alqur dan hadis sebagai sumber ajaran islam.doc
DESCRIPTION
kkkkkoooooTRANSCRIPT
AL-QUR’AN DAN HADIS
SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM
A. Pendahuluan
Maha suci Allah yang telah menciptakan kita dengan prangkat yang
memadai untuk bisa menentukan hidup ini dengan baik. Tidak ada satupun yang
salah dari yang Allah buat pada diri kita. Allah jualah yang menciptakan kita
dengan akal pikiran dan mengaruniakan kita hati nurani.
Dengan ini penulis akan memaparkan dalam makalah ini. Apa itu al-
qur’an dan hadits, fungsi al-qur’an dalam aturan Islam, ajaran yang terkandung
dalam al-qur’an tuntunan al-qur’an di turunkan dalam Islam, dan fungsi hadis
dalam aturan Islam. Al-qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan rukun Islam dan
perkembangan masayarakat.
B. Pengertian Al-qur’an
Al-qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, melalui malaikat Jibril secara bertahap-tahap selama lebih kurang 23 tahun
dan isi dari al-qur’an itu terdiri dari dua permasalahan utama. Yaitu persoalan
ketuhanan dengan seluk beluknya dan persoalan kealaman/kemakhlukan dengan
seluk beluknya
C. Pengertian Hasits/sunnah
Hadits/sunnah adalah segala sesuatu yang di sandarkan kepada Rasulullah
SAW baik perkataan maupun perbuatan atau segala perkataan Nabi SAW yang
dapat di tujukan dalil untuk penetapan hukum syara’
Hadits memiliki criteria atau untuk bentuk yang mana memiliki
pemahaman dan pengertian yang berbeda.
1
1. Hadits fi’li : Segala perbuatan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW
2. Hadis taqiri : Hadis yang berupa ketetapan yang dilakukan oleh para sahabat.
3. Hadis hawali : hadis yang berupa keinginan atau hadis yang belum
terealisasikan.
4. Hadis qauli : Segala bentuk perkataan atau ucapan yang di sandarkan kepa
Nabi SAW.
5. Hadis ahwali : Hadis yang berupa hal ikhwal Nabi SAW.
D. Ajaran Yang Terkandung Dalam Al-Qur’an
Al-qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan padanan hidup bagi
setiap muslim, al-qur’an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan
manusia dengan Tuhan, tetapi juga mangatur hubungan manusia dengan
sesamanya, serta manusa dengan sesamanya, dengan itu untuk memahami ajaran
Islam dengan sempurna maka kita ditentukan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari secara sunguh-sunguh dan konsisten.
Selain itu juga telah dikemukakan bahwa al-qur’an sebagai kitab suci
Allah yang terakhir ia merupakan kitab suci Allah yang telah lengkap dan
sempurna, dimana pokok-pokok atau prinsip-perinsip ajaran dari kitab suci Allah
yang terdahulu seperti Taurat, Zabur dan injil. Untuk dibawa tiga allah al-qur’an,
bahkan dibawakan dalam bentuknya yang sempurna, ini adalah sesuai dengan
kenyataan bahwa agama Islam yang di bawa Nabi terakhir yakni Nabi
Muhammad SAW, merupakan puncak kesempurnaan dari agama Allah yang telah
di wahyukan pada parta Nabi-Nya yang terdahulu.
Sebagian ulama mengatakan bahwa al-qur’an adalah kitab suci Allah yang
lengkap dan sempurna itu mengundang tiga pokok ajaran:
1. Ajaran keimanan
2. Ajaran akhlak (budi pekerti)
3. Ajaran berbagai hidup manusia didunia
2
Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa al-qur’an mengandung dua
pokok peraturan.
a. Peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan inilah yang di
sebut Ibadah.
b. Peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan alam semesta termasuk
manusia, hewan dan benda-benda lainnya inilah yang disebut muamalat.
Kandungan atau isi al-qur’an yang bernama ibadah dan yang mu’amalat
ini kedua-duanya apabila di amalkan dengan sungguh-sungguh akan membawa
manusia kepada kemajuan dan kesejahteraan atau kebahagian hidup lahir batin
dan dunia akhirat.1
E. Tujuan Al-Qur’an Di Turunkan Dalam Islam
Adapun tujuan al-qur’an di turunkan oleh Allah ke hadiran manusia
sebagai mana yang di kemukakan oleh pakar tafsir Indonesia M. Quraish sihab.
