketika para Nabi telah tiada, maka

Page 18: Document13

2 | K e r a m a t U l a m a A c e h

tugas para Nabi itu menjadi tugas ulama, yaitu dalam hal tablig atau menyampaikan segala ajaran kebenaran yang dibawa Nabi.

Pada masa Khulafaurrasyidin tidak ada pemisahan antara orang yang memiliki pengetahuan agama, dengan mereka yang menguasai ilmu pengetahuan umum dan pemimpin politik praktis. Hal ini disebabkan para sahabat Nabi SAW umumnya memiliki pengetahuan keagamaan, pengetahuan kealamaan dan sekaligus mereka juga menjadi tokoh pelaku politik praktis. Untuk dapat menjadi seorang pemimpin politik pada masa itu tingkat keulamaan tetap menjadi faktor penentu utama. Oleh karenanya, pada saat itu seorang pemimpin politik adalah juga seorang ulama.

Bagi kebanyakan orang timur, khususnya masyarakat awam, istilah ulama umumnya dipahami dalam konotasi yang tidak terasa hanya untuk mereka yang berilmu agama saja. Hal ini disebabkan untuk dapat disebut sebagai ulama agama ternyata pengalaman ilmu itu lebih menjadi syarat mutlak dan utama. Oleh karenanya, sering seorang ‘abid (ahli ibadah) yang berakhlak mulia yang sebenarnya belum tentu memiliki pengetahuan keagamaan yang mendalam, oleh masyarakat awam dipandang sebagai ulama.

Selain itu, dalam kenyataan sosial tidak sama halnya seperti gelar akademik lainnya, bahwa di Indonesia gelar ulama secara tidak langsung sering diidentikkan dengan gelar tokoh agama dalam setiap komunitas masyarakat dari wilayah tertentu. Lebih unik lagi setiap komunitas masyarakat tersebut mempunyai kriteria keulamaan masing-masing yang seringkali berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya.

Istilah ulama bagi orang Aceh selalu diidentikkan dengan Teungku, Teungku Chiek, Abu, Walid, Abuya, di Sumatera Barat disebut Tuwanku atau Buya, di Jawa Barat disebut Ajengan, di

Page 19: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 3

Keramat Ulama Aceh

Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut Kiai dan di daerah Banjar, Sulawesi serta Nusa Tenggara umumnya disebut Tuan Guru.

Adanya penilaian objektif dari setiap kelompok masyarakat tentang eksistensi keulamaan seseorang, terutama untuk kalangan ulama agama, maka dalam kenyataan sosial kemudian muncul istilah ulama dunia dan ulama akhirat. Ulama dunia adalah mereka yang dalam mengaplikasikan keilmuannya lebih mengutamakan kepentingan dunia dari pada tujuan akhirat. Ulama dunia sering juga disebut dengan istilah ulama Su’, di mana segala kapasitas keilmuannya sering digunakan hanya sekedar untuk mencari popularitas atau untuk memperoleh kedudukan dan harta. Dilihat dari pola pikirnya ulama agama sering juga diidentikkan dengan istilah ulama rohani dan ulama sekuler.

Banyaknya muncul pengelompokan ulama seperti itu dikha- watirkan akan membuat masyarakat bingung untuk menentukan siapakah sebenarnya yang dapat disebut ulama. Fenomena ini juga tidak diungkapkan dengan garis yang tegas justru akan mengaki-batkan munculnya berbagai bentuk asumsi yang salah dari masya-rakat tentang keberadaan ulama. Padahal dalam kenyataan sosial, ulama bagi masyarakat Aceh khususnya dan bagi bangsa Indonesia pada umumnya merupakan sala satu tokoh yang memegang kunci utama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan.

Oleh karenanya, menarik untuk diungkapkan tentang "Adabul-Ulama" yang terdapat dalam salah satu bab naskah kuno "Hidayatus-Salikin", yang artinya (Petunjuk Jalan Bagi Orang yang Salik, yaitu orang yang takut kepada Allah Ta'ala). Menurut naskah kuno ini, seseorang dapat disebut sebagai ulama secara informal harus diukur berdasarkan standar sosial. Artinya gelar ulama yang disandangnya bukan hanya ditentukan oleh kapasitas keilmuannya belaka. Akan tetapi lebih dari itu, bahwa sifat, watak, karakter dan kepribadiannya selalu menjadi tolok ukur dan penilaian utama di mata masyarakat.

Page 20: Document13

4 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Semakin mulia akhlak seorang ulama, semakin banyak pula pengikutnya. Kemuliaan akhlak yang dimilikinya akan membuat masyarakat segan dan menaruh rasa hormat kepadanya meski-pun sebenamya tingkat intelektual dan keilmuan yang dimilikinya belum tentu dapat disebut sebagai ulama. Bahkan segala fatwa-nyapun seringkali langsung diyakini dan diterima oleh masya-rakat, padahal belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.

Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa akhlak dan kepribadian seorang ulama sangat berpengaruh terhadap derajat keulamaannya, terutama dimata para pengikutnya. Menurut naskah tersebut, seorang ulama harus memiliki minimal tujuh belas adab atau sifat-sifat yang mulia, agar ruh dan hakikat ilmu dari keulamaannya benar-benar mampu memancarkan cahaya kebenaran dalam membimbing dan menerangi umat.

Pertama ihtimad, maksudnya seorang ulama harus senan-tiasa sabar dan rela menerima serta menanggung berbagai resiko kesulitan yang datang dari murid atau dari para pengikutnya, baik dalam bentuk pertanyaan maupun pekerjaan yang menyusahkan-nya. Sabar merupakan salah satu kunci utama bagi kesuksesan seorang ulama. Ulama yang sabar selalu menang dalam segala hal dan keadaan, karena dia senantiasa didampingi dan dilindungi oleh Tuhan.

Kedua lazuumul-halim, maksudnya seorang ulama harus mampu menahan emosi dari nafsu amarahnya. Dengan kata lain orang alim tidak boleh lekas marah, walaupun sebenamya keadaan itu sudah menghendaki agar dia marah. Apalagi jika kemarahannya itu bukan pada tempatnya, tentu sangat riskan terhadap eksistensi keulamaannya di mata masyarakat. Oleh karena itu, seseorang yang alim harus hati-hati benar dalam mengekspresikan rasa marahnya.

Ketiga, duduk dengan hebat atas kelakuan yang tetap serta menegakkan kepala. Maksudnya seorang ulama dituntut

Page 21: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 5

Keramat Ulama Aceh

agar selalu menjaga marwah dan kehormatannya di manapun dia berada. Dengan kata lain dia harus selalu kelihatan berwibawa, baik ketika duduk, berdiri, berjalan atau pada saat sedang berbicara.

Keempat, meninggalkan takabur atas segala hamba Allah Ta' ala kecuali terhadap orang yang zalim. Maksudnya seorang ulama tidak boleh merasa dirinya lebih hebat dari orang lain, sedangkan terhadap orang yang zalim dibenarkan dengan tujuan untuk mencegah kezalimannya terhadap masyarakat yang menjadi pengikutnya.

Kelima hilm, lemah lembut dengan sesama muslim dan keras terhadap orang kafir. Maksud keras disini adalah keras dalam mempertahankan akidah dan keyakinan serta berani mengemuka-kan kebenaran guna mematahkan argumentasi orang kafir yang sering menyesatkan umat.

Keenam, meninggalkan senda gurau dan bermain-main.

Senda gurau dan berkelakar umumnya memang sangat menyenangkan, karena dapat memancing rasa humor dan ketawa sekaligus mampu menghilangkan stres. Namun hal ini perlu dihindari bagi seorang ulama, karena senda gurau apa lagi ketawa berlebihan, diyakini dapat mematikan cahaya ilmu dan kebenaran yang ada di dalam hati.

Ketujuh, kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang lain, terutama terhadap orang yang belajar kepadanya. Sikap ini harus dilakukan dengan ikhlas dan adil, tanpa pilih kasih.

Kedelapan, menunggu dan menyimak dengan teliti, sabar dan tenang terhadap segala pertanyaan orang lain. Maksudnya sebagai seorang tokoh panutan dan tempat bertanya orang banyak, seorang ulama harus benar-benar memahami maksud dari segala pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Kesembilan, memperbaiki dan mengarahkan orang bodoh

Page 22: Document13

6 | K e r a m a t U l a m a A c e h

dan jahat dengan cara menunjukkan jalan kebajikan dan kebe-naran. Hal ini dilakukan dengan memberikan berbagai pengertian dan pemahaman tentang kenyataan hidup, baik secara sosial, ekonomi, budaya dan agama, terutama tentang hakikat hidup dan kematian.

Kesepuluh, tidak malu mengakui ketidaktahuannya tentang sesuatu masalah. Maksudnya jika ragu-ragu atau tidak mengetahui jawaban yang benar atas suatu pertanyaan, seorang ulama jangan minder untuk mengatakan "wallahu a'lam", bahwa dia tidak atau belum tahu tentang hal itu. Jangan malah mengeluarkan fatwa yang dibuat-buat tanpa dasar yang jelas.

Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengakui ketidak-tahuannya tentang suatu persoalan sebagaimana sabda beliau yang artinya: Bahwasanya pernah seorang lelaki datang bertanya kepada Nabi SAW: "Dimana negeri yang terlebih mulia?", maka jawab beliau:

"Aku tidak tahu hingga aku tanya kepada Jibril".

Lalu Nabi pun bertanya kepada Jibril, maka jawab Jibril;

"Tiada aku tahu hingga aku tanya akan Tuhan Yang Maha Besar".

Kesebelas, serius berhadapan dengan siapapun yang menjadi lawan bicaranya. Maksudnya ketika berdialog seorang ulama harus menghadapkan seluruh wajahnya kepada lawan bicaranya. Tanpa memalingkan muka atau mengalihkan pandang- an ke tempat lain pada saat sedang berbicara agar lawan bicara merasa dilayani dan diperhatikan.

Kedua belas, wajib menerima segala dalil kebenaran walaupun dalil itu berasal dari muridnya atau dari anak kecil yang belum baligh. Seorang ulama tidak boleh merasa malu untuk membenarkan perkataan atau pendapat orang lain. Jangan sekali-kali menolak kebenaran meskipun datangnya dari orang yang ingkar.

Page 23: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 7

Keramat Ulama Aceh

Ketiga belas, harus segera kembali dan mengikuti kebenaran ketika terlanjur salah dan lupa, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatannya.

Keempat belas, wajib mencegah dan melarang orang lain dari pada mempelajari ilmu yang dikhawatirkan dapat memberi mudharat bagi orang bersangkutan.

Kelima belas, mencegah orang lain yang mempelajari ilmu untuk tujuan-tujuan duniawi semata. Maksudnya seorang ulama harus mampu menanamkan kesadaran dan niat dalam hati para pengikutnya untuk mempelajari ilmu demi mengharapkan wajah Allah dan ridha-Nya.

Keenam belas, membina semangat orang lain untuk mengutamakan mempelajari ilmu-ilmu yang fardhu 'ain dahulu dari pada belajar ilmu yang fardhu kifayah. Sebab ilmu fardhu 'ain mampu memperbaiki kondisi lahiriah dan batiniah seseorang secara menyentuh. Diantara ilmu fardhu 'ain yang utama adalah ilmu iman, fiqh dan akhlak.

Ketujuh belas, wajib mengamalkan segala kebenaran sesuai dengan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya. Maksudnya antara ilmu dan amalnya, atau antara perkataan dan perbuatan- nya harus senantiasa bersesuaian, agar masyarakat mau mengikutinya dengan tulus dan ikhlas. Sifat yang terakhir inilah sebenarnya yang menjadi kunci utama bagi kesuksesan seorang ulama.

Oleh sebab itu, sebagai tokoh panutan dan tempat bertanya orang banyak sudah sepantasnya para ulama dalam mengaplikasi-kan keilmuannya harus disertai dengan akhlak yang mulia, minimal memiliki sifat-sifat yang telah dikemukakan dalam naskah kuno Hidayatus-Salikin di atas. Ulama tidak cukup hanya sekedar menjadi tempat belajar agama saja, tetapi juga harus mempunyai pengaruh politik yang tegas terhadap segala

Page 24: Document13

8 | K e r a m a t U l a m a A c e h

bentuk kezaliman. Dia tidak boleh takut terhadap penguasa tirani yang kejam dan jahat. Dia harus membuang sikap suka menjilat ke atas dan menginjak ke bawah. Ulama tidak dibenarkan mengutamakan kepentingan pribadi dan golongannya saja, karena dia adalah milik umat.

Page 25: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 9

Keramat Ulama Aceh

Keramat Ulama Aceh Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

Para ulama sebagai wali Allah selalu mendapat kasih sayang dari-Nya. Sebagian mereka mendapat pangkat keramat, yakni “kejadian yang luar biasa" yang terjadi atas diri mereka dan disaksikan oleh umat. Keramat itu bisa terjadi waktu mereka masih hidup maupun setelah mereka wafat.

Di bawah ini saya ingin menukilkan sejumlah keramat para ulama Aceh sejak dulu sampai sekarang. Sumber cerita ini saya kutip dari orang yang dekat dengan keluarga beliau dan para ulama lain yang jujur.

2.1. Tgk. Chik Tanoh Abee

Nama lengkapnya Syeikh Abdul Wahhab al-Fairusi al-Baghdady. Lakabnya Tgk. Chik Tanoh Abee. Beliau seorang ulama besar yang memiliki banyak kekeramatan. Di bawah ini hanya dimuat lima saja berdasarkan penuturan anak cucunya, Tgk. H. Muhammad Dahlan al-Fairusi al-Baghdady.

1. Shalat Jum'at di Makkah

Tgk. Chik Tanoh Abee diberi keramat oleh Allah dapat melaksanakan Shalat Jum'at jarak jauh. Kadang-kadang beliau shalat Jum'at di Masjidil Haram Makkah, dan kadang-kadang shalat Jum'at di Masjid Nabawy Madinah. Bukti adanya beliau shalat Jum'at di tanah suci, beliau membawa biji kurma setelah pulang.

Bila beliau mau shalat Jum'at di Makkah atau di Madinah, beliau memasuki bilik zauwiyahnya dan mewasiatkan kepada seorang ulama yang lain untuk menggantikan Imam di Masjid Dayah Tanoh Abee waktu itu. Beliau berangkat ke Makkah

Page 26: Document13

10 | K e r a m a t U l a m a A c e h

dengan bantuan Allah tentunya, sebab terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

------ Catatan: Ada orang bilang, kisah keramat shalat di Makkah termasuk mitos, sebab tidak mungkin terjadi, tidak masuk akal. Apalagi waktu shalat Jum'at di Makkah dengan di Aceh tidak bersamaan. Terserah kepada masing-masing kita. Pokoknya cerita seperti itu terus berkembang dari mulut ke mulut. Sumber: Tgk. H. Dahlan al-Fairusi

2. Menulis Kitab Sambil Tidur

Tgk. Chik Tanoh Abee adalah seorang ulama yang paling banyak berkarya. Sebagian kitab merupakan karya beliau sendiri dan sebagian lagi salinan kitab ulama lain. Dalam “Pustaka Kuno" Tanoh Abee tersimpan lebih dari 6.000 kitab tulisan tangan beliau.

Cucunya Tgk. H. Dahlan al-Fairusi al-Baghdady, bercerita; Tgk. Chik jarang sekali tidur malam. Beliau terus menerus menulis dan menyalin kitab-kitab agama Islam dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Menurut cerita orang tua Tgk. Muhammad Dahlan, Tgk. Chik sebenarnya sudah tertidur, cuma penanya terus berjalan menulis ilmu. lni merupakan kekeramatan seorang wali Allah. Catatan: Keramat seperti ini juga ada pada Imam 5yafi'ie. Sumber: Tgk. H. Dahlan al-Fairusi

3. Air Kubang Menjadi Bensin

Tgk. Chik Tanoh Abee hidup pada abad ke-18 M. Saat Belanda sudah menguasai Seulimuem Aceh Besar. Suatu hari mobil Belanda kehabisan minyak di kaki gunung Seulawah. Tgk. Chik tiba di sana. Beliau bertanya, "Mengapa Tuan?" Belanda menjawab, "Kehabisan minyak!”. Lalu Tgk. Chik menyuruh supir mengambil air kubang kerbau yang ada di pinggir jalan sebagai

Page 27: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 11

Keramat Ulama Aceh

pengganti minyak. Atas persetujuan Belanda, air kubang itu dimasukkan dalam tangki mobil. Ternyata mobil itu berjalan seperti yang diharapkan. Karena senangnya, Belanda memberi hadiah kepada T gk. Chik, tetapi beliau tidak mau menerimanya.

Catatan: Ada kemungkinan mobil Belanda kehabisan air bukan minyak. Tetapi juga bisa jadi kehabisan minyak. Dalam kekeramatan yang luar biasa, air bisa berubah menjadi minyak:. Sumber: Tgk. H. Dahlan alFairusi

4.Dalam Waktu yang Sama Berada di Dua Tempat

Allah SWT memberi ilmu kepada yang dikehendaki-Nya. Tgk. Chik Tanoh Abee termasuk seorang hamba yang telah diberikan ilmu karamah. Beliau pernah berada di dua tempat yang berbeda. Para saksi mata pernah melihat, T gk. Chik menjadi Imam shalat Jum'at di Masjid Raya Baiturrahman, dan pada Jum'at itu pula beliau menjadi Imam Shalat di Masjid Zauwiyah Seulimum. Demikian cerita cucunya Tgk. H. Muhammad Dahlan al-Fairusi al-Baghdady kepada penulis.

Catatan: Keramat seperti ini juga pernah dialami oleh banyak kaum sufi di dunia Islam.; Sumber: Tgk. H Dahlan al-Fairusi

5.Air Guci Menjadi Obat

Setelah beliau wafat keramatnya temyata tidak hilang. Buktinya, sekarang ini makamnya di komplek Dayah Tanoh Abee masih dikeramatkan orang. Hampir setiap hari orang datang dari seluruh Aceh, bahkan ada yang dari luar Aceh, (Jakarta, Ujung Pandang, dan Malaysia) untuk melepaskan nazar.

Air guci yang ada di sisi bangunan makam beliau diambil orang untuk dijadikan obat, baik obat sakit perut, sakit kepala, sakit lepra, juga untuk sakit-sakit yang lain seperti sakit ternak,

Page 28: Document13

12 | K e r a m a t U l a m a A c e h

perawatan tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Ketika saya bertamu ke Dayah tersebut, Januari 1997 saya melihat banyak sekali jeregen masyarakat yang berisi air guci tersebut. Wallahu allam. Sumber: Tgk. H. Dahlan al-Fairusi

2.2. Tgk. Chik Awe Geutah

Tgk. Chik di Awe Geutah adalah seorang ulama yang berpengaruh di wilayah Aceh Utara dan Bireuen. Reruntuhan dayahnya sampai sekarang masih ada. Beliau seorang ulama yang juga dianugerahi keramat oleh Allah. Di bawah ini kita turunkan beberapa keramatnya.

1.Membawa Durian ke Makkah

Tgk. Chik Awe Geutah juga seorang ulama yang kadang-kadang Shalat jarak jauh ke Makkah dan Madinah. Dari cerita yang turun temurun dan berkembang dalam masyarakat Aceh, Tgk. Chik pernah membawa satu cabang durian ke Makkah bersama puluhan buahnya yang sedang masak.

Pada suatu ketika atau tepatnya pada hari Jum'at, tiba-tiba cabang duriannya yang banyak buah patah di batangnya, tetapi tidak jatuh ke tanah, melainkan terbang ke arah kiblat (Barat), sedangkan Tgk. Chik sudah tidak ada di biliknya. Hari Sabtu beliau sudah berada lagi di Awe Geutah, murid-muridnya melaporkan bahwa cabang duriannya yang banyak buah sudah patah dan terbang. Kemudian Tgk. Chik bercerita, "Durian itu jatuh di depan Masjidil Haram usai shalat Jum,at. Saya sudah membagi-bagikan kepada para sahabat saya di Makkah". Sumber: Drs .. H. Azhari Murtadha

2. Tahun 2000 Jin dapat Dilihat Pada suatu hari ketika Tgk. Chik Di Awe Geutah sedang

mengajar di balainya, beliau berkata; Jin adalah makhluk halus yang dibuat dari api. Ia tidak dapat dilihat dengan mata indra

Page 29: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 13

Keramat Ulama Aceh

manusia. Namun pada tahun 2000 nanti anak cucu kita dapat melihat jin di jalan-jalan raya, di dalam kotak-kotak dalam rumah manusia.

Kemungkinan, yang dimaksudkan oleh Tgk. Chik adalah wanita-wanita yang setengah telanjang di jalan raya dan dalam televisi. Memang menurut ayat-ayat al-Quran dan hadits mereka termasuk jenis jin penggoda orang-orang beriman. Wallahu a'lam. Sumber: Tgk. Abdul Wahab Gam, Balee Kiroe, Peusangan

3.Pengejek tak Bisa Bicara Kemampuan ilmu Tgk. Chik membawa durian ke Makkah

ada orang yang tidak percaya dan mengejeknya. Orang tersebut mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan kepada Tgk. Chik. Dengan takdir Allah orang tersebut tidak bisa bicara lagi. Sudah berobat ke sana ke mari pada berbagai tabib, namun tidak sembuh pula. Kemudian orang tersebut datang menemui Tgk. Chik dan memohon maaf, lalu Tgk. Chik memaafkan orang tersebut. Setelah itu langsung bisa berbicara. Konon keramat yang sama juga dimiliki oleh Habib Syik Samalanga. Sumber: Tgk. Abdul Wahab Gam, Balee Kiroe, Peusangan

2.3. Tgk. Chik Krueng Kale Di Desa Krueng Kale, Kemukiman Siem, Kecamatan

Darussalam Aceh Besar pernah hidup seorang ulama besar yang bernama Tgk. Syeikh Auf yang datang dari Samudra Pase Aceh Utara. Pada tahun 1986 saya berziarah tiga kali ke makam tersebut. Selain makam Tgk. Chik, ada lagi dua makam keramat di sekitar itu, yakni makam Tgk. Gle lniem dan makam Tgk. Haji Hasan Krueng Kale di Desa Siem.

