160110130124_amira pradsnya_abrasive materials.pptx

74
ABRASIVE MATERIALS Amira Pradsnya Paramita (160110130124)

Upload: amira-pradsnya-paramita

Post on 22-Nov-2015

62 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Abrasive Materials

Abrasive MaterialsAmira Pradsnya Paramita (160110130124)Pengertian Finishing dan PolishingFinishingFinishing mengacu pada kontur bahan material yang masih kasar lalu direduksi untuk mencapai kontur yang diinginkanSecara umum finishing didefinisikan sebagai suatu proses untuk menghilangkan kerusakan atau cacat atau goresan pada permukaan material selama proses pembentukan kontur melalui alat cutting atau grinding maupun keduanyaPolishingPolishing mengacu pada reduksi dari roughness dan goresan goresan pada permukaan bahan materialPolishing merupakan penghalusan (proses terakhir) dari proses finishing dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan yang halus.Polishing sangat penting dalam proses manipulasi bahan dental material pada gigi karena dengan permukaan yang halus dapat mencegah menumpuknya plak dan menjaga dengan baik oral hygiene.

Keuntungan Finishing dan PolishingKeuntungan Finishing and PolishingKesehatan OralRestorasi yang memilik kontur dan dipoles dengan baik, Resist terhadap akumulasi debris makanan dan bakteri patogen.Tercapai melaui pengurangan permukaan total area dan kekasaran pada restorasi.Permukaan yang lebih halus memiliki retensi area yang lebih kecil dan lebih mudah untuk menjaga kehigienisan.

Fungsi OralRestorasi yang dipoles dengan baik memperlihatkan tarnish dan korosi yang lebih sedikit.Fungsi oral meningkat seiring dengan restorasi yang semakin baik.Permukaan kasar akan meningkatkan kontak tegangan tinggi yang akan menyebabkan hilangnya fungsi dan stabilitas kontak antar gigi. Meningkatkan kekuatan restorasi, terutama pada area yang berada di bawah tekanan (tension)

EstetikaFinishing dan polishing membuat lusture di permukaan yang terlihat pada restorasi serta meningkatkan optical property material. A high mirror like polish is preferred in highly visible areas such as labial surfaces of the maxillary anterior teeth.These surface are not subject to high contact stresses and they are easily accessible for cleaning.Fitur anatomi penting dan tekstur dapat ditambahkan pada area ini tanpa mempengaruhi kesehatan dan fungsi oral. Prinsip Cutting, Grinding, Finishing, dan PolishingProses cutting,grinding,finishing dan polishing tergantung dari hardness,bentuk,ukuran dari partikel abrasive yang digunakan serta kecepatan dari handpieceSemakin cepat dan besar tekanan dari handpiece maka semakin cepat menghilangkan materi dari permukaan gigi/bahan restorasiTujuan dari proses finishing dan polishing adalah mendapatkan gambaran anatomi yang diinginkan,oklusi yang tepat,dan mengurangi roughness dan garis garis yang dihasilkan dari kontur bahan maupun alat finishingAlat yang digunakan untuk proses finishing dan polishing adalah Fluted carbide burs, Diamond burs, Stones, Coated abrasive disk and strips, Polishing pastes, Soft and hard polymeric cusp, Points, Wheels impregnated Permukaan yang di polish harus halus agar dapat beradaptasi dengan jaringan lunak mulut dan tahan terhadap perlekatan bakteri serta akumulasi plakKetika terdapat pertumbuhan/deposit plak maka harus mudah di hilangkan menggunakan sikat gigi dan flossing

Proses FinishingProses finishing (penyelesaian) biasanya menghilangkan bahan-bahan seperti:ProsedurGrindingProses grinding membuang partikel kecil yang menempel pada substratTipe burs yang berbeda menghasilkan efek yang berbeda pada permukaan, 16flute carbide bur menghasilkan permukaan yang lebih halus dibanding 8flute carbide burDiamond bur yang kasar menghilangkan partikel lebih cepat tapi permukaannya akan menjadi lebih kasar

PolishingProses polishing menghilangkan partikel halus pada permukaanPolishing abrasive bekerja pada daerah permukaan yang tipisPolishing membuat goresan menjadi tidak terlihatContoh instrument polishing adalah rubber abrasive points, fine-particle disks arid strips, dan fine-particle polishing pastePolishing pasta diaplikasikan dengan soft felt point, muslin (woven cotton fabric) wheels, prophylaxis rubber cups, dan buffing wheelsNon abrasive material digunakan saat kita menggunakan pastaFelt, leather, rubber dan synthetic foam merupakan aplikator untuk buffing

