polmas yundini

1

2

1. LATAR BELAKANG & PENGERTIAN.

2. PENGERTIAN MASYARAKAT / COMMUNITY.

3. PETUGAS POLMAS / COMMUNITY POLICE OFFICER.

4. PEMECAHAN MASALAH.

5. IMPLEMENTASI COMMUNITY POLICING.

6. IMPLEMENTASI POLMAS.

3

4

SIR ROBERT PEEL 7TH PRINCIPLE:

“….THE POLICE ARE THE PUBLIC AND THE PUBLIC ARE THE POLICE, THE POLICE ARE BEING ONLY MEMBERS OF THE PUBLIC THAT ARE PAID TO GIVE FULL ATTENTION TO DUTIES WHICH ARE INCUMBENTS ON EVERY CITIZEN, IN THE INTEREST OF COMMUNITY WELFARE AND EXISTENCE……….”

5

AWAL CP DIMULAI AKIBAT KEGAGALAN TRADISIONAL POLICING.

ADANYA PENELITIAN TTG PEMOLISIAN YG MELIBATKAN PAKAR DENGAN BIAYA BESAR PEMERINTAH FEDERAL USA.

DIMULAI DARI BERBAGAI KONSEP SEBELUMNYA SEPERTI : COMMUNITY POLICE RELATIONS, TEAM POLICING, CRIME PREVENTION, FOOT PATROL, DAN LAIN-LAIN.

6

PATROLI PENCEGAHAN (PREVENTIVE PATROL),

REAKSI CEPAT KE TKP (RAPID RESPONSE), DAN

PENYIDIKAN TINDAK PIDANA (FOLLOW UP

INVESTIGATIONS).

7

BEBERAPA SALAH PENGERTIAN TTG CP:

BUKAN OBAT MUJARAB (PANACEA) UTK SEMUA PENYAKIT.

BUKAN HAK YG SAMA SEKALI BARU, DGN BERBAGAI BENTUK TLH DILAKSANAKAN AL. BINMAS/BABINKTM.

BUKAN ANTI GAK-KUM, MENJADIKAN POLISI SOSIAL WORKER.

BUKAN BUKU MASAK (COOK – BOOK) TDK KAKU DLM IMPLEMENTASI.

8

“BY EARLY 1980, A NUMBER OF NEW NAMES HAD APPEARED: NEIGHBOURHOOD-ORIENTED POLICING, COMMUNITY-ORIENTED POLICING, COMMUNITY POLICING. OVER TIME THE SIMPLEST TERM PREVAILED, AND COMMUNITY POLICING WAS BORN”

9

PEMOLISIAN MASYARAKAT, PEMOLISIAN

KOMUNITI, PEMOLISIAN KOMUNITAS,

PERPOLISIAN MASYARAKAT / POLMAS.

POLRI RESMI MENGGUNAKAN PERPOLISIAN

MASYARAKAT / POLMAS.

KESEMUANYA MEMPUNYAI ARTI YANG

SAMA.

10

“A POLICE PHILOSOPHY THAT PROMOTES AND SUPPORTS ORGANIZATIONAL STRATEGIES TO ADDRESS THE CAUSES OF CRIME, TO REDUCE THE FEAR OF CRIME AND SOCIAL DISORDER TROUGH PROBLEM SOLVING TACTICS AND COMMUNITY-POLICE PARTNERSHIP”

11

“COMMUNITY POLICING IS BOTH A PHILOSOPHY AND AN ORGANIZATIONAL STRATEGY THAT ALLOWS THE POLICE AND THE COMMUNITY RESIDENTS TO WORK TOGETHER IN NEW WAYS TO SOLVE THE PROBLEMS OF CRIME, FEAR OF CRIME, PHYSUCAL AND SOCIAL DISORDER, AND NEIGHBOURHOOD DECAY”

12

COMMUNITY PARTNERSHIP

Kemitraan antara Polisi denan berbagai pemangku kepentingan, warga masyarakat umum.

Kemitraan dengan berbagai kelompok,w arga, Pemda, LSM, pengusaha, media dan perorangan.

Perlunya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi.

Sumberdaya masyarakat dan komitmen warga untuk mendukung Polmas.