Makam tersebut sekarang terpelihara dengan baik. Seorang keturunannya yang bemama Ayah Mu (70 tahun) menjadi khadam makam Tgk. Chik. Ayah Mu bercerita kepada

Page 30: Document13

14 | K e r a m a t U l a m a A c e h

saya, bahwa Tgk. Chik seorang ulama yang keramat, baik beliau masih hidup maupun sesudah wafat. Di antara keramat beliau adalah:

1.Menemukan Lailatul Qadar Pada suatu malam yang ganjil (27 Ramadhan) Tgk. Chik

Krueng Kale yang sedang beribadah, batal wudhuknya, lalu beliau turun sendiri ke kolam yang berada di halaman balainya untuk mengambil wudhuk. Beliau meletakkan surbannya di sebatang kayu yang waktu itu beliau pun tidak sadar kayu apa yang disangkutkan surbannya. Setelah berwudhuk, beliau ingin memakai lagi surbannya. Aneh surbannya itu hilang. Beliau mencari ke sana ke mari, namun tak ketemu juga.

Besok siang, murid-muridnya melihat surban Tgk. Chik bergantung di pucuk pohon kelapa. "Rupanya tadi malam Lailatul Qadar, kayu sujud ke bumi," ujar Tgk. Chik kepada murid-muridnya.

Atas izin beliau seorang muridnya memanjat kelapa tersebut untuk mengambil surban. Kemudian surban itu dipakai untuk memberi ijazah kepada murid-muridnya. Siapa saja yang diizinkan memasang surban itu di kepalanya, pasti menjadi ulama besar. Menurut Ayah Mu, Tgk. Gle lniem juga salah seorang murid beliau.

Sumber:; Khadam makam, Ayah Mu

2. Membawa Sendiri Batu Besar

Kalau anda berziarah ke komplek makam Tgk. Chik tepatnya di desa Krueng Kale. Anda akan melihat sebilah batu besar yang lebarnya seukuran kain sajadah. Batu itu persis di pinggir reruntuhan kolam tua bekas Dayah Manyang Tgk. Chik. Sampai sekarang masih dipakai sebagai tempat shalat hajat masyarakat yang melepaskan nazar ke makam beliau.

Konon batu besar itu diambil oleh Tgk. Chik di sungai Krueng Kale, lebih kurang 1 km ke arah Timur dayah tersebut.

Page 31: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 15

Keramat Ulama Aceh

Batu itu dijadikan mushalla tempat beliau shalat sunat, termasuk shalat tahajud di malam hari. Sumber: Khadam makam, Ayah Mu

3.Pencuri Sesat dalam Kebun Rumah

Khadam makam T gk. Chik Krueng Kale bercerita kepada saya. Beliau mendengar cerita itu dari para pendahulunya. Pada suatu ketika seorang pencuri menjarah rumah Tgk. Chik. Pencuri itu mengambil barang-barang berharga seperti uang, emas, kitab-kitab dan beras. Setelah itu dimasukkan dalam sebuah goni dan dibawa pergi. Anehnya si pencuri itu tidak bisa keluar dari pagar rumah. Pencuri itu terus berjalan mengilingi pagar berkali-kali sampai tiba waktu subuh. Karena sudah capek si pencuri itu istirahat dan tertidur di sebuah sudut pagar.

Tgk. Chik telah mengetahui sejak tadi malam bahwa ada pencuri yang telah menjarah harta bendanya. Setelah shalat subuh beliau menyuruh murid-muridnya untuk menangkap pencuri tersebut dan membawanya ke hadapan beliau. Pencuri itu sangat terkejut ketika dibangunkan dari tidurnya. Ia di bawa ke balai Tgk. Chik. Sumber: Khadam makam, AyahMu

2.4. Tgk.Seumatang Menurut Prof Ali Hasjmy, Tgk. Seumatang (Samatang)

pengarang Hikayat Akbarul Karim yang termasyhur itu adalah seorang ulama besar yang berasal dari Kerajaan Pase Aceh Utara. Salah satu pangkat keramat yang diberikan kepadanya adalah berhasil menciptakan hikayat Akbarul Karim yang sangat memikat dan bertahan lama. Sampai sekarang hikayat tersebut masih dicetak ulang, baik di Aceh maupun di luar Aceh.

Hikayat dalam bahasa Aceh itu berisi ilmu Tauhid, Fiqh, Tasauf, dan Akhlak. Tgk. Seumatang dalam hikayat tersebut pernah meramalkan, bahwa suatu saat manusia kurang

Page 32: Document13

16 | K e r a m a t U l a m a A c e h

memperhatikan masalah ibadah, meunasah menjadi sepi, yang banyak di tempat-tempat perjudian. Dalam hikayat Akbarul Karim beliau bersyair: Akhe donya kureung tuah Soh meunasah jeuet-juet sagoe Nyang na Tame cit dua pat Jambo madat ngon meutajoe. Sumber: Hikayat Akbarul Karim

2.5. Habib Syik Samalanga

Nama aslinya Syeikh Abdurrahman al-Bagdady keturunan Arab yang berasal dari Baghdad Irak. Beliau murid Tgk. Chik Awe Geutah (Abad 18:M) yang ditugaskan menyebarkan ilmu Agama Islam di daerah Samalanga Aceh Utara. Habib Syik Samalanga seorang ulama besar Aceh yang sangat kharismatik. Murid-muridnya datang dari berbagai penjuru tanah Aceh. Petuah-petuahnya didengar oleh semua orang. Dari beberapa sumber yang saya kumpulkan, Habib Syik Samalanga memiliki pangkat keramat yang banyak seperti; Berdoa, Langsung Turun Hujan.

Daerah Samalanga dan sekitarnya pernah ditimpa musim

kemarau panjang. Sungai dan tali air kekeringan sehingga menyebabkan masyarakat petani gelisah karena sawah mereka ketiadaan air. Hewan ternak juga sudah kurus kering karena rumput-rumput hijau tidak tumbuh lagi. Melihat keadaan yang demikian, habib Syik menyeru umat Islam supaya shalat Istisqa' (Shalat minta hujan). Maka setiap kampung masyarakat melakukan shalat. Namun demikian, hujan tidak turun juga. Di langit Samalanga tidak ada awan mendung sedikitpun sebagai tanda bakal turun hujan. Setelah Shalat Jum'at, Habib Syik berdoa kepada Allah dan jama'ah Jum'at mengaminkannya. Usai berdoa langit semakin hitam, dari arah Selatan awan berarak tebal. Sekali-kali terjadi guntur dan kilat. Beberapa saat kemudian hujan

Page 33: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 17

Keramat Ulama Aceh

pun tercurah dari langit sebagai rahmat Allah. Sumber: : H Zainuddin Puteh Samalanga.

2.6. Syeikh Muhammad Muda WaIy al-KhaIidy

Syeikh Maulana Muhammad Wali al-Khalidy adalah seorang ulama besar Aceh yang mendirikan Dayah Darussalam Labuhan Haji yang masih berjaya sampai sekarang, sebab dayah tersebut dilanjutkan oleh putra-putranya yang juga ulama besar seperti Abuya Prof. Dr. Muhibbuddin WaIy, Abuya Imran Waly, Abuya Jamaluddin WaIy, dan Abuya Nasir WaIy (Alm). Beliau seorang ulama yang sangat berpengaruh di Aceh, bahkan ke Nusantara. Beliau bermazhab Syafi'i dan penganut Thariqat Naqsyabandiyah. Berikut beberapa keramatnya.

1. Batu Kerikir Timbul di Pantai

Dulu di pantai dekat Dayah Labuhan Haji tidak ada sama sekali batu kerikil. Di sana yang ada cuma pasir. Maulana Muda Waly berencana membangun sebuah bukit kecil untuk tempat memberikan Ijazah kepada murid-murid yang mengambil Thariqat.

Suatu pagi, beliau meminta kepada murid-muridnya untuk mengambil batu kerikir di pantai. Murid-murid terkejut sebab pagi itu sudah cukup banyak kerikir muncul di pantai. Lalu mereka bergotong royong mengangkut kerikir dan kemudian dibuat sebuah gundukan yang diberi nama "Bukit Intan" . Sumber: Tgk. Farmaddi, Aceh Barat Daya.

2. Memenangkan Perdebatan

Keramat lain yang diberikan Allah kepada Abu Maulana Muda WaIy adalah selalu memenangkan perdebatan dengan orang-orang yang menentangnya. Pada suatu hari beberapa ulama Wahabbi dari Minangkabau minta berdebat dengan

Page 34: Document13

18 | K e r a m a t U l a m a A c e h

beliau. Perdebatan itu dibuka untuk umum dan disaksikan oleh para murid-murid beliau. Ternyata Abu Muda Waly dengan mudah dapat mengalahkan pemikiran-pemikiran mereka. Akhirnya mereka kembali membenarkan Ahlussunnah wal Jama' ah.

3. Berhasil Mencetak Ulama Pewaris

Maulana Hadhrat Syeikh Muda Waly lewat dayahnya Darussalam Labuhan haji, Aceh Barat Selatan berhasil mencetak kader-kader ulama seluruh Aceh dan Nusantara. Murid-murid beliau tersebar di Medan, Padang, Malaysia, Jawa, Sulawesi, Lombok, dan lain-lain. Mereka membangun dayah, mengembang ilmu agama Islam kepada generasi berikutnya. Putra-putrinya juga berhasil menjadi ulama-ulama besar di Aceh dan Padang. Bukankah ini juga bagian dari keramat beliau? Makamnya Dikunjungi Orang setiap waktu.

4. Ramalannya Benar

Ketika terjadi Pemberontakan DI/III (1953) melawan Pemerintah Pusat, Abuya Muda Waly dan murid-muridnya tidak mau terlibat. BeIiau menganggap pemberontakan itu sebagai bughah (memberontak kepada pemerintah yang sah). Akibatnya banyak ulama besar di Aceh yang berbeda dengannya. Sebenarnya di balik itu Abuya Muda WaIy juga melihat secara ghaib bahwa DI/TII tidak bakaI menang, dan suatu ketika pejuang-pejuang itu akan kembaIi ke pangkuan Republik Indonesia. Terbukti ramaIan Abuya itu benar. lni juga sebuah bukti keramat.

2.7. Habib Rasul Kajhu Aceh Besar

Di Kajhu Darussalam Aceh Besar ada seorang ulama keturunan Nabi, namanya Habib Rasul. Beliau seorang ulama yang paling anti maksiat. Allah telah memberi pangkat keramat kepadanya, baik waktu hidup maupun setelah meninggaI. Berikut dua keramat beliau yang sempat penulis cari dari nara

Page 35: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 19

Keramat Ulama Aceh

sumber yang terpercaya.

1.Tidak Tampak Dilihat Musuh

Suatu hari tahun 1955 beliau pernah dicari oleh tentara untuk ditangkap karena dituduh terlibat DI/TII. Beliau sedang duduk di masjid bersama teman-temannya. Seorang serdadu bertanya: "Mana Habib Rasul?" Semua diam! "Kemana lari Habil Rasul?", karena Habib ada di sana semua orang diam.

Akhirnya serdadu tersebut pergi. la melapor kepada atasannya bahwa Habib tidak ada! Habib Rasul selamat dari penangkapan.

Catatan: Keramat ini mirip dengan keramat Abubakar Siddiq.

2.Mobil tidak Hidup

Tokoh DI/TII Habib Rasul Kajhu akhirnya syahid ditembak oleh tentara yang dikirim Soekarno ke Aceh. Pihak tentara mau membawa jenazah beliau ke Kutaraja, tetapi mobil tidak mau hidup. Bila jenazah beliau dipindahkan dari mobil, langsung hidup, tetapi bila ada jenazah beliau mobil mogok. Akhirnya jenazah beliau diserahkan kepada keluarga, dan dikebumikan di Kajhu. Sumber: Tgk. Haji Sayed Ridwan, Imam Masjid Raya

Baiturrahman.

Page 36: Document13

20 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Page 37: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 21

Keramat Ulama Aceh

Damai, Berkat Keramat Ulama Drs. Tgk. Harmen Nuriqmar

Firman Allah SWT. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari

kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat

menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas

kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin

(At- Taubah:l28)

Puncak konflik sesama Islam adalah terbunuhnya Husein di Padang Karbala. Cucu Nabi Muhammad SAW dibunuh oleh cucu sahabatnya, Yaziz bin Muawiyah bin Abi Sofyan. Umat Islam marah kepada rezim Yaziz dan terjadilah konflik yang berkepanjangan. Pendukung-pendukung Husein sampai sekarang masih berada di barisan orang-orang beriman, sedangkan pendukung Yaziz diperkirakan masih berada dalam barisan munafik dan sekularisme.

Sayyidina Husein Radhiallahu'anhu adalah cucunda Rasulullah dari Fathimah az-Zuhra, ayahnya Ali bin Abi Thalib dan abangnya Hasan, adiknya Zainab, dan Ummi Kalsum. Husein juga dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW. Sifatnya pemberani, taqwa dan sangat membenci kemunafikan. Ia dicintai oleh umat Islam sejak kecil sampai akhirat nanti.

Setelah abangnya-Hasan-syahid diracuni, Husein diangkat oleh umat Islam menjadi khalifah. Namun, Husein menolak karena Mu'awiyah yang kejam itu masih hidup. Tetapi setelah Mu'awiyah mangkat, dan Yaziz mengambil alih kekuasaan. Ia (Mu'awiyah) pantas disebut raja, bukan khalifah. Husein dan

Page 38: Document13

22 | K e r a m a t U l a m a A c e h

sejumlah anak sahabat Nabi tidak setuju kepada sistem "bani" seperti itu. Apalagi Yaziz bukan sosok yang pantas untuk memimpin negara Islam yang sangat luas.

Dalam sebuah riwayat Yaziz termasuk manusia yang sering melalaikan shalat, suka mabuk-mabukan dan memperturutkan hawa nafsu. Karena itulah orang-orang saleh dari anak para sahabat Nabi menolak Yaziz. Ada empat tokoh yang sangat menentangnya, yakni Husein, Abdullah bin Zubir, Abdullah bin Umar, dan Abdurrahman bin Abubakar.

Raja Yaziz sangat murka, dan memerintahkan kepada gubernurnya di Madinah (Walid bin Vtaibah) supaya menangkap mereka, terutama Husein. Dalam sebuah undangan jamu makan di rumah gubernur, Husein mau dihabisi dengan pedang. Husein sempat meloncat lewat jendela dan pergi malam itu juga ke Makkah. Di Makkah ia mendapat perlindungan dari umat Islam sehingga pihak musuh tidak berani mengganggu.

Beberapa bulan kemudian penduduk Kufah (Irak) mengirim surat kepada Husein agar berangkat ke Kufah. Mereka siap membela Husein dan menobatkannya menjadi Khalifah. Husein kemudian memutuskan untuk hijrah ke sana bersama keluarga dan pengikutnya yang setia, lebih kurang 72 orang. Sebelumnya Husein juga pemah mengirim utusannya ke sana, tetapi tidak kembali. Rupanya sudah dibunuh oleh mata-mata Raja Yaziz.

Dalam perjalan yang panjang dan melelahkan itu, Husein dihadang oleh tentara musuh yang banyaknya mencapai 4.000 orang. Selama tiga hari tiga malam rombongan Husein dilarang pergi dan dilarang pulang. Jangan bergerak di tempat. Rombongan ahlul bait itu sangat tersiksa dalam terik matahari, tidak boleh bersuci dan buang hajat di sungai yang dekat dengan tempat itu.

Pada tanggal 7 Muharram 61 H. meletuslah perang yang tak seimbang. Namun pihak Husein mampu bertahan selama

Page 39: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 23

Keramat Ulama Aceh

tiga hari. Pada tanggal 10 Muharram tahun yang sama syahidlah Husein di padang Karbala bersama isteri, anak-anak dan sepupunya, kecuali beberapa orang saja yang tersisa, dan menjadi tawanan pihak musuh. Kematian Husein yang sadis itu ditangisi oleh umat Islam seluruh dunia sampai sekarang. Sebuah tangisan yang tak pemah berhenti lagi meski bukan dengan air mata.

Gelombang kekerasan kemudian tumbuh di kota-kota Islam. Orang-orang Kufah bangkit membela Husein, begitu juga orang Mekkah, Madinah, Baghdad, Isfahan dan Mesir. Rezim Yaziz yang zalim itu tumbang dengan diinjaknya kepala Yaziz oleh kuda tunggangannya. Putra Yaziz yang bernama Muawiyah Tsani menolak dijadikan khalifah, ia sadar jabatan itu tidak pantas untuknya. Jabatan khalifah wajib diserahkan kepada musyawarah umat Islam yang terdiri dari sahabat-sahabat Rasulullah yang masih banyak waktu itu.

Marwan bin Hakam dari bani Umayyah mengkudeta, Muawiyah Tsani menjadi tahanan rumah, dan dia berkuasa dengan tangan besi. Putra-putra para sahabat Nabi yang mulia tidak diberi jabatan apapun dalam pemerintahannya, sedangkan orang-orang biasa (mawaly) pendukungnya mendapat kedudukan yang tinggi.

Politik zalim seperti itu akhirnya diwariskan terus menerus oleh rezim sesudahnya, sehingga saparatisme tumbuh di provinsi Islam seperti di Marokko, Libiya, Isfahan, Mesir, Yordania dan Yaman. Selama 500 tahun Islam tak mampu memadamkan pemborontakan-pemborontakan beruntun dari kaum yang dizalimi seperti Syiah, Khawarij, Mu'tazilah, Ghullah, Zindik dan lain-lain. Persatuan Islam kembali muncul setelah berdirinya Kekhalifahan Islam di Mesir (Fathimiyah) dan Daulah Bani Ahmar di Andalusia.

Page 40: Document13

24 | K e r a m a t U l a m a A c e h

3.1. Konflik Menyebar Seluruh Dunia Islam

Dalam berbagai rezim yang muncul kemudian, musyawarah selalu dinafikan, padahal musyawarah adalah kunci persatuan dan kesatuan. Meskipun ada raja-raja yang dinilai adil seperti Harunur-Rasyid di Baghdad, Muhammad AI-Fateh di Istambul, Syah Jehan di India, Iskandar Muda di Aceh, namun keadilan mereka sepanjang tidak diganggu kekuasaannya yang akan diwariskan kepada putra mahkota yang telah dipersiapkan. Bila diajak berdemokrasi dan musyawarah pasti sang penguasa marah dan membunuh lawan-Iawan politiknya.

Karena otokrasi dan kediktatoran seperti itu, rakyat dan ulama menjauh dengan pusat kekuasaan. Lahir konsep-konsep sufisme yang membenci dunia dan politik. Mereka justru mengajak umat untuk memikir akhirat saja. Ketika rakyat sudah skeptis kepada politik, cinta mereka kepada pemimpin bertukar dengan kebencian. Negara yang sudah dijauhkan oleh rakyat mengalami pembusukan di daIam dan kerapuhan dari luar.

Musuh-musuh Islam (Yahudi dan Nasrani) datang menelan mereka bulat-bulat tanpa perlawanan yang berarti. Itulah yang terjadi pada awal abad ke 16 sampai akhir abad ke- 18.

3.2. Konflik Aceh

Derita umat Islam Aceh adalah derita semua orang yang beriman. Apakah dia Jawa, Melayu, Minang, Sunda, Batak, Bone, Ternate, Bugis, Makassar, Kendari, dan sebagainya, sebab orang Islam itu bersaudara. Orang mukmin itu seperti tubuh yang satu, satu anggota tubuh sakit, semua anggota merasakannya. Tidak ada iman orang yang bersenang-senang atas penderitaan saudaranya yang seiman.

Aceh adalah negeri orang beriman. Maka tidak tepat di negeri ini terjadi sengketa yang berlarut-Iarut. Tidak pantas

Page 41: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 25

Keramat Ulama Aceh

"senjata" selalu menyalak dan darah tumpah di sana-sini. Tidak tepat Aceh menjadi ladang pembantaian. Stop pembunuhan. Mari kita mencari jalan perdamaian, sebab Allah tidak akan rela suatu kaum membunuh kaum yang lain.

Derita Aceh adalah derita para pencinta al-Quran dan Nabi Muhammad SAW yang bermakam di Masjid Nabawi. Derita panjang yang sangat memilukan ini harus segera diakhiri. Jangan biarkan darah tumpah dan tumpah lagi. Kenapa tidak ada yang mampu berkata kepada senjata: Hai benda mati, kau jangan meletus lagi.

Mengapa kita membelakangi al-Quran dan Nabi.! Allah telah mempersaudarakan orang-orang beriman, Nabi menyampaikan isi kandungan al-Quranul Karim yang Mulia. Kita adalah umat Nabi Muhammad SAW. Nabi sangat mencintai umatnya. (Baca baik-baik ayat di atas). Wahai saudaraku orang-orang yang beriman, berat terasa oleh Nabi penderitaan umatnya. Sangat diinginkan oleh Nabi agar umatnya tetap dalam keimanan dan keselamatan. Nabi sangat belas kasihan dan penyayang kepada umatnya yang beriman.

Ya Rasulullah yang terbaring di makam suci dalam masjid Nabawi di Madinah.! Ya Abubakar dan Umar yang mendampingi sang Nabi! Kami bertawasul; Dengan berkat keramat makam mu bertiga yang mulia! Ya Allah selamatkanlah Aceh dari bala bencana. Tunjukkanlah kami ke jalan yang benar. Jalan Islam yang berujung kepada keselamatan. Ya Allah kembalikan Aceh kepada negeri yang engkau ridhai, Aceh yang berlaku hukum syariat-Mu ya Rabbi. Aceh yang hidup, subur dan makmur. Aceh yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur, bukan Aceh yang layu dan musnah pelan-pelan, sebab Aceh bukan batang pisang yang dicabut akarnya.