Bulk Reduction ProcessReduksi dalam jumlah besar didapat dengan pengunaan diamond, carbide, and steel burs, abrasive-coated disks, or separating disksDiamond dan abrasive-coated disks mereduksi dengan cara grinding (penggilingan)Steel dan carbide mereduksi dengan cara memotong material dengan pisauAbrasive-coated disks sering digunakan untuk mereduksi resin-based composite restorationsUntuk bulk reduction pilihlah 8-12 fluted carbide burs, dengan ukuran partikel 100m dan 9-10 Mohs hardness

ContouringDapat dilakukan saat proses bulk reduction, tapi pada beberapa kasus diperlukan finer cutting instrument atau abrasive Setelah contouring, anatomi yang diinginkan dan margin dapat diketahuiPermukaan yang halus ditentukan oleh instrument yang digunakan dan butuh extra steps untuk mendapatkan permukaan yang lebih halusBiasanya digunakan 12-16fluted carbide bur atau abrasives yang ukurannya 30-100mFinishingMembutuhkan beberapa tahap untuk mendapatkan permukaan yang halusMemberikan goresan halus pada permukaan dapat menghilangkan goresan yang lebih dalamDengan finishing, noda dapat hilang dan permukaan menjadi halusDalam finishing digunakan 18-30flute carbide bur, fine dan superfine diamond, abrasives dengan ukuran 8-20m

PolishingPolishing berguna untuk meningkatkan enaml-lilze luster(berkilau) restorasiPartikel yang lebih kecil dapat menghasilkan permukaan yang lebih halus dan lebih berkilauAbrasive yang digunakan berkisar sampai 20m dengan pembesaran lemahPermukaannya harus dibersihkan terlebih dahulu, karena terdapat sisa partikel abrasive yang digunakan pada step sebelumnya yang dapat membuat goresan

PolishingKualitas permukaan tergantung pada kekasaran permukaan yang dapat dihitung dengan profilometer, optical microscope, atau scanning electron micloscope (SCM)Pada prakteknya, kilauan permukaan dilihat tanpa pembesaran apapunPermukaan yang halus belum tentu dapat berkilauReflectometer digunakan untuk mengukur kilauan permukaan PolishingPemanasan selalu dilakukan saat cutting, contouring, finishing, dan polishing, oleh karena itu permukaan harus didinginkan untuk mencegah efek negatif pada pulpaPermukaan didinginkan menggunakan minyal pelumas, air-water spray, dan menghindari kontak terus menurus antar high-speed dengan substratDengan kontak yang berselang (tidak terus menerus) dapat menghilangkan debris yang berada diantar high-speed dan substratDengan menghilangkan debris, hasil polishing akan lebih baik

Biological Hazards of the Finishing ProcessAerosol merupakan sumber infeksi dan chronic disease mata dan paru-paru bagi dental personal dan paseinnyaSilicosis atau grinders disease adalah penyakit yang paling sering terjadi karena aerosol, disebabkan karena bahan silica pada material yang digunakan saat proses dan finishing restorasiUntuk mencegah dampak buruk aerosol, digunakan tiga cara :Mengendalikan sumber aerosolPersonal protection seperti safety glasses dan maskerVentilasi yang baikAbrasi & ErosiAbrasiKerusakan pemakaian (keausan) adalah proses lepasnya material pada bagian permukaan karena adanya gesekan berlawanan antara satu dengan lainnya.Proses finishing pada restorasi yang meliputi keausan diakibatkan penggunaan hard particles yang bersifat abrasive. Pada kedokteran gigi, partikel terluar atau material permukaan dari instrumen yang dapat mengikis bersifat abrasive.Material yang akan di finishing disebut Substrate.Pada kasus, permukaan gigi diabrasi oleh bur diamond Penjelasan: partikel diamond yang berikatan dengan bur menghasilkan daya abrasive pada gigi (gigi disebut sebagai substrate).

