bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2010-1-00798-ka...
Post on 22-Feb-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar atau Umum
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Schwalbe (2009, p47), “Sistems are sets of interacting
components working within an environment to fulfill some purpose.”,
diterjemahkan menjadi, sistem adalah seperangkat kerja komponen yang saling
berinteraksi dalam suatu lingkungan untuk memenuhi beberapa tujuan.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2007, p34), sistem dapat didefinisikan
sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
Menurut Romney dan Steinbart (2006, p4), “Sistems is a set of two or
more interrelated components that interact to archieve a goal”, bila diartikan
menjadi, Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Menurut O’Brien (2005, p8), “A sistem is a group of interrelated
components working together toward a common goal by accepting inputs and
producing outputs in organized transformation process.”, bila diterjemahkan
menjadi Sebuah sistem adalah sekelompok komponen yang saling bekerja
bersama untuk tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output
dalam proses transformasi yang terorganisir.
Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang
saling terhubung dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
7
Dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang
saling terhubung dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut Rainer dan Turban (2008, p6), “Information refers to data that
have been organized so that they have meaning and value to the recipient”, bila
diartikan menjadi, Informasi mengacu pada data yang sudah terorganisir
sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima.
Menurut Jogiyanto (2007, p36), Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Informasi harus didukung
oleh 3 pilar, sebagai berikut :
1) Tepat kepada orangnya (Relevance).
2) Tepat waktu (Timeliness).
3) Akurat (Accurate).
Menurut Simon Bennett (2006, p15), “Information is conveyed by
messages and has meaning”, bila diterjemahkan menjadi Informasi yang
disampaikan oleh pesan dan memiliki makna.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah di
proses menjadi suatu lebih bermanfaat bagi penggunanya terutama dalam
pengambilan keputusan.
8
2.1.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p7), ”Information sistem can be any organized
combination of people, hardware, software, communicatiopn networks, and data
resources that collects, transforms, and disseminates information in an
organization.” Bila diterjemahkan menjadi Sistem Informasi dapat merupakan
kombinasi teratur apapun dari orang – orang, hardware, software, jaringan
komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Dapat ditarik kesimpulan Sistem Informasi adalah suatu perangkat
dimana melibatkan user untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan
informasi suatu perusahaan.
2.1.3.1 Fungsi Sistem Informasi
Fungsi dari sistem informasi menurut O’Brien (2005, p26), Setiap
sistem pasti mempunyai fungsi – fungsi tersendiri, berikut fungsi dari Sistem
Informasi :
1. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan
bisnis seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional,
pemasaran dan manajemen SDM.
2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral
pegawai serta layanan dan kepuasan pelanggan.
9
3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer
dan praktisi bisnis.
4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar
global.
5. Peluang berkarir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan
pria dan wanita.
6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur dan kemampuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
2.1.3.2 Tujuan Sistem Informasi
Tujuan sistem informasi menurut Hall (2001, p18), dibedakan atas
tiga tujuan umum yang bagi semua sistem yaitu :
1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen. Kepengurusan yang
merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya
perusahaan secara benar.
2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem informasi
memberikan para manajer, informasi yang mereka perlukan untuk
melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
3) Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari. Sistem
informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk
membantu mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.
10
2.1.3.3 Komponen Sistem Informasi
Menurut Mulyadi (2001, 12), komponen utama sistem utama, yaitu:
a. Blok Masukan (Input) : Digunakan untuk menangkap dan memasukkan
data tersebut ke dalam sistem..
b. Blok Model (Model Blok) : Blok model terdiri dari logika mathematical
model yang mengolah masukkan dan data yang disimpan
c. Blok Keluaran (Output Blok): Produk suatu sistem informasi adalah
keluaran yang barupa informasi, baik pemakai intern maupun pemakai
luar organisasi.
d. Blok Teknologi (Techology Blok) : Teknologi ini menangkap,
memasukkan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data
e. Blok Basis Data (Database Blok) : Basis data merupakan tempat untuk
menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan secara fisik /
logis.
f. Blok Pengendalian (Control Book) : Semua sistem informasi harus
dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, api
kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan penggelapan
ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang dibayar untuk melakukan
awal bekerja.
11
2.1.3.4 Jenis – Jenis Sistem Informasi
Jenis – jenis sistem informasi menurut O’Brien (2005, p22) yaitu :
a) Operation Support Sistem. Produce a variety of information products
for internal and external use.
b) Management Support Sistems. Providing information and support for a
decision making by all types of managers and business professionals is a
complex task.
c) Expert Sistems. Provide expert advice for operational chores like
equipment diagnostics, or managerial decisions such as loan
portfolio management.
d) Knowledge Management Sistems. Knowledge based information sistems
that support the creation, organization, and dissemination of business
knowledge to employees and manager throughout a company.
e) Functional Business Sistems. Information sistems that focus on
operational and managerial application in support of basic business
function such as accounting or marketing.
f) Strategic Information Sistem. Apply information technology to a firm’s
products, Services, or business process to help it gain a strategic
advantage over its competitors.
g) Cross Functional Informational Sistems. Provide a variety of function.