COMMUNITY PARTNERSHIP

Kemitraan antara Polisi denan berbagai pemangku kepentingan, warga masyarakat umum.

Kemitraan dengan berbagai kelompok,w arga, Pemda, LSM, pengusaha, media dan perorangan.

Perlunya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi.

Sumberdaya masyarakat dan komitmen warga untuk mendukung Polmas.

PROBLEM SOLVING

Menggunakan SARA

Model : Scanning, Analisa, Respons,

Evaluasi.

Penitngnya dipunya

kemampuan dalam pemecahan

masalah oleh petugas dan warga.

Proses dan dampak dievaluasi pada

setiap tahap.

PROBLEM SOLVING

Menggunakan SARA

Model : Scanning, Analisa, Respons,

Evaluasi.

Penitngnya dipunya

kemampuan dalam pemecahan

masalah oleh petugas dan warga.

Proses dan dampak dievaluasi pada

setiap tahap.

TRANSFORMASI ORGANISASI

Manajemen:

Kepemimpinan, pengambilan keputusan, perencanaan dan kebijakan, evaluasi organisasi, akuntabilitas, transparansi.

Struktur Organisasi :

Penugasan berdasar wilayah, despesialisasi, struktur datar, keuangan dan sumberdaya.

Personil

Rekrutmen, seleksi dan penempatan, supervisi dan evaluasi, pelatihan.

Informasi teknologi

Komunikasi, akses dan kualitas dan ketepatan data.

TRANSFORMASI ORGANISASI

Manajemen:

Kepemimpinan, pengambilan keputusan, perencanaan dan kebijakan, evaluasi organisasi, akuntabilitas, transparansi.

Struktur Organisasi :

Penugasan berdasar wilayah, despesialisasi, struktur datar, keuangan dan sumberdaya.

Personil

Rekrutmen, seleksi dan penempatan, supervisi dan evaluasi, pelatihan.

Informasi teknologi

Komunikasi, akses dan kualitas dan ketepatan data.

13

14

MASYARAKAT/KOMUNITAS BERDASAR WILAYAH (GEOGRAPHIC COMMUNITY).

MASYARAKAT/KOMUNITAS BERDASAR KEPENTINGAN (COMMUNITY OF INTEREST)

15

KUMPULAN WARGA DA LAM SUATU

KECAMATAN, KELURAHAN, ATAU DESA, RW,

PARTMENT,(AREAL KECIL), YANG i DILAYANI

OLEH SUATU SATUAN POLISI: POS, POLSEK. BATAS GEOGRAFI YG JELAS, DITETAPKAN

OLEH POLISI DENGAN MEMPERHATIKAN

KONDISI GEOGRAFIS, SOSBUD, BATAS PEMDA,

SITUASI KAMTIBMAS, DLL. COMMUNITY = NEIGHBOURHOOD. TUJUANNYA AGAR PELAYANAN POLISI LEBIH

EFISIEN.

16

DALAM MASY/KOMUNTTAS BERDASAR

WILAYAH TERDAPAT KELOMPOK2 WARGA YG

MEMPUNYAI "KEPENTINGAN" YANG SAMA AL.

KESUKUAN, ADAT/BUDAYA, PROFESI, HOBBY,

DAN LAIN-LAIN.

CONTOH SUKU MADURA DIPERANTAUAN,

KELOMPOK MINORTTAS CINA, POK.SOPIR

ANGKOT, PEDAGANG KAKI 5, LSM, DLL.

POLISI PERLU MEMELIHARA KONTAK/KOM

UNTUK MENCEGAH KONFLIK/BENTURAN

KEPENTINGAN DIANTARA MEREKA.

17

18

... TO IMPLEMENT TRUE COMMUNITY POLICINGfPOLICE DEPARTMENT MUST ALSO CREA TEAND DEVELOP A NEW BREED OF LINE OFFICER, THE COMMUNITY POLICING OFFICER (CPO), WHO ACTS AS THE DIRECT LINK BETWEEN THE POLICE AND PEOPLE IN THE COMMUNITY......