Meski kami mengerti firman Allah SWT bahwa tidak ada kekuatan apapun yang mampu menghancurkan sebuah bangsa

Page 42: Document13

26 | K e r a m a t U l a m a A c e h

yang masih berpegang teguh kepada keyakinannya yakni Islam. Jika ada bencana-bencana yang menimpa mereka, itu hanya cobaan dari Allah SWT. Rencana pemusnahan sebuah suku bangsa hanya rencana yang sia-sia. Sebab ketika sebuah kaum berencana kelewat batas, Allah langsung mencabut kecongkakannya. Sunnatullah senantiasa begitu sebagaimana isyarat dalam firmannya: Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia dengan sebagian yang lain pasti rusaklah bumi ini tetapi Allah mempunyai karunia yang dicurahkan atas semesta alam (QS. Al-Baqarah:251)

3.3. Asas Persatuan Kita Adalah Islam

Allah kita satu. Nabi kita satu (Muhammad). Al-Quran, kitab suci pedoman kita satu. Tujuan hidup kita satu, yakni mencari ridha Illahi. Kalau demikian halnya kenapa kita tak mampu bersatu? Bersatu teguh, becerai runtuh. Pepatah Melayu itu masih sangat relevan sampai hari ini. Pepatah itu seakan mengingatkan kita umat Islam Aceh supaya tidak terpecah belah dalam berbagai kabilah dan sekte. Amat besar kerugian jika kita terpecah belah, sebab musuh-musuh kita semakin mudah mencerai beraikan kita.

Dalam sebuah syair Ali bin Abi Thalib berkata: “Al-haqqu bila nizamin, yaghlibuhul baathilu binnizam” (Kebenaran bila tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir). Kelemahan umat Islam hari ini adalah manajemennya yang lemah. Kalau dipercaya duduk pada jabatan penting, dia akan menggunakan jabatannya itu sebagai hak miliknya. Jika hilang jabatan mereka tidak bisa menerima, ada yang meraihnya kembali dengan cara-cara yang ilegal. Umumnya di negara-negara Islam Timur Tengah tak pernah terjadi suksesi secara demokrasi karena raja-raja dan presiden di sana tidak mau kehilangan jabatan.

Akibatnya, orang-orang cerdas yang melihat adanya pengebirian hak-hak demokrasi akan menjadi oposisi dalam

Page 43: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 27

Keramat Ulama Aceh

pemerintahannya. Kursinya di goyang ke kiri dan ke kanan, karena takut jatuh akhirnya si pemimpin menambah lagi kediktatorannya. Mereka menindas setiap yang ingin merongrong kekuasaannya.

3.4. Islam Agama Cinta Sesama

Barang siapa mencintai karena Allah,

memberi harta karena Allah

dan menahan karena Allah,

maka imannya menjadi sempurna.

[HR. Abu Daud]

Sebuah hadits dari Abdullah bin Mas'ud, Abdullah bin Abbas, serta al-Barra' yang kemudian diriwayatkan oleh Ath-Thayalisy, AI-Hakim dan Ath-Thabrany dari nabi bersabda: Tali iman yang paling kokoh adalah memberi pertolongan karena Allah, memusuhi karena Allah, mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.

Cinta karena Allah adalah menyayangi orang lain sepenuh hati karena orang tersebut punya potensi untuk baik. Menolong apabila layak ditolong, mengingatkan apabila menyimpang dari hukum Tuhan. Tetapi apabila mereka ingkar terhadap kebaikan, maka patut menahan harta (tidak membantu) karena Allah melarang kita membantu mereka yang durhaka.

Jadi, karena Allah juga mereka tidak boleh ditolong sebab yang bersangkutan tidak mau berhenti dari kemaksiatan. Misalnya seseorang selalu meminta sumbangan, katanya untuk membangun dayah atau masjid, tetapi sumbangan yang didapatkan itu digunakan untuk berfoya-foya, membeli buntut, pergi ke tempat-tempat pelacuran. Orang yang demikian itu haram mendapat pertolongan dari umat Islam yang beriman.

Page 44: Document13

28 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Utsman bin Affan ra sahabat dan menantu Rasulullah terkenal kaya dan sangat pemurah. Hartanya yang banyak diberikan kepada fakir miskin, ia membeli sumur milik orang Yahudi dan diwakafkan kepada orang Islam. Ia juga pernah menyumbang unta dan kuda serta perbekalan kepada angkatan jihad Islam. Kemurahan Utsman diikuti oleh sahabat Nabi yang lain, Abdurrahman bin Auf ra, Abu Dahdah ra, dan lain-lain.

Apa yang dilakukan para sahabat Nabi itu semata-mata karena Allah SWT, sebab mereka sudah memiliki kesempurnaan iman. Rasulullahpun sudah memberi jaminan kepada mereka sebagai penghuni surga. Iman yang kokoh dan sempurna itulah mereka tidak punya lagi sifat kikir dan cinta dunia.

Memberi maaf dan lapang dada kepada orang yang pernah bersalah adalah sikap positif seorang muslim-muslimah yang beriman. Bagi mereka tak ada istilah "Tiada maaf bagimu". Pintu maaf selalu terbuka. Allah saja memaafkan, mengapa kita hamba tidak bisa memaafkan orang lain? Karena itulah dalam kamus seorang muslim sejati tak pernah ada sifat dendam kesumat. Mereka telah memaafkan orang lain sebelum orang lain mengulurkan tangannya untuk minta maaf.

Al-Quranul Karim menganjurkan kita supaya memberi maaf, sebab ganjaran kepada orang yang suka memberi maaf ini sangat besar. "Maafkanlah mereka dan lapangkan dada. Sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS. al-Maidah:13). "Hendaklah mereka memaafkan dan lapangkan dada. Apakah kamu tidak ingin diampuni oleh Allah?" (QS. an-Nur:22). Dan tidak ada satu ayatpun dalam al--Quran yang merintahkan orang bersalah supaya meminta maaf kepada yang tidak salah.

Berikut sebuah cerita menarik. Abu Daud Beureueh pernah dimaki-maki oleh seorang putra ulee balang yang ayahnya tewas dalam perang Cumbok. Abu tetap tersenyum tanpa sakit hati. Tetapi ketika putra ulee balang tersebut mau

Page 45: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 29

Keramat Ulama Aceh

memukul Abu di halaman masjid Baitul Alla Lil Mujahidin Beureuenuen. Abu berujar; "Anakku, aku bukan pembunuh ayahmu, demi Allah aku bukan pembunuh ayahmu", ujarnya.

Putra Uleebalang itu hampir babak belur dihajar massa. Abu Beureueh langsung melerai. "Hai jangan macam-macam, jangan pukul dia!". Abu memeluk pemuda itu dan membawanya dalam masjid. Abu kembali menjelaskan bahwa beliau bukan pembunuh ayahnya. Pemuda itu memangis tersedu-sedu, dan mohon maaf kepada Abu atas sikapnya yang keliru selama ini. "Saya sudah duluan memaafkanmu nak!", tambahnya.

Konsekuensi dari sikap pemaaf Abu, sampai sekarang putra ulee balang tersebut sangat menghormati almarhum Daud Beureueh. Jika yang bersangkutan pulang dari Jakarta, ia langsung ke makam Abu. Membaca yasiin sekali tamat dan berdoa sebanyak-banyaknya. Dia menganggap Abu sebagai pribadi yang besar dan jujur.

3.5. Persaudaraan Seiman

Persaudaraan karena iman jauh lebih kuat dibandingkan dengan persaudaraan karena yang lain. Persaudaraan karena seiman dapat meluluhkan warna kulit, suku, ras dan sekat-sekat tanah air. Persaudaraan karena iman abadi selamanya, sejak di dunia sampai di akhirat nanti. Orang mukmin setiap lepas sembahyang selalu mendoakan orang mukmin lainnya, baik yang dikenal maupun yang tidak bertemu sama sekali. "Allahumaghfirlil mukminina wal mukminat, ya Allah ampunilah kaum mukminin dan mukminat.....” Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS. al-Hujurat:10). Doa seperti ini juga menjadi salah satu rukun khutbah Jum' at.

Page 46: Document13

30 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Kokohnya persatuan orang mukmin tak terlepas dari satu tujuan hidup, yakni berubudiyah kepada Allah SWT. mencari ridha-Nya, dan sama-sama ingin masuk surga. karena itulah sejak di dunia, orang mukmin sejati tak pemah bermusuhan sesamanya. Bila mereka bertemu senantiasa mengucapkan salam kesejahteraan, saling nasihat menasihati demi kebenaran.

Rasulullah SAW menggambarkan tamsil orang mukmin ibarat tubuh yang satu (kalbunya). Jika satu anggotanya merasa sakit maka menjalar ke seluruh tubuhnya sehingga tidak dapat tidur (HR Bukhari). Beda dengan orang fasik dan musyrik, bila ada yang sakit tidak mendapat perhatian dari yang lain. Rasulullah juga mengibaratkan; seorang mukmin terhadap seorang mukmin bagaikan bangunan, yang satu menguatkan yang lain (dalam waktu bersamaan beliau menggenggamkan jari jemarinya (Hr Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW pernah mempersaudarakan orang Arab dengan orang Qubty, Orang Quraisy dengan Yahudi (Islam), orang Madinah dengan Yaman, Persia, Bani Najran, Ethiopia, dan seterusnya secara timbal balik. Persaudaraan Islam sangat kuat dan tak mampu memisahkannya. Anak angkat Rasulullah, Zaid bin Haritsah pernah dijemput orang tuanya yang musyrik. Nabi Muhammad tidak keberatan asal anak angkatnya mau pulang bersama orang tuanya. Ternyata Zaid bin Haritsah memilih Nabi Muhammad dan Islam. Beliau tidak mau mengikuti orang tuanya. Itulah sebuah contoh persaudaraan Islam.

Karena itulah, jika kita masih membenci sesama muslim, ada isyarat bahwa kita masih ditangga muslim, belum menempuh tangga mukmin. Padahal kita orang muslim dianjurkan untuk mendaki tangga-tangga berikutnya, yakni mukmin, mukhsin, muttaqin, dan mukhlisin.

Persaudaraan kaum beriman adalah persaudaraan yang diperintahkan oleh Allah. Bila ada di antara mereka berselisih

Page 47: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 31

Keramat Ulama Aceh

paham (konflik) hendaklah ada di antara mereka yang berusaha untuk mendamaikan. Allah berfirman:

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu. (QS. al-Hujurat:l0)

Agama Islam telah mempersaudarakan kita dalam satu aqidah, satu Tuhan, Allah, satu Nabi Muhammad SAW, satu pedoman hidup al-Quranul Karim dan satu kiblat Ka'bah di Masjidil Haram Mekkah. Semua umat Islam bersaudara seperti seayah dan seibu, bahkan seperti tubuh yang satu. Begitu dekat persaudaraan itu sehingga Rasulullah SAW pernah menyebutkan, apabila satu bagian tubuh sakit maka terasa sakitlah pada seluruh anggota tubuh.

Sesama Islam dilarang saling mencaci mengupat, mencuri hartanya, memperkosa hak-haknya, melecehkan hak asasi manusia, menzinahi istri dan anak-anak perempuannya, menganiaya, apalagi membunuhnya. "Membunuh seorang Muslim yang tidak bersalah sama dengan membunuh seluruh manusia yang ada di bumi", demikian besar dosanya.

Menjalin persaudaraan antara sesama Muslim sama dengan mensyukuri nikmat Allah SWT sebagaimana firmanNya: Dan berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika dahulu kamu bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan hati-hati kamu. Lalu jadilah kamu orang-orang yang bersaudara. (QS. Ali Imran:l03)

Allah juga mengingatkan kita: Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih, sesudah datang keterangan yang jelas (al-Quran) kepada mereka (QS. Ali Imran:l05). Rasulullah menguatkan: Orang-orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya itu laksana sebuah bangunan, sebagiannya memperkokoh bagian yang lain. (HR: Muslim).

Page 48: Document13

32 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Kalau kita sesama Islam masih saling tidak percaya, fitnah merajalela, maling masih berkeliaran, pembunuhan terjadi di mana-mana, kapan kita bisa jaya seperti bangsa-bangsa lain di dunia? Kapan kita bisa makmur dan menikmati karunia Allah berupa hasil alam yang berlimpah ruah? Jadi perlu segera ada upaya untuk mendamaikan yang bertikai. Rasulullah bersabda: Tidak dikatakan beriman seseorang kamu, kecuali bila ia mencintai saudaranya (seagama), sama dengan mencintai dirinya sendiri.

Agama orang Aceh adalah Islam, budayanya Islam, cara pikirnya juga Islam. Bila pendekatan Islam yang dikedepankan, Insya Allah masalah Aceh akan segera berakhir. Ingatlah, Islam tidak pernah membenarkan kekerasan, pembunuhan, pemerkosaan, merampas harta rakyat kecil, membakar tempat ibadah dan rumah sekolah. Islam itu rahmat. Islam tidak arogan dan diktator. Islam memperjuangkan kebenaran yang hakiki. Islam sangat mengharapkan manusia dapat hidup merdeka di dunia dan di akhirat.

Kalau ada dua kelompok orang Islam yang berperang, mengapa tidak ada yang coba kembali kepada ajaran Islam, yakni "musyawarah". Dengan musyawarah akan menyelamatkan nyawa manusia. Sebaliknya dengan perang korban akan berjatuhan. Generasi yang selamat dari perang akan menyimpan dendam berkepanjangan. "Ya Tuhan persatukanlah hati kami. Tanpa pertolongan- Mu kami semakin merana".

3.6. Berkat Keramat Ulama

Perdamaian Aceh akhirnya terwujud juga. Komplik berakhir di meja perundingan yang kita kenaI dengan MoU Helsingki. Perdamaian itu sering disebut jasa sejumlah pembesar dunia, antara lain mantan Presiden Filandia--Marti Attisari, Wakil Presiden Indonesia, Yusuf Kalla, dan lain-lain.

Page 49: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 33

Keramat Ulama Aceh

Mereka lupa, padahal masih ada yang sangat berjasa dalam perdamaian Aceh tersebut. Mereka adalah para ulama yang masih hidup dan para ulama keramat yang sudah lama meninggal dunia.

Para ulama yang masih hidup seperti Abu Ibrahim Woyla, (Meninggal dunia ,Juli 2009) waktu itu sering membawa murid-muridnya ke makam Syiah Kuala bertawassul dan berdoa agar Aceh segera damai. Begitu juga yang dilakukan santri-santri di Tanoh Mirah, Samalanga, Blang Blahdeh Kabupaten Bireuen tiap malam Jum'at mereka berdoa agar konflik Aceh cepat berakhir.

Kuburan-kuburan ulama keramat, seperti makam Malikussaleh, makam Tgk. Chiek Krueng Kale, makam Tgk. Chik Muda Waly di Labuhan Haji selalu ramai dengan orang-orang Islam sufi yang datang bertawasul agar Aceh sebagai negeri syariat Islam segera aman dan damai. Semua kita harus jujur dalam hal ini. Berkat keramat para ulama Aceh inilah sebenamya terwujud MoU Helsingki tersebut. Wallahu a'lamu bissawab!

Page 50: Document13

34 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Page 51: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 35

Keramat Ulama Aceh

TAFAKKUR ALAM Drs. Tgk. H Ameer Hamzah

Tafakkur dan tadabbur aku tentang firman-firman-Nya

Tentang ayat-ayat qauniyah yang belum terjamah

Tentang tujuh langit, bumi dan lautan

Tentang planet-planet yang bertasbih

Matahari yang memancarkan energi dan cahaya

Bulan yang memantulkannya dan seratus

milyar bintang yang beristighfar

Aku hanya mampu membaca yang tersirat saja!

Tujuh langit masih sedikit tersingkap

Tafakkur dan tadabbur aku tentang ciptaan-Nya

Tentang tujuh samudra yang tak terselami

Tentang ikan-ikan yang tak pernah habis

Terumbu karang, luluk dan marjan

yang masih tersimpan di tiram mutiara

Cuma aku terkesima di tepi yang dangkal ....

Tafakkur dan tadabbur aku tentang gelombang

Tentang angin awan dan hujan ............. .

Tentang tanah dan tetumbuhan yang subur

Saripati sayur yang menjadi mani dan ovum

Tentang nikmat senggama dan mani terpancar

Tentang alaqah, nutfah dan ruh yang ditiupkan

Tentang pembangkangan sebagian makhluk

kepada nikmat dari Khaliqnya ..

Karena kesombongan dan kezaliman

Tafakkur aku tentang berita ghaib dan kematian

Saat sangkala menghancurkan seluruh jagat raya

Page 52: Document13

36 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Saat gunung-gunung lebur seperti debu

Saat langit dilipat dan bumi digulung

dan bintang-bintang berjatuhan seperti embun

Saat kuburan-kuburan terbuka menganga

Saat wajah-wajah telanjang menuju mahsyar

dan ]ahannam dinyalakan

Tafakkur aku tentang surga dan neraka-Mu

Tentang nikmat yang berlebihan

dan siksa yang sangat menakutkan

Tafakkur aku tentang diriku yang dhaif ini

Betapa dunia telah menipu dan melalaikan

Tak terasa hari hari telah berlalu

usia tinggal sejengkal... .....

Tuhan, ampunilah aku!

Gampong Baet, 12 Juli 2003

4.1. Gunung

Dalam Al-Quranul Karim berkali-kali Allah SWT menyebut gunung-gunung yang tinggi menjulang sebagai bukti kekeuasaan-Nya. Lebih 44 kali diulang-ulang dengan berbagai sinonimnya.

Banyak manusia yang tidak tahu hakikat sebuah pergunungan. Orang awam menyangka, gunung-gemunung itu hijau membiru seperti yang nampak dikejauhan. Mereka sama sekali tidak tahu, bahwa gunung-gunung itu tidak selamanya hijau membiru. Boleh jadi gunung itu tandus berdebu di atas-nya, atau terdiri dari susunan batu-batu cadas yang sering memanas dan mengeluarkan api. Singkatnya, warna gunung itu beraneka ragam, ada yang putih, merah, hitam, hijau dan sebagainya (QS.35:27).

Page 53: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 37

Keramat Ulama Aceh

Allah menyuruh manusia supaya memperhatikan, ba-gaimana gunung-gunung itu dipancangkan sebagai pasak bumi (QS.88:19). Allah juga pernah menawarkan amanah-Nya kepada gunung-gunung, tetapi gunung menolaknya sebab merasa tak mampu menjalankan amanah Allah SWT. Akhirnya amanah itu dipikulkan kepada manusia.(QS.33:72). Penolakan gunung memang ada alasannya, sebab seandainya Allah menurunkan al-Quran kepada gunung, pasti gunung itu terpecah belah (QS.59:21).

Meski gunung-gunung itu menolak amanah Allah, namun gunung-gunung itu tetap tunduk kepada-Nya, mereka bersujud memuji-Nya (QS.22:18), mereka senantiasa bertasbih (QS.23:79, 34:10). Gunung juga siap meletus untuk membinasakan manusia yang ingkar kepada Allah SWT. Manusia menyebut bencana alam, padahal sebuah sunnatullah untuk menguji orang-orang beriman dan mencelakakan orang-orang dhalim.

Taukah Anda? Gunung-gunung yang kita lihat mematung itu sebenarnya berjalan juga seperti awan? Sebagaimana difirmankan Allah, "Dan engkau melihat gunung-gunung, engkau kira bahwa dia tetap tak bergerak, padahal dia berjalan kencang sebagai awan berjalan... (QS.27:88, 52:10). Para ahli geofisika sudah meneliti tentang bergeraknya gunung-gunung itu, dan mereka membuktikannya. Subhanallah!

Terakhir, mari kita tafakkurkan, bahwa gunung-gunung itupun akan hancur semuanya, apabila tiba saatnya. Gunung--gunung akan digoncang dengan goncangan yang sangat kuat dan dahsyat, jadilah gunung-gunung itu rata dengan tanah, hancur luluh (QS:56:5) menjadi debu dan bulu yang berter-bangan.(QS.70:9). Setelah itu bumi dan langit dilipat oleh Allah sebagaimana kita melipat kain. Masya Allah.

Page 54: Document13

38 | K e r a m a t U l a m a A c e h

4.2. Burung

Burung-burung mendapat tempat yang baik dalam literatur Islam. Dalam al-Quran saja tentang burung disebut 21 kali. Ayat-ayat tersebut, 2:260, 3:49, 5:110, 6.38, 12:36, 41, 16:79,21:79,22: 31,24:41, 27:16, 27:16,17,20,34:10, 37:49, 38:19,56:21,67:19,105:3.

Dalam kitab Tajul Muluk misalnya, Nur Muhammad diciptakan oleh Allah sebagai burung Nuri yang ditempatkan dalam surga. Nur Muhammad kemudian menjadi nubuwwah, diciptakan Nabi Adam, kemudian nubuwwah itu turun temurun lewat para Nabi sampai kepada Abdullah bin Abdul Muthalib yang melahirkan Nabi Muhammad SAW.

Kemudian dalam kitab Qishasul Ambiya' juga ada cerita tentang pesona Adam terhadap sepasang burung yang sedang bercanda mesra di dahan kayu surga. "Ya Allah, hamba berhasrat punya seorang pendamping seperti burung itu!", bisik hati Adam. Kemudian Allah menciptakan Hawwa untuknya.

Dalam buku Rangkaian Cerita Dalam al-Quran, disebutkan, ketika Qabil membunuh Habil, pembunuh sangat gelisah menatap mayat saudaranya. Lalu datang dua ekor burung gagak menggali tanah. Qabil mendapat ilham dari burung tersebut, lalu menggali lobang dan menanam saudaranya. Perlu juga diingat, ketika itu burung-burung rimba yang lain datang ke sana mengutuk Qabil sambil berkicau.

Nabi Ibrahim juga pernah menyembelih empat ekor burung yang berlainan jenis atas perintah Allah. Setelah disembelih burung-burung itu hidup kembali seperti semula. Nabi Ibrahim semakin percaya kepada adanya hari berbangkit. Nabi Sulaiman bersahabat dengan burung-burung. Malah burung Hud-hud telah mempertemukan Nabi Sulaiman dengan Putri Balkis dari negeri Saba'. Dalam perahu Nabi Nuh juga menumpang banyak burung-burung, ketika negeri itu dilanda banjir raksasa.