12
Bila diterjemahkan menjadi :
a) Sistem Operasi Pendukung. Menghasilkan berbagai informasi produk
untuk penggunaan internal dan eksternal.
b) Sistem Infomasi Manajemen. Memberikan informasi dan dukungan
untuk pengambilan keputusan oleh semua jenis bisnis manajer dan
profesional adalah tugas yang cukup rumit.
c) Sistem Pakar. Menyediakan saran ahli untuk tugas-tugas operasional
seperti peralatan diagnostik, atau keputusan manajerial seperti
manajemen portofolio kredit.
d) Sistem Pengetahuan Manajemen. Sistem informasi berbasis
pengetahuan yang mendukung penciptaan, organisasi, dan penyebaran
pengetahuan bisnis kepada karyawan dan manajer diseluruh
perusahaan.
e) Sistem Fungsi Bisnis. Sistem informasi yang berfokus pada aplikasi
operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis dasar
seperti akuntansi atau pemasaran.
f) Sistem Informasi Strategis. Menerapkan teknologi informasi untuk
perusahaan produk, layanan, atau proses bisnis untuk membantu
memperoleh keuntungan strategis dari para pesaingnya.
g) Sistem Informasi Multifungsi. Menyediakan berbagai fungsi.
13
2.1.4 Pengertian Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2005, p129), analisis sistem dapat didefinisikan
sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-
bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasinya dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-
hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Jadi analisis sistem merupakan proses mengamati sistem yang sedang
berjalan pada suatu perusahaan atau organisasi yang bertujuan untuk
menemukan masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yang
kemudian memberikan solusi untuk permasalahan tersebut.
2.1.4.1 Langkah-langkah Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2005, p130), langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan dalam analisis sistem sebagai berikut :
a) Identify yaitu, mengidentifikasi masalah
b) Understand yaitu, memahami kerja dari sistem yang telah ada
c) Analyze yaitu, menganalisis sistem
d) Report yaitu, membuat hasil laporan analisis
14
2.1.5 Pengertian Perancangan
Menurut Mulyadi (2001.h51) mengatakan bahwa desain adalah proses
penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternative rancangan
system informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk
dipertimbangkan.
2.1.6 Pengertian Rancangan Sistem
Menurut Mulyadi (2001, p51), proses penerjemahan kebutuhan pemakai
informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada
pemakai informasi untuk dipertimbangkan.
Menurut www.en.wikipedia.org/wiki/Sistems_design, “Sistems design is
the process or art of defining the architecture, components, modules, interfaces,
and data for a sistem to satisfy specified requirements.”, yang berarti desain
sistem adalah proses atau mendefinisikan seni arsitektur, komponen, modul,
antarmuka, dan data untuk suatu sistem untuk memenuhi persyaratan tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses untuk
membentuk desain dari sistem yang ada, mulai dari komponen, modul, interface,
dan data suatu sistem yang akan digunakan.
2.1.6.1 Langkah-langkah Perancangan Sistem
Menurut Mulyadi (2001, p51), langkah-langkah dalam desain sistem
ada 5, yaitu:
15
1) Desain sistem secara garis besar.
2) Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar.
3) Evaluasi sistem.
4) Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
5) Desain sistem secara rinci.
6) Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci.
2.1.7 Proses Bisnis
Menurut www.id.wikipedia.org/wiki/Business_process, Proses bisnis
adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu
masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses
yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk
mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya
melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan
aktivitas atau kegiatan.
Karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis
adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta
keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai
waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
16
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan
nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus
terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup
beberapa fungsi.
2.1.8 Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah
suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari
saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap
orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu
sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
17
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan
bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
(Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas)
2.1.8.1 Keuntungan PT
Keuntungan utama membentuk perusahaan berbentuk PT adalah :
1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham sebuah
perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang p
erusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang "terbatas" tidak dapat
melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya
ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang
beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk
perdagangan di saham perusahaan.
2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati masa
hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan
stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih
besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset
perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran.
18
Kelebihan ini juga sangat penting dalam periode pertengahan, ketika
tanah disumbangkan kepada Gereja (sebuah perusahaan) yang tidak akan
mengumpulkan biaya feudal yang seorang tuan tanah dapat mengklaim
ketika pemilik tanah meninggal. Untuk hal ini, lihat Statute of Mortmain.
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan
pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk
melakukan ekspansi. Dan dengan menempatkan orang yang tepat,
efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan
antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok
dan fungsi masing-masing. (Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/Perse
roan_terbatas)
2.1.8.2 Kekurangan PT
Adapun kekurangan dalam membuat badan usaha berbentuk PT,
yaitu Kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT
tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan
akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya
perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Belum
lagi kerumitan dan kendala yang terjadi dalam tingkat personel. Hubungan
antar perorangan juga lebih formal dan berkesan kaku. (Sumber =
http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas)
19
2.1.8.3 Jenis-Jenis PT
Berikut merupakan jenis-jenis dari PT, sebagai berikut :
1. PT Tertutup
PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham perusahaannya hanya
bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak
menerima pemodal dari luar secara sembarangan. Umumnya jenis PT ini
adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di kertasnya sudah
tertulis nama pemilik saham yang tidak mudah untuk
dipindahtangankan ke orang atau pihak lain.
