laporan kunjungan kegh monumen jogja kembali
Post on 16-Feb-2015
1.518 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN KUNJUNGAN ke MONUMEN JOGJA KEMBALI
Monumen Jogja Kembali Bangunan merupakan bangunan yang berbentuk
kerucut dan terdiri dari tiga lantai serta terbagi dalam beberapa bagian. Seluruh
bangunan dikelilingi oleh kolam air. Di lantai satu adalah museum dimana
terdapat empat ruang museum yang menyajikan benda-benda koleksi berupa:
realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif
dapur umum yang kesemuanya menggambarkan suasana perang kemerdekaan
1945-1949.
Monumen Yogya Kembali dibangun
pada tanggal 29 Juni 1985. Penggagas
monumen ini adalah Kolonel Soegiarto
(Walikotamadya Yogyakarta). Nama Yogya
Kembali dipilih dengan maksud sebagai
tetenger peristiwa sejarah ditariknya tentara
pendudukan Belanda dari Ibu Kota
Yogyakrta pada tanggal 29 Juni 1949, yang
merupakan titik awal bebasnya Bangsa
Indonesia secara nyata dari penjajahan
Belanda.
Di ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yang memuat 420
nama pejuang yang gugur antara 19
Desember 1948 hingga 29 Juni 1949
serta puisi Karawang Bekasi-nya Chairil
Anwar untuk pahlawan yang tidak
diketahui namanya.
Sementara itu jalan utara dan
selatan terhubung dengan tangga menuju lantai dua pada dinding luar yang
melingkari bangunan terukir 40 relief yang menggambarkan peristiwa perjuangan
bangsa mulai dari 17 Agustus 1945 hingga 28 Desember 1949. sejumlah peristiwa
sejarah seperti perjuangan fisik dan diplomasi sejak masa Proklamasi
Monjali tampak dari depan
Dinding di sebelah selatan: nama pejuang
Kemerdekaan, kembalinya Presiden dan Wakil Persiden ke Yogyakarta hingga
pembentukan Tentara Keamanan Rakyat tergambar di relief tersebut. Sedangkan
di dalam bangunan, berisi 10 diorama melingkari bangunan yang
menggambarkaan rekaan situasi saat Belanda menyerang Maguwo pada tanggal
19 Desember 1948, SU Satu Maret, Perjanjian Roem Royen, hingga peringatan
Proklamasi 17 Agustus 1949 di Gedung Agung Yog yakarta.
Lantai teratas merupakan tempat hening berbentuk lingkaran, dilengkapi
dengan tiang bendera yang dipasangi bendera
merah putih di tengah ruangan, relief gambar
tangan yang menggambarkan perjuangan fisik
pada dinding barat dan perjuangan diplomasi pada
dinding timur. Ruangan bernama Garbha Graha
itu berfungsi sebagai tempat me ndoakan para pahlawan dan merenungi
perjuangan mereka.
Di Monumen ini pengunjung akan mendapat pelajaran sejarah yang sangat
berharga, karena Monumen Yogya Kembali memberikan gambaran yang lebih
jelas bagaimana kemerdekaan itu tercapai. Melihat berbagai diorama, relief yang
terukir atau koleksi pakaian hingga senjata yang
pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan.
Pengunjung bisa melihat tandu yang
digunakan untuk menggotong Panglima Besar
Jenderal Soedirman selama perang gerilya, seragam
tentara dan dokar yang juga pernah digunakan oleh
Panglima Besar Jenderal Soedirman. Konon total
koleksi barang-barang dalam museum tersebut
mencapai ribuan.
Ruang hening: lantai 3
Diorama: lantai 2Diorama: lantai 2
Tandu Jendral Sudirman: lantai 1
Dengan melihat diorama-diorama dan semua yang ada di Monumen ini,
Kita serasa dibawa larut dalam masa-masa perjuangan dan semangat yang
dikobarkan oleh para Pahlawan dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik
Indonesia. Oleh karena itu, mari kita sebagai generasi penerus bangsa sudah
sepantasnya jangan melupakan sejarah, tetap berjuang dengan cara belajar yang
gigih agar kedepan bisa merubah bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan kita
menjadi bagian dalam sejarah bangsa Indonesia. Salam ABITA! Aku Bangga
Indonesia Tanah Airku.
Monjali tampak keseluruhan
Berfoto bersama salah satu pemandu di Monjali setelah meminta penjelasan tentang monjali
Tiket masuk Monjali
top related