Page 55: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 39

Keramat Ulama Aceh

Nabi Isa diberikan mukjizat mampu menciptakan burung dari tanah liat. Burung itu ditiup lalu hidup dan terbang. Selanjutnya menjelang Nabi Muhammad SAW lahir ke dunia, tentara Abrahah menyerang Ka'bah, Allah mengirim burung-burung Ababil untuk menghancurkan bala tentara bergajah itu.

Burung ciptaan Allah itu juga bagian dari makhluk yang perIu dilestarikan, baik yang berguna langsung kepada manusia seperti walet, merpati, balam, maupun yang tidak langsung berguna seperti burung yang menyusahkan petani seperti tempua, pipit, beureukiek bubruek, dan sebagainya. Dalam sebuah hadits disebutkan, barang siapa bercocok tanam, lalu sebagiannya di makan burung-burung, adalah menjadi sedekah.

Halnya tentang burung walet, sudah kita maklum bersama, air Iiurnya lebih mahal dari intan dan berlian. Semua untuk kamu wahai manusia. "Mana lagi nikmat Tuhanmu yang engkau dustakan?" Tanya Allah dalam Surah Ar-Rahman.

4.3. Sayuran

Betapa pemurah Allah SWT yang telah menjadikan berbagai jenis makanan kepada hamba-Nya manusia. Allah yang menyu-burkan tanah dan menumbuhkan berbagai al-khudhrawat (sayur-sayuran) yang banyak gizinya. Dalam daun bayam, kangkung, wortel, pepaya, ubi jalar dan kelapa mengandung fitamin A.

Dalam beras merah, jagung kuning, kentang, kedele, kacang merah, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau, daun talas, daun ubi, daun kelor, dan daun kacang terdapat vitamin B. Sedangkan vitamin C terdapat dalam daun bayam, daun melinjo, daun kaktus, daun talas, daun pakis, tomat, kembang kol, ubi jalar, buncis, dan lain-lain.

Selanjutnya, dalam kedele, singkong, talas, beras, jagung, ubi merah, kacang merah terdapat mineral (zat besi) yang juga

Page 56: Document13

40 | K e r a m a t U l a m a A c e h

dibutuhkan oleh tubuh. Ramuan obat tradisional seperti jamu dan majun, bahkan obat-obatan modern-pun semuanya diambil dari al-khudhrawat (sayur-sayuran) yang tumbuh subur di bumi Allah.

Manusia beriman pasti tidak lupa bersyukur kepada Allah sebab mereka telah mendengar firman-Nya dalam al-Quran. "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu perbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. as-Syuaraa:7).

Allah Sang Pengcipta bukan hanya menumbuhkan sayur mayur tersebut, tetapi juga memeliharanya lewat siraman hujan, mengawininya dengan sunnah-Nya yang sangat ilmiyah. Misalnya sayur-sayuran itu ada kalanya dikawinkan oleh binatang seperti kumbang yang menghisap putik, sari madunya, ada kala dikawinkan oleh manusia dengan mencangkoknya atau dikawinkan oleh angin yang berhembus, sebagaimana firman Allah: "Dan Kami meniupkan angin untuk mengawinkan tumbuh-tumbuhan". (Q. al-Hajr:22).

Di samping itu penemuan anti biotik yang terbuat dari bawang putih, sangat banyak bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dan istilah bawang putih, bawang merah, juga ada juga pemah disebut dalam al-Quran: " .... Sebab itu memohonlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: Sayur-sayuran, ketimun, bawang putihnya, kacang, dan bawang merahnya. (Qs. al-Baqarah:61).

Hanya manusia-manusia yang zalim sajalah yang melupakan nikmat Allah ketika mereka memakan alkhudhrawat sebagai makanan yang bergizi. Sedangkan manusia yang beriman selalu dimulainya dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Sesudah makan langsung diucapkan Alhamdulillah.

Page 57: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 41

Keramat Ulama Aceh

4.4. Binatang

AI-An’am atau al-Hayawan (binatang) bermakna hewan--hewan atau margasatwa. Makhluk itu juga dijadikan Allah untuk kepentingan manusia. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari binatang, ada yang kita ambil tenaganya, seperti kerbau, lembu, kuda, gajah, unta, ada yang kita ambil kulitnya seperti sapi, kambing, ular, unta dan sebagainya. Banyak juga yang kita makan dagingnya seperti lembu, rusa, kerbau, unta, kambing, biri-biri, kijang, ikan, dan seterusnya. Ada juga yang kita pakai tanduknya seperti rusa, kerbau, lembu, gadingnya seperti gajah, susunya seperti sapi dan kambing, bulunya seperti biri-biri, domba dan sebagainya.

Dalam daging hewan ternak yang halal mengandung protein, lemak, mineral dan energi yang setelah kita makan akan menyebab-kan kita kuat dan sehat. Semua itu adalah anugerah Allah kepada manusia sebagaimana firman-Nya. "Dan di antara binatang-binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan, dan ada yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu (Qs. al-An'am:142).

Kita disuruh memelihara binatang dan memperhatikan-nya dengan baik. Binatang yang halal dimakan boleh dimakan, “Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.(QS. Thaha:54). Bagi kita yang berakal tentu sangat kagum kepada karunia Allah SWT." Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberi kepadamu apa yang ada dalam perutnya berupa susu yang bersih dari tahi dan darah".(QS. anNahlu:66).

Betapa kuasa Allah menjadikan berbagai bentuk binatang yang lain jenis, lain bentuk fisiknya, lain makanannya, lain juga

Page 58: Document13

42 | K e r a m a t U l a m a A c e h

rasa dagingnya. Ada yang raksasa seperti gajah, ada yang sedang seperti sapi, ada yang kecil seperti kancil, ada yang kecil lagi seperti tikus. Ada yang melata tanpa kaki, berjalan saja tanpa bisa berlari, berlari saja, tanpa bisa terbang, terbang saja tanpa bisa berjalan. Sungguh Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.

Ada binatang yang halal dimakan seperti sapi, kerbau, unta, kambing, ayam, balam, pipit, merpati dan seterusnya, ada juga yang haram seperti babi, anjing, ular, elang, kura-kura, jenis-jenis yang hidup dua tempat (amphibi) dan lain-Iain. Setiap yang haram pasti karena dalam daging bintang tersebut ada racun atau cacing yang merusak kesehatan. Sebaliknya tiap hewan yang halal karena dalam daging binatang tersebut ada protein, lemak, mineral dan energi yang sangat dibutuhkan tubuh. Allahu Rabbi.

4.5. Mars

Kemampuan otak manusia menggali ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah berhasil mendaratkan pesawat tak berawak Pathfinder dan robot Soyourner di planet Mars yang berwarna merah kecoklatan. Misi bersejarah itu dicapai oleh bangsa Amerika Serikat tepat pada hari Kemerdekaan AS, 4 Juli pada pukul 10.07 pagi waktu California. Pendaratan ini mengakhiri penerbangan selama tujuh bulan dengan jarak tempuh 497 juta km dari bumi. Subhanallah!

Keberhasilan manusia mendarat di planet Mars-meski mereka bukan Muslim-pantas kita bersyukur kepada Allah SWT karena Allah telah membuka sedikit rahasia kebesaranNya sehingga menggetarkan qalbu kita memikirkan kekuasaan-Nya. "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian urusan-urusan itu kepada-Nya pada hari yang ukurannya seribu tahun menurut perhitungan kamu" (QS. AsSajdah:5). "Mahasuci Allah yang telah menjadikan planet-planet di langit dan dijadikan-Nya

Page 59: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 43

Keramat Ulama Aceh

di sana matahari sebagai pijar dan bulan yang memantulkan cahaya".(QS. al-Furqan:25).

Adakah kehidupan di planet Mars? ltulah pertanyaan yang membuat sarjana-sarjana astronomi ingin membuktikannya. Menurut jejak-jejak yang ditemukan Sojourner (kendaraan penjelajah yang disain khusus untuk mengeksplorasi di planet Mars), di sana memang ditemukan lembah dan gunung-gunung dengan batu-batu cadas yang kosong dari tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia.

Meskipun kita bukan ahlinya, kita yakin tidak ada kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di sana, sebab planet-planet itu memang bukan untuk kehidupan makhluk yang bernama manusia, hewan, dan tumbuh--tumbuhan. Situasi dan kondisi alam menyebabkan manusia tidak mungkin bertahan di sana. Al-Quran juga tidak pernah menceritakan ada manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan di planet-planet itu.

Kalau pun ada kehidupan, di sana mungkin ada makhluk halus seperti malaikat dan dabbah yang belum diketahui bagaimana bentuknya. Mereka memang bertempat di langit seperti yang disebut dalam Surat an-Nazia'at ayat 3 dan Surah a-Syu'ara ayat 29. " ... Demi malaikat-malaikat yang turun dari langit dengan cepat". "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah yang menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata (dabbah) yang disebarkanNya pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya". Sedangkan jin tidak bisa naik ke langit dan tidak mengetahui juga rahasia langit.(QS. al-Jin:8).

Semoga manusia tidak takabbur dan lupa kepada sang Pengcipta langit dan bumi. Meskipun manusia sudah mampu menciptakan tekhnologi canggih itu, namun ilmu manusia hanya sedikit, ibarat setetes air di ujung jari kalau dibandingkan dengan ilmu Allah Tabaraka Wata'ala.

Page 60: Document13

44 | K e r a m a t U l a m a A c e h

4.6. Matahari

Di suatu pagi nan sejuk seorang pentafakkur memandang ke ujung langit Timur. Mentari sedang mengorbit dari peredaraannya. Oh ... indah nian ketika itu. Langit dihiasi awan gemawan yang pelan-pelan berarak dihembus angin angkasa. Sebentar kemudian, bola penerang dunia itu muncul utuh bulat sebesar talam dengan rona merah yang indah di pandang mata.

Mahasuci Engkau ya Allah yang mengatur semua ini.

Lalu sang pentafakkur teringat kepada firman-Nya dalam kitab suci." Dialah yang menjadikan matahari (syamsu) yang terang cemerlang dan bulan bercahaya terang, dan ditetapkan-Nya waktu-waktunya agar kamu dapat mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah menciptakan itu hanyalah dengan kebenaran; dijelaskan-Nya keterangan-keterangan bagi kaum yang mengetahui (QS. Yunus:5).

Matanya menatap lagi mentari yang semakin meninggi.

Cahayanyapun semakin terang dengan hawa yang berubah agak panas. Diarlojinya waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Embun di dedaunan mulai menguap karena tak tahan sinaran panas mentari. Di sawah para petani sedang bekerja, guru-guru di sekolah sedang mengajar siswanya. Sementara di kantor-kantor para pegawai sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Di masjid dan meunasah ada sebagian kecil hamba Allah sedang sujud shalat Dhuha.

Mentari tak pernah penat bersinar terang, kecuali di wilayah-wilayah tertentu yang disalup awan atau mendung akan turun hujan. Ia tak pernah berhenti berlari walau sesaat menuju ufuk barat yang jauh bukan kepalang. ltulah sunatullah yang- diembankan kepadanya, itulah cara ia bersujud kepada Allah pencipta-Nya. Pentafakkur teringat kepada firman Allah; "Dan matahari itu berlari (beredar) menurut ketetapan-Nya. ltulah ukuran dari Yang Maha kuasa dan Maha Tahu (QS. Yasin:38).

Page 61: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 45

Keramat Ulama Aceh

Oh ... temyata manusia banyak yang lupa, lupa bersujud kepada Allah yang telah menciptakannya dan menciptakan mentari yang sangat bermanfaat bagi kehidupannya. Bayangkan, seandainya mentari sehari saja tidak bersinar ke bumi, dunia akan gelap gulita, bulan pun tak punya cahaya di waktu malam, sebab bulan hanya memantul cahaya mentari.

Andai mentari tidak dinyalakan Allah, bumi akan kusam tanpa kehidupan. Tak ada kilau menghijau di dedaunan, tak ada kekuningan di pepadian, tak ada indahnya asap di puncak Seulawah, tak ada indahnya pasir di pantai Lhoknga. Juga tak ada pelangi ketika hujan rintik renyai, tak ada lembayung senja di sore hari. Oh Tuhan, segala puji bagi Mu Rabbi.

4.7. Bulan

Kalau siang bumi disinari sang surya, malamnya muncul bulan (al-qamar) memantulkan cahayanya ke bumi. Indah nian di pandang mata, lebih-Iebih lagi bagi pengantin baru yang sedang berbulan madu. Bukan hanya pengantin yang merindukan muncul pumama, tetapi juga pungguk merindukan bulan. Bulan menawarkan susana yang romantis dan sepi. Burung-burung bertafakkur memandangnya. Allahu Akbar.

Bulan pertamanya nampak kedl seperti sabit (al-hilal) kemudian membesar sampai purnama (badrun). Lalu kemudian mengecil lagi sampai menghilang. Kemudian kembali lagi seperti sabit untuk seterusnya membesar dan mengecil lagi. Allah berfirman; Dan bulan itu telah Kami tentukan tempat-tempatnya sampai kembali seperti bayang yang telah tua (QS. Yasin:39).

Perubahan posisi bulan yang berbeda-beda itu juga bagian dari kekuasaan Allah SWT, selain agar menjadi tanda penanggalan juga supaya tidak bertabarakan dengan mentari. Masing-masing berjalan pada porosnya, tidak mungkin bulan menabrak matahari dan matahari menabrak bulan(QS. Yasin:40)

Page 62: Document13

46 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Begitulah peredarannya secara kontinyu sampai Allah menghentikannya kelak. Selama alam belum kiamat, bulan terus beredar sebagaimana yang kita lihat sekarang. Keberadaan bulan juga seamsal matahari yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan makhluk bemyawa lainnya di bumi. Dengan peredaraan bulan manusia dapat mengetahui penanggalan Islam sehingga manusia tahu kapan jatuhnya awal Ramadhan, Syawal, haji, Muharram, dan sebagainya.(QS. Yunus:5).

Bulan juga makhluk yang selalu bersujud kepada Allah dengan cara-caranya sendiri. Ia juga pernah menjadi mukjizat Nabi Muhammad SAW dengan cara turun ke bumi sebesar taIam. Kemudian Rasulullah membelahnya menjadi dua, satu di lempar ke Barat dan satu lagi ke Timur. Kemudian bersatu lagi di tengah langit. Kaum kafirpun tercengang menyaksikannya.

Prakiraan ilmuan, besar Bulan 203 per 1000 kali bumi dengan diameter tubuhnya 3475,6 km. Para astronot Amerika dan Rusia telah berkali-kali menjelajah tanah bulan. Permukaan bulan itu seperti padang pasir yang terhampar, kering gerontang berbatuan. Ada juga lembah-Iembah dan pergunungan yang tak ditumbuhi pepohonan apapun. Bulan tak memiliki cahaya sendiri, ia hanya pemantul cahaya matahari sehingga memungkinkan daratan bulan dijelajahi manusia yang ahli. Konon bobot manusia di bulan sangat ringan. Mahasud Engkau wahai Khalikul Alam.

4.8. Bintang

Selain planet mars, matahari dan bulan yang telah menjadi tafakkur ruang ini, ada lagi beberapa planet lain yang juga sangat penting kita nadhara (perhatikan). Untuk planet-planet itu kita jamak saja menjadi kawakib. Para mufassirin klasik menerjemahkan al-kawakib dengan bintang-bintang yang berkelap kelip di langit maya. Sedangkan para ilmuan dan

Page 63: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 47

Keramat Ulama Aceh

sebagian mufassirin modern menerjemahkannya dengan planet-planet seperti mars, yupiter, satumus, venus, uranus, neptunus pluto, dan lain-lain.

Jadi, jelas al-kawakib itu adalah benda-benda langit ciptaan Allah sang arsitek Maha Agung. Kawakib itu ada yang memancarkan cahaya ada yang menerima pantulan dari planet yang lain. Semua planet itu ada petugasnya yang menjaga dan mengatur, yakni malaikat-malaikat yang diperintahkan Allah Azza wa Jalla supaya beredar menurut sunnah-Nya.

Benda-benda raksasa itu juga bersyukur, bertasbih dan bersujud kepada Allah dengan cara mereka sendiri, tetapi kebanyakan manusia tidak tahu. Al-Quran bertanya; Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit dan di bumi, asy-syamsu (matahari) alqamaru (bulan), al-nujumu (bintang-bintang), gunung-gunung, pohon-pohon, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar dari manusia. (QS. al-Hajj:18).

Wahai hamba Allah yang saleh, coba anda meninggalkan ranjang di tengah malam, keluar sejenak ke halaman rumah, tataplah ke langit sana. Oh ... aduhai indahnya langit yang dihiasi bintang gemitang, berkelap kelip di ketinggian. Subhanallah, betapa banyak bintang bertaburan, betapa indah langit malam. Ada yang terang benderang, ada yang kurang bercahaya, ada yang kecil dan besar, ada yang berantai dan bersegi.

Setiap hati yang masih suci, pasti akan mengucapkan syukur kepada llahi Rabbi, seperti bersyukurnya para nelayan yang berpedoman kepada bintang-bintang, begitu juga para petani yang mengintip musim karena mampu menganalisa peredaraan bintang-bintang tersebut.

Allahu Akbar! Allah yang Maha Besar yang telah menciptakan alam maya ini dengan rahasia-rahasia yang cukup banyak. Manusia mencoba menguak rahasia-rahasia itu, tetapi

Page 64: Document13

48 | K e r a m a t U l a m a A c e h

tidak akan terkuak semuanya sebab ilmu yang diberikan kepada manusia hanya sedikit saja. Kalau Allah memberikan yang banyak manusia pasti sombong dan lupa diri.

4.9. Kabut

Dukhan dalam bahasa al-Quran bermakna kabut. Istilah itu dijadikan satu Surah dari 114 surah dalam al-Quranul Karim yakni Surah al-Dukhan yang terletak pada nomor urut 44. Kata itu diambil dari ayat ke 10 dan 11 surah tersebut. “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih".

Menurut hadits riwayat Bukhari, secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut; Orang-orang kafir Makkah Kabilah Mudlar selalu merintangi dan menghalang-halangi dakwah agama Islam. Mereka menyakiti dan mendurhakai Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam secara kasar. Sudah melewati batas-batas kewajaran. Misalnya menyebut Nabi Muhammad sebagai pendusta, orang gila, lalu mereka ingin membunuhnya, dan menyiksa orang-orang yang sudah masuk Islam.

Karena itulah Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam berdoa kepada Allah agar diturunkan azab, sebagaimana yang diturunkan kepada orang-orang yang durhaka pada zaman Nabi Yusuf 'Alaihissalam yaitu musim kemarau yang panjang. Hutan-hutan terbakar di zaman Yusuf sehingga asap tebal (kabut) menghalangi mata mereka.

Doa Nabi Muhammad dikabulkan Allah Subhanahu wa Talala sampai orang-orang kafir Kabilah Mudlar kehabisan makanan dan minuman. Mereka terpaksa memakai tulang dan bangkai serta meminum kencing unta sebab kelaparan dan kehausan. Binatang-binatang ternak mereka kurus karena tidak ada makanan. Setelah berlangsung sekian lama keadaan yang menyedihkan itu, mereka berdoa kepada Allah agar turun hujan. Tetapi hujan tidak ada tanda-tanda akan turun. Mereka

Page 65: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 49

Keramat Ulama Aceh

selalu melihat ke langit, yang nampak hanyalah kabut tebal yang menutupi pandangan mereka.

Akhimya mereka datang kepada Nabi Muhammad menya-takan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta hari akhirat, asal saja Allah menurunkan hujan. "Ya Rasulullah mohonlah hujan bagi kami karena kami sudah sangat menderita”. Kemudian Rasulullah belas kasihan kepada mereka, lalu berdoa kepada Allah.

Dan pada hari itu juga hujan turun lebat membasahi bumi Kabilah Mudlar, di Makkah. Pucuk-pucuk kurma mulai menghijau, dalam pelepaknya keluar mayang yang menjanjikan. Beberapa bulan kemudian kurma, gandum dan tanaman lain milik mereka, ranum berbuah. Binatang-binatang ternak di negeri itu kembali kegemukan. Namun, sayang sekali, setelah nikmat Allah tercurah dari langit (hujan), mereka kembali ingkar. Mereka berkelompok memusuhi Islam. Kemudian Allah memberi siksa yang pedih terhadap mereka. Kafir-kafir tersebut terbunuh dalam perang Badar. Sisanya masuk Islam.

Sekarang, kemarau dan asap tebal sedang menyelimuti negara-negara Asia T enggara. Adakah ini azab Allah kepada bangsa-bangsa nusantara ini? sebab kitapun bangga dengan dosa-dosa. Banyak ayat Allah yang kita “margin”kan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga semua kita sadar dengan penyimpangan ini. Mari kita minta ampunan Allah Azza wa Jalla.

4.10. Air Hujan

Dialah yang telah menurunkan air hujan

dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman,

dan sebagian yang lain untuk menyuburkan

tumbuh-tumbuhan, yang pada tempat tumbuhnya

kamu mengembalakan ternakmu. (QS. An-Nahlu:10)

Page 66: Document13

50 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Ketika membaca ayat ini, saya teringkat masa kecil dulu, waktu masih usia sekolah dasar dan tsanawiyah. Kami anak--anak petani mendapat tugas dari orang tua kami untuk mengembala kerbau. Tentu kerbau kami bawa ke ladang rumput yang hijau. Kadang-kadang kami membuat pondok kecil dipinggir hutan, kadang-kadang memanjat pohon, ada juga yang cukup duduk di atas punggung kerbau sambil membaca syair dan lagu-Iagu Aceh. Ada juga yang pandai meniup seruling!

Sungguh sebuah pengalaman yang sangat indah.

