(8) good nbsp governance-revisi 2007
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 1
GOOD
GOVERNANCE
TATA PEMERINTAHAN
YANG BAIK

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 2
PENGERTIAN
Governance = Tata Pemerintahan
Good Governance = Tata Peme-rintahan yang Baik
Bad Governance = Tata Peme-rintahan yang Buruk

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 3
Governance (UNDP, 2000) adalah: Tata pemerintahan dalam penggunaaan
wewenang ekonomi, politik, dan administrasi guna mengelola urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses, dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban, dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 4
Governance (Meuthia Ganie Rochman, 2000)
adalah Tata pemerintahan yang mengatur mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial untuk tujuan pem-bangunan yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non-pemerintah dalam suatu usaha kolektif. Meski banyak aktor yang terlibat tetapi tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor lain.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 5
Good Governance (Loina Lalolo KP, 2003)
adalah keseimbangan pelaksanaan peran dan fungsi antara negara, pasar, dan masyarakat.
Good Governance (Miftah Thoha, 2003)
adalah Governance (tata pemerintahan) yang dijalankan pemerintah, swasta,dan rakyat secara seimbang, tidak sekedar jalan melainkan harus masuk kategori yang baik (good).

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 6
Aktor dalam menjalankan Governance adalah (1) government, (2) swasta, dan (3) rakyat yang memiliki posisi sejajar, memiliki kesamaan, kohesi, keseimbangan peran serta yang saling mengontrol.
Dalam konsep Government, aktornya tunggal atau terfokus hanya pada birokrasi pemerintahan yang mendominasi berbagai peran dan fungsi.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 7
Perkembangan terakhir mengenai peran pemerintah yaitu telah terjadi pergeseran dari government ke governance : sekedar pemberi pelayanan (provider) menjadi fasilitator, kepemilikan negara menjadi kepemilikan rakyat (JS. Edralin, 1977)
Istilah “governance” merupakan suatu terminologi yang digunakan untuk mengganti istilah “government” yang menunjukan otoritas politik, ekonomi, dan administrasi pengelolaan kenegaraan (Depdagri dan Bappenas, 2000)

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 8
perbedaan antara istilah government dan
governance menurut Sadu Wasistiono (2003)
No Unsur
Perbandingan
Kata Government Kata Governance
1 Pengertian badan/lembaga atau fungsi yang dijalankan oleh organ tertinggi dalam suatu negara
cara, penggunaan, atau pelaksanaan
2 Hubungan Hierarkis, yang memerintah di atas, yang diperintah di bawah
Hetararkis, kesetaraan kedudukan dan hanya berbeda dalam fungsi

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 9
perbedaan antara istilah government dan
governance menurut Sadu Wasistiono (2003)
No Unsur
Perbandingan
Kata Government Kata Governance
3 Komponen yang terlibat
Sebagai subyek hanya ada satu yaitu institusi pemerintah
Komponen yang terlibat: sektor publik, sektor swasta, dan sektor masyarakat
4 Pemegang Peran Dominan
Sektor pemerintah Semua komponen memegang peran sesuai fungsi masing-masing

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 10
perbedaan antara istilah government dan
governance menurut Sadu Wasistiono (2003)
No Unsur
Perbandingan
Kata Government Kata Governance
5 Efek (impact) yang diharapkan
Kepatuhan warga negara
Partisipasi warga negara
6 Hasil (out put) yang diharapkan
Pencapaian tujuan negara melalui kepatuhan warga negara
Pencapaian tujuan negara dan tujuan masyarakat melalui partisipasi sebagai warga negara dan warga masyarakat

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 11
TIGA KOMPONEN GOOD GOVERNANCE
SEKTOR SWASTA
RAKYAT
PEMERINTAH
(UNDP, 1997)

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 12
KESEIMBANGAN TIGA KOMPONEN
Pemerintah berfungsi pembuat kebijakan, pengendalian, dan pengawasan.
Swasta berfungsi penggerak aktifitas ekonomi.
Rakyat merupakan obyek dan subyek berperan serta dalam sektor swasta dan pemerintahan.
SEKTOR SWASTA
RAKYAT
PEMERINTAH
(UNDP, 1997)

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 13
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
UNDP (united nations development programe)
1. Legitimasi politik,
2. Kerjasama dengan institusi masyarakat sipil
3. Kebebasan berasosiasi dan berpartisipasi,
4. Akuntabilitas birokratis dan keuangan,
5. Manajemen sektor publik yang efisien,
6. Kebebasan informasi dan ekspresi,
7. Sistem yudisial yang adil dan dapat dipercaya

