laporan ii pembuatan medium dan sterilisasi
DESCRIPTION
Laporan MikroBiologi PanganTRANSCRIPT
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
BAB V
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1
No Medium Massa ( gram )
1. Nutrient Agar ( NA ) 2.2965
2. Nutrient Broth ( NB ) 0.8068
3. Plate Count Agar ( PCA ) 0.175
4. Potato Dextrose Agar ( PDA ) 3.945
5. Lactose Broth ( LB ) 1.3080
6. Salmonela Shigella Agar ( SS-A) 6.003
7. NaCl-Fis 2.1255
Tabel 2. Medium Sebelum Sterilisasi
No
.
Medium Keadaan awal Pengenceran Pemanasan
1. NA serbuk berwarna
kuning
larutan berwarna
kuning, keruh
larutan berwarna
kuning, jernih
2. NB bubuk berwarna
kuning dan
berbau
larutan, berwarna
kuning, bening
_
3. PCA granula atau
butiran dan
berwarna kuning
muda
menjadi larutan,
berwarna kuning,
sangat keruh
larutan menjadi
jernih
4. PDA serbuk, berwarna
kuning, dan
berbau
larutan, berwarna
kuning, keruh
larutan menjadi
jernih
5. LB serbuk berwarna
kuning
larutan, berwarna
kuning, bening
_
6. SS-A serbuk, berwarna larutan, berwarna larutan menjadi
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
kuning kecoklatan merah marun jernih
7. NaCl-Fis kristal padatan
dan berwarna
putih
larutan tidak
berwarna atau
bening
_
Tabel 3. Medium Setelah Sterilisasi
No
.
Medium Gambar Keterangan
1. NA Berwarna kuning pucat dan menjadi berbentuk padatan
( agar-agar )
2. NB Berwarna kuning dan berbentuk cairan atau kaldu
3. PCA Berwarna kuning pucat dan terbentuk padatan ( agar-agar )
4. PDA Berwarna kuning pucat ( nyaris berwarna putih ) berbentuk
padatan ( agar-agar )
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
5. LB Berwarna kuning dan berbentuk cairan atau kaldu
6. SS-A Berwarna merah marun dan berbentuk padatan ( agar-agar )
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
BAB VI
PEMBAHASAN
Ada beberapa jenis medium yang dapat digunakan sebagai tempat tumbuh
mikroorganisme. Di antaranya adalah Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB) ,
Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA), Lactose Broth ( LB ),
Salmonela Sigela Agar ( SS-A ), dan Natrium Klorida Fisiologi (NaCl-Fis).
Medium-medium ini harus disterilisasi dengan menggunakan autoclave.
Cara penggunaan autoclave adalah sebagai berikut. Isi autoclave dengan
aquades, jangan sampai melebihi penyangga tempat penyimpanan alat atau
medium. Simpan tempat penyimpanan alat atau medium di atas penyangga.
Masukkan alat atau medium yang akan disterilkan. Tutup autoclave rapat-rapat
dan kencangkan kunci tutup. Nyalakan tombol on yang menempel di dinding,
kemudian nyalakan tombol on pada autoclave. Atur suhu pemanasan dengan cara
memutar tombol. Semakin tinggi angka yang diputar pada tombol, semakin tinggi
pula suhu yang akan diberikan. Pada autoclave terdapat klep pengaman, yaitu
tempat uap air keluar untuk menjaga stabilitas tekanan tetap dibuka. Setelah air
menetes dari klep tersebut, tutup klep. Setelah klep ditutup, jarum penunjuk suhu
dan tekanan akan bergerak menunjuk ke angka yang lebih besar karena suhu dan
tekanan autoclave naik. Bila jarum sudah menunjukkan angka 121o C / 15 lbs,
biarkan kedudukan selama waktu sterilisasi yang diperlukan dengan cara
mengukur besar kecilnya pemanasan. Setelah sterilisasi selesai, listrik dimatikan.
Biarkan jarum penunjuk kembali ke nol dengan sendirinya, jangan dipaksakan.
Setelah jarum penunjuk kembali ke nol, klep dibuka dan tutup digeser, lalu isi
autoclave dapat dikeluarkan.
