sterilisasi dan pembuatan medium mikrobia dafi017
Post on 14-Jun-2015
4.852 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIUM MIKROBIA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
OLEH :
NAMA : MAHFUZ IDAFI
NIM : H1E107017
KELOMPOK : 2
ASISTEN : HENDI YUDHA W.
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
OKTOBER, 2009
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang
praktikum mikrobiologi adalah prinsip sterilisasi. Bahan atau peralatan yang
digunakan harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba
yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang menganggu kehidupan dan proses
yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme disebut dengan
sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi.
Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk
paling resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi
zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat
hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan
energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air,
sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen,
hidrogen, serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula
ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida
(Lim, 1998).
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari proses sterilisasi dan tahapan
prepasi media tumbuh mikroba.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode sterilisasi antara lain sterilisasi secara fisik, kimia, dan mekanik.
Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengtan bahan kimia tidak
akan berubah akibat temperatur tinggi atau tekanan tinggi. Cara membunuh
mikroorganisme tersebut adalah dengan panas. Panas kering membunuh bakteri
karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik
panas basah. Pemanasan basah dapat memakai otoklaf, tyndalisasi dan
pasteurisasi. Otoklaf adalah alat serupa tangki minyak yang dapat diisi dengan uap
air. Tyndalisasi merupakan metode dengan mendidihkan medium dengan uap
beberapa menit saja. Pasteurisasi adalah suatu cara disinfeksi dengan pemanasan
untuk mengurangi jumlah mikrooranisme tanpa merusak fisik suatu bahan.
Pemanasan kering dapat memakai oven dan pembakaran. Selain itu dapat
dilakukan penyinaran dengan sinar gelombang pendek (Waluyo, 2005).
Sterilisasi secara kimia dapat memakai antiseptik kimia. Pemilihan
antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek
yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa beberapa senyawa bersifat
iritatif, dan kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang dapat dipakai
untuk sterilisasi antara lain halogen (senyawa klorin, yodium), alkohol, fenol,
hidrogen peroksida, zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosalin, deterjen,
logam-logam berat, aldehida, ETO, uap formaldehid ataupun beta-propilakton
(Volk, 1993).
Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan dengan penyaringan.
Penyaringan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
yang memiliki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan
ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan atau gas yang
melaluinya akan steril (Volk, 1993).
Medium pertumbuhan mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran nutrient yang diperlukan mikrobia untuk pertumbuhannya. Dengan
menggunakan medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat dipelajari dan
dengan medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia dengan kultur murni,
perbanyakan, pengujian sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroba
(Dwidjoseputro, 1994). Menurut Pelczar (1986), keragaman yang luas dalam tipe
nutrisi untuk mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai media
yang banyak macamnya untuk kultivasinya. Media-media yang digunakan seperti
pepton, ekstrak daging, ekstrak khamir, dan agar. Konsisten medium dapat dibuat
beracam-macam bergantung kepada keperluannya. Bahan yang paling umum
digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar.
Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh semua jasad renik
yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad
renik yang dapat berkembang biak. Dalam sterilisasi harus dapat membunuh jasad
renik yang paling tahan panas seperti spora bakteri. Sterilisasi dengan autoclave
biasanya disebut sterilisasi basah. Atau sterilisator uap yang mudah diangkat
(portable) dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 oC
disebabkan oleh tekanan 1 atm. Selain dengan menggunakan sterilisasi basah,
juga dapat menggunakan metode lain seperti Perebusan, Tyndalisasi, Pasteurisasi,
Pemanasan Kering, Radiasi, Radiasi ionisasi, Penyaringan, dan lain-lain (Fardiaz,
1992).
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
Konsisten medium dapat dibuat bermacam-macam bergantung kepada
keperluannya. Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium
menjadi padat dapat dipakai agar. Praktisnya semua media yang digunakan untuk
penyediaan medium mikroba sudah secara komersial dalam bentuk bubuk dan
juga dalam bentuk siap pakai. Dalam penyediaan media, kebanyakan bersifat
alamiah sudah mengandung semua nutrien yang dibutuhkan (Pelczar, 1986).
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 September 2009.
Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah erlenmeyer, gelas
piala (beaker glass), gelas ukur, otoklaf, alat timbangan (neraca analitik), dan hot
plate stirrer.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades,
Nutrient Agar, dan Potato Dextrose agar.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pembuatan Medium Tumbuh Bakteri dari Nutrient Agar
1. Nutrient Agar yang telah jadi ditimbang dengan neraca analitik.
2. Kemudian Nutrient Agar tadi dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Nutrient Agar 10 gr diencerkan dengan aquades 500 ml.
