refferat penanganan luka
Post on 25-Feb-2018
257 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
1/38
REFFERAT
PENANGANAN LUKA
Oleh :
Ainun Karima
H1A009014
Pembimbing:
dr ! Gede Ardi"a# $%& F!NA'$
(ALA) RANGKA )ENG!KUT! KEPAN!TERAAN
KL!N!K )A(*A &AG!AN+$)F &E(AH
FAKULTA$ KE(OKTERAN UN!,ER$!TA$ )ATARA)+R$UP NT&
-014
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
2/38
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas referat yang berjudul Penanganan Luka ini !eferat ini disusun dalam
rangka menjalani ""M di bagian #M$ %lmu &edah $" 'N!(M)!#'P NT& Pada kesempatan
ini ijinkan penulis mengu*apkan terima kasih kepada dr % +ede (rdita #p& $%N(# sebagai
pembimbing dalam penulisa referat ini saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan
Mataram, (pril ./0
Penulis
i
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
3/38
(AFTAR !$!
1alaman
"(T( PEN+(NT(! i2($T(! %#%ii
&(& % PEN2(1'L'(N/
&(& %% T%N3('(N P'#T("(/ 2efinisi
Ma*am 4 Ma*am Luka
5 Penangan dan Pera6atan luka55/ Penanganan luka akut5
5 Penanganan luka kr7nis//
55 2ressing/8
0 Penyembuhan Luka5
0/ $isi7l7gi dan repair jaringan50 $ase penyembuhaan luka0
05 Penyembuhan luka primer dan sekunder900 $akt7r 4 fakt7r yang mempengaruhi pr7ses penyembuhan luka8
: 1asil (khir Penyembuhan Luka;
&(& %%% PEN'T'P5/2($T(! P'#T("(5
ii
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
4/38
&A& !
PEN(AHULUAN
Luka adalah suatu keadaan putusnya k7ntinuitas jaringan yang disebabkan 7leh berbagai hal
#ese7rang yang menderita luka akan merasakan adanya ketidaksempurnaan yang pada akhirnya
*enderung untuk mengalami gangguan fisik dan em7si7nal sehingga berdampak pada kualitas
hidupnya
2i %nd7nesia, perhatian terhadap pera6atan luka masih sangat kurang Padahal luka adalah
permasalahan
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
5/38
&A& !!
T!N.AUAN PU$TAKA
-1 (e/iniiLuka ?wound@ adalah hilang atau kerusakan sebagian jaringan tubuh "eadaan ini dapat
disebabkan 7leh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, Aat kimia, ledakan,
sengatan listrik, atau gigitan he6an Luka pada kulit, 7t7t, tulang, pembuluh darah,
maupun 7rgan seperti jantung, usus dan sebagainya, semuanya melalui suatu pr7ses
reparatif yang serupa dan dapat diprediksi ?predictable@/,
&erdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dibagi atas beberapa stadium
#tadium % B Luka superfisial ?Non blanching eritema@ Terjadi pada lapisan
epidermis kulit
#tadium %% B LukaPartial thickness 1ilangnya lapisan epidermis dan dermis
bagian atas
#tadium %%% B Luka sampai pada fas*ia, namun tidak mengenai 7t7t
#tadium %C B Luka sampai mengenai 7t7t, tend7n, dan tulang
-- )aam2maam Lu3a
2
Luka
Luka (kut
Luka
"r7nis
&ersih
Luka sayatan 7perasi
"7t7r
Luka karena *idera atau
ke*elakaan
"ering
&asah
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
6/38
Luka dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu luka akut dan luka kr7nis/,,5 Luka
akutadalah luka dalam hitungan jam ?s)d D jam@ Luka yang dibiarkan lebih dari D jam
dinamakan neglected wound ?luka yang terabaikan@ Luka akut umumnya merupakan luka
traumatik, *7nt7hnya luka tertusuk, terp7t7ng, abrasi, laserasi, luka bakar, dan luka
traumatik lainnya Luka akut sendiri dapat bersifat bersih ataupun k7t7r, tergantung k7ndisi
dan mekanisme terjadinya luka #edangkan Luka kronis adalah luka yang berlangsung
lebih dari minggu tanpa mele6ati fase-fase penyembuhan se*ara sempurna atau
merupakan luka yang berulang 7nt7hnya adalah luka akibat tekanan5,0
Luka kr7nik dapat bersifat kering maupun basah 7nt7h berbagai luka kr7nis ialah ulkus
*ruris >en7sum, ulkus *ruris arteri7sum, ulkus diabetik, ulkus dekubitus, luka kr7nis p7st
traumatik, kerusakan kr7nis akibat radiasi, serta luka pada pasien tum7r
- Penanganan dan Pera5a"an Lu3a
Prinsip umum penanganan luka ialah dengan membedakan apakah luka yang akan dira6at
terg7l7ng luka akut atau luka kr7nis
Tujuan
Tujuan dari setiap penanganan luka adalah untuk membantu luka agar dapat beregenarasi
dan memperbaiki jaringan yang *idera se*epat mungkin Langkah pentingnya ialah5B
/ E>aluasi luka dari segi eti7l7gi, tempat luka, usia dan k7ndisi yang menyertai *idera
dan penyakit yang mendasari
Mengeliminasi k7l7nisasi bakteri dan fakt7r lain yang memi*u keterlambatan
penyembuhan luka seperti k7t7ran dengan debridement
5 Penutupan luka dengan jahitan primer atau sekunder, atau dengan skin graft, ataupun
dengan transplantasi
2.3.1 Penanganan luka akut
#ehubungan dengan mekanisme dan keadaan yang menyebabkan luka, *idera traumatik
menyebabkan kerusakan spektrum luas dari a6al permukaan luka sampai ke defek yang
lebih k7mpleks yang melibatkan tend7n, 7t7t, saraf, pembuluh darah, tulang, ataupun 7rgan
internal5
3
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
7/38
a Penanganan a6al
Penanganan a6al terhadap luka meliputi
Langkah pert7l7ngan pertama untuk haem7stasis
Penutupan luka darurat untuk menghindari infeksi
3ika diperlukan, im7bilisasi daerah *idera
Namun pada *idera berat yang disertai 7leh sy7k, penaganan sy7k perlu dilakukan untuk
menstabilkan keadaan >ital pasien sebagai penanganan a6al
b Penanganan definitif
#etelah sy7k teratasi, dilakukan penanganan definitif terhadap luka Penanganan definitif
mengikuti prinsip dasar penanganan surgikal dengan ekspl7rasi 7peratif, debridement, dan
penutupan luka
Ekspl7rasi 7peratif
#elain defek yang hanya mengenai bagian superfisial, luka pada trauma ditangani