Komposisi Nutrient Agar adalah 3 gram beef extract, 5 gram pepton, 15
gram bacto agar, dan 1 liter aquades. Kondisi medium Nutrient Agar pada saat
sebelum percobaan adalah berbentuk bubuk halus dan berwarna kuning. Merk
yang digunakan adalah Acumedia. Aturan pemakaiannya adalah 23 gram / 1 liter.
Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil
perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100
1000× 23 , didapat bahwa massa
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
Nutrient Agar yang diperlukan adalah 2.3 gram. Proses pembuatan medium
adalah sebagai berikut. Pertama, timbang bubuk Nutrient Agar dengan
menggunakan beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram.
Letakkan beaker glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk
membuat angka timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan
spatula, ambil bubuk Nutrient Agar sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan
menunjukkan angka ± 2.3 gram. Hasil timbangannya adalah 2.2965 gram. Beaker
glass yang berisi Nutrient Agar harus segera ditutup dengan tissue misalnya,
karena Nutrient Agar bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap air. Setelah itu
tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan
sampai habis, sambil terus diaduk dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan
larutan Nutrient Agar ke dalam erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan Nutrient Agar
yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades tadi sampai bersih
seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan atau
sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah menjadi larutan, berwarna kuning,
keruh, dan tidak ada endapan. Setelah itu dilakukan pemanasan, erlenmeyer
diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk dengan
menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih, keluarkan
erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus
dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi
sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah berbentuk
larutan, berwarna kuning, tidak lagi keruh tetapi menjadi jernih, dan tidak didapati
adanya endapan. Setelah itu, medium harus disterilisasi dengan menggunakan
autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya adalah
bentuknya berubah menjadi padatan ( agar-agar ), berwarna kuning pucat.
Medium Nutrient Agar berfungsi untuk pengembangbiakan seluruh jenis
mikroorganisme.
Komposisi Nutrient Broth adalah 3 gram beef extract dan 5 gram pepton
dan 1 liter aquades. Medium Natrium Broth mirip dengan Natrium Agar, hanya
saja perbedaannya adalah pada Natrium Broth tidak ditambahkan Bacto Agar. Hal
ini yang menyebabkan medium Natrium Broth berupa cairan bukan agar. Kondisi
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
awal medium Natrium Broth adalah berupa bubuk berwarna kuning dan berbau..
Aturan pemakaiannya adalah gram/ 1 liter. Pada percobaan kali ini, membuat
medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil perhitungan berdasarkan aturan
pemakaiannya, 100
1000× 8.06 , didapat bahwa massa Nutrient Broth yang
diperlukan adalah 0.806 gram. Proses pembuatan medium adalah sebagai berikut.
Pertama, timbang bubuk Nutrient Broth dengan menggunakan beaker glass dan
neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker glass kosong di
atas neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka timbangannya menjadi
nol. Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil bubuk Nutrient Broth sedikit
demi sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ± 0.806 gram. Hasil
timbangannya adalah 0.8068 gram. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi
sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk
dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan Nutrient Broth ke dalam
erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan Nutrient Broth yang ada di dalam beaker glass
dengan sisa aquades tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam
erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan adalah bentuknya berubah menjadi
larutan, berwarna kuning, bening, dan tidak ada endapan. Natrium Broth tidak
perlu dipanaskan di atas air mendidih karena Natrium Broth bukan berbentuk
agar. Setelah itu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus dengan kasa
hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi sumbat tadi
dengan aluminium foil. Setelah itu, medium harus disterilisasi dengan
menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya
adalah bentuknya tetap berupa cairan berwarna kuning. Medium Nutrient Broth
berfungsi untuk pengembangbiakkan seluruh jenis mikroorganisme.
Komposisi PCA ( Plate Count Agar ) adalah pepton dari casein yeast
extract, agar-agar dan glukosa. Kondisi medium PCA pada saat sebelum
percobaan adalah berbentuk granula atau butiran dan berwarna kuning muda.