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 14
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
World Bank
1. Masyarakat sipil yang kuat dan partisipatoris,
2. Terbuka
3. Pembuatan kebijakan yang dapat diprediksi
4. Eksekutif yang bertanggungjawab
5. Birokrasi yang profesional dan taat aturan hukum

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 15
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
Asian Development Bank (ADB)
1. Akuntabilitas (accounability)
2. Transparan (transparency)
3. Kebijakan dapat diprediksi (predictability)
4. Partisipasi (participation)

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 16
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
Bappenas RI1. Partisipasi masyarakat2. Tegaknya supremasi hukum3. Transparansi4. Peduli pada stakeholder5. Berorientasi pada konsensus6. Kesetaraan7. Efektifitas dan efisiensi8. Akuntabilitas9. Visi strategis

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 17
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
NGO MTI (masyarakat transparansi indonesia)1. Berwawasan ke depan (visi strategis) 2. Terbuka (transparan)3. Cepat tanggap (responsip)4. Bertanggung jawab/bertanggung gugat (akuntabel)5. Profesional dan kompeten6. Efisiensi dan efektif7. Desentralisasi8. Demokratis9. Mendorong partisipasi masyarakat10. Mendorong kemitraan dengan swasta dan masyarakat11. Menjunjung supremasi hukum12. Komitmen pada pengurangan kesenjangan13. Komitmen pada tuntutan pasar14. Komitmen pada lingkungan hidup

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 18
PRINSIP-PRINSIP TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)
PRINSIP-PRINSIP UTAMA
1. AKUNTABILITAS
2. TRANSPARANSI
3. PARTISIPASI MASYARAKAT

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 19
PRINSIP AKUNTABILITAS: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Definisi Akuntabilitas Suatu ukuran yang menunjukan seberapa
besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma-norma eksternal yang dimiliki para stakeholders yang berkepentingan dengan pelayanan tersebut. Akuntabilitas meliputi: keuangan (financial), administartif (administrative), dan kebijakan publik (policy decision), hukum, dan politik.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 20
PRINSIP AKUNTABILITAS: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Indikator Akuntabilitas1. Proses pembuatan keputusan tertulis memenuhi standar
etika dan nilai berlaku, sesuai prinsip administrasi yang benar.2. Akurasi dan kelengkapan informasi yang berhubungan
dengan cara-cara mencapai sasaran suatu program3. Kejelasan sasaran kebijakan yang telah diambil dan
dikomunikasikan kelayakannya tersebut4. Penyebarluasan informasi suatu keputusan melalui media
massa5. Pembukaan akses publik pada informasi keputusan dan
mekanisme pengaduan6. Sistem informasi manajemen dan monitoring hasil.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 21
PRINSIP AKUNTABILITAS: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Alat Ukur Akuntabilitas (example: pemerintah daerah)1. Pola Dasar, Propeda, Renstra, APBD2. Sistem dan mekanisme perencanaan, pengendalian
pembangunan daerah 3. LAKIP (laporan akuntabilitas dan kinerja pemerinatahan)4. LKPJ, LPJ-AMJ5. Kebijakan daerah (SK Gubernur, Perda) dalam pengadaan
barang dan jasa, pajak dan retribusi, keuangan daerah, dll6. Kotak pos pengaduan, berita-berita di media massa,
pengaduan LSM, hasil riset, monitoring independen7. Kriteria untuk mengukur performansi aparat.8. Perda partisipasi

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 22
PRINSIP TRANSPARANSI: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Definisi Transparansi
Prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi mengenai kebijakan, proses pembuatan, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai. Prinsip ini menekankan kepada 2 aspek: (1) komunikasi publik oleh pemerintah; (2) hak masyarakat terhadap akses informasi.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 23
PRINSIP TRANSPARANSI: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Indikator Transparansi 1. Penyediaan infromasi yang jelas tentang prosedur-
prosedur, biaya-biaya dan tanggung jawab. 2. Kemudahan akses informasi.3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan jika ada
peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap.
4. Meningkatkan arus informasi melalui kerja sama dengan media massa dan lembaga non pemerintah.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 24
PRINSIP TRANSPARANSI: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Alat Ukur Transparansi (example: pemerintah daerah)1. Publikasi kebijakan publik melalui alat-alat komunikasi:
laporan tahunan, brisur, leaflet, pusat informasi, telepon bebas pulsa, liputan media, iklan layanan, website, papan pengumuman, koran lokal.
2. Informasi yang disajikan: acuan pelayanan, laporan kegiatan publik, prosedur keluahan
3. Penanganan keluhan: berita di media massa, catatan responsif, personil, limit waktu respon, komentar untuk draft kebijakan, dll
4. Pertemuan masyarakat atau mimbar rakyat