dengan ekspl7rasi 7peratif dengan analgesik dan k7ndisi asepsis yang adekuat
Pemeriksaan radi7l7gis dan neur7l7gis mungkin dibutuhkan pada beberapa k7ndisi
dimana ada ke*urigaan adanya benda asing pada luka yang dalam, fraktur, atau *idera
saraf pada kasus *idera kepala5
2ebridement
2ebridement yang segera dilakukan penting untuk meminimalisir k7l7nisasi bakteri
dan memperbaiki perfusi jaringan #e*ara umum, debridement dikerjakan dengan
penanganan surgikal yang membutuhkan perhatian teliti dari 7perat7r yang memiliki
dasar pengerahuan anat7mi yang kuat 3aringan dengan perfusi yang buruk yang sudah
mengalami nekr7sis dan jaringan yang han*ur harus dieksisi untuk mendapatkan luka
yang bersih dan rapih #araf, tend7n, dan 7t7t harus dijaga dan dipelihara sebaik
mungkin idera pada pembuluh darah harus di perbaiki sesegera mungkin dengan
teknik 7perasi pembuluh darah, sedangkan luka yang terbatas pada epitel permukaan
*ukup dibersihkan dengan irigasi5
Penutupan luka
"eputusan untuk penutupan luka, tergantung dari keadaan luka apakah luka
merupakan luka bersih atau luka k7t7r,luasnya luka dan hasil dari debridement
4
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
8/38
&erikut merupakan jenis penutupan lukaB
Penutupan luka primer (Primary wound closure)
%alah penutupan luka yang langsung dilakukan dengan jahitan Penutupan jenis ini
dilakukan pada luka akut D jam dengan keadaan yang memungkinkan untuk
dijahit dimana tepi luka dapat disatukan tanpa tekanan dan luka yang dipastikan
bersih
Penutupan primer tertunda (Delayed primary wound closure)
Penutupan luka jenis ini juga dilakukan dengan jahitan namun 6aktu
dilakukannya jahitan ditunda sambil dilakukan debridement hingga keadaan luka
memungkinkan untuk dilakukannya penjahitan Penutupan jenis ini dilakukan
pada luka akut yang terabaikan ?negle*ted 67und@ yang terjadi FD jam dengan
risik7 k7ntaminasi
Penutupan luka sekunder (Secondary wound closure)
Penutupan luka sekunder dilakukan pada luka yang diharapkan sembuh dengan
penyembuhan sekunder (secondary wound healing) dimana terjadi destruksi
jaringan yang k7mpleks Luka dibiarkan terbuka dengan balut lembab untuk
mengk7ndisikan dasar luka hingga ditutup 7leh epitelisasi sp7ntan, dengan skin
graft, dan jika defek k7mpleks dapat ditutup dengan met7de 7perasi plastik
(myocutaneous flap).
Luka akut yang bersih ?acute clean wound@ misalnya luka sayatan pisau yang bersih
dapat segera ditutup dengan met7de penutupan luka primer sehingga terjadi
penyembuhan luka se*ara primer ?primary wound healing@5Luka tidak b7leh ditutup
dengan tekanan karena akan membahayakan pr7ses penyembuhan, karena luka jahitan
pun dapat menyebabkan iskemia, mengganggu perfusi dan menyebabkan nekr7sis
jaringan dan infeksi 'ntuk menjamin meminimalisir infeksi bakteri, ketika dilakukan
penutupan primer, setidaknya luka ditangani tidak lebih dari 9-D jam pertama, dan
bukan disebabkan 7leh penyabab yang berisik7 tinggi terinfeksi bakteri seperti luka
gigitan, baik manusia maupun he6an, dan luka yang memiliki k7ntak dengan bahan
infeksius5
5
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
9/38
Penundaan untuk penanganan primer hanya dilakukan pada keadaan yaang tidak
memungkinkan penutupan luka se*ara primer Luka tetap di debridement namun tetap
dibiarkan terbuka dengan dibalut kasa basah untuk beberapa hari 3ika tidak ada
infeksi, luka dapat dijahit dalam 0-8 hari namun tidak dengan ketat 5
'ntuk k7ndisi luka yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya penjahitan,
dilakukan penutupan luka sekunder Luka dibiarkan terbuka untuk penyembuhan
sekunder5
Jenis-jenis jahitan
"arena kebanyakan luka akut merupakan luka akibat trauma, berikut merupakan bagan
penanganan luka akut yang dim7difikasi dari penanganan luka akut trauma &ry*ta P
?..8@ G7und and G7und Management5
6
+ambar berbagai *ara penjahitan kulit yang diambil dari ! #jamsuhidajat ?./.@ *ara menjahit kulit pada buku ajar
ilmu bedah 6im de j7ng
(@ #impul tunggal, &@ 3ahitan jelujur, @3ahitan jelujur saling mengun*i, 2@ 3ahitan matras >ertikal)27nati, E@ 3ahitan
matras h7riA7ntal, $@ 3ahitan intrakutan)subkutikuler
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
10/38
Luka FD jam dengan k7ntaminasi
berat
7
Penanganan A5al Tangani sh7*k ketika diperlukan
1aem7stasis
Pmbalutan sementara
%mm7bilisasi
#egera ba6a ke rumah sakit
(lg7ritma penanganan luka akut yang dim7difikasi dari penanganan luka akut trauma
tik &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und Management
5
Penu"u%an lu3a %rimer
"er"unda
2engan penjahita yang ditunda
hingga keadaan meungkinkan
Penu"u%an lu3a e3under
Epitelisasi sp7ntan
Luka dibiarkan terbuka
&alut lembab untuk
mengk7ndisikan luka
Luka terisi jaringan kranulas
dan ditutup 7leh epitelisasi
sp7ntan
#kin graft
My7*utane7us flap
Lu3a A3u"
&ersih)Luka insisi saat 7perasi Trauma)*idera
Ekspl7rasi 7peratif
2ebridement
Penanganan (e/ini"i/
Penutupan luka
Penu"u%an lu3a %rimer
2engan pnjahitan
&iarkan terbuka selama 0-8 hari dengan
2ebridement lanjutan
E>aluasi *iri-*iri luka
#etelah beberapa hari timbul
jaringan granulasi baik tanpa
tanda dan gejala infeksi
2ipastikan bersih
3arak antara tepi luka tidak terlalu
jauh misalnya pada luka
laserasi
#etelah beberapa hari timbul
jaringan granulasi namun masih
tampak tanda dan gejala infeksi
misalnya terdapat eksudat
3arak antara tepi luka jauh sehingga
tidak memungkinkan untuk
dilakukan penjahitan