Seindah masa kanak-kanak kami yang belum mengetahui hitam-putihnya hidup ini. Menjelang sore ramai-ramai kami pulang bersama binatang-binatang ternak dengan perut bunting. Besok pagi kami pergi sekolah, sedangkan ayah kami bersama kerbau pergi ke sawah untuk membajak.

Betapa bermakna hujan dan rumput bagi kami peternak.

Air hujanlah yang telah memberi harapan untuk sawah dan ladang kami, untuk minum kami dan binatang ternak kami. Oh betapa pemurah Engkau ya Rabbi! Khaliqul alam yang kami alamatkan segala puji dan puja.

Dengan air hujan itu telah menyuburkan tanaman-tanaman di kebun ayah kami, padi, jagung, terong, cabe, ubi, ketila, pisang, bayam, kangkung dan lain-lain. Sungguh bersyukur kami kepada-Mu wahai Yang Maha Agung. Allahu Akbar!

Aku bangga ya Allah pernah menjadi pengembala, sebab junjungan kami Muhammad SAW juga seorang pengembala kambing. Para Nabi yang lain juga pernah mengembala. Dengan menjadi pengembala, aku dapat menguasai tabiat-tabiat hayawan, mungkin itu langkah awal bagiku untuk ke tahap selanjutnya menjadi pengembala di ladang spiritual ummat yang kering kerontang. Aku akan terus menjadi mengembala ya Allah

Page 67: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 51

Keramat Ulama Aceh

sampai kemampuanku tinggal sekarat. Berilah kepada kami hujan rahmat, agar pengembalaan kami tiada yang berkhianat!

4.11. Atmosfer

Dan Dia Allah menundukkan untuk kalian

apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi

semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi

kaum yang berpikir.

(QS. 45:13). Dalam buku Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 3, Harlan T.

Sterson menulis tentang atmosfer sebagai berikut; Kita manusia dilahirkan, hidup, dan mati di bawah lautan udara yang kita namakan atmosfer. Atmosfer mengilingi bagian-bagian bumi yang padat dan cair yaitu tanah dan air meskipun atmosfer sesungguhnya juga merupakan bagian dari bumi.

Atmosfer adalah campuran gas, nitrogen merupakan hampir 4/5 bagian udara, sedangkan oksigen sedikit di atas 1/5 bagiannya. Terdapat juga gas-gas lain yang jumlahnya sangat kecil yaitu argon, neon, helium, kripton, xenon, karbon dioksida, hidrogen, dan ozon. Di atmosfer ditemukan pula sejumlah uap air yang berasal dari lautan, danau, dan sungai. Zat padat di bumi menahan gas-gas itu di tempatnya karena adanya daya tarik bumi.

Oksigen di atmosfir dapat menjadi sumber terjadinya api, sebab pembakaran dapat terjadi karena bercampurnya oksigen dengan karbon yang terdapat pada arang, minyak, kayu atau bahan-bahan bakar lainnya. bernafas juga bagian dari proses pembakaran. Kita menghirup oksigen ke dalam paru-paru dan darah menyalurkan ke seluruh bagian tubuh. Oksigen

Page 68: Document13

52 | K e r a m a t U l a m a A c e h

kemudian bercampur dengan karbon dalam sel-sel tubuh sehingga terjadilah panas dan energi serta sisa pembakaran berupa karbon dioksida. Kemudian darah membawa karbon dioksida ini ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh waktu kita mengembuskan nafas.

Atmosfer, udara panas, dan udara dingin menerpa bumi. Udara itu bagaikan atap (kaca) sebuah rumah kaca. Udara memperkecil perubahan suhu antara siang dan malam, musim panas dan musim dingin. Panas cahaya matahari menembus udara dan menghangatkan permukaan bumi sepanjang hari. Atmosfer yang menutup bumi menjerat panas ini sehingga lebih lambat bergerak ke ruang angkasa dan mengurangi dingin udara di waktu malam. Seandainya tidak ada udara atmosfer, permukaan bumi akan memiliki perbedaan suhu yang menyolok.

Atmosfer melindungi manusia dari hujan pecahan benda langit. Diperkirakan bahwa atmosfer bumi mendapat gempuran seratus ribu juta meteor setiap 24 jam, tetapi begitu menggempur atmosfer, meteor-meteor itu berubah menjadi gas dan debu karena gesekan. dengan demikian, atmosfer juga melindungi manusia dari bahaya partikel-partikel bermuatan listrik dari matahari.

Karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi di atmosfer, maka manusia di bumi merasakan adanya berbagai macam perubahan cuaca. Tanpa atmosfer tidak mungkin terjadi hujan yang menyiram tanah dan menumbuhkan tanaman. Juga tidak akan adanya angin dan awan. Kalau begitu, tidak ada kehidupan di bumi. Maha suci Allah yang telah menciptakan semua itu.

4.12. Angin

Demi angin yang menerbangkan debu sekuat-kuatnya,

Demi awan yang mengandung hujan.

Demi bintang-bintang yang berjalan

Page 69: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 53

Keramat Ulama Aceh

dengan penuh ketundukan.

Dan demi malaikat-malaikat

yang membagikan urusan.

(QS. Adz-Dzariyat:1--4) Dalam ayat pertama di atas Allah bersumpah dengan

makhluk ciptaan-Nya yang bernama angin. Angin diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang tak nampak dilihat mata, jika berhembus baru kita bisa melihat pohon-pohonan melambai dan terasa nyaman di badan kita.

Betapa pentingnya angin bagi semua kita. Petani membutuhkan angin, sebab anginlah yang mengarak awan yang mengandung hujan. Hujan sangat penting untuk menyirami dan menyuburkan tanah. Para pelaut dan nelayan juga sangat membutuhkan angin supaya kapal-kapal dan perahu mereka berlayar.

Manusia telah diberi ilmu oleh Allah untuk menjinakkan angin sekadar keperluannya. Misalnya mereka jinakkan angin dalam ban mobil, kereta dan sepeda. Pembuat bola kaki dan bola-bola lainnya juga membutuhkan angin, kecuali bola listrik. Tanpa angin bola tidak akan melambung. Gedung yang panas membutuhkan angin, AC, kipas angin dan secara tradisional dibuka jendela-jendela dan lobang angin.

Namun, angin bukan hanya yang berhawa dingin ada juga angin yang berhawa panas. Angin panas yang melanda Negara Bagian Decca di India bulan Mei 2004 menewaskan 200 orang. Angin puyuh (topan) yang melanda Perancis Selatan Januari 2005 menewaskan 300 orang dan menumbangkan sejumlah bangunan dan ribuan pohon.

Angin sepoi-sepoi basa yang sering kita dengar juga sebenarnya menghembus sangat kencang, apalagi angin topan dan putting beliung yang memang diciptakan oleh Allah sebagai bala. Karena itu memperhatikan angin dapat mempertebal

Page 70: Document13

54 | K e r a m a t U l a m a A c e h

iman seseorang. perhatikanlah dengan seksama dan belajarlah hikmahnya. Maha Kuasa Allah yang telah menciptakan seluruh makhluk yang tidak sia-sia.

Page 71: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 55

Keramat Ulama Aceh

Mistik dalam Pandangan Islam Oleh Drs. H Ameer Hamzah

Percaya kepada yang ghaib merupakan salah satu cabang

iman dalam Islam. Wajib percaya adanya siksa Kubur, Surga Neraka, Arasy, Qursi, Shirathal Mustaqiem, Mizan dan bertemu dengan Allah di hari kemudian. Dalam Surah al-Baqarah ayat 2-3, Allah berfirman. "Inilah kitab (al-Quran) yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang taqwa, yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib ... dst."

Dalam al-Quran juga ada puluhan ayat yang bercerita tentang mukjizat para rasul, keramat para wali dan juga mengakui adanya ilmu sihir yang dilakukan oleh manusia ingkar dan musuh-musuh para Nabi. Sebelum Islam diwahyukan kepada Muhammad SAW, ilmu-ilmu mistik tersebut juga sudah dimiliki oleh penganut-penganut agama dan kepercayaan yang ada. Al-Quran bercerita tentang kemampuan ahli sihir di zaman Nabi Musa, Nabi Isa, dan juga zaman Nabi Muhammad SAW. Tetapi al-Quran juga mengemukakan bahwa, semua ilmu hitam itu dapat dikalahkan oleh ilmu Allah yang benar.

Kini, beberapa pertanyaan mencuat kepermukaan.

Adakah mistik dalam Islam? Benarkah ulama Anu keramat? Apakah keramatnya waktu masih hidup atau masih keramat sampai sekarang? Benarkah roh Syeikh Ahmad Qusyasyi (guru Syiah Kuala) atau arwah Wali Songo (yang membawa Agama Islam ke Pulau Jawa) dapat masuk dalam tubuh orang sakit atau guru silat? Pertanyaan-pertanyaan itu semakin panjang apabila dibuat lagi. Misalnya, apakah yang masuk itu roh para wali atau roh iblis? Kalau roh para wali yang

Page 72: Document13

56 | K e r a m a t U l a m a A c e h

suci kok bisa masuk pada orang yang tidak sembahyang? Kenapa roh para wali itu tidak pernah masuk dalam jiwa seorang ulama terkenal?

Sulit memang menjawab sejumlah pertanyaan tersebut.

Karena itu pula, ulama Islam sudah terlibat dalam ikhtilaf sejak 1.000 tahun lalu. Ketika Golongan Syiah Rafidhah yang dipimpin oleh Mukhtar Ash-Shaqafy memproklamirkan dirinya sebagai Khalifah berdasarkan wangsit dari roh Ali bin Abi Thalib untuk membela darah Hasan dan Husein yang dibunuh oleh Bani Umayyah, ketika itu pula para ulama terpecah dalam dua kecendrungan. Ulama-ulama Kufah dan Persia yang mendukung Mukhtar As-Shaqafy langsung membenarkan apa yang dikatakan oleh Mukhtar, sebaliknya para ulama yang mendukung Bani Umayyah langsung menuduh Mukhtar itu pendusta.

Khilafiyah tentang hal ini tidak berhenti sampai di situ.

Golongan Syiah Imamiyah dan Syiah Fathimiyah di Marokko dan Mesir percaya betul Imam-Imam mereka masih menerima bimbingan langsung dari Nabi berupa hadits-hadits ghaib. Lewat kepercayaan yang tebal tehadap mistik itu, Syiah dapat merontokkan Daulah Bani Umayyah di Damaskus, dan Bani Abbasiyah di Baghdad.

Seratus tahun kemudian, bukan hanya golongan Syiah yang terlibat dalam mistik ini, tetapi juga golongan yang lain, seperti Khawarij, Jabariyah, Muktazilah, juga Ahlus sunnah wal jama' ah. Seorang ulama, merasa belum mendapat pengakuan umat apabila tidak menganut sebuah cabang tharikat atau ilmu Tashauf. Makanya, dalam sejarah keulamaan di seluruh dunia Islam, sejak dari Persia sampai Uzbekistan semua muncul dalam bingkai-bingkai thariqat yang satu sama lain sedikit berbeda. Golongan Ismailiyah di Pakistan yang dipimpin oleh Karim Khan putra Aga Khan juga percaya kepada mistik. Begitu juga

Page 73: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 57

Keramat Ulama Aceh

Nahdlatul Ulama di Jawa, Perti di Aceh dan Darul Arqam di Malaysia.

Ulama-ulama besar Aceh, seperti Hamzah Fanshuri, Syamsuddin As-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniry dan Abdurrauf As-Singkili juga guru-guru thariqat yang memiliki jaringan ke Timur Tengah. Para peneliti sampai sekarang belum mampu memilih, mana yang lebih benar antara Wahdatul Wujud dengan Wujudiyah, misalnya? Mana thariqat yang lebih Mu'thabarah antara Qadiryah, Syathariyah, Naqsyabandiyah, Aurat Muhammadyah atau Samaniyah. Semua menjadi misteri para sarjana Islam.

Lebih 500 tahun, mistik Islam memegang peranan di dunia Islam. Mereka juga memiliki ayat dan hadits untuk mengekalkan jaringannya. Mereka juga melahirkan ulama-ulama yang paling piawai, sejak AI-Juneid, Al-Halaj, Ibnu Arabi, AI-Ghazaly dan seterusnya (Baca: Syeikh Jakfar Subhani: Tawasul, Tabaruk, Ziarah Kubur Karamah dan Wali). Tidak ada yang berani menolak praktek keagamaan mereka yang penuh hirarki antara murid dan guru.

Makam-makam para wali, dikunjungi sepanjang masa untuk menimba barakah dan meminta berbagai kelebihan. Makam Syeikh Abdul Qadir Jailani di Baghdad, makam Imam Syafi'i di Mesir, makam Imam Ghazaly di Iran, makam Syiah Kuala di Banda Aceh, makam Malikussaleh di Pasee, makam Wali Songo di Jawa, makam Imam Bukhari di Bukhara adalah makam-makam yang menghasilkan devisa bagi negara karena tiap hari orang berziarah dan bersedekah.

Mengapa makam Nabi, Abubakar dan Umar di Madinah

tidak keramat? Bukankah mereka yang seharusnya lebih keramat ketimbang umatnya yang lain? Tanya seorang mahasiswa kepada saya. "Bukan tidak keramat, tetapi Pemerintah Arab Saudi yang menganut aliran pembaruan

Page 74: Document13

58 | K e r a m a t U l a m a A c e h

"Wahabbi" melarang manusia mengkeramatkannya. Kalau Pemerintah Arab Saudi membiarkan makam Nabi, Abubakar dan Umar, sudah lama makam tersebut lenyap dari Madinah. Orang awam pasti mencungkil tulang belulang Nabi untuk di bawa pulang". Jawab saya seadanya.

Golongan pembaruan dalam Islam yang dipelopori oleh Ibnu Thaimiyah (Suriyah), Muhammad bin Abdul Wahab, (Arab Saudi) Muhammad Abduh, Rasyid Ridha (Mesir), Ahmad Dahlan, Hasan Bangil (Indonesia) memang tidak mengakui adanya mistik dalam Islam. Mistik itu adalah sisa-sisa agama lama yang masuk dalam alam pikiran Islam. Percaya kepada mistik hanya membuat umat Islam berjalan di tempat, etos kerja dan menuntut ilmu pengetahuan bakal mati. Umat selalu mengharap pertolongan "keramat" dari para wali, senantiasa menunggu datang Imam Mahdi, Ratu Adil, dan pada gilirannya umat terperangkap dalam kejumudan dan keterbelakangan.

Seorang ulama pembaru yang paling berani mengkritik praktek mistik adalah Prof Dr Yusuf Qardhawy (Mesir). Dalam kitabnya "Halal wal Haram Fil Islam" mengganyang habis praktek-praktik mistik. Menurutnya praktek mistik itu bukan dari ajaran Islam. Ia mengutip beberapa ayat al-Quran dan hadits. Berikut kita kutip uraiannya:

"Suatu hari Nabi Muhammad SAW pergi ke pinggir kota Madinah. Di sana dijumpai ada sekelompok manusia tukang dusta yang disebut dukun dan tukang ramal. Mereka mengaku dapat mengetahui perkara-perkara yang ghaib baik untuk masa lalu maupun yang akan datang. Mereka juga mengaku punya hubungan baik dengan jin dan orang-orang yang shaleh yang telah lama meninggal dunia.

Rasulullah SAW tertegun sejenak, tiba-tiba turun ayat "Katakanlah hai Muhammad! Tidak ada yang dapat mengetahui perkara ghaib di langit dan di bumi melainkan Allah pencipta alam semesta. (QS. An-Namlu:65).

Page 75: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 59

Keramat Ulama Aceh

Kemudian Rasulullah langsung melarang praktek dukun dan tukang ramal itu. Rasulullah membacakan kepada mereka beberapa wahyu Allah yang lain. "Kalau saya dapat mengetahui perkara yang ghaib, niscaya saya dapat memperoleh kekayaan yang banyak dan saya tidak akan ditimpa suatu musibah. Tidak lain, saya hanyalah seorang Nabi yang membawa kabar duka dan kabar gembira untuk yang mau beriman.(QS. Al-A'raf:l88).

Seorang Yahudi yang baru masuk Islam bertanya: Ya Rasulullah! Bagaimana tentang jin pada zaman Nabi Sulaiman yang banyak mengetahui tentang yang ghaib? Rasulullah menjawab dengan ayat al-Quran: "Sesungguhnya andaikata mereka jin itu dapat mengetahui perkara ghaib, niscaya mereka tidak kekal dalam siksaan yang hina (QS.Saba':14).

Dalam majelis itu Rasulullah bersabda: Barang siapa mengaku dapat mengetahui yang ghaib, berati ia mendustakan Allah, mendustakan kenyataan dan mendustakan manusia banyak. Percaya kepada dukun, tukang tenung dan peramal-peramal nasib itu bukan dari Islam tetapi dari agama sebelumnya (animisme, jahiliyah, zoroaster) yang sudah direkayasa oleh Iblis.

Banyak dukun dan peramal yang kecewa dengan pernyataan Nabi. Mereka ramai-ramai datang ke tempat Nabi, mereka menganggap bahwa nabi adalah salah seorang yang mengaku dapat mengetahui perkara ghaib. kemudian mereka menyembunyikan sesuatu di tangannya dan berkata kepada Nabi: Taukah tuan apakah ini? Maka Nabi menjawab dengan tegas: "Aku bukan seorang tukang tenung dan pekerjaan tenung serta seluruh tukang tenung di neraka. Barang siapa datang kepada tukang tenung (Juru ramal), kemudian bertanya tentang sesuatu dan membenarkan apa yang dikatakan, maka sembahyangnya tidak akan diterima selama 40 hari (HR. Muslim). Masih ada 30 hadits lagi yang dikutip Qardhawi".

Page 76: Document13

60 | K e r a m a t U l a m a A c e h

KesimpuIan

Masalah mistik adalah masalah khilafiyah. Ia telah mencuat sejak abad pertama. Para pendukung mistik dan para penentang memiliki ilmu yang tinggi. Mereka adalah ulama-ulama besar baik di kalangan Syiah maupun Ahlus-Sunnah. Mistik juga pernah meramaikan alam pikiran intelektual ulama Nusantara, Sejak dari Hamzah Fanshury sampai Prof Dr Simuh, dewasa ini. Pesantren-pesantren besar di Aceh, Jawa, Malaysia, Pattani, Brunei Darussalam, masih mempraktekkannya. Sampai sekarang ulama (MUI) belum mengeluarkan fatwa tentang dunia mistik ini kecuali yang benar-benar telah menyimpang. Antara dukun dan tabib juga sulit dibedakan. Mana yang bersih dan mana yang hitam? Kedua golongan ini juga sama-sama membaca ayat al-Quran sebagai doa dalam prakteknya. Perbedaan terdapat dalam penafsiran masing- masing atau lebih tepat dalam batin mereka masing-masing. Apakah boleh atau tidak? Semua masih misteri. Terserah kepada pembaca, mau belajar mistik atau tidak? Tinggalkanlah yang ragu-ragu dan berbuatlah yang tidak ragu-ragu. Tidak ada fatwa dari penulis. Wallahu la a' rif. Wa asif Jiddan.

Page 77: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 61

Keramat Ulama Aceh

Sejarah Penafsiran Al-Quran di Aceh Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

Al-Quranul Karim sebagai kitab suci umat Islam masuk ke

Aceh bersamaan dengan masuknya agama Islam pada abad pertama hijrah. Para da’i waktu itu menerjemahkan al-Quran dalam bahasa Melayu dan bahasa Aceh agar dapat dimengerti oleh pribumi yang sudah menganut Islam. Untuk membumikan Islam di Aceh dimasukkan juga tafsir-tafsir karya ulama Timur Tengah untuk disyarahkan di dayah-dayah dan masjid-masjid yang sudah didirikan dalam wilyah Kerajaan Pereulak dan Kerajaan Samudra Pase.

Dayah Cot Kala di Pereulak dan Dayah Blang Peria di Pase merupakan pusat pendidikan tinggi yang melahirkan ahli-ahli Tafsir Aceh ketika itu. Tentang keunggulan ilmu para ulama Aceh, dapat kita pahami dari permintaan Sultan Melayu Malaka supaya diterjemahkan beberapa kitab bahasa Arab. Mereka mengantarkan kitab-kitab bahasa Arab ke Pase. SeteIah diterjemahkan oleh ulama Pase, baru diantar kembali ke Malaka.

Para ulama (wali) dari Aceh juga menyebar ke seluruh Nusantara untuk membawa agama Islam. Empat dari Walisongo yang membawa agama Islam ke Jawa adalah berasal dari Aceh. Di Pattani - Thailand ada makam wali dari Pase. Begitu juga di Malaka, Pariaman, Jepara, Makasar, Ternate dan Tidore. Semua para wali itu adalah ulama besar yang ahli tafsir dan hadits.

Syeikh Hamzah Fanshuri, seorang ulama yang penyair juga sudah mulai mengambil ayat-ayat al-Quran untuk ditafsirkan dalam sajak-sajaknya yang panjang. Begitu juga muridnya Syeikh Syamsuddin As-Sumatrany yang syahid di Melaka ketika Sultan Iskandar Muda melawan Portugis. Syeikh Nuruddin Ar-

Page 78: Document13

62 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Raniry juga berbuat yang sama pada zaman Sultan Iskandar Tsani. Namun belum muncul seorang ulamapun yang menerjemahkan dan menafsirkan secara lengkap.

Tafsir pertama dalam bahasa Melayu ditulis oleh ulama Aceh Syeikh Abdurrauf al-Singkily (Syiah Kuala) pada abad ke 17 Masehi, yakni Tarjumal al-Mustafid atau yang lebih populer Tafsir Al-Baidhawy. Tafsir ini sampai sekarang masih di cetak ulang, dan dipergunakan oleh bangsa Melayu Indonesia, Malaysia, Singapura, Pattani, Mindanau, Brunei Darussalam, Madagaskar, dan Cape Malay di Afrika Selatan. Karya Syiah Kuala ini dicetak di Mesir, Libanon, Arab Saudy, Kuala Lumpur, Singapura, Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan lain-lain.