2. PT Terbuka
PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan tersebut
boleh dibeli dan dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali sehingga
sangat mudah untuk diperjual belikan ke masyarakat. Pada umumnya
saham PT terbuka kepemilikannya atas unjuk, bukan atas nama sehingga
tak sulit menjual maupun membeli saham PT terbuka tersebut.
3. PT Domestik
PT domestik adalah PT yang berdiri dan menjalankan kegiatan
operasional di dalam negeri sesuai aturan yang berlaku di wilayah
Republik Indonesia.
4. PT Asing
PT asing adalah PT yang didirikan di negara lain dengan aturan dan
hukum yang berlaku di negara tempat PT itu didirikan. Namun
20
pemerintah telah menetapkan bahwa setiap perusahaan atau pemodal
asing yang ingin berbisnis dan beroperasi di dalam negri berbentuk PT
yang taat dan tunduk terhadap aturan dan hukum yang ada di Indonesia.
5. PT Perseorangan
PT perseorangan adalah PT yang saham yang telah dikeluarkan hanya
dimiliki oleh satu orang saja. Orang yang menguasai saham
tersebut juga bertindak atau menjabat sebagai direktur di perusahaan
tersebut. Dengan begitu otomatis orang itu akan akan memilik kekuasaan
tunggal, yaitu menguasai wewenang direktur dan juga RUPS / rapat
umum pemegang saham.
6. PT Umum / Publik
PT Publik adalah PT yang kepemilikan saham bebas oleh siapa saja dan
juga terdaftar di bursa efek.
(Sumber = http://organisasi.org/jenis_macam_perseroan_terbatas_pt_yang_
ada_di_indonesia_pt_tertutup_terbuka_domestik_asing_perseorangan_dan_pu
blik)
2.1.9 Pengertian Database
Menurut Connoly (2002, p14), “Database is a shared collection of
logically related data, and a description of this data, designed to meet the
information needs of an organization.”, bila diartikan database adalah koleksi
21
bersama secara logis data terkait, dan deskripsi dari data ini, yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.
Menurut Jones & Rama (2006, p156) “A database is collection of related
data.”, jika diartikan menjadi database adalah kumpulan data yang saling
terkait.
Jadi dapat disimpulkan database merupakan suatu komponen yang
didalamnya terdiri atas kumpulan data yang tersusun secara terstruktur.
2.1.9.1 Pengertian Rancangan Database
Menurut Connoly (2002, p279), ”Database design is process of
creating a design for a database that will support the enterprise’s operations
and objective.” diartikan menjadi desain database proses penciptaan desain
database yang akan mendukung operasi perusahaan dan objektif.
Menurut www.en.wikipedia.org/wiki/Database_design, ”Database
design is the process of producing a detailed data model of a database. This
logical data model contains all the needed logical and physical design choices
and physical storage parameters needed to generate a design in a Data
Definition Language, which can then be used to create a database. A fully
attributed data model contains detailed attributes for each entity.”, bila
diterjemahkan menjadi desain database adalah proses menghasilkan model
data rinci database. Model data logis ini berisi semua yang diperlukan logis
22
dan pilihan desain fisik dan parameter penyimpanan fisik yang diperlukan
untuk menghasilkan desain dalam Data Definition Language, yang kemudian
dapat digunakan untuk membuat sebuah database. Sebuah model data
dikaitkan sepenuhnya berisi rincian atribut untuk setiap entitas.
Menurut www.tavipia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5426
/ERD.pdf, “Perancangan database adalah proses untuk menentukan isi dan
pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung keputusan berbagai
rancangan sistem.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan database adalah suatu
model data yang didesain terstruktur untuk penyimpanan data yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
2.1.9.2 Pengertian SQL
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang
dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini
secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen
basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada
mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
23
2.1.9.2.1 Bahasa Dasar SQL
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data
Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML).
Implementasi DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis
data (SMBD), namun secara umum implementasi tiap bahasa ini
memiliki bentuk standar yang ditetapkan ANSI. Artikel ini akan
menggunakan bentuk paling umum yang dapat digunakan pada
kebanyakan SMBD. Pengertian 2 bahasa tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Data Definition Language.
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta
menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam
basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara
umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat
objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk
mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus
objek. DDL biasanya digunakan oleh administrator basis data
dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data. Contoh penggunaan
CREATE adalah sebagai berikut :
CREATE TABLE user
(
24
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME
);
b. Data Manipulation Language.
