evaluasi pengendalian internal sistem akuntansi ...repository.usd.ac.id/30227/2/142114162_full.pdfi...
Post on 16-Jun-2019
284 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margaretha Healthy Novia Rini
NIM: 142114162
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL SISTEM AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Margaretha Healthy Novia Rini
NIM: 142114162
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Satu-satunya yang bertanggung jawab pada mimpiku adalah diriku
Satu-satunya hal untuk mewujudkannya adalah dengan melakukannya
Satu-satunya yang tak akan mengecewakan adalah dengan melibatkan Tuhan
Karya ini kupersembahkan kepada
Orang tua, kakak, dan adikku
Keluarga besar dan sahabat
Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul:
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 5 Juni 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebgaia hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 25 Mei 2018
Yang membuat pernyataan
Margaretha Healthy Novia Rini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Margaretha Healthy Novia Rini
Nimor Mahasiswa : 142114162
Demi pengembangan ilmu pengethauan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian penyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Mei 2018
Yang menyatakan
Margaretha Healthy Novia Rini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun berkat bantuan,
bimbingan, arahan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing akademik yang
telah mendampingi dan membimbing penulis dari awal kuliah hingga saat ini.
4. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., C.A., selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis
menyelesaikan skripsi.
5. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta dan SMA Stella Duce 2
Yogyakrta yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian dan
membantu peneliti selama penelitian.
7. Ibu, Mbak Rista, dan Rinditha yang selalu memberikan doa, semangat dan
dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
8. Teman-teman Akuntansi 2014,terlebih teman-teman Kelas D Akuntansi 2014
dan teman-teman MPAT.
9. Semua pihak yang membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 25 Mei 2018
Margaretha Healthy Novia Rini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ......................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5
E. Sistematika Penulisan ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem ..................................................................................... 8
B. Informasi ................................................................................ 10
C. Sistem Informasi Akuntansi .................................................. 12
D. Kas ......................................................................................... 15
E. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ....................... 16
F. Evaluasi .................................................................................. 21
G. Pengendalian Internal ............................................................. 22
H. Pengendalian Internal Pengeluaran Kas ................................. 27
I. Pengujian Efektivitas Pengendalian ....................................... 29
J. Penelitian Terdahulu ............................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 34
B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 34
C. Tempat danWaktu Penelitian ................................................ 35
D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 35
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 35
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ................................ 56
B. Profil SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ................................... 57
C. Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta................................. 58
D. Visi, Misi, dan Nilai Dasar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta . 58
E. Struktur Organisasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ............. 60
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce
2 Yogyakarta .......................................................................... 62
B. Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
dengan Pengendalian Internal COSO .................................... 75
C. Pengujian Efektifitas Pengendalian Internal Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Uji Kepatuhan .............. 125
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 135
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 136
C. Saran ....................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 138
LAMPIRAN .................................................................................................... 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce
Yogyakarta berdasarkan Pengendalian Internal COSO
pada Komponen Lingkungan Pengendalian ........................ 38
Tabel 3.2 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta berdasarkan Pengendalian Internal COSO
pada Komponen Penilaian Risiko ........................................ 41
Tabel 3.3 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta berdasarkan Pengendalian Internal COSO
pada Komponen Aktivitas Pengendalian ............................. 44
Tabel 3.4 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta berdasarkan Pengendalian Internal COSO
pada Komponen Informasi dan Komunikasi ....................... 47
Tabel 3.5 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta berdasarkan Pengendalian Internal COSO
pada Komponen Pemantauan .............................................. 49
Tabel 3.6 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian
Pengendalian ........................................................................ 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 3.7 Stop or Go Decision .............................................................. 52
Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop or Go
Sampling Sample Size and Upper Precision Limit
Population Occurance Rate Based on Sample Result ......... 53
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal
pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal
COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian ............ 76
Tabel 5.2 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal
pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal
COSO pada Komponen Penilaian Risiko ............................ 85
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal
pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal
COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian ................. 90
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal
pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal
COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi ........... 96
Tabel 5.5 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal
pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal
COSO pada Komponen Pemantauan ................................... 101
Tabel 5.6 Hasil Pemilihan Sampel ........................................................ 126
Tabel 5.7 Hasil Pemeriksaan Atribut .................................................... 127
Tabel 5.8 Attribute Sampling for Determining Stop or Go
Sampling Sample Size and Upper Precision Limit
Population Occurance Rate Based on Sample Result ......... 130
Tabel 5.9 Ringkasan Hasil Pengujian Kepatuhan pada Dokumen
Pengeluaran Kas .................................................................. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ................ 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
Studi Kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Margaretha Healthy Novia Rini
NIM: 142114162
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengendalian internal dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
Penelitian ini dapat membantu sekolah dalam memahami dan mengevaluasi
pengendalian internal pada sistem pengeuaran kas yang sudah diterapkan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan uji
efektivitas pengendalian dengan teknik Stop or Go Sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal pada
sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
belum sepenuhnya sesuai dengan pengendalian internal menurut COSO.
Ketidaksesuaian tersebut terdapat pada komponen Aktivitas Pengendalian,
Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan. Pengujian efektivitas pengendalian
terhadap tiga atribut (tanggal transaksi, otorisasi pihak berwenang, dan kesesuaian
bukti transaksi dengan catatan akuntansi) dalam dokumen bukti transaksi
pengeluaran kas menunjukkan pengendalian internal sudah efektif dengan DUPL
= AUPL yaitu 5% untuk ketiga atribut.
Kata kunci: pengendalian internal, evaluasi, pengeluaran kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
AN EVALUATION OF INTERNAL CONTROL
ON ACCOUNTING SYSTEM OF CASH EXPENDITURE
A Case Study in Senior High School of Stella Duce 2 Yogyakarta
Margaretha Healthy Novia Rini
142114162
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
This research aimed to evaluate the internal control on accounting system
of cash expenditure which applied in Senior High School of Stella Duce 2
Yogyakarta. This research could help school to understand and evaluate internal
control on cash expenditure system that have been applied.
This research was a case study in Senior High School of Stella Duce 2
Yogyakarta. The data were collected from interviews and documentations. The
techniques to analyze the data were comparative descriptive analysis and
compliance test with Stop or Go Sampling.
The result of this research showed that internal control on accounting
system of cash expenditure which applied in Senior High School of Stella Duce 2
Yogyakarta have not been fully focused on internal control based on COSO. The
incompatibility was found on Control Activity, Information and Communication,
and Monitoring component. The compliance test of three attributes (transaction
date, authorization of the authorities, and suitability of transaction evidence with
accounting records) in expenditure cash documents showed that internal control is
effective with DUPL=AUPL is 5% for three attributes.
Keywords: internal control, evaluation, cash expenditure
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia
paling banyak dijalankan melalui sekolah. Sekolah yang langsung berada
langsung di naungan Pemerintah disebut sekolah negeri, sedangkan
sekolah yang dikelola oleh suatu lembaga secara mandiri disebut sekolah
swasta. Menurut Ikhtisar Data Pendidikan dan Kebudayaan tahun
2017/2018 yang dipublikasikan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, jumlah sekolah negeri di Indonesia pada tingkat Sekolah
Menengah Atas berjumlah 6.732, sedangkan sekolah swasta berjumlah
6.763. Hal ini menunjukkan eksistensi sekolah swasta pada tingkat SMA
yang dapat bersaing dengan sekolah negeri lainnya. Sedangkan jumlah
sekolah swasta di tingkat SD dan SMP lebih sedikit dibandingkan dengan
sekolah negeri. Selain itu, Ikhtisar Data Pendidikan tahun 2016/2017 juga
menunjukkan keadaan yang sama dan jumlah sekolah swasta di tingkat
SMA sebanyak 6.577 sekolah. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
jumlah sekolah swasta di tingkat SMA. Dengan jumlah dan perkembangan
sekolah swasta di tingkat SMA tersebut, maka pelaksanaan operasi di
sekolah swasta sudah seharusnya mendapat perhatian untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang semakin baik karena jumlah masyarakat yang
dilayani pun semakin banyak.
Yayasan merupakan salah satu bentuk organisasi sektor publik, yaitu
masuk dalam kategori organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba adalah
organisasi yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan memungkinkan memperoleh keuntungan dimana
keuntungan tersebut digunakan untuk menjaga keberlangsungan hidup
organisasi tersebut (Mahsun, 2013: 13). Yayasan dapat bergerak di banyak
bidang, salah satunya pendidikan. Institusi pendidikan yang dijalankan
oleh Yayasan biasanya berupa sekolah. Sekolah swasta tidak hanya
menanggung pembiayaannya sendiri, namun juga dibantu oleh pemerintah.
Sebagaimana tercantum dalam UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 46 (1)
menyatakan bahwa pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Oleh
karena itu, dana yang digunakan untuk operasi sekolah swasta
menggunakan dana mandiri maupun dana dari Pemerintah. Dana yang
dihimpun oleh sekolah digunakan untuk membiayai operasi di sekolah.
Antara lain untuk pembelian alat tulis, pembiayaan kegiatan siswa,
pembayaran listrik, air, dan internet, pembiayaan kebutuhan rumah tangga,
dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dengan banyaknya sumber dana dan jenis pengeluaran tersebut, maka
sekolah sebaiknya mampu mengelola keuangan dengan baik untuk
menghindari penyalahgunaan kas sekolah. Menurut Weygandt (2014:
462) kas adalah aset yang siap dikonversikan menjadi aset jenis lainnya.
Kas sangat mudah disembunyikan dan dipindahkan, dan sangat
diinginkan. Oleh karena itu, kas merupakan aset yang paling mudah
digunakan dan dibelanjakan dengan tidak tepat. Maka, kas sangat butuh
untuk dikendalikan oleh organisasi, terutama dalam proses pengeluarannya
yang sangat rentan akan tindakan kecurangan.
Mengingat bahwa sumber dana sekolah swasta berasal dari pungutan
siswa dan Pemerintah, maka sekolah sebaiknya mampu
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana tersebut kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. UU RI No 20 Tahun 2003 Pasal 48 (1) menyatakan
bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Maka, untuk mendorong
pengelolaan dana pendidikan yang terbuka dan bertanggungjawab,
dibutuhkan suatu pengendalian internal terhadap aliran kas di sekolah,
salah satunya dalam sistem pengeluaran kas.
Romney (2014: 226) menjelaskan salah satu tujuan pengendalian
internal adalah untuk mengamankan aset, mencegah atau mendeteksi
perolehan, penggunaan atau penempatan yang tidak sah. Hal ini
menunjukkan bahwa pengendalian internal terhadap aset, salah satunya
kas merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Pengendalian internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang baik akan membantu manajemen dalam mengendalikan berbagai
kegiatan di organisasi. Dalam pengeluaran kas, pengendalian internal akan
membantu organisasi dalam memastikan bahwa kas dikeluarkan sesuai
dengan sasaran dan tujuan organisasi. Jika pengendalian internal tidak
baik, maka akan sangat mungkin terjadi kecurangan dalam organisasi.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas” studi kasus di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan pengendalian internal sistem akuntansi pengeluaran
kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sesuai dengan lima komponen
pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring
Organizations of Treadway Commission (COSO)?
2. Apakah pengendalian internal sistem akuntansi pengeluaran kas di
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sudah berjalan dengan efektif?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kesesuaian penerapan pengendalian internal sistem
pengeluaran kas SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan lima
komponen pengendalian internal COSO.
2. Mengevaluasi apakah pelaksanaan pengendalian internal sistem
pengeluaran kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sudah berjalan
efektif atau belum.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi dan bahan
informasi untuk penelitian yang akan datang, dan menambah
kepustakaan mengenai evaluasi pengendalian internal dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas.
2. Bagi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi saran dan
informasi, serta masukan yang berguna bagi SMA Stella Duce 2
Yogyakarta untuk menilai sistem pengeluaran kas yang sudah
dijalankan. Selain itu, penelitian ini juga mampu digunakan sebagai
referensi untuk mengembangkan dan menjalankan sistem dengan lebih
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai wujud implementasi dari materi yang telah
penulis dapatkan selama perkuliahan, dan juga mampu memberikan
pengetahuan baru bagi penulis mengenai pengendalian internal sistem
akuntansi pengeluaran kas.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas teori-teori yang digunakan sebagai
dasar dalam menilai, mengevaluasi, menganalisis, dan
menggambarkan mengenai pengendalian internal dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, tempat dan waktu penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB IV : GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Bab ini membahas mengenai gambaran umum sekolah
yang terdiri dari profil sekolah, sejarah sekolah, dan
struktur organisasi sekolah.
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan sistem akuntansi pengeluaran kas
yang diterapkan di sekolah, membandingkan penerapan
pengendalian internal yang diterapkan dengan
pengendalian internal menurut COSO, dan menguji
efektivitas pengendalian internal pengeluaran kas yang
diterapkan di sekolah.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan mengenai pengevaluasian
yang terkait dengan rumusan masalah, keterbatasan
penelitian, dan saran serta komentar penulis yang
bermanfaat bagi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem
1. Definisi Sistem
Mulyadi (2016: 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok
unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi
ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem
bahwa:
a. setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
b. unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan
c. unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
d. suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Menurut Winarno (2006: 1.3), sistem adalah sekelompok
komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu,
yang terdiri dari input, process, dan output.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan seperangkat komponen yang saling berkaitan dan
mendukung membentuk kesatuan untuk mencapai suatu tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 3), suatu sistem mempunyai
karakteristik tertentu yaitu:
a. Komponen sistem
Suatu sistem terdiri dari seperangkat komponen yang saling
berinteraksi dan bekerjasama.
b. Batasan sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem lainnya.
c. Lingkungan luar sistem
Lingkungn di luar sistem adalah apapun yang di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi sistem.
d. Penghubung sistem
Merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem
lainnya.
e. Masukan sistem
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa
perawatan maupun signal maintenance.
f. Keluaran sistem
Merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna.
g. Pengolahan sistem
Merupakan perubahan dari masukan menjadi keluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
h. Sasaran sistem
Merupakan tujuan dari sistem. Sistem dikatakan berhasil jika
mampu mengenai sasarannya.
B. Informasi
1. Pengertian Informasi
Menurut Romney (2014: 4), informasi adalah data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses
pengambilan keputusan.
Menurut Mardi (2011: 5), informasi merupakan hasil proses atau
hasil pengolahan data, meliputi hasil gabungan, analisis, penyimpulan
dan pengolahan sistem informasi komputerisasi. Selain itu, informasi
adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti.
Baridwan (1993: 4) berpendapat bahwa informasi merupakan
keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data, yang biasanya
sudah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi yang
menerimanya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan oleh manajemen.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
informasi merupakan data yang telah diolah untuk menghasilkan
sesuatu yang lebih berguna bagi penerimanya dan berguna sebagai
acuan dalam pengambilan keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Karakteristik Informasi
Romney (2014: 5) menjelaskan bahwa terdapat enam
karakteristik yang membuat informasi berguna dan berarti, yaitu
sebagai berikut:
a. Relevan
Informasi yang relevan memiliki ciri mengurangi
ketidakpastian, meningkatkan pengambilan keputusan, serta
menegaskan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya.
b. Reliabel
Informasi yang reliabel memiliki ciri bebas dari kesalahan
atau bias, menyajikan kejadian atau aktivitas organisasi secara
akurat.
c. Lengkap
Informasi yang lengkap adalah informasi yang tidak
menghilangkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas
yang dapat diukur.
d. Tepat Waktu
Informasi dikatakan tepat waktu jika informasi tersebut
diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan
dalam mengambil keputusan.
e. Dapat Dipahami
Ketika informasi disajikan dalam format yang dapat
dimengerti dan jelas, maka informasi itu akan dapat dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f. Dapat Diverifikasi
Jika dua orang yang independen dan berpengetahuan di
bidangnya, dan masing-masing menghasilkan informasi yang
sama akan suatu hal, maka dapat dikatakan informasi yang
didapat tersebut dapat diverifikasi
g. Dapat Diakses
Informasi dapat diakses ketika informasi tersebut tersedia
untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam
format yang dapat digunakan.
C. Sistem Informasi Akuntansi
1. Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Diana (2011: 4) Sistem informasi akuntansi merupakan
sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta
melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
Romney (2014: 10) berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi
adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambilan
keputusan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi akuntansi adalah sebuah kesatuan proses dalam mengolah
informasi akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan yang
berguna bagi penggunanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Romney dalam Veranda (2014: 22) menjelaskan fungsi sistem
informasi akuntansi adalah:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan
transaksi.
b. Memproses data menjadi suatu informasi yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.
3. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Romney (2014: 11) menjelaskan bahwa komponen-komponen
sistem informasi akuntansi adalah:
a. Orang yang menggunakan sistem.
b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data.
c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat
peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan
dalam SIA.
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang
menyimpan data SIA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Subsistem dalam Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2011: 6) subsistem sistem informasi akuntansi
terbagi menjadi dua, yaitu subsistem aktivitas operasi dan subsistem
pelaporan.
a. Subsistem operasi, merupakan subsistem dari mulai terjadinya
aktivitas transaksi atau aktivitas bisnis kepada pendokumentasian
arsip-arsip transaksi, baik secara normal maupun secara elektronik
yang terdiri dari empat subsistem aktivitas sebagai berikut:
1) Subsistem pendapatan, mencakup kegiatan penjualan barang
atau jasa yang merupakan aktivitas bisnis perusahaan.
2) Subsistem pengeluaran,mencakup kegiatan pengadaan bahan
baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut biaya faktor
input lainnya.
3) Subsistem produksi, merupakan proses mengubah bahan baku,
bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
4) Subsistem keuangan, kegiatan mengelola semua transaksi yang
diakibatkan oleh kegiatan, pendapatan, pengeluaran, dan
memproduksi barang/jasa.
b. Subsistem penyusunan laporan. Pelaporan dalam sistem informasi
akuntansi dibuat berdasarkan masukan yang diterima dari
subsistem operasional perusahaan. Pelaporan dalam sistem
informasi akuntansi penting artinya sebagai alat pengendalian
keuangan perusahaan. Laporan ini berguna bagi manajemen untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
membuat perencanaan maupun pengambilan keputusan, demikian
juga bagi pihak dari luar perusahaan sebagai ukuran kinerja
perusahaan selama periode akuntansi.
5. Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Informasi
Lainnya
Winarno (2006: 1.15) menjelaskan bahwa sebagai suatu sistem,
sistem informasi akuntansi tidak dapat berdiri sendiri, karena harus
berhubungan dengan sistem-sistem informasi lain yang ada di dalam
perusahaan. Suatu sistem biasanya memiliki subsistem-subsistem
yang lebih kecil. Bila dilihat dari subsistem, sekumpulan subsistem
akan memiliki sistem induk, atau disebut suprasistem.
Suatu perusahaan biasanya tidak hanya memiliki satu sistem
informasi saja, melainkan beberapa sistem informasi yang masing-
masing bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Berbagai sistem dalam
perusahaan dinamakan sistem informasi fungsional, yaitu sistem
informasi yang dirancang dan ditujukan untuk fungsi-fungsi tertentu
dalam perusahaan, seperti fungsi produksi, fungsi keuangan, fungsi
persediaan, fungsi penjaminan mutu, dan lain-lain.
D. Kas
Menurut Weygandt (2014: 462) kas adalah aset yang siap
dikonversikan menjadi aset jenis lainnya. Kas sangat mudah
disembunyikan dan dipindahkan, dan sangat diinginkan. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
maka kas merupakan aset yang paling mudah digunakan dan dibelanjakan
dengan tidak tepat. Kas terdiri atas koin, uang kertas, cek, money order,
dan uang tunai di tangan atau simpanan di bank atau semacam deposito.
Veranda (2014: 21) menjelaskan kas adalah alat pembayaran yang
siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
Kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran
dalam akuntansi.
E. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
1. Definisi Pengeluaran Kas
Menurut Romney (2014: 463) siklus pengeluaran merupakan
serangkaian bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang
terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa.
Soemarsono (2004: 297) menyatakan bahwa pengeluaran kas
adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan
bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai,
pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan
berkurangnya kas.
Menurut Mulyadi (2016: 435) sistem akuntansi pokok yang
digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas adalah sistem
akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas
dengan uang tunai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari
pengendalian internal berikut ini:
a. Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat
diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada
formulir cek
b. Dilibatkannya bank dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas
c. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada
check issuer, pengeluaran kas dengan cek membawa manfaat
tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat
digunakannya cancelled check sebagai tanda terima kas dari pihak
yang menerima pembayaran.
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek adalah:
a. Bukti kas keluar
b. Cek
c. Permintaan cek
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah:
a. Jurnal pengeluaran kas
b. Register cek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek adalah:
a. Fungsi yang memerlukan kas
b. Fungsi kas
c. Fungsi akuntansi
d. Fungsi pemeriksa intern
Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah:
a. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak
membutuhkan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur
berikut ini:
1) Prosedur pembuatan bukti kas keluar
2) Prosedur pembayaran kas
3) Prosedur pencatatan pengeluaran kas
b. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang membutuhkan
permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut ini:
1) Prosedur permintaan cek
2) Prosedur pembuatan bukti kas keluar
3) Prosedur pembayaran kas
4) Prosedur pencatatan pengeluaran kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Dana Kas Kecil
Penyelenggaraan pengeluaran dengan dana kas kecil
diselenggarakan dengan dua cara yaitu sistem saldo berfluktuasi
(fluctuating fund-balance system) dan imperest system.
Dalam sistem saldo berfluktuasi, penyelenggaraan dana kas kecil
dilakukan sebagai berikut:
a. Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit akun Dana
Kas Kecil
b. Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit akun Dana
Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo ini akan berfluktuasi
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai
dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit akun Dana Kas
Kecil. Dalam sistem ini, saldo akun Dana Kas Kecil berfluktuasi
dari waktu ke waktu
Dalam sistem imperest system, penyelenggaraan dana kas kecil
dilakukan sebagai berikut:
a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit akun Dana Kas Kecil. Saldo akun Dana Kas
Kecil tidak boleh berubah dari waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut
dinaikkan atau dikurangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal. Bukti-bukti
pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam arsip
sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.
c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang
tercantum dalam kumpulan bukti pengeluaran kas kecil. Pengisian
kembali dana kas kecil ini dilakukan dengan cek dan dicatat
dengan mendebit akun beban dan mengkredit akun Kas.
Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah:
a. Bukti kas keluar
b. Cek
c. Permintaan pengeluaran kas kecil
d. Bukti pengeluaran kas kecil
e. Permintaan pengisian kembali kas kecil
Catatan akuntansi yang digunakan dalam dalam sistem dana kas kecil
adalah:
a. Jurnal pengeluaran kas
b. Register cek
c. Jurnal pengeluaran dana kas kecil
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan
cek adalah:
a. Fungsi kas
b. Fungsi akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Fungsi pemegang kas kecil
d. Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai
e. Fungsi pemeriksa intern
Jaringan prosedur yang membentuk sistem dana kas kecil adalah:
a. Prosedur pembentukan dana kas kecil
b. Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran kas
kecil
c. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil
F. Evaluasi
1. Definisi Evaluasi
Menurut Arikunto (2008: 2), evaluasi merupakan kegiatan
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif
yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Evaluasi merupakan proses mengukur dan menilai sesuatu.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan suatu kriteria
yang telah ditetapkan atau teori tertentu.
2. Tujuan dan Manfaat Evaluasi
Arikunto (2008: 29) berpendapat bahwa ada dua macam tujuan
evaluasi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
diarahkan pada program secara keseluruhan., sedangkan tujuan khusus
diarahkan pada masing-masing komponen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Arikunto (2008: 22) informasi yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi sangat berguna bagi pengambilan keputusan dan
kebijakan lanjutan dari program. Wujud dari hasil evaluasi adalah
sebuah rekomendasi dari evaluator untuk pengambil keputusan
G. Pengendalian Internal
1. Definisi Pengendalian Internal
Menurut Romney (2014: 226) pengendalian internal merupakan
proses yang dijalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa
tujuan-tujuan pengendalian telah tercapai.