Yang perlu diperhatikan adalah bur harus digunakan dengan handpiece berkecepatan tinggi dan berotasi searah jarum jam.Arah putaran dari instrumen abrasive pada handpiece merupakan faktor yang penting untuk mengontrol instumen pada permukaan.Jika handpiece dan bur berotasi atau bekerja berlawanan arah akan menghasilkan abrasi permukaan gigi yang terkontrol dan permukaan halus.Jika handpiece dan bur berotasi atau bekerja searah akan menghasilkan abrai permukaan gigi yang tidak terkontrol dan permukaan tidak rata atau kasar.

Abrasi dibagi menjadi dua:

Two-body abrasion: terjadi jika partikel abrasive berikatan kuat dengan permukaan atau instrument abrasive-nyaContoh: diamond burThree-body abrasion: terjadi jika partikel abrasive bebas berpindah dan berotasi diantara dua permukaan nonbonded abrasiveContoh: pasta gigi prophylaxis

Nonbonded abrasive: bahan abrasive diletakan pada rubber cup yang berikatan dengan handpiece berkecepatan rendah, lalu berotasi pada permukaan gigi/ material.Bahan lubricants sering digunakan untuk meminimalisir kerusakan two-body/ three-body abrasion.Efisiensi cutting dan grinding akan lebih tinggi dengan penggunaan bahan lubricantsBahan lubricants: air, gliserin, silikonJika didalam mulut, bahan lubricant yang digunakan: water solubleKelebihan bahan lubricants akan menurunkan efiseinsi cutting, karena kontak antara substrate dan bahan abrasive sedikit.ErosiErosi disebabkan oleh hard particles yang terbawa oleh arus cairan/ udara mengenai permukaan substrate(gigi).Harus dibedakan antara erosi yang terbawa arus cairan/ udara dengan chemical erosion erosi kimia).

Pada umumnya laboratorium dental mempunyai unit yang digerakan oleh udara dan menyebabkan hard particles mengikis permukaan material.Chemical erosion umunya disebut : acid etching.Chemical erosion tidak digunakan untuk finishing tetapi digunakan untuk proses awal/ persiapan permukaan material agar dapat berikatan atau pada saat proses pelapisan.Hardness of AbrasiveKekuatan dari pisau pemotong atau partikel abrasive pada dental instrumen harus cukup baik untuk menghilangkan partikel pada substrat material tanpa mengubahnya jadi tumpul dan fraktur terlalu cepat. Durabilitas dari abrasive berhubungan dengan hardness dari partikel tersebut atau hardness dari permukaan material.

Hardness merupakan sebuah ukuran permukaan terhadap resistensi sebuah material untuk dideformasi secara plastis dengan indentasi atau scratching material lain.Types of AbrasivesArkansas StoneChalkCorundumNatural DiamondMineral tdk berwarna, transparan yg terdiri atas karbonSenyawa yg paling kerasDisebut superabrasif krn kemampuannya utk mengasah substansi apapunAbrasif intan dipasok dalam berbagai bentuk, termasuk instrumen abrasif bonding yg berputar, ampelas abrasif yg mempunyai backing logam lentur, & pasta poles intanDigunakan pada bahan keramik & resin komposit Synthetic Diamond AbrasivesEmeryGarnetPumiceQuartzSanduntuk menghilangkan bahan tanam dari logam campur pengecoran. Dapat jg dilapiskan disk kertas untuk mengasah logam campur dan bahan plastik

Tripolidari endapan batu silika yg ringan dan rapuh. Berwarna putih, abu2, pink, merah, atau kuning. Untuk memoles logam campur dan beberapa bahan plastik

Zirconium Silicatedigunakan untuk melapisi disk abrasif serta ampelas. Sering sebagai komponen pasta profilaksis gigi

Cuttlebubuk putih calcareus terbuat dari bag dlm rumah kerang laut. Sebagai abrasif lapisan, untuk memoles tepi logam dan restorasi amalgam gigi

Kieselguhrdari sisa2 silika dari tanaman laut kecil. Abrasif yang sangat halus. Dapat menyebabkan silikosis pernapasan, karena pajanan partikel bahan yang ada di udara.Silicon carbidetersedia sebagai abrasif pada disk dan instrumen bonding vitreous serta karet. Partikel2nya tajam dan mudah pecah untuk membentuk partikel baru yg tajam. Efisiensi pemotongan tinggiAlumunium Oxideabrasif sintetik, berupa bubuk berwarna putih. Oksida dipakai untuk membuat abrasif bonding, abrasif bentuk lapisan. White stone dr oksida aluminium, disintering, untuk merapikan email gigi, logam campur, maupun bahan keramik

Abrasif intan sintetik5x lbh besar dr abrasif intan alami. Digunakan pd pmbuatan gergaji intan, roda, dan bur intan. Sering digunakan untuk struktur gigi, bahan keramik, dan bahan resin komposit

Rougeoksida besi adalah senyawa abrasif yg halus dan berwarna merah dlm rouge. dipadukan seperti tripoli. Untuk memoles logam campur mulia dgn kadar tinggi.

