persyaratan permohonan paten (formalitas)sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/... ·...
Post on 16-Jun-2019
271 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERSYARATANPERMOHONAN PATEN
(FORMALITAS)
RIFAN FIKRIPemeriksa Paten Mekanik dan Tek. Umum
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
PATEN
Hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepadaInventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi,untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiriInvensinya tersebut atau memberikan persetujuankepada pihak lain untuk melaksanakannya.
PERMOHONAN PATEN
• Paten diberikan atas dasar Permohonan
• Setiap permohonan hanya dapat diajukanuntuk satu Invensi atau beberapa invensi ygmerupakan satu kesatuan invensi
• Permohonan diajukan secara elektronikmaupun non-elektronik
Permohonan
Persyaratan
Minimum
Tanggal Penerimaan
Pemeriksaan
Administrasi
Pengumuman selama 6
bulan untuk memberi
kesempatan oposisi
Permohonan
Pemeriksaan
Substantif
Pemeriksaan
Substantif
Penolakan
Upaya hukum
lainnyaPemberian sertifikat
paten
DILENGKAPI
Dianggap ditarik
kembali
DILENGKAPI
Memenuhi syarat
untuk diberi
paten
TIDAK TIDAK
TIDAKTIDAK
TIDAK
TIDAK
DIPENUHI
LENGKAP18 BULAN
≤ 30 BULAN
YA
YA
YA
YA
≤ 30 HARI
≤ 3+2+1 BULAN
Prosedur
Permohonan
Paten
(UU No. 13/2016 tentang Paten)
Time Line Paten
Maks. 18 bulan 6 bulan Maks. 30 bulan
Masa Pemeriksaan Substantif
Masa Publikasi
Filling Date
Masa Tunggu
Keputusan
total prosedur + 54 bulan
Publication of Patent Application
Publication of Granted/ Issued
Patent
Time Line P Sederhana
Maks. 3 bulan 2 bulan Maks. 7 bulan
Masa Pemeriksaan Substantif
Masa Publikasi
Filling Date
Formalitas
Keputusan
total prosedur + 12 bulan
Publication of Patent Application
Publication of Granted/ Issued
Patent
Penulisan Deskripsi, Klaim, dan Abstrak
• A4 (29,7x21) cm (putih)• Berat: 80 gram• Jenis huruf Courier new ukuran 12 (dua
belas)• 2 cm dr tepi atas (max 4 cm) • 2 cm dr tepi bawah (max 3 cm)• 2,5 cm tepi kiri (max 4 cm)• 2 cm dr tepi kanan (max 3 cm) • Ukuran antarbaris 1,5 spasi , tinggi huruf
0,31 cm
Gambar
• A4 (29,7x21) cm (putih)
• Berat: 100 gram
• 2,5 cm dr tepi atas (max 4 cm)
• 1 cm dr tepi bawah (max 3 cm)
• 2,5 cm tepi kiri (max 4 cm)
• 1,5 cm dr tepi kanan (max 3 cm)
JENIS-JENIS FORMULIR
• Formulir pendaftaran permohonan paten, yaitu: Form No. 001/P/HKI/2001
• Formulir pendaftaran pemeriksaan substantif, yaitu: Form No. 017/P/HKI/2000
BIAYA-BIAYA(PP No. 28/2019)
• Permohonan Paten
• Tambahan biaya deskripsi (lebih dari 30 halaman)
• Percepatan Pengumuman
• Biaya Permohonan Substantif
• Biaya Pemeliharaan
PCT (Patent Cooperation Treaty)
• PCT diratifikasi dengan Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1997
• Mengadministrasi seluruh permohonan PCT
• Menjalankan fungsi sebagai kantor penerima permohonan PCT (RO) dan kantor tujuan permohonan PCT (DO/EO)
DENGAN PCT SISTEM
• Dapat menghemat Waktu dan tenaga;
• Dapat menghemat Biaya Pendaftaran Permohonan Paten;
• Dapat mengetahui informasi Patentabilitas lebih dahulu.
Permohonan PATEN PCT harus didaftar kembali pada Fase Nasional DO/EO :
• Merupakan pelaksanaan dari prinsip “Locally Protection by Request”;
• Expiration date, 30/31 bulan (dihitung dari tgl. Hak Prioritas atau tgl. Filling Date, jika tidak menggunakan Hak Prioritas);
• Bergantung kepada sistem Hukum Paten setempat.
Permohonan
didaftarkan
lokal
12 bulan
Permohonan
paten
didaftarkan di
luar negeri
SISTEM PATEN KONVENSIONAL:
PCT TIMELINE – Chapter I and II
GLOSSARY BEBERAPA ISTILAH PENTING
DALAM PCT
1. International Phase (Fase Internasional);
2. National Phase (Fase Nasional);
3. Receiving Office (RO);
4. International Bureau (IB);
5. Designated Office (DO);
6. Elected Office (EO);
7. Chapter I;
8. Chapter II ;
9. Demand;
GLOSSARY BEBERAPA ISTILAH PENTING DALAM
PCT (lanj’)
10. International Searching Authority (ISA);
11. International Preliminary Examination Authority (IPEA);
12. International Search Report (ISR) – Form PCT/ISA/210;
13. Written Opinion of PCT International Searching Authority
(WO-ISA Chapter I) - Form PCT/ISA/237;
14. International Preliminary Examination Report on
Patentability (IPEA Chapter II) Form PCT/IPEA/409;
15. Amandemen Sheet of descriptios and Claims;
INTERNATIONAL DAN NATIONAL PHASE:
National phase (Fase Nasional) baru dapat
dilakukan setelah persyaratan dalam
International phase telah terpenuhi.