Merk yang digunakan adalah Merck. Aturan pemakaiannya adalah 2.25 gram / 1
liter. Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil
perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100
1000× 2.25 , didapat bahwa
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
massa PCA yang diperlukan adalah 0.225 gram. Proses pembuatan medium
adalah sebagai berikut. Pertama, timbang butiran PCA dengan menggunakan
beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker
glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka
timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil
butiran PCA sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ±
0,225 gram. Hasil timbangannya adalah 0,175 gram. Beaker glass yang berisi
PCA harus segera ditutup dengan tissue misalnya, karena PCA bersifat
higroskopis, yaitu mudah menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi
sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk
dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan PCA ke dalam erlenmeyer.
Bilas sisa-sisa larutan PCA yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades
tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi
setelah pengadukan atau sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah menjadi
larutan, berwarna kuning, sangat keruh. Setelah itu dilakukan pemanasan,
erlenmeyer diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk
dengan menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih,
keluarkan erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang
dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu
lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah
berbentuk larutan, berwarna kuning muda, kekeruhannya berkurang sedikit, dan
tidak didapati adanya endapan. Setelah itu, medium harus disterilisasi dengan
menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya
berwarna kuning pucat dan terbentuk padatan ( agar-agar ). Medium Plate Count
Agar berfungsi untuk pengembangbiakkan semua jenis mikroorganisme.
Komposisi PDA ( Potato Dextrose Agar ) adalah 200 gram kentang, 15
gram dextrose, dan 1 liter aquades. Kondisi medium PDA pada saat sebelum
percobaan adalah berbentuk serbuk, berwarna kuning, dan berbau. Merk yang
digunakan adalah Conda Pronadisa. Aturan pemakaiannya adalah 39 gram / 1
liter. Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil
perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100
1000× 39 , didapat bahwa massa
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
PDA yang diperlukan adalah 3.9 gram. Proses pembuatan medium adalah sebagai
berikut. Pertama, timbang serbuk PDA dengan menggunakan beaker glass dan
neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker glass kosong di
atas neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka timbangannya menjadi
nol. Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil serbuk PDA sedikit demi
sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ± 3.9 gram. Hasil
timbangannya adalah 3.945 gram. Beaker glass yang berisi PDA harus segera
ditutup dengan tissue misalnya, karena PDA bersifat higroskopis, yaitu mudah
menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam beaker
glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk dengan menggunakan
spatula. Lalu tuangkan larutan PDA ke dalam erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan
PDA yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades tadi sampai bersih
seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan atau
sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah menjadi larutan, berwarna kuning,
keruh, dan terdapat endapan. Setelah itu dilakukan pemanasan, erlenmeyer
diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk dengan
menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih, keluarkan
erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus
dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi
sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah berbentuk
larutan, berwarna kuning, agak keruh, dan tidak didapati adanya endapan. Setelah
itu, medium harus disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada temperatur
121o C selama 15 menit. Hasil akhirnya adalah bentuknya padatan ( agar-agar ),
berwarna kuning pucat ( hampir berwarna putih ). Medium Potato Dextrose Agar
berfungsi untuk pengembangbiakkan kapang dan khamir.
Komposisi Lactose Broth adalah 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan
0,5% laktosa, dan 1 liter aquades. Kondisi awal Lactose Broth adalah berupa
serbuk berwarna kuning. Aturan pemakaiannya adalah 13 gram/ 1 liter. Pada
percobaan kali ini, membuat medium untuk 100 mL aquades. Dari hasil
perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100
1000× 13 gram , didapat bahwa
massa Lactose Broth yang diperlukan adalah 1.3 gram. Proses pembuatan medium
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
adalah sebagai berikut. Pertama, timbang bubuk Lactose Broth dengan
menggunakan beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram.
Letakkan beaker glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk
membuat angka timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan
spatula, ambil bubuk Lactose Broth sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan
menunjukkan angka ± 1.3 gram. Hasil timbangannya adalah 1.3080 gram. Setelah
itu tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan
sampai habis, sambil terus diaduk dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan
larutan Lactose Broth ke dalam erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan Lactose Broth
yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades tadi sampai bersih
seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi setelah pengadukan
adalah berubah menjadi larutan, berwarna kuning, bening, dan tidak ada endapan.