Lewat Tafsir Bahasa Melayu terjemahan Abdurrauf inilah, umat Islam yang berbahasa Melayu (yang tidak lancar berbahasa Arab) menggali isi al-Quranul Karim. Meski usia bahasanya sudah tiga abad, namun masih enak dibaca. Sekarang mudah diperoleh di toko-toko buku yang ada di Banda Aceh.

Kalau Abdurrauf As-Singkily merupakan ulama Aceh pertama yang menerjemahkan Tafsir dalam bahasa Melayu (Jawoe), maka ulama Aceh yang lain, Prof Dr T.M. Hasbi Ash-Siddiqie adalah pengarang Tafsir pertama dalam bahasa Indonesia modern, yakni Tafsir An-Nur yang mulai diterbitkan oleh penerbit "Bulan-Bintang" Jakarta tahun 1956. Sebelum Hasbi belum ada ulama Indonesia yang menulis Tafsir 30 Juz.

Dalam Bahasa Aceh

Sebuah karya besar telah terbit, "Al-Quran dan Terjemah Bebas dalam Bahasa Aceh". Inilah karya menumental seorang ulama Aceh yang penyair, "Tgk. H Mahjiddin Jusuf" salah seorang pendidik, dan mantan Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Beliau memang punya otoritas untuk menterjemahkan al-Quran dalam sajak, sebab, disamping memiliki ilmu alat, seperti bahasa Arab, bayan, ma'ani, juga

Page 79: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 63

Keramat Ulama Aceh

punya darah kepenyairan dari orang tuanya almarhum Tgk. Fakir Jusuf, seorang ulama sastrawan dari Peusangan Bireuen.

Terjemahan al-Quran dalam sajak Aceh yang lengkap seperti ini merupakan yang pertama dilakukan oleh putra Aceh. Beliau mulai menulis sejak tanggal 25 Nopember 1955, ketika meringkuk dalam tahanan karena terlibat dalam Peristiwa DI/TII. Selama dalam tahanan beliau berhasil menerjemahkan tiga surah, yakni Surah yasin, al- Kaffi, dan al-Insyirah.

Ketiga Surah tersebut sudah pernah dipublikasikan dalam Surat kabar harian "Duta" dan "Pancacita" yang terbit di Banda Aceh pada tahun 1965. Kemudian karena kesibukan dan lain hal, beliau tidak sempat menulis. Baru 20 tahun kemudian, (1977) tangannya kembali menggenggam pena, melanjutkan cita-citanya yang membara. Alhamdulillah, berkat rahmat Allah jua karya besar itu selesai dikerjakan tahun 1988.

Namun, setelah selesai, tidak ada dana untuk diterbitkan. Beliau membuat permohonan ke MUI Aceh, kepada Gubemur, lAIN dan sebagainya. Namun tidak ada yang menyanggupinya. Syukur al-hamdulillah, akhimya pihak P3KI Banda Aceh yang dipimpin oleh mantan Rektor lAIN Ar- Raniry Prof. H. Ibrahim Husein, MA. memprakarsai penerbitan ini. Pihaknya berhasil meminta dana dari Pemda Aceh sehingga karya besar ini terbit. (Cetakan pertama 1995 dan Cetakan kedua 2007).

Tentang keindahan sastranya, dapat kita kutip sebuah surat pendek (al-'Ashri): Ngon nama Allah Ion pophon surat, Tuhan Hadharat nyang Maha Murah, Tuhanku sidroe geumaseh that-that, donya akhirat rahmat neulimpah.(Cetak tebal artinya, sedangkan yang lain adalah bumbu untuk mencari keindahan sajaknya). Demi na masa dilee ngon dudoe, Insan dum rugoe hanaban peugah, malengkan ureung nyang na meuiman, lom amai gobnyan pih got sileupah. Geubri nasihat bak buet nyang beuna, Suroh Rabbana bek roh takeubah. Geubri nasihat beu Ie that saba, Barang peue teuka teunang ngon susah.

Page 80: Document13

64 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Kalimat-kalimat yang ada dalam pakhok (sajak), memang tidak sekadar arti kata-kata atau kalimat-kalimat ayat suci, tetapi banyak tambahannya sebagai bumbu untuk meupakhkok (sajak), namun tambahan-tambahan itu masih dalam ruh pengertian kalimat-kalimat itu. Makanya pihak penyunting memilih judul kitab ini dengan seperti yang telah kita sebut di atas.

Berbicara tentang sebuah karya agung seperti ini memang tak cukup kata untuk menguraikannya, tak cukup tinta untuk menggoresnya. Al-Quran itu kalam Allah, Tgk. Mahjiddin ingin menyebarkan keindahan kalam itu dalam bahasa ibunya, bahasa Aceh, supaya orang-orang Aceh mampu menikmati keindahannya, meski keindahan itu belum sebanding dengan keindahan yang dirasakan oleh orang-orang yang ahli bahasa aslinya Lughatul Arabiyah.

Untuk menerbitkan karya besar ini, pihak P3KI (Pusat Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Islam) merekrut para ahli dari berbagai profesi. Mereka adalah: Pelindung Gubemur Kepala Daerah Istimewa Aceh. Penasihat, Ketua Majlis Ulama Daerah Istimewa Aceh, Rektor lAIN Ar-Raniry, Rektor Unsyiah. Ketua Pengarah, Prof. H. Ibrahim Husein, MA.; Dr. H. Safwan Idris, MA.; Dr. H. Yusny Saby, MA.; Ketua Penyunting: DR. H. AI Yasa Abubakar, MA.; Dra. Hamdiah A Latief, MA.; Prof. H. Ibrahim Husein, MA.; Dr. Daniel Djuned, MA.; Drs. Zulkarnaini, MA.; Dr. H. Abdul Gani Asyik, MA. dan Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah.

Page 81: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 65

Keramat Ulama Aceh

Hikmah-Hikmah Dari Orang Tak Waras Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

1. Ucapan Seorang Gila di Lhokseumawe 2. Ungkapan Seorang Gila dari Pidie 3. Keanehan Seorang Gila dari Aceh Besar 4. Kata Hikmah dari Mulut Perempuan Gila 5. Doa seorang Perempuan Gila 6. Seorang Gila dari Kuala Lumpur 7. Dakwah Bil Hal Seorang pemuda Gila 8. Meski Gila Tak pemah Tinggal Shalat 9. Seorang Gila yang Suka Meramal 10. Orang Gila yang Suka Mengkritik 11. Si Gila Cantik yang Penyair 12. Petuah Orang Gila yang AIim 13. Pemuda Gila yang Melihat Setan

1. Ucapan Seorang Gila di Lhokseumawe.

Alkisah tahun 1981, Jalan Perdagangan Lhokseumawe macet total dengan kendaraan umum. Orang-orang berkumpul di depan gedung bioskop "Puspa". Rupanya ada seorang gila (namanya dirahasiakan, sebut saja Tgk. Uma) asal dari sebuah kecamatan sebelah Barat Lhokseumawe. Saya turut menonton pidatonya yang lucu, namun mengandung kritik sosial.

Tgk. Uma mengkritik sebagai berikut:

Dunia hampir kiamat, perempuan tidak malu lagi. Mereka menampakkan aurat di jalan umum. Sekarang

Page 82: Document13

66 | K e r a m a t U l a m a A c e h

(1981) di Lhokseumawe ini juga banyak WTS (Wanita Tahan Suntik). Penonton tertawa geer!

Ulama dan umara wajib mencegah perbuatan keji dan mungkar. Kalau tidak mereka akan dikutuk Allah. Polisi wajib menangkap semua pelacur (pelayan lelaki curang). Masukkan mereka dalam penjara, tapi jangan seperti di Medan, katanya. Di sana akhimya pelacur hamil dalam penjara. Siapa yang memperkosanya? Kalau bukan polisi! Lalu penonton tertawa lagi.

Sambil berpidato, Tgk. Uma berhenti sejenak dan mengambil sebatang rokok putih. Lalu Tgk. Uma mengambil korek dalam saku bajunya. Rupanya korek tak mau menyala, berkali-kali ia coba membakar rokoknya, kok tetap tidak menyala. Mungkin juga angin. Lalu dengan emosi Tgk. Uma melemparkan koreknya sambil berkata:

Keterlaluan Pemerintah menjual gas ke Amerika, Saya gas korek saja tak ada! Semua orang geeeerr! Penonton semakin banyak. Akhirnya datang polisi mengamankan Tgk. Uma. dan penontonpun bubar.

Ibrah: Dia mengkritik kesenjangan sosial di Aceh Utara.

2. Ungkapan Seorang Gila dari Sigli.

Suatu hari tahun 1987 saya berada di Kota Sigli. Seorang lelaki gila. Apa Nyak Lah (nama samaran) sedang dikeremuni sejumlah orang diterminal Sigli. Rupanya orang gila ini juga pandai melucu yang mengandung pelajaran:

a. "Kemarin saya di usir satpam? Katanya. "Kenapa?", tanya seorang pemuda. "Saya ingin menjumpai bupati di Pendopo. Tapi satpam melarang dan dikasih uang Rp 100,000.- Saya bilang tidak cukup. Lalu ditambah Rp.100.000 lagi. Saya bilang lagi tidak cukup, akhirnya bukan ditambah malah saya dipukul dengan rotan. (Orang-orang tertawa geerrr).

b. Zaman sekarang zaman edan, katanya. Lihat orang bekerja berkeringat, dapat uang dikasih sama si Apek

Page 83: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 67

Keramat Ulama Aceh

(beli buntut). Kalau kena syukur, tapi nggak pemah kena, akhimya jadi 87. (orang gila seperti saya), katanya. Orang-orang pada ketawa geeer! Ibrah: Dia kritik orang agar jangan beli buntut.

3. Keanehan seorang Gila dari Aceh Besar

Suatu ketika (1994) datang seorang gila ke Masjid Raya Baiturrahman. Dia melihat anak-anak bersenda gurau di halaman masjid. Lalu bergabung dengan anak-anak. Anak-anakpun senang kepada orang gila yang suka pakai baju serba merah ini. (Celana panjang, baju, dan pecinya merah). "Anak-anak ke sini. Saya akan cerita tentang Jenderal Kohler yang tewas di bawah pohon ketapang ini. Baru beberapa saat dia cerita tiba-tiba datang waktu Ashar. Pada pengeras suara masjid terdengar suara ngaji, lalu orang gila ini berkata, "Maaf anak-anak cerita kita akhiri di sini. Kita wajib dengar suara orang ngaji. Mari kita sembahyang. Lalu orang gila ini menuju tempat wudhuk. Sudah itu masuk dalam masjid, habis waktu ngaji, dia langsung mengumandangkan azan. Satpam masjid raya mengamankannya. Dia memberontak, tidak mau menghentikan azannya. Satpam terpaksa membawanya ke pos.

Ibrah: Dia mengingatkan orang agar jangan lupa shalat.

4. Kata Hikmah dan Mulut Perempuan Gila

Seorang perempuan Gila muncul di Masjid Raya Baiturrahman, Ramadhan 1420 H. Dia ingin menjumpai Imam Besar Tgk. H. Soufyan Hamzah. Kebetulan Tgk. Soufyan Hamzah tidak ada di masjid. Saya persilakan dia duduk di ruang tamu dan saya tanya nama dan alamatnya. (Indentitasnya saya rahasiakan disini). Saya tanya apa maunya? Rupanya dia cuma ingin minta sedikit uang pada Tgk. H. Soufyan Hamzah. Keperluannya saya tanggulangi. Dan tiba-tiba dia menanyakan nama saya. Seorang

Page 84: Document13

68 | K e r a m a t U l a m a A c e h

teman di masjid memperkenalkan saya kepadanya. Lalu perempuan gila itu memberi nasihat kepada saya.

"Kalau Ustaz sebagai penceramah di masjid raya, Ustaz harus berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Besar sekali dosa muballigh yang menyembunyikan kebenaran. Ustaz juga harus menjadi teladan bagi umat. Jangan pandai bilang kepada orang lain, diri sendiri belum benar! Akhir zaman banyak penceramah yang menjual ayat al-Quran, katanya.

Saya hampir tidak yakin bahwa dia benar-benar gila seandainya saya tidak melihat dia tiba-tiba tersenyum sendiri. Lalu bicara sendiri, kemudian dia melepaskan kentut dengan suara yang keras. Saya tertawa, dia tetap berbicara sendiri. (Mungkin dia sedang berkomunikasi dengan makhluk lain).

Ibrah: Dia ingatkan penceramah agar sesuai perkataan dan perbuatan.

5. Doa dari Seorang Perempuan Gila

Seorang perempuan Gila (asal Tapaktuan) sudah sering di masjid raya antara bulan Agustus-Oktober 1999. Perempuan gila berusia 45 tahunan ini sering minta uang kepada jama'ah masjid usai shalat wajib. Dia minta uang untuk minum kopi, katanya. Bila orang memberi uang dia berdoa besar-besar. Bila tidak dikasih, ia bilang orang itu sangat kikir. Suatu hari ba'da shalat Ashar, saya baru turun dari masjid lewat pintu sebelah utara. Lalu dengan suara lantang ia minta. "Pak ada uang seribu rupiah, saya mau minum kopi. Lalu saya penuhi permintaannya. Langsung dia berdoa dengan suara nyaring:

"Ya Tuhanku, neubri beuleupah u haji, dan beumeuteu-meueng inong tari! (Ya Tuhanku berilah ia sampai ke haji dan mendapat istri yang cantik)" Jama' ah yang lain tertawa.

Page 85: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 69

Keramat Ulama Aceh

Dalam hati, saya mengaminkannya yang pertama, karena saya belum haji, dan tidak mengaminkan yang kedua karena saya sudah berkeluarga. Entah doa perempuan itu, entah bukan, yang jelas tahun 2000 yang lalu saya menunaikan ibadah haji atas bantuan seorang Hamba Allah yang tulus.

Ibrah: Siapa tahu doanya terkabul karena menurut syariah orang gila tak berdosa.

6. Seorang Gila dari Kuala Lumpur

Waktu saya tinggal di rumah GAPENA, Kuala Lumpur, Malaysia -April 1999. Malam hari seorang gila "Melayu" selalu datang dan mendendangkan lagu P. Ramlee. "Tidurlah Permaisuri". Saya tertarik dengan suaranya yang merdu. Lalu saya menyapanya. "Hai Pak Cek apa kabar? Mahu hisap rokok? "0 bolehlah! Syabas!. Dia kembali menyanyi, kali ini lagu Ahmad Jaiz: Madah Pujangga.

Tiba-tiba orang gila yang mengaku bemama Cek Dorahman ini berkata kepada saya.

"Orang-orang memanggil saya, Dorahman Gila. Padahal saya tidak gila. Merekalah yang gila. Merka gila harta, gila perempuan, gila bola sepak, gila tayangan di RTM, bahkan yang paling gila adalah Datok PM (Perdana Mentri Mathathir-pen.) tak mau turon-turon dari jabatannya.", katanya.

"Cek dari mana?" tanyanya. "Saye dari Aceh Pak Cek?" "Aceh itu di mana?" "Aceh di ujung Sumatra pak cek?" "Sumatra itu di manenya?, tanyanya lagi? "Di Indonesia Pak cek?" "Oh saya pikir di Kedah!", katanya sambil tertawa.

Page 86: Document13

70 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Ibrah: Dia ingatkan kita agar jangan gila harta dan gila kekuasaan.

7. Dakwah Bil Hal Seorang Pemuda Gila

Suatu malam saya berada di pos satpam dekat pintu gerbang sebelah utara Masjid Raya Baiturrahman. Tiba-tiba masuk seorang pemuda ganteng, tegap dan sehat. Dia memberi salam dan berceramah, sering menyebut kalimah tayyibah, "Subhanallah, wal hamdulillah, Lailaha Illallah, dan Allahu Akbar". Kemudian ia berkata; "Saya datang dari Dayah BUDI Lamno.

Saya ingin shalat tahajjud malam ini di masjid". "Negeri kita sudah syariat Islam. Baitullah ini harus

makmur", ujarnya sambil menunjuk masjid raya. Ketika dia menyampaikan pidatonya, tiba-tiba muncul empat gelandangan kota yang masih remaja. Kebetulan empat remaja kota itu merokok. Lalu turut mendekat mendengar ceramah pemuda gila ini. Tiba seorang teman remaja itu menyelutuk. "Ustaz meugampoh kawat" (sinting).

Rupanya pemuda gila itu tersinggung dan langsung menghardik. "Kurang ajar, apa kau kata? Aku gila?". Aku tidak gila, aku anak dayah tahu? Dan keempat remaja itupun pergi. "He ... kalian mau kemana? Bek sampe gadoh boh manok kom gob beh (Jangan sampai hilang telur ayam orang ya)", teriaknya.

Besok pagi, pemuda gila itu muncul lagi di Masjid Raya Baiturrahman dengan kepala berdarah dan bibir bengkak. Saya tanya, "Apa yang terjadi atas dirimu?"

"Tadi malam saya memukul orang sedang minum--minuman keras di dekat Geunta Plaza. Lalu saya dikeroyok rame-rame". Akunya.

Ibrah: Dia masih berani mencegah mungkar meski sendirian dan berisiko.

Page 87: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 71

Keramat Ulama Aceh

8. Meski Gila Tak Pernah Tinggal Shalat

Saya teringat Pak Jamil (nama samaran), seorang jama' ah majid raya yang lebih banyak gila ketimbang sehat. Bila dia sehat tak pemah terlihat di masjid, tetapi bila gilanya sudah kumat. Pak Jamil pasti ada di masjid siang dan malam. Dia dekat dengan kami pengurus remaja masjid Raya Baiturrahman. Saya sering membeli nasi bungkus untuknya. Hal-hal yang aneh dia mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu. Usai shalat dia sering berdoa lama-lama. Kemudian mngambil al-Quran dan membacanya. Malam hari dia jarang tidur, dan begadang di halaman masjid. Dia juga sering membantu bilal masjid raya dalam hal membersihkan lantai masjid, mengatur shaf, bahkan turut menjaga kran air wudhu'. Bila ada jama'ah yang lupa menutup ia menutup dengan sukarela.

Dia sering bercerita yang aneh-aneh. MisaInya tadi malam dia bertemu dengan bidadari dan mengajaknya ke surga. Bidadari itu bernama Ainul Mardhiyah, wajahnya sangat cantik. "Saya belum pernah melihat wajah perempuan secantik Ainul Mardhiah," katanya. Empat bulan kemudian, Pak Jamil meninggal dunia karena sakit. Inna Lillahi wa inna Ilaihi rajiun. Kami kehilangan seorang gila yang paling waras karena tak pemah meninggalkan shalat.

Ibrah: Dia masih mengingatkan kita tentang surga dan bidadari.

9. Seorang Gila yang Suka Meramal

Tersebutlah seorang lelaki gila yang lain. Menjumpai saya di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Setiap dia datang ke kantor saya dia selalu memberi salam dan meminta uang Rp 1000,- dengan alasan belum minum kopi. Bila saya kasih lebih dari Rp 1000,- dia tidak mau menerima. Dalam tasnya selalu ada kitab-kitab agama dalam bahasa Jawoe. Saya melihat dia sering

Page 88: Document13

72 | K e r a m a t U l a m a A c e h

shalat Dhuha dalam masjid. Saya tanya sama dia, apakah Teungku juga sering shalat tahajjud? Dia menjawab: "Ya, saya juga tiap malam shalat tahajjud".

Sekilas kelihatan dia tidak gila, baru kita tahu gila ketika dia bercerita yang aneh-aneh dan tak masuk akal. Misalnya dia mengakui sudah ketemu dengan sejumlah aulia waktu dia bertapa di kaki gunung Selawah. Namanya saya rahasiakan demi

menjaga martabat keluarganya. Lelaki yang gila ini sangat suka meramal. Dia bercerita kepada saya hal-hal yang belum terjadi? Ada dua hal yang perlu saya catat di sini sebagai i'tibar bagi kita.

1. Suatu hari tahun 2000 dia meramalkan Presiden Abdurrahman Wahid akan jatuh sebelum habis masa jabatannya. Alasan dia karena Presiden Gusdur tidak mampu memimpin dan suka sekali menohok umat Islam. Ramalan dia terbukti akhirnya. Abdurrahman Wahid dima'zulkan oleh MPR dan digantikan oleh Megawati.

2. Dia meramalkan bahwa Aceh akan kembali kepada syariat Islam. Dia bercerita sebagai berikut "Aceh ini akan kembali kepada syariat Islam secara kaffah. Namun membutuhkan waktu, sampai tahun 2010 belum terwujud karena Pemda tak mampu melaksanakannya akibat kekurangan SDM, namun akan dilanjutkan oleh pemerintah selanjutnya, katanya.

Ibrar: Dia mampu menganalisis fenomena politik.

10. Orang Gila yang Suka Mengkritik

Dunia orang gila memang dunia yang aneh. Sulit kita membaca pribadi orang gila. Tersebutlah seorang lelaki gila yang sangat banyak mengkritik. Dia sering datang ke kantor "Gema Baiturrahman" di Masjid Raya. Bajunya bersih dan sering memakai baju batik, mungkin keluarganya orang kaya. Dia termasuk orang tak waras ketika kita menyimak tutur katanya. MisaInya dia selalu menyebut Masjid Baiturrahman sebagai Baitullah. ltu memang belum salah sebab semua masjid di dunia

Page 89: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 73

Keramat Ulama Aceh

adalah rumah Allah. Tetapi ketika bahasanya ngawur, dan kacau. Dia berani menunjukkan sejumlah orang Aceh yang masuk surga dan sejumlah orang yang akan masuk neraka, kita lihat dia sudah tak waras. Dia juga suka mengkritik siapa saja. Kadang-kadang saya marah. Namun setelah saya pikir dia orang gila, kemarahan sayapun reda.