19

DITEMPATKAN SECARA PERMANEN UTK LAYANI WARGA DALAM SUATU "GEOGRAPHIC-COMMUNITY" ATAU "NEIGHBOURHOOD".

SEBAGAI L.O. UTK LAKUKAN KONTAK/KOMUNIKASI DGN POK2 "COMMUNITY OF INTEREST".

20

PELAJARI KARAKTERISTIK DAERAH.

PERKENALKAN DIRI KPD WARGA

TERUTAMATOMAS DAN AGAMA.

IDENTIFIKASI MASALAH WARGA.

LAPORAN KPD SATUAN ATAS SESUAI

KETENTUAN.

INFORMASIKAN KPD WARGA HAL YG

PERLU DIKETAHUI WARGA, SECARA

BERKALA.

21

FASILITASI PEMBENTUKAN FKPM

DAN FUNGSIKAN SESUAI

KETENTUAN.

LAKSANAKAN BERSAMA WARGA

PROSES PROBLEM SOLVING.

FUNGSIKAN SISKAMLING YG ADA.

BERIKAN SARAN2 UPAYA

PENCEGAHAN KEJAHATAN

(SITUATIONAL PREVENTION).

PARTISIPASI DALAM BERBAGAI

GIAT WARGA, INTEGRASIKAN DIRI

PD

22

23

DUA KEJADIAN ATAU LEBIH;

MEMPUNYAI KESAMAAN TERTENTU:

KOREAN, PELAKU, LOKASI, MO, WAKTU

KEJADIAN;

MENIMBULKAN GANGGUAN YANG

MERESAHKAN; DAN

MASYARAKAT MENGHENDAKI AGAR

POLISI MENANGANINYA

24

FORUM KEMITRAAN POLISI &

MASYARAKATAKAR MASALAH

MASALAH

KEJADIAN KEJADIAN KEJADIAN

POLISI

25

SCANNING: IDENTIFIKASI

MASALAH KEJAHATAN DAN

KETIDAK TERTIBAN DI

LINGKUNGAN WARGA.

ANALYSIS: UNTUK PAHAMI

KONDISI2 PENYEBAB TERJADINYA

MASALAH.

RESPONSE: KEMBANGKAN

RENGIAT DAN LAKSANAKAN

SOLUSI.

ASSESS: EVALUASI DAMPAK

SOLUSI THD MASALAH

26

SCANING ANALYSIS

RESPONSEASSESSMENT

27

60% KEJADIAN TERJADI PADA

10% LOKASI WILAYAH.

50% KEJAHATAN SERIOUS

DILAKUKAN OLEH 10 % PELAKU

40% KORBAN MERUPAKAN 10%

PENDUDUK.

28

29

OFFENDER HANDLER:

ORTU,

ISTRI/SUAMI,

TEMAN, GURU,

PANUTAN DLL.

PLACE MANAGERS:

PEMILIK, PENGAWAS,

PETUGAS, SUPERVISOR,

DLL

TARGET/VICTIM GUARDIAN:

HARTA BENDA, KORBAN,

PEMILIK MENJAGA HARTA BENDANYA, DAN HARTA BENDA TEMAN, TETANGGA, TEMAN, DLL

30

TERJADINYA KEJAHATAN DISEBABKAN

OFFENDER MENEMUKAN TARGET, YANG

TIDAK DIJAGA DENGAN BAIK OLEH

GUARDIAN (ROUTINE ACTIVITY THEORY)

CRIME

31

PELAKU: KEMISKINAN KEBODOHAN

TEKANAN

LINGKUNGAN

PAKSAAN. KEPERCAYAAN:

TDK ADA

SALAHNYA

BERBUAT JAHAT.

TARGET: SESEORANG, SEBUAH OBYEK/BENDA, TEMPAT/LOKASI

TDK ADA/LEMAH

GUARDIAN

MANUSIA, BENDA, ATAU

SITUASI YG

MENDORONG

TERJADINYA

KEJAHATAN:

POLISI, SATPAM,KUNCI,

PAGAR,PENERANGAN

32

33

1983 COPY KOBAN SYSTEM DGN TUJUAN:

TINGKATKAN HUB POL - MASY.