Luka D jam dan dipastikan
bersih
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
11/38
&ebera%a '6n"6h Penanganan Lu3a A3u"
1 Lu3a &a3ar
Klai/i3ai lu3a ba3ar :
2erajat / B luka hanya mengenai epidermis
Manifestasi klinis B biasanya kelihatan kemerahan dan bengkak Tidak ada bula,
namun sangat sensitif
2erajat B luka men*apai dermis, namun masih ada epitel yang sehat yaitu epitel
basalis, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan rambut Luka bakar derajat dibagi
menjadi dua bagian yaitu
2erajat a superfisial B luka bakar mengenai seluruh epidermis ?papilar
dermis dan ner>us@
Manifestasi klinis B timbul kemerahan dan lepuh $7likel rambut, kelenjar
keringat, dan kelenjar sebasea masih utuh
2eajat b pr7funda B luka bakar mengenai stratum germinati>um dan
k7rium ?papilary reti*ular dermis@
Menifestasi klinis B kulit tampak kemerahan atau merah muda $7likel
rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea sebagian mengalami
kerusakan
2erajat 5 B Nekr7sis pada bagian epidermis, dermis, jaringan subkutis atau 7rgan-
7rgan yang lebih dalam
Manifestasi klinis B kulit tampak pu*at abu-abu gelap)hitam putih dengan
permukaan yang lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat
Permeabilitas kapiler meningkat, bula tidak ada, nyeri tidak ada
"eputusan penaangan ra6at inap atau ra6at jalan tergantung dari tipe dan intensitas
luka bakar 'ntuk luka bakar derajat / dan yang hanya mengenai /.H permukaan tubuh atau
luka bakar derajat 5 yang mengenai .,:H permukaan tubuh khususnya pada bagian
ekstremitas, direk7mendasikan untuk menjalani ra6at jalan
8
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
12/38
'ntuk luka bakar derajat yang dalam dan luka bakar derajat 5 yang mengenai
F/.H permukaan tubuh, harus segera diba6a dan dira6at ke rumah sakit tanpa
memandang l7kasi luka bakar
Penanganan dan %en7ebuhan lu3a ba3ar
Pada penanganan darurat, cooling pada luka diperlukan Luka diguyur dengan air
setidaknya 5. menit Penanganan ini dapat mengurangi nyeri dan dapat menghindari
afterburning yang dapat menyebabkan luka bakar yang lebih dalam akibat panas dan
k7agulasi intra>askular yang k7ntinu Namun hal ini harus hati-hati pada bayi dan anak-
anak untuk menghindari terjadinya hip7termi
Luka bakar derajat / dengan manifestasi eritema biasanya sembuh se*ara
sp7ntan dalam beberapa hari tanpa pembentukan jaringan parut
Luka bakar derajat tipe a, >esikulasi terjadi akibat terlepasnya plasma dari
kapiler setelah /-0 jam pas*a luka bakar terjadi "arena keadaan sel yang
masih memungkinkan untuk terjadi kembali reepitelisasi segera, penyembuhan
luka biasanya terjadi selama /0 hari tanpa pembentukan jaringan parut 'ntuk
sterilitas yang baik, perlu dilakukan desinfeksi dan penutupaan luka yang sesuai
?pembalut 7int seperti atrauman atau cooling hydrogel dressing@ Luka bakar derajat tipe b, penyembuhnan butuh 6aktu beberapa minggu dan
meninggalkan s*ar hipertr7pik "arena luka bakar terajat tipe b ini hampir
serupa dengan luka bakar derajat 5, penangannannya pun sama yaitu dengan
menghilangkan jaringan nekr7sis dan mengganti kulit menggunakan kulit milik
pasien dari bagian tubuhnya yang lain
Luka bakar derajat 5 dimana sudah terjadi kerusakan yang irre>ersible,
penyembuhan sp7ntan hanya memungkinkan dengan terbentuknya jaringanparut #elain itu necrosis coagulationdapat menimbulkan k7ntraksi pada luka
Pasien sudah tidak merasa nyeri lagi dan seluruh rambut r7nt7k
Penangannannya murni penanganan surgi*al 1al yang penting diperhatikan juga
ialah risik7 infeksi yang tinggi a*apkali menimbulkan kematian pada luka bakar
derajat berat5
9
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
13/38
- Lu3a inii+lu3a 6%erai
Pada luka 7perasi biasanya jumlah kehilangan jaringan tidak begitu berarti Luka
7perasi ditutup dengan penutupan luka primer dan dibalut dengan bahan abs7rbent
yang berfungsi menyerap perdarahan sekunder dan mejaga luka dari infeksi dan iritasi
Tergantung dari keadaan 7perasinya, drainase dapat dipasang untuk mengalirkan
sekresi baik ser7sa maupun darah untuk menghindari terjadinya hemat7ma dan ser7ma
pada luka 'mumnya luka jenis ini sembuh dengan penyembuhan primer jika tidak
ada infeksi atau penyakit penyulit lainnya5
Lu3a e%i"helial
Luka epitelial hanya mengenai epidermis !eepitelisasi dapat terjadi se*ara sp7ntan
dan tidak menimbulkan jaringan parut karena tidak ada penggantian jaringan Namun
karena kapiler diba6ahnya terpapar langsung, luka tersebut dapat berdarah dan
mensekresi plasma, selain itu karena kaya akan ujung saraf bebas, luka ini terasa nyeri
dan juga diburtuhkan penutupan Penutupan dilakukan untuk menghindari infeksi dan
menjaga luka tetap lembab Luka yang kering dapat menghambat pr7ses
penyembuhan Penutup luka sebaiknya menggunakan salep dan gel5,9
10
+ambar Luka bakar derajat 5 B Nekr7sis
epidermis, dermis, serta jaringan subkutan
+ambar Luka bakar derajat 5 B Nekr7sis
epidermis, dermis, serta jaringan subkutan
+ambar Luka bakar derajat 5 B Nekr7sis
epidermis, dermis, serta jaringan subkutan
&ry*ta P ?..8@ G7und and G7und
Management5
+ambar hasil luka insisi dengan jahitan yang
sembuh dengan *epat dengan penyembuhan
luka primer
&ry*ta P ?..8@ G7und and G7und
Management5
+ambar luka epitelial yang akan sembuh
tanpa meninggalkan jaringan parut
&ry*ta P ?..8@ G7und and G7und
Management5
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
14/38
2.3.2 Penanganan luka kronis