Lactose Broth tidak perlu dipanaskan di atas air mendidih karena Lactose Broth
bukan berbentuk agar. Setelah itu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang
dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu
lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil. Setelah itu, medium harus
disterilisasi dengan menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15
menit. Hasil akhirnya adalah bentuknya tetap berupa cairan berwarna kuning.
Medium Lactose Broth berfungsi untuk pengembangbiakkan bakteri laktosa atau
pembuatan asam laktat.
Salmonela Shigella Agar ( SS-A) merupakan media agar diferensial yang
digunakan untuk mengisolasi Enterobacteriaceae patogen, khususnya Salmonella
spp. dan Shigella spp. dari makanan, alat-alat kesehatan lain, dan bahan percobaan
klinik. Kondisi medium SS-A pada saat sebelum percobaan adalah berbentuk
serbuk, berwarna kuning. Pada percobaan kali ini, membuat medium untuk 100
mL aquades. Dari hasil perhitungan berdasarkan aturan pemakaiannya, 100
1000×
60 , didapat bahwa massa SS-A yang diperlukan adalah gram. Proses pembuatan
medium adalah sebagai berikut. Pertama, timbang serbuk SS-A dengan
menggunakan beaker glass dan neraca analitik dengan ketelitian 0.0001 gram.
Letakkan beaker glass kosong di atas neraca analitik, tekan tombol untuk
membuat angka timbangannya menjadi nol. Kemudian dengan menggunakan
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
spatula, ambil serbuk SS-A sedikit demi sedikit hingga hasil timbangan
menunjukkan angka ± 6 gram. Hasil timbangannya adalah 6.003 gram. Beaker
glass yang berisi SS-A harus segera ditutup dengan tissue misalnya, karena SS-A
bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades
sedikit demi sedikit ke dalam beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil
terus diaduk dengan menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan SS-A ke dalam
erlenmeyer. Bilas sisa-sisa larutan SS-A yang ada di dalam beaker glass dengan
sisa aquades tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer.
Kondisi setelah pengadukan atau sebelum pemanasan adalah bentuknya berubah
menjadi larutan, berwarna merah marun. Setelah itu dilakukan pemanasan,
erlenmeyer diletakkan di panci yang berisi air mendidih sambil terus diaduk
dengan menggunakan spatula sampai larutan menjadi jernih. Setelah jernih,
keluarkan erlenmeyer dari panci, lalu sumbat erlenmeyer dengan kapas yang
dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu
lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil. Kondisi setelah pemanasan adalah
berbentuk larutan, nerwarna merah marun. Setelah itu, medium harus disterilisasi
dengan menggunakan autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Hasil
akhirnya adalah berwarna merah marun dan berbentuk padatan ( agar-agar ).
Medium Salmonela Shigella Agar berfungsi untuk pengembangbiakkan bakteri
salmonela dan shigella.
Untuk larutan pengencer dipilih NaCl-Fis daripada Larutan Buffer Fosfat
karena hasil yang akan diperoleh sama kualitasnya dengan Larutan Buffer Fosfat.
Selain kualitasnya yang sama, harga NaCl-Fis pun lebih murah dibandingkan
dengan Larutan Buffer Fosfat. Kondisi medium NaCl-Fis pada saat sebelum
percobaan adalah berbentuk kristal padatan dan berwarna putih. Pada percobaan
kali ini, membuat medium untuk 250 mL aquades. Dari hasil perhitungan
berdasarkan aturan pemakaiannya, didapat bahwa massa NaCl-Fis yang
diperlukan adalah 0.85 gram. Proses pembuatan medium adalah sebagai berikut.
Pertama, timbang kristal NaCl-Fis dengan menggunakan beaker glass dan neraca
analitik dengan ketelitian 0.0001 gram. Letakkan beaker glass kosong di atas
neraca analitik, tekan tombol untuk membuat angka timbangannya menjadi nol.