KERJASAMA POL - MASY UTK CEGAH DAN

BERANTAS CRIME.

TINGKATKAN CITRA DAN TRUST WARGA

KPD POLISI. DGN LAYANAN YG ORIENTASI

KPD WARGA.

34

1983:

MEMBENTUK91 NPP/ 8 LAND.DIV

+35 000 PENDUDUK/NPP.

12-16 ANGGOTA/NPP

JAM KERJA 24 JAM/ 3 SHIFT.

DAMPAK: TURUNNYA ANGKA

KEJAHATAN

35

SURVEY 1987 & 1991 :

KEDEKATAN POLISI WARGA MENINGKAT.

KEPERCAYAAN MASYARAKAT MENINGKAT.

IMAGE POLISI BERTAMBAH BAIK

36

1997:

MEMBENTUK 6 REGION/POLRES,

MEMBENTUK32 NPC/POLSEK SBG

ATASAN NPP DAN BAWAHAN REGION,

DAN

NPP DIKURANGI 91 MENJADI 67 NPP

JUML NPP DIBAWAH NPC BERVARIASI

2 SD 8.

37

MELAYANI -+ 100 000 PENDUDUK.

KEKUATAN 100 - 200 ANGGOTA.

32 NPC UTK 3.2 JUTA PENDDK.

NPC DIBENTUK PADA MARKAS

REGION/POLRES UTK LAYANAN WARGA.

COMMUNITY SAFETY AND SECURITY

PROGRAM (KEMITRAAN)

38

SEJAK 1994 UU THE CRIME ACT:

• MEREKRUT 100.000 POLISI SBG COMMUNITY POLICE

OFFICER/CPO BIAYA 8.8 BILLION USD.

• DITEMPATKAN PADA -+ 19 000 SATUAN POLISI.

• PELATIHAN DAN PERALATAN CANGGIH BAGI CPO.

39

BENAR-BENAR MENGENAL MASYARAKAT

YANG DALAM WILAYAH TUGASNYA.

KEMITRAAN DGN MASYARAKAT DLM

MENANGANI MASALAH KAMTIBMAS.

MENGURANGI KETAKUTAN AKAN

KEJAHATAN (FEAR OF CRIME).

IDENTIFIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH

BERSAMA WARGA.

40

TURUNNYA ANGKA-ANGKA KEJAHATAN

DIBERBAGAI DAERAH SEBESAR 22 - 48 %.

MENINGKATNYA RASA AMAN WARGA.

CITRA POLISI YG POSITIF.

DUKUNGAN MASYARAKAT THD

KEPOLISIAN/PEMERINTAH.

41

PADA AKHIR 2008:

TERBENTUK NEIGHBOURHOOD

POLICING TEAM PADA SETIAP

COMMUNITY DI INGGRIS DAN WALES.

TERDIRI DARI ANGGT POLISI, POLICE

COMMUNITY SUPPORT OFFICER

(PCSO), SPECIAL CONSTABLE,

SUKARELAWAN, INST PEMDA.

42

"THE RIGHT PEOPLE, AT THE RIGHT PLACE, IN THE RIGHT

NUMBERS":

SUMBERDAYA DITEMPATKAN PADA KOMUNITAS

BERDASAR WILAYAH.

SASARAN MASALAH YANG MENJADI CONCERN WARGA.

KEMITRAAN ANTARA MASY, POLISI, DAN LEMBAGA

LAIN.

43

MENANGANI KEJAHATAN DAN KETAKUTAN

AKAN KEJAHATAN DGN DEKATKAN POLISI

KE WARGA:

VISIBLE & ACCESSIBLE- KENAL & DEKAT

DGN WARGA.

INFLUENCE- THD PRIORITAS MASALAH

KAMTIBMAS SETEMPAT.

44

INTERVENTIONS- PEMECAHAN MASALAH

BERSAMA WARGA.

ANSWERS- SOLUSI BERKELANJUTAN,

FEED BACK WARGA, WARGA MENGENAL

DEKAT NPO, ALAMAT, HP, E-MAIL

ADDRESS.