4. Kemudian larutan yang telah encer tadi dipanaskan dengan hotplate stirrer.
5. Kemudian disterilisasi dengan autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC
dan tekanan 1-2 atm.
3.3.2 Pembuatan Medium Tumbuh Fungi dari Potato Dextrose Agar
1. PDA yang telah jadi ditimbang dengan neraca analitik.
2. PDA tadi dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
3. PDA 19,5 gr diencerkan dengan aquades 500 ml.
4. Larutan yang telah encer tadi dipanaskan dengan hotplate stirrer.
5. Disterilisasi dengan autoclave selama 15 menit pada suhu 121oC dan
tekanan 1-2 atm.
BAB IV
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilHasil yang diperoleh dari praktikum ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No. Nama Media Gambar Keterangan
1. Nutrient Agar (NA) 20 gr/L
Warna :
Kuning
Komposisi Media :
1. Nutrient Agar 20 gr/L
2. Aquades 150 ml
2. Potato Dextrose Agar 39 gr/L
Warna :
Kuning
Komposisi Media :
1. PDA 39 gr/L
2. Aquades 500 ml
4.2. Pembahasan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
Medium pertumbuhan mikrobia adalah suatu bahan yang terdiri dari
campuran nutrient yang diperlukan mikrobia untuk pertumbuhannya. Untuk
memberikan kondisi hidup yang cocok bagi pertumbuhan bakteri maka media
harus memenuhi dalam kandungan nutrient, tekanan osmosis, derajat keasaman
(pH), temperatur dan sterilitas.
Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti
medium pertumbuhan mikrobia ataupun peralatan laboratorium dari semua bentuk
kehidupan. Proses sterilisasi dapat dibedakan menurut teknik pengerjaannya, yaitu
melalui sterilisasi dengan penyaringan, khususnya untuk bahan cair yang bersifat
termolabil, seperti ekstrak enzim, serum, toksin bakteri dan medium pertumbuhan,
sterilisasi dengan pemanasan, melalui teknik pemijaran, udara panas, uap air
panas maupun uap air panas bertekanan, sterilisasi dengan senyawa kimia, seperti
etilen oksida maupun beta propiolacton dan sterilisasi melalui radiasi sinar UV.
Agar adalah suatu karbohidrat kompleks yang diperoleh dari alga marine
tertentu, diolah untuk membuang substansi yang tidak dikehendaki. Agar
digunakan sebagai bahan pemadat media, agar yang lebur, dalam larutan cair akan
membentuk gel bila suhu dikurangi sampai di bawah 45oC; agar tidak merupakan
sumber nutrient bagi bakteri.
Mikroba dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu media tersebut
memenuhi syarat-syarat yaitu : harus mengandung semua zat hara yang mudah
digunakan oleh mikroba, harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan,
dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan tidak
mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus
berada dalam kondisi steril sebelum digunakan. Sedangkan media itu sendiri
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
merupakan tempat untuk bakteri atau mikroba yang ditumbuhkan agar dapat
berkembang biak.
pH optimum pertumbuhan bagi kebanyakan bakteri terletak antara 6,5 dan
7,5. Namun, beberapa spesies dapat tumbuh dalam keadaan yang sangat masam
atau sangat basa. Semua jenis mikroba dapat hidup pada media tumbuhnya
dengan pH yang sesuai dengan fisiologinya. Sehingga ada mikroba yang dapat
hidup di lingkungan masam dan ada juga mikroba yang dapat hidup di lingkungan
basa.
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil pengamatan medium Nutrient
agar yang terbentuk berwarna kuning. Dan komposisi medianya adalah Nutrient
Agar 20 gr/L dan Aquades 500 ml. Medium Potato Dextrose Agar yang
terbentuk berwarna kuning. Dan komposisi medianya adalah PDA 39 gr/L dan
Aquades 100 ml.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Metode sterilisasi antara lain sterilisasi dengan penyaringan, pemanasan,
senyawa kimia, dan radiasi.
2. Medium NA dan PDA, pada tahap akhir berwarna kuning.
3. Pertumbuhan mikroba dipengaruhi berbagai faktor yaitu suhu, pH,
lingkungan, gas, dan lain-lain.
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikum yang akan datang praktikan mengenal dan
memahami fungsi alat serta prinsip kerja sebelum melakukan praktikum.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MAHFUZ IDAFIH1E107017
DAFTAR PUSTAKA
Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983. Microbiology A Laboratory Manual. Addison-Wesley Publishing Company. New York.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT.Gramedia, Jakarta.
Lim, D. 1998. Microbiology. WCB Mc Graw-Hill. Missouri.
Pelczar, Jr. et al. 1986. Dasar–Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Sutedjo, dkk. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta, Jakarta.
Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
top related