6f-6j

20
Penggerak Mula Nama Kelompok : 1) Dani Rukmana 2) Fx. Doli Martin Simalango 3) Indra Adi Kusuma 4) M. Arif Alfian Nur 5) Windi Anjunia Kowureng 6) Zenda Nanda Razak

Upload: zendarazak

Post on 08-Apr-2016

220 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bab 6f-6j

TRANSCRIPT

Penggerak Mula

Penggerak Mula Nama Kelompok : Dani RukmanaFx. Doli Martin SimalangoIndra Adi KusumaM. Arif Alfian NurWindi Anjunia KowurengZenda Nanda Razak

KavitasiDalam pembahasan mesin-mesin hidrolik termasuk pompa ada suatu gejala pada proses aliran zat cair yang cenderung mengurangi efisiensi dari pompa, gejala tersebut adalah kavitasi. Gejala kavitasi terjadi karena menguapnya zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa atau di luar pompa, karena tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.Air pada kondisi biasa akan mendidih dan menguap pada tekanan 1 atm pada suhu 1000 C, apabila tekanan berkurang sampai cukup rendah, air pada suhu udara lingkungan yaitu sekitar 200 C-330 C akan mendidih dan menguap. Penguapan akan menghasilkan gelembung-gelembung uap. Tempat tempat bertekanan rendah atau berkecepatan tinggi mudah terjadi kavitasi, terutama pada sisi hisap pompa. Kavitasi akan timbul apabila tekanannya terlalu rendah

Pencegahan KavitasiKetinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head hisap statis lebih rendah pula. Pipa Hisap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa hisap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomer lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.Tidak dibenarkan untuk mengurangi laju aliran dengan menghambat aliran disisi hisap.Head total pompa harus ditentukan sedemikian hingga pas dengan yang diperlukan pada kondisi operasi yang sesungguhnya.Jika head pompa sangat berfluktuasi, maka pada keadaan head terendah harus diadakan pengamanan terhadap terjadinya kavitasi. Dalam beberapa hal terjadinya akavitasi tidak dapat dihindari dan tidak mempengaruhi performa pompa, sehingga perlu dipilih bahan impeler yang tahan erosi karena kavitasi.Pemilihan Penggerak Mula[A] Motor listrik

1. Keuntungan

Jika tenaga lisrik ada di sekitar instalasi pompa maka penggunaan listrik untuk penggerak pompa menjadi pilihan utama, karena akan lebih ekonomis Pengoperasiannya lebih mudahRinganTidak menimbulkan getaranPemeliharaan atau perawatan murahPengaturan mudahTidak polusi suara dan udara2. Kerugian

Jika aliran listrik padam pompa tidak dapat dipakai sama sekali.Jika pompa tidak dioperasikan atau jarang diopersikan, biaya beban tetap harus dibayar.Jika kondisi instalasi jauh dari sumber listrik, maka biaya penyambungan menjadi kendala utama dan pasti akan mahal

Gambar 6.19 Pompa dengan penggerak motor listrik

[B] Motor Torak

1. Keuntungan

Operasi tidak bergantung dari tenaga listrikBiaya fasilitas tambahan lebih rendahMudah dipindah-pindah sampai daerah terpencil2. Kerugian

Mesin lebih mahalBiaya perawatan dan pemeliharaan akan mahalPengoperasian akan terganggu apabila pasokan bahan bakar kurangMotor torak lebih berat dari pada motor listrikMemerlukan air pendingin yang jumlahnya lebih besarGetaran dan suara yang ditimbulkan sangat besar

Gambar 6.20 Pompa portable dengan penggerak motor bakar

Roda Gigi TransmisiJika putaran pompa lebih besar atau kecil dari sumber penggeraknya maka untuk memenuhi kebutuhan putaran yang tepat dipasang roda gigi transmisi. Roda gigi transmisi akan mengatur tingkat putaran pada pompa. Untuk pompa-pompa yang kecil dapat dipakai sabuk sebagai media transfer daya dari penggerak ke poros pompa.

Gambar 6.22 Penggunaan transmisi belt

Pompa Dengan Penggerak Turbin AnginTurbin angin banyak dipakai sebagai penggerak pompa, khususnya pada daerah dengan kecepatan angin tinggi. Sebagai contoh pada daerah pantai, kecepatan angin dapat di atas rata-rata daerah lain, sehingga dapat diubah menjadi energi yang berguna untuk menggerakan pompa yaitu dengan pemasang turbin angin

Gambar 6.24 Pompa dengan penggerak mula turbin angin

Kurva Head Kapasitas Pompa dan SistemHubungan antara head dan kapasitas pompa dan sistem disajikan dalam grafik kurva head kapasitas seperti terlihat pada gambar 6.25. Dari grafik ini akan terbaca kemampuan dari pompa untuk memenuhi head pada kapasitas aliran tertentu. Pada operasinya, disamping harus memenuhi head pompa, pompa juga harus memenuhi head dari sistem instalasi.Gambar 6.25 Grafik kurva head kapasitas

Operasi Pompa Pada Kapasitas Tidak NormalOperasi instalasi pompa dengan melayani head tertentu akan berjalan normal dan mencapai harga efisiensi maksimum pada kapasitas aliran mencapai harga normal atau pada kapasitas penuh, seperti terlihat pada Gambar 6.28

Gambar 6.28 Grafik head kapasitas dengan variasi operasi pompa

J.1. Pengaturan katup Pada instalasi pompa terdapat katup-katup untuk pengaturan kapasitas, terutama pada sisi pipa ke luar pompa. Laju aliran diatur dengan menghambat aliran dengan mengubah-ubah pembukaan katup. Berbagai macam tipe katup untuk kontrol kapasitas dapat dilihat pada Gambar 6.30Kontrol Kapasitas Aliran Gambar 6.30 Berbagai macam katup

Gambar 6.31 Kurva head kapasitas dengan pengaturan katup