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 25
PRINSIP PARTISIPASI: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Definisi Partisipasi
Prinsip yang menjamin atau menuntut masyarakat harus diberdayakan, diberikan kesempatan dan dikutsertakan untuk berperan dalam proses-proses birokrasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Partisipasi masyarakat dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 26
PRINSIP PARTISIPASI: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Indikator Partisipasi 1. Ada jaminan hukum dari pemerintah mengenai
partisipasi masyarakat (perda)2. Adanya forum untuk menampung aspirasi masyarakat
yang representatif, jelas, dan terbuka. 3. Kemampuan masyarakat terlibat dalam proses
pembuatan, pelaksaan, dan pengawasan keputusan.4. Visi dan pengembangan berdasarkan pada konsensus
antara pemerintah dan masyarakat5. Terdapat akses bagi masyarakat untuk menyampaikan
pendapat.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 27
PRINSIP PARTISIPASI: DEFINISI, INDIKATOR, DAN ALAT UKUR
Alat Ukur Partisipasi (example: pemerintah daerah)1. Public Hearing (pemda-masyakarat, dprd-masyarakat,
atau bersama dengan kalangan swasta)2. Pertemuan kelompok masyarakat (stakeholders
meeting)3. Jajak pendapat umum4. Laporan penelitian dan kajian5. Diskusi publik6. Electronic participation (mail box telepon, email, website)7. Konferensi dan peremuan meja bundar

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 28
LATAR BELAKANG PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI INDONESIAPemikiran, Tuntutan, dan Dukungan Internal1. Analisa dan pemikiran ilmuwan politik, pemerintahan,
administrasi publik (sejak th 80-sekarang) mengenai kondisi pemerintahan dan rekomendasi reformasi. Perlu perubahan paradigma pemerintahan. Ex: birokrasi netral, reinventing government, good governance.
2. Tuntutan dari rakyat, lsm, pers, aktivisi pro-demokrasi, kalangan menengah, swasta, tokoh masyarakat sjak th 80 an- sekarang) mengenai reformasi, demokratisasi, kedaulatan rakyat, pemerintahan yang baik, anti kkn, peran masyarakat (reinventing people). Ex: pemikiran civil society dan masyarakat madani.
3. Dukungan dari kalangan birokrasi sendiri (meski jumlahnya sedikit) untuk mengembalikan birokrasi ke arah yang benar: netral, kompetensi, pelayanan prima, fasilitator yang baik, transparan, partisipatif, akuntabel, anti kkn, dll.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 29
LATAR BELAKANG PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA
Pemikiran, Tuntutan, dan Dukungan Eksternal1. Pelajaran dari Amerika. Al Gore, Wapres AS (1993) menyusun laporan untuk Bill
Clinton, Presiden AS saat itu, berjudul “Creating a Government That Works Better and Costs Less/The Reportof Natonal Performance Review” isinya mengenai persoalan birokrasi kurang responsif kalah dengan sektor swasta, pemerintah kurang bisa mengimbangi kemajuan masyarakat, yang dapat mengakibatkan turunnya kepercayaan masyakat dan pentingnya program Reinventing Government (spt: efisiensi dan efektifitas) Pemerintahan Federal sebagai jawaban. Hal ini sejalan dan mendapat dukungan pemikiran David Osborne dan Ted Gabler (1992) dalam buku “Rerinventing Government: How the enterpreneurial spirit is transforming the public sector”. Dan juga David Osborne dan Peter Plastrik (1997) dalam buku “Banishing Bereaucracy, the five strategy for reinventing government”.
2. Tekanan lembaga donor (IMF, ADB, World Bank) untuk menerapkan good governance bagi negara peminjam dana, termasuk Indonesia. Lembaga donor ingin uangnya kembali, untung, bukan malah dikorup oleh pejabat.
3. Dukungan UNDP dan cita-cita AS mewujudkan demokratisasi, tata dunia baru, globalisasi, liberalisasi, mengikis komunisme, persaingan bebas, pasar bebas, dan menguasai dunia.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 30
IMPLIKASI PENERAPAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN
Tataran Persiapan Pembenahan sistem pemerintahan atau
redefinisi/rekonstruksi pada aspek (1) struktural; (2) fungsional; dan (3) kultural. (Miftah Thoha, 2003)
Tataran Proses Pelaksanaan Keseimbangan peran serta fungsi 3 aktor:
(1) pemerintah; (2) swasta; (3) rakyat. (Bappenas, 2000)