Baridwan (1993: 46) mendefinisikan pengendalian internal
menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
yaitu meliputi struktur organisasi dan cara-cara serta alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan, memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam
usaha, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan
manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengendalian internal merupakan usaha sebuah organisasi dalam
seluruh aktivitas operasi yang dilakukan dengan pemeriksaan,
pengawasan dan penyimpanan untuk melindungi kekayaan
perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Committee of Sponsoring Organizations of Treadway
Commission (COSO) 2013, tujuan pengendalian internal adalah
sebagai berikut:
a. Tujuan Operasi
Tujuan operasi ini berkaitan dengan melakukan operasi entitas
secara efektif dan efisien, termasuk tujuan organisasi dalam hal
kinerja keuangan dan operasional dan menjaga keamanan aset.
b. Tujuan Pelaporan
Tujuan pelaporan ini berkaitan dengan melakukan pelaporan dalam
hal keuangan maupun non keuangan internal dan eksternal yang
meliputi reliabilitas, ketepatan waktu, transparansi, dan bentuk lain
yang dibuat oleh pembuat kebijakan dan penyusun standar.
c. Tujuan Kepatuhan
Tujuan kepatuhan ini berkaitan dengan ketaatan entitas atas hukum
dan regulasi yang berlaku.
Sementara Romney (2014: 226) menjelaskan tujuan pengendalian
internal adalah sebagai berikut:
a. Mengamankan aset, mencegah atau mendeteksi perolehan,
penggunaan atau penempatan yang tidak sah.
b. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset
perusahaan secara akurat dan wajar.
c. Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
d. Menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.
e. Mendorong dan memperbaiki efisiensi operasional.
f. Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah
ditentukan.
g. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
3. Komponen Pengendalian Internal
Menurut COSO 2013, pengendalian internal memiliki 5
komponen dan 17 prinsip, yaitu:
a. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses,
dan struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan
pengendalian internal di organisasi. Lingkungan pengendalian
terdiri dari prinsip-prinsip:
1) Komitmen terhadap integritas dan nilai etika
2) Melaksanakan tanggung jawab pengawasan
3) Menetapkan struktur, wewenang dan tanggung jawab
4) Komitmen terhadap kompetensi
5) Mendorong akuntabilitas atas sistem pengendalian internal
b. Penilaian Risiko
Setiap entitas menghadapi risiko dari sumber eksternal
maupun internal. Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis
dan berulang untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pencapaian tujuan. Dengan demikian penilaian risiko membentuk
dasar untuk menentukan bagaimana risiko akan dikelola. Ada
empat prinsip dari penilain risiko, yaitu:
1) Menentukan tujuan
2) Mengidentifikasi dan menganalisis risiko
3) Menilai risiko kecurangan
4) Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan signifikan
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan
arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian
tujuan dilakukan. Ada tiga prinsip aktivitas pengendalian, yaitu:
1) Mengembangkan kegiatan pengendalian
2) Mengembangkan kontrol umum atas teknologi
3) Merinci ke dalam kebijakan dan prosedur
d. Informasi dan Komunikasi
Informasi diperlukan entitas untuk melaksanakan tanggung
jawab pengendalian untuk mendukung pencapaian tujuannya.
Komunikasi bersifat terus menerus untuk menyediakan, berbagi,
dan memperoleh informasi yang diperlukan. Komunikasi dalam
perusahaan terjadi secara internal maupun eksternal. Ada tiga
prinsip informasi dan komunikasi, yaitu:
1) Menggunakan informasi yang relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Komunikasi internal yang efektif
3) Komunikasi eksternal yang efektif
e. Pemantauan
Kegiatan ini merupakan evaluasi berkelanjutan, terpisah, atau
beberapa kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk
memastikan apakah masing-masing dari lima komponen
pengendalian benar-benar ada dan berfungsi. Ada dua prinsip
dalam aktivitas pemantauan, yaitu:
1) Evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah
2) Mengevaluasi dan melaporkan setiap kekurangan
4. Unsur Pokok Pengendalian Internal
Mulyadi (2016: 130) menjelaskan terdapat 4 unsur pokok sistem
pengendalian internal, yaitu:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan,
dan biaya
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5. Fungsi-fungsi dalam Pengendalian Internal
Menurut Romney (2014: 227), pengendalian internal menjalankan
tiga fungsi penting yaitu:
a. Pengendalian preventif, untuk mencegah masalah sebelum timbul.
b. Pengendalian detektif, menemukan masalah yang tidak terelakkan.
c. Pengendalian korektif, dapat mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah serta memulihkannya dari kesalahan yang dihasilkan.
H. Pengendalian Internal Pengeluaran Kas
1. Unsur pengendalian internal sistem pengeluaran kas meliputi:
a. Organisasi
1) Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dengan fungsi
akuntansi
2) Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri
oleh Bagian Kasa sejak awal sampai akhir, tanpa campur
tangan fungsi lain
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat
berwenang
2) Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat
persetujuan dari pejabat berwenang
3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan
bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi pejabat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung
yang lengkap
c. Praktik yang Sehat
1) Saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari
kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak
semestinya
2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi
pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh bagian kasa
setelah transaksi dilakukan
3) Penggunaan rekening koran yang merupakan informasi dari
pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi
pemeriksa intern yang merupakan fungsi yang tidak terlibat
dalam pencatatan dan penyimpanan kas
4) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama
perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah
bukuan
5) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil,
pengeluaran ini dilakukan sistem pengeluaran kas melalui dana
kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan impress
system
6) Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisik kas yang
ada di tangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
7) Kas yang adadi tangan dank as yang ada di perjalanan
diasuransikan dari kerugian
8) Kasir diasuransikan
9) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya
pencurian terhadap kas yang ada di tangan
10) Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian
kasa
I. Pengujian Efektivitas Pengendalian
Untuk menguji efektifitas pengendalian internal, maka auditor harus
bisa mengidentifikasi atribut-atribut yang berkaitan dengan hal tersebut.
Dalam hubungannya dengan pengujian pengendalian, atribut adalah
penyimpangan dari ada atau tidak adanya unsur tertentu dalam suatu
pengendalian internal yang seharusnya ada. Atribut harus diidentifikasi
untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi risiko
pengendalian atas suatu asersi.
Pengujian efektifitas pengendalian internal terutama menggunakan uji
kepatuhan dengan attribute sampling. Menurut Munawir (1999: 296),
atttribute sampling digunakan untuk pengujian pengendalian dengan
tujuan untuk meramalkan tingkat penyimpangan antara pelaksanaan
dengan pengendalian yang sudah diterapkan.
Menurut Mulyadi (2002: 253) ada tiga model attribute sampling,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Fixed-sample size attribute sampling
Model pengambilan sampel ini ditujukan untuk memperkirakan
presentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini
terutama digunakan jika auditor melakukan pengujian pengendalian
terhadap suatu unsur pengendalian internal, dan auditor tersebut yakin
akan menjumpai beberapa penyimpangan. Prosedur pengambilan
sampel adalah sebagai berikut:
a. Penentuan atribut yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas
pengendalian internal
b. Penentuan populasi yang akan diambil sampelnya
c. Penentuan besarnya sampel
d. Pemilihan anggota sampel dari seluruh anggota sampel
e. Pemeriksaan terhadap atribut yang menunjukkan efektifitas
pengendalian internal
f. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap atribut sampel
2. Stop-or-go-sampling
Model pengambilan sampel ini digunakan untuk mencegah auditor
dari pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara
menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika
auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi
sangat kecil. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
a. Menentukan desired upper precision limit (DUPL) dan tingkat
keandalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Menggunakan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian
pengendalian guna menetapkan sampel pertama yang harus diambil
c. Membuat tabel stop or go decision
d. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
3. Discovery sampling
Model pengambilan sampel ini cocok digunakan jika tingkat
kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati
nol). Dalam model ini auditor menginginkan kemungkinan tertentu
untuk menemukan paling tidak satu kesalahan, jika kenyataannya
tingkat kesalahan sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan.
Model ini digunakan auditor untuk menemukan kecurangan,
pelanggaran yang serius dari unsur pengendalian internal, dan
ketidakberesan yang lain. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai
berikut:
a. Tentukan atribut yang akan diperiksa
b. Tentukan populasi dan besar populasi yang akan diambil sampelnya
c. Tentukan tingkat keandalan
d. Tentukan desired upper precision limit (DUPL)
e. Tentukan besarnya sampel
f. Periksa atribut sampel
g. Evaluasi hasil pekerjaan terhadap karakteristik sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
J. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang evaluasi pengendalian internal sistem pengeluaran
kas telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Lucia
Indah Paskarani pada tahun 2016 melakukan penelitian dengan judul
“Evaluasi Pengendalian Internal dalam Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas, Studi Kasus pada Paroki Santo
Antonius Padua Kendal”. Hasil penelitian menunjukkan pengendalian
internal penerimaan dan pengeluaran kas di Paroki Santo Antonius Padua
Kendal belum sepenuhnya mengacu pada pengendalian internal menurut
COSO dan PTKAP KAS, dan pengendalian internal dalam sistem
informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan
Paroki Santo Antonius Padua Kendal masih lemah, sehingga pengujian
pengendalian internal tidak dapat dilakukan.
Advioka Resy Bella Putri pada tahun 2017 juga melakukan penelitian
dengan judul “Evaluasi Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Studi Kasus pada SMKN 1
Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan hasil yang efektif karena
seluruh dokumen yang diperiksa memiliki kelengkapan dokumen bukti kas
keluar, otorisasi pengeluaran kas, kesesuaian informasi yang satu dengan
dokumen lain dalam pengendalian internal pengeluaran kas.
Selain itu, Sari Getradis Noviana Eko pada tahun 2008 juga
melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern
Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dana Bantuan Operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sekolah, Studi Kasus pada Sekolah Dasar Negeri 2 Kraguman, Klaten”.
Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa struktur organisasi yang ada
belum memisahkan tanggung jawab fungsional, sistem otorisasi telah
cukup melindungi pengeluaran kas, praktik yang sehat belum semua
dijalankan, karyawan yang mutu kerjanya sesuai dengan tanggung
jawabnya belum diterapkan, dan pengujian kepatuhan pada dokumen
pengeluaran kas menunjukkan hasil pengendalian internal yang belum
efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian studi
kasus di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta mengenai “Evaluasi
Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas”. Penelitian ini
dilakukan di tempat penelitian tersebut dan pada objek dan subjek tertentu
agar lebih fokus dan mendapat kesimpulan yang terbatas.
B. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber objek yang akan diteliti dan
dikenai simpulan dari hasil penelitian. Subjek penelitian dalam
penelitian ini adalah:
a. Karyawan bagian keuangan: Kasir
b. Karyawan bagian keuangan: Pungutan Siswa
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah data sebagai objek yang akan diteliti.
Objek dari penelitian ini adalah:
a. Struktur organisasi yang berkaitan dengan pengeluaran kas
b. Dokumen pengeluaran kas
c. Catatan akuntansi pengeluaran kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d. Prosedur pencatatan dan pengendalian internal sistem
pengeluaran kas
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Penelitian
akan dilakukan pada bulan Maret – Mei 2018.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua dokumen atau slip dan
catatan yang berhubungan dengan pengeluaran kas di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 60 lembar
dokumen. Angka 60 didapat dari tabel besarnya sampel minimum dengan
tingkat keandalan (R%) sebesar 95% dan DUPL sebesar 5%. Tingkat
keandalan dan DUPL tersebut dipilih karena kepercayaan penulis terhadap
aktivitas pengendalian internal sistem pengeluaran kas cukup besar.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah random
sampling dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab antara dua pihak untuk
mendapatkan sumber informasi. Wawancara dilakukan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
langsung dengan pihak-pihak terkait untuk mencari data yang
dibutuhkan. Data yang akan dikumpulkan dari wawancara ini adalah:
a. Gambaran umum sekolah
b. Struktur organisasi dan uraian tugas
c. Prosedur sistem pengeluaran kas, terdiri dari prosedur pencatatan
dan prosedur pengendalian internal
d. Dokumen dan catatan pengeluaran kas
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mengumpulkan data berbentuk fisik yang
dibutuhkan dari organisasi. Dokumentasi dilakukan dengan membaca
dan mencatat ulang data. Data yang akan dikumpulkan dari
dokumentasi ini adalah dokumen, catatan, dan prosedur yang terkait
dengan pengeluaran kas.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan untuk menjawab rumusan
masalah pertama, teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan
menggunakan analisa deskriptif komparatif. Teknik ini dilakukan dengan
menjelaskan penerapan pengendalian internal sistem akuntansi
pengeluaran kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan
membandingkannya dengan pengendalian internal menurut COSO.
Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kedua, teknik analisis data
yang digunakan yaitu dengan menguji efektifitas pengendalian internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dengan teknik uji kepatuhan Stop or Go Sampling. Penggunaaan uji
kepatuhan dengan teknik stop or go sampling dipilih oleh penulis karena
penulis yakin bahwa pengendalian internal di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta sudah berjalan baik dan sangat kecil kemungkinan akan
ditemukannya kesalahan dalam populasi.
1. Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yang pertama
yaitu:
a. Membandingkan kesesuaian antara pengendalian internal dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas yang ada SMA Stella Duce 2
Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal
menurut COSO yang akan dijabarkan pada tabel-tabel di bawah
ini. Tabel 3.1 mengenai komponen Lingkungan Pengendalian
yang terdiri dari 5 prinsip pengendalian, Tabel 3.2 mengenai
komponen Penilaian Risiko yang terdiri dari 4 prinsip
pengendalian, Tabel 3.3 mengenai komponen Aktivitas
Pengendalian yang terdiri dari 3 prinsip pengendalian, Tabel 3.4
mengenai komponen Informasi dan Komunikasi yang terdiri dari
3 prinsip pengendalian, Tabel 3.5 mengenai komponen
Pemantauan yang terdiri dari 2 prinsip pengendalian.
b. Mendeskripsikan kesesuaian antara pengendalian internal sistem
akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan SMA Stella Duce 2
Yogyakarta dengan lima komponen pengendalian internal
menurut COSO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian
Elemen Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kajian Menurut
COSO Point of Focus Kriteria
1. Komitmen
terhadap
integritas dan
nilai etika
Entitas menunjukkan
komitmen terhadap
integritas dan nilai
etika agar tercipta
iklim kerja yang
kondusif
1. Adanya "tone at the top"
guna membangun
keteladanan dalam entitas
1) Pemimpin menunjukkan sikap terbuka, jujur,
berintegritas, dan perilaku yang etis.
2) Perilaku etis dari pemimpin dianggap sebagai
teladan yang baik bagi karyawan
2. Menetapkan standar
perilaku dalam entitas
3) Ada aturan mengenai standar perilaku yang harus
ditaati
3. Mengevaluasi kepatuhan
terhadap standar perilaku
4) Kepala Sekolah mengevaluasi penerapan standar
perilaku yang dijalankan oleh karyawan
4. Menindaklanjuti
penyimpangan secara tepat
waktu
5) Ada hukuman terhadap perilaku yang tidak
sesuai aturan standar
6) Sekolah melakukan perbaikan atas
penyimpangan secara tepat waktu
2. Melaksanakan
tanggung jawab
pengawasan
Dewan komisaris
menunjukkan
independensinya
terhadap manajemen
dan melaksanakan
pengawasan
terhadap
pengembangan dan
kinerja pengendalian
internal.
5. Menetapkan tanggungjawab
pengawasan oleh Yayasan
7) Yayasan bertanggungjawab melakukan
pengawasan terhadap sekolah
6. Kepemilikan keahlian pihak
Yayasan
8) Pihak dari Yayasan yang melakukan
pengawasan dipilih berdasarkan keahlian yang
dimiliki
7. Independensi pengawas 9) Yayasan memiliki karyawan yang cukup untuk
melakukan pengawasan di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
8. Pelaksanaan fungsi
pengawasan oleh Yayasan
10) Yayasan melakukan pengawasan terhadap pihak
sekolah dalam bentuk pengawasan tertentu
3. Menetapkan
struktur,
wewenang dan
tanggung jawab
Manajemen
membentuk, dengan
pengawasan dari
komisaris, struktur,
jalur pelaporan, dan
kewenangan serta
9. Entitas membentuk struktur
organisasi
11) Sekolah memiliki struktur organisasi yang jelas
dan dituangkan dalam bentuk grafis
10. Menetapkan jalur pelaporan
yang dilaksanakan melalui
pembentukan struktur
organisasi
12) Struktur organisasi memuat jalur pelaporan
pengeluaran kas yang jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kajian Menurut
COSO Point of Focus Kriteria
tanggung jawab
yang sesuai dalam
upaya pencapaian
tujuan organisasi.
11. Adanya pemisahan fungsi
satu dengan fungsi lainnya
dengan penetapan,
pemberian, dan pembatasan
kewenangan dan tanggung
jawab
13) Sekolah melakukan pemisahan tugas dan
menjelaskan uraian tugas yang jelas bagi setiap
karyawan
4. Komitmen
terhadap
kompetensi
Entitas menunjukkan
adanya komitmen
untuk memperoleh,
mengembangkan,
dan
mempertahankan
indidivu yang
kompeten dalam
upaya pencapaian
tujuan organisasi.
12. Entitas memiliki kebijakan
terkait SDM dan
mempraktikkan kebijakan
tersebut
14) Ada aturan mengenai kebijakan pengelolaan
SDM
15) Aturan pengelolaan SDM dipraktikkan dalam
entitas
13. Adanya usaha menjaga
komitmen terhadap
kompetensi
16) Ada standar kompetensi untuk setiap tugas dan
fungsi pada bagian pengeluaran kas
14. Entitas melakukan usaha
untuk memperoleh,
membangun, dan
mempertahankan karyawan
17) Ada pelatihan dan bimbingan yang membantu
karyawan mempertahankan dan meningkatkan
kompetensinya
18) Menyediakan fasilitas tunjangan kesejahteraan
bagi karyawan
15. Entitas merencanakan dan
mempersiapkan suksesi
19) Sekolah melakukan perencanaan dan persiapan
untuk pergantian karyawan
5. Mendorong
akuntabilitas atas
sistem
pengendalian
Entitas mewajibkan
setiap individu untuk
mengemban
akuntabilitas atas
16. Menjunjung tinggi
akuntabilitas melalui
struktur, kewenangan dan
tanggung jawab
20) Setiap individu di bagian pengeluaran kas dapat
mempertanggung jawabkan tugasnya pada
otoritas yang lebih tinggi sesuai struktur yang
ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.1 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kajian Menurut
COSO Point of Focus Kriteria
internal tanggung jawabnya
dalam hal internal
control dalam
kaitannya dengan
pencapaian tujuan
organisasi
17. Adanya pengukuran kinerja,
insentif, dan penghargaan
21) Sekolah menetapkan kebijakan mengenai
pengukuran kinerja, insentif dan penghargaan
bagi karyawan
18. Adanya evaluasi
pengukuran kinerja, insentif
dan penghargaan untuk
menjaga relevansinya
22) Kepala sekolah melakukan evaluasi kinerja
karyawan secara periodic
19. Mempertimbangkan adanya
'tekanan' yang berlebihan
23) Setiap kebijakan dan aturan disusun dengan
mempertimbangkan kemampuan entitas maupun
setiap individu
24) Membuka kesempatan setiap individu untuk
menyampaikan pendapat maupun keluhan
20. Mengevaluasi kinerja,
memberi penghargaan dan
mengenakan hukuman
25) Kepala sekolah mengevaluasi kinerja setiap
individu di bagian pengeluaran kas dan
mengenakan penghargaan maupun hukuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.2 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko
Elemen Komponen
Penilaian Risiko
Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Point of Focus Kriteria
6. Menentukan
tujuan
Entitas menetapkan
tujuan secara jelas
sehingga
memungkinkan
dilakukannya proses
identifikasi dan
penilaian risiko
terkait dengan tujuan
21. Hal-hal yang berkaitan
dengan tujuan operasi:
tujuan sekolah tercermin
dalam struktur organisasi,
pertimbangan toleransi
risiko, mencakup tujuan
operasi dan kinerja
keuangan, membentuk
dasar pengalokasian sumber
daya
26) Sekolah membuat rencana kegiatan secara rutin
22. Hal-hal yang berkaitan
dengan tujuan pelaporan
keuangan eksternal:
kepatuhan standar
akuntansi, pertimbangan
materialitas, mencerminan
aktivitas entitas
27) Karyawan bagian pengeluaran kas melakukan
pelaporan keuangan kepada Pemerintah sesuai
dengan standar yang diterapkan Pemerintah
23. Hal-hal yang berkaitan
dengan tujuan pelaporan
non-keuangan eksternal:
kepatuhan standar eksternal,
pertimbangan ketelitian
yang diharapkan, penyajian
aktivitas entitas
28) Sekolah patuh terhadap standar pelaporan non-
keuangan yang ditetapkan pihak eksternal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3.2 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko (lanjutan)
Elemen Komponen
Penilaian Risiko
Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Point of Focus Kriteria
24. Hal-hal yang berkaitan
dengan tujuan pelaporan
keuangan dan non-
keuangan internal:
mencerminkan pilihan
manajemen, pertimbangan
ketelitian yang diharapkan,
penyajian aktivitas entitas
29) Setiap Tim Kerja melaporkan kegiatan yang
telah dilaksanakan kepada Kepala Sekolah
25. Hal-hal yang berkaitan
dengan tujuan kepatuhan:
kepatuhan hukum dan
perundangan dan
pertimbangan toleransi
terhadap risiko
30) Pelaksanaan pengeluaran kas sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
7. Mengidentifikasi
dan menganalisis
risiko
Entitas
mengidentifikasi
risiko terkait dengan
pencapaian tujuan
entitas pada seluruh
lingkup entitas, dan
menganalisis risiko
sebagai dasar untuk
menentukan
bagaimana risiko-
risiko tersebut harus
dikelola
26. Identifikasi risiko dilakukan
pada divisi, unit operasi,
dan tingkat fungsional
31) Pembuatan rencana kegiatan dilakukan oleh
setiap Tim Kerja
27. Menganalisis faktor internal
dan eksternal
32) Penyimpanan kas dilakukan hanya oleh satu
orang dan disimpan di tempat yang aman
28. Mengikutsertakan peran
serta setiap level
manajemen yang sesuai
33) Pemeriksaan jumlah uang kas melibatkan
Kepala Sekolah
29. Mengestimasi signifikansi
risiko yang teridentifikasi
34) Risiko yang teridentifikasi dinilai tingkat
signifikasinya dalam pengaruhnya bagi entitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.2 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko (lanjutan)
Elemen Komponen
Penilaian Risiko
Pengendalian
Internal Menurut
COSO
Point of Focus Kriteria
30. Menetapkan bagaimana
risiko akan direspon
35) Entitas menetapkan langkah-langkah yang akan
diambil dalam merespon risiko yang telah
teridentifikasi
8. Menilai risiko
kecurangan
Entitas
mempertimbangkan
potensi terjadinya
fraud dalam menilai
risiko
31. Mempertimbangkan
berbagai kemungkinan
terjadinya kecurangan
36) Sekolah menyediakan jalur pelaporan
kecurangan
32. Menilai dorongan dan
tekanan yang menyebabkan
terjadinya fraud
37) Karyawan baru diberikan motivasi yang positif
untuk bekerja dengan etika baik tanpa
melakukan kecurangan
33. Menilai kemungkinan
terjadinya fraud
38) Terdapat sistem keamanan di setiap ruangan
untuk mengawasi kemungkinan terjadinya
kecurangan
34. Menilai perilaku dan
rasionalitas terjadinya fraud
39) Setiap karyawan dibekali dengan nilai-nilai
positif untuk menghindari terjadinya kecurangan
9. Mengidentifikasi
dan menganalisis
perubahan
signifikan
Entitas
mengidentifikasi dan
menilai perubahan -
perubahan yang
dapat mempengaruhi
sistem internal
control secara
signifikan
35. Menilai perubahan
lingkungan di luar
organisasi
40) Sekolah mengkomunikasikan perubahan
regulasi yang terjadi
36. Menilai perubahan model
bisnis
41) Sekolah melakukan sosialisai atas perubahan
sistem baru kepada karyawan
37. Menilai perubahan
kepemimpinan
42) Pergantian kepengurusan sekolah dilakukan
secara periodik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.3 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian
Elemen Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus Kriteria
10. Mengembangkan
kegiatan
pengendalian
Entitas telah
menyeleksi dan
membangun
aktifitas
pengendalian
yang mendukung
upaya mitigasi
risiko sehingga
risiko berada pada
level yang dapat
diterima
38. Mengintegrasikan kegiatan
pengendalian dengan penilaian
risiko
43) Menetapkan standar bukti pengeluaran kas yang
dianggap sah
39. Menetapkan proses operasi
yang relevan
44) Setiap pengeluaran kas kepada Tim Kerja
didukung dengan bukti pengeluaran kas
40. Mempertimbangkan faktor
spesifik entitas
45) Menyimpan kas di tempat yang aman dan bebas
dari akses orang asing
41. Mengevaluasi tipe
pengendalian yang memiliki
sifat berganda
46) Sekolah mengevaluasi kegiatan penerimaan dan
pengeluaran kas secara bersamaan dan periodik
42. Mempertimbangkan pada level
mana kegiatan pengendalian
diterapkan
47) Entitas menentukan tingkat urgensi kegiatan
pengendalian pada sistem pengeluaran kas
43. Melakukan pembagian
wewenang
48) Terdapat pemisahan tugas antara pemegang kas,
bagian pencatatan, dan bagian otorisasi
11. Mengembangkan
kontrol umum
atas teknologi
Entitas telah
menyeleksi dan
membangun
aktifitas
pengendalian
umum dengan
menggunakan
teknologi untuk
mendukung
pencapaian tujuan
organisasi
44. Menetapkan ketergantungan
antara penggunaan teknologi
dalam proses operasi dan
pengendalian umum teknologi
49) Catatan dan dokumen disimpan dalam bentuk
file dan dilakukan backup data
45. Menerapkan infrastruktur
teknologi kegiatan
pengendalian yang relevan
50) Dilakukan pencatatan menggunakan program
keuangan untuk meningkatkan efisiensi
pencatatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.3 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus Kriteria
46. Menerapkan kegiatan
pengendalian proses
manajemen keamanan yang
relevan
51) Terdapat pembatasan akses terhadap komputer
dan file
47. Menerapkan kegiatan
pengendalian proses
perolehan, pengembangan, dan
pemeliharaan teknologi yang
relevan
52) Sekolah memilih melakukan aktivitas
pengendalian melalui perolehan, pengembangan,
dan pemeliharaan teknologi dan infrastruktur
12. Merinci ke dalam
kebijakan dan
prosedur
Entitas
menerapkan
kegiatan
pengendalian
sebagaimana
tercermin pada
kebijakan, yang
menetapkan apa
yang diharapkan,
dan dalam
prosedur yang
relevan untuk
melaksanakan
kebijakan tersebut
48. Menetapkan kebijakan dan
prosedur
53) Penetapan kebijakan dan prosedur terkait
pengendalian atas pengeluaran kas
49. Menetapkan tanggungjawab
dan akuntabilitas dalam rangka
pelaksanaan kebijakan dan
prosedur
54) Sekolah membuat jadwal tugas guru piket per
hari
50. Personil yang kompeten
melaksanakan kegiatan
pengendalian dengan berhati-
hati dan fokus secara terus-
menerus.
