bab iv hasil penelitian dan pembahasan -...
Post on 09-Aug-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 SD Negeri Kaliwungu
05 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian
belum mencapai kriteria ketuntasan 100%. Hal ini dikarenakan daya serap materi
yang diterima oleh siswa masih rendah. Kurangnya daya serap materi yang
diajarkan dikarenakan penyampaian materi oleh guru kurang baik, dalam proses
pembelajaran tidak lain guru masih menggunakan metode konvensional. Guru
mendominasi jalannya proses kegiatan belajar mengajar. Siswa kurang berperan
aktif dalam pembelajaran, karena hanya duduk diam mendengarkan ceramah dari
guru. Sehingga hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa rendah, yang dapat
dilihat dari tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8
Persentase Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan AlamPra Siklus
No Ketuntasan Frekuensi Presentase
1. Tidak tuntas 7 64%
2. Tuntas* 4 36%
Jumlah 11 100%
Nilai maksimum 88
Nilai minimum 42
Nilai rata-rata 59
KKM* 65
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan siswa yang nilainya diatas KKM atau
yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya 4 siswa
atau 36% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 7 siswa atau
64%. Nilai tertinggi siswa adalah 88, sedangkan nilai terendah siswa adalah 42.
38
0
1
2
3
4
5
6
7
Tidak tuntas TuntasFrekuensi 7 4
Jum
lah
Sis
wa
Ketuntasan belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dapat disajikan pada
gambar 2 sebagai berikut:
Gambar 2
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Berdasarkan gambar 2 diperoleh data hasil belajar pra siklus, dan guru
ingin meningkatkan hasil belajar dengan melakukan pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
Dalam Siklus 1 terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
1. PerencanaanTindakan
Pada tahap perencanaan peneliti merancang RPP tentang materi penyebab
perubahan lingkungan fisik daratan sesuai dengan model pembelajaran
NHT. Membentuk kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa.
Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan belajar
siswa selama pembelajaran. Membuat lembar kegiatan diskusi siswa.
Menyusun tes disetiap akhir pertemuan pada siklus 1 untuk mengetahui
hasil belajar yang telah dilaksanakan.
39
2. PelaksanaanTindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 25 Februari 2013 pukul 09.00
WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “apa yang menyebabkan terjadinya banjir
seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu?”. Berdasarkan jawaban
dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan
yaitu faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan (angin dan
hujan). Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan
digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Kegiatan inti:
Kegiatan inti selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan
model NHT. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 3-4
siswa yang telah dirancang oleh guru secara acak. Memberikan kepala
nomor kepada siswa dalam setiap kelompok.Setiap kelompok diberi
lembar diskusi kelompok berisi materi tentang penyebab perubahan
lingkungan fisik daratan. Siswa dalam kelompok diberi pertanyaan-
pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi
kelompok.Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan
oleh guru bersama teman satu kelompoknya. Peneliti bersama guru
kelas mengamati jalannya kerja sama dalam kelompok. Guru
berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
Guru memanggil kepala nomor dari kelompok secara acak. Meminta
siswa yang nomornya dipanggil untuk membacakan jawabannya di
depan sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok. Membahas
jawaban siswa bersama siswa yang lain dan memberikan skor atas
40
jawaban kelompok yang benar. Mengulang terus, hingga semua
pertanyaan terjawab oleh siswa. Memberikan penghargaan bagi siswa
yang skornya terbanyak.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel 9
sebagai berikut:
Tabel 9
Hasil Observasi Aktivitas GuruSiklus 1 Pertemuan 1
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
13, 15, 19, 31, 32 1 5 5
6, 7, 17, 18, 21, 22, 24, 33 2 8 16
8, 10, 11, 14, 16, 20, 23, 25, 26, 27 3 10 30
1, 2, 3, 4, 5, 9, 12, 28, 29, 30 4 10 40
Jumlah 91
Jumlah skor observasi aktivitas Guru
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa aktivitas guru mengajar
diperoleh jumlah skor 91 atau masuk dalam kualifikasi C. Aktivitas guru
mengajar masih terdapat kekurangan seperti, belum melakukan
pembelajaran yang bersifat kontekstual, tidak melaksanakan pembelajaran
41
sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan, belum melakukan
refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, dan belum menyusun
rangkuman dengan melibatkan siswa.