Kritik-kritik pedas yang dilontarkan: Antara lain; muazzin, penceramah dan imam di masjid raya sangat sedikit mendapat pahala hari akhirat karena semuanya dibayar. Pikirannya ini jelas tidak tepat, sebab menerima sedekah (honorarium) karena mengajar, berdakwah dan memakmurkan masjid adalah halal. Dia juga mengkritik pegawai negeri yang banyak korupsi uang negara. "Gajinya sedikit tetapi rumahnya besar-besar. Dari mana mereka dapat uang kalau bukan sogok?" Mereka itu dilaknat Allah karena makan sogok, katanya.

Ketika dia tahu saya seorang wartawan dia berkata, "Semua wartawan akan masuk neraka karena suka membuka ayib orang lain, kecuali yang tidak membuka ayib orang", tegasnya. Tentang pejabat dia berkata. "Pemimpin yang naik "tahta" karena menyogok akan turon dengan hina", tambahnya.

Ibrah: Pendapat-pendapatnya perlu kita renungkan kembali.

11. Si Gila Cantik yang Penyair

Usianya masih 20-an. Ia berparas cantik. Asalnya dari Aceh Selatan. Datang ke masjid raya menjelang Puasa tahun lalu (2001). Banyak orang berkata: Kasihan. Dia duduk di tanah dekat pohon geulumpang (ketapang) yang rindang. Sekali-kali dia menggertak orang yang memandangnya. "Apa kau melihat-lihat saya, apa kau jatuh cinta ya?" Penonton tertawa. Tak usah kau jatuh cinta sama saya, saya sudah ada suami, tetapi suami saya sudah tewas, katanya. "Saya janda muda yang malang, tambahnya. Lalu dia menangis, kemudian tertawa sendiri.

Page 90: Document13

74 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Kemudian ia bersyair dalam bahasa Aceh:

Allahumma ilahon haq Gampong jarak han trok Ion woe Dak na bule Ion teureubang, Mangat rijang troh u naggroe.

Manyang-manyang gunong Gurutee Seunuron ban lhee singet u daya Ayah ngon bunda seureuta guree Ureueng nyan ban lhee tapeumulia

Alah hai ujeuen bek katoh dilee Bijeh kayee gohlom Ion pula Alah hai tubah bek mate di lee Goh ulon com bee tika mushalla

Terjemahan bebas:

Allahumma llahun Haq Kampung jarak tak mungkin pulang Seandainya ada bulu saya terbang Supaya segera sampai ke negeri

Tinggi-tinggi gunung Geurutee Tiga lembahnya miring ke daya Ayah dan bunda serta guru Tiga orang itu muliakannya

Aduhai hujan jangan turun dulu Benih kayu belum di tanam Aduhai tubuh jangan mati dulu Belum sempat sujud ke mushalla Sejumlah orang sore itu mengerumuninya, bahkan ada

yang menyumbang uang. Si cantik ini sebenarnya bukan pengemis, dia hanya gila sedikit. Ada pemuda yang menyelutuk. Kalau dia mau kawin dengan aku, aku mau. Dia cantik banget!

Page 91: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 75

Keramat Ulama Aceh

"Gila kamu dia kan orang gila", ujar temanya. “Biar sama-sama gila!, ujar seorang yang lain. Masya-Allah, dia benar-benar cantik. Namun saya tertarik dengan syairnya, bukan wajarnya.

Ibrah: Syair-syairnya mengandung nilai dakwah.

12. Petuah Orang Gila yang Alim

Sebuah cerita lagi yang menarik bersama orang gila patut saya turunkan di sini. Orang gila tersebut pandai bahasa Arab (Mungkin pungo nahu), pandai agama, fiqh, dan ilmu-ilmu yang lain. Setelah saya teliti, benar dia seorang alim yang kemudian tak waras. Selama tujuh tahun saya di masjid raya, dia datang lima kali. Sebut saja namanya Tgk. Suhaimi (bukan nama aslinya).

Dia suka memberi nasihat-nasihat berguna kepada saya. Antara lain dia menasihatkan saya sebagai berikut:

1. Teungku jangan melalaikan waktu shalat, sebab selama ini teungku masih mengutamakan kerja ketimbang shalat. Saya betul-betul terkejut. Kok tahu dia? Memang waktu itu saya masih mengulur-ulurkan waktu shalat. Tetapi setelah naik haji (2000), saya mulai shalat di awal waktu.

2. Tengku jangan terlalu baros dalam membelanjakan harta. Ingat Teungku (ia memanggil saya teungku) anak-anakmu sudah sekolah. Tapi jangan juga terlalu kikir. Yang sedang-sedang saja, katanya.

3. Kalau masih hidup orang tua, jangan sia-siakan, sebab menyia-nyiakan orang tua, akan berdosa besar.

4. Bila Teungku mendapat kepercayaan atau amanah dari orang harus jujur dan menyampaikan amanah. Banyak orang binasa karena menukar amanah.

5. Kalau mau bersedekah, bersedekahlah kepada orang miskin yang tidak meminta-minta. Mereka tak punya apa-

Page 92: Document13

76 | K e r a m a t U l a m a A c e h

apa tetapi tidak mau mengemis karena menjaga martabatnya. Untuk orang miskin semacam itu sangat tepat bila Teungku bersedekah.

lbrah: Rupanya masih ada orang gila yang mampu memberi nasihat yang tepat.

13. Pemuda Gila yang Melihat Kuman

Tersebutlah seorang pemuda asal Pidie. Mukhsin (nama samarannya). Dia datang ke masjid raya dalam kedaan gila berat. Pendiam dan bermata liar. Dia tidur dalam alam terbuka atas rerumputan sebelah Barat Daya Masjid Raya Baiturrahman. Hari-hari dihabiskan dalam rumput. Bila hari hujan dia berteduh di pos satpam. Sudah dua bulan dia berada di bawah pohon taman. Saya sering memberi sedekah untuk cukup sebungkus nasi. Dia tahu mengucapkan terima kasih.

Menurut seorang khadam masjid raya, Bang razali. Si Mukhsin pandai main catur. Pernah menjadi juara catur waktu dia masih di SMA di Pidie. Namun sayang dia sudah tak waras. Suatu hari saya bertanya kepda Mukhsin: “Saya lihat kamu gelisah. Apa yang sedang kamu pikirkan Mukhsin?”

“Saya melihat kuman yang sedang membesar dan sedikit lagi sudah memenuhi dunia. Bila kuman itu sudah penuhi dunia, maka dunia ini akan kiamat. Maka saya gelisah. Saya juga diganggu oleh setan yang inginnya membunuh saya, maka saya pilih masjid. Di sini setan tidak ada, meraka takut kepada suara azan. Saya mau sembahyang, tetapi saya tidak punya pakaian bersih. Di sini banyak orang kaya yang sembahyang, datang dengan mobil mahal, tetapi mereka tidak peduli kepada saya yang miskin,” katanya.

Seminggu lagi menjelang puasa tahun 2001 lalu, dia bilang mau pulang ke kampungnya. Saya dan Bang Razali membantu sedikit dana. Dia mengucapkan terrima kasih. Bersama bus mini L-300 dia meluncurkan ke Pidie. Sekarang Mukhsin tak ada lagi

Page 93: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 77

Keramat Ulama Aceh

di rumput masjid raya, namun ia meninggalkan sejumlah kritikan yang patut kita renungkan.

Ibrar: Siapa tahu kita termasuk jama’ah shalat yang kaya, namun lupa memikirkan nasib orang yang miskin dan gila. Padahala mereka manusia juga.

Page 94: Document13

78 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Page 95: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 79

Keramat Ulama Aceh

Zikir Arwah Para Syuhada Drs. Tgk. H Ameer Hamzah

Panton Lhok Kaluet, sebuah lembah di sisi dua bukit.

Masih dalam wilayah Gampong Ie Tarek, Kecamatan Simpang Keramat Aceh Utara, yang letaknya lebih kurang 30 km. ke selatan Kota Lhoseumawe. Di sebuah selokan sungai yang berbentuk huruf "5" tanahnya sangat subur. Itulah kebun milik ayahku Tgk. Keuchik Hamzah--warisan ayah Nek. Di kebun itu ada puluhan batang durian yang buahnya sangat khas, besar dan enak. Drien Lhok Kaluet memang terkenal di Aceh Utara.

Tahun 1973 aku sering diajak ayah untuk "dom drien" (menjaga durian runtuh) agar jangan dicuri orang atau di makan binatang. Ada hal yang aneh menjelang tengah malam. Suara orang berzikir nyaring terdengar di lembah itu. Seolah-olah ada sebuah meunasah tempat berkumpul para ulama. Aku bertanya kepada ayah. "Apakah ada kampung di tengah rimba ini?" "Tidak ada kampung yang dekat. Meunasah yang paling dekat dengan tempat kita ini, adalah meunasah Seuneubok Drien sebelah barat yang jaraknya mencapai tujuh km.

“Saya mendengar suara zikir, Laailaha illallaah! Terus menerus,” kataku pada ayah.

“Ayah juga mendengarnya!” jawab ayahku. “Suara siapa itu?” tanyaku ingin tahu. “Baiklah ayah ceritakan kepadamu, agar suatu saat kamu

bisa ceritakan kepada orang lain, terutama cucu-cucuku. Lembah ini menyimpan sebuah potongan sejarah yang tak bisa ayah lupakan. Ayah termasuk bagian pejuang Mujahidin yang selamat. Pada tahun 1956, ayah memutuskan untuk bergabung dengan pejuang DI/TII yang memberontak kepada rezim Soekarno.

Page 96: Document13

80 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Bersama para pejuang lainnya kami bergerilya di hutan, sebab kota-kota sudah dikuasai oleh tentara Republik. Perjuangan kami di dukung oleh seluaruh rakyat Aceh. Ayah dilatih oleh tentara Mujahidin untuk memegang bedil dan diberi seragam tentara. Kami berpindah-pindah tempat, kadang-kadang di belantara Aceh Utara, kadang-kadang ke Aceh Timur, Aceh Pidie, dan sampai ke Aceh Tengah.

Ayah pernah berjumpa dengan Wali Negara Islam Tgk. Muhammad Daud Beureueh di Kota Mardhatillah dan pernah membai’at beliau sebagai pemimpin Aceh. Ayah juga pernah mendapat wejangan dari Perdana Mentri Hasan Ali, dan Panglima, Hasan Saleh.

"Apa yang ayah makan selama berjuang di hutan?" "Masalah makanan sangat mudah. Kami makan nasi,

daging lembu, kerbau dan daging ayam. Kami tidak pernah kekurangan makanan, sebab masyarakat Aceh mendukung perjuangan DI/TII. Mereka diam-diam mengirim beras dan ikan kepada pejuang Mujahidin.

"Mengapa orang Aceh ingin memisahkan diri dengan republik Indonesia waktu itu?"

"Sebab Presiden Soekarno tidak menepati janji dengan pemimpin Aceh Tgk. Mohd. Daud Beureueh. Soekarno menjanjikan di Aceh boleh diterapkan hukum Islam, tetapi tak pernah dilaksanakan janji itu. Puncak kemarahan pemimpin Aceh ketika Propinsi Aceh dileburkan dalam Propinsi Sumatra Utara. Aceh tunduk ke Medan".

Pemisahan diri itu terjadi tahun 1953. Tentu Pemerintah pusat tidak bakal membiarkan. Mereka mengirim tentara dari luar untuk memadamkan pemborontakan Aceh. Rakyat Aceh tidak mau menyerah sebelum ada perjanjian tertulis yang adil. Ayah bergabung dengan DI/TII setelah pihak tentara Pemerintah melanggar hak-hak asasi manusia di kampung. Mereka menteror rakyat, melecehkan martabat wanita, dan meminta dengan paksa emas masyarakat, padi dan kerbau.

Page 97: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 81

Keramat Ulama Aceh

Sebagai Keuchik Kampung, ayah sering menjadi korban pemukulan karena dituduh membantu Mujahidin. Memang benar ayah pemah membantu Mujahidin yang turon tengah malam. Mereka minta beras, uang dan apa saja. Jika tidak, tentara DI/TII juga mengancam akan membakar rumah. Waktu itu banyak orang yang tidur di rumah kita karena minta perlindungan dari keuchik.

Ayah benar-benar susah memikimya. Ibarat kata pepatah; "Taek u gle jicok Ie rimueng, tajak u krueng ji cok Ie buya". Akhimya ayah shalat istikharah. Hasilnya ayah memutuskan untuk bergabung dengan pejuang-pejuang Mujahidin yang ada di hutan belantara. Ibumu dan anak-anak, (kecuali kamu yang belum lahir) tetap tinggal di kampung. Ayah serahkan kepada Tuhan. Ayah tinggalkan 20 gunca padi dalam lembung untuk biaya hidup, sepuluh ekor kerbau, enam ekor lembu, biri-biri, kambing dan berbagai harta lainnya. Setelah ayah "naik gunung" begitu istilahnya, tentara Republik membawa truk (moto geureubak) mengambil secara paksa 20 gunca padi. Mereka juga mengambil empat ekor lembu jantan milik kita".

"Selanjutnya ayah?". "Selanjutnya ayah ini sudah menjadi tentara Mujahidin! Kami membuat kamp di lembah Panton Lhok Kaluet ini, persis di bawah pohon besar itu". ujar ayah sambil menunjuk ke arah batang besar di maksud. Beberapa bulan para pejuang termasuk aman di sini. Kami memberi nama kawasan ini "Mardhatillah" artinya tempat yang mendapat ridha Allah.

"Apakah ayah pernah menembak musuh atau orang kampung selama memegang senjata?fI

"Alhamdulillah ayah tidak pernah menembak orang! Baik musuh maupun orang tak berdosa. Kami tidak sempat kontak senjata dengan tentara RepubIik. Selama ayah menjadi pejuang, tidak sekalipun pernah kontak senjata, sebab kami termasuk yang menghindari peperangan. Kami bersembunyi terus dari hutan ke hutan.

Page 98: Document13

82 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Berarti ayah pengecut?" "Bukan pengecut nak, memang suasananya demikian. Kami

berjuang untuk mempertahankan diri, bukan menyerang. Kalau sudah diserang baru melawan".

"Oo ya ayah! Ayah belum ceritakan tentang suara zikir di lembah ini".

Nah, sekaranglah ayah ceritakan kisahnya. Suatu malam tentara RepubIik menyerang kami di lembah ini. Sangat tiba-tiba dan mengejutkan. Suara bedil menyalak membabi buta. Tentara mujahidin tak sempat membalas, lebih empat puluh orang tewas di lembah ini. Mereka terdiri dari teungku-teungku yang alim. Antara lain, Tgk. Cot Leupe, Tgk. Ie Sareh, Tgk. Paya Maidi, Tgk. Muhammad, Tgk. Saleh dan lain-lain. Sedangkan ayah dan sebagian lainnya selamat!"

"Mengapa ayah sampai selamat!" "Ketika tragedi itu terjadi, ayah dan beberapa pejuang

lainnya ditugaskan oleh atasan untuk mengail ikan sepanjang sungai itu. Kami sudah menelusuri tebing sungai sampai satu km ke utara. Begitu terdengar gemuruh suara senapan, kami tidak pulang lagi ke sana. Malah sebaliknya kami mencari perlindungan ke arah Timur yang lebih aman. Dua bulan kemudian ayah dan beberapa pejuang lainnya sempat kembali ke lembah Lhok Kaluet ini, sebab ayah pernah menanam beberapa barang berharga dekat pohon durian. Kami bermalam di ladang pembantaian ini. Sejak malam itulah pertama kali saya mendengar ada suara zikir seperti kamu dengar tadi malam dan malam-malam selanjutnya. Ayah yakin; ltulah zikir arwah para syuhada yang syahid waktu itu.

Page 99: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 83

Keramat Ulama Aceh

Ulama Keramat Muballigh Islam Drs. Tgk. H. Ameer Hamzah

Dalam berbagai sumber kita mendapat informasi, bahwa jauh sebelum masehi, sejak Raja Agung Iskandar Zulkarnain dari Mecedonia menaklukkan negeri-negeri Timur, bangsa-bangsa Mesir, Arab, Persia, dan India mulai mara ke pulau-pulau Nusantara. Mereka datang mengalahkan suku-suku asli yang kemudian bermukim di pedalaman. Mereka inilah yang kemudian terwujud menjadi sebuah bangsa yang kita sebut Melayu hari ini.

Hubungan penduduk antar kepulauan Melayu terus meningkat sejak agama Hindu dan Budha berjaya di Nusantara, terutama masalah perdagangan, adat dan budaya. Masa jayanya kerajaan Budha Sriwijaya di Palembang, sudah ada pedagang-pedagang dari berbagai benua yang melintasi Selat Melaka. Dan menurut sumber yang lain, sejak itu orang-orang Islam sudah mulai datang, bahkan ada yang menjadi semacam duta besar kerajaan Sriwijaya.

Mengenai penduduk negeri Aceh, seorang sejarawan terkenal HM Zainuddin mengabarkan, penduduk asli Aceh berasal dari Arab, India belakang, Kedah, Perak, Siam dan Vietnam. Mereka mara ke Ujung Sumatra karena ada empat sebab:

1. Karena peperangan di negeri mereka 2. Karena ingin mencari hidup bary di negeri yang baru

Page 100: Document13

84 | K e r a m a t U l a m a A c e h

3. Karena perdagangan 4. Menyebarkan agama yang diyakininya.

Setelah agama Islam datang pada abad I Hijriyah, hubungan dua hala itu semakin maju, apalagi sejumlah pelabuhan yang berada di Semenanjung dan Sumatra mulai ramai disinggahi kapal-kapal asing seperti dari India, Cina, Persi dan Arab. Para saudagar tersebut selain berdagang juga menyebarkan agama Islam dengan cara-cara persuasif tanpa menimbulkan konflik, sesuai dengan perintah Allah, ud'u ila sabili Rabbika bil hikmah.

Pada abad ke 7 Masehi sudah berdiri Kerajaan Islam pertama di Peureulak (Aceh Timur) dan dan Kerajaaan Islam Samudra Pasee di Aceh Utara. Selanjutnya Islam berkembang ke Semenanjung Melaka, Jawa, Bugis, Borneo, Patani sampai ke Mindanau Selatan. Kerajaan Islam Samudra Pasee kemudian memegang peranan penting dalam memajukan tamaddun (seni dan budaya) di Nusantara.

Sejarawan Prof. DR. Teuku Ibrahim Alfian dalam buku Kronic Pasee menyimpulkan, Kerajaan Samudra Pasee merupakan Kerajaan Islam pertama di Nusantara yang sudah mampu mengadakan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain di dunia, antara lain sudah ada hubungan dengan Cina, India, Arab, dan Persia, Pelabuhan mereka sudah disinggahi berbagai kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Pada masa Ratu Nahrisyah berkuasa di Samudra Pasee, Kedah dan sekitarnya takluk ke Pasee. Hal itu terbaca pada situs batu nisan ratu tersebut.

Pada masa Kejayaan Kerajaan Pasee juga sempat datang sejumlah tamu-tamu penting, selain ulama-ulama besar dari Timur Tengah yang tak terhitung jumlahnya, juga tiga orang navigator yang membuat catatan perjalan antara lain; Marcopolo dari Barat, Ibnu Batutah dari Tunisia dan Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok.

Page 101: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 85

Keramat Ulama Aceh

Hubungan mesra antara Melayu Semenanjung, Pattani dan Melayu Aceh, baik dalam catatan sejarawan maupun dalam kisah-kisah yang berbau hikayat (dongeng, lagenda) yang saya gali dari berbagai sumber sangat menarik dikemukakan di sini. Supaya lebih sistematis saya akan membagi dalam empat zaman. Zaman Kerajaan Islam, Zaman Pejajahan Kolonial, Zaman Awal Kemerdekaan dan Zaman baru sekarang ini.

9.1. Zaman Kerajaan Islam

Penduduk Pattani, Semenanjung dan Sumatra secara umum adalah bangsa Melayu yang berasal dari anak cabang bangsa Phonesia di Babylonia, dan bangsa Dravida di lembah Sungai Indus dan Gangga. Nenek moyang mereka dari anak Nabi Nuh yang bernama Sam Artinya bangsa Melayu juga serumpun dengan bangsa India, Persi dan Arab. Jika kemudian menjelma menjadi komunitas tersendiri, budaya dan bahasa sendiri semua itu tak lain dari rekayasa dari Malikul Mulki Allah SWT yang menjadikan manusia dari berbagai suku dan bangsa-bangsa di dunia ini untuk saling ta'aruf seperti yang dikatakan dalam surat al-Hujrat ayat 13.

Prof. AH Hasjmy pernah menulis bahwa Penduduk Pasee di wilayah Aceh Utara sekarang, pada awalnya disebut bangsa Melayu Pasee, berbahasa Melayu dan berkebudayaan Melayu. Setelah Kerajaan Islam ini diserang oleh Majapahit, orang-orang Melayu Pasee banyak yang melarikan diri ke Melaka. Sebagian lagi ditangkap dan dijadikan budak oleh orang Majapahit. Mereka diangkut ke Jawa. Kerajaan Melaka melindungi orang-orang Pasee karena ikatan agama Islam, tambah lagi Raja (Sultan) Melaka pertama menikah dengan ratu dari Pasee.

Diceritakan, pada awal berdirinya Kerajaan Islam di Melaka, mereka belum ada ulama yang mampu membaca

Page 102: Document13

86 | K e r a m a t U l a m a A c e h

kitab kuning, Sultan meminta para ulama dari Kerajaan Samudra Pasee. Kerajaan Pasee kemudian mengirimkan ulama-ulama mereka ke Melaka. Negeri-negeri lain yang sudah beragama Islam juga meminta ulama dari Pasee untuk menyebarluaskan agama Islam di negeri mereka.

Dikisahkan seorang ulama besar yang berpangkat keramat dari Pasee Syeikh Ibrahim al-Pasy ditugaskan untuk berdakwah ke Malaka, Johor, Pahang, Kelantan dan Pattani. Ulama besar ini meninggal dunia di Pattani. Umat Islam di sana menyebutnya Tok Pasee. Seorang lagi bernama Syeikh Ishak AI-Pasy pernah berdakwah ke Kedah, juga wafat di sana. Baik Tok Pasee maupun Syeikh Ishak, makamnya dikeramatkan sampai sekarang.