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu
tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
a) SELECT untuk menampilkan data
SELECT *
FROM user
WHERE total_transaksi = 0
b) INSERT untuk menambahkan data baru
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD)
VALUES ('test', 'alamat', 'pass');
c) UPDATE untuk mengubah data yang sudah ada
UPDATE Msuser set password="123456" where
username="abc"
d) DELETE untuk menghapus data
25
DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';
(Sumber = http://id.wikipedia.org/wiki/SQL)
2.1.10 Pengertian Visual Basic.NET
Visual Basic.NET merupakan generasi terbaru dari Visual Basic.
Pengembang akan senang untuk dicatat bahwa fitur baru termasuk warisan,
metode overloading, terstruktur pengecualian penanganan, dan banyak lagi.
Kemampuan ini membuatnya lebih mudah daripada sebelumnya untuk
menciptakan. NET aplikasi, termasuk aplikasi Windows, layanan web, dan
aplikasi web. Pasal-pasal dalam bagian ini memberikan semua tips yang Anda
butuhkan untuk bekerja kecerdasan bahasa berguna ini. (Sumber =
http://www.devarticles.com/c/b/VB.Net/)
2.1.10.1 Sejarah Perkembangan Visual Basic
Berikut perjalanan Visual Basic (VB 1.0 sampai VB 10) :
1) Proyek “Thunder” dirintis
2) Visual Basic 1.0 (May 1991) di rilis untuk windows pada
Comdex/Windows Wordltrade yg dipertunjukan di Atlanta, Georgia
3) Visual Basic 1.0 untuk DOS dirilis pada bulan September 1992. Bahasa
ini tidak kompatibel dengan Visual Basic For Windows. VB 1.0 for DOS
ini pada kenyataaanya merupakan versi kelanjutan dari compiler BASIC,
QuickBasic dan BASIC Professional Development Sistem
26
4) Visual Basic 2.0 dirilis pada November 1992, Cakupan pemrogramannya
cukup mudah untuk digunakan dan kecepatannya juga telah di
modifikasi. Khususnya pada Form yg menjadikan object dapat dibuat
secara seketika, serta konsep dasar dari Class modul yg berikutnya di
implementasikan pada VB 4
5) Visual Basic 3.0 dirilis pada musim panas 1993 dan dibagi menjadi
versi standard dan profesional. VB 3 memasukan Versi 1.1 dari Microsoft
Jet Database Engine yg dapat membaca serta menulis database Jet (atau
Access) 1.x
6) Visual Basic 4.0 (Agustus 1995) merupakan versi pertama yg dapat
membuat windows program 32 bit sebaik versi 16 bit nya. VB 4 juga
memperkenalkan kemampuan untuk menulis non-GUI class pada Visual
Basic
7) Visual Basic 5.0 (February 1997), Microsoft merilis secara eksklusif
Visual basic untuk versi windows 32 bit . Programmer yg menulis
programnya pada versi 16 bit dapat dengan mudah melakukan import
programnya dari VB4 ke VB5. dan juga sebaliknya, program VB5 dapat
diimport menjadi VB4. VB5 memperkenalkan kemampuan untuk
membuat User Control.
8) Visual Basic 6.0 (pertengahan 1998) memperbaiki beberapa cakupan,
temasuk kemapuannya untuk membuat Aplikasi Web-based. Visual Basic
6 di jadwalkan akan memasuki Microsoft “fasa non Supported” dimulai
pada maret 2008
27
9) Visual Basic.NET (VB 7), dirilis pada tahun 2002, Beberapa yang
mencoba pada versi pertama .NET ini mengemukakan bahwa bahasa ini
sangat powerful tapi bahasa yg digunakan sangat berbeda dengan bahasa
sebelumnya, dengan kekurangan diberbagai area, termasuk runtime-nya
yang 10 kali lebih besar dari paket runtime VB6 serta peningkatan
penggunan memory.
10) Visual Basic.NET 2003 (VB 7.1) dirilis dengan menggunakan NET
framework versi 1.1.
11) Visual Basic 2005 (VB 8.0) merupakan iterasi selanjutnya dari Visual
Basic.NET. dan Microsoft memutuskan untuk menghilangkan kata kata
.NET pada judulnya. Pada Rilis ini, Microsoft memasukan beberapa fitur
baru, diantaranya:
a) Edit and Continue, mungkin inilah kekurangan fitur terbesar dari
VB.NET. pada VB 2005 ini kita diperbolehkan melakukan
perubahan kode pada saat program sedang dijalankan
b) Perbaikan pada Konversi dari VB ke VB NET12 Visual
Basic.NET 2003 (VB 7.1), dirilis dengan menggunakan NET
framework versi 1.1
12) IsNot Patent, merupakan salah satu fitur dari Visual Basic 2005
merupakan konversi If Not X Is Y menjadi If X IsNot Y
13) Visual Basic 2005 Express, merupakan bagian dari Produk Visual Studio.