Oksida timah/Tin Oxideabrasif yg sangat halus, sebagai bahan pemoles untuk gigi dan restorasi logam dalam mulut. Bahan ini dicampur dgn air, alkohol, atau gliserin untuk membentuk pasta abrasif ringan.Abrasive Instrument DesignAbrasive Instrument Designdan disediakan dalam bentuk powder, pasta, partikel bonded to steel (bor), paper disc dan partikel yang direkatkan ke paper strip

51Abrasive Grits (Serbuk Abrasif)Serbuk abrasif berasal dari material abrasif yang dihaluskan untuk mendapatkan bermacam-macam ukuran partikel abrasifBerdasarkan ukuran partikel, dental abrasive grits dapat diklasifikasikan menjadi coarse, medium coarse, medium, fine, dan superfine.Apabila abrasif tidak mempunyai bentuk partikel yang tepat maka akan cenderung mengeksploitasi substrat52Bonded AbrasivePartikel abrasif yang saling diikatkan melalui pengikat (matriks) untuk membentuk grinding tools seperti points, roda (wheel), separating disk, coated thin disk, dan berbagai bentuk abrasif lainnya.Partikel diikat melalui empat cara, yaitu: SinteringVitreous bonding (glass or ceramic)Resinoid bonding (phenolic resin)Rubber bonding (latex-based / silicone-based rubber)

53

Keduanya dapat digunakan untuk restorasi keramik, komposit, dan amalgam tapi penggunaannya harus teliti untuk menghindari terjadinya luka pada jaringan gingiva. 55Tipe metode bonding pada abrasif sangat mempengaruhi grinding behavior alat pada substratTruing dan DressingBonded-abrasive instrument harus di truing dan dressing sebelum digunakanTruing sebuah prosedur dimana intrumen abrasif bergerak terhadap block abrasif yang lebih keras sampai intrumen abrasif tersebut berputar pada handpiece tanpa keanehan.Dressing untuk membentuk instrumen. Pertama, mengurangi instrumen sampai ke working size dan shape yang benar. Kedua, instrumen tersebut digunakan untuk menghilangkan debris dari instrumen abrasif untuk mengembalikan grinding efficiency selama proses finishing.

Coated Abrasive Disks and StripsDibuat dengan melapiskan partikel abrasif kepada flexible backing material (misalnya kertas ampelas atau paper strip) dengan bahan adhesif yang sesuaiAbrasif ini tersedia dalam disks dan finishing strips59

Nonbonded AbrasivesPolishing paste termasuk ke non-bonded abrasives, biasanya digunakan untuk final polishingHarus digunakan pada substrat dengan alat non-abrasive seperti synthetic foam, rubber, felt, atau chamois cloth.Partikel abrasif terurai pada medium yang larut dalam air seperti glycerin Abrasive MotionGerakan pada instrumen abrasif dapat diklasifikasikan menjadi rotary, planar, atau reciprocal.Bur rotary, disk planar, reciprocating handpiece reciprocalreciprocating handpiece bermanfaat untuk mengakses interproksimal dan area subgingival untuk menghilangkan overhangs, menyelesaikan margin subgingival tanpa membuat ditches, dan untuk membuat embrasuresFinishing and Polishing ProcedureAkrilikAkrilik merupakan bahan restorasi terlunak sehingga harus diperlakukan dengan hati-hati. Finishing dan polishing yang kurang hati-hati dapat menghasilkan panas yang dapat mengakibatkan distorsi karena sifat thermal stability akrilik yang rendah.Akrilik dapat dikontur dengan steel burs pada handpiece. Smoothing dapat dilakukan dengan menggunakan slurry dari pumice. Final polishing untuk menghasilkan permukaan yang mengkilat menggunakan tripoli atau tin oxide paste pada rag wheel.AmalgamTidak semua amalgam dapat langsung dipoles, hal ini dipengaruhi setting time amalgam yang digunakan. Burnishing saja tidak bisa menghasilkan permukaan restorasi amalgam yang bebas goresan dan bebas retensi. Perlu digunakan slow-speed handpiece. Spherical amalgam lebih cepat setting dan di finishing dan polishing. Hasil finishing dan polishingnya adalah permukaan yang seperti velvet dan berkilau saat terabrasi secara normal di dalam mulut.AmalgamSetalah amalgam mengeras, polishing dapat dilakukan sebagai berikut:Kontur dengan menggunakan slow-speed green stones atau diamond burs, brown, and green rubber points.Aplikasikan campuran pumice dan air atau alkohol dengan rotary brush atau felt felt wheel untuk memoles permukaannya.Selama tahap final polishing restorasi harus tetap lembap untuk menghindari overheating.Beberapa fast-setting amalgam dapat dipoles sekitar 8-12 menit setelah placement.