International Phase dimulai pada saat pemohon
mendaftarkan permohonannya pada RO atau IB.
RO atau IB akan menerima dan mengecek
permohonan Paten Internasional apakah sudah
memenuhi persyaratan permohonan paten
internasional.
Hki SEBAGAI RO/DO• Kantor Hak Kekayaan Intelektual juga berfungsi
sebagai KANTOR PENERIMA (Receiving Office) untuk setiap Permohonan Paten (Dalam Negeri) yang akan melanjutkan ke Fase International
• Kantor Hak Kekayaan Intelektual juga berfungsi sebagai KANTOR NEGARA TUJUAN (Designation Office) untuk Permohonan Paten International yang akan meminta perlindungan di teritorial Indonesia
PERSYARATAN MINIMUMPermohonan Paten PCT melalui RO
❑ FORMULIR PCT/RO/101 sebanyak 1 (satu) set asli dan 2 (dua) set
salinan (download dari www.wipo.int)
❑ DESKRIPSI dalam bahasa Inggris sebanyak 1 (satu) set dan 2 (dua)
set salinan
❑ BUKTI PRIORITAS, jika menggunakan Hak Prioritas, sebanyak 1
(satu) set asli dan 2 (dua) set salinan
❑ SURAT KUASA, jika menggunakan Kuasa ,sebanyak 1 (satu) set
asli dan 2 (dua) set salinan
❑ Pembayaran BIAYA TRANSMITAL (transmittal fee)
BIAYA NORMAL DAN REDUKSI
ITEM PEMOHON BADAN USAHA
PEMOHON PERORANGAN
Transmittal Fee Rp1,000,0000,00 Rp1,000,0000,00
International Filing Fee USD 1,367 USD137
International Search Fee: KR CHF 1,157 CHF 1,157
International Search Fee: AU CHF 2,084 CHF 2,084
International Search Fee: RU CHF 477 CHF 477
International Search Fee: EP CHF 2,443 CHF611
PRELIMINARY EXAMINATION FEE
• KR/ KRW = 450,000
• AU/ AUD = 590
• RU/ RUB = 2,700
• EP/ EUR = 1,850
PPH (Patent Prosecution Highway)
• Joint Statement of Intent antara DGIP dengan JPO (Japan Patent Office)
• Ditandatangani di Tangerang 12 April 2013 oleh Prof.Dr. Ahmad M. Ramli, SH,MH,FCBArb (Direktur Jenderal HKI) dan di Kyoto 13 April 2013 oleh Mr. Hiroyuki Fukano (Commissioner JPO)
• Pilot program dimulai 1 Juni 2013
PERSYARATAN
PERSYARATAN:1. Pemeriksaan substantif belum dilakukan oleh DJHKI2. Permohonan paten JPO mempunyai sedikitnya satu klaim yang
patentable 3. Semua klaim, baik klaim asli atau klaim amandemen yang digunakan
pada pemeriksaan subsatantif dalam permohonan PPH harus secarasignifikan bersesuaian dengan satu atau lebih terhadap klaim-klaimyang diindikasikan allowable oleh JPO
4. Permohonan paten yang diajukan mempunyai hubungan denganpermohonan paten JPO (ex. Permohonan paten yang diajukanImerupakan permohonan paten yang mengklaim hak prioritaspermohonan paten di Jepang berdasarkan Konvensi Paris
DAFTAR DOKUMEN YANG DILAMPIRKAN
1. Salinan semua klaim yang dinyatakan patenableoleh JPO dan terjemahan
2. Salinan office action (sesuai dengan pemeriksaansubstantif mengenai patebntabilitas) yang dikeluarkan JPO beserta terjemahannya
3. Salinan semua dokumen pembanding yang disitasi oleh pemeriksa
4. Tabel kesesuaian klaim
PPH Development in ASEAN
• Singapore : US (2009.2); JP (2009.7); KR (2013.1)
• Philipine : JP (2012.3); US (2013.1)
• Indonesia : JP (2013.6)
• Thailand : JP (2014.1)
ASPECAsean Patent Examination Cooperaton• Indonesia ikut terlibat sejak diterbitkannya
Keputusan Presiden nomor 89 Tahun 1995 Tanggal 30 Desember 1995 tentang Pengesahan ASEAN Framework Agreement on Intellectual Property Cooperation
• Usulan pendaftaran ASPEC melalui media elektronik (e-ASPEC)
• Alamat pemohon http://aseanip-stg.websparks.sg/E-ASPEC.
• Alamat pengelola http://aseanip-stg.websparks.sg/adminl0gin.
TERIMAKASIH
top related