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel 10
sebagai berikut:
Tabel 10
Hasil Observasi Aktivitas SiswaSiklus 1 Pertemuan 1
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
6, 15, 16, 17, 22, 23 1 6 6
7, 9, 10, 11, 19, 20, 2 6 12
5, 8, 12, 18, 21 3 5 15
1, 2, 3, 4, 13, 14, 24 4 7 28
Jumlah 61
Jumlah skor observasi aktivitas siswa
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 45 E
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
belajar diperoleh jumlah skor 61 atau masuk dalam kualifikasi C. Aktivitas
siswa masih terdapat kekurangan seperti, siswa kurang aktif bertanya
ketika proses penjelasan materi, kurang aktif menanggapi presentasi
kelompok lain, belum membuat rangkuman hasil pembelajaran secara
runtut.
4. Hasil Refleksi
Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui segala keberhasilan dan
kegagalan model pembelajaran Numbered Heads Together
danmendapatkan kritik dan saran dari observer, agar pada siklus 2
pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Dari hasil observasi
42
aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka diharapkan pada pertemuan
selanjutnya guru mampu memanajemen kembali kegiatan pembelajaran
agar selesai sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan, memberikan
motivasi kepada kelompok agar lebih aktif dalam pembelajaran, dan
membuat rangkuman pada akhir pembelajaran.
Pertemuan Kedua
1. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2013 pukul 09.00
WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “pernahkah ana-anak melihat tanah yang retak-
retak pada musim kemarau?” “apa penyebabnya?”. Berdasarkan
jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan yaitu faktor penyebab perubahan lingkungan fisik daratan
(cahaya matahari dan gelombang laut).
2. Kegiatan inti:
Kegiatan inti selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan
model NHT. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 3-4
siswa yang telah dirancang oleh guru secara acak. Memberikan kepala
nomor kepada siswa dalam setiap kelompok. Setiap kelompok diberi
lembar diskusi kelompok berisi materi tentang penyebab perubahan
lingkungan fisik daratan. Siswa dalam kelompok diberi pertanyaan-
pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi
kelompok. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan
oleh guru bersama teman satu kelompoknya. Peneliti bersama guru
kelas mengamati jalannya kerja sama dalam kelompok.Guru
43
berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
Guru memanggil kepala nomor dari kelompok secara acak. Meminta
siswa yang nomornya dipanggil untuk membacakan jawabannya di
depan sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok. Membahas
jawaban siswa bersama siswa yang lain dan memberikan skor atas
jawaban kelompok yang benar. Mengulang terus, hingga semua
pertanyaan terjawab oleh siswa. Memberikan penghargaan bagi siswa
yang skornya terbanyak.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan. Pada akhir pembelajaran siswa
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.
2. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 11
sebagai berikut:
Tabel 11
Hasil Observasi Aktivitas GuruSiklus 1 Pertemuan 2
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
18, 19, 24 1 3 3
7, 17, 20, 21, 23, 31, 32, 33 2 8 16
4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16,22, 26 3 12 36
1, 2, 3, 5, 12, 25, 27, 28, 29, 30 4 10 40
Jumlah 95
Jumlah skor observasi aktivitas Guru
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
44
4 <81 D
Berdasarkan tabel 11 menunjukkan bahwa aktivitas guru mengajar
diperoleh jumlah skor 95 atau masuk dalam kualifikasi C. Aktivitas guru
mengajar masih terdapat kekurangan seperti, belum menggunakan media
secara efektif dan efisien, belum melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media, belum menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif, dan belum
melakukan pergantian anggota masing-masing kelompok.