Microsoft membuat Visual Studio 2005 Express edition untuk pemula
28
dan yg gemar dengan VB, salah satu produknya adalah Visual Basic 2005
Express yg merupakan produk gratis dari Microsoft
14) Visual Basic “Orcas” (VB 9.0), dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2007
dan dibangung diatas .NET 3.5. Pada rilis ini, Microsoft menambahkan
beberapa fitur, diantaranya :
1. True Tenary operator, yaitu fungsi If(boolean,value, value) yg
digunakan untuk menggantikan fungsi IIF
2. LINQ Support
3. Ekspresi Lambda
4. XML Literals
5. Nullable types
6. Type Inference
15) Visual Basic ‘VBx’ (VB 10.0), Visual Basic 10, yang juga dkenal dengan
nama VBx, akan menawarkan dukungan untuk Dynamic Language
Runtime. VB 10 direncanakan akan menjadi bagian dari silver light 1.1
(Sumber = http://pondokindah.wordpress.com/2007/06/29 sejarah-visual-
basic-dulu-sekarang-akan-datang/)
29
2.1.11 Pengertian Queries
Menurut Jones & Rama (2006, p201), “A request for information to
database.”, bila diartikan menjadi suatu permintaan informasi ke database.
Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Query_language, “Query
languages are computer languages used to make queries into databases and
information sistems.”, bila diterjemahkan menjadi query adalah bahasa
komputer yang digunakan untuk membuat query ke dalam database dan sistem
informasi.
Bila disimpulkan menjadi bahasa komputer yang berfungsi sebagai
jembatan untuk menghubungkan ke database.
2.1.12 Pengertian UML
Menurut Jones & Rama (2006, p60), “Unified Modeling Language
(UML) a language used for specifying, visualizing, constructing, and
documenting and information sistem.”, diartikan menjadi Unified Modeling
language (UML) bahasa yang digunakan untuk menentukan, visualisasi,
membangun, mendokumentasikan dan sistem informasi.
30
2.1.13 Pengertian Activity Diagram
Menurut Simon Bennett (2006, p648), “Activity diagram a diagram that
shows activities and actions to describe workflow.” Jika diterjemahkan menjadi
Activity diagram menunjukkan kegiatan dan tindakan untuk menggambarkan
alur kerja.
2.1.13.1 Overview Activity Diagram
Menurut Jones & Rama, (2006, p61), ”Overview Diagram present
a high-level view of the business process by documenting the key events, the
sequence of these events, and the information flows among these event.”, bila
diartikan menjadi overview diagram yang mempresentasikan sudut pandang
tingkat tinggi proses bisnis secara umum, dengan mendokumentasikan event,
urutan dari event dan arus informasi yang mengalir antara event yang satu
dengan event yang lainnya.
2.1.13.2 Detailed Activity Diagram
Menurut Jones & Rama, (2006, p61), ”Detailed diagram is
similiar to a map a city or town. It provides a more detailed representation
of the activities associated with one or two event shown on the overview
diagram.” bila diterjemahkan menjadi diagram ini mempresentasikan
aktifitas – aktifitas yang berhubungan dengan event yang ditunjukan pada
overview activity diagram.
31
2.1.14 Pengertian Workflow
Menurut Jones & Rama, (2006, p87), ”Workflow table is a two column
table that identifies the actors and actions in a process.”, bila diartikan menjadi
Workflow adalah dua tabel kolom yang mengidentifikasi para pelaku dan
tindakan dalam proses.
2.1.15 Pengertian Event
Menurut Jones & Rama (2006, p18), ”Event is part of a business
process. Typical events in a business process include agreements with customers
/ suppliers / employees for good and Services, receiving and providing goods
and Service, recognizing claims, and paying or receiving cash.”, diterjemahkan
menjadi event merupakan bagian dari proses bisnis. Peristiwa dalam proses
bisnis ini meliputi perjanjian dengan pelanggan / pemasok / karyawan untuk
kebaikan dan jasa, menerima dan menyediakan barang dan jasa, mengenali
klaim, dan membayar atau menerima uang tunai.
2.1.16 Usecase Diagram
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan hubungan dengan usecase
diagram, menurut Simon Bennett (2006) :
32
2.1.16.1 Pengertian Usecase
”Usecases are description of the functionality of the sistem from the
user’s perspective.”, artinya adalah Usecases adalah gambaran fungsionalitas
dari sistem dari perspektif pengguna (p145).
Sedangkan menurut Jones & Rama (2006, p267), Use case is a
sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with the sistem
for particular purpose.”, diterjemahkan menjadi use case adalah urutan
langkah-langkah yang terjadi ketika seorang "aktor" berinteraksi dengan
sistem untuk tujuan tertentu.
Jika disimpulkan pengertian usecase terserbut dapat menjadi event
atau kegiatan yang dilakukan oleh actor.
2.1.16.2 Pengertian Usecase Diagram
“Use case diagrams are used to show the functionality that the
sistem will provide and to show which users will communicate with the sistem
in some way to use that functionality”, yang berarti Use case diagram
digunakan untuk menunjukkan fungsi bahwa sistem akan menyediakan dan
untuk menunjukkan mana pengguna akan berkomunikasi dengan sistem dalam
beberapa cara untuk menggunakan fungsi (p145).