1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik
2. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan
4. Untuk mengajak manusia dalam bidang-bidang kehidupan bermasyarakat dan
bernegara melalui masyawarah dan mufakat.
5. Untuk membasuh kemiskinan material dan spiritual, serta pemerasaan
manusia atas manusia dalam bidang social, ekonomi, politik dan agama.
6. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih saying.
F. Fungsi Hadis Dalam Ajaran Islam
As-sunnah/alhadis merupakan penutup hukum Islam yang terdapat di
dalam Al-qur’an ini tidak berarti bahwa hadis atau sunnah itu menguatkan al-
1 Said Aqil Husain Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun tradisi hakiki (Jakarta: Ciputat Perss, 2003), hlm 37
3
qur’an. Namun hadis sangat penting dalam memutuskan masalah-masalah yang
berdapat di dalam al-qur’an.
Diantara masalah-masalah yang ada dalam al-qur’an dan di kemukakan
pula dalam as-sunnah/hadis:
a. Kewajiban beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya ini terdapat dalam surat
al-a’raf ayat 158, dan dalam hadis pun di kemukakan bahwa kita harus
beriman kepada keduanya.
b. Kewajiban melaksanakan ibadah shalat, ini terdapat dalam surat al-baqarah
ayat 43, dan dalam hadis pun di kemukakan kita di tuntut untuk mendirikan
shalat lima waktu.
c. Kewajiban mengeluarkan zakat, ini terdapat dalam surat al-baqarah ayat 110,
dan dalam hadis pun di kemukakan untuk kita wajib mengeluarkan zakat.
d. Kewajiban melaksanakan ibadah puasa, ini terdapat dalam rurat al-baqarah
ayat 183 dan dalam hadispun di kemukakan kepada kita untuk berpuasa di
buat ramadhan.
Hadis juga berfungsi sebagai menurunkan atau menjelaskan dalil-dalil al-
qur’an, dan juga sebagai bayan atau penafsuran yang dapat mengungkapkan
tujuan al-qur’an ada empat macam menetapkan bawa keterangan atau penjelasan
sunnah/hadis terhadap al-qur’an:
1. Bayan tafshil : Bahwa hadis itu menjelaskan atau merinai kemunculan al-
qur’an, kerena al-qur’an bersifat global.
2. Bayan takhsish : Bahwa hadis itu mentafsilkan dan menta’yinkan
(menyatakan) al-qur’an, takhsis dapat di lakukan antara ayat dengan ayat yang
lain.
3. Bayan ta’yin : bahwa hadis itu menentukan mana yang di maksud di antara
dua atau tiga perkara yang mungkin di maksudkan oleh al-qur’an. Dalam al-
qur’an banyak ayat atau lafal memiliki berbagai kemungkinan arti/makna
4. Bayan masakh : bahwa hadis itu menjelaskan mana ayat yang menasakh
(menghapus) dan mana yang di mansukh (dihapus) yang secara lariyah
4
bertentangan bayan ini juga di sebut bayan tabdil atau mengganti suatu hukum
atau menghapuskannya.2
G. Fungsi Al-Qur’an Dalam Ajaran Islam
Al-qur’an sebagai kalam Allah yang mahasuci dan maha benar dan al-
qur’an memiliki fungsi dan tujuan yang sangat agung dan mulia bagi kepentingan
dan kebutuhan hidup manusia,adapun tujuan dan fungsi al-qur’an itu sendiri.
1. Petunjuk : Dengan mempelajari al-qur’an seseorang akan terlepas dari
kebodohan dan kesusahan di dalam mengarungi kehidupan ini.
2. Peringatan : Di turunkannya al-qur’an sebagai peringatan agar manusia
tersandar dari kebodohan kemusyirikan, kerusakan, kemunafikan dan
kekufuran batiniah.
3. Sebagai cahaya : Dengan mempelajari, memahami dan mengamalkan al-
qur’an dengan baik dan benar diri akan memperoleh cahaya ketuhanan yang
masuk kedalam diri dan kehidupan kegelapan kerusuhan kecemasan dan
kekawatiran dalam diri akan lenyap.