KompositComposites adalah campuran dari polimer yang lembut ( seperti akrilik ) dan polimer yang keras (partikel pengisi yang kasar). Kekerasan dari komposit tergantung pada komposisi keseluruhannya tetapi dalam kisaran 5 sampai 7 dalam skala Mohs ( Mohs scale). Kekerasan dari komposit ini melebihi kekerasan enamel yang nantinya akan menimbulkan masalah klinis, yaitu hubungan occlusal yang tidak tepat.KompositContoh bahan komposit alamiah adalah dentin dan emaik. Kandungan utama bahan komposit adalah amtriks dan partikel pengisi. Komposit didukung juga dengan bahan-bahan lain seperti coupling agent, initiator, dan accelerator.KompositResin sulit untuk dipoles karena terdiri dari matriks resin yang lunak dengan partikel filler yang keras sehingga terjadi masalah pada selective grinding. Penyelesaian akhir restorasi tergantung pada filler dan matriks, desain perencanaan, efektivitas curing, dan post-curing time yang dibutuhkan bahan untuk mencapai sifat akhirnya. Untuk beberapa bahan komposit, penundaan selama 10 menit diperlukan setelah curing agar proses polimerisasi dapat selesai sempurna.KompositSelama tahap finishing dan polishing, operator harus mengerjakannya pada satu arah saja. Setelah penggunaan bahan abrasive yang selanjutnya, polishing dilanjutkan dalam arah yang tegak lurus dengan arah pertama. Teknik finishing terdiri dari tiga tahap:Kontur restorasi dengan 12-flute carbide bur atau 30-100m diamond bur atau coarse abrasive-coated diskSelesaikan dengan 16 atau 30 carbide bur, fine, dan extra fine diamond bir, white stone, white Akansas stone, atau medium dan fine abrasive-coated diskPoles dengan fine dan extra fine polishing paste, fine dan extra fine abrasive coated disk, silicon carbide-impregnated brushes, atau diamond-mpregnated rubber polishing disk, cups, atau point.Metal InlayUntuk finishing dan polishing gold alloy digunakan slow-speed handpiece. Tekniknya sebagai berikut:Kontur dengan carbide bur, green stone atau heatless stoneSelesaikan dengan pink stone atau medium grade abrasive impregnated rubber wheel dan pointLapisi dengan fine abrasive impregnated rubber wheelJika perlu lpisi dengan tripoli atau rouge dengan rag/leather wheelGlass IonomerRoughness restorasi glass ionomer yang dipoles lebih tinggi daripada composite dan hybrid ionomer, terutama karena ukuran filler yang lebih besar. Teknik finishing restorasi glass ionomer seperti composite, kecuali beberapa produk harus ditunda selama 24 jam sebelum polishing untuk setting lebih lama.

CeramicPermukaan restorasi ceramic harus dibuat sehalus mungkin untuk mendapatkan hasil permukaan yang ideal. Di dalam mulut minor roughness sudah terpoles tanpa merusak permukaan ceramic. Polishing dapat meningkatkan strength dalam permukaan prosthesis ceramic karena polishing menghilangkan pori dari microcrack.CeramicTeknik finishing dan polishing yang dapat dilakukan:Kontur dengan diamond disk yang fleksibel, diamond bur, heatless atau polymer stone, atau green stoneSelesaikan dengan white stonePoles dengan fine-abbrasive impregnated lubber disk, jika perlu, gunakan brush atau felt wheel dengan diamond pasteLapisi dengan lapisan overglaze jika perlu