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 12
sebagai berikut:
Tabel 12
Hasil Observasi Aktivitas SiswaSiklus 1 Pertemuan 2
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
11, 22, 23 1 3 3
6, 7, 8, 10, 15, 16, 17, 19, 21 2 9 18
5, 12, 13, 18, 20 3 5 15
1, 2, 3, 4, 9, 14, 24 4 7 28
Jumlah 64
Jumlah skor observasi aktivitas siswa
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 12 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar
diperoleh jumlah skor 64 atau masuk dalam kualifikasi C. Aktivitas siswa
dalam belajar masih terdapat kekurangan seperti, siswa kurang aktif
mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, siswa belum membuat
rangkuman hasil pembelajaran secara runtut.
45
0
1
2
3
4
5
6
Tidak Tuntas TuntasFrekuensi 5 6
Jum
lah
sis
wa
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam siswa kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 05 setelah memperoleh
tindakan siklus 1 dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
No Ketuntasan Frekuensi Persentase
1. Tidak tuntas 5 45%
2. Tuntas* 6 55%
Jumlah 11 100%
Nilai maksimum 96,5
Nilai minimun 39,5
Rata-rata 65,6
KKM* 65
Berdasarkan tabel 13 menunjukan jumlah siswa yang tuntas belajarnya
pada siklus 1 adalah 6 siswa atau 55%, dan 5 siswa atau 45% tidak tuntas.
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 96,5.
Perolehan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 SD
Negeri Kaliwungu 05 melalui model pembelajaran Numbered Heads
Together pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan hasil
belajar dapat disajikan dalam bentuk gambar 3 sebagai berikut:
Gambar 3
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1
46
Berdasarkan gambar 3 menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1
mencapai 55% atau 6 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas hasil
belajarnya 45% atau 5 siswa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
dibandingkan hasil belajar pada pra siklus.
3. Hasil Refleksi
Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka
diharapkan pada pertemuan selanjutnya guru mampu mengaktifkan siswa
supaya mencatat penjelasan yang diberikan, dan membuat rangkuman
pada akhir kegiatan pembelajaran, lebih intensif membimbing kelompok
yang mengalami kesulitan, dan melakukan pergantian anggota masing-
masing kelompok.
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2
Praktik pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan dengan melihat
kekurangan dan kelebihan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 merupakan upaya
perbaikan pada siklus 1 dengan lebih memberikan motivasi kepada siswa dalam
proses belajar menggunakan model NHT.
Dalam siklus 2, terdapat dua kali pertemuan dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
Pertemuan Pertama
1. Perencanaan Tidakan
Pada tahap perencanaan peneliti merancang RPP tentang materi
pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan sesuai dengan model
pembelajaran NHT. Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda dari
siklus 1 secara acak tanpa melihat kepandaian siswa. Membuat lembar
observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan belajar siswa selama
pembelajaran. Membuat lembar kegiatan diskusi siswa. Menyusun tes
disetiap akhir pertemuan pada siklus 2 untuk mengetahui hasil belajar yang
telah dilaksanakan.
47
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Februari 2013 pukul
09.00 WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “apakah yang akan terjadi apabila gelombang
laut menghantam karang terus-menerus?”. Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan
yaitu pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi dan
abrasi). Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran yang akan
digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2. Kegiatan inti:
Kegiatan inti selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan
model NHT. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 3-4
siswa yang telah dirancang oleh guru secara acak. Memberikan kepala
nomor kepada siswa dalam setiap kelompok. Setiap kelompok diberi
lembar diskusi kelompok berisi materi tentang penyebab perubahan
lingkungan fisik daratan.Siswa dalam kelompok diberi pertanyaan-
pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi
kelompok. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan
oleh guru bersama teman satu kelompoknya. Peneliti bersama guru
kelas mengamati jalannya kerja sama dalam kelompok. Guru
berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam kelompok.