Luka kr7nis dapat terjadi dari luka akut yang tidak tera6at dengan baik atau terinfeksi
'mumnya luka kr7nis menggambarkan stage akhir dari kerusakan jaringan akibat penyakit
>askuler, tekanan, radiasi, maupun tum7r5,9,8,D
Prinsip umum penanganan luka kr7nis
Meskipun berbagai luka kr7nis terlihat berbeda, namun mekanisme pat7fisi7l7ginya serupa
dimana terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang mengakibatkan kurangnya nutrisi dan
7ksigen menyebabkan hip7ksia dan iskemia yang akhirnya mengakibatkan nekr7sis sel
#elama tahap penyembuhan luka kr7nis, kerusakan jaringan terus menginduksi masuknya
sel-sel radang seperti neutr7fil dan makr7fag ke dalam luka yang mensekresi sit7kin
pr7inflamasi dan meningkatkan pr7duksi MMP ?matriks-metal7pr7tease@, dan penurunan
sintesis MMP inhibit7r sehingga mengganggu pembentukan matriks #elain itu, growth
factorbeserta resept7rnya juga menurun sehingga penyembuhan luka sulit untuk berlanjut
akibat salah satu fakt7r pendukungnya tidak ada %nflamasi terus terjadi, pada saat yang
bersamaan pada jaringan yang rusak mempr7duksi t7Iin dan terdapat infiltrat bakteri
mengakibatkan kerusakan lanjutan terus terjadi pada luka kr7nis "arena berdasarkan te7ri
dimana penyembuhan baru dapat di*apai jika pr7ses inflamasi dan peningkatan akti>itas
pr7tease terganggu, maka hal yang perlu diperhatikan ialah5B
Terapi kausa dimana suplai darah dan mikr7sirkulasi pada daerah *idera harus
diperbaiki Terapi yang mungkin ialah dengan >ein surgery, k7mpres, rekanalisasi
dengan dilatasi lumen, k7ntr7l diabetes, dan membebaskan tekanan5
Penanganan L7kal lukan dengan membersihkan luka dan usahakan menjadikan
luka kr7nis menjadi luka akut
)e"6de Penanganan l63al lu3a 3r6ni
Pembersihan luka) Wound cleansing
Pilihan terapi ialah dengan teknik surgi*al atau dengan debridement yang berarti
melakukan eksisi pada bagian jaringan nekr7sis hingga menyisakan pinggir dengan
jaringan yang sehat Met7de ini penting karena dapat meminimalisir terjadinya infeksi dan
dapat menghemat 6aktu penyembuhan luka #aat debridement, semua fakt7r yang dapat
11
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
15/38
memperlambat penyembuhan luka seperti *l7tting, jaringan nekr7sis, dan benda asing
harus dihilangkan 2ebridement ini diindikasikan untuk ulkus tebal, dep7sit jaaringan
nekr7sis, dan ketika ada selulitis berat dan sepsis #urgi*al debridement harus dihindari
pada keadaan dimana pada keadaan pasien men7lak, multim7rbiditas, keadaan umum
jelek, treatment heparin, demam, dan gangguan metab7lik #ebagai alternatif dapat
menggunakan moist wound treatment, debridement enAymatik Pada kasus infeksi yang
sangat berat, tambahkan irigasi dengan !L dengan kateter in situ, sebaiknya setiap penutup
luka harus selalu diganti Penggunaan antibi7tik tidak terlalu dianjurkan karena dapat
menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan, ke*uali dengan kemungkinan infeksi sistemik
yang tinggi5,9,8,D
Pengk7ndisian dasar luka) Wound condititioning moist wound bed!
2asar luka ?wound bed@ harus selalu lembab Lembab bukan berarti basah "assa yang
direndam dalam larutan seperti Na*l itu basah bukan lembab, karena kassa yang basah
dapat menjadi kering sehingga tidak pernah menjadi lembab Lembab yang dimaksud
adalah adanya eksudat yang berasal dari sel di dasar luka yang mengandung sel-sel darah
putih, growth factors, dan enAim-enAim yang berguna dalam pr7ses penyembuhan luka
#uasana lembab ini harus dipertahankan dengan diikuti pen*egahan infeksi dan
pembentukan pus #tandar penanganan untuk luka sebatas epitel ialah dengan m7ist dan
penanganan n7n-in>asif Luka yang kering dan *idera epitel dan penggantian penutup luka
dapat memperlambat pr7ses penyembuhan luka5,9,8,D
Penutupan luka) Wound closure
Epitelisasi mengakhiri fase penyembuhan luka Namun, untuk luka yang kr7nis,
epitelisasinya kurang baik Penanganan untuk men*apai epitelisasi pada permukaan luka
ialah dengan terapi atraumatik dan keadaan lembab m7ist Luka yang kering dan
kerusakan epitel saat penggantian balutan luka menyebabkan kerusakan sel, penurunan
p7pulasi sel baru dan menghambat penyembuhan luka 'ntuk kasus reepitelisasi yang sulit
khususnya dengan luka yang luas, perlu dipertimbangkan penutupa luka dengan skin graft
atau pertimbangan lain menggunakan kultur keratin7sit in >itr7 dengan syarat k7ndisi
12
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
16/38
adekuat, bebas infeksi, dan perfusi yang adekuat 'ntuk mendukung terapi, perlu
dipertimbangkan pemberian local growth factor5,9,8,D
#elain penangan l7kal pada luka, untuk kasus luka kr7nis perlu diperhatikan penyebab
yang mendasari luka tersebut sehingga terapi kausa juga dibutuhkan
&erikut merupakan bagan penanganan luka kr7nis yang dim7difikasi dari penanganan luka
kr7nis &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und Management5
13
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
17/38
Untuk mengetahui terapi yang tepat pada kondisi pasein, sesuai dengan penyebab
terjadinya uka kronis
!engan surgika debridement atau moist wound treatment
!engan moist wound treatment
!engan pembentukan jaringan parut atau epiteisasi spontan
!engan skin grafting
!engan motode operasi pasik "myocutaneous ap#
(lg7ritma penanganan luka kr7nis yang dim7difikasi dari penanganan luka kr7nis &ry*ta P ?..8@ G7undand G7und Management5
14
Ri5a7a" dan (iagn6a
Pembersihan dasar luka)Wound bed cleansing
Pengk7ndisian dasar luka)Wound bed conditioning
Penutupan luka)Wound closure