Menurut Jones & Rama (2006, p267) “Usecase Diagram is a
graphical presentation that can provide a list of use cases that occur in an
33
application.”, dapat diartikan menjadi usecase Diagram adalah presentasi
grafis yang dapat memberikan daftar menggunakan kasus-kasus yang terjadi
dalam aplikasi.
Bila disimpulkan menjadi suatu gambaran yang menggambarkan
fungsi dari setiap pengguna yang terkait.
2.1.16.3 Pengertian Actor
”Actor represent the roles that people, other sistems or devices take
on when communicating with the particular use cases in the sistem.”, yang
berarti Aktor yang mewakili peran orang-orang, sistem atau perangkat lain
yang mengambil ketika berkomunikasi dengan menggunakan kasus-kasus
tertentu dalam sistem (p146).
2.1.17 Pengertian Class Diagram
Menurut Jones & Rama (2006, p158), “A diagram that can be used to
document tables in an AIS, relationships between tables, and attributes of
tables.”, jika diartikan menjadi sebuah diagram yang dapat digunakan untuk
dokumen tabel dalam SIA, hubungan antara tabel, dan atribut dari table.
34
Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/Class_diagram, “a class diagram
in the Unified Modeling Language (UML) is a type of static structure diagram
that describes the structure of a sistem by showing the sistem's classes, their
attributes, and the relationships between the classes.”, bila diartikan menjadi
sebuah kelas diagram dalam Unified Modeling Language (UML) adalah jenis
struktur statis diagram yang menggambarkan struktur sebuah sistem dengan
menunjukkan sistem kelas, atribut mereka, dan hubungan antara kelas-kelas.
Jika disimpulkan suatu diagram yang didalamnya terdapat kelas, atribut
dan behavior, dimana diagram tersebut berfungsi untuk mewakili suatu objek
yang ada.
2.1.18 Pengertian Navigation Diagram
Menurut http://www.opfro.org/index.html?Components/WorkProducts/
DiagramSet/Architecture/NavigationDiagram/NavigationDiagram.html~Content
s, “A navigation diagram (a.k.a., site map) is a low-level architecture diagram
work product that documents how to navigate around the presentation
components of an application.”, diartikan menjadi sebuah navigasi diagram
(alias, peta situs) adalah tingkat rendah diagram arsitektur produk kerja yang
dokumen cara bernavigasi di seluruh komponen-komponen presentasi dari
sebuah aplikasi.
35
2.1.19 Pengertian Design Interface
Menurut http://en.wikipedia.org/wiki/User_interface_design, “User
interface design or user interface engineering is the design of computers,
appliances, machines, mobile communication devices, software applications,
and websites with the focus on the user's experience and interaction.Interface
design is involved in a wide range of projects from computer sistems, to cars, to
commercial planes; all of these projects involve much of the same basic human
interaction yet also require some unique skills and knowledge.”, bila diartikan
menjadi desain user interface atau antarmuka pengguna adalah desain teknik
komputer, alat-alat, mesin, perangkat komunikasi selular, perangkat lunak
aplikasi, dan situs web dengan fokus pada pengalaman pengguna dan interaksi.
Desain interface terlibat dalam berbagai proyek dari sistem komputer, untuk
mobil, pesawat komersial; semua proyek-proyek ini melibatkan banyak dasar
yang sama interaksi manusia namun juga membutuhkan beberapa keterampilan
dan pengetahuan yang unik.
2.1.20 Pengertian Formulir
Menurut Jones & Rama (2006, p261), “Form is a formatted document
containing blank fields that users can fill in with data.”, dapat diartikan bahwa
formulir adalah dokumen yang berisi field-field kosong yang dimana user dapat
mengisinya dengan data.
36
Menurut Mulyadi (2001, p75), formulir adalah secarik kertas yang
memiliki ruang untuk diisi.
Jika disimpulkan menjadi formulir merupakan dokumen untuk pengisian
data.
2.1.20.1 Jenis-jenis Formulir
Menurut Jones & Rama (2006, p262) jenis-jenis formulir antara
lain:
1. Single-Record Entry Form
A form used to enter of modify a single record in a single table
2. Tabular-Entry Form
A form with a spreadsheet-like design that is useful for adding more
than one record to a single table
3. Multi-Table Entry Form
A form that is used to enter or modify records in two or more related
tables.
Bila diterjemahkan menjadi :
1. Suatu bentuk yang digunakan untuk memasukkan dari memodifikasi
satu catatan data dalam satu tabel
37
2. Suatu bentuk dengan spreadsheet seperti desain yang berguna untuk
menambahkan lebih dari satu record pada satu tabel
3. Suatu bentuk yang digunakan untuk memasukkan atau memodifikasi
catatan dalam dua atau lebih tabel yang terkait.