45

BIAYA :

220 MILLION POUNDSTERLING 2006,

385 MILLION 2007

POLICE COMMUNITY SUPPORT

OFFICER/CPSO:

6 300 ANGGT 2006

16 000 ANGGOTA 2007

24 000 ANGGOTA 2008

46

KEJAHATAN MENURUN.

TRUST TERHADAP POLISI MENINGKAT.

PERHATIAN THD FOOT PATROL OLEH

PUBLIK MENINGKAT.

TURUNNYA ANGKA PERILAKU ANTI

SOSIAL.

PENINGKATAN 6X WARGA MENGENAL

POLISI YG BERTUGAS DIDAERAHNYA

47

48

SKEP 737/X/2005 13 OKT 2005

• 2006 : TAHAP SOSIALISASI

• 2007 : TAHAP PENGEMBANGAN

• 2008 : TAHAP PENINGKATAN

• 2009 : TAHAP PEMANTAPAN

49

BELUM DIADAKAN EVALUASI TAHUNAN ? SIAPA TIM

EVALUASI ?

SULIT DIEVALUASI KARENA PROGRAM TIDAK KUANTITATIF.

PROGRAM TIDAK DISERTAI KOMITMEN ANGGARAN.

PERLU DIPERBAIKI PROGRAM IMPLEMENTASI.

50

USAHAKAN PEMAHAMAN TTG KONSEP POLMAS SUDAH SAMA.

USAHAKAN RENCANA IMPLEMENTASI I YANG ADA SUDAH

BAIK, REALISTIS,DISUSUN BERSAMA, DISOSIALISASI, DAN

DIDUKUNG ANGGARAN.

APAKAH ADA TIM YANG BERTUGAS DAN BERTANGGUNG

JAWAB THD IMPLEMENTASI DIBERBAGAI TINGKAT.

51

PERTAMA, BENTUKTIM IMPLEMENTASI TERDIRI DARI UNSUR2

POLRES/POLSEK & WAKIL WARGA.

KEDUA, LAKUKAN INTERNAL AUDIT PER POLSEK, DAN POLRES.

KETIGA, ANALISA INFO YG DIDAPAT DARI INTERNAL AUDIT.

52

KEEMPAT, LAPORKAN HASILNYA KPD SELURUH ANGGOTA DAN

PERWAKILAN WARGA.

KELIMA, SUSUN ACTION PLAN PERUBAHAN INTERNAL.

KEENAM, IMPLEMENTASI, KENDALIKAN, DAN EVALUASI PROSES

PERUBAHAN INTERNAL.

53

KETUJUH, SUSUN COMMUNITY PROFILE MELIPUTI ANALISA-

ANALISA TTG:

KEPENDUDUKAN, PENGANGGURAN, KEJAHATAN/KAMTIBMAS,

PERSEPSI WARGA TTG PEMOLISIAN, SURVEY TTG PENYEBAB

KEJAHATAN, KETAKUTAN WARGA, KEBUTUHAN/ HARAPAN

WARGA.

54

KEDELAPAN, FASILTTASI PEMBENTUKAN FORUM KEMITRAAN

POL-MAS (FKPM).

KESEMBILAN, FUNGSIKAN FKPM ADAKAN RAPAT UTK BAHAS

AD/ART DAN KEPENGURUSAN.

KESEPULUH, ADAKAN RAPAT FKPM BERKALA DAN SEWAKTU-

WAKTU UTK BAHAS MASALAH YG DIHADAPI.

55

BENTUK UNIT POLISI TINGKAT DESA/KELURAHAN,TEMPATKAN

PETUGAS, FASILITAS/SARANA, DAN ANGGARAN YG CUKUP.

BENTUK FKPM DAN FUNGSIKAN UTK BAHAS BERBAGAI

MASALAH KAMTIBMAS SETEMPAT.

LATIH ANGGOTA DGN KEMAMPUAN YG DIPERLUKAN.

56

MONITOR PROGRES DAN EVALUASI BERKELANJUTAN.

PERHATIKAN JADWAL YG DITETAPKAN, BILA PERLU JADWAL

SESUAIKAN DGN PERKEMBANGAN.

PERLU KESABARAN DAN HARGAI SETIAP KEMAJUAN YG

DIDAPAT.

57