15. bab v hasil dan pembahasan
Post on 26-Jun-2015
120 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penilitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 10 – 13 juli 2010
terhadap 41 orang responden di RW 05 kelurahan Labuh baru barat Kecamatan
Payung sekaki Tahun 2010 diperoleh hasil sebagai berikut:
5.1.1 Analisa univariat
a. Data umum
Tabel 5.1Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat Kecamatan Payung sekaki
Tahun 2010
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 15 orang 36.6 %
Perempuan 26 orang 63.4%
Total 41 orang 100%
Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.1 diatas dapat dilihat dari 41 responden di RW 05 Kelurahan Labuh
baru barat mayoritas adalah perempuan sebanyak 26 orang (63.4%) dan
minoritas laki-laki sebanyak 15 orang (36.6%).
36
Tabel 5.2Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur
di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat Kecamatan Payung sekaki
Tahun 2010
Umur Frekuensi Persentase (%)
18-21 5 orang 12,2 %
22-25 2 orang 4,8 %
26-29 7 orang 17,0 %
30-33 5 orang 12,2 %
34-37 8 orang 19, 5 %
38-41 11 orang 26,8 %
42-45 3 orang 7,3 %
Total 41 orang 100 %Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.2diatas dapat dilihatmayoritas responden di RW 05 Kelurahan
Labuh baru barat berumur pada rentang 38-41 tahun sebanyak 11 orang (26,8%)
dan minoritas berumur 22-25 tahun sebanyak 2 orang (4,8%) dari 41 orang
jumlah sampel.
37
Tabel 5.3Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan
di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat Kecamatan Payung sekaki
Tahun 2010
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SMP 6 orang 14,6 %
SMA 26 orang 63,4 %
Akademi 4 orang 9,8 %
Sarjana 5 orang 12,1 %
Total 41 orang 100 %
Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat mayoritas responden di RW 05 Kelurahan
Labuh baru barat yang berpendidikan SMA sebanyak 26 orang (63,4%) dan
minoritas berpendidikan akademi sebanyak 4 orang (9,8%) dari 41 orang jumlah
sampel.
Tabel 5.4Distribusi frekuensi responden berdasarkan mendapat penyuluhan di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat
Kecamatan Payung sekakiTahun 2010
Mendapat penyuluhan Frekuensi Persentase (%)
Pernah 14 orang 34,1 %
Tidak 27 orang 65,9 %
Total 41 orang 100 %
Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.4 diatas dapat dilihat mayoritas responden di RW 05 Kelurahan
Labuh baru barat yang tidak pernah mendapat penyuluhan tentang penyakit DBD
38
sebanyak 27 orang (65,9%) dan minoritas yang pernah mendapat penyuluhan
sebanyak 14 orang (34,1%) dari 41 orang.
b. Data khusus
Tabel 5.5Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan
masyarakat di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat Kecamatan Payung sekaki
Tahun 2010
Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Baik 23 orang 56,1 %
Cukup 14 orang 34,1 %
Kurang 4 orang 9,8 %
Total 41 orang 100 %
Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat mayoritas responden di RW 05 Kelurahan
Labuh baru barat yang berpengetahuan baik tentang penyakit DBD sebanyak 23
orang (56,1%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (9,8%) dari
41 orang.
Tabel 5.6Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku masyarakat
di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat Kecamatan Payung sekaki
Tahun 2010
Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Positif 15 orang 36,5 %
Negatif 26 orang 63,4 %
Total 41 orang 100 %
39
Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.6 diatas dapat dilihat mayoritas responden di RW 05 Kelurahan
Labuh baru barat yang berperilaku negatif sebanyak 26 orang (63,4%) dan
minoritas berperilaku positif sebanyak 15 orang (36,5%) dari 41 orang.
Tabel 5.7Distribusi frekuensi responden berdasarkan lingkungan
di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat Kecamatan Payung sekaki
Tahun 2010
Kriteria Frekuensi Persentase (%)
Baik 14 rumah 34,1 %
Tidak baik 27 rumah 65,9 %
Total 41 rumah 100 %
Sumber: Hasil pengisian kuesioner
Dari tabel 5.7 diatas dapat dilihat mayoritas lingkungan rumah responden di RW
05 Kelurahan Labuh baru barat yang tidak baik sebanyak 27 rumah (65,9%) dan
minoritas lingkungan rumah yang baik sebanyak 14 rumah (34,1%) dari 41
rumah.
40
5.2 Pembahasan
5.2.1 Analisa univariat
a. Data umum
Berdasarkan uji deskriptifstatistik dari hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap 41 orang responden dapat diketahui bahwa mayoritas
adalah perempuan sebanyak 26 orang (36,6%) dan minoritas laki-laki
sebanyak 15 orang (63,4%) dengan mayoritas berumur pada rentang 38-41
tahun sebanyak 11 orang (26,8%). Teori ini sesuaimenurut Local Gender
Ahli (LGA) yaiturasa ingin tahu dan peduli terhadap kesehatan lebih
dominan dimiliki oleh perempuan dibandingkan laki-laki. (Arifa S.