2.1.20.2 Manfaat Formulir
Menurut Mulyadi (2006, p78), dalam perusahaan formulir
bermanfaat untuk :
1. Menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan.
2. Merekam data transaksi bisnis perusahaan.
3. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua
kejadian dalam bentuk tulisan
4. Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain di dalam
organisasi yang sama atau ke organisasi lain.
2.1.20.3 Elemen Penting Formulir
Menurut Jones & Rama (2006, p268), ada 5 elemen penting yang
harus ada, yaitu :
a) Attributes Recorded in Tables. Attributes recorded in tables are
indicated in the documentation template.
38
b) Attributes Displayed from Tables. Additional attributes may be
displayed from other tables to help the other entry clerk.
c) Calculated Fields. Forms may also include fields calculated from the
data in tables
d) Foreign Keys. A final issue to consider as you develop the form
template relates to foreign key.
e) Queries. In Microsoft Access, the main form and subform are each
designed to capture information in a table or query.
Bila diartikan menjadi :
a) Atribut dicatat dalam tabel. Atribut dicatat dalam tabel ditunjukkan
dalam dokumentasi template.
b) Atribut ditampilkan dari Tabel. Atribut tambahan dapat ditampilkan
dari tabel lain untuk membantu petugas entri lain.
c) Calculated Fields. Formulir juga dapat mencakup bidang-bidang yang
dihitung dari data dalam tabel
d) Foreign Key. Sebuah edisi terakhir yang perlu dipertimbangkan saat
Anda mengembangkan bentuk template yang berhubungan dengan
foreign key.
e) Query. Dalam Microsoft Access, bentuk utama dan Subform masing-
masing
39
2.1.21 Pengertian Rancangan Layar
Menurut Jones dan Rama (2006, p271), ”Form interface elements are
objects on forms used for entering information or performing actions.” yang
berarti elemen rancangan laporan atau form merupakan bentuk benda-benda di
formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan
tindakan.
2.1.21.1 Elemen Rancangan Layar
Rancangan layar meliputi :
a) Text Boxes. Text boxes are spaces on a form that are used to enter
information that is added to a table or to display information that is read
from a table.
b) Labels. Labels help the user understand what information needs to be
entered.
c) Look-Up Features. A look-up features is frequently added to next boxes
that are used for entering foreign keys.
d) Command Buttons. Command buttons are used to perform an action.
e) Radio Buttons. Radio buttons allow users to select one of a set of option.
f) Check Boxes. Check boxes are similiar to radio buttons, but more that
one option can be selected.
40
Bila elemen-elemen tersebut diterjemahkan menjadi:
a) Text Boxes. Text boxes pada formulir yang digunakan untuk
memasukkan informasi yang ditambahkan ke sebuah tabel atau untuk
menampilkan informasi yang dibaca dari sebuah tabel.
b) Label. Label membantu pengguna mengerti informasi apa yang perlu
dimasukkan.
c) Look-Up Fitur. Look-up fitur sering ditambahkan ke box berikutnya yang
digunakan untuk memasukkan kunci asing.
d) Command Buttons. Command buttons digunakan untuk melakukan
tindakan atau perintah.
e) Radio Buttons. Radio buttons memungkinkan pengguna untuk memilih
salah satu dari serangkaian pilihan.
f) Check Boxes. Check boxes hampir sama dengan radio buttons, tetapi
lebih dari satu pilihan yang dapat dipilih.
2.2 Pengertian Project Monitoring
2.2.1 Pengertian Project
Menurut Schwalbe (2007, p5), “A project is a temporary endeavor
undertaken to create a unique product, Service, or result.”, bila diartikan
menjadi, proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan
suatu produk atau layanan yang unik.
41
Menurut www.en.wikipedia.org/wiki/Project “A project in business and
science is a collaborative enterprise, frequently involving research or design,
that is carefully planned to achieve a particular aim.”, jika diterjemahkan
menjadi sebuah proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan adalah sebuah
kolaborasi dalam perusahaan, sering melibatkan penelitian atau desain, yang
direncanakan dengan hati-hati untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proyek adalah
suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu dimana usaha dilakukan kompleks,
tidak rutin, dan bersifat sementara
2.2.1.1 Kendala Proyek
Didalam pembuatan proyek ada tiga kendala yang harus dihadapi,
menurut Schwalbe (2007, p8), “To create a successful project, a project
manager must consider scope, time and cost and balance these three often-
competing goals. He or she must consider the following :
a) Scope
What work will be done as part of the project? What unique product,
Service, or result does the customer or sponsor expect from the project?
How will the scope be verified?
b) Time
42
How long should it take to complete the project? What is the project’s
schedule? How will the team track actual schedule performance? Who
can approve changes to the schedule?
c) Cost
What should it cost to complete the project? What is the project’s build
get? How will costs be tracked? Who can authorize changes to the
budget?