4. Sebagai penjelas : Dengan mempelajari memahami dan mengamalkan al-
qur’an dengan baik dan benar diri akan memperoleh penjelasan atau
penerangan yang nyata.3
H. Al-qur’an Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan
Al-qur’an memberikan penghargaan yang amat tinggi terhadap akal, tidak
sedikit ayat al-qur’an yang menganjurkan dan mendorong manusia agar
mempergunakan pikiran dan akalnya, dengan penggunaan akal dan pikiran
tersebut ilmu pengetahuan dapat diperoleh dan dikembangkan dan al-qur’an juga
sangat mendorong manusia agar menuntut ilmu
2 Abuddin Nata, Al-qur’an dan hadis, (Jakarta: PT Raja Grafinso Persada, 2000), hlm 145 3 Hamdan bakran Adz-Dzakiey, Propletic intoligence kecerdasan kenabian, (Yokyakarta:
Islamika, 2004), hlm 136
5
Kata-kata yang dipakai al-qur’an untuk mengambarkan perbuatan berfikir.
Bukan hanya kata aqala tetapi terdapat juga kata-kata lain:
a. Nazara : Melihat secara abstrak, dalam arti berpikir dan merenung
b. Tadabbara : yaitu merenungkan sesuatu yang tersurat dan tersirat dengan ini
manusia akan diantarkan kepada suatu fakta bahwa al-qur’an menambahkan
dimensi baru terhadap studi mengenai yang tersirat dan tersurat.
c. Tafakkara : Yaitu berfikir secara mandalam
d. Faqiha : Yaitu mengerti secara mendalam yakni manusia di tuntut untuk
mempelajari ilmu pengetahuan dari berbagai sumber.
e. Tazakkara : Yaitu mengingat, memperoleh peringatan, mendapat pelajaran
memperhatikan dari mempelajari, semuanya mengandung perbuatan berfikir
dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan.
f. Fahma : Memahami dalam bentuk pemahaman yang mendalam.
g. Aqala : Mengunakan akal/rasio. Akal merupakan bagian integral dari
pengembangan ilmu pengetahuan.4
I. Hukum Islam dan Perkembangan Masyarakat
Hukum Islam adalah hukum Allah yang menciptakan alam semesta ini,
termasuk manusia di dalamnya, ada yang jelas sebagai mana yang tersurat dalam
al-qur’an itu. Hukum yang tersirat dan tersurat inilah yang harus di cari, digali
dan ditemukan oleh manusia yang memenuhi syarat dan penalarannya. Pada
hukum tersurat bersifat hukum dan mengatasi berbagai masalah yang timbul;
sebagai akibat perkembangan zaman. Ilmu dan teknologi yang diciptakan
manusia, maka al-qur’an dan hadits sebagai rujukan dan patokan sebagai sumber
ajaran Islam.
Sumber hukum Islam ada tiga yaitu:
4 Abuddin Nata, Al-Qur’an dan Hadis, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2000), hlm 99
6
a. Al-qur’an
Sumber ajaran pertama dan terutama dalam memuat kaidah-kaidah
fundamental baik mengenai ibadah maupun muamalah.
b. As-sunnah/al-hadist
Sumber ajaran kedua dalam memuat kaidah-kaidah umum dan penjelasan
terinci terutama mengenai ibadah.
c. Ra’yu/alam pikiran
Sumber perkembangan dengan mempergunakan berbagai metode penentuan
garis-garis hukum/sumber aturan untuk di terapkan pada kasus tertentu.5
J. Penutup
Islam adalah agama yang paling sempurna dan diridhai oleh Allah SWT
segala ajaran Islam berlandaskan al-qur’an dan sunnah ini merupakan anugrah
yang tidak ternilai oleh manusia.
Al-qur’an dan sunnah merupakan panutan dan sumber ajaran yang di
laksanakan manusia atau umat manusia atau umat Islam sedunia.
Karma al-qur’an dan hadis jelas tidak dapat di pisahkan dalam
menjalankan ajaran Islam al-qur’an bersifat umum dan global sedangkan hadis
bersifat mubayyan atau penjelas.
Al-qur’an juga merupakan mu’jizat yang masih bisa kita lihat saat ini al-
qur’an juga terjaga dari kesucian dan keasliannya.
Al-qur’an sangat besar perannya dalam agama Islam baik menentukan
hukum-hukum dan juga sebagai sumber pengetahuan.
5 Muhammad Daud Ali, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2004), hlm 124
7