Tera%i 3aua
Penanganan tergantung penyebannya,
yang meliputi beberapa kateg7ri
Cein surgeryTerapi k7mpresi
Teknik dilatasi angi7surgikal
"7ntr7l diabetes se*ara 7ptimal
Membebaskan tekanan
Penanganan l63al lu3a
'ntuk mengembalikan sirkulasi se maksimal
mungkin pada area luka
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
18/38
'6n"6h Penanganan Lu3a Kr6ni (iabe"i /66"
#ebelumnya telah dijabarkan beberapa *7nt7h dari luka kr7nis &erikut akan dijabarkan
bagaimana *7nt7h penanganan luka kr7nis pada pasien dengan diabetic foot
Prinsip penanganan5,:
Tujuan utama dari penangan kaki diabetik ialah untuk menurunkan risik7 amputasi,
memelihara fungsi ekstremitas, dan menjaga kualitas hidup pasien diabetes Tujuan akan
sukses jika pasien diabetes ditangani dengan adekuat 7leh berbagai bidang diantaranya
interna, ahli bedah >askuler, ahli 7rth7pedi, neur7l7gist, dan dermat7l7gist
Penanganan dasar pada seluruh lessi pasien diabetik ialah dengan men7rmalkan kadar gula
darah dimana sekaligus menjadi penanganan untuk neur7pathy #elanjutnya penanganan
lanjutan dif7kuskan pada perbaikan hem7dinamik sentral5,:
Masalah utama pada penanganan ulkus diabetik ialah tinnginya risik7 akan infeksi 1anya
beberapa lesi angi7patik yang tidak menunjukan tanda infeksi sehingga penggunaan
antibi7tik sistemik selalu bermanfaat5,:
Prinsip penanganan l7kal untuk ulkus diabetes dapat di rangkum menjadi beberapa p7in5,:
1ilangkan t7tal tekanan pada daerah lesi ?dapat menggunakan walking aids, kursi
r7da, dan bed rest@
!a6at luka dengan debridement yang adekuat dan m7ist 67und treatment hingga
luka dapat tertutup 7leh jaringan epitel yang kuat
Menggunakan alas kaki 7rt7pedi ?7rth7pedi* f77t6ear@ yang sesuai
"7ntr7l setelah pera6atan, melatih pasien dan men*egah kekambuhan
&erikut merupakan bagan penanganan luka kr7nis kaki diabetes yang dim7difikasi dari
penanganan luka kr7nis &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und Management
15
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
19/38
16
Tretment
(fter*are
Penanganan 3aua
Penanganan 7ptimum untuk
masalah diabetes
Penanganan l63al lu3a
Penanganan terhadap infeksi ?terapi
antibi7tik sistemik@
1ilangkan t7tal tekaan hingga luka sembuh
?dengan walking aids, kursi r7da, dan bed
rest@
#urgikal debridement yang adekuat
"oist dressing treatment untuk
pembersihan, pengk7ndisian, dan
epitelisasi luka
Penutupan luka
Ri5a7a" dan (iagn6a
,eri/i3ai
Penyebab utama ?tergantung gejala
angi7pati, neur7pati, atau *ampuran@
Yang dapat memi*u lesi ?*idera, infeksi,dll@
"eadaan metab7lik diabetes
Parameter inflamat7r
Latih pasien, tingkatkan perhatiannya akan
dirinya
+unakan sepatu 7rt7pedik yang sesuai
1ari-hati dalam mera6at kaki, hindari
menggunakan implemen yang bersidat
mem7t7ng
1indari berjalan dengan kaki telanjang
(lg7ritma penanganan ulkus diabetik pada diabeti* f77d yang dim7difikasi dari penanganan ulkus diabetik &ry*ta P
?..8@ G7und and G7und Management5
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
20/38
55Dressing
Pembalut ?dressing@ penting untuk menjaga uka agar tidak terpapar 7leh infeksi dan dapat
membantu pr7ses penyembuhan luka ada berbagai fase 2ahulu dikenal dressing
tradisi7nal dengan menggunakan kassa biasa, namun sekarang seiring dengan
berkembangnya tekn7l7gi, tersedia dressing m7dern dengan berbagai sifat yang baik dan
membantu pr7ses penyembuhan luka itu sendiri
&erikut merupanan gambar dari fungsi dressing pada berbagai fase penyembuhan luka B
syarat dressing yang baik B
Memiliki daya serap yang baik (absorbent)
Memiliki permeabilitas yang baik terhadap udara
Tidak menyebabkan trauma pada luka (#traumatic wound treatment)
(man untuk digunakan
17
+ambar fase penyembuhan luka dan fungsi balutan pada tiap-tiap fase penyembuhan luka yang dikutip dari
&ry*ta P?..8@ G7und and G7und Management5
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
21/38
2ry G7und Treatment M7ist G7und tretment
'ntuk penanganan luka akut dengan
sekresi yang berlebihan Pada lukadengan penyembuhan primer
Ma*am-ma*am dressing yang sesuai
G7und 2ressing Pad
$el/2Adhei8e 6und (reing,
terbuat dari bahan non$wo%en dengan
pad yang terbuat dari /..H absorbent
cotton wolldengan lapisanhydr7ph7bi* mi*r7grid yang
memungkinkan eksudat diserap *epat
ke pad juga mengandung hypoallergic
polyacrylate adhesi%esehingga aman
di kulit
Oin"men" (reing dengan an"i
mi3r6ba, terdiri atas serat
hydrophobic polyester impregnted
dengan n7n-medi*ated 7intment,
sehingga dapat menjaga permukaanluka tetap supple, menjaga luka agar
tidak terjadi k7ntraktur dan
pembentukan jaringan parut
'ntuk penanganan luka dengan
penyembuhan sekunder dimana pr7duksijaringan diperlukan untuk mengisi
kerusakan jaringan
Ma*am-ma*am dressing yang sesuai
6und (reing Pad 5i"h u%er
ab6rber, adalah pad multilayer yang
mengandung superabs7rbent
p7lya*rylate sebagai k7mp7nen
utamanya, dressing ini diakti>asi
dengan larutan ringer
Tam%6nading alium aglina"e
dreing, terbuat dari serat kalsium
aglinat
H7dr6a"i8e /6am dreing,
merupakan k7mbinasi dari dua struktur
f7am yang berbeda Lapisan
abs7rbentnya terdiri dari hydr7phili*
p7lyurethane p7lymers
Ab6rben" H7dr66l6id dreing
H7dr6a"i8e 6in"men" dreing,
terdiri dari dressing 7intment
k7n>ensi7nal dengan tekn7l7gi
hydr7*7ll7id m7dern
Tran%aren" h7dr6gel dreing,
terdiri atas hydr7phili* tiga dimensi
dan abs7rbent p7lymers dengan 9.H
air
Tran%aren" h7dr6gel dreing /6rrehidra"i6n dr7 56und, dengan