Permana, 2009).Perempuan lebih banyak memiliki waktu untuk berada
dirumah dibandingkan laki-laki karena laki-laki waktunya lebih banyak
digunakan untuk mencari nafkah keleuarga.
Tingkat pendidikan responden cukup baik yaitu berpendidikan
SMA sebanyak 26 orang (63,4%), SMP 6 orang (14,6%), Sarjana 5 orang
(12,1%) dan Akademi sebanyak 4 orang (9,8).Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin banyak ilmu pengetahuan dan
informasi yang diperoleh.Menurut instruksi presiden No.15 tahun 1974,
pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan
mengembangkan kemampuan manusia baik jasmani maupun rohani, yang
berlangsung seumur hidup.
41
Kemudian dari hasil deskriptif statistic menunjukkan bahwa
dari 41 responden yang pernah mendapat penyuluhan tentang penyakit
DBD hanya 14 orang (34,1%) sedangkan yang tidak pernah mendapat
penyuluhan sebanyak 27 orang (65,9%). Dari hasil wawancara kurangnya
partisipasi masyarakat karena bebarapa faktor seperti kesibukan mengurus
rumah tangga, bekerja dan kurangnya informasi yang diperoleh dari
pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan penyuluhan.
b. Data khusus
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 41
responden di RW 05 Kelurahan Labuh baru barat dapat diketahui bahwa
pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat dengan kriteria baik sebanyak
23 orang ( 56,1%), selanjutnya kriteria cukup sebanyak 14 orang (34,1%)
dan kriteria kurang sebanyak 4 orang (9,8%). Mayoritas responden
berpendidikan SMA sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang akan
mempengaruhi pengetahuan yang cukup baiktentang penyakit DBD
(Notoadmodjo, 2007). Menurut teori Tjitarsa (1992), mengatakan bahwa
tingkat pemahaman seseorang terhadap kesehatan berhubungan dengan
tingkat pengetahuan seseorang terhadap kesehatan. Seseorang yang
memiliki tingkat pengetahuan yang luas maka tingkat pemahamannya
akan kesehatan juga akan tinggi. Hal ini diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari yang selalu mengutamakan nilai-nilai kesehatan. Sedangkan
seseorang yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang akan selalu
mengalami gangguan kesehatan. Dari hasil penelitian tersebut ternyata 42
pengetahuan yang baik di RW 05 Kelurahan Labuh Baru Barat tidak
mempengaruhi terhadap tingginya angka kejadian penyakit Demam
berdarah.
Kemudian hasil deskriptik statistic menunjukkan kriteria perilaku
terhadap 41 responden mayoritas sebanyak 25 orang (61%) berperilaku
negatif yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh program
pencegahan penyakit DBD (P2 DBD). Kemudian kriteria berperilaku
positif sebanyak 16 orang (39%) dalam pencegahan penyakit DBD. Bila
dihubungkan dengan variable pengetahuan diperoleh mayoritas
pendidikannya adalah SMA yang tergolong pendidikan menengah. Hal ini
disebabkan apa yang sudah diketahui belum tentu dilaksanakan untuk
diterapkan.Dari hasil penelitian tersebut dapat dilihat perilaku yang tidak
sehatdapat mempengaruhi terhadap tingginya angka kejadian penyakit
Demam berdarah. Menurut Dinkes terjadinya penyakit-penyakit DBD
disebabkan lingkungan yang buruk dan perilaku yang tidak sehat seperti
membuang sampah sembarangan dan membiarkan air tergenang.
Keadaan lingkungan setelah dilakukan observasi dan wawancara
terhadap 41 responden dapat dilihat mayoritas lingkungan di RW 05
Kelurahan Labuh baru barat adalah tidak baik pada 27 rumah ( 65,9%) dari
hasil pengamatan dan wawancara. Dari hasil wawancara terhadap 41
responden Lingkungan RW 05 kelurahan Labuh baru barat dapat dikatakan
masih jarang untuk melakukan gotong royong. Sehingga dari hasil
43
pengamatan dapat dilihat masih terdapat selokan yang tersumbat dan
airnya tidak mengalir. Kemudian tanah di wilayah RW 05 Kelurahan
Labuh baru barat termasuk daratan rendah, hal ini sering mengakibatkan
air tergenang. Selain itu dibeberapa rumah warga dan sekitarnya masih
terdapat tempat pembuangan sampah yang sembarangan, masalah ini dapat
menyebabkan nyamuk aedes aegypty yang menjadi sumber penyakit DBD
dapat tumbuh dan berkembang biak dengnan sempurna. Dari hasi
penelitian terhadap lingkungan, ternyata dari lingkungan yang tidak baik
dapat mempengaruhi tingginya angka kejadi penyakit Demam berdarah di
RW 05 Kelurahan Labuh baru barat.
44
top related