Guru memanggil kepala nomor dari kelompok secara acak. Meminta
siswa yang nomornya dipanggil untuk membacakan jawabannya di
depan sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok. Membahas
jawaban siswa bersama siswa yang lain dan memberikan skor atas
jawaban kelompok yang benar. Mengulang terus, hingga semua
48
pertanyaan terjawab oleh siswa. Memberikan penghargaan bagi siswa
yang skornya terbanyak.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
3. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel 14
sebagai berikut:
Tabel 14
Hasil Observasi Aktivitas GuruSiklus 2 Pertemuan 1
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 32, 33 1 9 9
7, 14, 20, 21, 24, 26, 31 2 7 14
6, 8, 11, 22, 23, 25, 27, 30 3 8 24
1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 28, 29 4 9 36
Jumlah 83
Jumlah skor observasi aktivitas guru
Kriteria Penilaian :
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
Berdasarkan tabel 14 menunjukkan bahwa aktivitas guru mengajar
diperoleh jumlah skor 83 atau masuk dalam kualifikasi C. Aktivitas guru
mengajar masih terdapat kekurangan seperti, guru belum menguasai
kelasena sering keluar kelas, belum melakukan pembelajaran yang bersifat
kontekstual, tidak melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
49
waktu yang telah dialokasikan, belum menggunakan media secara efektif
dan efisien belum melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa, dan belum melaksanakan tindak lanjut.
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel 15
sebagai berikut:
Tabel 15
Hasil Observasi Aktivitas SiswaSiklus 2 Pertemuan 1
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
11, 15, 16, 17, 18, 22, 23 1 7 7
6, 7, 10, 19 2 4 8
3, 4, 5, 8, 9, 12, 13, 21 3 8 24
1, 2, 14, 20, 24 4 5 20
Jumlah 59
Jumlah skor observasi aktivitas siswa
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
belajar diperoleh jumlah skor 59 atau masuk dalam kualifikasi C. Aktivitas
siswa dalam belajar masih terdapat kekurangan seperti, siswa kurang aktif
mencatat berbagai penjelasan yang diberikan, siswakurang aktif berinteraksi
di dalam kelompoknya, dan secara keseluruhan siswa suka ramai sendiri di
dalam kelompoknya karena guru sering keluar kelas.
4. Hasil Refleksi
Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui segala keberhasilan dan
kegagalan model pembelajaran Numbered Heads Together pada siklus 2.
Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka
diharapkan pada pertemuan selanjutnya guru supaya lebih menguasai
50
kelas, dan memotivasi serta membimbing siswa agar aktif di dalam
kelompoknya.
Pertemuan Kedua
1. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Maret 2013 pukul 09.00
WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “apakah yang akan terjadi apabila hujan turun
terus-menerus di daerah miring yang tidak ada pepohonannya?”.
Berdasarkan jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran
yang akan diajarkan yaitu faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
daratan (banjir dan tanah longsor).
2. Kegiatan inti:
Kegiatan inti selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan
model NHT. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 3-4 siswa
yang telah dirancang oleh guru secara acak. Memberikan kepala nomor
kepada siswa dalam setiap kelompok. Setiap kelompok diberi lembar
diskusi kelompok berisi materi tentang penyebab perubahan lingkungan
fisik daratan.Siswa dalam kelompok diberi pertanyaan-pertanyaan yang
telah disediakan oleh guru dalam lembar diskusi kelompok. Siswa
menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru bersama
teman satu kelompoknya. Peneliti bersama guru kelas mengamati
jalannya kerja sama dalam kelompok. Guru berkeliling mengamati dan
membimbing kerjasama dalam kelompok. Guru memanggil kepala
nomor dari kelompok secara acak. Meminta siswa yang nomornya
dipanggil untuk membacakan jawabannya di depan sebagai perwakilan
dari masing-masing kelompok. Membahas jawaban siswa bersama
51
siswa yang lain dan memberikan skor atas jawaban kelompok yang
benar. Mengulang terus, hingga semua pertanyaan terjawab oleh siswa.
Memberikan penghargaan bagi siswa yang skornya terbanyak.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas, dari
materi yang telah dipelajari. Guru mengadakan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan. Pada akhir pembelajaran siswa
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri.
2. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 16
sebagai berikut:
Tabel 16
Hasil Observasi Aktivitas GuruSiklus 2 Pertemuan 2
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
1 0 0
16, 17, 18, 19, 31 2 5 10
7, 13, 14, 33 3 4 12
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32 4 24 96
Jumlah 118
Jumlah skor observasi aktivitas Guru
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 113 – 132 A
2 97– 112 B
3 81– 96 C
4 <81 D
Berdasarkan tabel 16 menunjukkan bahwa aktivitas guru mengajar
diperoleh jumlah skor 83 atau masuk dalam kualifikasi A. Aktivitas guru
mengajar secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik.
52
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 17
sebagai berikut:
Tabel 17
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2
Aktivitas Skor Frekuensi Jumlah
1 0 0
6, 8, 15, 16, 17, 2 5 10
10, 22, 23 3 3 9
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 18, 19,
20, 21, 24 4 16 64
Jumlah 83
Jumlah skor observasi aktivitas siswa
Kriteria Penilaian:
No Skor Kualifikasi
1 83 – 92 A
2 70 – 82 B
3 47 – 69 C
4 24– 46 D
5 23 – 35 E
Berdasarkan tabel 17 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar
diperoleh jumlah skor 83 atau masuk dalam kualifikasi B. Aktivitas siswa
dalam belajar secara keseluruhan juga telah dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam siswa kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 05 setelah
memperoleh tindakan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 18 sebagai berikut:
Tabel 18
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2
No Ketuntasan Frekuensi Presentase
1. Tidak tuntas 0 0%
2. Tuntas 10 100%
Jumlah 10 100%
Nilai maksimum 100
Nilai minimun 65
Rata-rata 75,3
KKM* 65
53
0
2
4
6
8
10
Tidak tuntas TuntasFrekuensi 0 10
Jum
lah
sis
wa
Berdasarkan tabel18 menunjukan bahwa jumlah siswa yang tuntas adalah
10 anak atau 100% tuntas dari 11 siswa dengan 1 siswa tidak masuk kelas.
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 2 yaitu 100.
Perolehan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 SD
Negeri Kaliwungu 05 melalui model pembelajaranNumbered Heads
Togetherpada siklus 2, apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar
dapat disajikan dalam bentuk gambar 4 sebagai berikut:
Gambar 4
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2
Berdasarkan gambar 4 menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus
2 mencapai 10 siswa atau 100% dari 11 siswa dengan 1 siswa tidak masuk
kelas. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 sudah mencapai standar yang
telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini.Indikator
keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar
siswa100% tuntas hasil belajarnya.
Dari data yang diperoleh pembelajaran Numbered Heads Together
pada siklus 2 Telah berhasil karena ketuntasan belajar siswa telah
mencapai 100%, sehingga penelitian diakhiri pada siklus 2.
54
3. Hasil Refleksi
Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui segala keberhasilan dan
kegagalan model pembelajaran Numbered Heads Together pada siklus 2.
Aktivitas kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru, dan aktivitas
kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa pada keseluruhan telah
dilaksanakan dengan baik. Sehingga penelitian diakhiri pada siklus 2.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Analisis Data
Berdasarkan paparan hasil penelitian, maka dapat diketahui terdapat
peningkatan hasil belajar IPA siswa setelah diterapkan proses pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan tindakan pada siklus 1 dan siklus
2. Hal ini dapat dilihat pada tabel 19 sebagai berikut:
Tabel 19
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1,
& Siklus 2
No Ketuntasan KKM Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1. Ttidak
tuntas < 65 64% 45% 0%
2. Tuntas 65 36% 55% 100%
Jumlah 100% 100% 100%
Nilai maksimum 88 96,5 100
Nilai Minimum 42 39,5 65
Nilai rata-rata 59 65,6 75,3
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa pada kondisi awal (pra siklus)
sebelum diadakan penelitian tindakan di kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 05 jumlah
siswa yang tuntas belajar adalah 4 siswa dari 11 siswa. Setelah dilakukan
tindakan, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dengan tingkat
keberhasilan pada siklus 1 yaitu 6 siswa atau 55% tuntas, dan 5 siswa ataiu 45%
tidak tuntas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka perlu diadakan pelaksanaan
tindakan siklus 2.