tambahan kandungan *arb7Iymethyl
*ellul7se, larutan ringer dan gly*erine
yang melembabkan luka
18
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
22/38
19
&eri3u" meru%a3an berbagai eni lu3a 3r6ni dengan balu"an ;dreing< 7ang euai
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
23/38
20
G7und 2ressing
Pad 6ith super
abs7rber
3ika dibutuhkan,
dapat dik7mbinasi
dengan Jintment
dressing
G7und
2ressing Pad
6ith super
abs7rber
Tamp7nadin
g *al*ium
aglinate dressing
Jintment
dressing
?k7mbinasi
dengan
abs7rbent@
1ydr7a*ti>e
f7am dressing
?hanya dengan
penga6asan
ketat@
2aerah luka yang %ntak
1ydr7a*ti>e f7am
dressing
G7und 2ressing Pad
6ith super abs7rber
2aerah yang masih terbuka
1ydr7a*ti>e f7am
dressing
2aerah luka yang
%ntak
al*ium
aglinate dressing
2aerah yang masih
terbuka
1ydr7a*ti>e
f7am dressing
1ydr7a*ti>e
7intment dressing
?dik7mbinasi
dengan
abs7rbent@
2aerah luka yang
%ntak
(bs7rbent
1ydr7*7l7id
dressing
Transparent
hydr7gel
dressing
1ydr7a*ti>e
7intment
dressing?dik7mbinasi
dengan
abs7rbent@
2aerah yang masih
terbuka
Transparent
hydr7gel
dressing
1ydr7a*ti>e
7intment
dressing
?dik7mbinasidengan
abs7rbent@
EIudate K
G7und
2ressing Pad
6ith super
abs7rber
Jintment
dressing
?k7mbinasi
dengan
abs7rbent@
G7und 2ressing Pad
6ith super abs7rber
2aerah luka yang
%ntak
(bs7rbent
1ydr7*7l7id
dressing
2aerah yang masih
terbuka
Transparent
hydr7gel dressing
1ydr7a*ti>e
7intment dressing
?dik7mbinasi
dengan
abs7rbent@
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
24/38
21
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
25/38
22
G7und
2ressing Pad
6ith super
abs7rber
Transparent
hydr7gel dressing
f7r rehidrati7n
dry 67und
G7und
2ressing Pad
6ith super
abs7rber pada
ka>itas
Tamp7nadin
g *al*ium
aglinate dressing Jintment
dressing
?k7mbinasi
dengan
abs7rbent@
1ydr7a*ti>e
f7am dressing
pada ka>itas
G7und 2ressing Pad
6ith super abs7rber pada
ka>itas
G7und 2ressing Pad
6ith super abs7rber
1ydr7a*ti>e f7am dressing
pada ka>itas
Tamp7nading *al*iumaglinate dressing
G7und
2ressing Pad
6ith super
abs7rber
1ydr7a*ti>e
f7am dressing
pada ka>itas
Tamp7nading*al*ium aglinate
dressing
EIudate K
G7und
2ressing Pad
6ith super
abs7rber pada
ka>itas
Jintment
dressing
?k7mbinasi
dengan
abs7rbent@
G7und 2ressing Pad
6ith super abs7rber pada
ka>itas
Transparent hydr7gel
dressing f7r rehidrati7n dry
67und
Transparent
hydr7gel dressing
f7r rehidrati7n
dry 67und
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
26/38
23
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
27/38
2i atas telah dipaparkan berbagai ma*am dressing m7dern yang sesuai dengan barbagai jenis
luka Namun, dressing m7dern tersebut membutuhkan biaya yang besar dan tidak semua senter
pera6atan dapat menyediakan dressing tersebut sehingga masih banyak senter yang masih
menggunakan dressing tradisi7nal untuk mera6at luka &erdasarkan landasan te7ri akan dressing
yang baik untuk pera6atan luka dengan prinsip m7ist, diharapkan senter-senter pera6atan
dapat dengan kreatif menerapkan prinsip pera6atan luka tersebut dengan keterbatasan yang ada
22
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
28/38
-4 Pen7embuhan Lu3a ;6und Healingaskular-selular dari pr7ses inflamasi $ase hem7stasis
diakti>asi segera saat terjadinya *idera Terjadi k7nstriksi pembuluh darah yang *idera
dan inisiasi pembekuan darah melalui akti>asi dan agregasi tr7mb7sit #etelah beberapa
saat, pembuluh darah yang sama berdilatasi dan kapiler meningkat permeabilitasnya,
mengakibatkan plasma dan k7mp7nen darah b7*7r ke daerah *idera /,,5,0
$ase selular dari tahap inflamasi ditandai dengan migrasi dari sel darah putih yang
bersifat fag7sit yang men*erna dan membunuh 7rganisme yang menyerang, fibrin,
debris ekstrasel, dan bahan asing lain Neurt7fil merupakan sel pertama yang sampai
dan biasanya mulai dalam 5 atau 0 hari #etelah 0 jam, makr7fag yang berukuran lebih
24
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
30/38
besar dan kurang spesifik sebagai sel fag7sit, masuk ke luka dan berdiam untuk 6aktu
yang lama #el tersebut berasal dari m7n7sit yang berperan penting terhadap pr7ses
penyembuhan luka $ungsinya termasuk fag7sit dan pelepasan growth factor yang
menstimulasi pertumbuhan sel epitel, angi7genesis dan pr7liferasi fibr7blas "etika
kerusakan luas terjadi pada jaringan yang lebih dalam, neutr7fil dan makr7fag
dibutuhkan untuk menghilangkan debris dan memfasilitasi penutupan luka Meskipun
luka dapat sembuh tanpa adanya neutr7fil, namun tidak dapat sembuh tanpa adanya
makr7fag/,,5,0
$ase pr7liferatif
$ase ini biasa dimulai dalam -5 hari setelah a6al terjadinya luka dan dapat sampai 5
minggu pada penyembuhan luka primer Pada pr7ses primer, f7kus pada pembangunan
jaringan baru, untuk mengisi pada daerah luka #aat 0-0D jam pertama, fibr7blas dan
sel end7tel >askuler mulai berpr7liferasi untuk membentuk jaringan granulasi dan
menjadi dasar dari pertumbuhan jaringan parut /,,5,0
"7mp7nen akhir pada fase pr7liferatif adalah pembentukan epitel, dimana migrasi,
pr7liferasi, dan diferensiasi epitel membentuk permukaan luka yang mirip dengan
bagian luka itu sendiri #elanjutnya sesuai dengan pr7gresifitasnya, pada fase
pr7liferatif akan terjadi penumpukan k7lagen dan pr7liferasi fibr7blas Namun hal ini
tergantung lagi dari lukanya, karena k7lagen baru dpr7duksi dalam :-8 hari dan
berlanjut dalam beberapa minggu /,,5,0
5 $ase rem7deling
$ase ini dimulai kira-kira 5 minggu setelah a6al terjadinya luka dan dapat berlanjut