55) Karyawan bagian pengeluaran kas selalu
memastikan Laporan Pertanggungjawaban
disertai dengan bukti transaksi pengeluaran kas
yang sesuai
51. Personil yang bertanggung
jawab melaksanakan kegiatan
pengendalian sesuai dengan
jadwal waktu yang ditetapkan
dalam kebijakan dan prosedur.
56) Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana
kegiatan oleh setiap Tim Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.3 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus Kriteria
52. Petugas yang bertanggung
jawab menginvestigasi dan
bertindak seperlunya dalam
persoalan yang diidentifikasi
sebagai akibat dari
pelaksanaan kegiatan
pengendalian
57) Sekolah melakukan tindakan perbaikan atas
hasil pelaksanaan pengendalian internal
53. Manajemen mereviu kegiatan
pengendalian secara periodik,
untuk menentukan relevansi,
kesesuaian kegiatan
pengendalian sesuai dengan
kebutuhan
58) Manajemen menilai kegiatan pengendalian
pengeluaran kas secara periodik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.4 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi
Elemen Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus Kriteria
13. Menggunakan
informasi yang
relevan
Entitas
memperoleh atau
menghasilkan dan
menggunakan
informasi yang
relevan dan
berkualitas untuk
mendukung
berfungsinya
seluruh
komponen
internal control.
54. Mengidentifikasi persyaratan
informasi yang diperlukan
59) Sekolah mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal
55. Mendapatkan data dari sumber
internal maupun eksternal
60) Informasi yang didapat bersumber dari internal
maupun eksternal entitas
56. Memproses data menjadi
informasi yang relevan
61) Bukti transaksi pengeluaran kas dicatat dalam
pembukuan hingga menjadi laporan
57. Memelihara kualitas selama
pemrosesan informasi
62) Sekolah melaporkan pengeluaran kas secara
tepat waktu
58. Mempertimbangkan analisis
biaya-manfaat
63) Menggunakan pencatatan terkomputerisasi
untuk efisiensi pencatatan
14. Komunikasi
internal yang
efektif
Entitas
mengkomunikasi
kan informasi
secara internal,
termasuk tujuan
dan tanggung
jawab terhadap
internal control,
yang penting
untuk dapat
mendukung
berfungsinya
seluruh
komponen
internal control
59. Menyelenggarakan komunikasi
tentang pengendalian internal
kepada personel yang
bertanggung jawab
64) Terdapat pertemuan/rapat untuk membahas
mengenai upaya pengendalian internal
pengeluaran kas
60. Menyelenggarakan jalur
komunikasi dengan Dewan
Pengawas
65) Kepala sekolah mengkomunikasikan dan
melaporkan kegiatan kepada pihak Yayasan
61. Menyediakan jalur komunikasi
khusus yang terpisah (whistle-
blower)
66) Ada jalur komunikasi khusus yang terpisah
dalam internal organisasi untuk menyampaikan
kecurangan yang terjadi
62. Menetapkan metode
komunikasi yang relevan
67) Terdapat metode komunikasi khusus dalam
internal entitas yang relevan dengan budaya
entitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.4 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi (lanjutan)
Elemen Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus Kriteria
15. Komunikasi
eksternal yang
efektif
Entitas
berkomunikasi
dengan pihak
eksternal terkait
dengan berbagai
hal yang dapat
mempengaruhi
berfungsinya
seluruh
komponen
internal control
63. Adanya komunikasi kepada
pihak eksternal.
68) Sekolah mengkomunikasikan informasi kepada
murid secara rutin
64. Menyelenggarakan wadah
untuk datangnya komunikasi
69) Sekolah mengadakan rapat rutin dengan orang
tua murid
65. Komunikasi dengan Dewan
Pengawas
70) Murid, orang tua murid, dan pihak lain dapat
memberikan penilaian dan masukan kepada
sekolah yang kemudian dikomunikasikan ke
Yayasan
66. Menyediakan jalur komunikasi
khusus yang terpisah (whistle-
blower)
71) Ada jalur komunikasi khusus yang terpisah bagi
pihak eksternal untuk menyampaikan segala hal
mengenai entitas (termasuk aduan) dari pihak
eksternal
67. Menetapkan metode
komunikasi yang relevan
72) Kasir menyampaikan kesulitan atau masalah
dalam pelaporan keuangan kepada pihak yang
berwenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.5 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan
Elemen Komponen
Pemantauan
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus
Kriteria
16. Evaluasi
berkelanjutan
dan/atau terpisah
Entitas
menyeleksi,
membangun, dan
melaksanakan
evaluasi
berkelanjutan dan
terpisah untuk
dapat meyakinkan
apakah seluruh
komponen
internal control
telah berfungsi
dengan baik.
68. Manajemen melakukan
evaluasi berkelanjutan dan
evaluasi terpisah untuk proses
pengeluaran kas
73) Sekolah melakukan evaluasi menyeluruh dari
hasil evaluasi yang dilakukan setiap bulan dalam
setahun
69. Manajemen
mempertimbangkan tingkat
perubahan dalam bisnis dan
proses bisnis dalam melakukan
evaluasi berkelanjutan dan
evaluasi terpisah
74) Ada pertimbangan mengenai perubahan setiap
program maupun isu pendidikan dalam
melakukan evaluasi
70. Rancangan dan kondisi sistem
pengendalian digunakan
sebagai bahan untuk
melakukan evaluasi
berkelanjutan dan evaluasi
terpisah.
75) Hasil evaluasi tahunan digunakan untuk
menentukan kebijakan dan langkah tahun
selanjutnya
71. Evaluator yang melaksanakan
evaluasi berkelanjutan dan
evaluasi terpisah memiliki
pengetahuan yang memadai
dan memahami hal yang
dievaluasi.
76) Pihak yang diberi tanggung jawab melakukan
evaluasi memiliki pengetahuan dan kecakapan
yang memadai mengenai evaluasi pengendalian
internal pengeluaran kas
72. Evaluasi berkelanjutan
diterapkan secara terintegrasi
atau "bulit-in" dengan proses
bisnis dan selalu disesuaikan
dalam hal terjadi perubahan.
77) Evaluasi dilakukan saat rapat bulanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.5 Penjelasan Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Berdasarkan
Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan (lanjutan)
Elemen Komponen
Pemantauan
Pengendalian
Internal
Menurut COSO
Point of Focus Kriteria
73. Manajemen
mempertimbangkan berbagai
alternatif ruang lingkup dan
frekuensi evaluasi terpisah
sesuai dengan risiko entitas.
78) Evaluasi dilakukan untuk seluruh kegiatan yang
dilaksanakan
74. Evaluasi terpisah dilaksanakan
secara periodik untuk dapat
memberikan umpan balik yang
obyektif.
79) Evaluasi kegiatan dilaksanakan secara periodik
dan terjadwal
17. Mengevaluasi
dan melaporkan
setiap
kekurangan
Entitas
mengevaluasi dan
mengkomunikasi
kan kelemahan
internal control
dalam waktu yang
tepat kepada
pihak-pihak yang
bertanggung
jawab untuk
melakukan
tindakan koreksi
75. Manajemen dan Dewan
Pengawas menilai hasil
evaluasi berkelanjutan maupun
terpisah
80) Pihak sekolah dan Yayasan melakukan penilaian
atas hasil evaluasi berkelanjutan maupun
terpisah
76. Setiap kelemahan disampaikan
kepada pihak yang
bertanggung jawab untuk
dilakukan tindakan perbaikan
dan paling tidak harus
disampaikan kepada
manajemen satu tingkat di
atasnya.
81) Hasil evaluasi disampaikan pada pihak yang
bertanggungjawab dan dilakukan pemngambilan
tindakan perbaikan
77. Manajemen memonitor apakah
semua kelemahan telah
diperbaiki dalam jangka waktu
yang ditentukan.
82) Pihak sekolah melakukan pemantauan apakah
kelemahan telah diperbaiki dalam jangka waktu
yang ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
2. Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu:
a. Menentukan atribut yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas
pengendalian internal:
a. Atribut I: Adanya tanggal transaksi dalam dokumen transaksi
pengeluaran kas.
b. Atribut II: Adanya otorisasi dari pejabat berwenang pada bukti
transaksi pengeluaran kas.
c. Atribut III: Adanya kesesuaian antara bukti transaksi dengan
catatan akuntansi.
b. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Populasi yang
akan diambil sampelnya adalah dokumen dan catatan yang berkaitan
pengeluaran kas.
c. Menentukan tingkat keandalan dan DUPL. Penulis menentukan
tingkat keandalan 95% dan DUPL 5%. Pilihan ini disarankan untuk
pengujian terhadap pengendalian internal yang dinilai baik.
d. Menggunakan tabel besarnya sampel untuk pengujian pengendalian
untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil. Dengan
tingkat keandalan 95% dan DUPL 5% maka berdasarkan tabel
besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian, besarnya
sampel yang pertama yang diambil adalah 60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
Tabel 3.6 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian Acceptable Upper
Precision Limit
Sample Size Based on Confidence Levels
90% 95% 97,5%
10%
9
8
7
6
5
4
3
2
1
24
27
30
35
40
48
60
80
120
240
30
34
38
43
50
60
75
100
150
300
37
42
47
53
62
74
93
124
185
370
e. Membuat tabel stop or go decision.
Tabel 3.7 Stop or Go Decision Langkah
ke-
Besarnya
sampel
kumulatif
yang
digunakan
Berhenti jika
kesalahan
kumulatif
yang terjadi
sama dengan
Lanjutkan ke
langkah
berikutnya jika
kesalahan
yang terjadi
sama dengan
Lanjutkan ke
langkah 5
jika
kesalahan
paling tidak
sebesar
1
2
3
4
5
60
96
126
156
Gunakan
fixed sample
size attribute
sampling
0
1
2
3
1
2
3
4
4
4
4
4
1) Pada jumlah 60 sampel pertama, jika auditor tidak menemukan
kesalahan atau AUPL=DUPL, maka pengambilan sampel
dihentikan.
AUPL dihitung dengan rumus = Confidence level factor at
desired reliability for occurance observed / sample size.
Menurut tabel 3.8, confidence level factor pada R=95% dan
tingkat kesalahan=0 adalah 3. Maka AUPL = 3/60 = 5%. Jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
kesalahan yang dijumpai 0 dan DUPL=AUPL maka
pengambilan sampel dihentikan.
Tabel 3.8 Attribute Sampling for Determining Stop or Go
Sampling Sample Size and Upper Precision Limit Population
Occurance Rate Based on Sample Result Number of
occurance
Convidence levels
90% 95% 97,5%
0
1
2
3
4
5
6
7
-
-
51
2,4
3,9
5,4
6,7
8,0
9,3
10,6
11,8
-
-
61,5
3,0
4,8
6,3
7,8
9,2
10,6
11,9
13,2
-
-
64,5
3,7
5,6
7,3
8,8
10,3
11,7
13,1
14,5
-
-
67,0
2) Jika kesalahan sampel = 1 maka confidence level factor pada
R=95% adalah 4,8 dan AUPL = 4,8/60 = 8%. Karena AUPL >
DUPL maka perlu mengambil keputusan dengan rumus
Sample size = Confidence level factor at desired reliability for
occurance observed / DUPL
Maka besar sampel 4,8/5% = 96. Angka sampel kemudian
dicantumkan dalam kolom besarnya sampel kumulatif yang
digunakan pada tabel 3.7.
Jika kesalahan pada 96 sampel = 1, maka AUPL = 4,8/96 = 5%.
Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel dihentikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
3) Jika pemeriksaan 96 sampel pada langkah 2 ditemukan 2
kesalahan, maka perlu mengambil sampel tambahan. Besarnya
sampel dihitung dengan 6,3/5% = 126. Angka sampel ini
kemudian dicantumkan dalam kolom besarnya sampel kumulatif
yang digunakan pada tabel 3.7.
Jika kesalahan pada 126 sampel = 2, maka AUPL = 6,3/126 =
5%. Karena AUPL = DUPL, maka pengambilan sampel
dihentikan.
4) Jika pemeriksaan 126 sampel pada langkah 3 ditemukan 3
kesalahan ,maka perlu mengambil sampel tambahan. Besarnya
sampel dihitung dengan 7,8/5% = 156. Angka sampel ini
kemudian dicantumkan dalam kolom besarnya sampel kumulatif
yang digunakan pada tabel 3.7.
Jika kesalahan pada 156 sampel = 3, penulis akan mengambil
keputusan bahwa sistem pengendalian internal adalah efektif,
dan penulis akan menghentikan pengambilan sampel karena
AUPL = DUPL. Namun jika kesalahan pada 156 sampel= 4,
maka AUPL menjadi 5,9% (9,2/156). Dalam keadaan ini penulis
beralih ke langkah lima yaitu mengambil kesimpulan bahwa
elemen sistem pengendalian internal yang diperiksa tidak dapat
dipercaya atau penulis dapat menggunakan metode fixed sample
size attribute sampling sebagai alternatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
f. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel.
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan tingkat kesalahan
maksimum yang dapat diterima (DUPL) dengan tingkat kesalahan
yang dicapai (AUPL). Bila AUPL ≤ DUPL, maka pengendalian
internal efektif. Tapi jika AUPL > DUPL maka pengendalian internal
belum efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
SMA Stella Duce 2 merupakan sekolah alih fungsi dari SPG Stella Duce
yang sudah ada sejak 1 April 1949. Berdasarkan SK Kakanwil Propinsi DIY
atas nama Mendikbud RI No. 011/I.13/Kpts/1989 tanggal 28 Januari 1989,
SPG Stella Duce resmi beralih fungsi menjadi SMA Stella Duce 2
Yogyakarta.
Dengan jumlah siswa 63 orang yang terbagi dalam 3 kelas, SMA Stella
Duce 2 mengawali karyanya di bawah pimpinan sekolah Th. Sri Artinah.
Perjuangan selama tiga tahun akhirnya membuahkan hasil setelah melalui
proses akreditasi pada Bulan September 1991, status SMA Stella Duce 2
menjadi DISAMAKAN berdasarkan SK nomor 476/C/Kep/1991. Dalam
perkembangannya, status akreditasi selalu DISAMAKAN, hingga akhirnya
tahun 2008, SMA Stella Duce 2 berhasil meraih Akreditasi A.
Dari awal masa pendirian hingga saat ini, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
telah mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah. Berikut merupakan
urutan nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta, yaitu Th. Sri Artinah, Sr. Yohanita, CB., Ant.
Suparjo, Sr. Theresiata, CB., M. Sri Purwati, Sr. Jeanne, CB., Ch. Rini
Suharsih, Dra. Anna Harsanti, Sr. Fidelis Budiriastuti, CB., S.Pd., dan per 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
Juli 2012 diangkat Dra. R Tuti Ratnaningsih sebagai Kepala Sekolah hingga
saat ini.
B. Profil SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
1. Letak Geografis Sekolah
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta terletak di Jalan Dr. Sutomo No 16
Yogyakarta. Sekolah ini cukup strategis karena terletak di pusat kota
Yogyakarta yang tidak jauh dari tempat-tempat umum di Yogyakarta,
seperti Malioboro, Stasiun Lempuyangan, Tugu Yogyakarta, dan Rumah
Sakit Bethesda.
2. Jumlah Siswa, Guru, dan Karyawan
Sejak awal pendirian sekolah, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
merupakan sekolah homogen, yaitu hanya menerima murid perempuan.
Namun untuk beberapa tahun yang akan datang, telah dikeluarkan
kebijakan dari Yayasan Tarakanita Pusat bahwa SMA Stella Duce 2
Yogyakarta akan berubah menjadi sekolah heterogen, yang berarti akan
mulai menerima murid perempuan dan laki-laki. Namun sampai saat ini
belum ada keputusan pasti mengenai tahun pelaksanaannya. Saat ini murid
yang terdaftar di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berjumlah 494 orang
yang terbagi dalam 15 kelas. Sementara itu, untuk melaksanakan kegiatan
belajar mengajar, sekolah didukung oleh sejumlah karyawan. Karyawan
terdiri dari tenaga pendidik atau guru dan karyawan tenaga kependidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
yang sering disebut karyawan. Jumlah guru yaitu 33 orang dan karyawan
berjumlah 10 orang.
C. Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
1. Menghasilkan lulusan yang cerdas, mandiri, kreatif, terampil dan berdaya
juang agar dapat bertahan hidup dalam menghadapi tantangan zaman.
2. Menghasilkan lulusan yang berkepribadian utuh.
3. Mewujudkan terjadinya komunikasi dan kerjasama yang sinergis dengan
orang tua, alumni, masyarakat, dan lembaga pendidikan tinggi dalam
rangka mengoptimalkan pendampingan siswi.
4. Menyiapkan pendampingan dan fasilitas yang berkualitas untuk
melaksanakan misi SMA Stella Duce.
D. Visi. Misi dan Nilai Dasar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
1. Visi
Visi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta adalah “Menjadi lembaga
pendidikan yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang cerdas,
berintegritas, peduli keutuhan ciptaan berdasarkan kasih Allah yang
berbela rasa”.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan
yang unggul secara akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang seni, budaya,
dan olah raga
c. Mendampingi siswa agar dapat berkembang menjadi pribadi yang
utuh: berwatak baik, beriman, jujur, bersikap adil, cerdas, mandiri,
kreatif, terampil, berbudi pekerti luhur, dan berwawasan kebangsaan
d. Mengembangkan semangat dan budaya bela rasa dalam diri siswa
e. Mendidik siswa untuk berani memperjuangkan keadilan, perdamaian,
dan keutuhan ciptaan.
3. Nilai Dasar
Dari visi dan misi di atas, lahirlah nilai-nilai atau semangat dasar yang
dihidupi dan diperjuangkan untuk menuju pembentukan pribadi yang
utuh. Nilai dasar tersebut terangkum dalam C5, yaitu:
1. Compassion (Bela rasa)
2. Conviction/Conscience (Keyakinan diri dan ketaatan kepada suara
hati)
3. Competence (Kompetensi)
4. Creativity dan Consistency (Kreativitas dan konsistensi)
5. Community (Komunitas)
6. Credo-concelebration (Kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan
dalam peristiwa religius)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
E. Struktur Organisasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
STRUKTUR ORGANISASI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2017/2018
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
61
1. Kepala Sekolah Dra. R. Tuti Retnaningsih
2. Tim Wakil Kepala Sekolah
a. Bidang Kurikulum Albertus Sutrisna, S.Pd
b. Bidang Kesiswaan Y. Himawan I, S.Pd
c. Bidang Humas Ernani Astuti, S.Pd
3. Tim Bimbingan Konseling
4. Tim Supervisor
5. Tim Pengelola Sistem Informasi Manajemen Sekolah
a. Sistem Administrasi Pendidikan Tarakanita (SAPTA)
b. Sistem Infornasi Kepegawaian Tarakanita (SIKTAR)
c. Website dan Email
d. Format Data Siswa 8355
e. DAPODIKMEN
f. Program Keuangan (GLME) Kasir E. Retno Susanti
g. Program Keuangan (GLME) Pungutan Siswa Anna Dyah P, S.Pd
6. Tim Bidang Kurikulum
a. Tim Pengembang Kurikulum
b. Tim Evaluasi Belajar
c. Wali Kelas
d. Guru Piket
7. Tim Bidang Kesiswaan
a. Tim Pembina OSIS
b. Tim Kerohanian
c. Tim Live In
d. Tim Ekstrakulikuler
8. Tim Bidang Humas dan Sarana Prasarana
a. Tim promosi
b. Tim Majalah Sekolah
c. Tim Buku Tahunan
d. Tim 7, KPKC, dan Satgas Sekolah Sejahtera
e. Tim UKS
f. Kepala Perpustakaan
g. Kepala TU
h. Tim Laboratorium
i. Laboran IPA
j. Perlengkapan dan Kantin
k. Inventaris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
62
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
1. Deskripsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Pengeluaran kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta digunakan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dalam program
kerja sekolah. Program kerja terangkum dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah yang disusun oleh Kepala Sekolah, Tim Wakil Kepala
Sekolah, dan Kasir. Masing-masing Wakil Kepala Sekolah sebelumnya
telah berkoordinasi dengan tim-tim di bawahnya untuk menyusun program
kerja. Berikut adalah uraian pengeluaran kas yang ada di SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta.
a. Pengeluaran Rutin
1) Biaya listrik, telepon, air, dan internet
Tim Sarana dan Prasarana membuat proposal perkiraan biaya
tagihan listrik, telepon, air dan internet setiap bulan untuk diajukan
ke Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana (Waka
Sarpras). Setelah itu, Waka Sarpras mengajukan proposal kepada
Kepala Sekolah untuk disetujui. Proposal yang telah disetujui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
63
diserahkan ke Kasir untuk dijadikan satu dengan proposal yang
lainnya dan diajukan ke Yayasan. Penanggung Jawab Tim
mengambil uang di Kasir dan melakukan pembayaran tagihan.
Penggunaan dana ini dipertanggungjawabkan ke Yayasan setiap
bulannya.
2) Pembelian alat tulis kantor (ATK)
Pembelian ATK dilakukan setiap bulan. Item yang dibeli
antara lain kertas, spidol, pensil, pulpen, penghapus, tip ex, dll.
Tim Sarana dan Prasarana membuat proposal perkiraan pembelian
ATK setiap bulan untuk diajukan ke Waka Sarpras. Setelah itu,
Waka Sarpras mengajukan proposal kepada Kepala Sekolah untuk
disetujui. Proposal yang telah disetujui diserahkan ke Kasir untuk
dijadikan satu dengan proposal yang lainnya dan diajukan ke
Yayasan. Penanggung Jawab Tim mengambil uang di Kasir dan
melakukan pembelian barang. Penggunaan dana ini
dipertanggungjawabkan ke Yayasan setiap bulannya.