Ikatan Sejarah dengan Kedah dan Perlis juga sangat kental sebab, pada zaman Ratu Nahrisyah dan Naina Hisamuddin berkuasa di Pasee, Negeri Kedah adalah bagian dari kekuasaan Kerajaan Pasee. lni diabadikan pada batu Nisan ratu Nahrilah yang ada di Pasee. Sebenamya saya ingin mengutip tulisan yang ada di batu nisan tersebut, namun sayang sekali referensinya hanyut di bawa tsunami.

Cerita-cerita hikayat Aceh seperti Hikayat Malem Diwa, sama persis dengan alur cerita hikayat Malem Diman yang ada di Kedah. Ada Putri Bungsu, ada kolam, permandian, ada istana dan sebagainya. Cerita-cerita lain seperti cerita keramat ulama, semua sama dengan cerita yang berkembang di Aceh.

Ada sepenggal sejarah yang mungkin belum diseminarkan sehingga kebanyakan kita belum banyak yang tahu. Dulu Kedah dan Perlis adalah satu kerajaan. Rupanya kerajaan Islam ini selalu diganggu dan diperangi oleh Raja Siam yang beragama Budha. Raja Kedah tidak berhasil mengusir orang Siam, sehingga terpaksa meminta bantuan Sultan Syarif Jamalullail (Raja Aceh) waktu itu. Raja Aceh tersebut lalu mengirim angkatan darat dan angkatan lautnya untuk membantu Kedah.

Page 103: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 87

Keramat Ulama Aceh

Tentara Siam kalah dalam perang tersebut. Tentara Aceh kemudian pulang ke negerinya, tanpa mau menerima hadiah apa-apa dari Raja Kedah. Ini jihad fisabilillah membantu saudara seiman", ujar Panglima Aceh kala itu.

Rupanya Raja Siam mengulangi ekspansinya, merebut sebagian tanah Kedah bagian utara. Raja Kedah meminta bantuan lagi kepada Raja Aceh. Tentara Aceh kembali datang membantu Kedah. Tentara Siam kalah total, dan banyak yang tewas hingga sebahagian lari ke negeri mereka. Sebagai terima kasih Raja Kedah memberi sedikit negeri kepada Raja Aceh yakni Pedis. Lalu Raja Aceh Sultan Syarif Jamalullail mengirim seorang putranya menjadi Raja di Pedis. Sejak itu sampai sekarang kesultanan Pedis masih dipegang oleh dinasti tersebut. Demikian Ali Hasjmy.

9.2. Zaman Penjajahan Kolonial

Ada masa jaya ada juga masa suram. Allah menguji bangsa-bangsa dengan berbagai macam nikmat dan cobaan. Kerajaan-kerajan Islam di Nusantara semua jatuh dalam perangkap penjajah biadab dari Barat dan Timur. Penjajah itu adalah Belanda dan Jepang (Jepun) yang menaklukkan Kera-jaan-kerajaan di Indonesia, Inggris yang merampok Kerajaan-kerajaan di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam juga Siam Thailand (Budha) yang mencengkeram Pattani Islam sampai sekarang.

Pada zaman kolonial tersebut, kemajuan tamaddun dunia Melayu, dunia Islam menurun tajam. Seni budaya Melayu tidak bisa berkembang semestinya karena kaum penjajah memang menghambat dengan berbagai cara. Namun demikian hubungan ukhuwah Islamiyah tetap tumbuh sebagai bangsa yang senasib ketika itu.

Saya pemah diceritakakan oleh Ali Hasjmy, di zaman pejajahan, dan waktu Aceh berperang melawan kafe Belanda,

Page 104: Document13

88 | K e r a m a t U l a m a A c e h

banyak anak-anak muda Melayu Semenanjung, termasuk Pattani yang datang ke Aceh bergabung dengan mujahidin Aceh karena ingin mati syahid.

Tersebutlah kisah seorang pemuda Pattani yang bernama Muhammad, Ia datang ke Aceh, bergabung dengan pasukan Tgk. Chik Di Tiro bergerilya melawan Belanda. Muhammad punya seorang putra yang bernama Ahmad, juga mengikuti jejak ayahnya sebagai Mujahidin. Ahmad kawin dengan putri Aceh dari Pidie. Dari perkawinan ini melahirkan anak-anak mereka. Salah seorang yang kelak paling terkenal adalah Muhahamad Dawud (Tgk. Muhmmad Dawud Bereueh) sebagai pemimpin Aceh yang kharismatik.

Tentang tokoh Dawud Beureueh tak perlu diperkenalkan lagi, namanya sangat masyhur di Indonesia dan Malaysia. Datok Sanusi Juneid menyunting salah seorang cucu beliau menjadi pendamping hidupnya. Bagi orang Aceh Dawud Beureueeh adalah pemimpin agung.

Di Kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh ada tiga makam keramat yang dipayungi oleh pohon besar. Semua adalah pejuang-pejuang Aceh melawan Belanda, ketiga Alah Yarham tersebut berasal dari Kedah, Johor dan Pattani. Di Lambhuek Banda Aceh ada puluhan makam ulama, enam di antaranya berasal dari Kedah, syahid dalam berjihad di Aceh. Makam-makam seperti itu juga ada di Simpang Keramat, Blang Mangat, Geudong dan Jungka Gajah.

Sebaliknya yang dari Aceh pergi ke Semenanjung juga sangat banyak, mereka menetap di Kedah, Pulau Pinang, Kuala Lumpur dan negeri-negeri yang lain. Di Pondok Dayah Kampong Acheh Pekan Yan, Kedah sempat melahirkan sejumlah ulama besar baik untuk Aceh maupun untuk Semenajung sendiri. Dayah Yan yang terkenal itu didirikan oleh ulama-ulama Aceh yang hijrah ke sana karena dikejar Belanda, antara lain Tgk. Chiek Lambhuek, Tgk. Manyak Pahit, Tgk. Chik Indrapuri, Tgk. Ibrahim Montasiek, Tgk. Chiek Ie Leubue.

Page 105: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 89

Keramat Ulama Aceh

Ulama-ulama besar Aceh yang alim di Peukan Yan Kedah antara lain, Tgk. Haji Hasan Krueng Kalee, Tgk. Hasballah Indrapuri, Tgk. Abdullah (Abu lam U), Tgk. Chik Oemar Di Yan, Tgk. Jakfar Hanafiah, DR. Ahmad Daudy, Tgk. Ismail Samalanga, Tgk. Hasbi Geudong, dan lain-lain.

9.3. Zaman Kemerdekaan

Dengan berkat rahmat Allah akhirnya Melayu Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, Melayu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, juga merdeka kemudian, kecuali Pattani dan Mindanau yang belum merdeka sampai sekarang. Insya Allah suatu saat nanti Allah akan membebaskan saudara-saudara kita dari penjajahan Thailand dan Filipina. Meski Melayu Pattani dan Melayu Mindanau belum merdeka, namun mereka telah diberi hak otonomi yang luas, sehingga merekapun dapat berbuat banyak untuk agama dan budaya Islam.

Zaman Kemerdekaan hubungan budaya dan seni antar Negara serantau ini semakin membaik, begitu juga masalah-masalah agama dan politik. Misalnya seorang putra Kedah yang berdarah Aceh Abdullah Hussein pernah berjuang di Aceh dan menjadi kepala polisi. Tetapi karena konflik internal Abdullah Hussein kembali ke Malaysia dan menjadi sastrawan Negara. Pemah menjadi pensyarah di Universitas Brunei Darussalam.

Seorang putra terbaik bangsa Melayu, berdarah sebelah ibu Aceh Besar, Tungku Abdurrahman Putra aI-Hajj justru menjadi "Bapak Malaysia" karena beliaulah yang mengistiharkan Kemerdekaan Malaysia dari British di Melaka. Tokoh-tokoh lain yang berdarah Aceh pernah muncul di Malaysia juga banyak antara lain, Tan Sri Datok Ismail Hussein, Sanusi Juneid, Datok Faisal, P Ramlee, Ngah Thaleb, Natsir P Ramlee.

Dengan menghirup udara bebas, banyak hal yang telah mendukung kembali tumbuh dan berkembangnya budaya

Page 106: Document13

90 | K e r a m a t U l a m a A c e h

masing-masing Negara. Apakah seni tradisional atau kreasi baru mulai digalakkan oleh masyarakat Melayu Sumatra dan Semenanjung.

9.4. Zaman Baru (Sekarang).

Alhamdulillah kita berutang budi kepada para pemimpin negara kita masing-masing yang telah menjalin hubungan diplomatik yang baik antara negara-negara serumpun Melayu. Dengan demikian kita rakyat Melayu masih dapat menjalin persaudaraan, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, memajukan agama Islam, seni budaya, ekonomi dan sebagainya. Sehingga kita bisa membuktikan ucapan Hang Tuah: Tak kan Melayu hilang di bumi.

Pada awal kemerdekaan Malaysia mereka kekurangan guru, Indonesia mengirim guru ke sana, begitu juga awal Kemerdekaan Brunei Darussalam mereka kekurangan pensya-rah. Dari Banda Aceh saja saya mencatat, sejumlah cendekia-wan mengajar di Universitas Brunei Darussalam, antara DR. Ir. Nazir, BSc dari Unsyiah, Dr. Ahmad Daudy, MA,; Dr. H. A Qadir Umar Hamidy,; Drs. Bakhtiar Ismail, MA, dari lAIN Ar-Raniry.

Setelah Malaysia membangun Universitas Islam Antar bangsa, kini cukup banyak juga putra-putri Indonesia yang tamat S-3 dengan gelar DR (Phd). Jika mereka pulang ke sini mereka juga membawa budaya Melayu Malaysia yang santun.

Di dunia seni suara, nama H. Rhoma Irama, Elvie Sukaysih, Mansyur S, Mukhsin Titiek Sandhora sangat popular di Malaysia, sama dengan populemya P Ramlee, Syarifah Aini, Rafi' ah Buang, Anita Serawak, Ahmad Jaiz di Indonesia. Tahun 70 an Grup Nasyid Rebana, Nur Asiah Djamil, Nasyidah Ria, Ahmad Baki sangat terkenal di Malaysia, lalu tahun 2000-an ini grup Nasyid putra seperti Raihan, Rabbani dan sejenisnya sangat terkenal di Indonesia.

Hubungan seni budaya yang dirintis oleh GAPENA (Gabungan Penulis Nasional) Malaysia dengan seniman dan

Page 107: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 91

Keramat Ulama Aceh

budayawan Nusantara, tentu lebih penting lagi. Peran seniman melebihi para penyanyi panggung. Seniman mampu menjalin budaya yang mendasar. Kita para sastrawan ibarat penyelam ke dasar laut, sedangkan penyanyi ibarat pengail dalam perahu.

Saya pikir peran Datok Tan Sri Ismail Hussein sangat besar di sini. Bagi saya beliau "Ombak Selat Melaka" yang terus membangkitkan semangat kita pelaut seni budaya yang senantiasa menimba ilham yang tak habis-habisnya seperti para pelaut yang mencari ikan tak habis-habisnya. Dalam sisa usianya berkat "ayahanda" kita ini tetap tegar. Kita berutang budi kepada beliau putra berdarah Aceh yang cinta persaudaran.

9.5. Analisis Seni Budaya

Dari hubungan yang berkesinambungan setiap zaman yang ada tersebut, terbentuklah seni dan budaya serantau yang hampir sama, baik corak hidup, seni dan budaya mereka. Kaum Melayu kita beragama Islam dengan mazhab Syafii yang kental. Jika mereka menerima paham baru, hanya sebagai pelengkap saja namun, hukum-hukum fikih yang berlaku tetap mazhab Syafii.

Mazhab Syafii kita kenal sangat moderat, menerima seni dan budaya penduduk setempat, maka dia bertahan dan menjadi mazhab mayoritas di Asia Tenggara. Dengan demikian berkembanglah seni budaya Melayu, baik di Sumatra maupun di Semenanjung, dengan corak campur antara Islam dan ajaran tempatan sebelum datang Islam. Seandainya duluan Hambali (Wahabbiyah) yang lebih duluan berkembang saya prediksi, seni budaya Melayu tidak sehebat ini.

Sejumlah arsitektur masjid di Nusantara diciptakan sesui dengan budaya setempat, maka kita lihat masjid-masjid yang ada di dunia Melayu beda modelnya dengan masjid yang ada di Arab.

Seni rebana yang berasal dar Timur Tengah, India dan Persi

Page 108: Document13

92 | K e r a m a t U l a m a A c e h

juga berkembang di negeri-negeri kita dengan corak yang berbeda. Di Aceh kita kenaI Rapai, di Kedah Hamdolok, di Singapura Hadrah di Betawi Tanjidor, namun pada hakekatnya adalah seni Islam yang digunakan sebagai media dakwah yang diciptakan oleh ulama. Begitu juga sejumlah cabang kesenian yang lain seperti tari ranup lampuan, seudati, laweuet dan dalailul khairat.

Persamaan gerak, syair dan tujuan tari dan budaya di negeri-negeri Melayu tak terlepas dari sumber ilham yang datang pada pencipta seni, yakni ajaran agama Islam. Mereka berseni untuk dakwah dan ibadah. Dalam kurun waktu 800 tahun hampir tidak ada seni Melayu Sumatra dan Semenanjung yang bertentangan dengan Islam.

Dalam sejarah pemikiran ulama dan intelektual Melayu, juga terjadi persamaan, baik masa lalu, pertengahan maupun sekarang. Ulama masa lalu zaman Syeikh Nuruddin Ar-Raniry yang pernah tinggal di Kedah sebelum berangkat ke Aceh, semua ulama nusantara mengikuti alam pikiran beliau yang bermazhab Syafii beraliran ahlussunah wal jama'ah dan menolak ajaran Hamzah Fanshury.

Maka lahirlah ulama-ulama besar lainnya yang sepaham dengan beliau antara lain, Syeih Abdurrauf As-Singkily, Syeikh Daud Pattani, Abdullah Pattani, Abdussamad AI-Palembany, Yasin Padangi, Arsyad al-Banjary, AI-Kelantany dan seterusnya.

Persamaan seni budaya itu antara lain: 1. Diilhami oleh niat yang tulus untuk menciptakan seni

budaya yang tidak bertentangan dengan Islam. 2. Dalam tarian tidak ada campur baur dengan lawan jenis. 3. Syair-syair yang dinyanyikan selalu dimulai dengan

salam, hamdalah, shalawat dan dilanjutkan dengan nasehat agama.

4. Penutup dengan salam. 5. Dulu penonton dipisahkan antara laki dan perempuan. 6. Tidak diambil uang, penonton gratis!

Page 109: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 93

Keramat Ulama Aceh

Dalam merancang rumah adat masing-masing, juga tak

terlepas dengan ajaran agama dan filosofi yang ada daIam budaya mereka. Misalnya rumah Aceh, harus melintang antara Timur dan Barat, tidak boleh Utara Selatan karena akan mirip dengan meunasah. Anak tangga sembilan tidak boleh genap karena angka sembilan memiliki makna keramat dalam mistik Islam. Pintu rumah tidak boleh tinggi agar setiap orang yang masuk rumah harus menunduk sebagai lambang tidak sombong.

Akhimya, izinkanlah saya ingin menutup buku ini dengan

sebuah puisi yang berjudul :

Melayu oh Melayu!

Suatu kali aku bermimpi menjadi burung siwaih Rajawali

Akupun mengepak sayap terbang meninggi dan meninggi

Ku hinggap setiap ada kota di kepaulan nusantara ini

Kulihat orang-orang Tiongkhoa mengusai kota

Mereka pandai dagang alias jual beli

Bahkan ada negeri Melayu yang sudah mereka kuasai

Singapura dan Penang yang kehilangan jati diri

Ku sujud setiap ada lembah di sawah-sawah petani

Kuperhatikan lelaki Melayu yang bertani

Perempuan-perempuannya menanam padi

Banyak juga di antara mereka yang jadi kuli

Di kebun-kebun getah dan kelapa sawit

Ada yang terhempas, ada yang terhimpit

Page 110: Document13

94 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Suatu pagi aku hinggap di Menara Kembar Kuala Lumpur

Kusaksikan beribu-ribu Melayu Indonesia pergi kerja

Kebanyakan mereka pendatang haram tanpa legal

Kusaksiakan mereka ditangkap, dipenjara

dan diusir oleh mereka yang juga berdarah Melayu

Rupaya tidak cukup serumpun, seagama dan sebahasa

Sebab kita sudah disekat oleh warga Negara

Engkau pribumi dan yang lain asing!

Penjajah telah memisah ukhuwah kita

Aku terbang lagi jauh ke Utara

Bekas negeri Islam Pattani Darussalam

Ku lihat disini Melayu sudah layu seperti bunga mawar

Jika ada yang berduri cepat-cepat di repang

Aku mencium sisa harum T ok Solong

Mujahid yang syahid di danau.

Aku mengepak sayap ke Kelantan

Di sini Melayu sama dengan di Aceh Darussalam

Berselimut syariah Islam tapi tak mampu dijalankan.

Lalu ke seberang lautan

Ku singgah di Bandar Sri Begawan

Tak ada catatan disini, kecuali sultan sedang

Berceng kerama dengan permaisuri

Rakyatnya nyaman mendengar Siti Nurhaliza menyanyi

Kemudian aku terbang ke Batam dan Riau

dan melancong negeri Deli

Melayu masih utuh disini

meski selalu kalah dalam catur dan tekateki

Akhirnya aku kembali ke Aceh yang baru dihantam

gelombang tsunami

Page 111: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 95

Keramat Ulama Aceh

Ku lihat Melayu Aceh sedang bangkit kembali

Di Lhokseumawe kepak mawar mulai mewangi

Melayu oh Melayu………

Kita memang tak hilang di bumi

Meski tetap menjadi kuli dan tak pemah

Menjadi tuan di negeri sendiri

Banda Aceh, 26 November 2005

Page 112: Document13

96 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Catatan Kaki

1. Ayumardi Azra, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Sumatra Selatan, PT Bulan Bintang Jakarta, 1978.

2. Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia.

3. A. Hasymy, Kebudayan Aceh Dalam Sejarah, Beuna Jakarta, 1978

4. Ibrahim Alfian, Makalah dan buku-buku.

5. -------, Sastrawan Sebagai Khalifah Allah, Bina Ilmu Surabaya, 1983

6, 7 dan 8, 9, 10. A Hasjmy Ibid.

11. Abdullah Hussein, Perjuangan Kemerdekaan di Aceh, Novel Sejarah ...

12. Sidi Gazalba, Masjid Tempat Ibadah ["Kebudayaan, Bulan Bintang Jakarta, 1978.

13. Abdurrahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam Masa Kini (Sejarah dan Aliran), Dewan Bahasa dan Pus taka, Kuala Lumpur, 1978.

14. TAli Basyah Talsya, Adat dan Kebudayaan Aceh. LAKA, 1987.

Page 113: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 97

Keramat Ulama Aceh

Lampiran: Ulama-Ulama Seluruh Dunia

Page 114: Document13

98 | K e r a m a t U l a m a A c e h

Page 115: Document13

K e r a m a t U l a m a A c e h | 99

Keramat Ulama Aceh

SEKILAS TENTANG PENGARANG Harmen Nuriqmar di lahirkan pad tanggal 13 Januari 1964 di Desa Pasi Tengoh, Kecamatan Kawai XIV, Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Pada tahun 1978 menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pasi Tengoh, Pada tahun 1978, menyelesaikan pendidikan di MTsN dan Pesantren (Dayah) Babussalam di Meulaboh, tahun 1984 menyelesaikan pendidikan formal MAN dan Non Formal tingkat A'liah Babussalam yang dibimbing langsung oleh guru yang sangat disiplin yaitu Tgk. H. Syaifuddin Basyah dan Tgk. H. Marzuki Ujong Tanjong Rahimahumullah Waghairahuma.

Dalam rangka memperdalam pemahaman ilmu pengetahuan agama Islam, tahun 1984 hijrah ke Dayah Besar, Pesantren Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan sebagai induk pesantren Aceh dan sebahagian Indonesia, selama sembilan tahun di pesanten tersebut, selain mendapatkan bimbingan langsung dari guru kami Abuya Tgk. H. M. Nasir Waly, Lc. dan para guru lainnya Allahummayarham humallah, sebagai ekstra pendalaman hukum Islam mendapat kepercayaan dari pimpinan pesantren saat itu Abuya Nasir Waly untuk mengajar di kelas VI dan VII. Kemuliaan yang tidak terhingga saat itu mengajar kelas VII mendapat tempat langsung di dalam Qubah Abuya Syech H. Muda Waly al Khalidi Rahimahullah waqhufiralah. sambil belajar di fakultas adab (sastra) tersebut diberi kepercayaan untuk mengajar ditempat tersebut dan juga STIA Bekasi, selama lebih kurang 5 tahun dari tahun 1995-2000, mulai mengajar diperguruan tinggi tersebut dan beberapa pesantren modern yaitu Daarun Najah Cab. Jakarta dan al-Barakah di Bekasi, saat musyawarah besar organisasi keulamaan (HUDA=Himpunan Ulama dayah Aceh) pada tahun

Page 116: Document13

100 | K e r a m a t U l a m a A c e h

2007 diberi kepercayaan dalam kepengurusan organisasi tersebut sebagai wakil ketua dan ketua umum HUDA guru kita bersama Abu Di Panton, Tgk. H. Ibrahim Bardan Rahimahullah, setelah runtuhnya orde baru ada keinginan untuk mengembangkan agama Allah dan pendidikan lainnya melalui sarana politik, tahun 2003 mulai berkecimpung di dunia politik dan bergabung dengan Partai Bintang Reformasi (PBR) yang pucuk pimpinannya adalah DR. KH. Zainuddin MZ sebagai Ketua Umum, Alhamdulillah tahun 2004 terpilih sebagai anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Aceh periode 2004-2009, Sementara di tahun 2008 diberikan amanah oleh Ulama Aceh sebagai Ketua Umum Partai Daulat Atjeh.