Bila diterjemahkan menjadi, untuk menciptakan proyek yang sukses,
setiap proyek manajer harus memperhatikan hal–hal penting dalam
manajemen proyek:
a) Ruang Lingkup
Apa yang ingin dicapai dalam proyek, produk atau layanan apa yang
pelanggan harapkan dari proyek tersebut.
b) Waktu
Berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, bagaimana
jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan.
c) Biaya
Berapa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
43
2.2.1.2 Atribut Proyek
Dalam suatu proyek terdapat atribut-atributnya. Menurut Schwalbe
(2007, p7) ada 6 atribut dalam proyek, yaitu :
1. A project has a unique purpose. Every project should have a well-defined
objective.
2. A project is temporary. A project has a definite beginning and a definite
end.
3. A project is developed using progressive elaboration. Project are often
defined broadly when they begin and as time passes, the specific details
of the project become clearer.
4. A project requires resources, often from various areas. Resources include
people, hardware, software, or other assets.
5. A project should have a primary customer or sponsor. Most project have
many interested parties or stakeholders, but someone must take the
primary.
Bila diterjemahkan menjadi :
1. Sebuah proyek memiliki tujuan yang unik. Setiap proyek harus memiliki
tujuan yang terdefinisi dengan baik.
2. Sebuah proyek bersifat sementara. Sebuah proyek pasti memiliki awal
dan akhir yang pasti.
44
3. Sebuah proyek ini dikembangkan menggunakan elaborasi progresif.
Proyek sering didefinisikan secara luas ketika mereka mulai dan
berjalannya waktu, rincian spesifik dari proyek menjadi lebih jelas.
4. Sebuah proyek memerlukan sumber daya, sering dari berbagai daerah.
Sumber daya termasuk orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak,
atau aset lainnya.
5. Sebuah proyek harus memiliki pelanggan utama atau sponsor.
Kebanyakan proyek telah mempunyai banyak pihak atau stakeholder,
tetapi seseorang harus mengambil yang paling utama.
2.2.1.3 Siklus Hidup Proyek
Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge
(2004, p19), proyek atau organisasi dapat membagi proyek menjadi beberapa
tahapan untuk menyediakan pengawasan manajemen yang lebih baik dengan
menghubungan ke operasi secara terus menerus dari pelaksanaan organisasi.
Tahapan ini dikenal sebagai siklus hidup proyek.
Menurut Schwalbe (2004, p43), daur hidup proyek merupakan
kumpulan dari tahapan – tahapan proyek. Tahapan dari daur hidup proyek
terdiri dari :
a) Project Feasibility : Terdiri dari tahap konsep dan pengembangan,
tahapan ini berfokus pada perancangan.
b) Project Acquisition : Terdiri dari tahap implementasi dan penyelesaian
(Close out) berfokus kepada penyampaian tugas yang akan dilaksanakan.
45
Sebuah proyek harus dapat menyelesaikan setiap tahapan sebelum
melanjutkan ke tahapan berikutnya. Pendekatan daur hidup proyek
menyediakan suatu kontrol manajemen yang baik dan hubungan yang tepat
terhadap operasi yang berjalan dalam organisasi.
2.2.2 Pengertian Monitoring
Menurut Thomas S. Bateman dan Scott A. Snell (2004, p16) ”Monitoring
is an essential aspect of control”, yang mempunyai arti pengawasan merupakan
salah satu aspek penting dari pengendalian.
Menurut Schwalbe (2007, p111), ”Monitoring and controlling is the
process of measuring progress toward project objectives, monitoring devitation
from the plan, and taking corrective action to match progress with the plan.”,
bila diterjemahkan menjadi, pemantauan dan pengontrolan adalah proses
mengukur kemajuan menuju tujuan proyek, pemantauan deviasi dari rencana,
dan mengambil tindakan perbaikan untuk kemajuan sesuai dengan rencana.
Menurut www.id.wikipedia.org/wiki/Monitoring, monitoring adalah
pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa
yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat
membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah
tujuan atau menjauh dari itu.
46
Menurut Dr. Harry Hikmat dari http://perencanaan.depsos.go.id/
talnet/news/attachment/260920070221_monitoring%20dan%20evaluasi.ppt
Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan
indikator yg ditetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program atau proyek itu selanjutnya.
Jadi dapat ditarik kesimpulan monitoring adalah proses pemantauan atau
pengontrolan atau pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan untuk tujuan
tertentu agar mencapai hasil yang diinginkan.
2.2.2.1 Tujuan Monitoring
Tujuan monitoring menurut Dr. Harry Hikmat dari
http://perencanaan.depsos.go.id/talnet/news/attachment/260920070221_moni
toring%20dan%20evaluasi.ppt adalah :
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan
sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
ukuran kemajuan,
47
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
2.2.2.2 Manfaat Monitoring
Adapaun manfaat monitoring menurut Dr. Harry Hikmat dari
http://perencanaan.depsos.go.id/talnet/news/attachment/260920070221_moni
toring%20dan%20evaluasi.ppt adalah :
a) Satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi.
b) Sebagai bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) kinerja
c) Untuk meyakinkan pihak-pihak yang berkepentingan
d) Membantu penentuan langkah-langkah yang berkaitan dengan kegiatan
proyek selanjutnya.
e) Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya
top related