3) Biaya rumah tangga
Biaya rumah tangga mencakup biaya konsumsi yang
dikeluarkan untuk konsumsi harian dan konsumsi rapat bulanan.
Tim Sarana dan Prasarana membuat proposal perkiraan pembelian
konsumsi setiap bulan untuk diajukan ke Waka Sarpras. Setelah
itu, Waka Sarpras mengajukan proposal kepada Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
64
untuk disetujui. Proposal yang telah disetujui diserahkan ke Kasir
untuk dijadikan satu dengan proposal yang lainnya dan diajukan ke
Yayasan. Penanggung Jawab Tim mengambil uang di Kasir dan
melakukan pembelian konsumsi. Penggunaan dana ini
dipertanggungjawabkan ke Yayasan setiap bulannya.
4) Biaya kegiatan siswa (OSIS)
Biaya kegiatan siswa adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan kegiatan OSIS. Biaya ini dikeluarkan
berdasarkan kebutuhan kegiatan OSIS setiap bulan. Pengeluaran
OSIS antara lain biaya untuk lomba, biaya masa pengenalan siswa
baru, pengadaan kartu pelajar, pentas seni, buku tahunan, dll.
Pengurus OSIS bersama Tim Pembina OSIS membuat proposal
kegiatan OSIS setiap bulan untuk diajukan ke Waka Kesiswaan.
Setelah itu, Waka Kesiswaan mengajukan proposal kepada Kepala
Sekolah untuk disetujui. Proposal yang telah disetujui diserahkan
ke Kasir untuk dijadikan satu dengan proposal yang lainnya dan
diajukan ke Yayasan. Penanggung Jawab Tim mengambil uang di
Kasir dan melakukan penggunaan dana. Penggunaan dana ini
dipertanggungjawabkan ke Yayasan setiap bulannya.
b. Pengeluaran Tidak Rutin
Pengeluaran tidak rutin merupakan pengeluaran yang digunakan
untuk membiayai kegiatan-kegiatan sekolah dan pengadaan barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
65
yang sifatnya tidak selalu dilaksanakan dalam satu bulan. Contoh
kegiatan tidak rutin adalah live in, latihan kepemimpinan, penerbitan
majalah sekolah, wisuda, lomba, dll. Contoh pengadaan barang adalah
pengadaan lemari, CCTV, kulkas, meja, kursi, dll. Dana kegiatan dan
pengadaan barang diajukan oleh masing-masing Tim Kerja untuk
diajukan ke Waka yang bertanggungjawab. Kemudian proposal
diajukan ke Kepala Sekolah untuk disetujui. Proposal yang sudah
disetujui diserahkan ke Kasir untuk dijadikan satu dengan proposal
lain dan dijadikan proposal bulanan yang akan diajukan ke Yayasan.
Penanggung Jawab Tim mengambil dana di Kasir untuk dapat
menggunakan dana. Penggunaan dana ini dipertanggungjawabkan ke
Kepala Sekolah setiap bulannya.
c. Pengeluaran Insidental
Pengeluaran insidental merupakan pengeluaran yang digunakan
untuk membiayai kegiatan yang tidak dianggarkan dalam program
kerja, terjadi secara mendadak, dan sifatnya mendesak serta penting.
Contoh pengeluaran insidental adalah honor proktor UNBK (Ujian
Nasional Berbasis Komputer), yang mana dana ini tidak dianggarkan
sebelumnya. Tim Kerja yang membutuhkan biaya insidental harus
membuat proposal terlebih dahulu dan diajukan ke Kepala Sekolah.
Jika proposal disetujui, dana akan diambilkan dari dana taktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
66
Pelaporan dana taktis ini dipertanggungjawabkan ke Kepala Sekolah
setiap bulannya.
d. Pengeluaran dari Dana Pemerintah
Pengeluaran ini merupakan pengeluaran yang sumber dananya
menggunakan dana bantuan dari Pemerintah. Untuk ketiga
pengeluaran sebelumnya yaitu pengeluaran rutin, pengeluaran tidak
rutin dan pengeluaran insidental, sumber dananya berasal dari Yayasan
dan kas sekolah. Dana dari pemerintah yaitu Bantuan Operasional
Sekolah Nasional (BOSNas), Bantuan Operasional Daerah (BOSDa),
Kartu Cerdas dan Kartu Indonesia Pintar. Dana pemerintah digunakan
sesuai dengan kebijakan Pemerintah. Biasanya digunakan untuk dana
kesejahteraan siswa, pembelian alat ATK, pembayaran listrik dan
internet, pembayaran tenaga outsourcing, dan perbaikan sarana dan
prasarana. Penggunaan dan pelaporam atas dana pemerintah ini harus
dilakukasn sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan pemerintah
dan harus ditaati oleh seluruh sekolah. Persentase penggunaan setiap
item juga ditentukan oleh Pemerintah, sehingga tidak bisa digunakan
sembarangan. Pemerintah melakukan transfer melalui rekening
sekolah, lalu Tim Kerja yang bersangkutan untuk menggunakan dana
harus mengambil dana di Kasir. Penggunaan dana ini
dipertanggungjawabkan ke Pemerintah sesuai tenggang waktu yang
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
67
2. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
a. Proposal Kegiatan Tim Kerja
Proposal ini dibuat oleh Tim Kerja sesuai dengan program kerja
Tim Kerja untuk mengajukan kegiatan yang akan dilakukan dan dana
yang dibutuhkan. Proposal Kegiatan Tim Kerja diajukan ke Wakil
Kepala Sekolah yang bersangkutan untuk kemudian dijaukan ke
Kepala Sekolah. Jika Kepala Sekolah sudah menyetujui, proposal
diserahkan ke Kasir untuk dijadikan satu dengan proposal lainnya dan
diajukan ke Yayasan untuk disetujui.
b. Proposal Bulanan
Proposal bulanan dibuat oleh Kasir untuk mengajukan kegiatan
yang akan dilakukan dan dana yang dibutuhkan dalam satu bulan. Item
kegiatan dan anggaran merupakan penggabungan dari proposal-
prosposal yang diajukan oleh Tim-Tim Kerja. Proposal bulanan
diajukan ke Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta untuk
disetujui.
c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS)
Dokumen ini dibuat oleh Kepala Sekolah, Tim Wakil Kepala
Sekolah, dan Kasir setiap awal tahun ajaran baru. APBS berisi
rangcangan penerimaan dan pengeluaran dana yang akan terjadi dalam
satu tahun. Sebelum pembentukan APBS, masing-masing Wakil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
68
Kepala Sekolah telah berkoordinasi dengan Tim kerja di bawahnya
untuk merancang program kerja dalam setahun. Dokumen ini berguna
sebagai dasar untuk mengeluarkan kas sesuai dengan jumlah yang
telah ditetapkan.
d. Bukti Transaksi Pengeluaran Kas
Dokumen ini merupakan bukti yang menyatakan bahwa transaksi
pengeluaran kas telah dilakukan. Bukti transaksi pengeluaran kas
dikeluarkan oleh pihak penjual atau penyedia jasa yang bersangkutan.
Bentuk bukti transaksi ini berupa kwitansi, nota pembelian, dan faktur.
e. Bukti Intern
Bukti intern adalah dokumen transaksi pengeluaran kas yang
fungsinya sama dengan bukti transaksi pengeluaran kas lainnya.
Namun dokumen ini dikeluarkan oleh sekolah untuk transaksi
pengeluaran kas yang penjual atau pemberi jasanya tidak
mengeluarkan bukti transaksi. Dokumen ini dianggap sebagai bukti
transaksi pengeluaran kas yang sah jika memuat cap dan/atau tanda
tangan penjual, tanda tangan Kepala Sekolah, dan pihak yang
melakukan pembelian.
f. Laporan Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban berisi laporan atas penyelenggaraan
suatu kegiatan dan penggunaan dananya. Laporan ini dibuat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
69
Kasir, lalu diajukan kepada pihak yang memberi dana atau pihak yang
bertanggungjawab, yaitu Yayasan, Kepala Sekolah atau Pemerintah.
3. Catatan yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta
a. Catatan Pengeluaran Harian
Setiap pengeluaran kas yang terjadi dalam satu hari akan dicatat dalam
Catatan Pengeluaran Harian. Pencatatan ini dilakukan secara
terkomputerisasi di aplikasi akuntansi yang dimiliki sekolah yaitu
GLME. Catatan ini terdiri dari unsur tanggal transaksi, item
pengeluaran, dan jumlah pengeluaran.
b. Catatan Pengeluaran Bulanan
Catatan ini merupakan penggabungan dari catatan-catatan pengeluaran
harian selama satu bulan. Pencatatan ini juga dilakukan secara
terkomputerisasi di aplikasi GLME.
4. Prosedur Pencatatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
a. Prosedur Pencatatan Pengeluaran atas Dana dari Yayasan
1) Setiap bulan Tim Kerja membuat dan mangajukan proposal atas
kegiatan dan kebutuhan dana,
2) Proposal berisi latar belakang kegiatan, tujuan kegiatan, sasaran,
mekanisme kegiatan, waktu pelaksanaan, pelaksana, dan anggaran
dana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
70
3) Proposal diajukan kepada masing-masing Waka yang
bertangggung jawab,
4) Waka yang bertanggung jawab mengajukan proposal kepada
Kepala Sekolah untuk disetujui,
5) Kepala Sekolah memastikan bahwa program kerja yang diajukan
ada dan sesuai dengan program kerja di APBS,
6) Jika proposal sudah sesuai dengan APBS, Kepala Sekolah akan
menyetujui proposal dan menyerahkan proposal kepada Kasir,
7) Kasir membuat proposal bulanan yang berisi kegiatan dan
kebutuhan dari proposal-proposal yang telah disetujui,
8) Proposal dibuat tiga rangkap dan diajukan ke Yayasan tanggal 15
setiap bulannya.
9) Selama penyusunan proposal bulanan, jika dibutuhkan Kasir akan
berkoordinasi dengan Kepala Sekolah, Tim Kerja yang
bersangkutan dan karyawan bagian keuangan lainnya,
10) Kasir mengajukan satu proposal bulanan ke Yayasan, satu
proposal lainnya menjadi arsip untuk Kepala Sekolah, dan satu
lainnya disimpan oleh Kasir,
11) Yayasan memberikan dana sesuai dengan jumlah dalam proposal
dengan cara transfer melalui rekening sekolah yang dipegang oleh
Kasir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
71
12) Tim Kerja dapat mengambil uang di Kasir. Jika pengeluaran lebih
dari 1 maka pengeluaran akan dilakukan dengan cara transfer,
kalau kurang dari Rp1.000.000 maka Kasir mengeluarkan kas
secara tunai,
13) Setelah kegiatan dilakukan, Tim Kerja harus membuat Laporan
Pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan penggunanaan
dana,
14) Laporan Pertanggungjawaban berisi rincian pelaksanaan kegiatan
dan laporan keuangan atas penggunaan dana,
15) Laporan Pertanggungjawaban diserahkan ke Waka yang
bertanggungjawab
16) Waka yang bertanggungjawab menyerahkan Laporan
Pertanggungjawaban kepada Kepala Sekolah untuk disetujui,
17) Jika Kepala Sekolah menyetujui, Laporan Pertanggungjawaban
diserahkan ke Kasir
18) Dari bukti transaksi pengeluaran kas di Laporan
Pertanggungjawaban, Kasir setiap hari mencatat pengeluaran kas
pada Catatan Pengeluaran Harian di aplikasi GLME,
19) Setiap hari Kasir membuat rekap pengeluaran kas harian yang
berisi tanggal transaksi, item pengeluaran, dan jumlah
pengeluaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
72
20) Setiap hari di akhir jam kerja, Kasir, salah satu Waka, dan Kepla
Sekolah melakuakan cash opname untuk memeriksa kesesuaian
jumlah kas fisik, kas bank dan jumlah kas di catatan,
21) Setiap bulan Kasir membuat rekap pengeluaran kas bulanan pada
Catatan Pengeluaran Bulanan di aplikasi GLME,
22) Menuju akhir bulan, Kasir membuat Laporan Pertanggungjawaban
Bulanan yang merupakan gabungan Laporan Pertanggungjawaban
dari Tim-Tim Kerja selama satu bulan,
23) Laporan pertanggungjawaban ditandatangani oleh
Penanggungjawab Kegiatan, Kasir, dan Kepala Sekolah
24) Laporan Pertanggungjawaban diserahkan ke Yayasan beserta sisa
uang jika ada,
25) Jika ada hal yang kurang atau salah, Yayasan akan menanyakan
dan meminta revisi kepada Kasir, dan Kasir akan melakukan revisi
sampai laporan pertanggungjawaban diterima oleh Yayasan
b. Prosedur Pencatatan Pengeluaran atas Dana Kas Sekolah
1) Dana kas sekolah digunakan untuk kebutuhan yang tidak teduga
dan tidak ada di APBS,
2) Tim Kerja yang bersangkutan membuat dan mengajukan proposal
3) Proposal berisi latar belakang kegiatan, tujuan kegiatan, sasaran,
mekanisme kegiatan, waktu pelaksanaan, pelaksana, dan anggaran
dana,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
73
73
4) Proposal diajukan kepada Waka Humas dan Sarpras yang
bertangggung jawab atas dana kas sekolah,
5) Waka Humas dan Sarpras mengajukan proposal kepada Kepala
Sekolah untuk disetujui,
6) Jika proposal disetujui oleh Kepala Sekolah, proposal
dikembalikan ke Waka Humas dan Sarpras
7) Waka Humas dan Sarpras sebagai pemegang kas sekolah akan
menyerahkan kas kepada Penanggungjawab Tim,
8) Setelah kegiatan dilakukan, Tim Kerja harus membuat Laporan
Pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan dan penggunanaan
dana,
9) Laporan Pertanggungjawaban berisi rincian pelaksanaan kegiatan
dan laporan keuangan atas penggunaan dana,
10) Laporan Pertanggungjawaban diserahkan ke Waka Humas dan
Sarpras Waka yang bertanggungjawab menyerahkan Laporan
Pertanggungjawaban kepada Kepala Sekolah untuk disetujui,
11) Jika Kepala Sekolah menyetujui, Laporan Pertanggungjawaban
dapat diterima.
c. Prosedur Pencatatan Pengeluaran atas Dana dari Pemerintah
1) Kasir menerima uang dari Pemerintah melalui rekening sekolah,
2) Kasir juga menerima pedoman dan petunjuk teknis dalam
penggunaan dan pelaporan dana Pemerintah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
74
3) Penggunaan dana disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah,
4) Pihak yang merealisasikan dana disesuaikan dengan jenis
penggunaannya. Misalkan dana Pemerintah ditetapkan untuk
pengadaan alat laboratorium, maka penggunaan dana diserahkan
kepada Tim Laboratorium,
5) Tim Kerja yang bersangkutan menyerahkan bukti pengeluaran kas
kepada Kasir,
6) Dari bukti transaksi pengeluaran kas tersebut, Kasir setiap hari
mencatat pengeluaran kas pada Catatan Pengeluaran Harian di
aplikasi GLME,
7) Setiap hari Kasir membuat rekap pengeluaran kas harian yang
berisi tanggal transaksi, item pengeluaran, dan jumlah
pengeluaran,
8) Setiap hari di akhir jam kerja, Kasir, salah satu Waka, dan Kepla
Sekolah melakuakan cash opname untuk memeriksa kesesuaian
jumlah kas fisik, kas bank dan jumlah kas di catatan,
9) Setiap bulan Kasir membuat rekap pengeluaran kas bulanan pada
Catatan Pengeluaran Bulanan di aplikasi GLME,
10) Setelah dana direalisasikan, Kasir membuat Laporan
Pertanggungjawaban dengan berkoordinasi dengan pihak yang
merealisasikan dan Kepala Sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
75
11) Laporan Pertanggungjawaban dibuat tiga rangkap, laporan yang
asli menjadi milik sekolah, dua laporan lainnya diserahkan ke
Pemerintah,
12) Laporan Pertanggungjawaban diserahkan ke Pemerintah beserta
sisa uang jika ada,
13) Jika ada hal yang kurang atau salah, Pemerintah melalui
Verifikator akan menanyakan dan meminta revisi kepada sekolah
melalui Kasir, dan Kasir akan melakukan revisi sampai laporan
pertanggungjawaban diterima oleh Pemerintah
B. Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan Pengendalian Internal COSO
1. Perbandingan Kesesuaian antara Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan
Lima Komponen Pengendalian Internal menurut COSO
Pada penelitian ini, peneliti membandingkan antara implementasi
pengendalian internal pada sistem akuntansi pengeluaran kas di SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta dengan pengendalian internal COSO yang
meliputi komponen Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktifitas
Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan yang
dipaparkan dalam Tabel 5.1, Tabel 5.2, Tabel 5.3, Tabel 5.4 dan Tabel 5.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Komitmen
terhadap
integritas dan
nilai etika
a. Pemimpin menunjukkan
sikap terbuka, jujur,
berintegritas, dan perilaku
yang etis.
a. Kepala Sekolah
mengedepankan nilai-nilai
keterbukaan, kejujuran, dan
mempraktikkan kebiasaan-
kebiasaan baik. Salah
satunya Kepala Sekolah
selalu hadir tepat waktu
dalam setiap kegiatan dan
secara teratur mengingatkan
dan memimpin cash opname
setiap hari.
Sesuai
b. Perilaku etis dari
pemimpin dianggap
sebagai teladan yang baik
bagi karyawan
b. Karyawan menilai kebiasaan
hadir tepat waktu dari Kepala
Sekolah sebagai teladan yang
patut dicontoh.
Sesuai
c. Ada aturan mengenai
standar perilaku yang
harus ditaati
c. SMA Stella Duce 2
Yogyakarta memiliki
peraturan yang mengatur
mengenai karyawan,
termasuk standar perilaku,
yaitu PYTK (Peraturan
Yayasan Tentang Karyawan)
Sesuai
Dokumen tidak
ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
d. Kepala Sekolah
mengevaluasi penerapan
standar perilaku yang
diajalankan oleh karyawan
d. Kepala Sekolah melakukan
evaluasi atas hasil
pemantauan pelaksanaan
standar perilaku dengan
melakukan program
Penilaian Kerja Karyawan
Sesuai
e. Ada hukuman terhadap
perilaku yang tidak sesuai
aturan standar
e. Penyimpangan atas standar
perilaku dikenakan sanksi
teguran dan surat peringatan
dari Kepala Sekolah
Sesuai
f. Sekolah melakukan
perbaikan atas
penyimpangan secara
tepat waktu
f. Sekolah memantau karyawan
yang melakukan
penyimpangan standar
perilaku dan mengingatkan
jika ada indikasi akan terjadi
penyimpangan kembali
Sesuai
2. Melaksanakan
tanggung
jawab
pengawasan
a. Yayasan
bertanggungjawab
melakukan pengawasan
terhadap sekolah
a. Tanggung jawab pengawasan
dari Yayasan tertuang dalam
sebuah dokumen yang
menyatakan bahwa Yayasan
Tarakanita Kantor Wilayah
Yogyakarta memiliki
Sesuai
Dokumen tidak
ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
kewajiban mengawasi
operasi sekolah-sekolah di
bawah naungan Yayasan
b. Pihak dari Yayasan yang
melakukan pengawasan
dipilih berdasarkan
keahlian yang dimiliki
b. Personel yang melakukan
pengawasan memiliki
keahlian dalam pengawasan
sesuai dengan latar belakang
pendidikan serta pengalaman
kerjanya
Sesuai
c. Yayasan memiliki
karyawan yang cukup
untuk melakukan
pengawasan di SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta
c. Dalam hal pengawasan
keuangan, Yayasan memiliki
karyawan Bidang Keuangan
yang bertugas mengecek
setiap proposal dan laporan
pertanggungjawaban dari
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai
d. Yayasan melakukan
pengawasan terhadap
pihak sekolah dalam
bentuk pengawasan
tertentu
c. Yayasan melakukan
pengawasan dengan datang
langsung ke sekolah setiap
dua bulan sekali Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
3. Menetapkan
struktur,
wewenang dan
tanggung
jawab
a. Sekolah memiliki struktur
organisasi yang jelas dan
dituangkan dalam bentuk
grafis
a. SMA Stella Duce 2
Yogyakarta memiliki struktur
organisasi yang jelas dan
rinci dan digambarkan dalam
bentuk struktur secara grafis
Sesuai
b. Struktur organisasi
memuat jalur pelaporan
pengeluaran kas yang jelas
b. Struktur organisasi SMA
Stella Duce 2 Yogyakarta
memuat garis tanggung
jawab, garis koordinasi dan
garis tugas yang jelas. Dalam
struktur organisasi, Kepala
Sekolah memiliki garis tugas
langsung ke Bagian Tata
Usaha, maka jalur pelaporan
Bagian Tata Usaha, termasuk
Bagian Keuangan ditujukan
langsung kepada Kepala
Sekolah
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
c. Sekolah melakukan
pemisahan tugas dan
menjelaskan tugas yang
jelas bagi setiap karyawan
d. Pembatasan wewenang dan
tanggung jawab tercantum
dalam dokumen Pembagian
Tugas Tambahan Pendidik,
dan disosialisasikan ke
karyawan mengenai deskripsi
tugas masing-masing
karyawan
Sesuai
4. Komitmen
terhadap
kompetensi
a. Ada aturan mengenai
kebijakan pengelolaan
SDM
a. Peraturan mengenai
pengelolaan karyawan
terangkum dalam dokumen
PYTK
Sesuai
b. Aturan pengelolaan SDM
dipraktikkan dalam entitas
b. PYTK benar-benar
dijalankan di SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta. Salah
satunya adalah karyawan
diharuskan bertindak
profesional dengan bekerja
sesuai jam yang ditentukan.
Hal ini dijalankan setiap hari
oleh seluruh karyawan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
c. Ada standar kompetensi
untuk setiap tugas dan
fungsi pada bagian
pengeluaran kas
c. Dalam aktivitas pengeluaran
kas, tujuan yang dicapai
adalah pembuatan proposal
pengajuan dana yang benar
dan tepat waktu, pengelolaan
pengeluaran kas yang tepat
sasaran dan sesuai dengan
proposal, serta pelaporan
penggunaan dana yang benar,
tepat waktu, dilengkapi bukti
transaksi, dan sesuai dengan
standar pelaporan
Sesuai
d. Ada pelatihan dan
bimbingan yang
membantu karyawan
mempertahankan dan
meningkatkan
kompetensinya
d. Karyawan beberapa kali
diberi pelatihan untuk
meningkatkan
kompetensinya. Untuk
karyawan bagian keuangan,
dilakukan pelatihan program
keuangan GLME secara tidak
formal
Sesuai
e. Menyediakan fasilitas
tunjangan kesejahteraan
bagi karyawan
e. Karyawan mendapat fasilitas
tunjangan hari raya Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
f. Sekolah melakukan
perencanaan dan
persiapan untuk
pergantian karyawan
f. Siklus pergantian karyawan
direncanakan dan
dipersiapkan oleh Yayasan
sesuai aturan yang berlaku
Sesuai
5. Mendorong
akuntabilitas
atas sistem
pengendalian
internal
a. Setiap individu di bagian
pengeluaran kas dapat
mempertanggung
jawabkan tugasnya pada
otoritas yang lebih tinggi
sesuai struktur yang ada
d. Karyawan bagian keuangan
mampu menyelesaikan tugas
dan
mempertanggungjawabkan
tugasnya kepada Kepala
Sekolah dan Yayasan melalui
laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran
kas
Sesuai
b. Sekolah menetapkan
kebijakan mengenai
pengukuran kinerja,
insentif dan penghargaan
bagi karyawan
e. Kebijakan mengenai
pengukuran kinerja, insentif
dan penghargaan ditetapkan
oleh Yayasan.
Pelaksanaannya langsung
dilakukan oleh Kepala
Sekolah lalu dilaporkan ke
Yayasan.