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
Kemudian dengan menggunakan spatula, ambil kristal NaCl-Fis sedikit demi
sedikit hingga hasil timbangan menunjukkan angka ± 2.154 gram. Hasil
timbangannya adalah 2.1255 gram. Beaker glass yang berisi NaCl-Fis harus
segera ditutup dengan tissue misalnya, karena NaCl-Fis bersifat higroskopis, yaitu
mudah menyerap air. Setelah itu tuangkan aquades sedikit demi sedikit ke dalam
beaker glass, namun jangan sampai habis, sambil terus diaduk dengan
menggunakan spatula. Lalu tuangkan larutan NaCl-Fis ke dalam erlenmeyer. Bilas
sisa-sisa larutan NaCl-Fis yang ada di dalam beaker glass dengan sisa aquades
tadi sampai bersih seluruhnya, tuangkan lagi ke dalam erlenmeyer. Kondisi
setelah pengadukan adalah bentuknya berubah menjadi larutan tidak berwarna
atau bening. NaCl-Fis tidak memerlukan proses pemanasan karena larutan NaCl-
Fis sudah homogen, namun tetap perlu disterilisasi dengan menggunakan
autoclave pada temperatur 121o C selama 15 menit. Sebelum disterilisasi, sumbat
erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus dengan kasa hingga menimbulkan
bunyi jika sumbatnya dilepas, lalu lapisi lagi sumbat tadi dengan aluminium foil.
Hasil akhirnya adalah berbentuk larutan, tidak berwarna atau bening, jernih, dan
tidak didapati adanya endapan.
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
DAFTAR PUSTAKA
Anoname, Media Uji Pemecahan Komponen Makanan oleh Mikroorganisme, 27
Juli 2010, terdapat pada
http://lordbroken.wordpress.com/2010/07/27/media-uji-pemecahan-
komponen-makanan-oleh-mikroorganisme/, diakses pada tanggal 8 Maret
2013 pada pukul 20.09
Ruli, Dunia Mikro: Media Pertumbuhan Mikroorganisme, 4 Agustus 2008,
terdapat pada http://dunia-mikro.blogspot.com/2008/08/media-
pertumbuhan-mikroorganisme.html, diakses pada tanggal 8 Maret 2013
pada pukul 19.44
Sumanti, Debby M. , Een Sukarmina, dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Pangan. Jatinangor : Universitas Padjadjaran.
Winarno, F.G. 1994. Sterilisasi Komersial Produk Pangan. Jakarta : Gramedia.
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027
JAWABAN PERTANYAAN
1. Setelah saudara pelajari dan dipraktekkan, jelaskan fungsi penambahan beef
extract pada pembuatan media NA dan fungsi penambahan kentang pada
pembuatan media PDA! Mengapa berbeda?
Fungsi penambahan beef extract pada pembuatan media NA adalah sebagai
sumber protein hewani dan untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi penambahan
kentang pada pembuatan medium PDA adalah sebagai sumber protein nabati
dan sumber karbohidrat dalam jumlah yang cukup, yaitu terdiri dari 20%
ekstrak kentang dan 2% glukosa, sehingga baik untuk pertumbuhan kapang
dan khamir. Berbeda karena NA lebih dominan untuk pertumbuhan bakteri
sehingga membutuhkan banyak protein hewani, sedangkan PDA lebih
dominan untuk pertumbuhan kapang dan khamir sehingga membutuhkan
banyak protein nabati.
2. Jelaskan fungsi dari larutan pengencer? Mengapa harus menggunakan
KH2PO4? Dapatkah digantikan dengan senyawa kimia lain?
Fungsi dari larutan pengencer adalah untuk mengencerkan sampel agar tidak
terlalu pekat dan memudahkan tumbuhnya mikroorganisme, contoh pada
analisis mikrobiologi. Pengenceran dilakukan untuk memperoleh contoh
dengan jumlah mikroorganisme terbaik untuk dapat dihitung, yaitu antara 30-
300 sel mikroorganisme per mL. Larutan pengencer harus menggunakan
KH2PO4 karena kalium dan fosfatnya berguna untuk memberi nutrisi sel
mikroorganisme, juga pHnya cenderung rendah atau asam1234. Larutan
pengencer dapat diganti dengan air sadah yang umumnya mengandung ion
kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton
dan ekstrak daging, air sadah dapat menyebabkan terbentuknya endapan
fosfat dan magnesium fosfat.
Nama : Mitscheel NadiaNPM : 240210120027