55
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tidak tuntas
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2Series1 64% 36% 45% 55% 0% 100%
Per
sen
tase
Pada siklus 2 tingkat keberhasilan hasil belajar mencapai 100% atau 10
siswa tuntas dari 11 siswa dengan 1 siswa tidak masuk kelas. Siswa telah
mencapai ketuntasan belajar karena telah memenuhi standar ketuntasan belajar
mencapai 100%.
Perolehan perbandingan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas
4 SD Negeri Kaliwungu 05 melalui model pembelajaran Numbered Heads
Together, apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam
gambar 5 sebagai berikut:
Gambar5
Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Sikus 1,
dan Siklus 2
Berdasarkan gambar 5 menunjukkan bahwa adanya peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, pada pra siklus ada 4
siswa atau 36% siswa tuntas dan 7 siswa atau 64% siswa tidak tuntas. Pada siklus
1 ada 6 siswa atau 55% siswa tuntas dan 5 siswa atau 45% siswa tidak tuntas.
Selanjutnya pada siklus 2 adalah 100% siswa tuntas, namun ada 1 siswa yang
tidak masuk kelas atau absen.
56
4.2.2 Pembahasan
1. Siklus 1
Fokus perbaikan pada penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.
Kelebihan model ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mampu
memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar,
mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan
siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri
siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan
untuk masa depan.
Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini masih belum optimal, beberapa
kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang
mengerti apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, selain itu guru kurang
memberikan motivasi supaya siswa lebih aktif menyampaikan pendapatnya, perlu
dilakukan pergantian anggota kelompok agar ketika bekerja dalam kelompok
siswa dapat mengemukakan pendapat dengan baik, kurang intensif dalam
memberi bimbingan pada masing-masing kelompok ketika kegiatan diskusi,
pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran perlu dilakukan bersama-sama
siswa, dalam manajemen waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga
pembelajaran belangsung efektif dan efisien. Semua siswa harus beraktifitas
positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran
melalui model pembelajaran NHT.
2. Siklus 2
Pada siklus 2 penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada
kekurangan di siklus 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Togetherpada siklus 2, selama proses pembelajaran, siswa
tampak lebih beraktifitas positif, pemberian motivasi kepada siswa mampu
membangkitkan terjadi interaksi yang baik di antara siswa ketika kegiatan diskusi.
Siswa mulai aktif dalam menyampaikan pendapat atau menanggapi pendapat
siswa lain. Penyampaian kesimpulan secara bersama-sama pada akhir kegiatan.
57
Membuat rangkuman pada akhir pembelajaran. Manajemen waktu yang baik
membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan tabel 19 maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan
model pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar
IPA siswa kelas 4 di SD Negeri Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 dengan KD mendeskripsikan
berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari,
dan gelombang air laut). Perbandingan ketuntasan klasikal dari kondisi prasiklus,
siklus 1,dan siklus 2 yaitu 36% : 55% : 100%.
Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model
pembelajaran Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas 4 di SD Negeri Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
Semarang Semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 sejalan dengan penelitian yang
telah dilakukan olehRima Chandra Novitasari (2011) yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Perubahan Lingkungan
Pada Siswa Kelas IV SDN Tegalrejo 05 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga
Semester II Tahun Ajaran 2010/2011”. Alustina Isyuniarsih, berjudul Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif dan Afektif pada Mata Pelajaran IPA
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada
Siswa Kelas V SD Negeri 03 Ngumbul Kecamatan Todanan Kabupaten Blora
Tahun Pelajaran 2011/2012. Yuni Winarti berjudul Penggunaan Metode NHT
(Numbered Heards Together) untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA
siswa Kelas V SD Negeri Banyumudal 2 Kabupaten Wonosobo Semester 2 Tahun
Pelajaran 2011/2012.
top related