Sesuai
Dokumen tidak
ditunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
c. Kepala Sekolah
melakukan evaluasi
kinerja karyawan secara
periodik
c. Evaluasi kinerja karyawan
dilakukan oleh Kepala
Sekolah setiap bulan dan
melaporkan hasil evaluasi
kepada Yayasan
Sesuai
d. Setiap kebijakan dan
aturan disusun dengan
mempertimbangkan
kemampuan entitas
maupun setiap individu
d. Pembentukan peraturan dan
kebijakan dikoordinasi oleh
Kantor Pusat Yayasan
Tarakanita dengan
melibatkan perwakilan dari
masing-masing wilayah
(Kanwil dan sekolah-
sekolah)
Sesuai
e. Membuka kesempatan
setiap individu untuk
menyampaikan pendapat
maupun keluhan
e. Setiap karyawan memiliki
hak untuk menyampaikan
pendapat dan keluhan yang
disampaikan kepada Kepala
Sekolah secara langsung
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
Tabel 5.1 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Lingkungan Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Lingkungan
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella PDuce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
f. Kepala sekolah
mengevaluasi kinerja
setiap individu di bagian
pengeluaran kas dan
mengenakan penghargaan
maupun hukuman
f. Evaluasi terhadap kinerja
karyawan Bagian Keuangan
disampaikan secara langsung
oleh Kepala Sekolah kepada
karyawan terkait.
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
Tabel 5.2 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko
Elemen
Komponen
Penilaian Risiko
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Menentukan
tujuan
a. Sekolah membuat rencana
kegiatan secara rutin
a. Penyusunan rencana kegiatan
dan Anggaran Penerimaan
dan Belanja Sekolah (APBS)
dibuat setiap awal tahun
pelajaran oleh Kepala
Sekolah, Tim Wakil Kepala
Sekolah dan Kasir dengan
terlebih dahulu berkoordinasi
dengan tim-tim kerja yang
bersangkutan
Sesuai
b. Karyawan bagian
pengeluaran kas
melakukan pelaporan
keuangan kepada
Pemerintah sesuai dengan
standar yang diterapkan
Pemerintah
b. SMA Stella Duce 2 membuat
Laporan
Pertanggungjawaban atas
penggunaan dana kepada
Pemerintah sesuai dengan
Permendikbud No 1 Tahun
2018 tentang Petunjuk
Teknis BOS dan Petunjuk
Teknis BOSDA Pendidikan
Menengah DIY 2018
Sesuai
c. Sekolah patuh terhadap
standar pelaporan non-
keuangan yang ditetapkan
pihak eksternal
c. Sekolah membuat laporan
jumlah siswa baru yang
diterima setiap tahun kepada
Dinas Pendidikan, Pemuda,
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
Tabel 5.2 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko (lanjutan)
Elemen
Komponen
Penilaian Risiko
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
dan Olahraga DIY setiap
awal tahun ajaran baru
d. Setiap Tim Kerja
melaporkan kegiatan yang
telah dilaksanakan kepada
Kepala Sekolah
d. Kegiatan yang telah
dilaksanakan dilaporkan oleh
Tim Kerja dalam Laporan
Pertanggungjawaban melalui
Waka yang bersangkutan lalu
diajukan kepada Kepala
Sekolah. Selain memuat
penggunaan dana, laporan ini
juga memuat rincian
penyelenggaraan kegiatan
Sesuai
e. Pelaksanaan pengeluaran
kas sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan
e. Item dan persentase
pengeluaran dana BOS
dilakukan sesuai dengan
petunjuk teknis yang
ditetapkan
Sesuai
2. Mengidentifik
asi dan
menganalisis
risiko
a. Pembuatan rencana
kegiatan dilakukan oleh
setiap Tim Kerja
a. Tim Kerja berkoordinasi
bersama Waka yang
bersangkutan menyusun
program kerja untuk diajukan
dalam APBS
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
Tabel 5.2 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko (lanjutan)
Elemen
Komponen
Penilaian Risiko
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
b. Penyimpanan kas
dilakukan hanya oleh satu
orang dan disimpan di
tempat yang aman
b. Penyimpanan kas hanya
dilakukan oleh Kasir dan
disimpan di tempat yang
hanya diketahui oleh Kasir
dan akses yang terbatas
Sesuai
c. Pemeriksaan jumlah uang
kas melibatkan Kepala
Sekolah
c. Cash opname dilakukan
setiap hari oleh Kepala
Sekolah, salah satu Waka,
dan Kasir
Sesuai
d. Risiko yang teridentifikasi
dinilai tingkat
signifikasinya dalam
pengaruhnya bagi entitas
d. Sekolah menganggap
penyimpanan kas secara fisik
dalam jumlah besar bisa
menimbulkan risiko
kehilangan kas, misalnya
pencurian uang
Sesuai
e. Entitas menetapkan
langkah-langkah yang
akan diambil dalam
merespon risiko yang
telah teridentifikasi
e. Resiko kehilangan kas atas
penyimpanan kas fisik yang
jumlahnya besar ditanggapi
dengan ketentuan kas di
tangan maksimal
Rp5.000.000
Sesuai
3. Menilai risiko
kecurangan
a. Sekolah menyediakan
jalur pelaporan
kecurangan
a. Pihak yang ingin melaporkan
kecurangan bisa melaporkan
kepada Kepala Sekolah Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
Tabel 5.2 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko (lanjutan)
Elemen
Komponen
Penilaian Risiko
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
dengan datang menemui
Kepala Sekolah secara
langsung
b. Karyawan baru diberikan
motivasi yang positif
untuk bekerja dengan
etika baik tanpa
melakukan kecurangan
b. Karyawan diberi arahan,
bimbingan, dan motivasi
positif dalam menjalankan
tugasnya di SMA Stella Duce
2 Yogyakarta melalui Retret
Karyawan
Sesuai
c. Terdapat sistem keamanan
untuk mengawasi
kemungkinan terjadinya
kecurangan
c. Sekolah memasang CCTV
hampir di setiap ruangan
untuk memastikan bahwa
setiap personel merasa
terawasi sehingga
mengurangi kemungkinan
kecurangan
Sesuai
d. Setiap karyawan dibekali
dengan nilai-nilai positif
untuk menghindari
terjadinya kecurangan
d. Setiap karyawan dibekali
dengan nilai-nilai Yayasan
Tarakanita saat pertama kali
diangkat sebagai karyawan di
Yayasan Tarakanita
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
Tabel 5.2 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Penilaian Risiko (lanjutan)
Elemen
Komponen
Penilaian Risiko
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
4. Mengidentifik
asi dan
menganalisis
perubahan
signifikan
a. Sekolah
mengkomunikasikan
perubahan regulasi yang
terjadi
a. Kepala Sekolah mengikuti
sosialisasi dana BOS dan
menyampaikan Petunjuk
Teknis BOS yang mulai
berlaku tahun 2018 kepada
Kasir
Sesuai
b. Sekolah melakukan
sosialisai atas perubahan
sistem baru kepada
karyawan
b. Dilakukan sosialisasi kepada
karyawan bagian keuangan
mengenai penggunaan
program akuntansi GLME di
komputer
Sesuai
c. Pergantian kepengurusan
sekolah dilakukan secara
periodik
c. Karyawan bagian keuangan
mengalami pergantian
kepengurusan empat tahun
sekali
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian
Elemen
Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Mengembangk
an kegiatan
pengendalian
a. Menetapkan standar bukti
pengeluaran kas yang
dianggap sah
a. Bukti pengeluaran yang sah
dan dapat diterima oleh Kasir
adalah bukti pengeluaran kas
yang memuat setidaknya
otorisasi penjual dan/atau cap
toko, jika memuat transaksi
dengan nilai yang besar maka
bukti transaksi juga
diharuskan disertai dengan
materai
Sesuai
b. Setiap pengeluaran kas
kepada Tim Kerja
didukung dengan bukti
pengeluaran kas
b. Ada bukti pengeluaran kas
yang menyertai pengambilan
dana dari Kasir kepada Tim
Kerja
Sesuai
Pengeluaran dana
kurang dari
Rp1.000.000
dilakukan secara
tunai dan tidak
ada bukti
pengeluaran, dana
dikeluarkan
berdasarkan
nominal dalam
proposal.
Pengeluaran dana
lebih dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
Rp1.000.000
dilakukan secara
transfer dengan
disertai bukti
transfer.
c. Menyimpan kas di tempat
yang aman dan bebas dari
akses orang asing
c. Kas disimpan oleh Kasir di
tempat yang aman dan hanya
dapat diakses oleh Kasir Sesuai
d. Sekolah mengevaluasi
kegiatan penerimaan dan
pengeluaran kas secara
bersamaan dan periodik
d. Cash opname dilakukan
setiap hari untuk memeriksa
jumlah kas dan melaporkan
peneriman dan pengeluaran
per hari
Sesuai
e. Entitas menentukan
tingkat urgensi kegiatan
pengendalian pada sistem
pengeluaran kas
e. Sekolah lebih sering
melakukan pengecekan
keuangan menjelang waktu
pelaporan bulanan
Sesuai
f. Terdapat pemisahan tugas
antara pemegang kas,
bagian pencatatan, dan
bagian otorisasi
f. Karyawan yang memegang
kas dan melakukan
pencatatan adalah Kasir,
sedangkan Kepala Sekolah
melakukan otorisasi
Tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
2. Mengembangk
an kontrol
umum atas
teknologi
a. Catatan dan dokumen
disimpan dalam bentuk
file dan dilakukan backup
data
a. Catatan Pengeluaran Kas
Harian dan Catatan
Pengeluaran Kas Bulanan
disimpan dalam bentuk file di
komputer dan dilakukan
backup data atas catatan
tersebut
Sesuai
b. Dilakukan pencatatan
menggunakan program
keuangan untuk
meningkatkan efisiensi
pencatatan
b. Pencatatan dilakukan dengan
menggunakan aplikasi
keuangan GLME di
komputer
Sesuai
c. Terdapat pembatasan
akses terhadap komputer
dan file
c. Akses terhadap komputer
karyawan bagian keuangan
hanya dapat diakses oleh
karyawan bagian keuangan.
Selain itu, terdapat proteksi
kata sandi terhadap aplikasi
GLME yang hanya diketahui
oleh karyawan bagian
keuangan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
d. Sekolah memilih
melakukan aktivitas
pengendalian melalui
perolehan, pengembangan,
dan pemeliharaan
teknologi dan infrastruktur
d. Sekolah menerapkan
penggunaan aplikasi GLME
untuk pengelolaan keuangan
yang lebih terintegrasi Sesuai
3. Merinci ke
dalam
kebijakan dan
prosedur
a. Penetapan kebijakan dan
prosedur terkait
pengendalian atas
pengeluaran kas
a. Prosedur pengendalian
pengeluaran kas dimuat
dalam suatu dokumen yang
menyatakan langkah-langkah
pengawasan keuangan. Salah
satunya adalah kebijakan
mengenai otorisasi proposal
oleh Kapala Sekolah sebelum
diserahkan kepada Yayasan
Sesuai
Dokumen tidak
ditunjukkan
b. Sekolah membuat
pembagian tugas di
Bagian Keuangan
b. Pembagian tugas dilakukan
kepada dua karyawan bagian
keuangan. Bu Retno diberi
tanggung jawab sebagai
Kasir dan Bendahara, Bu
Ana diberi tanggung jawab
dalam pungutan siswa
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
c. Karyawan bagian
pengeluaran kas selalu
memastikan Laporan
Pertanggungjawaban
disertai dengan bukti
transaksi pengeluaran kas
yang sesuai
c. Setelah Kasir menerima
Laporan
Pertanggungjawaban, Kasir
memeriksa kelengkapan
bukti transaksi pengeluaran
kas. Jika ada transaksi yang
tidak disertai dengan bukti,
Kasir akan meminta Tim
Kerja terkait untuk
melengkapi bukti transaksi.
Sesuai
d. Kegiatan dilaksanakan
sesuai dengan rencana
kegiatan oleh setiap Tim
Kerja
d. Tim Kerja melaksanakan
kegiatan sesuai dengan
program kerja yang telah
disusun di awal tahun.
Sesuai
e. Sekolah melakukan
tindakan perbaikan atas
hasil pelaksanaan
pengendalian internal
e. Jika ditemukan perbedaan
jumlah kas fisik dan catatan
saat cash opname, karyawan
bagian keuangan menelusur
kesalahan mulai dari catatan
hingga dokumen bukti
transaksi, lalu jika kesalahan
sudah ditemukan maka
dilakukan tindakan perbaikan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
Tabel 5.3 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Aktivitas Pengendalian (lanjutan)
Elemen
Komponen
Aktivitas
Pengendalian
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
f. Manajemen menilai
kegiatan pengendalian
pengeluaran kas secara
periodik
f. Kepala Sekolah
mendiskusikan langkah
pengendalian internal atas
kas yang paling efisien
dilakukan bersama dengan
Wakil Kepala Sekolah, yaitu
dilakukannya cash opname
setiap hari
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi
Elemen
Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Menggunakan
informasi yang
relevan
a. Sekolah mengidentifikasi
informasi yang
dibutuhkan oleh pihak
internal dan eksternal
a. Waka Humas & Sarpras
menyampaikan kepada
Kepala Sekolah mengenai
penggunaan dana kas
sekolah untuk dana duka.
Sekolah juga
menyampaikan rincian
uang kegiatan dari
pungutan siswa kepada
orang tua dan siswa baru
Sesuai
b. Informasi yang didapat
bersumber dari internal
maupun eksternal entitas
b. Bukti transaksi
pengeluaran kas bisa
didapat dari pihak penjual
maupun dari sekolah
(bukti intern) jika penjual
tidak menyediakan bukti
transaksi
Sesuai
c. Bukti transaksi
pengeluaran kas dicatat
dalam pembukuan hingga
menjadi laporan
c. Informasi dalam bukti
transaksi pengeluaran kas
dicatat dalam catatan
pengeluaran harian di
aplikasi akuntansi GLME
dan digunakan untuk
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi (lanjutan)
Elemen
Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
membuat Laporan
Pertanggungjawaban
Bulanan
d. Sekolah melaporkan
pengeluaran kas secara
tepat waktu
d. Kasir melaporkan Laporan
Pertanggungjawaban
Bulanan ke Yayasan
selambat-lambatnya satu
minggu setelah akhir
bulan
Sesuai
e. Menggunakan pencatatan
terkomputerisasi untuk
efisiensi pencatatan
e. Sekolah menggunakan
aplikasi keuangan GLME
untuk mencatat transaksi
penerimaan dan
pengeluaran kas agar
proses pencatatan
keuangan berjalan lebih
efisien
Sesuai
2. Komunikasi
internal yang
efektif
a. Terdapat pertemuan/rapat
untuk membahas
mengenai upaya
pengendalian internal
pengeluaran kas
a. Tidak ada pertemuan
yang membahas mengenai
pengendalian pengeluaran
kas. Komunikasi
mengenai hal ini
Tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi (lanjutan)
Elemen
Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
dilakukan secara
insidental, yaitu ketika ada
hal yang akan dibicarakan,
maka hal itu langsung
disampaikan secara
langsung di antara pihak
yang berkepentingan
tanpa ada pertemuan
khusus.
b. Kepala sekolah
mengkomunikasikan dan
melaporkan kegiatan
kepada pihak Yayasan
b. Kegiatan yang telah
dilaksanakan dilaporkan
dalam Laporan
Pertanggungjawaban
Bulanan oleh Kepala
Sekolah ke Yayasan.
Laporan ini memuat
rincian kegiatan dan
penggunaan dana
Sesuai
c. Ada jalur komunikasi
khusus yang terpisah
dalam internal organisasi
untuk menyampaikan
kecurangan yang terjadi
c. Jika ada kecurangan yang
terjadi bisadisampaikan
kepada Kepala Sekolah
melalui pertemuan
langsung
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi (lanjutan)
Elemen
Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
d. Terdapat metode
komunikasi khusus dalam
internal entitas yang
relevan dengan budaya
entitas
d. Metode komunikasi yang
diterapkan di SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta yaitu
dengan budaya 5S
(Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun), melalui
grup Whatsapp dan Sistem
Informasi Kepegawaian
Tarakanita (SIKTAR)
untuk mendukung
komunikasi yang cepat,
terpadu dan real time
Sesuai
3. Komunikasi
eksternal yang
efektif
a. Sekolah
mengkomunikasikan
informasi kepada murid
secara rutin
a. Waka Humas & Sarana
dan Prasarana
menyampaikan informasi
kegiatan di SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta secara
rutin di website sekolah
Sesuai
b. Sekolah mengadakan
rapat rutin dengan orang
tua murid
b. Rapat rutin dengan orang
tua murid dilakukan setiap
tiga bulan. Salah satu hal
yang dibicarakan biasanya
adalah tagihan uang
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
10
0
Tabel 5.4 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Informasi dan Komunikasi (lanjutan)
Elemen
Komponen
Informasi dan
Komunikasi
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
sekolah yang belum
dibayar
c. Murid, orang tua murid,
dan pihak lain dapat
memberikan penilaian dan
masukan kepada sekolah
yang kemudian
dikomunikasikan ke
Yayasan
c. Dalam rapat pertemuan
dengan orang tua murid,
orang tua dapat
menyampaikan penilaian
dan masukan kepada
sekolah secara langsung
Sesuai
d. Ada jalur komunikasi
khusus yang terpisah bagi
pihak eksternal untuk
menyampaikan segala hal
mengenai entitas
(termasuk aduan)
d. Hal-hal yang ingin
disampaikan kepada
sekolah langsung
disampaikan kepada
Kepala Sekolah melalui
pertemuan langsung,
telepon, ataupun surat
Sesuai
e. Kasir menyampaikan
kesulitan atau masalah
dalam pelaporan keuangan
kepada pihak yang
berwenang
e. Kasir bertanya kepada
pihak Verifikator dari
Pemerintah mengenai
petunjuk teknis pelaporan
dana BOS yang belum
dipahami
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
10
1
Tabel 5.5 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan
Elemen
Komponen
Pemantauan
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
1. Evaluasi
berkelanjutan
dan/atau
terpisah
a. Sekolah melakukan
evaluasi menyeluruh dari
hasil evaluasi yang
dilakukan setiap bulan
dalam setahun
a. Sekolah melakukan
evaluasi menyeluruh yang
dilakukan saat rapat akhir
tahun
Sesuai
b. Sekolah
mempertimbangkan hasil
evaluasi kegiatan dari
tahun ke tahun
b. Sekolah
mempertimbangkan
laporan kegiatan tahun
sebelumnya untuk
menentukan kegiatan yang
akan dilaksanakan di
tahun berikutnya
Sesuai
c. Hasil pelaporan kegiatan
tahunan digunakan untuk
menentukan kebijakan dan
langkah tahun selanjutnya
c. Hasil pelaporan kegiatan
tahun sebelumnya
digunakan sebagai
pertimbangan untuk
menentukan besarnya
dana yang akan diajukan
setiap tim kerja tahun
berikutnya
Sesuai
d. Pihak yang diberi
tanggung jawab
melakukan evaluasi
memiliki pengetahuan dan
d. Karyawan bagian
keuangan, Kepala
Sekolah, dan pihak
Yayasan yang melakukan
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
10
2
Tabel 5.5 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan (lanjutan)
Elemen
Komponen
Pemantauan
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
kecakapan yang memadai
mengenai evaluasi
pengendalian internal
pengeluaran kas
evaluasi memiliki
kualifikasi dalam bidang
keuangan sehingga dapat
melakukan evaluasi
pengeluaran kas secara
tepat
e. Evaluasi dilakukan saat
rapat bulanan
e. Evaluasi kegiatan sekolah
dilaksanakan setiap rapat
bulanan
Sesuai
f. Evaluasi dilakukan untuk
seluruh kegiatan yang
dilaksanakan
f. Sekolah melakukan
evaluasi atas seluruh
kegiatan yang yang telah
dilaksanakan
Sesuai
g. Evaluasi kegiatan
dilaksanakan secara
periodik dan terjadwal
g. Sekolah melaksanakan
evaluasi kegiatan setiap
satu bulan saat rapat
bulanan
Sesuai
2. Mengevaluasi
dan
melaporkan
setiap
kekurangan
a. Pihak sekolah dan
Yayasan melakukan
penilaian atas hasil
evaluasi berkelanjutan
maupun terpisah
a. Sekolah menilai hasil
laporan
pertanggungjawaban,
apakah pelaksanaan
kegiatan dan dana yang
dikeluarkan sudah sesuai
Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
10
3
Tabel 5.5 Hasil Analisis Implementasi Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Berdasarkan Pengendalian Internal COSO pada Komponen Pemantauan (lanjutan)
Elemen
Komponen
Pemantauan
Kriteria
Praktik yang Dilaksanakan
SMA Stella Duce 2
Yogyakarta
Sesuai/Tidak
Sesuai Keterangan
dengan program kerja atau
belum
b. Hasil evaluasi
disampaikan pada pihak
yang bertanggungjawab
dan dilakukan
pengambilan tindakan
perbaikan
b. Evaluasi bersama Yayasan
salah satunya adalah
besarnya dana yang
dikeluarkan atas item
ATK, lalu ditanggapi
dengan kebijakan
penurunan pos dana ATK
untuk tahun berikunya dan
upaya penghematan ATK
Sesuai
c. Pihak sekolah melakukan
pemantauan apakah
kelemahan telah
diperbaiki dalam jangka
waktu yang ditentukan
c. Kepala Sekolah tidak
melakukan follow up
untuk mengecek
pelaksanaan perbaikan
atas kelemahan
pengendalian internal
Tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
10
4
2. Deskripsi Kesesuaian antara Pengendalian Internal pada Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dengan
Lima Komponen Pengendalian Internal menurut COSO
a. Lingkungan Pengendalian
1) Menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki komitmen
terhadap integritas dan nilai etika. Dalam menjalankan
operasional sekolah, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
berpegang pada nilai dasar sekolah yang tertuang dalam 5C
yaitu Compassion (bela rasa), Conviction/Conscience
(keyakinan diri dan ketaatan kepada suara hati), Competence
(kompetensi), Creativity dan Consistency (kreativitas dan
konsistensi), Community (komunitas), Credo-concelebration
(kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dalam peristiwa
religius). Maka sekolah begitu menjaga nilai-nilai kejujuran,
keterbukaan dan akuntabilitas dalam menjalankan operasional
sekolah.
Kepala sekolah sebagai pemimpin menunjukkan sikap etis
yang menjadi teladan bagi karyawan. Sikap ini ditunjukkan
dengan ketepatan waktu dalam kehadiran suatu acara,
mengkoordinir dan memimpin cash opname harian, dan teliti
dalam memeriksa proposal kegiatan maupun laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana. Jika terjadi kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
10
5
dalam proposal dan laporan pertanggungjawaban, Kepala
Sekolah akan mengingatkan untuk memperbaiki hal tersebut
dengan segera. Kepala Sekolah juga terbuka dalam diskusi
penentuan jumlah uang yang akan diusulkan kepada Yayasan.
Mulai dari jenis barang sampai satuan harga yang
diperkirakan, Kepala Sekolah secara terbuka akan
berkontribusi dalam membantu menentukan hal tersebut.
Sekolah berpegang pada PYTK (Peraturan Yayasan
Tentang Karyawan) dalam menentukan standar perilaku
karyawan. Peraturan ini dibuat oleh Yayasan Tarakanita dan
berlaku bagi seluruh karyawan yang bekerja di Yayasan
Tarakanita. Peraturan ini berisi mengenai standar perilaku
karyawan, kebijakan pemberian apresiasi, kebijakan cuti, dan
ketentuan-ketentuan lain yang mengatur tentang karyawan.
Penerapan standar perilaku ini dievaluasi oleh Kepala
Sekolah dengan memantau langsung penerapannya sehari-hari
di sekolah. Misalnya Kepala Sekolah memantau kedatangan
para karyawan dan penggunaan seragam karyawan di sekolah.
Jika terjadi pelanggaran, misalnya seorang karyawan tidak
memakai seragam sesuai dengan aturan, maka Kepala Sekolah
akan menegur karyawan tersebut. Jika pelanggaran yang
dilakukan cukup berat, misalnya melakukan tindakan tidak etis
di sekolah (pencurian, kekerasan, pelecehan) maka Kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
10
6
Sekolah akan memanggil karyawan bersangkutan untuk diberi
surat peringatan dan dilaporkan kepada Yayasan. Jenis
hukuman yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis
pelanggaran dan berdasarkan keputusan Kepala Sekolah dan
pihak Yayasan. Untuk menghindari penyimpangan terjadi
kembali, segenap anggota sekolah ikut berkontribusi dalam
menjaga nilai dasar sekolah. Pelanggaran yang pernah terjadi
akan lebih mendapat perhatian dengan kewaspadaan dari setiap
elemen untuk peka terhadap lingkungan sekitar jika ada
indikasi akan terjadi kembali penyimpangan yang sama. Dalam
hal ini, setiap anggota sekolah berhak mengingatkan pihak
yang bersangkutan agar tidak melakukan pelanggaran dan
melaporkan kepada Kepala Sekolah jika melihat indikasi akan
terjadi penyimpangan kembali.