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 31
IMPLIKASI PENERAPAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN
Implikasi, Hasil, dan Dampak Apabila dipersiapkan secara matang, maka akan diperoleh hal-hal sebagai berikut:1. Pemerintah tidak lagi mendominasi (otoriter), diimbangi oleh peran rakyat dan swasta yang saling melakukan kerja sama dan pengawasan.2. Pemerintah lebih transparan, partisipatif, dan akuntabel. 3. Pemerintah tidak hanya melayani tapi juga menjadi fasilitator yang baik.4. Sistem pemerintahan lebih demokratis, rakyat lebih berdaulat.5. Pencapaian tujuan bernegara dan bermasyarakat akan mudah dicapai karena ada persamaan persepsi, visi, dan misi. Apabila tidak dipersiapkan secara matang, maka performance dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan tetap saja sama atau memburuk; tidak partisipatif, tidak akuntabel, tidak transparan, tidak efisien dan efektif, lamban, a-demokratis, penuh kkn, tidak ada kontrol, dll.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 32
KRITIK TERHADAP KONSEP GOOD GOVERNANCE1. Selain pilar pemerintah, swasta, dan rakyat—perlu ditambah lagi
pilar moral sebagai norma utama dan penyeimbang (Miftah Thoha, 2003).
2. Konsep good governance yang dipergunakan untuk melakukan penataan pemerintahan (reinventing government) banyak dipengaruhi konsep enterpreneurship (wirausaha) dunia swasta atau bisnis, sedangkan konsep briokrasi pemerintahan umumnya dipengaruhi konsep weberian (birokrasi politik, hirarki, dan kaku). Pergerseran paradigma birokrasi pemerintahan ini tidak bisa segera diterapkan tetapi memerlukan waktu yang cukup lama.
3. Akan lebih mudah diterapkan di negara yang telah maju, kaya, berpendidikan, swasta/ masyarakat yang kuat dan mandiri, pasar bebas, berideologi liberal.
4. Sulit diterapkan di negara komunis, dan juga di negara berkembang yang korup dan birokrasinya buruk.

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 33
HUBUNGAN TIGA KOMPONEN GOOD GOVERNANCE perlu dilengkapi komponen MORAL
SEKTOR SWASTA RAKYAT
PEMERINTAH
(Kritik Miftah Thoha, 2003)
MORAL

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 34
“Moral menjadi faktor utama yang menyinari sikap, perbuatan, perilaku setiap individu maupun sistem dari ketiga komponen
good governance”.
SEKTOR SWASTA
RAKYAT
PEMERINTAH
( Kritik Miftah Thoha, 2003)MORAL

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 35
HUBUNGAN HIRARKI TIGA KOMPONEN ZAMAN BUNG KARNO (ORLA)
SWASTA
RAKYAT
PEMERINTAH
(Miftah Thoha, 2003)
SWASTA

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 36
HUBUNGAN HIRARKI TIGA KOMPONEN ZAMAN SOEHARTO (ORBA)
SWASTA/KONGLOMERAT
RAKYAT
PEMERINTAH
(Miftah Thoha, 2003)

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 37
GOOD GOVERNANCE = REINVENTING GOVERNMENT + REINVENTING PEOPLE
SEKTOR SWASTA
RAKYAT
PEMERINTAH
REINVENTING GOVERMENT
REINVENTING PEOPLE

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 38
QUESTIONS
BAGAIMANA PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE PADA LEVEL PEMERINTAHAN PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH? APA YANG SUDAH DILAKUKAN DAN APA YANG MASIH LEMAH?

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 39
Referensi: 1. Miftah Thoha. Birokrasi dan Politik di Indonesia. 2003. Penerbit Raja
Grafindo Persada. Jakarta.2. Taliziduhu Ndraha. Kybernologi (ilmu pemerintahan baru) Jilid 1. 2003.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.3. Syarief Makhya. Ilmu Pemerintahan:Telaahan Awal. 2004. Jurusan Ilmu
Pemernitahan Fisip Unila. Lampung. Buku ajar.4. David Osborne dan Ted Gabler. Mewirausahakan Birokrasi. 1995. Penerbit
Pustaka Binawan Presindo. Jakarta.5. Loina Lalolo KP. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi,
Partisipasi. 2003. Bapenas. Jakarta. Makalah.6. Syafuan Rozi Soebhan. Model Reformasi Briokrasi di Indonesia. 2000. LIPI.
Jakarta. Makalah.7. www.bappenas.go.id8. www.transparansi.or.id9. www.amazon.com

04/19/23 TEORI PEMERINTAHAN 40
TERIMA KASIH