selama 9 bulan atau lebih tergantung dari luas dan dalamnya luka #elanjutnya terjadi
rem7deling jaringan parut dengan sintesis k7lagen yang simultan 7leh fibr7blas, dan
lisis 7leh enAim k7lagenase/,,5,0
"etiga $ase tersebut dapat diprediksi apabila terjadi penyembuhan lukanya primer
#edangkan pada penyembuhan sekunder, fase tidak dapat diprediksi karena tergantung
pada luasnya *idera dan lingkungan luka5
25
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
31/38
2.4.3 Penyembuhan luka primer dan sekunder
#e*ara umum penyembuhan luka dibagi atas penyembuhan luka primer (primary wound
healing) dan penyembuhan luka sekunder (secondary wound healing). Tergantung dari
jumlah kehilangan jaringan, penutupan dan penyembuhan luka terjadi melalui tahap primer
dan sekunder 3ahitan pada luka insisi merupakan *7nt7h dari penyembuhan primer Luka
yang besar seperti ?luka bakar dan luka dengan permukaan yang luas@ yang mengalami
kehilangan jaringan yang luas dan risik7 k7ntaminasi yang tinggi, sembuh melalui
penyembuhan sekunder Penyembuhan sekunder relatif lebih lama dibandingkan dengan
penyembuhan primer dan dapat terjadi pembentukan jaringan parut yang luas Luka yang
mengami penyembuhan primer yang mungkin mengalami infeksi juga sembuh dengan
penyembuhan sekunder/,,5
&erikut merupakan gambar jenis luka, *ara penutupan, dan pr7ses penyembuhannyaB
26
+ambar klassifikasi penyembuhan luka yang dikutip dari &ry*ta P?..8@ G7und and G7und
Management5
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
32/38
Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
27
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
33/38
'.. Faktor-aktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka2!3"
1 Uia
Penelitian menunjukan bah6a penuaan menghambat pr7ses penyembuhan luka akibat
penuturan akti>itas sel yang dapat menurunkan kualitas penyembuhan luka
- Nu"rii
Pr7ses penyembuhan luka akan terganggu apabila tidak ada tersedia k7mp7nen nutrisi
?pr7tein, kal7ri, >itamin, dan mineral@ yang dibutuhkan untuk meningkatkan
metab7lisme pada daerah luka dengan adekuat
Pr7tein
2efisiensi bahan pr7tein menyebabkan sintesis pr7tein menjadi terganghu,
mengganggu pembentukan sel jaringan granulasi, dan sel pertahan lainnya 2efisiensi
pr7tein mengganggu pr7ses penyembuhan luka tanpa terke*uali
Citamin
#emua >itamin beserta k7enAim nya ikut berperan dalam pr7ses penyembuhan luka
&ahkan defisiensi dari salah satu >itamin dapat meghambat pr7ses penyembuhan
luka
Citamin & k7mpleks B berperan dalam sintesis k7lagen dan menstimulasif7rmasi antib7di dan pertahanan sel terhadap infeksi
Citamin ( B berperan dalam sintesis k7lagen dan cross$linking
Citamin E dan B berperan sebagai anti7ksidan menangkap radikal bebas
yang t7ksik dan berbahaya bagi sel epitel 2isamping itu >itamin juga
membantu dalam pr7ses sintesis k7lagen, f7rmasi substansi intraseluler,
pembuluh pada membran basalis, fakt7r k7mplemen, dan gamma gl7bulin
Mineral
2efisiensi in* dan %r7n dapat menyebabkan gangguan pada pr7ses penyembuhan
luka
28
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
34/38
in* merupakan k7mp7nen sentral yang disebut sebagai metal7enAym dan
se*ara bi7l7gis memiliki efek yang signifikan terhadap penyembuhan luka,
dan memi*u pr7ses reepitelisasi
"ekurangan %r7n menyebabkan terjadinya anemia yang berakibat dapat
menurunkan supply 7ksigen ke daerah *idera
Aliran daran dan %engiriman 63igen
(gar dapat terjadi penyembuhan, aliran daraah haruslah adekuat untuk mensuplai
nutrien yang penting dan menghilangkan hasil yang tidak dibutuhkan, t7Iin l7kal,
bakteri, dan debris lainnya Pada kasus kekurangan 7ksigen, terjadi f7rmasi k7lagen
yang tidak stabil Luka pada jaringan yang mengaalami iskemik lebih rentan infeksi
dibandingakan luka dengan >askularisasi yang baik PMN dan ma*r7fag
membutuhkan 7ksigen untuk menghan*urkan mikr77rganisme
4 Gangguan re%6n imun dan %r6e %eradangan
Peradangan merupakan inisial fase dalam penyembuhan luka !esp7n imun
dibutuhkan untuk men*egan infeksi yang dapat mengganggu pr7ses penyembuhan
luka "7ndisi yang dapat menyebabkan gangguan resp7n imun dan inflamasi adalah
gangguan fungsi fag7sit7sis, 2M, dan penggunaan k7rtik7ster7id
= Ter%iah a"au "ida3n7a lu3a# in/e3i# dan adan7a benda aing
Terpisahnya batas luka, k7ntaminasi, dan adanya benda asing, menghambat pr7sespenyembuhan luka 2iperkirakan, jahitan pada luka memper*epat pr7ses penymbuhan
luka dan men*egah terjadinya infeksi &enda asing dapat mengundang k7ntaminasi
bakteri dan menghambat penyembuhan 3ahitan juga merupakan benda asing, dapat
menghambat juga pr7ses penyembuhan Jleh karena itu mengapa benang jahitan
tidak b7leh didiamkan terlalu lama dan harus *epat diangkat
%nfeksi mengganggu semua dimensi pr7ses penyembuhan luka Memperpanjang fase
inflamasi, mengganggu f7rmasi jaaringan granulasi, menghambat pr7liferasi fibr7blas
dan dep7sit serat k7lagen
> )edi3ai
&eberapa 7bat memiliki efek negatif langsung terhadap penyembuhan luka
diantaranya immune suppressant, *yt7stati*, antiinflammat7ry ?terutama
glu*7*7rti*7ids@ and anti*7agulant agents
29
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
35/38
-= Hail a3hir dari %r6e %en7embuhan lu3a
Pada luka primer diharapkan sembuh tanpa meninggalkan bekas #edangkan pada luka
sekunder meninggalkan bekas berupa jaringan parut Pada jaringan parut, akan terjadi
peningkatan daya renggang pada luka "ebanyakan luka tidak dapat kembali ke daya