2) Dewan direksi melaksanakan tanggung jawab pengawasan
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta merupakan sekolah swasta
yang berada di bawah naungan Yayasan Tarakanita. Hal ini
berarti bahwa Yayasan Tarakanita memiliki tanggung jawab
untuk melakukan pengawasan terhadap sekolah ini, khususnya
Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Yogyakarta. Tanggung
jawab ini tertuang dalam dokumen yang menyatakan tanggung
jawab pengawasan dari Yayasan atas sekolah-sekolah di
bawah naungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
10
7
Bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Yayasan yaitu
berupa pemeriksaan atas laporan penerimaan kas, proposal
bulanan, dan laporan pertanggjawaban yang diserahkan kepada
Yayasan. Yayasan juga melakukan pengawasan dengan datang
ke sekolah dua bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan
fisik atas uang, catatan, dan dokumen yang tujuannya untuk
menyamakan catatan keuangan dari sekolah dan Yayasan.
Pihak dari Yayasan yang melakukan pengawasan atas
keuangan adalah karyawan bagian keuangan yang memiliki
keahlian dalam pengelolaan keuangan. Sehingga hal ini akan
mempermudah pelaksanaan pengawasan, karena karyawan
yang bertugas memiliki pengetahuan yang sesuai dengan
pengawasan keuangan.
3) Menetapkan struktur, wewenang dan tanggung jawab yang
tepat dalam pencapaian tujuan
Dalam menjalankan operasi sekolah, SMA Stella Duce 2
membentuk struktur organisasi yang tertuang dalam bentuk
bagan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh orang lain.
Struktur organisasi ini memuat garis tanggung jawab, garis
koordinasi dan garis tugas yang jelas. Sehingga setiap
karyawan mengerti alur tanggung jawab yang harus dijalankan.
Pada bagian keuangan, alur Kepala Sekolah memiliki garis
tugas langsung ke Bagian Tata Usaha, maka jalur pelaporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
10
8
Bagian Tata Usaha, termasuk Bagian Keuangan ditujukan
langsung kepada Kepala Sekolah.
Sekolah juga melakukan pembagian tugas pada setiap
karyawan yang tertuang dalam dokumen Pembagian Tugas
Tambahan Pendidik. Dokumen ini diperbarui setiap tahun
dengan mempertimbangkan perubahan lingkungan dan juga
kemampuan individu. Dalam dokumen tersebut, karyawan
bagian Kasir dan Pungutan Siswa berada dalam Tim Pengelola
Sistem Informasi Manajemen Sekolah. Sayangnya dalam
dokumen ini tidak dijelaskan rincian tugas bagi masing-masing
individu. Namun secara keseluruhan dokumen ini telah
membantu para karyawan untuk memahami batasan tugas dan
wewenang masing-masing.
4) Organisasi menunjukkan komitmen terhadap kompetensi
Sebagai lembaga yang melayani masyarakat dalam bidang
pendidikan, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta memiliki
komitmen dalam menjaga kompetensi setiap elemen yang
dimilikinya. Hal ini tertuang dalam salah satu nilai dasar yang
dihidupi sekolah ini, yaitu Competence. Sekolah berusaha
untuk menjaga dan mengembangkan kompetensi guru,
karyawan maupun murid untuk menghasilkan pribadi yang
berkualitas sehingga menunjang hasil pekerjaan yang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
10
9
Dalam menjalankan hal ini, sekolah berdasar kepada PYTK
di mana di dalamnya juga terdapat kebijakan mengenai
peningkatan kompetensi karyawan. Salah satu contohnya
adalah kewajiban bekerja mulai pukul 07.00 – 15.30. Sehingga
karyawan tidak diperkenankan meninggalkan sekolah sebelum
pukul 15.30. Maka setiap karyawan harus menaati kebijakan
tersebut.
Dalam bidang keuangan, sekolah juga menetapkan standar
kompetensi yang harus dicapai. Untuk pengeluaran kas, setiap
aktivitas pengeluaran kas diharapkan mampu mencapai
pembuatan proposal pengajuan dana yang benar dan tepat
waktu, pengeluaran kas yang dilakukan sesuai dengan proposal
dan APBS, dan pelaporan penggunaan dana dilakukan sesuai
standar. Hal ini akan membantu dalam mengukur keberhasilan
pengelolaan pengeluaran kas, apakah sudah sesuai standar
yang ingin diraih atau belum. Selain itu, terdapat pula
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Salah
satunya dengan pelatihan GLME bagi karyawan baru
meskipun pelaksanaannya tidak formal. Namun hal ini akan
membantu dalam memahami tugas yang akan diembannya.
Sehingga dapat menambah pengetahuan dan keahlian dalam
bidang keuangan. Karyawan juga mendapat tunjangan ketika
hari raya, yaitu saat Hari Raya Natal. Tunjangan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
11
0
dimaksudkan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan bagi
karyawan.
Untuk mengelola rancangan suksesi organisasi, Yayasan
melakukan perencanaan dan persiapan dalam pergantian
karyawan atau disebut dengan mutasi. Rancangan mutasi ini
dilakukan oleh Yayasan, pelaksanaannya disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan sekolah dan juga kemampuan sumber
daya manusia yang tersedia. Maka perlakuan mutasi bisa
berbeda antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.
5) Organisasi memiliki orang-orang yang bertanggungjawab
Karyawan memiliki kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada otoritas yang
lebih tinggi di atasnya. Karyawan bagian keuangan
mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya kepada Kepala
Sekolah dan Yayasan dengan menyampaikan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas. Laporan ini menggambarkan
hasil pekerjaan yang dilakukan karyawan dalam mengelola
keuangan sekolah.
Dalam menanggapi pertanggungjawaban yang diberikan
oleh karyawan, Kepala Sekolah memiliki wewenang untuk
mengevaluasi kinerja karyawan dengan melakukan
pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja ini berdasarkan pada
hasil kerja yang dinilai oleh Kepala Sekolah, termasuk pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
11
1
pengukuran prestasi bagi karyawan berprestasi, juga penilaian
bagi karyawan yang kinerjanya kurang baik. Kepala sekolah
melakukan penilaian kinerja setiap bulan lalu melaporkannya
kepada Yayasan untuk ditindaklanjuti karena pihak yang
berhak memberikan apresiasi dan tindak lanjut adalah
Yayasan. Salah satu contohnya adalah penghargaan bagi
karyawan berprestasi adalah mendapat kesempatan menikmati
paket perjalanan ke Bali.
Setiap kebijakan dan aturan disusun dengan melibatkan
setiap elemen. Pembentukan peraturan dan kebijakan
dikoordinasi oleh Kantor Pusat Yayasan Tarakanita dengan
melibatkan perwakilan dari masing-masing wilayah (Kanwil
dan sekolah-sekolah) untuk ikut berkontribusi
menyumbangkan pikiran. Dengan begini kebijakan yang
dicapai diharapkan dapat diterima dan sesuai dengan keadaan
masing-masing unit kerja
Dalam melakukan pekerjaan tentu karyawan ingin
menyampaikan suatu hal kepada otoritas yang lebih tinggi di
atasnya. Misalnya ingin menyampaikan pendapat dan keluhan.
Karyawan di sekolah bisa menyampaikan hal tersebut
langsung kepada Kepala Sekolah sehingga tidak ada sesuatu
yang dipendam dan menimbulkan permasalahan. Kepala
Sekolah juga berhak menyampaikan evaluasinya terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
11
2
karyawan. Pada bagian keuangan, Kepala Sekolah biasanya
akan menyampaikan evaluasi secara langsung kepada orang
yang bersangkutan untuk menghindari perbedaan pendapat,
sehingga maksud dari penyampaian evaluasi dapat diterima
dengan benar.
b. Penilaian Risiko
1) Menentukan tujuan yang jelas untuk mengidentifikasi dan
menaksir risiko yang berkaitan dengan tujuan
Dalam melaksanakan tujuan pengendalian untuk hal yang
berhubungan dengan tujuan operasi, sekolah membuat dasar
dalam melakukan kegiatan, yaitu dengan membuat rancangan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS). Dengan
penentuan APBS ini, sekolah dapat menentukan batas-batas
toleransi kegiatan yang akan dilaksanakan. Penyusunan APBS
dilakukan oleh oleh Kepala Sekolah, Tim Wakil Kepala
Sekolah dan Kasir dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan
tim-tim kerja yang bersangkutan, dan dilakukan setiap awal
tahun ajaran baru.
Dalam melaksanakan tujuan pengendalian untuk pelaporan
internal, sekolah membuat laporan pertanggungjawaban atas
penggunaan dan dari Yayasan yang disampaikan ke
Yayasan,dan laporan penggunaan dana sekolah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
11
3
disampaikan ke Kepala Sekolah. Pelaporan ini dilakukan setiap
bulan.
Untuk tujuan pelaporan ke pihak eksternal, sekolah
melaporkan penggunaan dana BOS ke Pemerintah sesuai
dengan petunjuk teknis yang ditetapkan, yaitu Permendikbud
No 1 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis BOS dan Petunjuk
Teknis BOSDA Pendidikan Menengah DIY 2018. Selain
laporan keuangan, sekolah juga melaporkan hal non keuangan
jika diminta oleh Pemerintah, misalnya sekolah membuat
laporan jumlah siswa baru yang diterima setiap tahun kepada
Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY setiap awal
tahun ajaran baru. Laporan ini disampaikan secara tertulis.
Untuk tujuan kepatuhan, sekolah juga menaati jenis barang
dan persentase pembelian yang diharuskan oleh Pemerintah
terkait penggunaan dana BOS. Misalkan pembelian ATK hanya
diperkenankan menggunakan dana 25%, maka sekolah tidak
boleh membelanjakan dana BOS untuk pembelian ATK lebih
dari 25%.
2) Organisasi mengidentifikasi risiko untuk mencapai tujuan
entitas dan menganalisis risiko sebagai dasar untuk menentukan
bagaimana seharusnya risiko dikelola
Dalam membuat program kerja, setiap Tim Kerja
berkoordinasi dengan Waka yang terkait untuk menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
11
4
program kerja yang akan diajukan dalam APBS. Koordinasi ini
penting untuk mengidentifikasi program kerja yang sesuai dan
dibutuhkan.
Dalam mengidentifikasi risiko kehilangan kas, sekolah
menganggap bahwa penyimpanan kas secara fisik dalam
jumlah besar bisa menimbulkan risiko kehilangan kas, misalnya
pencurian uang. Maka ditetapkan kebijakan bahwa
penyimpanan kas dari Yayasan dan Pemerintah hanya
dilakukan oleh Kasir di tempat yang aksesnya terbatas hanya
oleh Kasir. Selain itu, ditetapkan pula kebijakan penyimpanan
kas di tangan maksimal hanya Rp5.000.000 tidak boleh lebih,
sehingga memastikan keamanan kas yang ada di tangan dan
memperkecil kehilangan kas.
Untuk memastikan jumlah kas di catatan dan di tangan
sama, juga dilakukan cash opname setiap hari oleh Kepala
Sekolah, salah satu Waka, dan Kasir. Hal ini memperkecil
risiko perbedaan jumlah kas di catatan dan kas secara fisik.
3) Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam
penaksiran risiko
Untuk memperkecil potensi kecurangan yang mungkin
terjadi, sekolah menyediakan jalur pelaporan kecurangan secara
internal dengan melaporkan langsung kepada Kepala Sekolah.
Selain itu, untuk menanamkan motivasi kerja yang positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
11
5
dalam diri karyawan, setiap karyawan diberi arahan,
bimbingan, dan motivasi positif dalam menjalankan tugasnya di
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta melalui Retret Karyawan. Di
sini karyawan akan diberikan motivasi positif yaitu mengenai
profesional, bertanggungjawab, jujur, dan dapat dipercaya.
Selain itu, setiap karyawan dibekali dengan nilai-nilai Yayasan
Tarakanita saat pertama kali diangkat sebagai karyawan di
Yayasan Tarakanita sehingga karyawan mengetahui lingkungan
kerja dan nilai dasar yang harus dihidupi sebagai bekal dalam
menjalankan pekerjaan. Hal ini biasanya disampaikan oleh
Kepala Sekolah. Usaha lain yang dilakukan oleh sekolah adalah
dengan pemasangan CCTV hampir di setiap ruangan untuk
memastikan bahwa setiap personel merasa terawasi sehingga
mengurangi kemungkinan kecurangan.
4) Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang
mempengaruhi sistem pengendalian internal secara signifikan
Sekolah senantiasa tanggap terhadap perubahan yang
terjadi yang mungkin memiliki potensi untuk berhubungan
dengan operasi sekolah. Perubahan yang ada ditanggapi dan
dikomunikasikan agar semua elemen memahami adanya
perubahan baru dalam entitas. Contohnya Kepala Sekolah
mengikuti sosialisasi dana BOS dan akan menyampaikan
Petunjuk Teknis BOS yang mulai berlaku tahun 2018 kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
11
6
Kasir agar Kasir memahami perubahan yang terjadi dan dapat
menyesuaikan penggunaan petunjuk teknis yang baru untuk
pelaporan ke Pemerintah. Perubahan-perubahan yang lain juga
disosialisasikan. Dalam bidang keuangan, penggunaan program
keuangan GLME juga disosialisasikan ketika pertama kali
diterapkan.
c. Aktifitas Pengendalian
1) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian yang dapat mencegah risiko untuk mencapai
tujuan pada level yang dapat diterima
Dalam mengembangkan aktivitas pengendalian, bagian
keuangan telah melaksanakan beberapa aktivitas pengendalian
yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Salah satu
bentuknya adalah dengan menetapkan standar bukti
pengeluaran kas yang sah, bukti pengeluaran yang sah dan
dapat diterima oleh Kasir adalah bukti pengeluaran kas yang
memuat setidaknya otorisasi penjual dan/atau cap toko, jika
memuat transaksi dengan nilai yang besar maka bukti transaksi
juga diharuskan disertai dengan materai. Jika tidak memuat hal
tersebut maka bukti transaksi dinilai tidak sah.
Penyimpanan kas juga dilakukan secara rahasia dan bebas
dari akses orang banyak sehingga memastikan penyimpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
11
7
kas cukup aman. Cash opname dilakukan setiap hari untuk
memeriksa jumlah kas dan melaporkan peneriman dan
pengeluaran per hari sehingga aktivitas pengendalian dilakukan
secara bersamaan antara pengeluaran kas dan penerimaan kas
karena keduanya masih terhubung.
Dalam mengeluarkan kas, sekolah menyertai pengeluaran
kas dengan bukti transfer untuk pengeluaran kas yang lebih dari
Rp1.000.000. Namun untuk pengeluaran kas yang kurang dari
Rp1.000.000 tidak disertai bukti kas keluar, pengeluaran kas
hanya dilakukan sesuai dengan nominal yang tertera dalam
proposal.
Namun, masih terdapat aktivitas pengendalian yang belum
sesuai dengan pengendalian menurut COSO, yaitu karyawan
yang memiliki tugas ganda. Bendahara memiliki tugas ganda
dalam pengeluaran kas, yaitu memegang kas dan melakukan
pencatatan kas. Hal ini menyebabkan karyawan rawan
melakukan kecurangan karena memegang dua kendali besar
dalam pengeluaran kas yang tidak dicampuri oleh wewenang
orang lain.
2) Organisasi memilih dan mengembangkan aktivitas
pengendalian yang umum melalui teknologi
Pengelolaan keuangan di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
telah menggunakan komputer dan program keuangan GLME
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
11
8
sehingga sudah cukup baik dalam melakukan pengendalian
keuangan dengan teknologi. Hal ini didukung dengan Catatan
Pengeluaran Kas Harian dan Catatan Pengeluaran Kas Bulanan
disimpan dalam bentuk file di komputer dan dilakukan backup
data atas catatan tersebut. Akses terhadap komputer karyawan
bagian keuangan juga hanya dapat diakses oleh karyawan
bagian keuangan. Selain itu, terdapat proteksi kata sandi
terhadap aplikasi GLME yang hanya diketahui oleh karyawan
bagian keuangan. Sehingga pengendalian terhadap data
keuangan cukup terjamin aman dengan adanya pembatasan
akses dan back up data yang dilakukan. Sekolah menerapkan
penggunaan aplikasi GLME ini dengan tujuan untuk
pengelolaan keuangan yang lebih terintegrasi.
3) Organisasi menyebarkan aktivitas pengendalian internal
melalui kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan
prosedur yang memasukkan kebijakan dalam tindakan
Dalam menjalankan pengendalian internal, prosedur
pengendalian pengeluaran kas dimuat dalam suatu dokumen
yang menyatakan langkah-langkah pengawasan keuangan.
Salah satunya adalah kebijakan mengenai otorisasi proposal
oleh Kapala Sekolah sebelum diserahkan kepada Yayasan.
Dokumen ini disampaikan kepada karyawan bagian keuangan
untuk disosialisasikan, namun disimpan oleh Kepala Sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
11
9
Ketentuan dan prosedur pengendalian internal pengeluaran
kas dituangkan dalam kebijakan pembagian tugas. Pembagian
tugas dilakukan kepada dua karyawan bagian keuangan. Bu
Retno diberi tanggung jawab sebagai Kasir dan Bendahara, Bu
Ana diberi tanggung jawab dalam pungutan siswa. Selain itu
dituangkan juga dalam kebijakan kelengkapan bukti transaksi.
Setelah Kasir menerima Laporan Pertanggungjawaban, Kasir
memeriksa kelengkapan bukti transaksi pengeluaran kas. Jika
ada transaksi yang tidak disertai dengan bukti, Kasir akan
meminta Tim Kerja terkait untuk melengkapi bukti transaksi.
Transaksi yang biasanya tidak disertai dengan bukti adalah
parkir.
Di sisi lain, sekolah juga mengusahakan tindak perbaikan
secepatnya dari temuan hasil pengendalian internal. Jika
ditemukan perbedaan jumlah kas fisik dan catatan saat cash
opname, karyawan bagian keuangan menelusur kesalahan dari
mulai catatan hingga dokumen bukti transaksi untuk
menemukan kesalahan, lalu jika kesalahan sudah ditemukan
maka dilakukan tindakan perbaikan. Hal ini harus segera
dilakukan untuk menghindari perbedaan kas yang berlarut-larut
dan akhirnya sulit ditemukan penyebabnya. Maka tindakan
cash opname harus dilakukan setiap hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
12
0
d. Informasi dan Komunikasi
1) Organisasi menghasilkan dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas
Untuk melakukan operasi sekolah dan mendukung
pengendalian internal, maka sekolah berusaha menyediakan
dan menggunakan informasi yang benar. Sekolah menyediakan
informasi bagi pihak internal maupun eksternal dengan tepat.
Waka Humas & Sarpras menyampaikan kepada Kepala
Sekolah mengenai penggunaan dana kas sekolah untuk dana
duka. Sekolah juga menyampaikan rincian uang kegiatan dari
pungutan siswa kepada orang tua dan siswa baru. Selain itu,
Bukti transaksi pengeluaran kas bisa didapat dari pihak penjual
maupun dari sekolah (bukti intern) jika penjual tidak
menyediakan bukti transaksi Sekolah memastikan sumber
informasi dan sasaran informasi selalu tepat.
Penyampaian informasi juga diusahakan selalu tepat waktu.
Kasir melaporkan Laporan Pertanggungjawaban Bulanan ke
Yayasan selambat-lambatnya satu minggu setelah akhir bulan.
Hal ini menunjukkan tanggung jawab penyampaian informasi
yang baik dari sekolah.
Metode pengelolaan informasi juga dipilih dengan bijak
dengan menggunakan metode yang paling efisien, yaitu dengan
menggunakan aplikasi keuangan GLME untuk mencatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
12
1
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas agar proses
pencatatan keuangan berjalan lebih efisien.
2) Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi,
termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian
internal
Komunikasi dengan pihak internal dikelola untuk
menghasilkan kesamaan informasi sehingga tidak terjadi
perbedaan pendapat di antara internal organisasi. Langkah ini
dicapai dengan pelaporan kegiatan secara internal. Kegiatan
yang telah dilaksanakan dilaporkan dalam Laporan
Pertanggungjawaban Bulanan oleh Kepala Sekolah ke Yayasan.
Laporan ini memuat rincian kegiatan dan penggunaan dana.
Selain itu, sekolah juga menyediakan jalur pelaporan untuk
kecurangan. Jika ada kecurangan yang terjadi bisa disampaikan
kepada Kepala Sekolah melalui pertemuan langsung. Gaya
komunikasi juga disesuaikan dengan budaya organisasi yaitu
dengan metode komunikasi 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan,
Santun), komunikasi melalui grup Whatsapp dan Sistem
Informasi Kepegawaian Tarakanita (SIKTAR) untuk
mendukung komunikasi yang cepat, terpadu dan real time.
Namun sayangnya, tidak ada pertemuan khusus yang
membahas mengenai pengendalian pengeluaran kas.
Komunikasi mengenai hal ini dilakukan secara insidental, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
12
2
ketika ada hal yang akan dibicarakan, maka hal itu langsung
disampaikan secara langsung di antara pihak yang
berkepentingan tanpa ada pertemuan khusus. Hal ini
mengakibatkan kurang jelasnya arah dalam melakukan
pengendalian karena tidak ada suatu pertemuan rutin dan
intens, akibatnya praktik pengendalian tidak berjalan maksimal.
3) Organisasi mengkomunikasikan informasi kepada pihak
eksternal mengenai persoalan yang mempengaruhi fungsi
pengendalian internal
Komunikasi dengan pihak eksternal juga dijalin secara
baik. Terdapat penyampaian informasi rutin yaitu Waka Humas
& Sarana dan Prasarana menyampaikan informasi kegiatan di
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta secara rutin di website sekolah.
Rapat rutin dengan orang tua murid dilakukan setiap tiga bulan.
Salah satu hal yang dibicarakan biasanya adalah tagihan uang
sekolah yang belum dibayar. Hal ini penting untuk
dikomunikasikan agar terjadi kejelasan besarnya dana yang
belum disampaikan agar tidak ada kesalahpahaman antara
sekolah dan orang tua.
Dalam rapat pertemuan dengan orang tua murid, orang tua
dapat menyampaikan penilaian dan masukan kepada sekolah
secara langsung. Sehingga orang tua memiliki akses untuk
menyampaikan saran, kritik dan pendapat kepada sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
12
3
secara langsung. Untuk aduan mengenai kecurangan, bisa
disampaikan kepada Kepala Sekolah melalui pertemuan
langsung, telepon, ataupun surat.
Dalam menghadapi masalah, misal mengenai pelaporan ke
Pemerintah, Kasir bisa bertanya kepada pihak Verifikator dari
Pemerintah mengenai petunjuk teknis pelaporan dana BOS
yang belum dipahami agar meluruskan ketidakpahaman
tersebut.
e. Pemantauan
1) Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi
berkelanjutan dan/atau terpisah untuk memastikan apakah
komponen pengendalian internal ada dan berfungsi
Dalam menanggapi pengendalian internal yang telah
dijalankan, sekolah mengadakan evaluasi. Sekolah melakukan
evaluasi menyeluruh yang dilakukan saat rapat akhir tahun.
Dalam evaluasi tersebut, Sekolah mempertimbangkan laporan
kegiatan tahun sebelumnya untuk menentukan kegiatan yang
akan dilaksanakan di tahun berikutnya. Hasil pelaporan
kegiatan tahun sebelumnya juga digunakan sebagai
pertimbangan untuk menentukan besarnya dana yang akan
diajukan setiap tim kerja tahun berikutnya. Sekolah juga
melaksanakan evaluasi bulanan yang dilakukan dalam rapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
12
4
bulanan. Setiap kegiatan dievaluasi saat itu. Evaluasi yang
dijalankan ini berguna dalam penentuan keputusan selanjutnya.
2) Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal pada waktu yang tepat kepada pihak-
pihak yang bertanggungjawab untuk mengambil tindakan
perbaikan termasuk manajemen senior dan dewan direksi
secara tepat
Sekolah menilai hasil laporan pertanggungjawaban, apakah
pelaksanaan kegiatan dan dana yang dikeluarkan sudah sesuai
dengan program kerja atau belum. Jika belum maka terdapat
kekurangan dalam kegiatan tersebut dan dikomunikasikan
kekurangan yang terjadi.
Penilaian juga dilakukan bersama Yayasan. Evaluasi
bersama Yayasan salah satunya adalah besarnya dana yang
dikeluarkan atas item ATK, lalu ditanggapi dengan kebijakan
penurunan pos dana ATK untuk tahun berikutnya dan upaya
penghematan ATK.
Namun sayangnya dalam melakukan pemantauan kembali
atas tindakan perbaikan dari kelemahan, Kepala Sekolah tidak
melakukan follow up untuk mengecek pelaksanaan perbaikan
atas kelemahan pengendalian internal. Hal ini membuat
pelaksanaan pengendalian internal tidak berjalan menyeluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
12
5
dan tuntas, akan ada celah untuk tidak dilakukannya perbaikan
karena tidak ada pemantauan lebih lanjut.
C. Pengujian Efektifitas Pengendalian Internal Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas dengan Uji Kepatuhan
1. Menentukan atribut yang akan diperiksa untuk menguji efektifitas
pengendalian internal. Dalam penelitian ini, atribut yang akan
diperiksa adalah:
a. Atribut I: Adanya tanggal transaksi dalam dokumen transaksi
pengeluaran kas.
b. Atribut II: Adanya otorisasi dari pejabat berwenang pada bukti
transaksi pengeluaran kas.
c. Atribut III: Adanya kesesuaian antara bukti transaksi dengan
catatan akuntansi.
2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Populasi yang
akan diambil sampelnya adalah bukti transaksi pengeluaran kas pada
Bulan September 2017 yang berjumlah 116 bukti transaksi. Terdiri
dari nota, kwitansi, dan bukti intern.
3. Menentukan tingkat keandalan dan DUPL. Penulis menentukan
tingkat keandalan 95% dan DUPL 5%. Pilihan ini disarankan untuk
pengujian terhadap pengendalian internal yang dinilai baik.
4. Menggunakan tabel besarnya sampel untuk pengujian pengendalian
untuk menentukan sampel pertama yang harus diambil. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
12
6
tingkat keandalan 95% dan DUPL 5% maka berdasarkan tabel
besarnya sampel minimum untuk pengujian pengendalian, besarnya
sampel yang pertama yang diambil adalah 60. Pemilihan anggota
sampel dilakukan secara acak melalui Microsoft Excel, yaitu dengan
cara sebagai berikut:
a. Mengurutkan data bukti pengeluaran kas 1 sampai dengan 116
mulai dari sel A1 sampai A116
b. Meletakkan kursor di sel B1, lalu mengetik “=RAND()”
c. Menyalin formula dari sel B1 sampai ke sel B116
d. Meletakkan kursor di sel C1, lalu mengetik
“=INDEX($A$1:$A$116; RANK(B1; $B1:$B$116))”
e. Menyalin formula dari sel C1 sampai ke sel C60 karena akan
mengambil 60 sampel
f. Dari hasil tersebut, terpilih 60 sampel yang tertera dalam sel C1
hingga C60. Hasil pemilihan sampel dituangkan dalam tabel 5.6
berikut.
Tabel 5.6 Hasil Pemilihan Sampel No No Urut
Dokumen
No No Urut
Dokumen
No No Urut
Dokumen
No No Urut
Dokumen
1 42 16 35 31 66 46 17
2 78 17 69 32 106 47 70
3 92 18 56 33 82 48 38
4 96 19 52 34 93 49 116
5 41 20 89 35 65 50 67
6 109 21 63 36 102 55 97
7 51 22 31 37 19 52 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
12
7
8 53 23 34 38 50 53 6
9 112 24 25 39 30 54 91
10 9 25 20 40 73 55 57
11 114 26 45 41 90 56 1
12 40 27 15 42 8 57 26
13 64 28 59 43 74 58 7
14 98 29 60 44 12 59 99
15 68 30 79 45 36 60 101
5. Membuat tabel stop or go decision.
Dalam membuat tabel Stop or Go Decision, dilakukan pemeriksaan
terhadap tiga atribut yang dipilih dalam sampel. Hasil pemeriksaan
disajikan dalam tabel 5.7 berikut.
Tabel 5.7 Hasil Pemeriksaan Atribut
No No Urut Bukti
Transaksi
Atribut
1 2 3
1 42 √ √ √
2 78 √ √ √
3 92 √ √ √
4 96 √ √ √
5 41 √ √ √
6 109 √ √ √
7 51 √ √ √
8 53 √ √ √
9 112 √ √ √
10 9 √ √ √
11 114 √ √ √
12 40 √ √ √
13 64 √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
12
8
14 98 √ √ √
15 68 √ √ √
16 35 √ √ √
17 69 √ √ √
18 56 √ √ √
19 52 √ √ √
20 89 √ √ √
21 63 √ √ √
22 31 √ √ √
23 34 √ √ √
24 25 √ √ √
25 20 √ √ √
26 45 √ √ √
27 15 √ √ √
28 59 √ √ √
29 60 √ √ √
30 79 √ √ √
31 66 √ √ √
32 106 √ √ √
33 82 √ √ √
34 93 √ √ √
35 65 √ √ √
36 102 √ √ √
37 19 √ √ √
38 50 √ √ √
39 30 √ √ √
40 73 √ √ √
41 90 √ √ √
42 8 √ √ √
43 74 √ √ √
44 12 √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
12
9
45 36 √ √ √
46 17 √ √ √
47 70 √ √ √
48 38 √ √ √
49 116 √ √ √
50 67 √ √ √
51 97 √ √ √
52 14 √ √ √
53 6 √ √ √
54 91 √ √ √
55 57 √ √ √
56 1 √ √ √
57 26 √ √ √
58 7 √ √ √
59 99 √ √ √
60 101 √ √ √
Keterangan
Atribut 1 : Adanya tanggal transaksi
Atribut 2 : Adanya otorisasi dari pejabat berwenang
Atribut 3 : Adanya kesesuaian antara bukti transaksi dengan
catatan akuntansi
√ : Sesuai
Berdasarkan pemeriksaan terhadap 60 sampel dokumen pengeluaran
kas diperoleh hasil bahwa tidak ditemukan kesalahan. Penghitungan
kesalahan dari atribut pada dokumen pengeluaran kas dilakukan
dengan bantuan tabel 5.8 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
13
0
Tabel 5.8 Attribute Sampling for Determining Stop or Go Sampling
Sample Size and Upper Precision Limit Population Occurance Rate
Based on Sample Result
Number of
occurance
Convidence levels
90% 95% 97,5%
0
1
2
3
4
5
2,4
3,9
5,4
6,7
8,0
9,3
3,0
4,8
6,3
7,8
9,2
10,6
3,7
5,6
7,3
8,8
10,3
11,7
a. Atribut 1: Adanya tanggal transaksi dalam dokumen transaksi
pengeluaran kas
Berdasarkan pemeriksaan terhadap 60 sampel, maka selanjutnya
melakukan penghitungan AUPL dengan terlebih dahulu
menentukan confidence level factor at desired reliability for
occurance observed. Cara menentukan confidence level factor at
desired reliability for occurance observed adalah dengan melihat
titik temu antara confidence level=95% dan jumlah kejadian
(number of occurance) yang ditemukan pada atribut (lihat Tabel
5.8). Berdasarkan pemeriksaan pada Tabel 5.7, tidak ditemukan
kesalahan pada atribut 1 atau jumlah kesalahan sama dengan 0.
Maka titik temu dari antara confidence level=95% dan jumlah
kejadian (number of occurance) = 0 adalah 3.0. Berikut adalah
penghitungan besarnya AUPL:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
13
1
Dari hasil AUPL tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesalahan yang dicapai (AUPL) = tingkat batas ketepatan yang
diinginkan (DUPL), yaitu 5% = 5%. Maka pengujian kepatuhan
pada atribut 1 dinilai efektif.
b. Atribut 2: Adanya otorisasi dari pejabat berwenang pada bukti
transaksi pengeluaran kas.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap 60 sampel, maka selanjutnya
melakukan penghitungan AUPL dengan terlebih dahulu
menentukan confidence level factor at desired reliability for
occurance observed. Cara menentukan confidence level factor at
desired reliability for occurance observed adalah dengan melihat
titik temu antara confidence level=95% dan jumlah kejadian
(number of occurance) yang ditemukan pada atribut (lihat Tabel
5.8). Berdasarkan pemeriksaan pada Tabel 5.7, tidak ditemukan
kesalahan pada atribut 2 atau jumlah kesalahan sama dengan 0.
Maka titik temu dari antara confidence level=95% dan jumlah
kejadian (number of occurance) = 0 adalah 3.0. Berikut adalah
penghitungan besarnya AUPL:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
13
2
Dari hasil AUPL tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesalahan yang dicapai (AUPL) = tingkat batas ketepatan yang
diinginkan (DUPL), yaitu 5% = 5%. Maka pengujian kepatuhan
pada atribut 2 dinilai efektif.
c. Atribut 3: Adanya kesesuaian antara bukti transaksi dengan
catatan akuntansi
Berdasarkan pemeriksaan terhadap 60 sampel, maka selanjutnya
melakukan penghitungan AUPL dengan terlebih dahulu
menentukan confidence level factor at desired reliability for
occurance observed. Cara menentukan confidence level factor at
desired reliability for occurance observed adalah dengan melihat
titik temu antara confidence level=95% dan jumlah kejadian
(number of occurance) yang ditemukan pada atribut (lihat Tabel
5.8). Berdasarkan pemeriksaan pada Tabel 5.7, tidak ditemukan
kesalahan pada atribut 3 atau jumlah kesalahan sama dengan 0.
Maka titik temu dari antara confidence level=95% dan jumlah
kejadian (number of occurance) = 0 adalah 3.0. Berikut adalah
penghitungan besarnya AUPL:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
13
3
Dari hasil AUPL tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kesalahan yang dicapai (AUPL) = tingkat batas ketepatan yang
diinginkan (DUPL), yaitu 5% = 5%. Maka pengujian kepatuhan
pada atribut 3 dinilai efektif.
Ringkasan dari hasil pemeriksaan dokumen pengeluaran kas
menggunakan teknik Stop or Go Sampling disajikan dalam Tabel
5.9 berikut.
Tabel 5.9 Ringkasan Hasil Pengujian Kepatuhan pada Dokumen
Pengeluaran Kas
6. Mengevaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel
Berdasarkan pemeriksaan sampel dengan menggunakan Stop or Go
Sampling, maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi hasil
No Atribut Jumlah
Sampel
Jumlah
Kesalaha
n
AUPL DUPL
Hasil
Pengujian
Kepatuhan
1 Tanggal
transaksi 60 0 5% 5% Efektif
2
Otorisasi
pihak
berwenang
60 0 5% 5% Efektif
3
Kesesuaian
bukti
transaksi
dengan
catatan
akuntansi
60 0 5% 5% Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
13
4
pemeriksaan sampel yang telah diuji. Evaluasi hasil pemeriksaan
sampel dijelaskan sebagai berikut:
a. Atribut 1 terkait dengan tanggal transaksi mendapatkan hasil
efektif karena AUPL = DUPL yaitu sama-sama menghasilkan
5%. Atribut 1 dinilai efektif karena setiap bukti transaksi
pengeluaran kas disertai dengan tanggal transaksi.
b. Atribut 2 terkait dengan otorisasi oejabat berwenang
mendapatkan hasil efektif karena AUPL = DUPL yaitu sama-
sama menghasilkan 5%. Atribut 2 dinilai efektif karena setiap
setiap bukti transaksi pengeluaran kas disertai dengan otorisasi
pihak berwenang yang berupa tanda tangan penjual. Untuk bukti
transaksi yang menggunakan bukti intern juga disertai tanda
tangan penjual, Kepala Sekolah, dan karyawan yang melakukan
transaksi pembelian.
c. Atribut 3 terkait dengan kesesuaian antara bukti transaksi dengan
catatan akuntansi mendapatkan hasil efektif karena AUPL =
DUPL yaitu sama-sama menghasilkan 5%. Atribut 3 dinilai
efektif karena setiap bukti transaksi pengeluaran kas memuat
informasi tanggal, jenis barang dan jumlah pengeluaran yang
sama dengan Catatan Pengeluaran Bulanan September 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
13
5
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan mengenai pengendalian
internal sistem akuntansi pengeluaran kas di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian internal yang diterapkan oleh SMA Stella Duce 2
Yogyakarta belum sepenuhnya sesuai dengan pengendalian intenal
menurut COSO. Ketidaksesuaian tersebut terdapat pada komponen
Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan.
Implementasi yang tidak sesuai dengan komponen Aktifitas
Pengendalian adalah adanya tanggung jawab ganda pada karyawan,
yaitu karyawan yang memegang kas memiliki tanggung jawab juga
dalam pencatatan kas. Lalu dari komponen Informasi dan Komunikasi
adalah tidak ada pertemuan khusus yang membahas mengenai
pengendalian pengeluaran kas. Untuk komponen Pemantauan adalah
Kepala Sekolah tidak melakukan peninjauan kembali untuk mengecek
pelaksanaan perbaikan atas kelemahan pengendalian internal.
2. Pengujian efektivitas pengendalian terhadap tiga atribut (tanggal
transaksi, otorisasi pihak berwenang, dan kesesuaian bukti transaksi
dengan catatan akuntansi) dalam dokumen bukti transaksi pengeluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
13
6
kas menunjukkan pengendalian internal sudah efektif dengan DUPL =
AUPL = 5% untuk ketiga atribut.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah terbatasnya akses untuk
mendapatkan dokumen dan catatan yang mengandung unsur finansial
seperti rancangan APBS, proposal pengajuan dana dan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana, serta prosedur pengeluaran kas
dan prosedur pengendalian internal pengeluaran kas. Sehingga beberapa
informasi yang berkaitan dengan data kuantitatif, prosedur pengeluaran
kas dan pengendalian internal pengeluaran kas dijelaskan secara lisan
tanpa menunjukkan dokumen dan catatan terkait.
C. Saran
1. Membagi tugas antara bagian Kasir dan Pungutan Siswa secara lebih
merata dan melakukan pemisahan fungsi pemegang kas dan
pencatatan,
2. Karyawan bagian Tata Usaha dilibatkan dalam rapat bulanan sekolah
sehingga terdapat wadah untuk membahas masalah operasional,
termasuk dalam hal pengendalian dan peninjauan keuangan,
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari informasi yang
lebih lengkap dari tempat penelitian, sehingga pembahasan data dapat
dilakukan secara lebih mendalam. Akan lebih baik jika peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
13
7
selanjutnya dapat memperoleh informasi dari dokumen rencana
anggaran, realisasi penggunaannya, laporan pertanggungjawaban,
prosedur pengeluaran kas, dan prosedur pengendalian internal
pengeluaran kas agar data yang didapat semakin akurat, sehingga
peneliti lebih mampu menggambarkan dan mengevaluasi
pengendalian internal pengeluaran kas yang dilakukan di SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
13
8
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini dan Jabar, Cepi Syafrudin Abdul, 2008. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoretis bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta
Baridwan, Zaki. 1993. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kedua. BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta
COSO. 2013. “Internal Control – Integrated Framework”.
http://www.coso.org/Pages/ic/aspx. Diakses tanggal 13 April 2018
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit
ANDI , Yogyakarta
Jogiyanto, H. M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit ANDI,
Yogyakarta
Mahsun, Mohamad dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Cetakan
Keempat. BPFE, Yogyakarta.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta
Mulyadi. 2002 Auditing. Edisi 6. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta
Munawir, H. S. 1999. Auditing Modern. Buku 1. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
Romney, Marshal B & Paul John Steintbart. 2014. Accounting Information
System. Edisi 13. Salemba Empat, Jakarta
Soemarsono, S. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Salemba Empat,
Jakarta
Veranda. V. B. 2014. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
13
9
Weygandt, Jeffry J, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel. 2014. “Accounting
Principles. Pengantar Akuntansi”. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta
Winarno, W. W. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. UPP (Unit Penerbit
dan Percetakan) STIE YKPN, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
14
0
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
14
1
Lampiran 1
Catatan
P : Peneliti
N : Narasumber
TRANSKRIP WAWANCARA 1
Hari, tanggal : Senin, 26 Maret 2018
Waktu : 10.00 WIB
Narasumber : Ibu Retno
Jabatan : Bendahara dan Kasir
P : Selamat pagi, Bu
N : Selamat pagi
P : Di sekolah ini, bagian apa yang bertanggung jawab atas keuangan?
N : Bagian Tata Usaha, ada Bu Ana dan saya, Bu Retno
P : Apa saja tanggung jawab dari bagian keuangan?
N : Kami bertanggung jawab atas segala pengelolaan keuangan dari
penerimaan hingga pengeluaran di sekolah khususnya untuk operasi
sekolah, kecuali gaji yang dipegang oleh Kantor Wilayah
P : Bagaimana pembagian tugas antara Bu Retno dan Bu Ana?
N : Saya mengelola kas yang ada, sedangkan Bu Ana bertanggung jawab atas
penerimaan kas yaitu pungutan siswa
P : Pengeluaran kas digunakan untuk apa saja?
N : Digunakan untuk acara sekolah, pembelian peralatan, pembayaran listrik,
internet, air, dan kegiatan OSIS
P : Pos pengeluaran apa yang paling besar Bu?
N : Pos gaji. Tapi ini dikeluarkan oleh Yayasan dan langsung diberikan
kepada guru dan karyawan terkait. Jadi tidak melalui kami bagian
keuangan. Kalau uang yang langsung dari sekolah, paling besar
digunakan untuk operasional sekolah yaitu membayar listrik, internet,
dan air, pembelian ATK juga termasuk pengeluaran yang besar
P : Bagaimana prosedur pengeluaran kas yang ada di sekolah ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
14
2
N : Saya membuat proposal mengenai jumlah uang yang dibutuhkan setiap
bulannya, lalu saya mengajukan proposal ke Yayasan, dan Yayasan akan
memberikan uang sesuai estimasi yang kami ajukan. Penggunaan uang
saya catat setiap hari berdasarkan bukti pengeluaran kas dan saya
laporkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang saya serahkan
kembali ke Yayasan. Untuk dana dari pemerintah, sekolah menerima
uang dari pemerintah yang jumlahnya sudah ditentukan oleh pemerintah,
lalu penggunaannya saya catat dan saya laporkan dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban yang saya serahkan kembali ke Pemerintah.
P : Jadi penggunaan dana dilaporkan kepada Yayasan dan Pemerintah?
N : Iya. Karena sumber dana kita yang pertama berasal dari pungutan siswa
yang diserahkan ke Yayasan, dan kedua dari Pemerintah yaitu dana BOS.
Jadi penggunaan dana dilaporkan kepada Yayasan dan Pemerintah
P : Bagaimana sekolah mengendalikan pengeluaran kas yang ada agar
berjalan efektif?
N : Proses pengeluaran kas dilakukan secara hati-hati dan memperhatikan
kebutuhan yang diajukan, dengan kata lain dilakukan secara teliti, kalau
bisa pengeluaran sangat diminimkan. Di samping pengendalian, upaya
ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran kas. Kepala
Sekolah memegang otorisasi akan besarnya uang yang akan diajukan.
Beliau memberikan masukan terkait proposal yang akan diajukan dan
saya mengikuti saran beliau. Penyaluran uang dari Kanwil melalui
rekening sekolah. Kami tidak diperkenankan menyimpan kas terlalu
besar, hanya boleh ada maksimal Rp5.000.000 yang mengendap di
sekolah. Jadi, setiap minggu kami memperkirakan berapa jumlah uang
yang akan dipakai untuk kebutuhan, maka kami mengambil uang sesuai
jumlah kebutuhan dalam satu minggu. Lalu kami menggunakan uang
tersebut sebagaimana mungkin agar pas, sehingga kami tidak menyimpan
kas terlalu besar.
P : Apakah itu berarti bahwa Kepala Sekolah terlibat dalam pengendalian
pengeluaran kas dan menunjukkan sikap terbuka, jujur, berintegritas, dan
etis sehingga menjadi teladan yang baik bagi guru dan karyawan?
N : Iya, begitu. Kepala Sekolah cukup berkontribusi dalam memberi saran
dalam proses pengeluaran kas. Misalnya sebelum mengajukan proposal
ke Yayasan, saya meminta pertimbangan mengenai item dan besaran
uang yang diajukan. Bu Tuti akan memberi masukan mengenai hal itu
dan saya mengikuti saran yang beliau berikan.
P : Bagaimaana pengawasan dari Yayasan terkait sistem pengeluaran kas?
N : Setiap bulan kami mengirimkan laporan pengeluaran kas ke Yayasan,
lalu Yayasan memeriksa laporan tersebut. Jika ada kesalahan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
14
3
kekurangan, Yayasan langsung mengabari dan meminta kami untuk
memperbaiki. Misalkan ada nota yang belum kami sampaikan, maka
Yayasan akan menelpon dan meminta agar nota segera disampaikan.
Setiap dua bulan sekali Yayasan juga mengadakan cross check dengan
datang ke sekolah dan menyamakan laporan antara Yayasan dan sekolah.
P : Bagaimana bentuk laporan yang dibuat untuk disampaikan ke Yayasan?
N : Bentuknya hanya sederhana. Hanya berupa tabel dengan item tanggal,
nomor nota, kegiatan, debet, kredit, dan saldo. Lalu ditandatangani
Kepala Sekolah dan saya sebagai Kasir.
P : Apakah unsur materialitas juga diperhatikan dalam pengelolaan
pengeluaran kas? Misalkan ada selisih Rp200 antara catatan dan kas yang
dipegang, apakah hal tersebut diperkenankan atau tetap diperhitungkan?
N : Tetap diperhitungkan, sekecil apapun perbedaannya itu tetap
diperhitungkan. Jadi memang harus dicatat dengan tepat dan rinci.
P : Apakah selama ini pernah terjadi kecurangan dalam sistem pengeluaran
kas yang mengakibatkan kerugian?
N : Puji Tuhan tidak ada. Segala kemungkinan resiko kecurangan kami coba
hindari untuk memperkecil kemungkinan kecurangan yang terjadi.
P : Lalu, bagaimana pengawasan dari Kepala Sekolah terkait sistem
pengeluaran kas?
N : Kepala Sekolah melakukan cash opname setiap hari. Cash opname ini
dilakukan oleh Kepala Sekolah, saya sebagai Kasir dan salah satu pejabat
struktural yang mengetahui. Sehingga tidak ada miss sedikit pun. Jadi
laporan yang kami kirimkan ke Yayasan sudah dilampiri dengan cash
opname dari Kepala Sekolah. Kepala Sekolah memang cukup teliti
dengan urusan uang, karena Bu Tuti memang memiliki latar belakang
pendidikan di bidang ekonomi. Contohnya, untuk pengeluaran snack saja
harus sesuai dengan proposal, jika mengajukan snack 5 kotak, maka yang
direalisasikan juga harus 5 kotak. Tujuannya yaitu untuk efisiensi dana,
dan tenaga.
P : Adakah standar berperilaku untuk karyawan yang harus ditaati?
N : Ada. Misal kami diwajibkan datang pukul 06.45. Sesuai aturan, kami
bekerja mulai jam 07.00 sampai 15.30, dengan kewajiban bekerja per
minggu adalah 40 jam. Hal itu tercantum dalam PYTK (Peraturan
Yayasan Tentang Karyawan)
P : Apakah ada pemantauan mengenai standar perilaku itu?
N : Ada. Pelaksanaan standar itu dipantau oleh struktural (Kepala Sekolah
dan Wakil Kepala Sekolah)
P : Apakah ada hukuman atas pelanggaran dari standar itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
14
4
N : Ada, hukuman berupa teguran dan surat peringatan. Jika teguran tidak
diindahkan, maka orang tersebut akan dipanggil dan diminta
menandatangani surat/form yang sudah disediakan.
P : Apakah hukuman diberikan pada periode yang sama dengan periode
penyimpangan?
N : Iya
P : Adakah usaha untuk mencegah penyimpangan terjadi kembali?
N : Ada, dengan teguran
P : Lalu, bagaimana struktur organisasi yang ada di sini?
N : Struktur organisasi dikepalai oleh Kepala Sekolah, lalu dibantu dengan
Wakil Kepala sekolah sebanyak tiga orang yaitu, Waka Kurikulum yaitu
Pak Tris, Waka Humas dan Sarpras yaitu Bu Erna dan Waka Kesiswaan
yaitu Pak Himawan. Selain itu, di bawah Kepala Sekolah, juga ada
bagian Tata Usaha dan tenaga pendidik. Setiap Wakil Kepala Sekolah
membawahi tim-tim yang bertanggungjawab sesuai bidang yang
ditentukan.