renggangnya seperti kulit yang tidak mengalami *idera0
2alam pengertian sederhana, parut merupakan tanda bekas luka Perlukaan yang terbatas
pada lapisan dermis *enderung sedikit sekali menimbulkan parut karena masih terdapat
k7mp7nen epitel di kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan f7likel rambut yang
memungkinkan luka untuk mengalami menyembuh jaringan parut minimal 3ika perlukaan
mengenai seluruh ketebalan kulit, luka akan sembuh dengan meninggalkan parut #e*ara
klinis, parut dibedakan menjadi parut n7rmal daan parut abn7rmal
Parut n7rmal tampak tipis, lunak, ber6arna pu*at, dan tidak menimbulkan keluhan
nyeri maupun gatal
Parut abn7rmal tampak tebal atau men7nj7l, keras, kemerahan, atau ke*7klatan
disertai rasa gatal dan nyeri Parut abn7rmal dapat berupa parut hipertr7pik dan kel7id
parut hipertr7pik ialah jaringan parut berlebih akibat penyimpangan penyembuhan
luka Parut ini kemumgkinan besar timbul bila epitel gagal menutupi luka setelah
lebih dari seminggu, umumnya sekitar 0-9 minggu, setelah *idera Peningkatan
ketebalan terjadi dalam -0 bulan Namun terelah / tahun 6arna dan ukuran parut
akan mengalami regresi #e*ara klinis, parut hipertr7fik tampak sebagai penebalan
jaringan ber6arna kemerahan ?eritema@ tertutup epitel yang tipis, terbatas di
daerah luka Pada palpasi teraba keras, kadang nyeri atau gatal dengan gambaran
peradangan di sekitarnya
kel7id ialah kelainan kulit yang terjadi akibat dep7sisi k7lagen se*ara berlebihan
selama pr7ses pr7liferasi penyembuhan luka 2ep7sisi k7lagen terus terjadi
karena sintesis k7lagen jauh lebih hebat dibanding degradasinya, sehingga
sebenarnya kel7id bersifat menyerupai tum7r jinak #e*rara hist7l7gis, terdapat
penumpukan k7lagen yang tebal disertai sedikit sel fibr7blas dengan arah serat
k7lagen yang tidak teratur #e*ara klinis kel7id tampak sebagai parut yang tumbuh
30
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
36/38
ke atas ?ele>asi@ dan lateral, ke arah jaringan sehat melampaui batas luka dan tidak
mengalami regresi sp7ntan
"el7id berbeda dengan parut hipertr7fik Pada parut hipertr7fik, lebar parut sesuai dengan
lukanya dan pada 6aktunya akan men*apai fase maturasi parut, sedangkan pada kel7id
fase aktifnya ditandai dengan gatal, kemerahan, dan nyeri ringan yang berlangsung lama
Parut hipertr7fik dapat diperbaiki dengan pembedahan, sedangkan kel7id, pembedahan
seringkali memperburuk/,0
Parut abn7rmal terjadi akibat ketidak seimbangan sintesis dan degradasi k7lagen $akt7r
ris7k7 terbentuknya parut yang buruk adalah ketegangan ?tensi7n@ luka, ras kulit ber6arna,
l7kasi luka di daerah kulit yang tebal, dan bnayk bergerah seperti delt7id, presternal, dan
punggung atas, usia diba6ah 5. tahun, fakt7r genetik, dan h7rm7n estr7gen0
Luka 7perasi yang dira6at degan baik pun memiliki 8.H kekuatan daya renggang seperti
pada kulit sebelum terluka, diduga akibat adanya jahitan di daerah tersebut 1al itu
membantu sese7rang untuk dapat bergerak bebas setelah 7perasi tanpa ha6atir lukanya
akan kembali terbuka "etika jahitan dibuka biasanya seminggu setelahnya, kekuatan luka
sekitar /.H Lalu meningkat se*ara *epat dalam 0 minggu dan kemudian melambat sampai
men*apai pun*aknya sekitar 8.H sampai D.H dari daya regang kulit dan berakhir dalam 5
bulan Pada luka yang sembuh dengan penyembuhan sekunder, luka mengalami k7ntraksi
selama fase pr7liferatif dan rem7deling, sehingga jaringan parut yang terbentuk lebih
sedikit dibanding lebar asli luka Namun, k7ntraksi jaringan parut di atas sendi dan bagian
tubuh lain dapat mengakibatkan keterbatasan gerak dan def7rmitas, sehingga daerah
tersebut kehilangan elastisitasnya dan gagal kembali ke panjang asalnya/,,0
31
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
37/38
&A& !!!
PENUTUP
Prinsip pera6atan luka tidak hanya dengan menjaga luka tetap bersih dan membuang
jaringan nekr7tik, luka perlu dik7ndisikan agar men*apai suasana yang sesuai sehingga
dapat menutup dan sembuh dengan baik, untuk itu sangat dianjurkan agar dapat memilih
pembalut luka yang sesuai agar dapat mengk7ndisikan dasar luka dengan sebaik-baiknya
#elain itu status nutrisi serta fakt7r pendukung lain juga perlu diperhatikan dalam pr7ses
penyembuhan luka Penyembuhan luka juga sangat tergantung dengan keadaan luka itu
sendiri, apakah luka terg7l7ng luka akut atau kr7nis, apakah dapat sembuh dengan
penyembuhan primer atau sekunder
32
-
7/25/2019 Refferat Penanganan Luka
38/38
(AFTAR PU$TAKA
/ "umar !, (bbas (, 2elan*y (, et al ..D Tissue !ene6al, !epair, and !egenerati7n
obbins and *otran Pathology +asis of Disease Dth Ed #('N2E!# Else>ier
Phyladeplphia
#7mmer C, P7rth M, ..8 %nflamati7n, Tissue !epair, and $e>er *arol "atson
Porth ,ssentials of Pathophysiology nd Ed Lippin*7tt Gilliam Gilkins '#
5 &ry*ta P, +ermann +, +eri*ke (, et al ..8 *ompendium - Wound and Wound
"anagement 1eidenheim B Paul 1artmann (+
0 #jamsuhidayat !, Gim de ong, ..0&uku (jar %lmu &edah, Edisi , 3akarta B E+
: G7und %nternati7nal ./5/nternational +est Practice 0uidelines-Wound "anagement
in Diabetic 1oot 2lcers (>ailable fr7mB 66667undsinternati7nal*7m
9 N1# ./5 *linical Protocol for Wound "anagement and Wound "anagement Standart8 G7und 1ealing #7*iety ..8 hr7ni* G7und are +uidelines Maitland (>e $l7ridaD "east 2, Jrsted 1 ..; The &asi* prin*iples 7f G7und 1ealing (**essed 7n B
$ebruary /0th, ./0
http://www.woundsinternational.com/http://www.woundsinternational.com/
top related