P : Berapa jumlah guru dan karyawan yang ada di sini?
N : Karyawan di sini berjumlah 43 orang, terdiri dari 33 karyawan tenaga
pendidik (guru) dan 10 karyawan tenaga kependidikan. Biasanya hanya
disebut guru dan karyawan
P : Terkait dengan pelaporan ke Yayasan, apakah ada dokumen yang
menyatakan kewajiban dan prosedur pelaporan dari sekolah ke Yayasan?
N : Iya, ada dokumennya. Dokumen tersebut dipegang oleh Kepala Sekolah.
Tapi saya kurang tahu tentang hal itu
P : Mengenai penerimaan pegawai baru, apakah ada kualifikasi tertentu yang
menjadi dasar penerimaan?
N : Iya, ada. Namun hal ini menjadi tanggung jawab Yayasan. Sekolah hanya
menerima karyawan ataupun guru yang telah diseleksi oleh Yayasan.
P : Apakah selama ini ada pelatihan dan bimbingan yang menunjang
peningkatan kompetensi pegawai?
N : Ada. Biasanya kami bekerja sama dengan pihak luar. Misalnya dengan
Universitas Sanata Dharma, ASMI, Dinas, dll. untuk mengadakan
pelatihan.
P : Apakah ada kompensasi atau penghargaan untuk pegawai yang
berprestasi atau memiliki kinerja baik?
N : Ada, penghargaan biasanya dari Yayasan. Diawali dari Kepala Sekolah
yang melaporkan ke Yayasan, lalu Yayasan yang akan memberikan
penghargaan.
P : Apakah ada tunjangan untuk pegawai?
N : Ada, berupa tunjangan hari raya keagamaan saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
14
5
P : Bagaimana siklus pergantian kepala sekolah dan pegawai?
N : Kalau yang saya tahu, Kepala Sekolah diganti selama tiga tahun sekali,
lalu untuk bagian keuangan mutasi selama lima tahun sekali. Itu semua
tergantung keputusan dari Yayasan.
P : Bagaimana prosedur pembentukan kebijakan dan peraturan di sekolah
ini?
N : Pembentukan kebijakan atau aturan dikoordinasikan oleh Kantor Pusat
Yayasan yang bekerja sama dengan Kantor Wilayah Yayasan. Berkaitan
dengan itu, sekolah dilibatkan dengan mengirim perwakilan untuk ikut
merumuskan kebijakan. Namun, tidak setiap sekolah mengirimkan
perwakilan. Hanya sekolah yang dinilai mampu, dalam arti keuangan
bagus, sumber daya manusia bagus, yang diminta untuk mengirim
perwakilan.
P : Jadi, apakah itu berarti bahwa tujuan dilibatkannya perwakilan dari
sekolah adalah agar pembentukan kebijakan dan peraturan disesuaikan
dengan kemampuan sekolah?
N : Iya, begitu.
P : Apakah ada tempat dan jalur untuk menyampaikan keluhan dan saran
bagi pegawai?
N : Ada. Penyampaiannya dilakukan melalui Kepala Sekolah, namun jika
tidak ada tanggapan dari Kepala Sekolah, keluhan dan saran bisa
langsung disampaikan ke Yayasan. Tugas kami hanya menyampaikan,
tapi penentunya tergantung pada Yayasan.
P : Apakah sekolah terlibat dalam jaringan, kelompok, tim atau apapun di
luar sekolah yang bergerak di bidang pendidikan?
N : Ya. Untuk kepala sekolah ada Muskasta (Musyawarah Kepala Sekolah
SMA Swasta) guru ada MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),
untuk kasir ada Grup Keuangan Tarakanita.
P : Apakah dengan begitu sekolah menjadi cukup update dengan info, isu,
dan perubahan di dunia pendidikan?
N : Iya, tentu saja
H : Untuk pengelolaan keuangan apakah sudah menggunakan komputer?
N : Iya, pengelolaan kami sudah terkomputerisasi
P : Apakah ada pemeriksaan keuangan terhadap data-data di komputer?
N : Iya. Kepala Sekolah beberapa kali mengecek, namun jarang. Yayasan
yang lebih sering mengecek. Bahkan ketika menyampaikan laporan
keuangan, kami menyampaikan dalam bentuk hard copy maupun soft
copy. Selain itu, ketika audit juga akan dilakukan pengecekan. Audit
dilakukan 3 bulan sekali dari pihak eksternal.
P : Apakah ada kesulitan dalam pengelolaan keuangan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
14
6
N : Kesulitan ada di pelaporan keuangan, khususnya yang ke Pemerintah.
Misalnya untuk Bantuan Pemerintah K13 dari Dinas LPMP Kalasan,
kami tertatih-tatih membuat laporannya karena ini adalah program baru,
maka kami baru pertama kali membuat laporan sesuai standar ini. Namun
Puji Tuhan bisa selesai tepat waktu. Selain itu, saya sebagai Kasir
memegang cukup banyak hal. Misalnya sebagai Kasir, mengurus
pengadaan ATK, pelaporan ke Pemerintah, bendahara kegiatan, dll.
Sehingga jika terjadi sesuatu dalam suatu laporan, maka saya orang
pertama yang akan dipanggil dan hanya saya yang bertanggung jawab
P : Untuk pelaporan pengeluaran kas, bagaimana bukti transaksi yang ada
disajikan di laporan?
N : Jika hanya beberapa lembar, maka bukti transaksi diklip di kertas.
Namun jika bukti transaksi sangat banyak, maka bukti transaksi itu
ditempel di kertas
P : Siapa yang bertanggung jawab atas pelaporan keuangan suatu kegiatan?
N : Saya sebagai Kasir, Penanggug Jawab kegiatan, dan Kepala Sekolah.
P : Jadi ketika terjadi pengeluaran kas, apakah ada pembukuan terlebih
dahulu atau langsung dibuatkan laporan?
N : Langsung kami buatkan laporan. Kami hanya mencatat pengeluaran
harian di komputer berdasarkan nota yang dilaporkan setiap harinya
P : Untuk mengevaluasi proses pengeluaran kas, apakah ada pertemuan rutin
yang secara khusus membahas mengenai pengeluaran kas?
N : Tidak ada. Evaluasi langsung dilakukan biasanya via telepon dari
Yayasan ketika Yayasan memeriksa laporan yang saya kirimkan. Kepala
Sekolah juga mengevaluasi secara langsung jika ada yang perlu
dievaluasi tanpa ada pertemuan rutin secara khusus. Jadi evaluasi bersifat
insidental, jika ada yang perlu dibenahi maka langsung disampaikan,
sehingga tidak menumpuk masalah dalam jangka waktu yang panjang.
Evaluasi hari ini diselesaikan hari ini, lalu besok jika ada evaluasi lain,
maka fokus pada evaluasi yang baru tersebut.
P : Bagaimana komunikasi antara Kepala Sekolah dengan pihak Yayasan?
N : Cukup baik. Jika ada apa-apa keduanya saling berkoordinasi dengan
cukup intens
P : Apakah ada metode komunikasi khusus yang diterapkan di sekolah?
N : Sebenarnya tidak ada metode khusus, namun lebih disesuaikan dengan
budaya dan nilai yang dianut oleh sekolah. Karena kami ikut Yayasan,
jadi budaya yang kami anut juga sesuai dengan budaya Yayasan, terlebih
Yayasan terdiri dari suster-suster. Mungkin budaya kami berbeda dengan
sekolah negeri. Misalkan kami harus mulai doa pukul 06.45, dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
14
7
kebiasaan dan budaya yang ada maka muncul budaya komunikasi antar
guru, karyawan, dan struktural.
P : Apakah ada rapat atau pertemuan rutin antara karyawan, guru, dan
struktural?
N : Kalau untuk semua elemen, tidak ada rapat rutin. Namun rapat rutin
diadakan khusus untuk tenaga pendidik (guru) setiap bulan. Kalau untuk
karyawan, rapat hanya diadakan jika ada sesuatu yang penting atau
bersifat conditional.
P : Bagaimana tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan?
N : Kepala sekolah akan memberikan saran atau perintah terkait evaluasi
yang ada
P : Lalu setelah itu apakah ada tindakan pengecekan kembali dari kepala
sekolah?
N : Mungkin itu adalah kelemahan kami di sini. Ketika kepala sekolah sudah
memberikan perintah, setelah itu tidak ada pengecekan kembali apakah
perintah atau saran sudah dilaksanakan atau belum. Jika nanti terjadi
pelanggaran kembali, baru kepala sekolah melakukan pengecekan
kembali.
TRANSKRIP WAWANCARA 2
Hari, tanggal : Senin, 16 April 2018
Waktu : 09.00 WIB
Narasumber : Ibu Retno
Jabatan : Bendahara dan Kasir
P : Bagaimana pembagian tugas antara Bu Ana dan Bu Retno?
N : Kepala sekolah yang menentukan hal tersebut. Bu Ana menerima
pungutan siswa dan mengelola uang seragam, uang sosial, dan uang
kantin. Saya sendiri Kasir mengelola uang dari Yayasan, euangan
Pemerintah yaitu BOSNas, BOSDa, Kartu Cerdas, Kartu Pintar, dll.
pengadaan ATK dan konsumsi.
P : Apa saja jenis pengeluaran kas di sekolah?
N : Ada pengeluaran rutin yaitu pembayaran listrik, telepon dan air, biaya
rumah tangga, dan kegiatan sekolah (OSIS). Pengeluaran tidak rutin
contohnya pengeluaran untuk kegiatan yang cukup besar seperti live in,
wisuda, lomba, dll. Itu semua menggunakan uang dari Yayasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
14
8
jumlahnya kami ajukan melalui proposal setiap bulannya. Di luar
proposal itu, ada pengeluaran insidental yang sifatnya tidak
direncanakan. Contohnya pengeluaran untuk honor proktor UNBK,
diambilkan dari dana taktis.
P : Pengeluaran apa yang terbesar?
N : Gaji, operasional sekolah (listrik, internet), konsumsi, ATK, yang lain
tidak begitu besar
P : Bagaimana alur penerimaan sampai pengeluaran kas?
N : Kami menerima uang paling utama dari siswa melalui pungutan siswa.
Pungutan siswa terdiri dari uang sekolah (bulanan), uang kegiatan
tahunan (ekstrakulikuler, lab, perpustakaan, UKS). Pungutan siswa ini
kami terima melalui rekening bank, maka kami juga memperoleh bunga
tabungan. Selain itu kami juga menerima uang dari Pemerintah melalui
dana BOS, lalu ada penerimaan dari sewa kantin, dan sewa stand-stand
saat expo perguruan tinggi. Setelah itu kami menyetor uang ke Yayasan.
Untuk menggunakan dana tersebut, kami membuat proposal setiap bulan
untuk diajukan ke Yayasan. Pengeluaran besar maupun kecil semua kami
masukkan ke dalam proposal. Namun jika akumulasi jumlah pengajuan
dana hanya di bawah Rp1.000.000, maka kami tidak membuat proposal,
kami akan menggunakan dana yang ada di sekolah. Setelah proposal
disetujui, saya sebagai Kasir menerima dana dari Yayasan dan mengelola
pengeluaran kas. Setelah itu, pengeluaran kas harus dilaporkan dalam
bentuk laporan pertanggungjawaban. Setiap pengeluaran kas dilampiri
dengan bukti transaksi yang dicantumkan dalam laporan
pertanggungjawaban.
P : Saat pengeluaran kas apakah Bu Retno sebagai kasir mengeluarkan Bukti
Kas Keluar (BKK)?
N : Tidak. Kami mengajukan dana berdasarkan program kerja setiap
bulannya, yang mana nominal per itemnya sudah diperhitungkan dengan
cermat. Maka saat mengeluarkan kas, saya hanya mengeluarkan kas
berdasarkan jumlah yang ada dalam proposal kepada pihak yang
bertanggungjawab tanpa ada bukti pengeluaran kas.
P : Bagaimana ketentuan pengeluaran kas dari Kasir?
N : Jumlah pengeluaran kas per item disesuaikan dengan jumlah yang
diajukan dalam proposal. Jika pengeluaran lebih dari Rp1.000.000 maka
pengeluaran kas akan dilakukan dengan cara transfer, kalau kurang dari
Rp1.000.000 maka kami mengeluarkan kas secara tunai. Jika ada
kebutuhan pengeluaran kas yang tidak tercantum dalam proposal, maka
kebutuhan itu tidak bisa dipenuhi dari dana proposal yang tersedia.
Begitu juga pengeluaran kas yang nominalnya melebihi nominal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
14
9
tertera dalam proposal, hal itu juga tidak diperkenankan. Yayasan akan
menegur tindakan seperti ini. Maka sebelum kami merealisasikan suatu
penggunaan dana, kami harus konsultasi dengan Yayasan kebutuhan apa
saja yang diperkenankan beserta jumlah nominalnya. Bisa dikatakan
bahwa realisasi dari pengajuan proposal bersifat pasti, apa yang masuk
dalam program kerja, maka itulah yang akan direalisasikan.
P : Apakah ada catatan khusus yang digunakan dalam pengeluaran kas?
N : Kami menggunakan sistem GLME jadi tidak menggunakan catatan
secara tertulis. Catatan yang kami gunakan adalah Catatan Pengeluaran
Harian dan Bulanan
P : Apa saja bukti pengeluaran kas yang digunakan?
N : Nota dan kwitansi biasanya. Jika pihak yang bersangkutan tidak memiliki
nota atau kwitansi, kami membuat nota sendiri dan kembali ke pihak
tersebut untuk meminta tanda tangan dan cap, dokumennya namanya
Bukti Intern. Jika tidak ada cap, maka kami meminta tanda tangan saja.
Bukti transaksi yang bisa kami terima setidaknya memuat tanda tangan,
dan/atau cap, dan/atau materai
P : Apakah ada rekapan pengeluaran kas?
N : Ada, kami membuat rekapan pengeluaran harian maupun bulanan.
Rekapan itu berisi rincian pengeluaran apa saja yang terjadi dalam satu
hari atau satu bulan.
P : Siapa yang menyimpan bukti transaksi? Di mana bukti transaksi
disimpan?
N : Bukti transaksi ada di Yayasan. Setiap satu minggu bukti transaksi kami
setorkan ke Yayasan, setelah satu bulan Yayasan akan menutup bukti
transaksi itu. Hanya beberapa yang ada di sekolah, karena belum
disetorkan. Bukti transaksi disetorkan ke Yayasan karena proses
pengauditan internal maupun eksternal dilakukan di Yayasan, maka
semua bukti dan dokumen yang dibutuhkan dibawa ke Yayasan.
Pengauditan di sekolah hanya beberapa, tidak sedetail di Yayasan.
P : Siapa yang memegang kas sekolah dan rekening bank?
N : Saya sebagai Kasir memegang kas sekolah. Sedangkan rekening bank
yang memegang saya dan Kepala Sekolah
P : Apakah kas dan kasir diasuransikan?
N : Tidak
P : Bagaimana prosedur pelaporan ke pemerintah?
N : Dilakukan sesuai permintaan dan aturan. Masing-masing satuan berbeda
ketentuan dan jangka waktu. Setiap satuan pemerintah memiliki pedoman
pelaporan sendiri. Ada juknis (petunjuk teknis) untuk penggunaan dan
pelaporan dana. Meskipun memiliki pedoman, namun pelaporan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
15
0
disesuaikan dengan standar yang diminta oleh verifikator. Berbeda
verifikator pun, berbeda standar yang diminta, meskipun bersumber dari
pedoman yang sama.
P : Bagaimana cara pencairan dana dari pemerintah?
N : Melalui rekening sekolah. Pencairan dana BOSNas dilakukan 4 kali
dalam setahun (triwulan 1- 4), BOSDa dilakukan 2 kali dalam setahun
(semester 1 dan 2), untuk Kartu Cerdas dan Kartu Pintar diterima 1 kali
dalam setahun.
P : Biasanya dana dari pemerintah dialokasikan untuk apa?
N : Paling banyak dialokasikan untuk kesejahteraan siswa miskin (tunggakan
SPP, kegiatan ekstrakulikuler, dll) sisanya digunakan untuk ATK sekolah
dan hal-hal lain yang sudah ditentukan dalam juknis
P : Apakah di aplikasi GLME itu setiap transaksi diinputkan lalu nanti akan
diolah menjadi laporan?
N : Iya, begitu
P : Apakah kesulitan yang dihadapi dalam proses pengeluaran kas?
N : Kesulitan yang dihadapi yaitu dalam proses pelaporan keuangan ke
Pemerintah. Pelaporan ke pemerintah memiliki standar yang jauh lebih
kompleks dari pada pelaporan ke Yayasan. Sehingga banyak revisi yang
saya kerjakan berkali-kali. Hal ini memakan waktu dan pikiran yang
begitu besar. Apalagi masing-masing verifikator memiliki standar yang
berbeda, di mana kita harus mengikuti standar yang diminta.
P : Apakah ada pemisahan uang dari Yayasan dan Pemerintah?
N : Ya, ada. Pemisahan dilakukan berdasarkan kode rekening dalam GLME.
Jadi transaksi kas dan transaksi bank akan dicatat secara terpisah
TRANSKRIP WAWANCARA 3
Hari, tanggal : Senin, 16 April 2018
Waktu : 10.00 WIB
Narasumber : Bu Ana
Jabatan : Karyawan bagian Pungutan Siswa
P : Selamat pagi, Bu
N : Selamat pagi
P : Apa saja tanggung jawab Bu Ana di bagian keuangan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
15
1
N : Saya memegang pungutan siswa
P : Apakah Bu Ana juga melakukan pelaporan terhadap penerimaan
pungutan siswa?
N : Iya, saya membuat laporan, Bu Retno juga membuat laporan. Saya
membuat laporan ke Yayasan mengenai penerimaan pungutan siswa per
harinya
P : Apa kesulitan yang dihadapi dalam pengelolaan keuangan?
N : Tidak ada kesulitan yang cukup berarti karena saya hanya memegang
satu tanggung jawab, hanya penerimaan pungutan siswa
P : Bagaimana deskripsi pekerjaan yang Bu Ana lakukan?
N : Pembayaran pungutan siswa di sini sudah menggunakan transfer bank.
Jadi saya tidak memegang uang sama sekali. Jika siswa sudah melakukan
transfer, siswa mengumpulkan kartu pungutan dan beberapa masih ada
yang melampirkan bukti transfer. Padahal sebenarnya bukti transfer tidak
perlu, karena masing-masing siswa sudah memiliki virtual account, jadi
kita sudah bisa tahu siapa saja yang sudah membayar, siapa yang belum.
Saya harus memastikan saldo di bank sama dengan jumlah yang
ditransfer oleh siswa. Misalkan ini tanggal 16 April, maka hari ini saya
membuat rekap penerimaan pungutan siswa, berisi informasi siapa saja
yang membayar pungutan hari ini. Di rekening bank harus cocok Saya
membuat laporan itu setiap hari, namanya DHSS (Daftar Harian Setoran
Siswa), lalu setiap hari saya berikan ke Bu Retno. Setiap bulan saya
mencocokkan saldo laporan yang saya buat dengan saldo rekening koran
dari Bu Retno. Laporan ini nanti diserahkan ke Yayasan setiap bulan.
Laporan itu akan direview oleh Yayasan. Jika ada yang butuh
dikonfirmasikan, maka kami akan dihubungi.
P : Apakah karyawan di bagian keuangan memiliki kualifikasi latar belakang
pendidikan yang sesuai?
N : Untuk kualifikasinya itu ditentukan oleh Yayasan. Namun, pada
praktiknya di lapangan saya melihat tidak semua memiliki latar belakang
pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaan, mungkin bukan hanya
disesuaikan dengan latar belakang pendidikan, tapi juga pengalaman
kerja
P : Sudah berapa lama Bu Ana bekerja di Yayasan Tarakanita dan di SMA
Stella Duce 2?
N : Di Tarakanita saya sudah 13 tahun, di SMA Stella Duce 2 sudah 3 tahun.
TRANSKRIP WAWANCARA 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
15
2
Hari, tanggal : Jumat, 11 Mei 2018
Waktu : 09.00 WIB
Narasumber : Ibu Retno
Jabatan : Bendahara dam Kasir
P : Selamat pagi Bu
N : Selamat pagi
P : Apakah ada rancangan anggaran pendapatan dan belanja yang disusun di
sekolah ini?
N : Ada, namanya APBS, itu Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah,
disusun oleh masing-masing Waka yang membawahi tim-tim, Kepala
Sekolah dan Bendahara (Kasir). Disusun setiap awal tahun pelajaran baru
P : Apakah peran dari APBS ini?
N : APBS digunakan sebagai dasar pembuatan program kerja bulanan. Jadi
setiap proposal kegiatan dari Tim Kerja nanti, dananya disesuaikan
dengan APBS
P : Bagaimana alur pengajuan proposal?
N : Proposal bulanan isinya pengajuan dana untuk 1 bulan yang terdiri dari
berbagai kegiatan yang dijadikan satu. Alurnya adalah Tim Kerja
mengajukan proposal ke Waka yang bertanggungjawab, lalu Waka
menyerahkan proposal ke Kepala Sekolah untuk disetujui, setelah itu
proposal diserahkan ke kasir untuk dijadikan satu dengan proposal lain
dan diajukan ke Yayasan.
P : Kapan batas terakhir proposal bulanan dibuat?
N : Maksimal tanggal 15 setiap bulan
P : Proposal dibuat berapa rangkap?
N : Dibuat tiga rangkap. Ada untuk Kasir, Kepala Sekolah dan Yayasan
P : Apa saja unsur-unsur proposal?
N : Proposal terdiri dari latar belakang, tujuan kegiatan, sasaran, mekanisme
kegiatan, waktu pelaksanaan, pelaksana, anggaran dana
P : Apa saja item pengeluaran untuk kegiatan OSIS?
N : Untuk kegiatan OSIS biasanya biaya untuk lomba, masa pengenalan
siswa baru, kartu pelajar, pentas seni, buku tahunan, dan latihan
kepemimpinan
P : Bagaimana mekanisme penyerahan uang ke OSIS?
N : OSIS membuat proposal lalu diajukan ke Waka Kesiswaan, lalu ke
Kepala Sekolah untuk disetujui, jika disetujui maka proposal diserahkan
ke Kasir untuk dijadikan satu dengan proposal lainnya dan diajukan ke
Yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
15
3
P : Apa saja unsur-unsur laporan pertanggungjawaban?
N : Laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan seperti biasa
P : Bagaimana mekanisme pelaporannya?
N : Tim kerja membuat laporan pertanggungjawaban untuk diajukan ke
Waka yang bersangkutan, lalu Waka mengajukan proposal ke Kepala
Sekolah. Jika laporan pertanggungjawaban sudah disetujui oleh Kepala
Sekolah, maka laporan pertanggungjawaban diserahkan ke Kasir untuk
dijadikan satu dengan laporan-laporan lain dan diajukan ke Yayasan
setiap bulannya
P : Jika ada uang sisa di suatu kegiatan, maka bagaimana mekanisme
perlakuannya?
N : Uang sisa dilaporkan dan dikembalikan ke Yayasan bersamaan dengan
penyerahan laporan pertanggungjawaban
P : Dana taktis berasal dari kas sekolah atau dari Yayasan?
N : Dana taktis berasal dari sekolah. Misalnya dari penjualan koran dan
kertas bekas
P : Apakah ada pelaporan untuk pemakaian dana taktis?
N : Ada, penggunaannya dilaporkan oleh Waka Humas ke Kepala Sekolah
secara internal setiap bulan
P : Output dari GLME bisa jadi laporan apa saja ya Bu?
N : Hanya penerimaan kas dan pengeluaran kas. Seperti laporan rekapan
biasa
P : Apakah di GLME ada laporan tentang saldo setiap akun?
N : Secara khusus tidak ada, hanya bisa dilihat saldo akhir dari laporan
penerimaan kas
P : Untuk keamanan, apakah di sekolah ini dilengkapi dengan CCTV?
N : Iya, ada CCTV di sekolah ini. Hampir di setiap ruangan ada, termasuk di
Ruang Tata Usaha. Jumlahnya rencananya akan terus ditambah untuk
meningkatkan keamanan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
15
4
Lampiran 2
SURAT BUKTI PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related